Anda di halaman 1dari 24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Amfoang Timur


Kelas/Semester : XII/1
Tema : Orde Baru
Subteman : Perkembangan kehidupan politik dalam negeri dan luar
negeri Indonesia pada masa orde baru
Pembelajaran : Sejarah Indonesia
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan ( 2 x 45 Menit)

A. KOMPETENSI INTI
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

NO KD IPK
1 3.5 Menganalisis perkembangan 3.5.1 Menjelaskan tentang latar
kehidupan politik dan belakang lahirnya orde baru
ekonomi Bangsa Indonesia 3.5.2 Menganalisis Perkembangan
pada masa orde baru. kehidupan politik dalam negeri
bangsa Indonesia pada masa
Orde Baru
3.5.3 Menganalisis Perkembangan
kehidupan politik luar negeri
bangsa Indonesia pada masa
Orde Baru

4.5 Melakukan penelitian 4.5 Membuat makalah tentang kehidupan


sederhana tentang kehidupan politik dan ekonomi Bangsa
politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa orde baru
Indonesia pada masa orde
baru dan menyajikannya
dalam Bentuk laporan tertulis

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses Pembelajran Problem Based Learnig peserta didik mampu:
3.5.1.1 Menjelaskan tentang latar belakang lahirnya orde baru dengan benar
3.5.1.2 Menganalisis Perkembangan kehidupan politik dalam negeri bangsa
Indonesia pada masa Orde Baru dengan benar
3.5.1.3 Menganalisis Perkembangan kehidupan politik luar negeri bangsa Indonesia
pada masa Orde Baru dengan benar
4.5.1.1 Membuat makalah tentang kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia
pada masa orde baru

D. MATERI PEMBELAJARAN
Faktual :
1. Super Smart
2. Pemilihan Umum 1971, 1977,1982,1987, 1992 dan 1997
Konseptual :
1. Orde Baru
2. Poltik dalam Negeri
3. Politik luar Negri
Prosedural :
1. latar belakang lahirnya masa orde baru
2. Aksi-aksi Tri Tura
3. Lahirnya Supersemar
E. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Santifik
Strategi : Problem Based Learning
Metode : Mind Mapping

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI
WAKTU
Pendahuluan  Orientasi 10 Menit
 Memberikan salam dan meminta salah satu
siswa untuk memimpin doa.
 Menyiapkan fisik dan psikis siswa untuk
mengikuti pembelajaran dengan kerapian,
ketertiban, kebersihan dan mengecek
kehadiran siswa
 Motivasi
 Memberikan motivasi dengan mengaitkan
materi yang akan dipelajari dengan keadaan
(kontekstual)
 Memotivasi peserta didik untuk
meningkatkan semangat dan cinta terhadap
materi yang akan di pelajari
 Apersepsi
 Memberikan apersepsi dengan pertanyaan
untuk mereview materi sebelumnya dan
mendiskusikan kompetensi yang akan
dipelajari dan dikembangkan, di antaranya
tanya jawab. Contohya : pernahkah kalian
mendegar kata enaknya dizaman ku.
 Penyampaiaan Tujuan/acuan
 Menyampaikan KD, IPK dan Tujuan
pembelajaran serta cakupan materi
pembelajaran yang berkaitan dengan
Perkembangan kehidupan politik Indonesia
masa Orde Baru
Kegitan Inti  Mengamati 70 Menit
 Peserta didik mengamati gambar, Vidio, PPT
/membaca materi yang disajikan oleh guru.
 Peserta didik mengidentifikasi gambar,
vidio, PPT /membaca materi yang disajikan
oleh guru.
 Peserta didik mendengarkan Guru
menjelaskan tentang gambaran materi
kehidupan politik masa Orde Baru
 Guru membagi peserta didik dalam
kelompok berdasarkan nomor urut absen
terdiri dari 3-4 orang
 Menanya
 Guru memberikan masalah yang akan
diselesaikan oleh setiap kelompok.
Berdasarkan hasil mengamati dan
mengidentifikasi tentang materi
perkembagan politik masa orde baru yang
baru di tayangkan, maka setiap kelompok
dapat mengerjakan Masalah :
o Bagaimana sudut pandang kalian tentang
proses lahirnya orde baru dan bagaimana
kehidupan politik masa itu dan
bagaimana dampaknya terhadap sistim
politik saat ini.
 Guru memberi kesempatan kepada siswa
yang masih ingin bertanya tentang hal-hal
yang belum di pahami untuk menyelesaikan
masalah.
 Mengeksplorasi/ mengumpulkan Informasi
 Peserta didik diperbolehkan mencari informasi
dari berbagai sumber (buku, jurnal, ebook, atau
internet).
 Peserta didik secara berkelompok berdiskusi
mengenai masalah proses lahirnya orde baru dan
bagaimana kehidupan politik masa itu dan
bagaimana dampaknya terhadap sistema politik
saat ini. dan di tuangkan dalam bentuk mind
mapping.
 Guru membimbing peserta didik dalam
merekontruksi informasi tentang masalah yang
sedang diselesaikan.
 MENGASOSIASIKAN
 Guru menjelaskan bahwa setelah melakukan
diskusi setiap kelompok akan melakukan
dipresentasikan masalah yang baru diselesaikan
 Selama diskusi, guru melakukan tugas sebagai
fasilitator dengan membuka kesempatan bagi
siswa yang ingin bertanya selama proses diskusi,
sebagai motivator bagi siswa yang dinilai masih
pasif dalam diskusi, dan sebagai evaluator.
 Pertukaran pengetahuan berdasarkan kelompok
untuk menganalisis semua informasi setia
peserta didik dan merumuskan solusi untuk
masalah yang lagi diselesaikan.
 MENGKOMUNIKASIKAN
 Guru meminta kelompok- kelompok secara
bergantian untuk mempresentasikan hasil diskusi
di depan kelas.
 Kelompok yang belum tampil diberikan
kesempatan untuk bertaya dan memberikan
masukan kepada kelompok yang sedang
presentasi.
 Peserta didik diberi kesempatan bertanya kepada
guru tentang hal yang belum dipahami atau guru
mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa.
 Setiap kelompok menyimpulkan solusi dari
masalah yang telah dipresentasikan.
Penutup  Guru dan peserta didik melakukan refleksi 10 Menit
mengenai hikmah mempelajari materi proses
lahirnya orde baru dan bagaimana kehidupan
politik masa itu dan bagaimana dampaknya
terhadap sistema politik saat ini.
 untuk meningkatkan kecintaan terhadap negara
Indonesia
 Guru dan peserta didik menyimpulkan
pembelajaran tentang kehidupan politik masa
Orde Baru
 Guru menyampaikan rangkuman dari semua
proses pembelajaran tentang kehidupan masa
Orde Baru
 Guru memberikan tugas berkaitang dengan
penelitian sederhana kehidupan politik di
lingkugan tingggal ( dalam pemerintahan desa)
 Menyampaikan rencana pembelajaran yang akan
dilakukan selanjutnya.
 Menutup kegiatan belajar mengajar dengan doa
dan salam
G. PENILAIAN PEMBELAJARAN
- Bentuk Penilaian
 Tes tertulis
 Hasil diskusi
- Teknik Penilaian
 Pilihan ganda dan penugasan
 Unjuk kerja
- Bentuk Instrumen
 Soal Pilihan ganda
 lembar kerja Peserta didik

H. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR


- Media :Bahan ajar,PPT/ vidio materi pembelajaran, lembar penilaian
- Alat dan Bahan : Leptop, LCD, Karton, Spidol berwarna,
- Sumber Belajar : Modul ajar,Buku Paket siswa.

- Program Remedial:
Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian:
1. Pembelajaran remidial diberikan kepada siswa yang capaian KD nya belum
tuntas/ belum mencapai KKM (besaran angka hasil remedial disepakati dengan
adanya “penanda” yaitu angka sama dengan KKM sekolah), Remedial
diberikan kepada peserta didik dalam bentuk Tugas Mandiri.
- Program Pengayaan:
Pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai nilai tertinggi dalam
bentuk pemberian tugas memberi komentar terhadap bacaan tentang
Perkembangan kehidupan ekonomi Indonesia masa Orde Baru (tugas ini tidak
dinilai akan tetapi ditagih secara lisan).

Amfoang Timur 12 Agustus 2020


Guru Mata Pelajaran,

Maulana Bura,S.Pd
LAMPIRAN

Bahan Ajar
INDONESIA PADA MASA ORDE BARU
SEJARAH INDONESIA KELAS XII

PETA KONSEP
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN POLITIK BANGSA INDONESIA PADA
MASA ORDE BARU

1. Lahirnya Orde Baru


Orde Baru adalah istilah umum untuk sistem politik yang berlaku pada masa
berkuasanya Soeharto tahun 1966 hingga kejatuhannya pada Mei 1998. Orde baru
juga didefinisikan sebagai tatanan kehidupan negara dan bangsa yang diletakkan
kembali pada pelaksanaan kemurnian Pancasila dan UUD 1945. Orde Baru
merupakan koreksi total atas segala penyimpangan dan penyelewengan kehidupan
bangsa dan negara dari jalur Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Lahirnya Orde Baru ditandai oleh munculnya TRITURA (Tri Tuntutan Rakyat)
sebagai ide perjuangan yang dirumuskan oleh Angkatan “66/KAMI (Kesatuan Aksi
Mahasiswa Indonesia)”. TRITURA berisikan 3 tuntutan yang meliputi pembubaran
PKI, perombakan Kabinet Dwikora, dan penurunan harga.
TRITURA semakin hari semakin radikal disebabkan sikap Presiden Soekarno yang
bertolak belakang dengan aksi-aksi TRITURA, terutama mengenai pembubaran PKI.
Akibatnya situasi keamanan dan ketertiban terutama di Jakarta hampir tidak
terkendali. Dalam keadaan yang demikian, Presiden Soekarno mengeluarkan Surat
Perintah 11 Maret kepada Jenderal Soeharto selaku Panglima Komando Pemulihan
Keamanan dan Ketertiban.
Melalui surat perintah 11 Maret1966 (Supersemar), Soeharto mendapat wewenang
untuk mengambil segala tindakan untuk menjamin keamanan, ketenangan dan
stabilitas politik. Surat Perintah 11 Maret 1966 merupakan titik awal muncul dan
berkembangnya kekuasaan Orde Baru.

2. Perkembangan Kehidupan Politik Masa Orde Baru


a. Kebijakan Politik Pemerintah Orde Baru

Kebijakan politik yang dikeluarkan oleh pemerintah orde baru yaitu


kebijakan politik dalam negeri dan luar negeri. Masing-masing kebijakan
tentunya dikeluarkan berdasarkan kebutuhan Negara.
1) Kebijakan Politik Dalam Negeri
 Pelaksanaan pemilu 1971

Pemilu yang sudah diatur melalui SI MPR 1967 yang menetapkan


pemilu akan dilaksanakan pada tahun 1971 ini, berbeda dengan pemilu
pada tahun 1955 (orde revolusi atau orde lama). Pada pemilu ini para
pejabat pemerintah hanya berpihak kepada salah satu peserta Pemilu
yaitu Golkar. Dan kamu tahu? Golkar lah yang selalu memenangkan
pemilu di tahun selanjutnya yaitu tahun 1977, 1982, 1987, 1992, hingga
1997.

 Penyederhanaan partai politik

Pada tahun 1973 setelah dilaksanakan pemilihan umum yang pertama


pada masa pemerintahan Orde Baru, pemerintah melakukan
penyederhanaan dan penggabungan (fusi) partai- partai politik menjadi
tiga kekuatan sosial politik. Penggabungan partai-partai politik tersebut
tidak didasarkan pada kesamaan ideologi, tetapi lebih atas persamaan
program. Tiga kekuatan sosial politik itu adalah:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan gabungan
dari NU, Parmusi, PSII, dan PERTI
2. Golongan Karya
3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang merupakan gabungan dari
PNI, Partai Katolik, Partai Murba, IPKI, dan Parkindo.
Penyederhanaan partai-partai politik ini dilakukan pemerintah Orde
Baru dalam upaya menciptakan stabilitas kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pengalaman sejarah pada masa pemerintahan sebelumnya
telah memberikan pelajaran mengenai perpecahan yang terjadi dimasa
Orde Lama karena adanya perbedaan ideologi politik dan
ketidakseragaman persepsi

 Dwifungsi ABRI

Dwifungsi ABRI adalah peran ganda ABRI sebagai kekuatan


pertahanan keamanan dan sebagai kekuatan sosial politik. Sebagai
kekuatan sosial politik ABRI diarahkan untuk mampu berperan secara
aktif dalam pembangunan nasional. ABRI juga memiliki wakil dalam
MPR yang dikenal sebagai Fraksi ABRI, sehingga kedudukannya pada
masa Orde Baru sangat dominan.
 Indokrinasi Pancasila melalui Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila (P-4)

Soeharto memiliki tafsir sendiri terhadap Pancasila dan tafsir


Soeharto bersifat mutlak pada masa Orde Baru. Pada tanggal 12 April
1976, Soeharto mengumumkan gagasannya mengenai Ekaprasetia
Pancakarsa. Gagasan tersebut kemudian diformalkan melalui TAP
MPR Nomor IV / 1978 mengenai Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila atau biasa dikenal dengan P4. Kebijakan politik
pada masa orde baru melibatkan penyusunan P4. P4 atau Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila yang juga dikenal dengan istilah Ekaprasetia Pancakarsa
bertujuan untuk memberi pemahaman mengenai Pancasila bagi seluruh
masyarakat. Tidak ada organisasi yang diizinkan untuk menggunakan
ideologi selain Pancasila, juga diberikan penataran P4 untuk pegawai
negeri sipil. Sejak tahun 1978 diselenggarakan penataran P4 secara
menyeluruh kepada semua lapisan masyarakat.

 Program Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) / Badan


Koordinasi Kemahasiswaan (BKK)

Pemerintah orde baru menerapkan kebijakan NKK/ BKK untuk


mengubah format organisasi kemahasiswaan dengan melarang
mahasiswa terjun kedalam politik praktis. Dasarnya adalah Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0457/0/1990
tentang Pola Pembinaan dan Pengembangan Kemahasiswaan di
Perguruan Tinggi. Melalui menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed
Joesoef, rezim Orde Baru membungkam aksi kritis mahasiswa
terhadap jalannya pembangunan dan kebijaksanaan pemerintah saat itu.
2) Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia

 Indonesia kembali menjadi anggota PBB

Indonesia pernah keluar dari keanggotaan Sejarah berdirinya PBB


pada 7 Agustus 1965 ketika terjadi konfrontasi dengan Malaysia. Pada
saat itu Malaysia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB
sehingga pemerintah RI tidak setuju dan keluar dari keanggotaan PBB.
Keputusan ini berdampak besar sehingga Indonesia terkucil dari
pergaulan dunia internasional dan mengalami kesulitan ekonomi serta
kesulitan dalam berpolitik dunia.

Situasi ini melahirkan salah satu kebijakan politik pada masa orde
baru untuk luar negeri dengan kembali masuk ke keanggotaan PBB
sesuai dengan hasil sidang DPRGR. Pada tanggal 28 September 1966
keanggotaan Indonesia di PBB kembali aktif. Hal ini juga terjadi
karena banyak peran PBB untuk Indonesia, misalnya mengakui secara
de facto dan de jure kemerdekaan Indonesia dan juga mengembalikan
Irian Barat kembali ke bagian RI setelah perjuangan pembebasan Irian
Barat yang penuh pengorbanan.

 Pemulihan hubungan diplomatik dengan Malaysia dan


Singapura dan pemutusan hubungan dengan Tiongkok
Pada tahun 1965, terjadi konfrontasi antara Indonesia dengan
Malaysia dan Singapura. Untuk memulihkan hubungan diplomatik,
dilakukan penandatanganan perjanjian antara Indonesia yang diwakili
oleh Adam Malik dan Malaysia yang diwakili oleh Tun Abdul Razak
pada tanggal 11 Agustus 1966 di Jakarta. Pemulihan hubungan
diplomatik dengan Singapura melalui pengakuan kemerdekaan
Singapura pada tanggal 2 Juni 1966. Pengakuan tersebut dilakukan
kepada Perdana Menteri Lee Kwan Yeuw.
Berbeda dengan pemerintahan Soekarno yang pro kepada RRC dan
berporos pada Beijing sehingga menyebabkan paham komunis tumbuh
subur di Indonesia, kebijakan politik masa orde baru justru memutuskan
hubungan dengan RRC. Kebijakan politik Indonesia tidak lagi berjalan
dengan bebas dan aktif seperti sebelumnya, maka pemerintah Orba
mengambil tindakan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan
RRC dan meniadakan segala hal yang berbau Cina diIndonesia.

 Memperkuat Kerja Sama Regional dan Internasional


Indonesia mulai memperkuat kerjasama baik regional dan internasional
dengan melakukan beberapa upaya, yaitu:
 Turut serta dalam pembentukan ASEAN
 Mengirimkan kontingen Garuda dalam misi perdamaian

 Ikut berperan dalam KTT Non Blok


 Berperan dalam Organisasi Konferensi Islam

 Bergabungnya Timor Timur

Ketika Indonesia merdeka, Timor Timur yang jaraknya sangat dekat


dengan Indonesia masih menjadi jajahan bangsa Portugis. Hal ini sangat
mempengaruhi kondisi Nusa Tenggara Timur dan Barat yang letaknya
dekat dengan Timor Timur. Terlebih setelah kudeta di Portugis pada
1974, pergolakan di Timor Timur terus terjadi dan menyebabkan
beberapa pihak ingin bergabung dengan Indonesia. Keinginan itu
disampaikan secara resmi pada tanggal 7 Juni 1976. 10 hari kemudian
Presiden Soeharto memutuskan penggabungan Timor Timur ke
Indonesia yang menjadi propinsi ke 27. Walaupun demikian, Fraksi
Fretelin terus berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan, hingga pada
tahun 1999 ketika Orba berakhir rakyat Timor Timur melakukan
referendum untuk lepas lagi dari RI dan mendirikan negara sendiri yang
berdaulat.

Kebijakan politik masa orde baru ini tidak saja membawa berbagai
penyimpangan, namun di balik itu semua tetap ada kelebihan yang
membuat Indonesia menjadi salah satu negara berkembang yang cukup
maju di mata internasional dan pada berbagai bidang.
3) Penguatan Peran Negara pada Masa Orde Baru
Program utama pemerintah Orde Baru dibawah kepemimpinan Soeharto
adalah menciptakan stabilitas politik dan ekonomi yang mantap karena
pencapaian stabilitas politik tersebut merupakan prasyarat bagi tercapainya
pembangunan ekonomi. Pada masa Orde Baru peran negara sangat kuat.
 Ciri-ciri sistem politik Orde Baru, antara lain :
a. Dwi Fungsi ABRI;
Dwi Fungsi adalah suatu doktrin di lingkungan militer Indonesia yang
menyebutkan bahwa TNI memiliki dua tugas, yaitu menjaga
keamanan dan ketertiban negara serta memegang kekuasaan dan
mengatur negara. Dengan peran ganda ini, militer di izinkan untuk
memegang posisi di dalam pemerintahan.

b. Konsep massa mengambang;


Memberlakukan konsep massa mengambang (floating muss)
sebagai dasar pembangunan politik di daerah pedesaan,
penyederhanaan jumlah partai politik di Indonesia, dan
memberlakukan Pancasila sebagai asas tunggal bagi seluruh partai
politik (parpol) dan organisasi massa (ormas) yang ada di Indonesia.

c. Korporatisasi negara;
Pemerintahan Suharto menerapkan kebijakan korpotatisasi negara
(state corporatism). Kelompok-kelompok masyarakat dari berbagai
unsur, seperti buruh, pers, perempuan, kelompok profesi, dan
organisasi keagamaan dikooptasi dan ditempatkan kedalam wadah-
wadah tunggal sebagai ormas kepanjangan tangan pemerintah.

d. Sentralisasi pemerintahan;
Peranan pemerintah pusat sangat menentukan dan pemerintah
daerah hanya sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat.
Akibatnya, terjadilah ketimpangan ekonomi antara pusat dan daerah.
e. Program bantuan luar negeri
Melalui lembaga IGGI (International Governmental
Group for Indonesia) pemerintah telah berhasil mengusahakan
bantuan luar negeri, di samping mengadakan penangguhan dan
peringanan syarat-syarat pembayaran kembali (rescheduling) utang-
utang peninggalan Orde Lama.
f. Sistem semi perwakilan;
Penerapan sistem kepartaian yang mengacu pada UU No. 3
Tahun 1985 diyakini telah menghasilkan kestabilan politik yang
dicita-citakan sejak awal Orde Baru. Namun, sistem tersebut
memperlihatkan keterbatasan dalam menampung aspirasi masyarakat
yang lebih luas dan terus berkembang.
 Dampak Menguatnya Peran Negara pada masa Pemerintahan
Orde Baru pada bidang politik
a. Adanya Pemerintahan yang Otoriter, Presiden mempunyai
kekuasaan yang sangat besar dalam mengatur jalannya
pemerintahan.
b. Dominasi Golkar
Golkar merupakan mesin politik Orde Baru yang paling diandalkan
dalam menjadi satu-satunya kekuatan politik di Indonesia yang
paling dominan.
c. Pemerintahan yang Sentralistis
Menguatnya peran negara juga menyebabkan timbulnya gaya
pemerintahan yang sentralistis yang ditandai dengan adanya
pemusatan penentuan kebijakan publik pada pemerintah pusat.
Pemerintah daerah hanya diberi peluang yang sangat kecil untuk
mengatur pemerintahan dan mengelola anggaran daerahnya sendiri.
LAMPIRAN III

Lembar Kerja Peserta didik


Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan tentang latar belakang lahirnya orde baru dengan benar
2. Menganalisis Perkembangan kehidupan politik dalam negeri bangsa Indonesia pada masa
Orde Baru dengan benar
3. Menganalisis Perkembangan kehidupan politik luar negeri bangsa Indonesia pada masa
Orde Baru dengan benar

Mata Pelajaran :
Hari/ Tanggal :
Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Petunjuk Mengerjakan :

1. Tentukan topik utama


2. Tambahkan cabang berdasarkan topik utama. ...
3. Uraikan cabang utama menjadi beberapa sub-topik. ...
4. Hubungkan setiap ide dengan garis. ...
5. Gunakan kode warna pada garis penghubung di setiap sub-topik. ...
6. Kembangkan sub-topik dengan ide-ide yang paling penting.
7. Setelah menyelesaikan mind Maping langkah selanjutnya Setiap kelompok memperestasikan
hasil kajian masalah didepan kelas .
Soal :

1. Bagaimana kehidupan politik masa orde baru dan bagaimana dampaknya terhadap sistem
politik saat ini? Jelaskan secara beruntun!
LAMPIRAN IV
KISI-KISI PENULISAN SOAL

SEKOLAH : SMA NEGERI 1 AMFOANG TIMUR KURIKULUM : KURIKULUM 2013


KELAS/SEMESTER : XII/I
MATA PELAJARAN : SEJARAH INDONESIA BENTUK SOAL : Pilihan Ganda

NO KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN KLS/ MATERI LEVEL NO KUNCI


DASAR KOMPETENSI SMTR KOGNITIF SOAL JAWABAN
INDIKATOR
(Pengetahuan BUTIR SOAL
SOAL
dan
Keterampilan )
1 3.6 Mengan 3.6.1 Peserta didik XII/I latar Dapat C4 1 Melalui surat perintah 11 B
alisis dapat belakang menganali
Maret1966 (Supersemar),
perkemb Mengidentifikasi lahirnya sis
angan tentang latar orde baru penyimpa Soeharto mendapat
kehidup belakang lahirnya ngan dan
wewenang untuk mengambil
an orde baru dengan penyelewe
politik benar ngan segala tindakan untuk
dan 3.6.2 Peserta didik kehidupan
menjamin keamanan,
ekonomi dapat bangsa
Bangsa Menganalisis dengan ketenangan dan stabilitas
Indonesi Perkembangan benar
politik. Surat Perintah 11
a pada kehidupan politik
masa bangsa Indonesia Maret 1966 merupakan titik
orde pada masa Orde
awal muncul dan
baru. Baru dengan
benar berkembangnya kekuasaan
Orde Baru. masa ini
merupakan pemulihan
terhadap...
A. Segala penyimpangan dan
penyelewengan
kehidupan politik dan
ekonomi bangsa
Indonesia
B. Segala penyimpangan dan
penyelewengan
kehidupan bangsa dan
negara dari jalur Pancasila
dan Undang-Undang
Dasar 1945
C. Segala penyimpangan dan
penyelewengan
kehidupan masyarakat
yang Pancasila
D. Segala penyimpangan dan
penyelewengan
kehidupan bangsa dan
negara dari jalur
pembagunan
E. Segala penyimpangan dan
penyelewengan
kehidupan terhadap
tradisi dalam masyarakat
Perkemb Peserta C4 2 D
angan didik Dalam rangka menciptakan
kehidupa dapat kondisi politik yang stabil dan
n politik menganali kondusif bagi terlaksananya
bangsa sis system amanah rakyat melalui TAP
Indonesi partai MPRS No.IX/MPRS/1966,
a pada politik yaitu melaksanakan pemilihan
masa pada masa umum, pemerintah Orde Baru
Orde orde baru melakukan ‘pelemahan’ dan
dengan pengendalian terhadap partai-
benar partai politik yang secara
historis dinilai berpotensi
mengganggu stabilitas dan
merongrong kewibawaan
pemerintah. Kebijakan tentang
“pelemahan” dan pengendalian
terhadap partai-partai politik
tersebut adalah ... .
A. Pembentukan partai
golongan karya
B. Masyarakat bebas
membantuk parpol
C. Pancasila sebagai azas
tunggal parpol
D. Menyederhanakan partai-
partai politik
E. Membubarkan semua
partai politik
Peserta C4 3 E
didik Selama 32 tahun masa
dapat pemerintahan orde
menganali baru telah berhasil
sis system melaksanakan pemilu
pemilu sebanyak enam kali.
pada masa Pemilu di era
orde baru pemerintahan Suharto
dengan tersebut antara lain
benar memiliki ciri yaitu ... .
A. Adanya mobilisasi PNS
untuk memenangkan
golkar
B. Asas langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur dan
adil
C. Diikuti oleh berbagai
macam partai-partai
politik
D. Memilih anggota DPR,
presiden dan wakil
presiden
E. Diselenggarakan dalam
waktu singkat dan
menyeluruh

Peserta C4 4 Perhatikan pernyataan berikut A


didik ini !
dapat
1) Pemerintah mampu
menganali
sis membangun fondasi yang
kebijakan kuat bagi kekuasaan
lembaga kepresidenan yang
kehidupan menyebabkan semakin
politik kuatnya negara dalam
dalam masyarakat.
negeri 2) Situasi keamanan relative
pada masa aman dan terjaga dengan
orde baru baik karena pemerintahan
dengan mampu mengatasi semua
benar tindakan dan sikap yang
dianggap bertentangan
dengan Pancasila.
3) Dilakukan peleburan partai
agar pemerintah dapat
mengontrol parpol.
4) Terbentuk pemerintahan
yang bersifat otoriter,
dominative dan
sentralistis.
5) Otoritarianisme merambat
segenap aspek
kehidupanbermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
termasuk kehidupan politik
yang sangat merugikan
rakyat.
6) Sistem perwakilan bersifat
semu
Berdasarkan pernyataan di
atas, Dampak positif dari
kebijakan politik
pemerintahan orde baru
ditunjukkan oleh nomor..... :
A. 1),2),3)
B. 2),3),4)
C. 1),5),6)
D. 4),5),6)
E. 3),4),5)

Peserta C4 5 Salah satu ciri pokok C


didik kebijakan pemerintahan orde
dapat baru adalah melaksanakan
menganali politik sentralisasi. Dampak
sis pelaksanaan sistem sentralisasi
kebijakan dalam pemerintahan orde baru
system adalah ….
pemerinta
han dalam A. terbentuk pendukung
negeri pemerintah warga kelas
pada masa satu
orde baru B. daerah memiliki otonomi
dengan untuk mengurus
benar wilayahnya sendiri
C. pemerintah pusat
mengendalikan seluruh
aspek kehidupan
D. rakyat hidup tentram karena
gejolak dalam masyarakat
dapat diredam
E. orang yang berseberangan
dengan pemerintah
mendapat kedudukan
tertinggi

Amfoang Timur, 2022


GURU MATA PELAJARAN

MAULANA BURA, S.Pd


LAMPIRAN IV

Pedoman penilaian unjuk kerja (Laporan Mind Mapping) :


No Sikap/Aspek yang Nama Kelompok/Nama Nilai Nilai Ket
dinilai Perserta didik Kualitatif Kuantitatif
Penilaian Kelompok
1 Penguasan masalah
yang di diskusikan
2 Kemampuan
menjawab pertayaan
3 Kemampuan
Mengkomunikasikan
4 Mengkomunikasikan

5 Hasil Diskusi

Jumlah Nilai Kelompok

Kategori :
Keterangan : 80 – 100 = Sangat Baik (SB)
70 – 79 = Baik (B)
𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 60 – 69 = Cukup (C)
Nilai = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑋 100
< 60 = Kurang (K)
Rubrik Penilaian Penugasan

Aspek Penilaian Skor Nilai


No
1 Sistematika Laporan
2 Kelengkapan Laporan
3 Kejelasan dan keruntutan penulisan
4 Kebenaran konsep ide yang dipaparkan
5 Usaha siswa dalam menyusun lapora
6 Dikumpulkan tepat waktu

Keterangan :
Sangat sesuai 4
Sesuai 3
Cukup 2
Kurang 1
𝒔𝒌𝒐𝒓𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
Nilai = x 100
𝟐𝟖

LEMBAR PENILAIAN PENUGASAN

No Aspek Penilaian Juml skor


Nama Nilai
1 2 3 4 5 6
1
... ... ... ...
... ... ... ...
... ... ... ...
Dst ... ... ...
Keterangan:
 Skor maksimal = jumlah skor tertinggi
 Nilai praktik = (Jumlah skor perolehan: skor maks) x 100.
Lampiran V

Sistematika pembuatan makalah

Kata Pengantar. ...


Daftar Isi. ...
BAB I PENDAHULUAN. ...
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ...
BAB III PEMBAHASAN.
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai