A. Kompetensi Inti
K1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (goton- royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif, sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
K3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
K4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menghargai nilainilai sumpah pemuda dan 3.4.1 Menghayati tumbuhnya ruh kebangsaan
maknanya bagi kehidupan kebangsaan di
Indonesia pada masa kini 3.4.2 Menganalisis perjuangan organisasi pergerakan kebangsaan
4.4 Menyajikan langkah-langkah dalam penerapan 4.4.1 Melaporkan dalam bentuk tulisan langkah-langkah dalam
nilai-nilai sumpah pemuda dan maknanya bagi penerapan nilai-nilai Sumpah Pemuda dan maknanya bagi
kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa kini.
kini dalam bentuk tulisan dan/atau media lain
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat :
1. Menganalisis latar belakang lahirnya Pergerakan Nasional tahun 1908 sebagai strategi dalam mewujudkan kemerdekaan.
2. Menganalisis faktor penyebab munculnya organisasi-organisasi kebangsaan.
3. Menganalisis dampak dari Pergerakan Nasional bagi kemerdekaan Indonesia.
4. Memadukan nilai-nilai yang terkandung dalam materi seperti nilai nasionalisme, gotong, persatuan, kerjasama dengan nilai
kehidupan sehari-hari.
5. Mengemas materi yang sudah dipelajari dalam bentuk mind map, poster maupun infografis.
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta :
a. Pergerakan nasional sebagai strategi bangsa Indonesia melawan kolonialisme.
b. Pergerakan nasional lahir karena adanya kesamaan nasib dan tujuan yang sama.
c. Pergerakan nasional ditandai dengan munculnya organisasi-organisasi awal pergerakan nasional seperti Budi Utomo,
Indische Partij, Sarekat Islam, Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Pergerakan Katolik, Perhimpunan Indonesia, Partai
Nasionalis Indonesia, Partai Komunis Indonesia, Gerakan Perempuan dan Gerakan Pemuda (Tri Koro Darmo, Jong
Sumatranen Bond, Jong Ambon dan lainnya).
2. Konsep :
a. Pengertian Pergerakan Nasional
b. Faktor pendukung lahirnya gerakan nasional di Indonesia
c. Membandingkan konsep perjuangan masing-masing organisasi pergerakan nasional
d. Dampak pergerakan nasional bagi bangsa Indonesia
3. Prosedur
Menganalisis latar belakang, faktor pendukung, proses dan dampak dari pergerakan nasional.
4. Metakognitif
Pengetahuan dan Pengamalan nilai-nilai Sumpah Pemuda terhadap perkembangan Indonesia
F. Sumber Belajar
Buku Guru :
Amalia Dhyana Ainur, SE., M.Pd,dkk. 2018. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Paket B Setara SMP/MTs Modul Tema 10 :
Kebangkitan Semangat Laskar Merdeka. Jakarta : Kemendikbud
Ratna Hapsari dan M, Adil. 2013. Sejarah Indonesia Jilid untuk SMA/MAK KELAS XI. Jakarta : Erlangga
Supriatna Encep, M.PD.2008. Buku Ajar Sejarah Pergerakan Nasional. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Buku Siswa :
Sardiman AM dan Amurwani Dwi Lestariningsih. 2017. Sejarah Indonesia Edisi Revisi Untuk SMA / MA / SMK / MAK
Kelas XI . Jakarta : Pusat Kurikulum dan Pembukuan, Balitbang, Kemedikbud
Wiharyanto, Kardiyat. 2015. Sejarah Pergerakan Nasional (Dari Lahirnya Nasionalisme Sampai Masa Pendudukan Jepang).
Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma
Sumber dari internet, jurnal maupun artikel (jika tersedia)
Apersepsi
1. Guru memberikan pertanyaan pemantik terkait materi yang akan dibahas.
Apa yang melatarbelakangi lahirnya Pergerakan Nasional?
Faktor apa saja yang mendukung tercetusnya Pergerakan Nasional?
Siapakah tokoh yang mempelopori gerakan nasional?
Mengapa banyak muncul organisasi-organisasi Pergerakan Nasional?
2. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
3. Guru mencatat peserta didik yang memberikan jawaban dengan tepat sebagai poin keaktifan.
Motivasi
1. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
2. Guru memberikan gambaran terkait manfaat dari materi yang dipelajari bagi kehidupan sehari-hari.
Pemberian Acuan
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan pada pertemuan yang akan berlangsung.
Inti Mengamati
1. Peserta didik mengamati materi pelajaran yang dijelaskan guru melalui Power Point. 10 menit
2. Peserta didik dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan nomor undian yang diambil peserta didik.
3. Peserta didik diinstruksikan untuk berkumpul dalam kelompok dan menentukan ketua kelompok
masing-masing..
4. Peserta didik diberikan topik pembahasan seputar materi organisasi-organisasi masa pergerakan
nasional.
5. Peserta didik mengamati dengan seksama penjelasan guru terkait beberapa hal pokok yang harus
didiskusikan dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek berupa infografis.
Menanya
1. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya terkait topik materi yang dikerjakan dalam
kelompok.
2. Peserta didik diberikan pertanyaan pematik terkait topik kelompok untuk kemudian dikaji dan
dibahas dalam kelompok.
Mengeksplorasi
1. Peserta didik dalam kelompoknya mengumpulkan informasi yang relevan melalui sumber buku,
modul, internet ataupun video untuk mendukung pengerjaan proyek kelompok.
2. Masing-masing ketua kelompok membagi tugas kepada anggotanya untuk mengembangkan
gagasan-gagasan yang akan dituangkan dalam proyek membuat infografis.
3. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok unutk mengkaji dan mengidentifikasi materi/informasi
yang didapat, yang akan dituangkan dalam proyek.
Mengasosiasi
1. Peserta didik dalam kelompok mengolah dan merumuskan kembali point-point penting untuk
dimasukkan dalam infografis.
2. Peserta didik dalam kelompoknya mendesain infografis yang menarik dan informatif sesuai dengan
materi masing-masing kelompok.
3. Peserta didik bebas untuk menentukan konsep, templet dan gambar-gambar pendukung yang relevan
dengan materi yang diangkat.
Mengkomunikasikan
1. Masing-masing kelompok mempresentasikan secara singkat terkait proyek infografis yang sudah
dibuat.
2. Peserta didik dipersilahkan untuk menanggapi proyek kelompok yang sedang presentasi.
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya terhadap kelompok yang sedang presentasi.
I. Lampiran
1. Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis berupa soal pilihan ganda dan soal uraian
Link Soal : https://forms.gle/43JiYUtibNPNKo3d9
1. D 6. E 11. A 16. C
2. E 7. A 12. E 17. E
3. C 8. A 13. B 18. B
4. A 9. C 14. D 19. D
5. C 10. E 15. B 20. C
Kunci Jawaban Pilihan Ganda:
Kunci Jawaban Uraian
1. Perjuangan kedaerahan selalu mengalami kegagalan dikarenakan adanya beberapa faktor penyebabnya seperti kurangnya
persatuan dan kesatuan, kurangnya rasa nasionalisme dan lemahnya persenjataan yang dimiliki. Kurangnya persatuan dan
kesatuan, terlihat bahwa pada masa sebelum pergerakan nasional, rakyat Indonesia cenderung mementingkan daerahnya
masing-masing dan berjuang sendirian sehingga persatuan yang bersifat nasional belum dipikirkan saat itu. Kemudian
persenjataan yang dimiliki rakyat Indonesia masih sangat traditional dan belum mumpuni untuk melawan bangsa Barat
yang memiliki persenjataan lebih canggih. Perjuangan nasional dirasa menjadi langkah yang lebih baik dalam melawan
penjajah karena perjuangan nasional menggalang persatuan yang serentak dalam satu tekad untuk merdeka. Perjuangan
nasional tidak lagi bersifat mementingkan daerahnya masing-masing, tetapi bersifat nasional dimana rakyat bersatu
dalam sebuah organisasi untuk menyusun strategi perlawanan nasional terhadap penjajah.
2. Budi Utomo memiliki andil yang besar dalam perjuangan pergerakan nasional karena telah menjadi pelopor berdirinya
organisasi kebangsaan. Organisasi Budi Utomo ini menjadi awal kebangkitan nasional di Indonesia karena mampu
menginspirasi dan menjadi penggerak para pemuda Indonesia untuk mendirikan organisasi lain yang memiliki tujuan
yang sama yaitu untuk mencapai Indonesia merdeka. Lahirnya Budi Utomo telah merangsang berdirinya organisasi-
organisasi pergerakan lainnya yang menyebabkan terjadinya perubahan sosio-politik Indonesia. Dalam Konggres
pertamanya, Budi Utomo sudah memiliki cabang di berbagai kota di Indonesia sehingga pengaruhnya semakin luas dan
dikenal para pemuda Indonesia sehingga banyak dari mereka yang ikut bergabung dalam organisasi tersebut dan juga
mendirikan organisasi kepemudaan lainnya.
3. Organisasi Perhimpunan Indonesia (PI) didirikan pada 25 Oktober 1908 di Belanda oleh Sutan Kasayangan dan R.N.
Noto Suroto yang saat itu sedang mengenyam pendidikan di negeri Belanda. Pada awal pendiriannya, Perhimpunan
Indonesia memiliki sebutan Indische Vereeniging. Kemudian pada sekitar tahun 1922, organisasi tersebut berganti nama
menjadi Perhimpunan Indonesia. Bentuk perjuangan Perhimpunan Indonesia bersifat radikal. Sebagai bentuk
perjuangannya, organisasi ini mengeluarkan majalah Hindia Poetra yang menjadi sarana untuk menyebarkan ide-ide
antikolonial dan ide non kooperasi. Dengan majalah yang diterbitkan ini, organisasi Perhimpunan Indonesia berupaya
unutuk melakukan penyebaran semangat persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia untuk melawan penjajahan
pemerintahan Belanda.
4. Perjuangan gerakan perempuan mengarah pada keselarasan hak kaum perempuan dalam bidang sosial dan pendidikan.
Gerakan ini muncul pada awalnya karena kepedulian R.A. Kartini terhadap nasib kaum perempuan yang saat itu
terbelakang dan kedudukannya sangat lemah dalam keluarga maupun masyarakat. Perjuangan yang ditempuh oleh
gerakan ini yaitu dengan mendirikan sekolah-sekolah khusus perempuan. Di sekolah inilah para perempuan diajarkan
ilmu pengetahuan dan juga keterampilan-keterampilan sehingga meningkatkan eksistensi perempuan di masyarakat.
Sekolah-sekolah yang didirikan seperti sekolah-sekolah Kartini dan Sekolah Keutamaan Isteri ini mendorong lahirnya
organisasi-organisasi perempuan seperti Putri Mardika. Gerakan wanita ini berlanjut dengan didirikannya banyak
sekolah-sekolah puteri seperti di Tasikmalaya, Sumedang, Cianjur, Ciamis dan Cicurug. Dengan munculnya organisasi-
organisasi perempuan, status perempuan di masyarakat menjadi sederajat dengan kaum laki-laki khususnya dalam hal
pendidikan.
5. Pergerakan nasional yang ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi kebangsaan telah mencapai puncaknya ketika
diikrarkannya Sumpah Pemuda tahun 1928. Dengan tercetusnya Sumpah Pemuda, rakyat Indonesia menyatakan diri
telah bersatu untuk melawan penjajah demi mewujudkan kemerdekaan. Melalui tiga butir isi Sumpah Pemuda, rakyat
Indonesia telah berhasil mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa serta cinta tanah air. Berawal dari Sumpah Pemuda
inilah kemudian berlanjut perjuangan rakyat untuk mengusir penjajah di Nusantara. Sumpah Pemuda menjadi pondasi
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang utuh dan bulat.