Anda di halaman 1dari 128

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. HASIL PENELITIAN

Pada bab IV ini dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan

peningkatan kemampuan proses pembelajaran menggunakan model

Cooperative Learning Tipe Course Review Horay (CRH) pada pembelajaran

tematik terpadu siswa kelas V SDN 06 Padang Besi Kota Padang.

Pelaksanaan tindakan dibagi atas dua siklus dimana siklus I terdiri dari 2x

pertemuan, dan siklus II terdiri dari 1x pertemuan. Data setiap siklus

dipaparkan terpisah dari siklus lainnya agar terlihat persamaan, perbedaan,

perubahan, atau perkembangan alur siklus tersebut. Pelaksanaan penelitian

siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2020, kemudian

siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 2 maret 2020, dan siklus II

dilaksanakan pada tanggal 5 maret 2020.

Penelitian dilaksanakan dengan mengikuti tahapan-tahapan

perencanaan yang telah disiapkan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada

siswa kelas V SDN 06 Padang Besi Kota Padang pada pembelajaran tematik

terpadu semester II tahun ajaran 2019/2020. Dalam pelaksanaan tindakan

pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru (praktisi), sedangkan guru

kelas V bertindak sebagai observer dalam proses pembelajaran mengenai

Proses Pembelajaran siswa. Tahap-tahap pembelajaran setiap tindakan

disesuaikan dengan tahap-tahap pembelajaran. Adapun perincian setiap siklus

adalah sebagai berikut :


1. Siklus I pertemuan 1

Hasil penelitian pada siklus I terdiri dari proses dan hasil pelaksanaan

pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model Cooperative Tipe

Course Review Horay (CRH) dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung sesuai dengan komponen yang tersedia pada lembaran observasi

dan hasil tes belajar siswa yang dilaksanakan pada akhir siklus I. Penelitian

siklus I dilaksanakan sebanyak 2x pertemuan. Pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari Senin 25 Februari 2020, dan pertemuan kedua

dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 2 Maret 2020.

Pada bagian ini akan diuraikan tentang hasil penelitian siklus I

pertemuan 1 dalam pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan

model Cooperative Tipe Course Review Horay (CRH) di kelas V, dimulai

dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi, dan penilaian

proses dan hasil belajar siswa.

a. Perencanaan

Perencanaan penelitian tergambar dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Perencanaan yang dilakukan berdasarkan

program semester II sesuai dengan waktu penelitian berlangsung.

Sebelum RPP disusun, peneliti dan guru kelas terlebih dahulu

menganalisis antara tema, subtema dan pembelajaran yang

dikembangkan berdasarkan Kurikulum 2013. Peneliti memilih tema 8

yaitu Lingkungan Sahabat Kita subtema 1 yaitu Manusia dan

Lingkungan pembelajaran 4 karena materi yang disajikan sesuai


dengan peningkatan Proses Pembelajaran. Siklus I pertemuan 1

disajikan dalam waktu 1 x pertemuan yaitu 6 x 35 menit.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilaksanakan terdiri dari

Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), indikator, tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, media dan sumber belajar, model

dan metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, serta penilaian.

Kompetensi Inti yang akan dicapai peserta didik dalam

pembelajaran tematik terpadu kelas V semester II pada tema 8

subtema I adalah (1) Menerima dan menjalankan ajaran agama yang

dianutnya. (2) Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,

teman,guru, dan tetangga. (3) Memahami pengetahuan faktual dengan

cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan

dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di

sekolah. (4) Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,

sistematis dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Pembelajaran tematik terpadu pada kurikulum 2013 memiliki

beberapa kompetensi dasar di masing-masing mata pelajaran yang

terkandung didalamnya. Kompetensi Dasar yang ingin dicapai dalam

pelaksanaan penelitian pada pertemuan ini adalah sebagai berikut :


Bahasa Indonesia : 3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau

tindakan yang terdapat pada teks non fiksi. 4.8 Menyajikan kembali

peristiwa atau tindakan dengan memperlihatkan latar cerita yang

terdapat pada teks fiksi.

IPS : 3.3 Menganalisis peran ekonomi dalam upaya

menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya

untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia serta

hubungannya dengan karakteristik ruang. 4.3 Menyajikan hasil

analisis tentang peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan

kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk memperkuat

kesatuan dan persatuan bangsa.

PPKn : 3.3 Menelaah keragaman sosial budaya masyarakat.

4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang mendukung keragaman sosial

budaya masyarakat.

Sesuai dengan kompetensi dasar yang telah dianalisis,

indikator yang diharapkan pada pembelajaran Bahasa Indonesia pada

penelitian siklus I ini adalah (1) Mengidentifikasi informasi teks non

fiksi secara runtut. (2) Menuliskan kembali informasi dari teks non

fiksi dalam bentuk peta pikiran. IPS adalah (1) Menjelaskan jenis-

jenis usaha masyarakat Indonesia. (2) Membedakan jenis-jenis usaha

masyarakat Indonesia. (3) Menyajikan hasil analisis tentang jenis

usaha masyarakat Indonesia dalam bentuk peta pikiran. PPKn adalah

(1) Mengidentifikasi keragaman sosial di lingkungan sekitar


berdasarkan jenis usaha. (2) Menunjukan sikap terhadap keragaman

jenis usaha masyarakat dilingkungan sekitar.

Dengan tujuan pembelajaran sebagai berikut (1) Dengan

membaca teks berjudul “Jenis Usaha Masyarakat Indonesia”, Peserta

didik dapat mengidentifikasi isi teks non fiksi secara runtut dengan

benar. (2) Dengan penugasan, Peserta didik dapat menuliskan kembali

informasi dari teks non fiksi berjudul “Jenis Usaha Masyarakat

Indonesia” dalam bentuk peta pikiran dengan tepat. (3) Dengan

mengamati gambar, Peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis usaha

masyarakat Indonesia dengan benar. (4) Dengan Tanya jawab, Peserta

didik dapat menjelaskan jenis-jenis usaha masyarakat Indonesia

dengan benar. (5) Dengan penugasan, Peserta didik dapat

membedakan jenis-jenis usaha masyarakat Indonesia dengan tepat. (6)

Dengan penugasan, Peserta didik dapat menyajikan hasil analisis

tentang jenis usaha masyarakat Indonesia dalam bentuk peta pikiran

dengan tepat. (7) Dengan diskusi kelompok, Peserta didik dapat

mengidentifikasi keragaman sosial di lingkungan sekitar berdasarkan

jenis usaha dengan benar. (8) Dengan diskusi kelompok,peserta didik

dapat menunjukkan sikap terhadap keberangaman jenis usaha

masyarakat sekitar dengan benar.

Materi pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I adalah

teks bacaan tentang Jenis Usaha Masyarakat Indonesia , Gambar jenis-

jenis usaha, dan Teks Keberagaman Sosial .


Untuk mencapai indikator dan tujuan tersebut, peneliti terlebih

dahulu mempersiapkan Rencana Pelaksanakan Pembelajaran, yang

mana didalamnya terdapat materi pelajaran pada tema 8 subtema 1

pembelajaran 4 yang dilengkapi dengan media ajar yaitu berupa

gambar. Materi ini diambil dari buku siswa dan sumber lain yang

dapat membantu dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu peneliti juga

mempersiapkan instrumen penilaian sikap, pengetahuan,

keterampilan, dan lembar kerja siswa. Penilaian atau evaluasi yang

digunakan adalah penilaian proses dan penilaian hasil.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu menggunakan

model Cooperative Tipe Course Review Horay (CRH) di kelas V SD

Negeri 06 Padang Besi Kota Padang siklus I dilaksanakan pada Hari

Selasa 25 Februari 2020 pukul 07.30-12.15 WIB. Siswa yang hadir

pada siklus I ini berjumlah 30 orang. Tema yang diajarkan pada siklus

I adalah tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita”, subtema 1 “Manusia dan

Lingkungan”. Pembelajaran 4. Adapun muatan pelajaran yang terkait

pada pembelajaran ini yaitu Bahasa Indonesia, IPS, PPKn. Dalam

pelaksanaan tindakan, peneliti berperan sebagai praktisi (guru) serta

guru kelas sebagai observer.

Berdasarkan perencanaan yang telah dirancang sebelumnya,

pelaksanaan pembelajaran model Cooperative Tipe Course Review

Horay. Untuk lebih jelasnya pelaksanaan pembelajaran diuraikan


sebagai berikut :

1) Kegiatan pendahuluan

Pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan pendahuluan dimulai

dengan guru menyapa dan menanyakan kabar siswa. Diikuti dengan

mengkondisikan kelas untuk siap melaksanakan kegiatan

pembelajaran. Selanjutnya, siswa meluruskan meja dan kursi agar

terlihat lebih rapi, menyiapkan diri untuk memulai pembelajaran.

Kemudian, salah seorang siswa memimpin teman-temannya untuk

berdoa bersama. Setelah berdoa, peneliti mengecek kehadiran siswa,

pada hari ini, ternyata semua siswa hadir. Kemudian guru meminta

seluruh siswa berdiri untuk menyanyikan lagu nasional “Indonesia

Raya” Guna menanamkan pentingnya semangat nasionalisme.

Selanjutnya siswa diminta membaca bacaan yang dibawa masing-

masing sebagai kegiatan literasi. Kemudian guru memberikan

motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran

yang akan dilaksanakan. Selanjutnya, untuk membuka kegiatan

pembelajaran, guru melakukan appersepsi dengan bertanya jawab

dengan siswa tentang pembelajaran yang akan dipelajari, yaitu

mengenai Jenis-jenis usaha masyarakat Indonesia. Sebelumnya guru

membuat sebuah kesepakatan dengan siswa untuk menunjuk tangan

kalau ingin berbicara atau mengemukakan pendapat.

Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai siswa dan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran pada tema 8 subtema 1 pembelajaran 4 tersebut. Guru

juga menyampaikan kemampuan yang akan dicapai secara garis besar

dan teknik penilaian yang akan digunakan.

Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran berlangsung

dengan baik. Dimana kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan

lancar. Guru membuka pelajaran dengan menampilkan video tentang

jenis-jenis usaha masyarakat Indonesia. Guru memancing perhatian

siswa dengan mengajukan pendapat yang berhubungan dengan video

yang telah diamati. Siswa menjawab pertanyaan guru berdasarkan

pengetahuan yang dimilikinya. Jawaban-jawaban yang diberikan

siswa digunakan untuk mengarahkan dan mengembangkan skemata

siswa terhadap ide pembelajaran yang akan diberikan.

2) Kegiatan inti

Pada kegiatan inti, proses pembelajaran dilaksanakan sesuai

dengan langkah-langkah model Cooperative Tipe Course Review

Horay :

1. Guru menjelaskan tentang kompetensi serta tujuan yang akan


dicapai (Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai)
2. Peserta didik bersama guru bertanya jawab tentang jenis-jenis
usaha (Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi
sesuai topik dengan tanya jawab)
3. Peserta didik membaca teks berjudul “Jenis-jenis Usaha
Masyarakat Indonesia”
4. Guru membagikan LKPD kepada setiap peserta didik
5. Peserta didik menuliskan kembali informasi tentang jenis-jenis
usaha masyarakat Indonesia dalam bentuk peta pikiran
6. Peserta didik mengamati gambar tentang jenis usaha
masyarakat Indonesia
7. Peserta didik bersama guru bertanya jawab tentang gambar
tentang jenis-jenis usaha masyarakat Indonesia
8. Peserta didik mendata jenis-jenis usaha yang ada di sekitarnya
kedalam sebuah table
9. Peserta didik mengelompokkan dan menghitung jenis-jenis
yang sama
10. Setelah peserta didik dirasa paham mengenai jenis-jenis
usaha masyarakat Indonesia maka guru membagi peserta didik
dalam beberapa kelompok.Satu kelompok terdiri dari 4-5
orang peserta didik. (Guru membagi siswa dalam kelompok-
kelompok)
11. Masing - masing kelompok ditugaskan untuk membuat 9
buah kotak dan masing-masing kotak tersebut di isi nomor
yang ditentukan guru (Untuk menguji pemahaman, siswa
diminta membuat kartu atau kotak sesuai dengan
kebutuhan, kartu atau kotak tersebut kemudian diisi dengan
nomor yang ditentukan guru)
12. Guru memberikan beberapa soal yang akan dijawab oleh
masing-masing kelompok.
13. Kemudian guru membacakan soal secara acak/satu persatu
diantara 9 soal yang dibuat, dan tiap soal dijawab di dalam
kotak sesuai dengan nomornya. (Guru membaca soal secara
acak dan siswa menuliskan jawaban di dalam kartu atau
kotak yang nomornya disebutkan guru)
14. Masing-masing kelompok mendiskusikan soal yang telah
diberikan tadi, kemudian guru menyebutkan jawaban yang
benar. (Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa ditulis di
dalam kartu atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal
yang telah diberikan tadi)
15. Guru memberikan tanda check list (√) kepada siswa yang
menjawab benar dan peserta didik berteriak “horee” (Bagi
pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa memberi
tanda check list (√) dan langsung berteriak “horee!!” atau
menyanyikan yel-yelnya)
16. Guru memberikan nilai kepada siswa sesuai dengan
banyaknya siswa berteriak yel-yel (Nilai peserta didik
dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak
berteriak "horee!!”)
17. Guru meminta salah satu kelompok untuk menampilkan
hasil pekerjaannya didepan kelas.
18. Guru memberikan penghargaan berdasarkan nilai yang
sudah diperoleh (Guru memberikan reward pada kelompok
yang memperoleh nilai tertinggi atau yang paling sering
memperoleh “horee!!”)

3) Kegiatan penutup

Pembelajaran kegiatan yang dilakukan adalah siswa

bersama guru tanya jawab tentang pelajaran yang belum dimengerti

namun guru pada tahap ini banyak menjelaskan sehingga siswa

pada akhir pembelajaran menjadi pasif. Kemudian guru

menyimpulkan pembelajaran. Lalu guru meminta siswa untuk

membereskan hal-hal yang berhubungan dengan pelajaran untuk

disimpan ke dalam tasnya masing-masing. Sebelum kegiatan

pembelajaran diakhiri, guru memberikan tindak lanjut berupa

evaluasi kepada masing-masing siswa. Tak lupa, sebelum menutup


pembelajaran, guru memberikan reward kepada kelompok yang

mendapat nilai tertinggi yaitu kelompok 4 dengan nilai tertinggi. Di

akhir kegiatan, siswa mengucapkan rasa syukur dengan

mengucapkan hamdalah dan membaca salam sebelum pulang.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan di setiap pertemuan oleh observer, yaitu

guru kelas yang bersangkutan sebagai observer/pengamat. Pengamat

mempunyai tugas untuk mengamati aktivitas guru praktisi dan siswa

dalam pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan guru

dan siswa.

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan oleh pengamat adalah

mengamati jalannnya kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

lembaran pengamatan yang telah disediakan. Aspek yang diamati

adalah :

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

a) Pada identitas pembelajaran yang termuat di dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran terdapat empat deskriptor yang

diharapkan muncul dan keempat deskriptor tersebut telah

muncul dengan kualifikasi amat baik. Keempat deskriptor

yang sudah muncul yaitu terdapatnya satuan pendidikan, kelas,

semester, tema dan subtema pelajaran dan jumlah pertemuan.

Maka pada tahap ini diperoleh skor dengan jumlah 4.


b) Perumusan indikator terdapat empat deskriptor yang

diharapkan muncul. Namun hanya tiga deskriptor yang sudah

muncul dengan kualifikasi baik. Ketiga deskriptor yang sudah

muncul yaitu kesesuaian dengan kompetensi dasar, indikator

yang dirumuskan jelas, dan indikator yang dirumuskan

tersusun secara sistematis. Sedangkan satu deskriptor lainnya

yaitu kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan

kompetensi yang diukur belum muncul. Maka pada tahap ini

diperoleh skor dengan jumlah 3.

c) Perumusan tujuan pembelajaran terdapat empat deskriptor

yang diharapkan muncul. Namun hanya tiga deskriptor yang

sudah muncul. Ketiga deskriptor tersebut yaitu kesesuaian

dengan indikator, kesesuaian dengan aspek Audience,

Behaviour, Condition, dan Degree, dan kesesuaian dengan

kegiatan pembelajaran. Sedangkan satu deskriptor lainnya

adalah kejelasan tujuan pembelajaran yang dirancang belum

muncul. Maka pada tahap ini diperoleh skor dengan jumlah 3.

d) Pemilihan materi ajar terdapat empat deskriptor yang

diharapkan muncul. Namun hanya tiga deskriptor sudah

muncul dengan kualifikasi baik. Ketiga deskriptor yang sudah

muncul yaitu kesesuaian dengan tujuan pembelajaran,

keruntutan uraian materi ajar, dan pengembangan materi dapat

dipahami dengan mudah. Sedangkan satu deskriptor lainnya,


yaitu kesesuaian dengan karakteristik peserta didik belum

muncul. Maka pada tahap ini diperoleh skor dengan jumlah 3.

e) Pemilihan media dan sumber belajar terdapat empat deskriptor

yang diharapkan muncul. Namun hanya tiga deskriptor sudah

muncul dengan kualifikasi baik. Ketiga deskriptor yang sudah

muncul yaitu media pembelajaran menarik bagi siswa, dan

media pembelajaran sesuai dengan materi. Sedangkan satu

deskriptor lainnya, yaitu kesesuaian dengan karakteristik

peserta didik belum muncul. Maka pada tahap ini diperoleh

skor dengan jumlah 3.

f) Metode dan Model pembelajaran terdapat empat deskriptor

yang diharapkan muncul. Namun hanya tiga deskriptor sudah

muncul dengan kualifikasi baik. Ketiga deskriptor yang sudah

muncul yaitu kesesuaian dengan tujuan pembelajaran,

kesesuaian dengan model CRH, dan metode yang digunakan

menarik dan tidak membuat siswa bosan. Sedangkan satu

deskriptor lainnya, yaitu kesesuaian dengan karakteristik

peserta didik belum muncul. Maka pada tahap ini diperoleh

skor dengan jumlah 3.

g) Skenario pembelajaran terdapat empat deskriptor yang

diharapkan muncul. Namun hanya dua deskriptor sudah

muncul dengan kualifikasi cukup. Kedua deskriptor yang

sudah muncul yaitu menampilkan kegiatan pendahuluan, inti,


dan penutup dengan jelas, kesesuaian kegiatan dengan model

CRH dan Proses Pemebelajaran. Sedangkan dua deskriptor

lainnya, yaitu kesesuaian dengan sistematika / keruntutan

materi dan kesesuaian alokasi waktu belum muncul. Maka

pada tahap ini diperoleh skor dengan jumlah 2.

h) Rancangan penilaian autentik terdapat empat deskriptor yang

diharapkan muncul. Namun hanya dua deskriptor sudah

muncul dengan kualifikasi cukup. Kedua deskriptor yang

sudah muncul yaitu jenis penilaian terlihat jelas, dan bentuk

penilaian yang terlihat jelas. Sedangkan dua deskriptor

lainnya, yaitu prosedur penilaian terlihat jelas dan instrumen

penilaian terlihat jelas belum muncul. Maka pada tahap ini

diperoleh skor dengan jumlah 2.

i) Tampilan RPP terdapat empat deskriptor yang diharapkan

muncul. Namun hanya dua deskriptor saja yang sudah muncul

dengan kualifikasi cukup. Kedua deskriptor tersebut yaitu RPP

tersusun dengan rapi, dan RPP terlihat bersih. Sedangkan dua

deskriptor lainnya yaitu kata-kata dalam RPP jelas dan

penggunaan kata-kata baku belum muncul. Maka pada tahap

ini diperoleh skor dengan jumlah 2.

Berdasarkan uraian di atas, lembar pengamatan RPP yang diisi

oleh guru kelas V sebagai observer, maka penilaian kemampuan guru

dalam merencanakan pembelajaran siklus I pertemuan 1 diperoleh


jumlah skor 25 dari skor maksimal 36 dengan persentase 69,44% (C).

Hal ini menunjukkan bahwa taraf keberhasilan guru dalam kegiatan

merencanakan pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan termasuk

dalam kriteria cukup. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

lampiran halaman 233.

2) Aspek guru dalam kegiatan pembelajaran

a) Pada kegiatan pendahuluan untuk apersepsi terdapat empat

deskriptor yang diharapkan muncul. Namun hanya tiga

deskriptor sudah muncul dengan kualifikasi baik. Ketiga

deskriptor yang sudah muncul yaitu mengajukan pertanyaan

menantang, menyampaikan manfaat materi pembelajaran dan

mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema.

Sedangkan satu deskriptor lainnya, yaitu mengaitkan materi

pembelajaran sekarang dengan pembelajaran sebelumnya

belum muncul. Maka pada tahap ini diperoleh skor dengan

jumlah 3.

b) Pada kegiatan penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan

terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul. Namun

hanya tiga deskriptor sudah muncul dengan kualifikasi baik.

Ketiga deskriptor yang sudah muncul yaitu menyampaikan

kemampuan yang akan dicapai peserta didik belum muncul,

menyampaikan rencana kegiatan kelompok, dan

menyampaikan rencana kegiatan diskusi dan analisis


kelompok. Sedangkan satu deskriptor lainnya yaitu

menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual belum

muncul. Maka pada tahap ini diperoleh skor dengan jumlah 3.

c) Pada kegiatan inti dalam tahap penugasan materi

pembelajaran terdapat empat deskriptor yang diharapkan

muncul. Namun hanya dua deskriptor yang sudah muncul

dengan kualifikasi cukup. Kedua deskriptor yang sudah

muncul yaitu kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan

pelajaran dan menyajikan pembahasan materi pembelajaran

dengan tepat. Sedangkan dua deskriptor lainnya yaitu

kemampuan mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang

relevan, perkembangan IPTEK, dan kehidupan nyata dan

kemampuan menyajikan materi secara sistematis (mudah ke

sulit, dari konkret ke abstrak) belum muncul. Maka pada tahap

ini diperoleh skor dengan jumlah 2.

d) Pada tahap penerapan strategi pembelajaran yang mendidik

terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul. Namun

hanya tiga deskriptor yang sudah muncul dengan kualifikasi

baik. Ketiga deskriptor yang sudah muncul yaitu kemampuan

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai, kemampuan melaksanakan pembelajaran secara

runtut, dan kemampuan melaksanakan pembelajaran yang

tidak monoton dan menyenangkan. Sedangkan satu deskriptor


lainnya yaitu kemampuan menguasai kelas belum muncul.

Maka pada tahap ini diperoleh skor dengan jumlah 3.

e) Pada tahap aspek diamati terdapat empat deskriptor yang

diharapkan muncul. Namun hanya satu deskriptor yang sudah

muncul dengan kualifikasi kurang. Satu deskriptor yang sudah

muncul yaitu melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (murturant

effect). Sedangkan tiga deskriptor lainnya yaitu melaksanakan

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik,

mampu melaksanakan pembelajaran yang kontekstual dan

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang

direncanakan belum muncul. Maka pada tahap ini diperoleh

skor dengan jumlah 3.

f) Pada tahap penerapan model CRH dimana model CRH yang

digunakan adalah model CRH menurut Huda (2012: 230)

(1) Langkah 1 Guru menyampaikan kompetensi yang

ingin dicapai : pada langkah ini terdapat empat deskriptor

dan keempat deskriptor tersebut telah terlaksana dengan

kualifikasi amat baik. Dimana deskriptor yang muncul

adalah Guru menyampaikan komptensi yang harus dicapai

siswa, guru menyampaikan jenis pembelajaran yang akan

dipelajari siswa, guru menjelaskan alasan kenapa

kompetensi tersebut harus dapat dicapai oleh siswa, guru


menjelaskan tujuan dari pembelajaran yang harus dicapai

siswa. Maka Pada langkah ini skor yang diperoleh adalah

4.

(2) Langkah 2 Guru menyajikan atau mendemonstrasikan

materi sesuai topik dengan tanya jawab: Pada langkah

ini ada empat deskriptor yang diharapkan muncul dan

keempat deskriptor tersebut telah terlaksana dengan

kualifikasi amat baik. Keempat deskriptor tersebut adalah

Guru memberikan materi pelajaran kepada peserta didik,

Guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang

dipelajari bersama peserta didik, Guru memberikan

pengertian mengenai materi, Guru menjelaskan materi

yang terkait dalam pembelajaran. Maka pada langkah ini

skor yang diperoleh adalah 4. Maka pada langkah ini skor

yang diperoleh adalah 4.

(3) Langkah 3 Guru membagi siswa dalam kelompok-

kelompok: Pada langkah ini terdapat empat deskriptor

yang diharapkan muncul dan keempat deskriptor tersebut

telah terlaksana dengan kualifikasi amat baik. Dimana

deskriptor yang muncul adalah Guru membagi siswa

menjadi beberapa kelompok, Guru Memilih Ketua dari

masing masing kelompok, Guru menjelaskan pada siswa

apa tujuan dari masing masing kelompok, Guru


membimbing siswa dalam menentukan Yel-Yel yang akan

digunakan masing masing kelompok. Pada tahap ini

jumlah skor yang diperoleh adalah 4.

(4) Langkah 4 Untuk menguji pemahaman, siswa diminta

membuat kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan,

kartu atau kotak tersebut kemudian diisi dengan

nomor yang ditentukan guru: Pada langkah ini terdapat

empat deskriptor yang diharapkan muncul. Namun hanya

dua deskriptor yang muncul dengan kualifikasi baik.

Dimana deskriptor yang muncul adalah Guru Menjelaskan

model pembelajaran CRH yang menggunakan kartu atau

kotak sebagai media pembelajaran, Guru Membimbing

Siswa untuk membuat kartu atau kotak sesuai dengan

Kebutuhan. Deskriptor yang kurang maksimal adalah Guru

menjelaskan fungsi dari kartu atau kotak yang telah dibuat

siswa dan Guru membimbing siswa untuk memberikan

nomor pada masing masing kartu atau kotak yang telah

disiapkan siswa. Pada tahap ini jumlah skor yang

diperoleh adalah 2.

(5) Langkah 5 Guru membaca soal secara acak dan siswa

menuliskan jawaban di dalam kartu atau kotak yang

nomornya disebutkan guru: Pada langkah ini terdapat

empat deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat


deskriptor tersebut telah terlaksana dengan kualifikasi

amat baik. Dimana deskriptor yang muncul adalah guru

Guru Menyiapkan beberapa soal yang akan diberikan pada

siswa, guru membacakan soal yang telah disiapkan, Guru

membacakan soal dengan jelas dan mudah dipahami oleh

siswa, guru meminta siswa untuk mengisi jawaban dalam

kotak atau kartu yang nomornya disebutkan guru. Maka

pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 4

(6) Langkah 6 : Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa

ditulis di dalam kartu atau kotak, guru dan siswa

mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi. Pada

Langkah ini ada empat deskriptor yang diharapkan muncul

dan keempat deskriptor tersebut sudah terlaksana dengan

baik. Dimana deskriptor yang muncul yaitu, Guru

mengajak siswa berdiskusi mengenai soal yang diberikan

guru, guru meminta siswa untuk membacakan jawaban

yang telah dibuatnya dalam kotak atau kartu, guru

membacakan jawaban yang benar dari soal yang telah

dikerjakan. Maka pada tahap ini jumlah skor yang

diperoleh adalah 4

(7) Langkah 7 : Bagi pertanyaan yang dijawab dengan

benar, siswa memberi tanda check list (√) dan langsung

berteriak “horee!!” atau menyanyikan yel-yelnya. Pada


Langkah ini ada empat deskriptor yang diharapkan muncul

dan hanya 3 deskriptor tersebut sudah terlaksana dengan

baik. Dimana ketiga deskriptor yang muncul yaitu, Guru

mengoreksi jawaban dari soal yang dikerjakan siswa, Guru

menjelaskan kembali tentang materi yang masih kurang

dipahami siswa, pertanyaan yang dijawab dengan benar

diberi tanda check list, dan Deskriptor yang masih kurang

adalah siswa yang menjawab benar berteriak Hore atau

menyanyikan yel yel. Maka pada tahap ini jumlah skor

yang diperoleh adalah 3

(8) Langkah 8 : Nilai peserta didik dihitung dari jawaban

yang benar dan yang banyak berteriak "horee!!”. Pada

Langkah ini ada empat deskriptor yang diharapkan muncul

dan keempat deskriptor tersebut sudah terlaksana dengan

baik. Dimana deskriptor yang muncul yaitu, Guru

menghitung banyaknya check list (√) yang telah di dapat oleh

peserta didik, Guru menghitung banyaknya peserta didik

meneriakkan kata “horee!!”, Guru memberikan poin kepada

peserta didik yang mendapatkan check list (√) dan teriak

terbanyak, Guru mnghitung nilai siswa dari poin tersebut Maka

pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 4.

(9) Langkah 9: Guru memberikan reward pada kelompok

yang memperoleh nilai tertinggi atau yang paling

sering memperoleh “horee!!”. Pada Langkah ini ada


empat deskriptor yang diharapkan muncul dan dan tiga

deskriptor tersebut sudah terlaksana dengan baik. Dimana

deskriptor yang muncul yaitu, Guru menghitung nilai yang

telah diperoleh peserta didik, Guru meminta kelompok

atau perwakilannya maju kedepan kelas, Guru

memberikan penghargaan berdasarkan nilai yang sudah

diperoleh, dan deskriptor yang masih kurang adalah Guru

memberikan motivasi kepada kelompok lain agar bisa

lebih baik lagi kedepannya. Maka pada tahap ini jumlah

skor yang diperoleh adalah 3.

g) Tahap penerapan pembelajaran tematik terpadu terdapat

empat deskriptor yang diharapkan muncul. Namun hanya tiga

deskriptor yang sudah muncul dengan kualifikasi baik. Ketiga

deskriptor yang sudah muncul yaitu menyajikan pembelajaran

sesuai tema, menyajikan pembelajaran dengan memadukan

berbagai mata pelajaran dalam satu PB meliputi PPKn, IPS,

dan Bahasa Indonesia, dan menyajikan pembelajaran yang

bernuansa aktif dan menyenangkan. Sedangkan satu deskriptor

lainnya yaitu menyajikan pembelajaran yang memuat

komponen karakteristik terpadu belum muncul. Pada tahap ini

jumlah skor yang diperoleh adalah 3.

h) Tahap pemanfaatan sumber belajar/ media dalam

pembelajaran terdapat empat deskriptor yang diharapkan


muncul. Namun hanya dua deskriptor yang sudah muncul

dengan kualifikasi cukup. Kedua deskriptor yang sudah

muncul yaitu menunjukkan keterampilan dalam penggunaan

sumber belajar dan media pembelajaran dan melibatkan

peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran.

Sedangkan dua deskriptor lainnya yaitu menghasilkan pesan

yang menarik dan melibatkan peserta didik dalam

pemanfaatan media pembelajaran belum muncul. Pada tahap

ini jumlah skor yang diperoleh adalah 2.

i) Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran terdapat empat

deskriptor yang diharapkan muncul. Namun hanya dua

deskriptor yang sudah muncul dengan kualifikasi cukup.

Kedua deskriptor yang sudah muncul yaitu menumbuhkan

partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta

didik, dan sumber belajar, dan menunjukkan hubungan antar

pribadi yang kondusif. Sedangkan dua deskriptor lainnya yaitu

merespon positif partisipasi peserta didik dan menunjukkan

hubungan terbuka terhadap respon peserta didik belum

muncul. Pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 2.

j) Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran

terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul. Namun

hanya dua deskriptor yang sudah muncul dengan kualifikasi

cukup. Kedua deskriptor yang sudah muncul yaitu


menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar dan

menggunakan bahasa tulisan yang baik dan benar. Sedangkan

dua deskriptor lainnya yaitu menggunakan bahasa lisan

dengan intonasi yang tepat dan menggunakan bahasa lisan

dengan nada yang sesuai belum muncul. Pada tahap ini jumlah

skor yang diperoleh adalah 2.

k) Kegiatan penutup pembelajaran terdapat empat deskriptor

yang diharapkan muncul. Namun hanya tiga deskriptor yang

sudah muncul dengan kualifikasi baik. Ketiga deskriptor yang

sudah muncul yaitu memberikan tes lisan atau tulisan,

mengumpulkan hasil kerja siswa sebagai bahan portofolio dan

melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan

kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan. Sedangkan satu

deskriptor lainnya yaitu melakukan refleksi atau membuat

rangkuman pembelajaran dengan melibatkan peserta didik

tulisan belum muncul. Pada tahap ini jumlah skor yang

diperoleh adalah 3.

Berdasarkan uraian diatas lembar pengamatan aktivitas guru

dengan menggunakan model CRH yang diisi oleh observer,

deskriptor yang muncul dari aktivitas guru dalam kegiatan

pembelajaran siklus I pertemuan 1 jumlah skor yang diperoleh

adalah 56 dari skor maksimal 76 dengan persentase 73,68%(C).

Hal ini menunjukkan bahwa taraf keberhasilan aktivitas guru dalam


kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan termasuk

dalam kategori cukup. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada

lampiran halaman 228.

3) Aspek siswa dalam kegiatan pembelajaran

a) Aspek kegiatan pendahuluan pada komponen apersepsi siswa

untuk belajar terdapat empat deskriptor yang diharapkan

muncul. Namun hanya tiga deskriptor yang sudah muncul

dengan kualifikasi baik. Ketiga deskriptor yang sudah muncul

yaitu deskriptor siswa menjawab pertanyaan menantang dari

guru, mendengarkan guru menyampaikan tujuan dan manfaat

materi pembelajaran dan mendengarkan guru menyampaikan

tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya,

mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.

Sedangkan satu deskriptor lainnya yaitu siswa mendengarkan

penjelasan guru tentang keterkaitan materi pembelajaran

sekarang dengan pembelajaran sebelumnya. Pada tahap ini

jumlah skor yang diperoleh adalah 3.

b) Aspek penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan

pembelajaran terdapat empat deskriptor yang diharapkan

muncul. Namun hanya dua deskriptor yang sudah muncul

dengan kualifikasi cukup. Kedua deskriptor yang sudah muncul

yaitu mendengarkan guru saat menyampaikan rencana kegiatan

kelompok, dan mendengarkan guru saat menyampaikan


rencana kegiatan diskusi dan analisis kelompok. Sedangkan

dua deskriptor lainnya yaitu mendengarkan guru saat

menyampaikan kemampuan yang akan dicapai dan

mendengarkan guru saat menyampaikan rencana kegiatan

misalnya individual belum muncul. Pada tahap ini jumlah skor

yang diperoleh adalah 2.

c) Pada aspek kegiatan inti penugasan materi pembelajaran

terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul. Namun

hanya dua deskriptor yang sudah muncul dengan kualifikasi

cukup. Kedua deskriptor yang sudah muncul yaitu siswa

mendengarkan guru saat menyesuaikan materi dengan tujuan

pelajaran dan siswa memperhatikan guru saat menyajikan

pembahasan materi pembelajaran dengan tepat. Sedangkan dua

deskriptor lainnya yaitu siswa mendengarkan guru saat

mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan,

perkembangan IPTEK, dan kehidupan nyata dan siswa

mendengarkan penyajian materi oleh guru (mudah ke sulit, dari

konkret ke abstrak) belum muncul. Pada tahap ini jumlah skor

yang diperoleh adalah 2.

d) Komponen kegiatan inti penerapan strategi pembelajaran yang

mendidik terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul.

Namun hanya dua deskriptor yang sudah muncul dengan

kualifikasi cukup. Kedua deskriptor yang sudah muncul yaitu


siswa dengan bimbingan guru melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan siswa dengan

bimbingan guru melaksanakan pembelajaran yang

menyenangkan dan tidak monoton. Sedangkan dua deskriptor

lainnya yaitu siswa melaksanakan pembelajaran secara runtut

dan siswa melaksanakan pembelajaran sesuai perintah guru

belum muncul. Pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh

adalah 2.

e) Aspek yang diamati pada komponen kegiatan inti terdapat

empat deskriptor yang diharapkan muncul. Namun hanya dua

deskriptor yang sudah muncul dengan kualifikasi cukup. Kedua

deskriptor yang sudah muncul yaitu siswa melaksanakan

pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan

positif (murturant effect) dan siswa melaksanakan

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Sedangkan dua deskriptor lainnya yaitu siswa melaksanakan

pembelajaran yang bersifat kontekstual dan siswa

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang

direncanakan oleh guru belum muncul. Pada tahap ini jumlah

skor yang diperoleh adalah 2.

f) Pada aspek penerapan model CRH yang yang menggunakan

delapan langkah pembelajaran yaitu:


(1) Langkah 1 Guru menyampaikan kompetensi yang ingin

dicapai: pada langkah ini terdapat empat deskriptor dan

keempat deskriptor tersebut telah terlaksana dengan

kualifikasi amat baik. Dimana deskriptor yang muncul

adalah Siswa mendengarkan komptensi yang harus dicapai

siswa, siswa mendengarkan jenis pembelajaran yang akan

dipelajari siswa, siswa memahami kenapa kompetensi

tersebut harus tercapai, siswa mendengarkan tujuan dari

pembelajaran yang harus dicapai siswa. Maka Pada langkah

ini skor yang diperoleh adalah 4.

(2) Langkah 2 Guru menyajikan atau mendemonstrasikan

materi sesuai topik dengan tanya jawab: Pada langkah

ini ada empat deskriptor yang diharapkan muncul dan

keempat deskriptor tersebut telah terlaksana dengan

kualifikasi amat baik. Peserta didik mengamati materi

pembelajaran yang diberikan guru, Peserta didik bertanya

jawab tentang materi yang diberikan guru, Peserta didik

memahami materi, Peserta didik mendapatkan arahan

tentang permainan. Maka pada langkah ini skor yang

diperoleh adalah 4.

(3) Langkah 3 Guru membagi siswa dalam kelompok-

kelompok: Pada langkah ini terdapat empat deskriptor

yang diharapkan muncul dan keempat deskriptor tersebut


telah terlaksana dengan kualifikasi amat baik. Dimana

deskriptor yang muncul adalah Siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok, siswa membuat yel yel untuk

kelompok, Siswa mendengarkan tujuan dari

pengelompokan, Siswa menentukan Yel-Yel yang akan

digunakan masing masing kelompok. Pada tahap ini jumlah

skor yang diperoleh adalah 4.

(4) Langkah 4 Untuk menguji pemahaman, siswa diminta

membuat kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan,

kartu atau kotak tersebut kemudian diisi dengan nomor

yang ditentukan guru: Pada langkah ini terdapat empat

deskriptor yang diharapkan muncul. Namun hanya dua

deskriptor yang muncul dengan kualifikasi baik. Dimana

deskriptor yang muncul adalah Siswa mendengarkan guru

menjelaskan model pembelajaran CRH yang menggunakan

kartu atau kotak sebagai media pembelajaran, Siswa

membuat kartu atau kotak sesuai dengan Kebutuhan.

Deskriptor yang kurang maksimal adalah Siswa

mendengarkan fungsi dari kartu atau kotak yang telah

dibuat siswa, siswa memberikan nomor pada masing

masing kartu atau kotak yang telah disiapkan siswa. Pada

tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 2.


(5) Langkah 5 Guru membaca soal secara acak dan siswa

menuliskan jawaban di dalam kartu atau kotak yang

nomornya disebutkan guru: Pada langkah ini terdapat

empat deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat

deskriptor tersebut telah terlaksana dengan kualifikasi amat

baik. Dimana deskriptor yang muncul adalah Siswa

mendengarkan Soal yang dibacakan guru, siswa

mendengarkan guru membacakan soal, siswa mendengar

soal dengan seksama, siswa mengisi jawaban dalam kotak

atau kartu yang telah disediakan. Maka pada tahap ini

jumlah skor yang diperoleh adalah 4

(6) Langkah 6 : Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa

ditulis di dalam kartu atau kotak, guru dan siswa

mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi. Pada

Langkah ini ada empat deskriptor yang diharapkan muncul

dan keempat deskriptor tersebut sudah terlaksana dengan

baik. Dimana deskriptor yang muncul yaitu, Siswa dan guru

berdiskusi mengenai soal yang diberikan guru, siswa

membacakan jawaban dari soal yang diberikan guru, siswa

mendengarkan penguatan dari jawaban yang masih kurang

dimengerti, Siswa mendengarkan guru menjelaskan

jawaban yang benar. Maka pada tahap ini jumlah skor yang

diperoleh adalah 4
(7) Langkah 7 : Bagi pertanyaan yang dijawab dengan

benar, siswa memberi tanda check list (√) dan langsung

berteriak “horee!!” atau menyanyikan yel-yelnya. Pada

Langkah ini ada empat deskriptor yang diharapkan muncul

namun hanya tiga deskriptor sudah terlaksana dengan baik.

Dimana deskriptor yang muncul yaitu, Siswa mendengar

guru mengoreksi jawaban dari soal yang dikerjakan, siswa

mendengar penjelasan guru mengenai soal yang dikerjakan,

pertanyaan yang benar diberi tanda check list, dan

deskriptor yang masih kurang adalah siswa yang menjawab

benar berteriak Hore atau menyanyikan yel yel. Maka pada

tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 3

(8) Langkah 8 : Nilai peserta didik dihitung dari jawaban

yang benar dan yang banyak berteriak "horee!!”. Pada

Langkah ini ada empat deskriptor yang diharapkan muncul

dan tiga deskriptor tersebut sudah terlaksana dengan baik.

Peserta didik mengumpulkan kertas kerjanya kepada guru,

Peserta didik mendengarkan guru dalam pemberian poin,

Peserta didik menyimak saat penghitungan nilai sesuai

dengan jumlah poin yang diterima. dan deskriptor yang

masih kurang adalah Peserta didik tertib saat pemberian

nilai. Maka pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh

adalah 3
(9) Langkah 9 : Guru memberikan reward pada kelompok

yang memperoleh nilai tertinggi atau yang paling sering

memperoleh “horee!!”. Pada Langkah ini ada empat

deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat deskriptor

tersebut sudah terlaksana dengan baik. Dimana deskriptor

yang muncul yaitu, Peserta didik dengan nilai tertinggi

diminta maju kedepan , Peserta didik membacakan hasil

kerjanya, Peserta didik mendapatkan reward dari guru,

Peserta didik lain mendengarkan guru agar bisa jadi lebih

baik lagi dan termotivasi oleh temannya yang memperoleh

nilai tertinggi. Maka pada tahap ini jumlah skor yang

diperoleh adalah 4.

g) Pada aspek penerapan pembelajaran tematik terpadu terdapat

empat deskriptor yang diharapkan muncul. Namun hanya tiga

deskriptor yang sudah muncul dengan kualifikasi baik. Ketiga

deskriptor yang sudah muncul yaitu siswa memperhatikan guru

saat menyajikan pembelajaran sesuai tema, siswa

mendengarkan guru saat menyajikan pembelajaran dengan

memadukan berbagai mata pelajaran dalam satu PB meliputi

PPkn, IPS, dan Bahasa Indonesia, dan siswa mendengarkan

guru menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan

menyenangkan. Sedangkan satu deskriptor lainnya yaitu siswa

memperhatikan guru saat menyajikan pembelajaran yang


memuat komponen karakteristik terpadu belum muncul. Pada

tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 3.

h) Aspek pemanfaatan sumber / media dalam pembelajaran

terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul. Namun

hanya dua deskriptor yang sudah muncul dengan kualifikasi

cukup. Kedua deskriptor yang sudah muncul yaitu siswa

memperhatikan guru saat menunjukkan keterampilan dalam

penggunaan sumber dan media pembelajaran dan siswa terlibat

dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran. Sedangkan

dua deskriptor lainnya yaitu siswa menerima pesan yang

menarik dari guru dan siswa terlibat dalam pemanfaatan media

pembelajaran belum muncul. Pada tahap ini jumlah skor yang

diperoleh adalah 2.

i) Aspek pelibatan peserta didik dalam pembelajaran terdapat

empat deskriptor yang diharapkan muncul. Namun hanya dua

deskriptor yang sudah muncul dengan kualifikasi cukup. Kedua

deskriptor yang sudah muncul yaitu siswa ikut berpartisipasi

aktif interaksi guru, peserta didik, sumber belajar dan siswa

menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.

Sedangkan dua deskriptor lainnya yaitu siswa menerima respon

positif dari guru dan siswa menerima hubungan terbuka dari

guru terhadap respon yang diberikan belum muncul. Pada tahap

ini jumlah skor yang diperoleh adalah 2.


j) Aspek penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam

pembelajaran terdapat empat deskriptor yang diharapkan

muncul. Namun hanya dua deskriptor yang sudah muncul

dengan kualifikasi cukup. Kedua deskriptor yang sudah muncul

yaitu siswa memperhatikan bahasa lisan secara jelas dan lancar

dari guru dan siswa memperhatikan guru menggunakan bahasa

tulis yang baik dan benar. Sedangkan dua deskriptor lainnya

yaitu siswa memperhatikan guru menggunakan bahasa lisan

dengan intonasi yang tepat dan siswa memperhatikan guru

menggunakan bahasa lisan dengan nada yang sesuai belum

muncul. Pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 2.

k) Aspek kegiatan penutup pembelajaran terdapat empat

deskriptor yang diharapkan muncul. Namun hanya tiga

deskriptor yang sudah muncul dengan kualifikasi baik. Ketiga

deskriptor yang sudah muncul yaitu siswa menerima tes lisan

atau tulisan, hasil kerja siswa dikumpulkan sebagai bahan

portofolio dan siswa memperhatikan guru melaksanakan tindak

lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan

tugas pengayaan. Sedangkan satu deskriptor lainnya yaitu

siswa terlibat aktif dalam melakukan refleksi atau membuat

rangkuman pembelajaran. Pada aspek ini jumlah skor yang

diperoleh adalah 3.
Berdasarkan uraian di atas, jumlah skor yang diperoleh pada

lembar pengamatan aktivitas siswa dengan menggunakan model CRH

yang diisi oleh observer dalam kegiatan pembelajaran siklus I

pertemuan 1 yaitu 55 dari skor maksimal 76 dengan persentase

72,36% (C). Hal ini menunjukkan bahwa taraf keberhasilan aktivitas

siswa dalam kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan

termasuk dalam kategori cukup. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat

pada lampiran halaman 234.

2. Siklus I Pertemuan 2

Hasil analisis pada siklus I pertemuan 1 menunjukkan bahwa

keberhasilan penelitian belum mencapai tujuan pembelajaran yang

diharapkan. Hal ini dikarenakan kurangnya sistematika dalam

pelaksanaan dengan perencanaan yang telah dibuat. Oleh karena itu,

pembelajaran dilanjutkan dengan siklus I pertemuan 2.

Pada bagian ini akan diuraikan tentang hasil penelitian siklus I

pertemuan 2 dalam pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan

model Course Review Horay di kelas V. Dimulai dari perencanaan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi, dan penilaian hasil belajar.

a. Perencanaan

Perencanaan penelitian tergambar dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Sebelum RPP disusun, peneliti dan guru kelas

terlebih dahulu menganalisis antara tema, sub tema dan pembelajaran

yang dikembangkan berdasarkan Kurikulum 2013. Peneliti memilih


tema 8 Lingkungan Sahabat Kita sub tema 2 Perubahan Lingkungan

pembelajaran 3 karena materi yang disajikan dapat meningkatkan

proses pembelajaran. Siklus I pertemuan 2 disajikan dalam waktu 1 kali

pertemuan yaitu 6 x 35 menit yaitu pada hari Selasa tanggal 2 Maret

2020. Perencanaan yang dilakukan berdasarkan program semester II

sesuai dengan waktu penelitian berlangsung.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang akan dilaksanakan

terdiri dari kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), indikator,

tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, media, dan sumber belajar,

model, dan metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran serta

penilaian.

Kompetensi inti yang akan dicapai peserta didik dalam

pembelajaran tematik terpadu kelas V semester II pada tema 8 subtema 2

adalah (1) Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya (2)

Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan

tetangga. (3) Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu

tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda

yang dijumpainya di rumah dan disekolah. (4) Menyajikan pengetahuan

faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya yang

estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam

tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia


Pembelajaran tematik terpadu pada kurikulum 2013 memiliki

beberapa kompetensi dasar di masing-masing mata pelajaran yang

terkandung di dalamnya. Kompetensi Dasar yang ingin dicapai dalam

pelaksanaan penelitian pertemuan ini adalah sebagai berikut:

Bahasa Indonesia : 3.8 Menguraian urutan peristiwa atau tindakan

yang terdapat pada teks nonfiksi. 4.8 Menyajikan kembali peristiwa atau

tindakan dengan memperhatikan latar cerita yang terdapat pada cerita

nonfiksi.

PPKn : 3.3 Menelaah keragaman sosial budaya masyarakat. 4.3

Menyelenggarakan kegiatan yang mendukung keragaman sosial budaya

masyarakat.

IPS : 3.3 Menganalisis peran ekonomi dalam upaya

menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk

memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia serta hubungannya

dengan karakteristik ruang. 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang peran

ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang

sosial dan budaya untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.

Indikator pembelajaran Bahasa Indonesia pada penelitian siklus I

pertemuan 2 ini adalah (1) mengidentifikasi peristiwa pada teks “Desa

Unik di Sumatera Barat. (2) menuliskan keunikan desa di Bali. (3)

menceritakan kembali peristiwa pada teks “Desa Unik di Sumatera Barat”.

Indikator pada pembelajaran pelajaran PPKn adalah (1)

mengidentifikasi keunikan adat istiadat dalam lingkungan masyarakat


tempat tinggal masing-masing. (2) menyampaikan sikap terhadap

keragaman adat istiadat yang ada di Indonesia.

Indikator pada pembelajaran pelajaran IPS adalah (1)

mengidentifikasi jenis usaha yang dikelola perorangan dalam masyarakat.

(2) mengidentifikasi jenis usaha yang dikelola perorangan dalam

lingkungan masyarakat tempat tinggal masing-masing. (3) membuat

kliping tentang jenis usaha yang di kelola perorangan di lingkungan

masyarakat.

Dengan tujuan pembelajaran sebagai berikut (1) Dengan

membaca, peserta didik dapat mengidentifikasi jenis usaha yang dikelola

perorangan di lingkungan masyarakat dengan benar. (2) Dengan diskusi

kelompok, peserta didik dapat mengidentifikasi jenis usaha yang dikelola

perorangan di lingkungan masyarakat tempat tinggal masing-masing

dengan benar. (3) Dengan diskusi kelompok, peserta didik dapat

menceritakan kembali jenis usaha yang di kelola perorangan dalam

lingkungan masyarakat dengan benar. (4) Dengan penugasan,peserta didik

dapat membuat kliping tentang jenis usaha yang di kelola perorangan di

lingkungan masyarakat dengan tepat. (5) Dengan penugasan, peserta didik

dapat mengidentifikasi peristiwa pada teks “Desa Unik di Sumatera

Barat” dengan benar. (6) Dengan penugasan, peserta didik dapat

menuliskan keunikan desa di Sumatera Barat dengan benar. (7) Dengan

penugasan, peserta didik dapat menceritakan kembali peristiwa pada teks

“Desa Unik di Sumatera Barat” dengan benar. (8) Dengan mengamati,


peserta didik mengidentifikasi keunikan adat istiadat dalam lingkungan

masyarakat tempat tinggal masing-masing dengan benar. (9) Dengan

penugasan, peserta didik dapat menunjukkan sikap terhadap keragaman

adat istiadat yang ada di Indonesia dengan benar.

Materi pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan 2

adalah (1) Jenis-jenis usaha yang dikelola perorangan dalm lingkungan

masyarakat. (2) Teks bacaan “Desa Unik di Sumatera Barat”. (3)

Keunikan adat istiadat dalam keberagaman sosial budaya masyarakat

Indonesia.

Untuk mencapai indikator dan tujuan tersebut, peneliti terlebih

dahulu mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Yang

mana didalamnya terdapat materi pelajaran pada tema 8 sub tema 2

pembelajaran 3 yang dilengkapi dengan media ajar yaitu berupa

gambar. Materi ini diambil dari buku siswa dan sumber lain yang dapat

membantu dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu peneliti juga

mempersiapkan instrumen penilaian sikap, pengetahuan, keterampilan

dan lembar kerja siswa. Penilaian atau evaluasi yang digunakan adalah

penilaian proses dan penilaian hasil.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu menggunakan model

Course Review Horay di kelas V SD Negeri 06 Padang Besi Kota

Padang siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 2 Maret

2020 pukul 07.30 – 12.15 WIB. Siswa yang hadir pada siklus I
pertemuan 2 ini berjumlah 30 orang. Tema yang diajarkan pada siklus

II pertemuan 2 adalah tema 8 “Lingkungan Sahabat Kita”, subtema 2

“Perubahan Lingkungan”, pembelajaran 3. Adapun muatan pelajaran

yang terkait pada pembelajaran ini yaitu Bahasa Indonesia, IPS, PPKn.

Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti berperan sebagai praktisi (guru)

serta guru kelas sebagai observer.

Berdasarkan perencanaan yang telah dirancang sebelumnya,

pelaksanaan pembelajaran terdiri dari tiga tahap dengan menggunakan

model Course Review Horay. Untuk lebih jelasnya pelaksanaan

pembelajaran diuraikan sebagai berikut :

1) Kegiatan Pendahuluan

Pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan pendahuluan

dimulai dengan peneliti sebagai guru membuka pelajaran dengan

menyapa dan menanyakan kabar siswa. Guru membuka

pembelajaran dengan meminta siswa untuk merapikan meja dan

kursinya, serta meminta ketua kelas untuk menyiapkan siswa yang

lainnya berdo’a terlebih dahulu. Kemudian guru melakukan absensi

untuk mengecek kehadiran siswa. Lalu guru meminta siswa

menyanyikan lagu nasional “Kulihat Ibu Pertiwi”. Guru

memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat

Nasionalisme. Kemudian Kegiatan literasi, siswa menonton video

“Anjing Serakah” yang disajikan guru.

Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang


jenis usaha masyarakat Indonesia yang mereka ketahui sebagai awal

komunikasi guru sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran inti.

Terlihat guru memancing siswa untuk menanyakan tentang pelajaran

sebelumnya. Sebelumnya guru membuat sebuah kesepakatan dengan

siswa untuk menunjuk tangan kalau ingin berbicara atau

mengemukakan pendapat. Siswa terlihat antusias untuk

mengemukakan pendapat. Siswa mengangkat tangan dan menjawab

pertanyaan guru, bahwa pada pembelajaran sebelumnya mereka.

Kemudian guru melanjutkan penjelasan tentang pembelajaran yang

akan dilakukan pada hari ini. Guru menyampaikan tujuan dan

manfaat pembelajaran dan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan

siswa pada pembelajaran hari ini. Guru menyampaikan kemampuan

yang akan dicapai secara garis besar dan teknik penilaian yang akan

digunakan.

Guru kemudian menanyakan tentang jenis usaha masyarakat

Indonesia yang dilakukan perorangan, sebagai pembuka

pembelajaran pada pembelajaran 3 ini. Siswa mengangkat tangan

dan berbagai jawaban pun muncul. Ada yang menjawab pedagang

bakso, pedagang sayur, pedagang martabak laundry, dll. Kemudian

guru mengajak siswa mengelompokkan mana usaha yang dilakukan

perorangan dan yang bukan usaha yang dilakukan perorangan.

Kegiatan di atas menunjukkan bahwa proses pembelajaran

berlangsung dengan baik. Dimana guru membuka pelajaran dengan


menanyakan. Jawaban-jawaban yang diberikan siswa digunakan

untuk mengarahkan dan mengembangkan skemata siswa terhadap

ide pembelajaran yang akan diberikan.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, proses pembelajaran dilaksanakan sesuai

dengan langkah-langkah model Course Review Horay. :

1. Guru menjelaskan tentang kompetensi serta tujuan yang akan


dicapai (Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai)
2. Peserta didik bersama guru bertanya jawab tentang tentang jenis
usaha yang dilakukan perorangan (Guru menyajikan atau
mendemontrasikan materi sesuai topik dengan tanya jawab)
3. Peserta didik membaca teks bacaan tentang jenis usaha yang
kelola perorangan
4. Guru dan peserta didik bertanya jawab tentang teks tersebut
5. Guru meminta beberapa orang peserta didik menceritakan
kembali apa saja yang termasuk usaha yang dikelola perorangan
6. Setelah membaca teks, peserta didik di minta duduk
berkelompok secara heterogen.Satu kelompok terdiri dari 4-5
orang peserta didik. (Guru membagikan siswa dalam
kelompok-kelompok)
7. Masing-masing kelompok ditugaskan untuk membuat 9 buah
kotak dan masing-masing kotak tersebut di isi nomor yang
ditentukan guru (Untuk menguji pemahaman,siswa diminta
membuat kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan,kartu
atau kotak tersebut kemudian diisi dengan nomor yang
ditentukan guru)
8. Guru memberikan beberapa soal yang akan dijawab oleh
masing-masing kelompok.
9. Kemudian guru membacakan soal secara acak/satu persatu
diantara 5 soal yang dibuat,dan tiap soal dijawab di dalam kotak
sesuai dengan nomornya. (Guru membaca soal secara acak
dan siswa menuliskan jawaban di dalam kartu atau kotak
yang nomormya disebutkan guru)
10. Masing-masing kelompok mendiskusikan soal yang telah
diberikan tadi,kemudian guru menyebutkan jawaban yang benar.
(Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa ditulis didalam
kartu atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang
telah diberikan tadi)
11. Guru memberikan tanda check list (√) kepada peserta didik yang
menjawab benar dan peserta didik berteriak “horee” (Bagi
pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa memberi tanda
check list (√) dan langsung berteriak “horee!!” atau
menyanyikan yel-yelnya)
12. Guru memberikan nilai kepada peserta didik sesuai dengan
banyaknya peserta didik berteriak yel-yel (Nilai peserta didik
dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak berteriak
"horee!!”)
13. Guru meminta salah satu kelompok untuk menampilkan hasil
pekerjaannya didepan kelas.
14. Peserta didik kembali ke tempat duduk masing- masing
15. Guru meminta peserta didik secara individu membuat kliping
tentang usaha yang di kelola perorangan
16. Guru membagikan sebuah teks “Keunikan Desa di Sumatera
Barat” kepada setiap peserta didik
17. Setiap peserta didik membaca teks tersebut secara bergantian
dan menceritakan keunikan desa di Sumatera Barat tersebut
18. Peserta didik menuliskan kembali keunikan desa di Sumatera
Barat sesuai teks yang telah dibaca
19. Peserta didik diminta membuat keunikan adat istiadat yang ada
di daerah mereka
20. Kemudian peserta didik menuliskan sikap mereka terhadap
keunikan adat istiadat yang ada dalam keberagaman masyarakat
Indonesia
Guru memberikan penghargaan berdasarkan nilai yang sudah
diperoleh pada kegiatan berkelompok (Guru memberikan
reward pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau
yang paling sering memperoleh “horee!!”)
3) Kegiatan Penutup

Pembelajaran kegiatan yang dilakukan adalah siswa

bersama guru tanya jawab tentang pelajaran yang belum dimengerti.

Kemudian siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan

pembelajaran. Kemudian siswa menyanyikan lagu Daerah

“Kampuang Nan Jauah di Mato” untuk menumbuhkan rasa cinta

daerah. Lalu guru meminta siswa untuk memasukkan hal-hal yang

berhubungan dengan pelajaran untuk disimpan ke dalam tasnya

masing-masing. Lalu guru memberikan soal evaluasi kepada masing-

masing siswa. Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi, guru

meminta siswa untuk mengumpulkan lembar evaluasi. Kemudian

sebelum kegiatan pembelajaran diakhiri, guru memberikan tindak

lanjut, yaitu berupa latihan kepada masing-masing untuk dijadikan

pekerjaan rumah. Tak lupa, sebelum menutup pembelajaran, guru

memberikan reward kepada kelompok yang mendapatkan skor

tertinggi, yaitu kelompok 2. Di akhir kegiatan, siswa mengucapkan

rasa syukur dengan ucapan “alhamdulillah” dan membaca salam


sebelum pulang.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan di setiap pertemuan oleh observer, yaitu

guru kelas yang bersangkutan sebagai observer/pengamat. Pengamat

mempunyai tugas untuk mengamati aktivitas guru praktisi dan siswa

dalam pembelajaran dengan menggunakan lembaran pengamatan guru

dan siswa.

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan oleh pengamat adalah

mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

lembaran pengamatan yang telah disediakan. Aspek yang diamati

adalah:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

a) Pada identitas pembelajaran yang termuat di

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terdapat empat

deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat deskriptor

tersebut telah muncul dengan kualifikasi amat baik. Keempat

deskriptor yang sudah muncul yaitu terdapat satuan pendidikan,

kelas, semester, tema/subtema pelajaran, dan jumlah pertemuan.

Maka pada tahap ini diperoleh skor dengan jumlah 4.

b) Perumusan indikator terdapat empat deskriptor

yang diharapkan muncul. Namun hanya tiga deskriptor yang telah

muncul dengan kualifikasi baik. Ketiga deskriptor yang sudah

muncul yaitu kesesuaian indikator dengan kompetensi dasar,


kejelasan indikator yang dirumuskan, dan indikator yang disusun

secara sistematis. Sedangkan kesesuaian penggunaan Kata Kerja

Operasional dengan kompetensi yang diukur belum muncul.

Maka pada tahap ini diperoleh skor dengan jumlah 3.

c) Perumusan tujuan pembelajaran terdapat empat

deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat deskriptor telah

muncul dengan kualifikasi amat baik. Keempat deskriptor

tersebut yaitu kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan

indikator, kesesuaian perumusan tujuan pembelajaran dengan

aspek Audience, Behaviour, Condition, dan Degree, kesesuaian

dengan kegiatan pembelajaran, dan kejelasan tujuan yang

dirancang. Maka pada tahap ini diperoleh skor dengan jumlah 4.

d) Pemilihan materi ajar terdapat empat deskriptor

yang diharapkan muncul. Namun hanya dua deskriptor sudah

muncul dengan kualifikasi cukup. Kedua deskriptor yang sudah

muncul yaitu materi ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran,

kesesuaian dengan karakteristik peserta didik. Sedangkan dua

deskriptor lainnya, yaitu keruntutan uraian materi ajar

pengembangan materi dapat dipahami dengan mudah belum

muncul. Maka pada tahap ini diperoleh skor dengan jumlah 2.

e) Pemilihan media dan sumber belajar terdapat

empat deskriptor yang diharapkan muncul. Namun hanya tiga

deskriptor yang sudah muncul dengan kualifikasi baik. Ketiga


deskriptor itu adalah media pembelajaran menarik bagi siswa,

media pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran, dan

kesesuaian dengan tujuan pembelajaran. Sedangkan satu

deskriptor lainnya yaitu kesesuaian dengan karakteristik peserta

didik belum muncul. Maka pada tahap ini memperoleh skor 3.

f) Kesesuaian metode dan model pembelajaran

terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul. Dan keempat

deskriptor tersebut telah muncul dengan kualifikasi amat baik.

Keempat deskriptor tersebut adalah kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran, kesesuaian dengan model CRH, kesesuaian dengan

karakteristik siswa, dan metode yang digunakan menarik dan

tidak membuat siswa bosan. Maka pada tahap ini diperoleh skor

dengan jumlah 4.

g) Skenario pembelajaran terdapat empat

deskriptor yang diharapkan muncul. Namun hanya tiga deskriptor

yang sudah muncul dengan kualifikasi baik. Ketiga deskriptor itu

adalah menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup

dengan jelas, kesesuaian kegiatan dengan model CRH dan

peningkatan proses belajar, kesesuaian kegiatan dengan

sistematika / keruntutan materi. Sedangkan satu deskriptor

lainnya yaitu kesesuaian dengan alokasi waktu belum muncul.

Maka pada tahap ini memperoleh skor 3.


h) Rancangan penilaian autentik terdapat empat

deskriptor yang diharapkan muncul. Namun hanya tiga deskriptor

yang sudah muncul dengan kualifikasi baik. Ketiga deskriptor

yang sudah muncul yaitu prosedur penilaian terlihat jelas, jenis

penilaian terlihat jelas, dan bentuk penilaian sudah terlihat jelas.

Sedangkan satu deskriptor lainnya yaitu instrumen penilaian

sudah terlihat jelas belum muncul. Maka pada tahap ini diperoleh

skor dengan jumlah 3.

i) Tampilan RPP terdapat empat deskriptor yang

diharapkan muncul. Namun hanya tiga deskriptor yang sudah

muncul dengan kualifikasi baik. Ketiga deskriptor yang sudah

muncul yaitu RPP tersusun dengan rapi, RPP terlihat bersih, kata-

kata yang digunakan dalam RPP jelas. Sedangkan satu deskriptor

lainnya yaitu instrumen belum muncul yaitu kata-kata yang

digunakan adalah kata-kata baku. Maka pada tahap ini diperoleh

skor dengan jumlah 3.

Berdasarkan uraian di atas, lembar pengamatan RPP yang diisi

oleh guru kelas V sebagai observer, maka penilaian kemampuan guru

dalam merencanakan pembelajaran siklus I pertemuan 2 diperoleh

jumlah skor 30 dari skor maksimal 36 dengan persentase 83,33% (B).

Hal ini menunjukkan bahwa taraf keberhasilan guru dalam kegiatan

merencanakan pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan termasuk

dalam kriteria baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran
halaman 282.

2) Aspek Guru dalam Kegiatan Pembelajaran

a) Pada kegiatan pendahuluan untuk apersepsi terdapat empat

deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat deskriptor

tersebut telah terlaksana dengan kualifikasi amat baik. Keempat

deskriptor yang sudah muncul yaitu mengaitkan materi

pembelajaran sekarang dengan pembelajaran sebelumnya,

mengajukan pertanyan menantang, dan menyampaikan tujuan dan

manfaat materi pembelajaran, menyampaikan tahapan kegiatan

yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,

mengomunikasikan dan menyimpulkan. Maka pada tahap ini

diperoleh skor dengan jumlah 4.

b) Pada kegiatan penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan

terdapat empat deskriptor yang diharapkan. Namun hanya tiga

deskriptor sudah muncul dengan kualifikasi baik. Ketiga

deskriptor yang sudah muncul yaitu menyampaikan kemampuan

yang akan dicapai peserta didik, menyampaikan rencana kegiatan

misalnya individual, menyampaikan rencana kegiatan kelompok.

Sedangkan 1 satu deskriptor lainnya, yaitu menyampaikan

rencana kegiatan diskusi dan analisis kelompok. Maka pada tahap

ini diperoleh skor dengan jumlah 3.

c) Pada kegiatan inti dalam tahap penugasan materi pembelajaran

terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul. Namun hanya


dua deskriptor yang sudah muncul dengan kualifikasi cukup.

Kedua deskriptor yang sudah muncul yaitu kemampuan

menyesuaikan materi dengan tujuan pelajaran dan menyajikan

pembahasan materi pembelajaran dengan tepat. Sedangkan dua

deskriptor lainnya yaitu kemampuan mengaitkan materi dengan

pengetahuan lain yang relevan, perkembangan IPTEK, dan

kehidupan nyata dan kemampuan menyajikan materi secara

sistematis (mudah ke sulit, dari konkret ke abstrak) belum

muncul. Maka pada tahap ini diperoleh skor dengan jumlah 2.

d) Pada tahap penerapan strategi pembelajaran yang mendidik

terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat

deskriptor tersebut telah terlaksana dengan kualifikasi amat baik.

Keempat deskriptor yang sudah muncul yaitu kemampuan

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan

dicapai, kemampuan melaksanakan pembelajaran secara runtut,

dan kemampuan melaksanakan pembelajaran yang tidak monoton

dan menyenangkan, kemampuan menguasai kelas. Maka pada

tahap ini diperoleh skor dengan jumlah 4.

e) Pada tahap aspek diamati terdapat empat deskriptor yang

diharapkan muncul. Namun hanya dua deskriptor yang sudah

muncul dengan kualifikasi baik. Kedua deskriptor yang sudah

muncul yaitu mampu melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (murturant effect),


melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang

direncanakan. Sedangkan dua deskriptor lainnya yaitu guru

mampu melaksanakan pembelajaran yang kontekstual dan

melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

peserta didik belum muncul. Maka pada tahap ini diperoleh skor

dengan jumlah 2.

f) Pada tahap penerapan model CRH dimana model CRH yang

digunakan adalah model CRH menurut Huda (2012: 230)

(1) Langkah 1 Guru menyampaikan kompetensi yang ingin

dicapai: pada langkah ini terdapat empat deskriptor dan

keempat deskriptor tersebut telah terlaksana dengan

kualifikasi amat baik. Dimana deskriptor yang muncul

adalah Guru menyampaikan komptensi yang harus dicapai

siswa, guru menyampaikan jenis pembelajaran yang akan

dipelajari siswa, guru menjelaskan alasan kenapa

kompetensi tersebut harus dapat dicapai oleh siswa, guru

menjelaskan tujuan dari pembelajaran yang harus dicapai

siswa. Maka Pada langkah ini skor yang diperoleh adalah

4.

(2) Langkah 2 Guru menyajikan atau mendemonstrasikan

materi sesuai topik dengan tanya jawab: Pada langkah

ini ada empat deskriptor yang diharapkan muncul dan

keempat deskriptor tersebut telah terlaksana dengan


kualifikasi amat baik. Keempat deskriptor tersebut adalah

Guru menampilkan Gambar Tentang Jenis Usaha yang

Dilakukan Perorangan, Guru meminta siswa untuk

mencari keterkaitan budaya dengan kehidupan sehari-hari,

Guru meminta siswa untuk membaca Teks “Jenis Usaha

yang Dilakukan Perorangan”, Guru Meminta siswa

mengidentifikasi jenis usaha yang dilakukan perorangan di

daerah tempat tinggal masing-masing. Maka pada langkah

ini skor yang diperoleh adalah 4.

(3) Langkah 3 Guru membagi siswa dalam kelompok-

kelompok: Pada langkah ini terdapat empat deskriptor

yang diharapkan muncul dan keempat deskriptor tersebut

telah terlaksana dengan kualifikasi amat baik. Dimana

deskriptor yang muncul adalah Guru membagi siswa

menjadi beberapa kelompok, Guru Memilih Ketua dari

masing masing kelompok, Guru menjelaskan pada siswa

apa tujuan dari masing masing kelompok, Guru

membimbing siswa dalam menentukan Yel-Yel yang akan

digunakan masing masing kelompok. Pada tahap ini

jumlah skor yang diperoleh adalah 4.

(4) Langkah 4 Untuk menguji pemahaman, siswa diminta

membuat kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan,

kartu atau kotak tersebut kemudian diisi dengan


nomor yang ditentukan guru: Pada langkah ini terdapat

empat deskriptor yang diharapkan muncul. Namun hanya

dua deskriptor yang muncul dengan kualifikasi baik.

Dimana deskriptor yang muncul adalah Guru Menjelaskan

model pembelajaran CRH yang menggunakan kartu atau

kotak sebagai media pembelajaran, Guru Membimbing

Sswa untuk membuat kartu atau kotak sesuai dengan

Kebutuhan. Deskriptor yang kurang maksimal adalah

Guru menjelaskan fungsi dari kartu atau kotak yang telah

dibuat siswa dan Guru membimbing siswa untuk

memberikan nomor pada masing masing kartu atau kotak

yang telah disiapkan siswa. Pada tahap ini jumlah skor

yang diperoleh adalah 2.

(5) Langkah 5 Guru membaca soal secara acak dan siswa

menuliskan jawaban di dalam kartu atau kotak yang

nomornya disebutkan guru: Pada langkah ini terdapat

empat deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat

deskriptor tersebut telah terlaksana dengan kualifikasi

amat baik. Dimana deskriptor yang muncul adalah guru

Guru Menyiapkan beberapa soal yang akan diberikan pada

siswa, guru membacakan soal yang telah disiapkan, Guru

membacakan soal dengan jelas dan mudah dipahami oleh

siswa, guru meminta siswa untuk mengisi jawaban dalam


kotak atau kartu yang nomornya disebutkan guru. Maka

pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 4.

(6) Langkah 6 : Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa

ditulis di dalam kartu atau kotak, guru dan siswa

mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi. Pada

Langkah ini ada empat deskriptor yang diharapkan

muncul dan keempat deskriptor tersebut sudah terlaksana

dengan baik. Dimana deskriptor yang muncul yaitu, Guru

mengajak siswa berdiskusi mengenai soal yang diberikan

guru, guru meminta siswa untuk membacakan jawaban

yang telah dibuatnya dalam kotak atau kartu, guru

membacakan jawaban yang benar dari soal yang telah

dikerjakan. Maka pada tahap ini jumlah skor yang

diperoleh adalah 4

(7) Langkah 7 : Bagi pertanyaan yang dijawab dengan

benar, siswa memberi tanda check list (√) dan

langsung berteriak “horee!!” atau menyanyikan yel-

yelnya. Pada Langkah ini ada empat deskriptor yang

diharapkan muncul dan tiga deskriptor tersebut sudah

terlaksana dengan baik. Dimana deskriptor yang muncul

yaitu, Guru mengoreksi jawaban dari soal yang dikerjakan

siswa, Guru menjelaskan kembali tentang materi yang

masih kurang dipahami siswa, pertanyaan yang dijawab


dengan benar diberi tanda check list, dan Deskriptor yang

masih kurang adalah siswa yang menjawab benar

berteriak Hore atau menyanyikan yel yel. Maka pada

tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 3.

(8) Langkah 8 : Nilai peserta didik dihitung dari jawaban

yang benar dan yang banyak berteriak "horee!!”. Pada

Langkah ini ada empat deskriptor yang diharapkan

muncul dan keempat deskriptor tersebut sudah terlaksana

dengan baik. Dimana deskriptor yang muncul yaitu, Guru

menghitung banyaknya check list (√) yang telah di dapat oleh

peserta didik, Guru menghitung banyaknya peserta didik

meneriakkan kata “horee!!”, Guru memberikan poin kepada

peserta didik yang mendapatkan check list (√) dan teriak

terbanyak, Guru mnghitung nilai siswa dari poin tersebut Maka

pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 4.

(9) Langkah 9: Guru memberikan reward pada kelompok

yang memperoleh nilai tertinggi atau yang paling

sering memperoleh “horee!!”. Pada Langkah ini ada

empat deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat

deskriptor tersebut sudah terlaksana dengan baik. Dimana

deskriptor yang muncul yaitu, Guru menghitung nilai yang

telah diperoleh peserta didik, Guru meminta kelompok

atau perwakilannya maju kedepan kelas, Guru

memberikan penghargaan berdasarkan nilai yang sudah


diperoleh, dan Guru memberikan motivasi kepada

kelompok lain agar bisa lebih baik lagi kedepannya. Maka

pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 4.

g. Tahap penerapan pembelajaran tematik terpadu terdapat empat

deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat deskriptor

tersebut telah terlaksana dengan kualifikasi amat baik. Ketiga

deskriptor tersebut adalah menyajikan pembelajaran sesuai tema,

menyajikan pembelajaran dengan memadukan berbagai mata

pelajaran dalam satu PBM meliputi PPkn, IPS, dan Bahasa

Indonesia, dan menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan

menyenangkan. Sedangkan satu deskriptor yang belum muncul

yaitu menyajikan pembelajaran yang memuat komponen

karakteristik terpadu. Pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh

adalah 3.

h. Tahap pemanfaatan sumber belajar/ media dalam pembelajaran

terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul dan hanya tiga

deskriptor yang sudah terlaksana dengan kualifikasi amat baik.

Keempat deskriptor yang sudah muncul yaitu guru sudah

menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar dan

media pembelajaran, guru sudah menghasilkan pesan yang

menarik, guru sudah melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan

sumber pembelajaran. Sedangkan deskriptor yang belum muncul


yaitu dan guru melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media

pembelajaran. Pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 3.

i. Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran terdapat empat

deskriptor yang diharapkan muncul. Namun hanya tiga deskriptor

yang muncul dengan kualifikasi cukup. Ketiga deskriptor tersebut

adalah terlihat guru menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik

melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar dan

menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif, merespon

positif partisipasi peserta didik. Sedangkan satu deskriptor lainnya

yaitu guru menunjukkan sikap terbuka terhadap respon peserta

didik belum muncul. Pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh

adalah 3.

j. Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran

terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul. Namun hanya

tiga deskriptor yang sudah muncul dengan kualifikasi baik. Ketiga

deskriptor yang sudah muncul yaitu menggunakan bahasa lisan

secara jelas dan lancar, menggunakan bahasa tulisan yang baik dan

benar, dan menggunakan bahasa lisan dengan intonasi yang tepat.

Sedangkan satu deskriptor lainnya yaitu menggunakan bahasa lisan

dengan nada yang sesuai belum muncul. Pada tahap ini jumlah

skor yang diperoleh adalah 3.

k. Kegiatan penutup pembelajaran terdapat empat deskriptor yang

diharapkan muncul, dan keempat deskriptor itu telah terlaksana


dengan kualifikasi amat baik. Keempat deskriptor yang sudah

muncul adalah melakukan refleksi atau membuat rangkuman

pembelajaran dengan melibatkan peserta didik, guru sudah terlihat

memberikan tes lisan atau tulis, guru juga sudah mengumpulkan

hasil kerja siswa sebagai bahan portofolio, dan melaksanakan

tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan

tugas pengayaan. Pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah

4.

Berdasarkan uraian di atas lembar pengamatan aktivitas guru

dengan menggunakan model CRH yang diisi oleh observer,

deskriptor yang muncul dari aktivitas guru dalam kegiatan

pembelajaran siklus I pertemuan 2 jumlah skor yang diperoleh 62

dari skor maksimal 76 dengan persentase 81,57 % (B). Hal ini

menunjukkan bahwa taraf keberhasilan aktivitas guru dalam kegiatan

pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan termasuk dalam

kategori baik. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada lampiran

halaman 285.

3) Aspek Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran

a) Aspek kegiatan pendahuluan pada komponen apersepsi untuk

belajar terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul.

Namun hanya tiga deskriptor yang sudah muncul dengan

kualifikasi baik. Ketiga deskriptor yang sudah muncul yaitu

deskriptor mendengarkan penjelasan guru tentang keterkaitan


materi pembelajaran sekarang dengan pembelajaran

sebelumnya, menjawab pertanyaan menantang dari guru, dan

mendengarkan tujuan dan manfaat materi pembelajaran.

Sedangkan satu deskriptor lainnya yaitu mendengarkan guru

menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan

mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan

menyimpulkan. Pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh

adalah 3.

b) Aspek penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan

pembelajaran terdapat empat deskriptor yang diharapkan

muncul. Namun hanya tiga deskriptor yang telah terlaksana

dengan kualifikasi cukup. Ketiga deskriptor tersebut adalah

mendengarkan guru saat menyampaikan kemampuan yang akan

dicapai peserta didik dan mendengarkan guru saat

menyampaikan rencana kegiatan kelompok. Sedangkan satu

deskriptor lagi yaitu mendengarkan guru saat menyampaikan

rencana kegiatan misalnya individual dan mendengarkan guru

saat menyampaikan rencana kegiatan diskusi dan analisis

kelompok belum muncul. Pada tahap ini jumlah skor yang

diperoleh adalah 3.

c) Pada aspek kegiatan inti penugasan materi pembelajaran

terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul. Namun

hanya dua deskriptor yang sudah muncul dengan kualifikasi


cukup. Kedua deskriptor yang sudah muncul yaitu siswa

mendengarkan guru saat menyesuaikan materi dengan tujuan

pembelajaran dan siswa memperhatikan guru saat menyajikan

pembahasan materi pembelajaran dengan tepat. Sedangkan dua

deskriptor lainnya yaitu siswa mendengarkan guru saat

mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan,

perkembangan IPTEK, dan kehidupan nyata dan siswa

mendengarkan penyajian materi oleh guru (mudah ke sulit, dari

konkret ke abstrak) belum muncul. Pada tahap ini jumlah skor

yang diperoleh adalah 2.

d) Komponen kegiatan inti penerapan strategi pembelajaran yang

mendidik terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul.

Namun hanya tiga deskriptor yang sudah muncul dengan

kualifikasi baik. Ketiga deskriptor yang sudah muncul yaitu

siswa dengan bimbingan guru melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan perintah guru. dengan bimbingan

guru melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dan tidak

monoton. Sedangkan satu deskriptor lainnya yaitu siswa

melaksanakan pembelajaran secara runtut belum muncul. Pada

tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 3.

e) Aspek yang diamati pada komponen kegiatan inti terdapat

empat deskriptor yang diharapkan muncul. Namun hanya tiga


deskriptor yang sudah muncul dengan kualifikasi baik. Ketiga

deskriptor yang sudah muncul yaitu siswa melaksanakan

pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan

positif, siswa melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi

waktu yang direncanakan oleh guru dan siswa, dan

melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

peserta didik. Sedangkan satu deskriptor lainnya yaitu siswa

melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual belum

muncul. Pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 3.

f) Pada aspek penerapan model CRH yang yang menggunakan

delapan langkah pembelajaran yaitu:

(1) Langkah 1 : Guru menyampaikan kompetensi yang

ingin dicapai. pada langkah ini terdapat empat deskriptor

dan keempat deskriptor tersebut telah terlaksana dengan

kualifikasi amat baik. Dimana deskriptor yang muncul

adalah Siswa mendengarkan komptensi yang harus dicapai

siswa, siswa mendengarkan jenis pembelajaran yang akan

dipelajari siswa, siswa memahami kenapa kompetensi

tersebut harus tercapai, siswa mendengarkan tujuan dari

pembelajaran yang harus dicapai siswa. Maka Pada

langkah ini skor yang diperoleh adalah 4.

(2) Langkah 2 : Guru menyajikan atau

mendemonstrasikan materi sesuai topik dengan tanya


jawab. Pada langkah ini ada empat deskriptor yang

diharapkan muncul dan keempat deskriptor tersebut telah

terlaksana dengan kualifikasi amat baik. Keempat

deskriptor tersebut adalah Siswa mengamati Gambar

Tentang Jenis Usaha yang dilakukan Perorangan, siswa

mencari kehidupan sehari-hari, siswa membaca Teks

“Jenis Usaha yang Dilakukan Perorangan”. Maka pada

langkah ini skor yang diperoleh adalah 4.

(3) Langkah 3 Guru membagi siswa dalam kelompok-

kelompok: Pada langkah ini terdapat empat deskriptor

yang diharapkan muncul dan keempat deskriptor tersebut

telah terlaksana dengan kualifikasi amat baik. Dimana

deskriptor yang muncul adalah Siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok, siswa membuat yel yel untuk

kelompok, Siswa mendengarkan tujuan dari

pengelompokan, Siswa menentukan Yel-Yel yang akan

digunakan masing masing kelompok. Pada tahap ini

jumlah skor yang diperoleh adalah 4.

(4) Langkah 4 Untuk menguji pemahaman, siswa diminta

membuat kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan,

kartu atau kotak tersebut kemudian diisi dengan

nomor yang ditentukan guru: Pada langkah ini terdapat

empat deskriptor yang diharapkan muncul. Namun hanya


dua deskriptor yang muncul dengan kualifikasi baik.

Dimana deskriptor yang muncul adalah Siswa

mendengarkan guru menjelaskan model pembelajaran

CRH yang menggunakan kartu atau kotak sebagai media

pembelajaran, Siswa membuat kartu atau kotak sesuai

dengan Kebutuhan. Deskriptor yang kurang maksimal

adalah Siswa mendengarkan fungsi dari kartu atau kotak

yang telah dibuat siswa, siswa memberikan nomor pada

masing masing kartu atau kotak yang telah disiapkan

siswa. Pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah

2.

(5) Langkah 5 Guru membaca soal secara acak dan siswa

menuliskan jawaban di dalam kartu atau kotak yang

nomornya disebutkan guru: Pada langkah ini terdapat

empat deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat

deskriptor tersebut telah terlaksana dengan kualifikasi

amat baik. Dimana deskriptor yang muncul adalah Siswa

mendengarkan Soal yang dibacakan guru, siswa

mendengarkan guru membacakan soal, siswa mendengar

soal dengan seksama, siswa mengisi jawaban dalam kotak

atau kartu yang telah disediakan. Maka pada tahap ini

jumlah skor yang diperoleh adalah 4.


(6) Langkah 6 : Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa

ditulis di dalam kartu atau kotak, guru dan siswa

mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi. Pada

Langkah ini ada empat deskriptor yang diharapkan muncul

dan keempat deskriptor tersebut sudah terlaksana dengan

baik. Dimana deskriptor yang muncul yaitu, Siswa dan

guru berdiskusi mengenai soal yang diberikan guru, siswa

membacakan jawaban dari soal yang diberikan guru, siswa

mendengarkan penguatan dari jawaban yang masih kurang

dimengerti, Siswa mendengarkan guru menjelaskan

jawaban yang benar. Maka pada tahap ini jumlah skor

yang diperoleh adalah 4

(7) Langkah 7 : Bagi pertanyaan yang dijawab dengan

benar, siswa memberi tanda check list (√) dan langsung

berteriak “horee!!” atau menyanyikan yel-yelnya..

Pada Langkah ini ada empat deskriptor yang diharapkan

muncul dan tiga deskriptor tersebut sudah terlaksana

dengan baik. Dimana deskriptor yang muncul yaitu, Siswa

mendengar guru mengoreksi jawaban dari soal yang

dikerjakan, siswa mendengar penjelasan guru mengenai

soal yang dikerjakan, pertanyaan yang benar diberi tanda

check list, dan Deskriptor yang masih kurang adalah siswa

yang menjawab benar berteriak Hore atau menyanyikan


yel yel. Maka pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh

adalah 3

(8) Langkah 8 : Nilai peserta didik dihitung dari jawaban

yang benar dan yang banyak berteriak "horee!!”. Pada

Langkah ini ada empat deskriptor yang diharapkan muncul

dan tiga deskriptor tersebut sudah terlaksana dengan baik.

Peserta didik mengumpulkan kertas kerjanya kepada guru,

Peserta didik mendengarkan guru dalam pemberian poin,

Peserta didik menyimak saat penghitungan nilai sesuai

dengan jumlah poin yang diterima. dan deskriptor yang

masih kurang adalah Peserta didik tertib saat pemberian

nilai. Maka pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh

adalah 3

(9) Langkah 9 : Guru memberikan reward pada kelompok

yang memperoleh nilai tertinggi atau yang paling

sering memperoleh “horee!!”. Pada Langkah ini ada

empat deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat

deskriptor tersebut sudah terlaksana dengan baik. Dimana

deskriptor yang muncul yaitu, Peserta didik dengan nilai

tertinggi diminta maju kedepan , Peserta didik

membacakan hasil kerjanya, Peserta didik mendapatkan

reward dari guru, Peserta didik lain mendengarkan guru

agar bisa jadi lebih baik lagi dan termotivasi oleh


temannya yang memperoleh nilai tertinggi. Maka pada

tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 4.

g) Pada aspek penerapan pembelajaran tematik terpadu terdapat

empat deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat

deskriptor tersebut telah terlaksana dengan kualifikasi amat

baik. Keempat deskriptor tersebut adalah siswa memperhatikan

guru saat menyajikan pembelajaran sesuai tema, siswa

memperhatikan guru saat menyajikan pembelajaran dengan

memadukan berbagai mata pelajaran dalam satu PBM meliputi

PPkn, IPS, dan Bahasa Indonesia, siswa memperhatikan guru

saat menyajikan pembelajaran yang memuat komponen

karakteristik terpadu, dan siswa memperhatikan guru

menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan

menyenangkan. Pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh

adalah 4.

h) Aspek pemanfaatan sumber / media dalam pembelajaran

terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul. Namun

hanya tiga deskriptor yang sudah muncul dengan kualifikasi

baik. Ketiga deskriptor yang sudah muncul yaitu siswa

memperhatikan guru saat menunjukkan keterampilan dalam

penggunaan sumber dan media pembelajaran, siswa menerima

pesan yang menarik dari guru, dan siswa terlibat dalam

pemanfaatan sumber belajar dan pembelajaran. Sedangkan satu


deskriptor lainnya yaitu siswa terlibat dalam pemanfaatan media

pembelajaran belum muncul. Pada tahap ini jumlah skor yang

diperoleh adalah 3.

i) Aspek yang diamati yaitu pelibatan peserta didik dalam

pembelajaran terdapat empat deskriptor yang diharapkan

muncul dan hanya tiga deskriptor yang telah terlaksana dengan

kualifikasi amat baik. Ketiga deskriptor tersebut adalah siswa

ikut berpartisipasi aktif melalui interaksi guru, peserta didik,

sumber belajar, siswa menerima respon positif pertisipasi dari

guru, siswa menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.

Sedangkan satu deskriptor lainnya yang belum muncul yaitu

siswa menerima sikap terbuka terhadap respon dari guru. Pada

tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 3.

j) Aspek yang diamati yaitu penggunaan bahasa yang benar dan

tepat dalam pembelajaran terdapat empat deskriptor yang

diharapkan muncul. Namun hanya dua deskriptor yang sudah

muncul dengan kualifikasi cukup. Kedua deskriptor yang sudah

muncul yaitu siswa memperhatikan guru menggunakan bahasa

lisan dengan intonasi yang tepat, dan siswa memperhatikan

bahasa lisan secara jelas dan lancar dari guru. Sedangkan dua

deskriptor lainnya yaitu siswa memperhatikan guru

menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar dan siswa

memperhatikan guru menggunakan bahasa lisan dengan nada


yang sesuai belum muncul. Pada tahap ini jumlah skor yang

diperoleh adalah 2.

k) Aspek kegiatan penutup pembelajaran terdapat empat deskriptor

yang diharapkan. Namun hanya tiga deskriptor yang sudah

muncul dengan kualifikasi cukup. Ketiga deskriptor yang sudah

muncul yaitu siswa terlibat aktif dalam melakukan refleksi atau

membuat rangkuman pembelajaran, siswa menerima tes secara

lisan dan tulisan, dan hasil kerja siswa dikumpulkan sebagai

bahan portofolio. Sedangkan satu deskriptor lainnya yaitu siswa

memperhatikan guru melaksanakan tindak lanjut dengan

memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan

belum muncul. Pada aspek ini jumlah skor yang diperoleh

adalah 3.

Berdasarkan uraian di atas lembar pengamatan aktivitas siswa

dengan menggunakan model CRH yang diisi oleh observer,

deskriptor yang muncul dari aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran siklus II yaitu jumlah skor yang diperoleh 61 dari skor

maksimal 76 dengan persentase 80,26% (B). Hal ini menunjukkan

bahwa taraf keberhasilan aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan termasuk dalam

kategori baik. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada lampiran

halaman 290.
a. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan secara kolaboratif antara

peneliti dengan pengamat/observer di setiap akhir pembelajaran.

Refleksi tindakan siklus I pertemuan1 dan siklus 1 pertemuan 2 ini

mencakup perencanaan, pelaksanaan, proses dan hasil belajar yang

diperoleh siswa.

1) Refleksi Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran

Pada perencanaan pelaksanaan pembelajaran siklus I

pertemuan 1 dan pertemuan 2, penyusunan RPP sudah

termasuk dalam kriteria baik. Hasil penelaahan dan skor

terbagi menjadi 4 bagian, dengan skor 1, 2, 3 dan 4. Di

beberapa komponen rencana pembelajaran, ada 3 aspek

perencanaan yang sudah sesuai dengan deskriptor yang

diharapkan, yaitu pada aspek identitas RPP, aspek perumusan

tujuan, metode dan model pembelajaran. Sedangkan beberapa

aspek dengan skor kurang memuaskan adalah sebagai berikut:

a) Pada aspek perumusan indikator, belum sesuai dengan

penggunaan KKO dengan kompetensi yang diukur. Upaya

perbaikan pada pertemuan selanjutnya, yaitu dengan

menganalisis lagi indikator dengan KKO yang sesuai.

b) Pada aspek perumusan tujuan pembelajaran, rumusan

tujuan yang dirancang belum jelas. Upaya perbaikan pada

pertemuan selanjutnya, yaitu dengan menyempurnakan


lagi antara aspek tujuan pembelajaran yang lebih jelas, dan

mudah dipahami.

c) Pada aspek pemilihan materi ajar, keruntutan uraian materi

ajar dan pengembangan materinya masih terlalu sulit

untuk dipahami. Upaya perbaikan pada pertemuan

selanjutnya, yaitu uraian materi ajar harus runtut dan lebih

mengembangkan materi yang mudah dipahami.

d) Pada aspek pemilihan media dan sumber belajar yang

dilakukan yaitu belum sesuaian dengan karakteristik

peserta didik. Upaya perbaikan pada pertemuan

selanjutnya agar media dan sumber belajar disesuaian

dengan karakter peserta didik.

e) Pada aspek model dan metode pembelajaran masih perlu

disesuaikan dengan karakteristik siswa. Upaya perbaikan

pada pertemuan selanjutnya agar model pembelajaran

disesuaikan dengan karakteristik siswa.

f) Pada aspek skenario pembelajaran yang dilakukan yaitu

belum sesuai dengan alokasi waktu (kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dengan

cakupan materi). Upaya perbaikan pada pertemuan

selanjutnya agar skenario pembelajaran disesuaikan

dengan keruntutan materi dan perlu diperbaiki alokasi

waktu dan dan disesuaikan dengan cakupan materi.


g) Pada aspek rancangan penilaian autentik perbaikan yang

dilakukan yaitu teknik dan instrument dengan indikator

pencapaian kompetensi. Upaya perbaikan pada pertemuan

selanjutnya agar kesesuaian teknik instrument dengan

indikator pencapaian kompetensi disesuaikan dengan

rancangan penilaian autentik.

h) Pada aspek tampilan RPP perbaikan yang dilakukan yaitu

kata-kata yang digunakan adalah kata-kata baku belum

terlihat. Upaya perbaikan pada pertemuan selanjutnya agar

kata-kata yang digunakan dalam RPP harus menggunakan

kata-kata baku.

Sesuai hasil kolaborasi praktisi (peneliti) dengan guru kelas,

maka perencanaan pembelajaran untuk siklus I pertemuan 2 tidak

jauh berbeda dengan perencanaan pada siklus I pertemuan 1.

Kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I pertemuan 2 ini

harus diperbaiki pada siklus II agar tujuan yang diharapkan dapat

tercapai dengan maksimal.

2) Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran Aktivitas Guru dan

Aktivitas Siswa

Pelaksanaan model CRH pada pembelajaran tematik

pada siklus I belum terlaksana dengan baik. Pengamatan

dilakukan pada setiap langkah pembelajaran dengan tujuan

semua kekurangan yang ditemukan dapat diperbaiki pada


siklus selanjutnya. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah

dilakukan oleh guru kelas masih ditemukan kekurangan-

kekurangan sebagai berikut:

1) Pada kegiatan penyampaian kompetensi dan rencana

kegiatan guru belum menyampaikan rencana kegiatan

diskusi dan analisis kelompok. Hal ini disebabkan karena

guru sibuk menghafal konsep yang lain yang akan diberikan

kepada siswa, sehingga menyampaikan rencana kegiatan

diskusi dan analisis kelompok terlupakan. Akibatnya ketika

guru memberikan tugas kepada kelompok. Banyak siswa

yang tampaknya kebingungan dan guru harus menjelaskan

lagi di tengah pembelajaran. Sebaiknya rencana kegiatan

diskusi dan analisis kelompok dijelaskan dari awal agar

tidak ada lagi siswa yang kebingungan.

2) Pada penugasaan materi pembelajaran, guru belum

mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan,

perkembangan IPTEK, dan kehidupan nyata dan penyajian

materi belum secara sistematis. Hal ini disebabkan karena

guru hanya terfokus pada buku. Akibatnya pembelajaran

menjadi kaku dan membosankan sehingga siswa malas

untuk belajar. Seharusnya guru mengaitkan materi dengan

kehidupan nyata yang relevan.


3) Pada aspek yang diamati, guru belum melaksanakan

pembelajaran yang bersifat kontekstual. Hal ini disebabkan

karena pembelajaran yang digunakan guru masih terfokus

pada buku. Akibatnya siswa belum bisa terlibat langsung

dalam permasalahan. Seharusnya pembelajaran yang

diajarkan dikaitkan dengan kehidupan nyata anak sehingga

anak bisa terlibat langsung dalam pembelajaran.

4) Pada penerapan model CRH langkah ketiga, yaitu guru

belum membimbing siswa melakukan diskusi kelompok

mengenai Jenis Usaha Masyarakat Indonesia . Hal ini

disebabkan karena guru langsung memberikan tugas kepada

siswa tanpa mencari terlebih dari perbedaan mendasar dari

gambar tersebut. Seharusnya guru mengarahkan siswa

untuk mencatat informasi yang diperoleh dalam bukunya

masing-masing agar materi tersebut bisa dipahami oleh

masing-masing siswa.

5) Pada langkah keempat yaitu Pengenalan Model CRH, guru

belum meminta masing-masing kelompok memeriksa

kembali hasil diskusi yang telah mereka laksanakan. Hal ini

disebabkan karena guru menganggap siswa sudah paham

akan materi yang diberikan akibatnya jawaban yang

didapatkan siswa masih dangkal dan belum sesuai dengan

yang diharapkan. Seharusnya guru mengarahkan siswa


untuk mencatat informasi yang diperoleh dalam bukunya

masing-masing agar materi tersebut bisa dipahami oleh

masing-masing siswa. Dan sebaiknya guru selalu memantau

dan membimbing siswa dalam mendiskusikan informasi

dan data yang telah diperolehnya dalam kelompok agar

diskusi kelompok berjalan maksimal.

6) Pada langkah keenam yaitu Mendiskusikan Soal yang

dikerjakan, guru belum meminta siswa untuk

menyempurnakan hasil kerja kelompok. Hal ini disebabkan

karena guru belum memfokuskan perhatian sepenuhnya

kepada siswa dalam menerima penguatan serta merespon

penguatan akibatnya siswa terlihat belum memahami dan

belum mengerti akan materi tersebut. Sebaiknya, guru

mereview ulang materi yang berhubungan dengan

permasalahan di LKPD yang telah dipresentasikan siswa,

sehingga siswa pun lebih paham dan jelas akan materi

tersebut.

7) Pada aspek pelibatan peserta didik dalam pembelajaran,

guru belum merespon peserta positif partisipasi peserta

didik, dan guru belum menunjukkan sikap terbuka terhadap

respon peserta didik. Hal ini diakibatkan karena guru masih

terfokus kepada beberapa siswa yang meribut. Seharusnya


guru menunjukkan sikap terbuka terhadap respon peserta

didik agar peserta didik ikut aktif dalam pembelajaran.

8) Pada aspek penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam

pembelajaran, guru belum menggunakan bahasa lisan

dengan nada yang sesuai. Disebabkan karena masih ada

beberapa bahasa yang digunakan yang non baku dan nada

suaranya masih lambat akibatnya siswa sulit memahami

bahasa yang disampikan guru secara lisan. Seharusnya guru

berbicara menggunakan bahasa lisan dengan nada yang

sesuai agar siswa bisa mendengarkan informasi secara

keseluruhan.

3) Refleksi Penilaian Proses Pembelajaran siswa dengan

Model Course Review Horay terhadap Siswa

Penilaian terhadap siswa dengan model Course

Rview Horay (CRH) pada siklus I pertemuan 2 menunjukkan

adanya peningkatan dalam mencapai proses dan hasil belajar

yang diharapkan. Dari segi penilaian sikap sudah menunjukkan

adanya peningkatan.

Berdasarkan kolaborasi praktisi (peneliti) dengan guru

kelas, proses dan hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan 2

ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan pembelajaran

sudah mulai menunjukkan peningkatan. Namun, kekurangan-

kekurangan yang terdapat di siklus I pertemuan 2 agar


diperbaiki lagi pada siklus II baik dalam perencanaan dan

pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai proses dan hasil

belajar yang maksimal.

4) Siklus II

Hasil analisis pada siklus I pertemuan 2 menunjukkan bahwa

keberhasilan penelitian belum mencapai tujuan pembelajaran yang

diharapkan. Hal ini dikarenakan kurangnya sistematika dalam

pelaksanaan dengan perencanaan yang telah dibuat. Oleh karena itu,

pembelajaran dilanjutkan dengan siklus II.

Pada bagian ini akan diuraikan tentang hasil penelitian siklus

II dalam pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model

Course Review Horay di kelas V. Dimulai dari perencanaan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi, dan penilaian proses

dan hasil belajar.

a) Perencanaan

Perencanaan penelitian tergambar dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Sebelum RPP disusun, peneliti dan guru kelas

terlebih dahulu menganalisis antara tema, sub tema dan pembelajaran

yang dikembangkan berdasarkan Kurikulum 2013. Peneliti memilih

tema 8 yaitu Lingkungan Sahabat Kita sub tema 3 yaitu Usaha

Pelestarian Lingkungan pembelajaran 3 karena materi yang disajikan

dapat meningkatkan Proses Pembelajaran Siswa. Siklus II disajikan

dalam waktu 1 kali pertemuan yaitu 6 x 35 menit yaitu pada hari Senin
tanggal 9 Maret 2020. Perencanaan yang dilakukan berdasarkan

program semester II sesuai dengan waktu penelitian berlangsung.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang akan dilaksanakan

terdiri dari Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), indikator,

tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, media, dan sumber belajar,

model dan metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran serta penilaian.

Kompetensi inti yang akan dicapai peserta didik dalam

pembelajaran tematik terpadu kelas V semester II, pada tema 8,

subtema 3 adalah: (1) Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran

agama yang dianutnya. (2) Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi

dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. (3) Memahami

pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan

rasa ingin tahu tentang dirinya makhluk ciptaan tuhan dan kegiatannya,

dan benda-benda yang dijumpai di rumah, di sekolah, dan tempat

bermain. (4) Menyajikan pengalaman faktual dalam bahasa yang jelas,

sistematis, dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Pembelajaran tematik terpadu pada kurikulum 2013 memiliki

beberapa kompetensi dasar di masing-masing mata pelajaran yang

terkandung di dalamnya. Kompetensi Dasar yang ingin dicapai dalam

pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :


Bahasa Indonesia : 3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau

tindakan yang terdapat pada teks nonfiksi. 4.8 Menyajikan kembali

peristiwa atau tindakan dengan memperhatikan latar cerita yang

terdapat pada teks fiksi.

IPS : 3.3 Menganalisis peran ekonomi dalam upaya

menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya

untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia serta

hubungannya dengan karakteristik ruang. 4.3 Menyajikan hasil analisis

tentang peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan

masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk memperkuat kesatuan

dan persatuan bangsa

PPKn : 3.3 Menelaah keragaman sosial budaya masyarakat. 4.3

Menyelenggarakan kegiatan yang mendukung keragaman sosial budaya

masyarakat.

Sedangkan indikator pembelajaran Bahasa Indonesia : (1)

Menguraikan urutan tindakan yang terdapat pada teks nonfiksi. (2)

Membuat tabel tindakan dengan memperhatikan latar cerita yang

terdapat pada teks fiksi.

Pada pembelajaran IPS : (1) Menjelaskan pengaruh kegiatan

ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat. (2) Membuat peta

pikiran tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap kesejahteraan

masyarakat.
Pada pembelajaran PPKn : (1) Mengidentifikasi keragaman

sosial budaya masyarakat. (2) Mempraktekkan kegiatan yang

mendukung keragaman sosial budaya masyarakat.

Dengan tujuan pembelajaran sebagai berikut: 1) Dengan tanya

jawab, siswa dapat menjelaskan pengaruh kegiatan ekonomi terhadap

kesejahteraan masyarakat dengan benar. 2) Dengan penugasan, siswa

dapat membuat peta pikiran tentang pengaruh kegiatan ekonomi

terhadap kesejahteraan masyarakat dengan benar. 3) Dengan peta

pikiran, siswa dapat menguraikan urutan tindakan yang terdapat pada

teks nonfiksi dengan benar. 4) Dengan penugasan, siswa dapat

membuat tabel tindakan dengan memperhatikan latar cerita yang

terdapat pada teks fiksi dengan tepat. 5) Dengan diskusi kelompok,

siswa dapat mengidentifikasi keragaman sosial budaya masyarakat

dengan benar. 6) Dengan demonstrasi, siswa dapat mempraktikkan

kegiatan yang mendukung keragaman sosial budaya masyarakat dengan

benar.

Materi pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II adalah

Kegiatan Ekonomi, “Produksi, distribusi dan konsumsi”, Keragaman

sosial akibat berbagai jenis usaha menimbulkan keuntungan.

Untuk mencapai indikator dan tujuan tersebut, peneliti terlebih

dahulu mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, yang mana

didalamnya terdapat materi pelajaran pada tema 8 sub tema 3

pembelajaran 3 yang dilengkapi dengan media ajar yaitu berupa


gambar. Materi ini diambil dari buku siswa dan sumber lain yang dapat

membantu dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu peneliti juga

mempersiapkan instrumen penilaian sikap, pengetahuan, keterampilan,

dan lembar kerja siswa. Penilaian atau evaluasi yang digunakan adalah

penilaian proses dan penilaian hasil yang di dalamnya terkandung

kemampuan berfikir kritis siswa.

a. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu menggunakan model

Course Review Horay di kelas V SD Negeri 06 Padang Besi Kota

Padang siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 24 Maret 2020 pukul

07.30 – 12.15 WIB. Siswa yang hadir pada siklus II ini berjumlah 30

orang. Tema yang diajarkan pada siklus II adalah tema 8 “Lingkungan

Sahabat Kita”, subtema 3 “Usaha Pelestarian Lingkungan”,

pembelajaran 3. Adapun muatan pelajaran yang terkait pada

pembelajaran ini yaitu Bahasa Indonesia, IPS, dan PPKn. Dalam

pelaksanaan tindakan, peneliti berperan sebagai praktisi (guru) serta

guru kelas sebagai observer.

Berdasarkan perencanaan yang telah dirancang sebelumnya,

pelaksanaan pembelajaran terdiri dari tiga tahap dengan menggunakan

model Course Review Horay. Untuk lebih jelasnya pelaksanaan

pembelajaran diuraikan sebagai berikut :

1) Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan awal pelaksanaan diawali dengan peneliti sebagai


guru melakukan tegur sapa dengan siswa dan menanyakan kabar

siswa. Guru meminta siswa mengecek keadaan kesekeliling siswa

apakah ada sudah bersih atau belum. Guru membuka pembelajaran

dengan meminta siswa untuk merapikan meja dan kursinya, serta

meminta ketua kelas untuk menyiapkan siswa yang lainnya berdo’a

terlebih dahulu. Kemudian guru mengecek kehadiran siswa.

Guru meminta semua siswa berdiri dan Menyanyikan lagu

nasional “Rayuan Pulau Kelapa”. Guru memberikan penguatan

tentang pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme. Kemudian

Kegiatan literasi guru membaca salah satu buku cerita yang berjudul

“Anak kecil dan penjual Tahu.” Sesudah membaca guru menjelaskan

tujuan kegiatan literasi. Lalu guru menginformasikan tema dan

subtema yang dipelajari hari ini, guru juga meminta siswa

mempersiapkan kelengkapan alat tulis, buku, dan meminta siswa untuk

bersiap memulai pembelajaran. Selanjutnya untuk mengawali

pembelajaran guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang

tentang usaha yang dilakukan perorangan di Indonesia yang telah

dipelajari sebelumnya sebagai awal komunikasi guru sebelum

melaksanakan kegiatan pembelajaran inti. Sebelumnya guru membuat

sebuah kesepakatan dengan siswa untuk mengangkat tangan kalau ingin

berbicara atau mengemukakan pendapat. Siswa terlihat antusias untuk

mengemukakan pendapat. Guru memulai membuka pelajaran dengan

menayakan materi pembelajaran sebelumnya. Siswa dengan cepat


mengangkat tangannya dan menjawab mereka telah belajar tentang

jenis usha masyarakat yang dilakukan perorangan serta desa unik di

Sumatera Barat. Guru memancing siswa dengan menanyakan

bagaimana membedakan sebuah usaha dilakukan perorangan atau

bukan. Berbagai jawaban siswa pun muncul. Ada yang menjawab

dengan mengetaui kepemilikan usaha, dengan cara mengetahui jenis

usaha kecil/besar, dll. Kemudian guru mengaitkan dengan kegiatan

ekonomi. Guru mulai menyampaikan tujuan dan kegiatan yang akan

dilakukan pada pembelajaran hari ini.

Kegiatan di atas menunjukkan bahwa proses pembelajaran

berlangsung dengan baik. Dimana guru membuka pelajaran dengan

menanyakan kebaragaman di sekitar mereka. Setelah itu, guru

memancing perhatian siswa dengan mengajukan pendapat yang

berhubungan dengan kegiatan perekonomian di sekitar mereka dan

siswa menjawab pertanyaan guru berdasarkan pengetahuan yang

dimilikinya. Jawaban-jawaban yang diberikan siswa digunakan untuk

mengarahkan dan mengembangkan skemata siswa terhadap ide

pembelajaran yang akan diberikan.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, proses pembelajaran dilaksanakan sesuai

dengan langkah-langkah model Course Review Horay :

1. Guru menjelaskan kompetensi dari materi kegiatan

ekonomi, urutan peristiwa, keragaman sosial budaya yang


akan di capai (Guru menyampaikan kompetensi yang

ingin dicapai)

2. Peserta didik mengamati gambar “Kegiatan ekonomi”

3. Peserta didik bersama guru bertanya jawab tentang

kegiatan ekonomi dari video dan gambar yang telah diamati

(Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi

sesuai topik dengan tanya jawab)

4. Peserta didik membaca teks “Pengaruh Kegiatan Ekonomi

terhadap Kesejahteraan Masyarakat” dengan membaca

nyaring bergantian.

5. Guru membagikan LKPD kepada setiap peserta didik.

6. Peserta didik mengamati video pengaruh kegiatan ekonomi

terhadap kesejahteraan masyarakat

7. Guru bersama peserta didik bertanya jawab tentang video

yang telah diamati

8. Peserta didik menunjukkan tentang keragaman sosial dalam

masyarakat berdasarkan kegiatan ekonomi sekitar daerah

yang beragam.

9. Peserta didik mempraktekkan suatu kegiatan yang

mendukung keragaman sosial, seperti kegiatan jual beli

dipasar

10. Setelah peserta didik dirasa paham mengenai pengaruh

kegiatan ekonom terhadap kesejahteraan masyarakat maka


guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok.Satu

kelompok terdiri dari 4-5 orang peserta didik. (Guru

membagi siswa dalam kelompok-kelompok)

11. Masing - masing kelompok ditugaskan untuk membuat 9

buah kotak dan masing-masing kotak tersebut di isi nomor

yang ditentukan guru (Untuk menguji pemahaman, siswa

diminta membuat kartu atau kotak sesuai dengan

kebutuhan, kartu atau kotak tersebut kemudian diisi

dengan nomor yang ditentukan guru)

12. Guru memberikan beberapa soal yang akan dijawab oleh

masing-masing kelompok.

13. Kemudian guru membacakan soal secara acak/satu persatu

diantara 9 soal yang dibuat, dan tiap soal dijawab di dalam

kotak sesuai dengan nomornya. (Guru membaca soal

secara acak dan siswa menuliskan jawaban di dalam

kartu atau kotak yang nomornya disebutkan guru)

14. Masing-masing kelompok mendiskusikan soal yang telah

diberikan tadi, kemudian guru menyebutkan jawaban yang

benar. (Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa ditulis

di dalam kartu atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan

soal yang telah diberikan tadi)

15. Guru memberikan tanda check list (√) kepada siswa yang

menjawab benar dan peserta didik berteriak “horee” (Bagi


pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa memberi

tanda check list (√) dan langsung berteriak “horee!!”

atau menyanyikan yel-yelnya)

16. Guru memberikan nilai kepada siswa sesuai dengan

banyaknya siswa berteriak yel-yel (Nilai peserta didik

dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak

berteriak "horee!!”)

17. Guru meminta salah satu kelompok untuk menampilkan

hasil pekerjaannya didepan kelas.

18. Guru memberikan penghargaan berdasarkan nilai yang

sudah diperoleh (Guru memberikan reward pada

kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau yang

paling sering memperoleh “horee!!”)

3) Kegiatan Penutup

Pembelajaran kegiatan yang dilakukan adalah siswa

bersama guru tanya jawab tentang pelajaran yang belum

dimengerti. Pada tahap ini siswa lebih banyak aktif dalam

pembelajaran, ada beberapa orang yang memberikan pertanyaan

tentang materi yang belum diketahuinya lalu guru mempertegas

dan memberikan jawaban.

Kemudian siswa dibawah bimbingan guru menyimpulkan

pembelajaran. Guru meminta siswa untuk memasukkan hal-hal

yang berhubungan dengan pelajaran untuk disimpan ke dalam


tasnya masing-masing. Guru memberikan soal evaluasi kepada

masing-masing siswa. Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi,

guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar evaluasi.

Sebelum menutup pembelajaran, guru memberikan reward kepada

kelompok yang mendapatkan skor tertinggi, yaitu kelompok 1.

Sebelum menutup pembelajaran, semua siswa berdiri dan

menyanyikan lagu Daerah “Ayam Den Lapeh” untuk

menumbuhkan rasa cinta daerah. Lalu guru menyampaikan pesan

moral kepada siswa. Di akhir kegiatan, siswa mengucapkan rasa

syukur dengan ucapan “alhamdulillah” dan membaca salam

sebelum pulang.

b. Pengamatan

Pengamatan dilakukan di setiap pertemuan oleh

observer/pengamat. Pengamat mempunyai tugas untuk mengamati

aktivitas guru praktisi dan siswa dalam pembelajaran dengan

menggunakan lembaran pengamatan guru dan siswa.

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan oleh pengamat

adalah mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan lembaran pengamatan yang telah disediakan. Aspek

yang diamati adalah:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

a) Pada identitas pembelajaran yang termuat di dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran terdapat empat deskriptor yang


diharapkan muncul dan keempat deskriptor tersebut telah

muncul dengan kualifikasi amat baik. Keempat deskriptor yang

sudah muncul yaitu terdapat satuan pendidikan, kelas,

semester, tema/subtema pembelajaran, dan jumlah pertemuan.

Maka pada tahap ini diperoleh skor dengan jumlah 4.

b) Perumusan indikator terdapat empat deskriptor yang

diharapkan muncul dan keempat deskriptor tersebut telah

muncul dengan kualifikasi amat baik. Keempat deskriptor yang

sudah muncul yaitu kesesuaian indikator dengan kompetensi

dasar, kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan,

kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan, dan

kesesuaian penggunaan Kata Kerja Operasional dengan

kompetensi yang diukur. Maka pada tahap ini diperoleh skor

dengan jumlah 4.

c) Perumusan tujuan pembelajaran terdapat empat deskriptor yang

diharapkan muncul dan keempat deskriptor tersebut telah

muncul dengan kualifikasi amat baik. Keempat deskriptor yang

sudah muncul yaitu perumusan tujuan pembelajaran yang jelas,

rumusan tujuan pembelajaran tidak menimbulkan penafsiran

ganda, kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan

indikator, dan kesesuaian perumusan tujuan pembelajaran

dengan aspek Audience, Behaviour, Condition, dan Degree.

Maka pada tahap ini diperoleh skor dengan jumlah 4.


d) Pemilihan materi ajar terdapat empat deskriptor yang

diharapkan muncul dan keempat deskriptor tersebut telah

muncul dengan kualifikasi amat baik. Keempat deskriptor yang

sudah muncul yaitu materi ajar sesuai dengan tujuan

pembelajaran, pemilihan materi ajar sesuai dengan karakteristik

siswa, pemilihan materi ajar sesuai dengan bahan yang akan

diajarkan, dan keruntutan materi ajar. Maka pada tahap ini

diperoleh skor dengan jumlah 4.

e) Pemilihan media dan sumber belajar terdapat empat deskriptor

yang diharapkan muncul dan keempat deskriptor tersebut telah

muncul dengan kualifikasi amat baik. Keempat deskriptor

tersebut adalah media pembelajaran menarik bagi siswa, media

pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran, kesesuaian

dengan tujuan pembelajaran, dan kesesuaian dengan

karakteristik peserta didik. Maka pada tahap ini memperoleh

skor 4.

f) Metode dan Model pembelajaran terdapat empat deskriptor

yang diharapkan muncul dan keempat deskriptor tersebut telah

muncul dengan kualifikasi amat baik. Keempat deskriptor yang

sudah muncul yaitu kesesuaian dengan tujuan pembelajaran,

kesesuaian dengan karakteristik model CRH, kesesuaian

dengan peserta didik, dan metode yagn digunakan menarik dan


tidak membuat siswa bosan. Maka pada tahap ini diperoleh

skor dengan jumlah 4.

g) Skenario pembelajaran terdapat empat deskriptor yang

diharapkan muncul. Namun hanya tiga deskriptor yang sudah

muncul dengan kualifikasi baik. Ketiga deskriptor yang sudah

muncul yaitu menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan

penutup dengan jelas, kesesuaian kegiatan dengan model CRH,

dan kesesuaian kegiatan dengan sistematika / keruntutan

materi. Sedangkan satu deskriptor lainnya, yaitu kesesuaian

dengan alokasi waktu belum muncul. Maka pada tahap ini

diperoleh skor dengan jumlah 3.

h) Rancangan penilaian autentik terdapat empat deskriptor yang

diharapkan muncul dan keempat deskriptor tersebut telah

muncul dengan kualifikasi amat baik. Keempat deskriptor yang

sudah muncul yaitu prosedur penilaian terlihat jelas, jenis

penilaian sudah terlihat jelas bentuk penilaian terlihat jelas, dan

instrumen penilaian sudah terlihat jelas. Maka pada tahap ini

diperoleh skor dengan jumlah 4.

i) Rancangan tampilan RPP terdapat empat deskriptor yang

diharapkan muncul. dan keempat deskriptor tersebut telah

muncul dengan kualifikasi amat baik. Keempat deskriptor yang

sudah muncul yaitu RPP tersusun rapi, RPP terlihat bersih,

kata-kata yang digunakan dalam RPP jelas, dan kata-kata yang


digunakan adalah kata-kata baku. Maka pada tahap ini

diperoleh skor dengan jumlah 4.

Berdasarkan uraian di atas, lembar pengamatan RPP

yang diisi oleh guru kelas V sebagai observer, maka penilaian

kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran siklus II

diperoleh jumlah skor 35 dari skor maksimal 36 dengan

persentase 97,22% (AB). Hal ini menunjukkan bahwa taraf

keberhasilan guru dalam kegiatan merencanakan

pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan termasuk dalam

kriteria Amat baik. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada

lampiran halaman 338.

2) Aspek Guru dalam Kegiatan Pembelajaran

a) Pada kegiatan pendahuluan untuk appersepsi terdapat empat

deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat deskriptor

tersebut telah terlaksana dengan kualifikasi amat baik. Keempat

deskriptor yang sudah muncul yaitu mengaitkan materi

pembelajaran sekarang dengan pembelajaran sebelumnya,

mengajukan pertanyaan menantang, menyampaikan tujuan dan

manfaat materi pembelajaran, dan menyampaikan tahapan

kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya,

mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan..

Maka pada tahap ini diperoleh skor dengan jumlah 4.


b) Pada kegiatan penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan

terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul dan

keempat deskriptor tersebut telah terlaksana dengan kualifikasi

amat baik. Kempat deskriptor yang sudah muncul yaitu

menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik,

menyampaikan rencana kegiatan misalnya individual,

menyampaikan rencana kegiatan kelompok, dan

menyampaikan rencana kegiatan diskusi dan analisis

kelompok. Maka pada tahap ini diperoleh skor dengan jumlah

4.

c) Pada kegiatan inti dalam tahap penugasan materi pembelajaran

terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul dan

keempat deskriptor tersebut telah terlaksana dengan kualifikasi

amat baik. Keempat deskriptor yang sudah muncul yaitu

kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran,

kemampuan mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang

relevan, perkembangan IPTEK, dan kehidupan nyata,

menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat, dan

menyajikan materi secara sistematis. Maka pada tahap ini

diperoleh skor dengan jumlah 4.

d) Pada tahap penerapan strategi pembelajaran yang mendidik

terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul dan

keempat deskriptor tersebut telah terlaksana dengan kualifikasi


amat baik. Kempat deskriptor yang sudah muncul yaitu

kemampuan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang akan dicapai, kemampuan melaksanakan

pembelajaran secara runtut, kemampuan menguasai kelas, dan

kemampuan melaksanakan pembelajaran yang tidak monoton

dan menyenangkan. Maka pada tahap ini diperoleh skor dengan

jumlah 4.

e) Pada tahap aspek diamati terdapat empat deskriptor yang

diharapkan muncul. Namun hanya tiga deskriptor yang sudah

muncul dengan kualifikasi baik. Ketiga deskriptor yang sudah

muncul yaitu mampu melaksanakan pembelajaran yang bersifat

kontekstual, melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasaan positif (murturant effect), dan

melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

peserta didik. Sedangkan satu deskriptor lainnya yaitu

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang

direncanakan belum muncul. Pada tahap ini jumlah skor yang

diperoleh adalah 3.

f) Pada tahap penerapan model CRH dimana model CRJH yang

digunakan adalah model PBL menurut Huda (2012: 230) :

(1) Langkah 1 Guru menyampaikan kompetensi yang ingin

dicapai: pada langkah ini terdapat empat deskriptor dan

keempat deskriptor tersebut telah terlaksana dengan


kualifikasi amat baik. Dimana deskriptor yang muncul

adalah Guru menyampaikan komptensi yang harus dicapai

siswa, guru menyampaikan jenis pembelajaran yang akan

dipelajari siswa, guru menjelaskan alasan kenapa

kompetensi tersebut harus dapat dicapai oleh siswa, guru

menjelaskan tujuan dari pembelajaran yang harus dicapai

siswa. Maka Pada langkah ini skor yang diperoleh adalah

4.

(2) Langkah 2 Guru menyajikan atau mendemonstrasikan

materi sesuai topik dengan tanya jawab: Pada langkah

ini ada empat deskriptor yang diharapkan muncul dan

keempat deskriptor tersebut telah terlaksana dengan

kualifikasi amat baik. Keempat deskriptor tersebut adalah

Guru menampilkan Gambar tentang Kegiatan Ekonomi,

Guru meminta siswa untuk mencari keterkaitan Kegiatan

Ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, Guru meminta

siswa untuk membaca Teks “Kegiatan Ekonomi”, Guru

Meminta siswa mengidentifikasi pengaruh kegiatan

Ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat. Maka pada

langkah ini skor yang diperoleh adalah 4.

(3) Langkah 3 Guru membagi siswa dalam kelompok-

kelompok: Pada langkah ini terdapat empat deskriptor

yang diharapkan muncul dan keempat deskriptor tersebut


telah terlaksana dengan kualifikasi amat baik. Dimana

deskriptor yang muncul adalah Guru membagi siswa

menjadi beberapa kelompok, Guru Memilih Ketua dari

masing masing kelompok, Guru menjelaskan pada siswa

apa tujuan dari masing masing kelompok, Guru

membimbing siswa dalam menentukan Yel-Yel yang akan

digunakan masing masing kelompok. Pada tahap ini

jumlah skor yang diperoleh adalah 4.

(4) Langkah 4 Untuk menguji pemahaman, siswa diminta

membuat kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan,

kartu atau kotak tersebut kemudian diisi dengan

nomor yang ditentukan guru: Pada langkah ini terdapat

empat deskriptor yang diharapkan muncul. Namun hanya

3 deskriptor yang muncul dengan kualifikasi baik. Dimana

deskriptor yang muncul adalah Guru Menjelaskan model

pembelajaran CRH yang menggunakan kartu atau kotak

sebagai media pembelajaran, Guru Membimbing Siswa

untuk membuat kartu atau kotak sesuai dengan

Kebutuhan, Guru membimbing siswa untuk memberikan

nomor pada masing masing kartu atau kotak yang telah

disiapkan siswa. Deskriptor yang kurang maksimal adalah

Guru menjelaskan fungsi dari kartu atau kotak yang telah


dibuat siswa . Pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh

adalah 3.

(5) Langkah 5 Guru membaca soal secara acak dan siswa

menuliskan jawaban di dalam kartu atau kotak yang

nomornya disebutkan guru: Pada langkah ini terdapat

empat deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat

deskriptor tersebut telah terlaksana dengan kualifikasi

amat baik. Dimana deskriptor yang muncul adalah guru

Guru Menyiapkan beberapa soal yang akan diberikan pada

siswa, guru membacakan soal yang telah disiapkan, Guru

membacakan soal dengan jelas dan mudah dipahami oleh

siswa, guru meminta siswa untuk mengisi jawaban dalam

kotak atau kartu yang nomornya disebutkan guru. Maka

pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 4.

(6) Langkah 6 : Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa

ditulis di dalam kartu atau kotak, guru dan siswa

mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi. Pada

Langkah ini ada empat deskriptor yang diharapkan

muncul dan keempat deskriptor tersebut sudah terlaksana

dengan baik. Dimana deskriptor yang muncul yaitu, Guru

mengajak siswa berdiskusi mengenai soal yang diberikan

guru, guru meminta siswa untuk membacakan jawaban

yang telah dibuatnya dalam kotak atau kartu, guru


membacakan jawaban yang benar dari soal yang telah

dikerjakan. Maka pada tahap ini jumlah skor yang

diperoleh adalah 4

(7) Langkah 7 : Bagi pertanyaan yang dijawab dengan

benar, siswa memberi tanda check list (√) dan

langsung berteriak “horee!!” atau menyanyikan yel-

yelnya. Pada Langkah ini ada empat deskriptor yang

diharapkan muncul dan keempat deskriptor tersebut sudah

terlaksana dengan baik. Dimana deskriptor yang muncul

yaitu, Guru mengoreksi jawaban dari soal yang dikerjakan

siswa, Guru menjelaskan kembali tentang materi yang

masih kurang dipahami siswa, pertanyaan yang dijawab

dengan benar diberi tanda check list, dan adalah siswa

yang menjawab benar berteriak Hore atau menyanyikan

yel yel. Maka pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh

adalah 4.

(8) Langkah 8 : Nilai peserta didik dihitung dari jawaban

yang benar dan yang banyak berteriak "horee!!”. Pada

Langkah ini ada empat deskriptor yang diharapkan

muncul dan keempat deskriptor tersebut sudah terlaksana

dengan baik. Dimana deskriptor yang muncul yaitu, Guru

menghitung banyaknya check list (√) yang telah di dapat

oleh peserta didik, Guru menghitung banyaknya peserta


didik meneriakkan kata “horee!!”, Guru memberikan poin

kepada peserta didik yang mendapatkan check list (√) dan

teriak terbanyak, Guru mnghitung nilai siswa dari poin

tersebut Maka pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh

adalah 4.

(9) Langkah 9: Guru memberikan reward pada kelompok

yang memperoleh nilai tertinggi atau yang paling

sering memperoleh “horee!!”. Pada Langkah ini ada

empat deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat

deskriptor tersebut sudah terlaksana dengan baik. Dimana

deskriptor yang muncul yaitu, Guru menghitung nilai yang

telah diperoleh peserta didik, Guru meminta kelompok

atau perwakilannya maju kedepan kelas, Guru

memberikan penghargaan berdasarkan nilai yang sudah

diperoleh, dan Guru memberikan motivasi kepada

kelompok lain agar bisa lebih baik lagi kedepannya. Maka

pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 4.

g) Tahap penerapan pembelajaran tematik terpadu terdapat empat

deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat deskriptor

tersebut telah terlaksana dengan kualifikasi amat baik. Keempat

deskriptor tersebut adalah menyajikan pembelajaran sesuai tema,

menyajikan pembelajaran dengan memadukan berbagai mata

pelajaran dalam satu PBM meliputi PPkn, IPS, dan Bahasa


Indonesia, menyajikan pembelajaran yang memuat komponen

karakteristik terpadu, dan menyajikan pembelajaran yang

bernuansa aktif dan menyenangkan. Pada tahap ini jumlah skor

yang diperoleh adalah 4.

h) Tahap pemanfaatan sumber belajar/ media dalam pembelajaran

terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat

deskriptor tersebut telah terlaksana dengan kualifikasi amat baik.

Keempat deskriptor tersebut adalah guru sudah menunjukkan

keterampilan dalam penggunaan sumber belajar dan media

pembelajaran, menghasilkan pesan yang menarik, melibatkan

peserta didik dalam pemanfaatan sumber pembelajaran, dan guru

melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran.

Pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 4.

i) Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran terdapat empat

deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat deskriptor

tersebut telah terlaksana dengan kualifikasi amat baik. Keempat

deskriptor tersebut adalah guru menumbuhkan partisipasi aktif

peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar,

merespon positif partisipasi peserta didik, guru menunjukkan

sikap terbuka terhadap respon peserta didik, dan menunjukkan

hubungan antar pribadi yang kondusif. Pada tahap ini jumlah skor

yang diperoleh adalah 4.


j) Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran

terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul. Namun hanya

tiga deskriptor yang sudah muncul dengan kualifikasi baik.

Ketiga deskriptor yang sudah muncul yaitu menggunakan bahasa

lisan secara jelas dan lancar, menggunakan bahasa tulisan yang

baik dan benar, dan menggunakan bahasa lisan dengan intonasi

yang tepat. Sedangkan satu deskriptor lainnya yaitu

menggunakan bahasa lisan dengan nada yang sesuai. Maka pada

tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 3.

g) Kegiatan penutup pembelajaran terdapat empat deskriptor yang

diharapkan muncul dan keempat deskriptor tersebut sudah

terlaksana dengan kualifikasi amat baik. Keempat deskriptor

yang sudah muncul yaitu melakukan refleksi atau membuat

rangkuman pembelajaran dengan melibatkan peserta didik,

memberikan tes secara lisan dan tulisan, guru sudah terlihat

mengumpulkan hasil kerja siswa sebagai bahan portofolio, dan

melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan

kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan. Pada tahap ini

jumlah skor yang diperoleh adalah 4.

Berdasarkan uraian di atas lembar pengamatan aktivitas

guru dengan menggunakan model CRH yang diisi oleh

observer, deskriptor yang muncul dari aktivitas guru dalam

kegiatan pembelajaran siklus II jumlah skor yang diperoleh 70


dari skor maksimal 72 dengan persentase 97,22% (AB). Hal ini

menunjukkan bahwa taraf keberhasilan aktivitas guru dalam

kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan

termasuk dalam kategori Amat baik. Untuk lebih jelasnya, bisa

dilihat pada lampiran halaman 341.

3) Aspek Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran

a) Aspek kegiatan pendahuluan pada komponen apersepsi siswa

untuk belajar terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul

dan keempat deskriptor tersebut telah terlaksana dengan

kualifikasi amat baik. Keempat deskriptor yang sudah muncul

yaitu deskriptor mendengarkan penjelasan guru tentang

keterkaitan materi pembelajaran sekarang dengan pembelajaran

sebelumnya, menjawab pertanyaan menantang dari guru,

mendengarkan guru menyampaikan tujuan dan manfaat materi

pembelajaran, dan mendengarkan guru menyampaikan tahapan

kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya,

mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan. Pada

tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 4.

b) Aspek penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan

pembelajaran terdapat empat deskriptor yang diharapkan

muncul dan keempat deskriptor tersebut telah terlaksana dengan

kualifikasi amat baik. Keempat deskriptor tersebut adalah

mendengarkan guru saat menyampaikan kemampuan yang akan


dicapai peserta didik, mendengarkan guru saat menyampaikan

rencana kegiatan misalnya individual, mendengarkan guru saat

menyampaikan rencana kegiatan kelompok, dan mendengarkan

guru saat menyampaikan rencana kegiatan diskusi dan analisis

kelompok. Pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 4.

c) Pada aspek kegiatan inti penugasan materi pembelajaran

terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat

deskriptor tersebut telah terlaksana dengan kualifikasi amat

baik. Keempat deskriptor yang sudah muncul yaitu siswa

mendengarkan guru saat menyesuaikan materi dengan tujuan

pembelajaran, siswa mendengarkan guru saat mengaitkan materi

dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan IPTEK,

dan kehidupan nyata, siswa memperhatikan guru saat

menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat, dan

siswa mendengarkan penyajian materi oleh guru (mudah ke

sulit, dari konkret ke abstrak. Pada tahap ini jumlah skor yang

diperoleh adalah 4.

d) Komponen kegiatan inti penerapan strategi pembelajaran yang

mendidik terdapat empat deskriptor yang diharapkan dan

keempat deskriptor tersebut telah terlaksana dengan kualifikasi

amat baik. Keempat deskriptor yang sudah muncul yaitu siswa

dengan bimbingan guru melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan kompetensi yang akan dicapai, siswa mengikuti


pelaksanakan pembelajaran secara runtut, siswa melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan perintah guru, dan siswa mengalami

proses pembelajaran yang tidak monoton dan menyenangkan.

Pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 4.

e) Aspek yang diamati pada komponen kegiatan inti terdapat

empat deskriptor yang diharapkan. Namun hanya tiga deskriptor

yang sudah muncul dengan kualifikasi baik. Ketiga deskriptor

yang sudah muncul yaitu melaksanakan pembelajaran yang

bersifat kontekstual, siswa melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (murturant effect),

siswa melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristik peserta didik. Sedangkan satu deskriptor lainnya

yaitu siswa melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi

waktu yang direncanakan oleh guru belum muncul. Pada tahap

ini jumlah skor yang diperoleh adalah 3.

f) Pada aspek penerapan model CRH yang menggunakan delapan

langkah pembelajaran yaitu:

1) Langkah 1 : Guru menyampaikan kompetensi yang


ingin dicapai. pada langkah ini terdapat empat deskriptor
dan keempat deskriptor tersebut telah terlaksana dengan
kualifikasi amat baik. Dimana deskriptor yang muncul
adalah Siswa mendengarkan komptensi yang harus dicapai
siswa, siswa mendengarkan jenis pembelajaran yang akan
dipelajari siswa, siswa memahami kenapa kompetensi
tersebut harus tercapai, siswa mendengarkan tujuan dari
pembelajaran yang harus dicapai siswa. Maka Pada langkah
ini skor yang diperoleh adalah 4.
2) Langkah 2 : Guru menyajikan atau mendemonstrasikan
materi sesuai topik dengan tanya jawab. Pada langkah ini
ada empat deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat
deskriptor tersebut telah terlaksana dengan kualifikasi amat
baik. Keempat deskriptor tersebut adalah Siswa mengamati
Gambar Tentang Jenis Usaha yang dilakukan Perorangan,
siswa mencari kehidupan sehari-hari, siswa membaca Teks
“Jenis Usaha yang Dilakukan Perorangan”. Maka pada
langkah ini skor yang diperoleh adalah 4.
3) Langkah 3 Guru membagi siswa dalam kelompok-
kelompok: Pada langkah ini terdapat empat deskriptor yang
diharapkan muncul dan keempat deskriptor tersebut telah
terlaksana dengan kualifikasi amat baik. Dimana deskriptor
yang muncul adalah Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok, siswa membuat yel yel untuk kelompok, Siswa
mendengarkan tujuan dari pengelompokan, Siswa
menentukan Yel-Yel yang akan digunakan masing masing
kelompok. Pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh
adalah 4.
4) Langkah 4 Untuk menguji pemahaman, siswa diminta
membuat kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan,
kartu atau kotak tersebut kemudian diisi dengan nomor
yang ditentukan guru: Pada langkah ini terdapat empat
deskriptor yang diharapkan muncul. Namun hanya 3
deskriptor yang muncul dengan kualifikasi baik. Dimana
deskriptor yang muncul adalah Siswa mendengarkan guru
menjelaskan model pembelajaran CRH yang menggunakan
kartu atau kotak sebagai media pembelajaran, Siswa
membuat kartu atau kotak sesuai dengan Kebutuhan, dan
Siswa mendengarkan fungsi dari kartu atau kotak yang telah
dibuat siswa. Deskriptor yang kurang maksimal adalah
siswa memberikan nomor pada masing masing kartu atau
kotak yang telah disiapkan siswa. Pada tahap ini jumlah
skor yang diperoleh adalah 3.
5) Langkah 5 Guru membaca soal secara acak dan siswa
menuliskan jawaban di dalam kartu atau kotak yang
nomornya disebutkan guru: Pada langkah ini terdapat
empat deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat
deskriptor tersebut telah terlaksana dengan kualifikasi amat
baik. Dimana deskriptor yang muncul adalah Siswa
mendengarkan Soal yang dibacakan guru, siswa
mendengarkan guru membacakan soal, siswa mendengar
soal dengan seksama, siswa mengisi jawaban dalam kotak
atau kartu yang telah disediakan. Maka pada tahap ini
jumlah skor yang diperoleh adalah 4
6) Langkah 6 : Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa
ditulis di dalam kartu atau kotak, guru dan siswa
mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi. Pada
Langkah ini ada empat deskriptor yang diharapkan muncul
dan keempat deskriptor tersebut sudah terlaksana dengan
baik. Dimana deskriptor yang muncul yaitu, Siswa dan guru
berdiskusi mengenai soal yang diberikan guru, siswa
membacakan jawaban dari soal yang diberikan guru, siswa
mendengarkan penguatan dari jawaban yang masih kurang
dimengerti, Siswa mendengarkan guru menjelaskan
jawaban yang benar. Maka pada tahap ini jumlah skor yang
diperoleh adalah 4
7) Langkah 7 : Bagi pertanyaan yang dijawab dengan
benar, siswa memberi tanda check list (√) dan langsung
berteriak “horee!!” atau menyanyikan yel-yelnya. Pada
Langkah ini ada empat deskriptor yang diharapkan muncul
dan tiga deskriptor tersebut sudah terlaksana dengan baik.
Dimana deskriptor yang muncul yaitu, Siswa mendengar
guru mengoreksi jawaban dari soal yang dikerjakan, siswa
mendengar penjelasan guru mengenai soal yang dikerjakan,
pertanyaan yang benar diberi tanda check list, dan
Deskriptor yang masih kurang adalah siswa yang menjawab
benar berteriak Hore atau menyanyikan yel yel. Maka pada
tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 3
8) Langkah 8 : Nilai peserta didik dihitung dari jawaban

yang benar dan yang banyak berteriak "horee!!”. Pada

Langkah ini ada empat deskriptor yang diharapkan muncul

dan keempat deskriptor tersebut sudah terlaksana dengan

baik. Peserta didik mengumpulkan kertas kerjanya kepada

guru, Peserta didik mendengarkan guru dalam pemberian

poin, Peserta didik menyimak saat penghitungan nilai sesuai

dengan jumlah poin yang diterima. dan deskriptor yang

masih kurang adalah Peserta didik tertib saat pemberian

nilai. Maka pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh

adalah 4

9) Langkah 9 : Guru memberikan reward pada kelompok

yang memperoleh nilai tertinggi atau yang paling sering

memperoleh “horee!!”. Pada Langkah ini ada empat

deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat deskriptor

tersebut sudah terlaksana dengan baik. Dimana deskriptor

yang muncul yaitu, Peserta didik dengan nilai tertinggi


diminta maju kedepan , Peserta didik membacakan hasil

kerjanya, Peserta didik mendapatkan reward dari guru,

Peserta didik lain mendengarkan guru agar bisa jadi lebih

baik lagi dan termotivasi oleh temannya yang memperoleh

nilai tertinggi. Maka pada tahap ini jumlah skor yang

diperoleh adalah 4.

g) Pada aspek penerapan pembelajaran tematik terpadu terdapat

empat deskriptor yang diharapkan muncul. Dan keempat

deskriptor yang telah terlaksana dengan kualifikasi baik.

Keempat deskriptor tersebut adalah siswa memperhatikan guru

saat menyajikan pembelajaran sesuai tema, siswa

memperhatikan guru saat menyajikan pembelajaran dengan

memadukan berbagai mata pelajaran dalam satu PBM meliputi

PPkn, IPS, dan Bahasa Indonesia, siswa memperhatikan guru

menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan

menyenangkan, dan siswa memperhatikan guru saat menyajikan

pembelajaran yang memuat komponen karakteristik terpadu

belum muncul. Pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh

adalah 4.

h) Aspek pemanfaatan sumber / media dalam pembelajaran

terdapat empat deskriptor yang diharapkan muncul dan keempat

deskriptor tersebut telah terlaksana dengan kualifikasi amat

baik. Keempat deskriptor tersebut adalah siswa memperhatikan


guru saat menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber

belajar dan media pembelajaran, siswa menerima pesan yang

menarik dari guru, siswa terlibat dalam pemanfaatan sumber

belajar pembelajaran, dan siswa terlibat dalam pemanfaatan

media pembelajaran. Pada tahap ini jumlah skor yang diperoleh

adalah 4.

i) Aspek yang diamati yaitu pelibatan peserta didik dalam

pembelajaran terdapat empat deskriptor yang diharapkan

muncul, Namun hanya tiga deskriptor yang telah terlaksana

dengan kualifikasi baik. Ketiga deskriptor tersebut adalah siswa

ikut berpartisipasi aktif melalui interaksi guru, peserta didik,

sumber belajar, siswa menerima respon positif pertisipasi dari

guru, siswa menerima sikap terbuka terhadap respon dari guru.

Sedangkan satu deskriptor lainnya yaitu siswa menunjukkan

hubungan antar pribadi yang kondusif belum muncul. Pada

tahap ini jumlah skor yang diperoleh adalah 3.

j) Aspek yang diamati yaitu penggunaan bahasa yang benar dan

tepat dalam pembelajaran terdapat empat deskriptor yang

diharapkan, dan keempat deskriptor sudah muncul dengan

kualifikasi baik. Keempat deskriptor yang sudah muncul yaitu

siswa memperhatikan guru menggunakan bahasa tulis yang baik

dan benar, siswa memperhatikan guru menggunakan bahasa

lisan dengan intonasi yang tepat, dan siswa memperhatikan


bahasa lisan secara jelas dan lancar dari guru, dan siswa

memperhatikan guru menggunakan bahasa lisan dengan nada

yang sesuai belum muncul. Pada tahap ini jumlah skor yang

diperoleh adalah 4.

k) Aspek kegiatan penutup pembelajaran terdapat empat deskriptor

yang diharapkan muncul, dan keempat deskriptor tersebut telah

terlaksana dengan kualifikasi amat baik. Keempat deskriptor

tersebut adalah siswa terlibat aktif dalam melakukan refleksi

atau membuat rangkuman pembelajaran, siswa menerima tes

secara lisan dan tulisan, hasil kerja siswa dikumpulkan sebagai

bahan portofolio, dan siswa memperhatikan guru melaksanakan

tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya

dan tugas pengayaan. Pada aspek ini jumlah skor yang diperoleh

adalah 4.

Berdasarkan uraian di atas lembar pengamatan

aktivitas siswa dengan menggunakan model CRH yang

diisi oleh observer. Deskriptor yang muncul dari

aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran siklus II

yaitu jumlah skor yang diperoleh 68 dari skor maksimal

72 dengan persentase 94,44% (AB). Hal ini

menunjukkan bahwa taraf keberhasilan aktivitas siswa

dalam kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil

pengamatan termasuk dalam kategori amat baik. Untuk


lebih jelasnya, dapat dilihat pada lampiran halaman

346.

c. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti

dengan pengamat/observer di setiap akhir pembelajaran. Refleksi

tindakan siklus II ini mencakup perencanaan, pelaksanaan, proses dan

hasil belajar mengenai kemampuan berfikir kritis yang diperoleh siswa.

1) Refleksi Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran

Pada perencanaan pelaksanaan pembelajaran siklus II,

penyusunan RPP sudah termasuk dalam kriteria amat baik. Hasil

penelaahan dan skor terbagi menjadi 4 bagian, dengan skor 1, 2, 3

dan 4. Di beberapa komponen rencana pembelajaran, ada delapan

aspek perencanaan yang sudah sesuai dengan deskriptor yang

diharapkan, yaitu pada aspek identitas RPP, aspek perumusan

indikator, perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan materi ajar,

pemilihan media dan sumber belajar, metode dan model

pembelajaran, rancangan penilaian autentik dan tampilan RPP.

Sedangkan beberapa aspek dengan skor kurang memuaskan adalah

sebagai berikut:

a) Pada aspek skenario pembelajaran yang dilakukan yaitu belum

sesuai dengan alokasi waktu (kegiatan pendahuluan, kegiatan

inti, dan kegiatan penutup dengan cakupan materi). Upaya

perbaikan agar skenario pembelajaran disesuaikan dengan


cakupan materi sehingga pembelajaran yang dilaksanakan

tidak melebihi waktu yang disediakan.

2) Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran Aktivitas Guru dan Aktivitas

Siswa

Pelaksanaan model CRH pada pembelajaran tematik pada siklus

II sudah terlaksana dengan baik. Pengamatan dilakukan pada setiap

langkah pembelajaran dengan tujuan semua kekurangan yang

ditemukan dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya. Berdasarkan

hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh guru kelas masih

ditemukan kekurangan-kekurangan sebagai berikut:

a) Pada aspek yang diamati, guru belum melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan. Hal ini

disebabkan karena pembelajaran yang dilaksanakan melebihi

waktu yang disediakan. Seharusnya pembelajaran yang diajarkan

disesuaikan dengan waktu yang tersedia.

b) Pada aspek penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam

pembelajaran, guru belum menggunakan bahasa lisan dengan nada

yang sesuai. Disebabkan karena masih ada beberapa bahasa yang

digunakan yang non baku dan nada suaranya masih kurang jelas

dan lambat akibatnya siswa sulit memahami bahasa yang

disampaikan guru secara lisan. Seharusnya guru berbicara

menggunakan bahasa lisan dengan nada yang sesuai agar siswa

bisa mendengarkan informasi secara keseluruhan.


3) Refleksi Penilaian terhadap Siswa dengan Model Course Review

Horay

Penilaian terhadap siswa dengan model Course Review Horay

pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan dalam mencapai

proses dan hasil belajar yang diharapkan. Dari segi penilaian sikap

sudah menunjukkan adanya peningkatan.

Pada Aspek guru dan Aspek siswa sudah terlihat peningkatan

dimana proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik, dapat

dilihat dari Aspek Guru dan Aspek Siswa yang sudah.

Berdasarkan kolaborasi praktisi (peneliti) dengan guru kelas,

proses dan hasil belajar siswa pada siklus II ini menunjukkan bahwa

secara keseluruhan pembelajaran sudah meningkat. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa penelitian dalam pembelajaran

siklus II telah terlaksana dengan sangat baik dan telah berhasil.


B. PEMBAHASAN

1.Pembahasan Siklus 1

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu

Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Course Review

Horay

Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan proses pembelajaran

tematik terpadu menggunakan model Cooperative Tipe Course Review

Horay di kelas V SD Negeri 06 Padang Besi Kota Padang pada tema 8

“Lingkungan Sahabat Kita” sub tema 1 “Manusia dan Lingkungan”

pembelajaran 4 dan sub tema 2 “Perubahan Lingkungan” pembelajaran

3 dengan muatan pelajaran sama yaitu IPS, PPKn,dan Bahasa

Indonesia. Peneliti membuat rancangan pembelajaran dalam bentuk

RPP.

Menurut Kemendikbud (2014:120) “ Rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka

untuk satu pertemuan atau lebih dan dikembangkan dari silabus untuk

mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai

kompetensi dasar”.

Pada siklus I sesuai dengan langkah-langkah model Course

Review Horay yaitu: (1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin

dicapai. (2) Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai


topik dengan tanya jawab. (3) Guru membagi siswa dalam kelompok-

kelompok. (4) Untuk menguji pemahaman, siswa diminta membuat

kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan,kartu atau kotak tersebut

kemudian diisi dengan nomor yang ditentukan. (5) Guru membaca soal

secara acak dan siswa menuliskan jawaban di dalam kartu atau kotak

yang nomornya disebutkan guru. (6) Setelah pembacaan soal dan

jawaban siswa ditulis di dalam kartu atau kotak, guru dan siswa

mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi. (7) Bagi pertanyaan yang

dijawab dengan benar, siswa memberi tanda check list (√) dan langsung

berteriak “horee!!” atau menyanyikan yel- yel. (8) Nilai siswa dihitung

dari jawaban yang benar dan yang banyak berteriak “horee!!”. (9) Guru

memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi

atau yang paling sering berteriak “horee!!”. Pada perencanaan

pembelajaran ditemukan kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki

pada siklus selanjutnya. Kekurangan yang harus diperbaiki yaitu:

Pada indikator masih ada deskriptor yang belum muncul hal

tersebut terjadi karena guru kurang teliti dalam merumuskan indikator

sehingga ada indikator yang tidak mengandung kata kerja operasional

(KKO). Sebagaimana menurut Taufina (2011:57) bahwa “Indikator

dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat

diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap dan

keterampilan”.

Pemilihan materi belajar, masih ada yang belum muncul,


kekurangan ini karena dalam memilih materi ajar guru kurang

menyesuikan materi dengan karakteristik siswa, materi kuran rinci dan

jelas. Solusi untuk pembelajaran berikutnya lebih memperhatikan

pemilihan materi dengan karakteristik siswa juga pada

penyajiannya.Sebagaimana yang dikemukakan oleh Majid (2014:112)

“Pemilihan materi ajar haruslah relevan dengan kebutuhan siswa dan

tuntutan lingkungan”.

Pemilihan sumber belajar masih ada yang belum muncul, yaitu

belum terlihatnya kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik siswa,

hal ini karena peneliti belum mendapatkan materi ajar yang sesuai

kondisi siswa, sehingga siswa tidak memperoleh pelayanan belajar

secara konkrit, luas dan mendalam. Sebagaimana yang dikemukakan

Asep (2013:13) bahwa “menyediakan media dan sumber belajar yang

sesuai dengan karakteristik siswa memungkinkan siswa memperoleh

belajar secara konkrit,luas dan mendalam”.

Pemilihan media pembelajaran, pemilihan media pembelajaran

belum sesuai dengan karakteristik siswa. Hal tersebut menyulitkan

siswa dalam mengunakan media. Sebagaimana yang dikemukakan Asep

(2013:13) bahwa “Menyediakan media dan sumber belajar yang sesuai

dengan karakteristik siswa memungkinkan siswa memperoleh belajar

secara konkrit, luas dan mendalam”. perumusan tujuan pembelajaran

masih ada yang belum muncul hal tersebut terjadi karena guru kurang

teliti dalam merumuskan tujuan pembelajaran.


Pada metode pembelajaran masih ada yang belum muncul yaitu

pemilihan metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa. Hal

ini terjadi karena guru kurang memperhatikan sesuai atau tidaknya

metode yang diajarkan dengan karaktersistik siswa. Oleh sebab itu

untuk pertemuan berikutnya seharusnya guru bisa menyesuaikan

metode pembelajaran yang dipilih dengan karateristik siswa itu sendiri.

Menurut Majid (2014:150) “metode adalah cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan

nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal”.

Kejelasan proses pembelajaran, pada aspek ini masih ada

deskriptor yang belum muncul seperti dalam RPP belum terlihat

keruntutan materi dan kesesuaian alokasi waktu, kegiatan awal,

kegiatan inti, dan kegiatan penutup masih belum terlihat. Karena

peneliti terlalu banyak banyak menghabiskan waktu pada saat

mengkondisikan kelas sehingga pembelajaran tidak terlaksana dengan

efisien. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Taufina (2011:58) bahwa

“Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian

KD dan beban belajar”.

Kelengkapan instrumen, pada aspek ini masih ada deskriptor

yang belum muncul seperti kesesuaian penilaian dengan indikator

pencapaian KD masih belum muncul. Untuk pertemuan berikutnya guru

diharapkan lebih mampu dalam menyesuaikan bentuk, teknik dan

instrumen harus lebih diperhatikan lagi. Kemendikbud (2014:35-39)


menyatakan bahwa teknik dan istrumen yang digunakan untuk

penilaian adalah : “(1) Penilaian sikap, (2) Penilaian pengetahuan, dan

(3) Penilaian Keterampilan”.

Pada perencanaan pembelajaran ditemukan kekurangan-

kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus selanjutnya. Kekurangan

yang harus diperbaiki yaitu:

Pada indikator masih ada deskriptor yang belum muncul hal

tersebut terjadi karena guru kurang teliti dalam merumuskan indikator

sehingga ada indikator yang tidak mengandung kata kerja operasional

(KKO). Sebagaimana menurut Taufina (2011:57) bahwa “Indikator

dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat

diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap dan

keterampilan”.

Pemilihan materi belajar, masih ada yang belum muncul,

kekurangan ini karena dalam memilih materi ajar guru kurang

menyesuikan materi dengan karakteristik siswa, materi kuran rinci dan

jelas. Solusi untuk pembelajaran berikutnya lebih memperhatikan

pemilihan materi dengan karakteristik siswa juga pada

penyajiannya.Sebagaimana yang dikemukakan oleh Majid (2014:112)

“Pemilihan materi ajar haruslah relevan dengan kebutuhan siswa dan

tuntutan lingkungan”.

Pemilihan sumber belajar masih ada yang belum muncul, yaitu

belum terlihatnya kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik siswa,


hal ini karena peneliti belum mendapatkan materi ajar yang sesuai

kondisi siswa, sehingga siswa tidak memperoleh pelayanan belajar

secara konkrit, luas dan mendalam. Sebagaimana yang dikemukakan

Asep (2013:13) bahwa “menyediakan media dan sumber belajar yang

sesuai dengan karakteristik siswa memungkinkan siswa memperoleh

belajar secara konkrit,luas dan mendalam”.

Pemilihan media pembelajaran, pemilihan media pembelajaran

belum sesuai dengan karakteristik siswa. Hal tersebut menyulitkan

siswa dalam mengunakan media. Sebagaimana yang dikemukakan Asep

(2013:13) bahwa “Menyediakan media dan sumber belajar yang sesuai

dengan karakteristik siswa memungkinkan siswa memperoleh belajar

secara konkrit, luas dan mendalam”. perumusan tujuan pembelajaran

masih ada yang belum muncul hal tersebut terjadi karena guru kurang

teliti dalam merumuskan tujuan pembelajaran.

Pada metode pembelajaran masih ada yang belum muncul yaitu

pemilihan metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa. Hal

ini terjadi karena guru kurang memperhatikan sesuai atau tidaknya

metode yang diajarkan dengan karaktersistik siswa. Oleh sebab itu

untuk pertemuan berikutnya seharusnya guru bisa menyesuaikan

metode pembelajaran yang dipilih dengan karateristik siswa itu sendiri.

Menurut Majid (2014:150) “metode adalah cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan

nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal”.


Kejelasan proses pembelajaran, pada aspek ini masih ada

deskriptor yang belum muncul seperti dalam RPP belum terlihat

keruntutan materi dan kesesuaian alokasi waktu, kegiatan awal,

kegiatan inti, dan kegiatan penutup masih belum terlihat. Karena

peneliti terlalu banyak banyak menghabiskan waktu pada saat

mengkondisikan kelas sehingga pembelajaran tidak terlaksana dengan

efisien. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Taufina (2011:58) bahwa

“Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian

KD dan beban belajar”.

Kelengkapan instrumen, pada aspek ini masih ada deskriptor

yang belum muncul seperti kesesuaian penilaian dengan indikator

pencapaian KD masih belum muncul. Untuk pertemuan berikutnya guru

diharapkan lebih mampu dalam menyesuaikan bentuk, teknik dan

instrumen harus lebih diperhatikan lagi. Kemendikbud (2014:35-39)

menyatakan bahwa teknik dan istrumen yang digunakan untuk

penilaian adalah : “(1) Penilaian sikap, (2) Penilaian pengetahuan, dan

(3) Penilaian Keterampilan”.

Dari hasil analisis data pada lembaran pengamatan

penilaian RPP menunjukkan bahwa perolehan persentase pada

siklus I pertemuan I dan II yaitu dengan persentase skor 69,44 %

dan 80,55 % dengan kualiafikasi baik (B). Hal ini menunjukkan

adanya peningkatan dari pertemuan I ke pertemuan II.

Kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I harus diperbaiki


pada siklus berikutnya. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang masih

belum maksimal akan berdampak pada siswa. Sebagaimana yang

dikemukakan Hosnan (2014:96) bahwa “Agar proses pembelajaran

pada siswa dapat berlangsung dengan baik, amat tergantung pada

perencanaan dan persiapan mengajar yang dilakukan oleh guru yang

harus baik pula, cermat dan sistematis”.

2) Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model

Cooperative Tipe Course Review Horay

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum seluruhnya

terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam RPP.

Kekurangan pada siklus I ini terlihat pada hasil pengamatan

pelaksanaan yang diamati observer disaat peneliti melaksanakan

penelitian. Hasil pengamatan penilaian pelaksanaan siklus I

pertemuan I aspek guru memperoleh persentase 72% dengan

kualifikasi C, aspek siswa memperoleh persentase 69,44% dengan

kualifikasi B dan untuk pengamatan pelaksanaan siklus I

pertemuan II aspek guru memperoleh persentase 84,72% dengan

kualifikasi B, aspek siswa memperoleh persentase 80,55% dengan

kualifikasi B. Kekurangan yang terdapat pada siklus I adalah

sebagai berikut:

Pada langkah Pengelompokan siswa untuk belajar, guru belum

membagi siswa kedalam kelompok yang heterogen. Dikarenakan guru

hanya membagi siswa secara acak tanpa mempertimbangkan tingkat


kemampuan para siswa. Sehingga ada kelompok yang aktif dan ada

juga kelompok yang kurang aktif selam proses pembelajaran

berlangsung hal ini berdampak kepada hasil belajar siswa yang kurang

maksimal. Upaya perbaikan yang dilakukan guru yaitu membagi siswa

kedalam kelompok yang heterogen dengan memperhatikan tingkat

kemampuan masing-masing siswa, agar setiap kelompok memiliki

kemampuan yang sama dan pembelajaran dapat berlangsung maksimal

sebagaimana mestinya. Maka untuk pembelajaran berikutnya guru

harus bisa memperhatikan lagi kekurangan-kekurangan yang terjadi

pada langkah ini.

Pada langkah mengembangkan dan menyajikan hasil

karya/laporan, guru masih terlihat belum menjelaskan aturan dalam

penyampaian hasil diskusi kelompok Sehingga beberapa kelompok

kurang maksimal dalam menyampaikan hasil diskusi kelompoknya.

Sebaiknya untuk pembelajaran berikutnya guru harus bisa

memperhatikan lagi kekurangan-kekurangan yang terjadi pada langkah

ini.

Pada langkah Mendsikusikan Jawabana yang telah dikerjakan,

guru belum bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang telah

dipelajari sebagai penguatan materi, sehingga masih ada siswa yang

belum tahu dan mengerti makna dan kesimpulan sebenarnya dari apa

yang telah siswa diskusikan bersama kelompoknya. Upaya perbaikan

yang harus dilakukan guru yaitu dengan bertanya jawab bersama siswa
tentang materi yang telah dipelajari sebagai penguatan materi, agar

nantinya siswa tahu makna dan kesimpulan sebenarnya dari apa yang

telah siswa didiskusikan bersama kelompoknya dan disini juga perlu

arahan dan bimbingan dari guru pada saat siswa menyimpulkan agar

nantinya tidak ada kesalapahaman konsep dari materi yang telah

dipelajari.

Melihat data hasil pengamatan pelaksanaan siklus I masih ada

kekurangan, kekurangan tersebut diharapkan dapat diperbaiki pada

siklus II.

2. Siklus II

1) Rencana Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model

Cooperative Tipe Course Review Horay

Perencanaan atau RPP pada siklus II tidak jauh berbeda dengan

perencanaan pembelajaran pada sikus I, karena langkah yang

digunakan sama dan pada fokus mata pelajaran yang juga sama. Hal

ini sesuai dengan Perkemendikbud No. 65 Tahun 2013 (dalam

Kemendikbud, 2014:120) tentang Standar proses, menjelaskan bahwa

RPP adalah “ Rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu

pertemuan atau lebih dan dikembangkan dan silabus untuk

mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai

kompetensi dasar.”

Perencanaan pada siklus II mengalami peningkatan jika

dibandingkan dengan siklus I, hal ini terlihat dengan tercapainya


seluruh komponen pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Berdasarkan rekapitulasi data dari hasil pengamatan

perencanaan siklus II, diperoleh presentase keberhasilan 97,22%

dengan kualifikasi Amat baik (AB). Perbaikan-perbaikan yang

ditemukan pada siklus II antara lain: (1) Perumusan Indikator

Pembelajaran, (2) Pemilihan Materi Pembelajaran, (3) Pemilihan

Sumber Belajar, (4) Pemilihan Media Pembelajaran, (5)

Kejelasan Proses Pembelajaran (6) Kelengkapan Instrumen.

Setelah melihat pemapaparan di atas, dapat disimpulakan bahwa

perencanaan pembelajaran dengan model Cooperative Tipe Course

Review Horay di kelas V SD Negeri 06 Padang Besi Kota Padang

pada siklus II ini telah terlaksana dengan maksimal dan memperoleh

predikat keberhasilan Amat baik (AB).

2) Pelaksanaan Pembelajaran TematikTerpadu Menggunakan

Model Cooperative Tipe Course Review Horay

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sesuai dengan yang

telah direncanakan dalam RPP dengan menggunakan langkah yang

dikombinasikan dari langkah model Course Review Horay dengan

langkah sebagai berikut: (1) Guru Meyampaikan Kompetensi yang

ingin dicapai, (2) Guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan

topik (3) Guru membagi siswa dalam kelompok kelompok (4)Siswa

diminta membuat kartu ata kotak sesuai dengan kebutuhan (5) Guru

membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawaban di dalam


kartu atau kotak yang nomornya disebutkan guru (6) Setelah

pembacaan soal dan jawaban yang ditulis di dalam kotak atau kartu

guru mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi (7) bagi pertanyaan

yang dijawab dengan benar siswa memberi tanda check list dan

berteriak “hore” (8) Nilasi siswa dihitung dari jumah banyaknya hore.

(9) Guru memberi Reward pada siswa. Pelaksanaan pada siklus II

mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I, hal ini

terlihat dengan tercapainya hampir seluruh komponen dengan

presentase mencapai 97,22%.

Berdasarkan rekapitulasi data dari hasil pengamatan

pelaksanaan siklus II, diperoleh presentase keberhasilan 97,22 %

dengan kualifikasi Amat baik (AB). Perbaikan-perbaikan yang

ditemukan pada siklus II antara lain: Pengelompokan siswa

untuk belajar dan Memberikan Penjelasan Terhadap Soal yang

telah dikerjakan

Setelah melihat pemaparan di atas, dapat disimpulakan bahwa

pelaksanaan pembelajaran dengan model Course Review Horay di

kelas V SD Negeri 06 Padang Besi Kota Padang pada siklus II ini

telah terlaksana dengan maksimal dan memperoleh predikat

keberhasilan Amat Baik (AB). Hal ini sesuai dengan keunggulan CRH

menurut Huda (2013:231) sebagai berikut:

“(1)strukturnya menarik dan dapat mendorong siswa untuk terjun

kedalamnya; (2) model yang tidak monoton karena diselingi


dengan hiburan, sehingga susasana tidak menegangkan; (3)

semangat belajar yang meningkat karena suasana pembelajaran

berlangsung menyenangkan; (4) skill kerja sama antar siswa

semakin terlatih”

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus II, maka

pelaksanaan siklus II telah terlaksana dengan baik dan peneliti telah

berhasil menggunakan model Cooperative Tipe Couse Review

Horay pada pembelajaran tematik terpadu di kelas V SD N 06

Padang Besi Kota Padang. Sehubungan dengan ini, maka penelitian

berakhir dan peneliti bisa menulis laporan penelitian.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini dipaparkan simpulan dan saran yang berkaitan dengan

peningkatan Proses Pebelajaran dengan menggunakan model Course Review

Horay (CRH) pada pembelajaran tematik terpadu pada siswa kelas V SD Negeri

06 Padang Besi Kota Padang. Simpulan dan saran peneliti sajikan sebagai berikut.

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan peneliti dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Perencanaan Proses Pembelajaranmenggunakan Model Cooperative Tipe

Course Review Horay pada pembelajaran tematik terpadu dituangkan

dalam bentuk RPP yang komponen penyusunnya terdiri dari Kompetensi

Inti, Kompetensi Dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran , kegiatan pembelajaran, pendekatan pembelajaran, sumber

dan media, dan penilaian. RPP dirancang dengan langkah-langkah CRH

yaitu, (1)Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai (2)Guru

menyajikan materi pelajaran sesuai dengan topik (3)Guru membagi siswa

dalam kelompok-kelompok.(4)Siswa diminta membuat kartu atau kotak

sesuai dengan kebutuhan. Kartu atau kotak kemudian diisi dengan nomor

yang ditentukan guru. (5)Guru membaca soal secara acak dan siswa

169
menuliskan jawabannya di dalam kartu atau kotak yang nomornya

disebutkan guru. (6)Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa ditulis di

dalam kartu atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah

diberikan tadi. (7)Bagi pertanyaan yang dijawab dengan benar siswa

memberi tanda check list (v) dan langsung berteriak “horee!!!” atau

menyanyikan yel yel nya. (8)Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar

dan yang banyak berteriak “horee!!!” (9)Guru memberikan reward kepada

kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau yang paling sering

memperoleh “horee!!”

Hasil penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I

pertemuan 1 adalah 69,44% dengan kriteria cukup. Kemudian

meningkat di siklus 1 pertemuan 2 yaitu 80,55% dengan kriteria baik,

dengan rata-rata pada siklus I adalah 72,22 % (C). Dan semakin

meningkat pada siklus 2 yaitu 97,22% dengan kriteria amat baik.

2. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Course Review Horay dilihat dari

Keberhasilan Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa . Hasil pengamatan dari

pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model

Course Review Horay pada siklus I pertemuan 1 menunjukkan bahwa

pelaksanaan pembelajaran oleh guru belum maksimal dengan perolehan

nilai aktivitas Guru dan Siswa yang diperoleh adalah 71 dengan kriteria

kurang (D+). Pada siklus 1 pertemuan 2 meningkat menjadi 79,30 dengan

kriteria baik (B), dengan rata-rata 75,15 (C). Dan lebih meningkat lagi

pada siklus 2 dengan perolehan nilai 95,72% dengan kriteria amat baik.
Dari hal ini, terlihat bahwa ada peningkatan dari kegiatan mengajar guru

pada tahap pelaksanaan mulai dari siklus I sampai siklus 2.

B. SARAN

Dari hasil penelitian yang peneliti peroleh, peneliti mengemukakan

beberapa saran untuk dipertimbangkan dalam meningkatkan kemampuan

Proses Pembelajaran dengan menggunakan model Course Review Horay(CRH)

pada pembelajaran tematik terpadu yaitu:

1. Pada tahap perencanaan pembelajaran hendaknya seorang guru benar-benar

memperhatikan komponen-komponen yang penting dalam RPP. Penjabaran

dari komponen-komponen tersebut hendaknya memperhatikan kebutuhan

dan lingkungan siswa agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan

lancar dan tujuan yang dicapai dapat terwujud secara optimal.

2. Pada tahap pelaksanaan hendaknya seorang guru harus benar-benar mampu

menguasai dan mengkondisikan kelas agar siswa semangat untuk belajar

dan siswa aktif dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran terjadi

dua arah antara guru dan siswa. aspek guru maupun aspek siswa sama-sama

berperan penting dalam keberlangsungan pembelajaran karena kedua aspek

ini saling mendukung satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai