C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran model Problem Based Learning, diharapkan
siswa dapat meningkatkan konsentrasi belajar dalam pembelajaran IPS, serta
siswa dapat:
Aspek Sikap :
1. Mensyukuri atas adanya interaksi social dalam masyarakat kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Mengembangkan sikap peduli, toleransi, dan saling menghargai dalam
interaksi social dalam masyarakat.
3. Membiasakan sikap jujur dan tanggung jawab dalam menjalankan
kewajiban sebagai seorang pelajar
4. Membiasakan sikap disiplin dan kerjasama dalam kelompok.
Aspek Pengetahuan :
Pertemuan ke 1
1. Menjelaskan pengertian mobilitas sosial
2. Menganalisis bentuk-bentuk mobilitas social
Perrtemuan ke 2
3. Menganalisis factor pendorong dan penghambat mobilitas social
4. Menganalisis saluran mobilitas social
5. Menganalisis dampak mobilitas sosial
Aspek Ketrampilan :
1. Menyajikan hasil analisis mengenai mobilitas sosial di lingkungan sekitar
siswa.
2. Membuat laporan hasil diskusi mengenai mobilitas social di lingkungan
sekitar siswa.
3. Membuat bagan mobilitas social antargenerasi dan intragenerasi dari
keluarga siswa..
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
Pertemuan 1
a) Menjelaskan pengertian mobilitas sosial
b) Menganalisis bentuk-bentuk mobilitas social
Pertemuan 2
c) Menganalisis factor pendorong dan penghambat mobilitas social
d) Menganalisis saluran mobilitas social
e) Menganalisis dampak mobilitas sosial
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasi : 10’
1. Guru melakukan pembukan pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan peserta didik menjawab
salam. Religius dan sopan santun.
2. Guru mengabsen kehadiran siswa disiplin
3. Guru membimbing peserta didik menyanyikan
lagu nasional nasionalisme
4. Guru melakukan kegiatan ice breaking untuk
menghidupkan suasana kelas motivasi
Apersepsi
5. Guru memberikan gambaran kepada peserta didik
tentang manfaat mempelajari materi pelajaran yang
akan di pelajari.
6. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan
kehidupan sehari-hari.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran materi
mobilitas sosial motivasi
Apersepsi
5. Guru memberikan gambaran kepada peserta didik
tentang manfaat mempelajari materi pelajaran yang
akan di pelajari.
6. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan
dengan pertemuan sebelumnya yaitu bentuk-
bentuk mobilitas sosial.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran materi
mobilitas sosial motivasi
Inti Sintak 1-Orientasi 60’
1. Guru membagi kelompok dengan anggota 4-5
siswa dengan kemampuan heterogen.
2. Siswa mengamati tayangan video tentang bentuk
factor-faktor pendorong dan penghambat mobilitas
social, saluran mobilitas social dan dampak
mobilitas sosial yang ditampilkan guru.
https://www.youtube.com/watch?v=CVMUOFcUS
Ko mengamati – TPACK, tanggung jawab
3. Siswa bertanya jawab dengan guru terkait tampilan
video atau gambar menanya, saintific – mandiri
H. Penilaian
1. Jenis dan Teknik Penilaian
a. Jenis
Sikap : observasi (jurnal)
Pengetahuan : pilihan ganda
Keterampilan : non tes
b. Teknik
Sikap : lembar observasi (jurnal)
Pengetahuan : tes tertulis penugasan
Keterampilan : observasi, diskusi, persentasi
2. Instrumen Penilaian
Sikap : pada buku jurnal sikap, format terlampir
Pengetahuan : terlampir
Keterampilan : pada buku jurnal keterampilan, format terlampir
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran model Problem Based Learning, diharapkan siswa dapat
meningkatkan konsentrasi belajar dalam pembelajaran IPS, serta siswa dapat:
Aspek Pengetahuan :
Pertemuan Ke 1
B. Uraian Materi
Pertemuan 1 Mobilitas Sosial
https://tirto.id/contoh-mobilitas-sosial-horizontal-vertikal-hingga-antargenerasi-giuz
Pertemuan 2
Faktor pendorong dan penghambat mobilitas social Saluran
mobilitas social
Dampak mobilitas sosial
3. Faktor-Faktor Pendorong
Terdapat beragam faktor yang mendorong dan terjadinya mobilitas sosial, yaitu:
a) Faktor Struktural
Faktor Individu Setiap individu memiliki perbedaan dalam hal sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Dua orang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relatif setara
belum tentu menjadi berhasil dalam melaksanakan mobilitas sosial ke atas. Hal ini
disebabkan keberhasilan individu sangat ditentukan sikap dan perilaku individu tersebut.
Sebagai contoh, dua orang sarjana dari perguruan tinggi yang sama-sama melamar
pekerjaan di suatu perusahaan
b) Faktor Individu
Setiap individu memiliki perbedaan dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Dua orang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relatif setara belum tentu
menjadi berhasil dalam melaksanakan mobilitas sosial ke atas. Hal ini disebabkan
keberhasilan individu sangat ditentukan sikap dan perilaku individu tersebut. Sebagai
contoh, dua orang sarjana dari perguruan tinggi yang sama-sama melamar pekerjaan di
suatu perusahaan
c) Faktor Sosial
Setiap perjuangan diawali dari ketidakpuasan. Ketidakpuasan akan status sosial
mendorong manusia untuk terus berjuang segigih-gigihnya. Setiap manusia dilahirkan
dalam status sosial yang dimiliki oleh orangtuanya. Saat ia dilahirkan, tidak ada satu
manusia pun yang dapat memilih status. Apabila ia tidak puas dengan kedudukan yang
diwariskan oleh orangtuanya, ia dapat mencari kedudukannya sendiri di lapisan sosial
yang lebih tinggi. Kalian tentu juga ingin meningkatkan status sosialmu. Orangtuamu
juga selalu berpesan supaya kalian belajar giat. Mereka berharap, suatu saat kalian lebih
berhasil dari orangtuamu.
d) Faktor Ekonomi
Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial. Keadaan
ekonomi yang baik memudahkan individu dan kelompok melakukan mobilitas sosial.
Kalian dapat memperhatikan berbagai fenomena masyarakat di sekeliling kita.
Masyarakat yang kondisi ekonominya baik, cenderung lebih mudah melakukan mobilitas
sosial. Dengan kondisi ekonomi yang baik mereka mudah untuk memperoleh modal,
pendidikan, dan kesempatan lainnya. Hal ini tentu berbeda dengan masyarakat yang
mengalami kesulitan ekonomi atau bahkan kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya.
Pada masyarakat yang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, prioritas utama
adalah pemenuhan kebutuhan primer.
e) Faktor Politik
Bangsa Indonesia patut bersyukur karena memiliki stabilitas politik yang baik. Kondisi
negara aman dan damai sehingga para pemimpin dapat menjalankan roda pembangunan
dengan baik. Semua rakyat berperan aktif dalam pembangunan. Kondisi ini tentu
berbeda dengan situasi Indonesia pada tahun 1945-1950. Pada masa tersebut, situasi
politik dalam negeri tidak menentu. Belanda masih berusaha menguasai Indonesia
sehingga memilih perang baru. Beberapa pemberontakan juga terjadi, yang membuat
pemerintah lebih sibuk mengurus keamanan negara daripada meningkatkan
perekonomian. Hal ini jelas memengaruhi mobilitas sosial warga negara.
b) Organisasi Politik Banyak contoh orang yang meniti perjuangan karir di organisasi
politik dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Sebagai contoh, Presiden Republik
Indonesia pertama Ir Sukarno. Ketika mendirikan Partai Nasional Indonesia, Sukarno
tidak memiliki jabatan di pemerintahan. Namun, melalui perjuangan politiknya, Sukarno
semakin dikenal rakyat dan penjajah. Pada saat kemerdekaan, Sukarno dipilih menjadi
Presiden Republik Indonesia.
c) Organisasi Ekonomi
Organisasi yang bergerak itu antara lain dalam bidang perusahan ataupun jasa umumnya
memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas
vertikal. Melalui organisasi koperasi, kesejahteraan anggota dapat diperjuangkan.
Keberhasilan perjuangan koperasi mencerminkan keberhasilan perjuangan anggota-
anggotanya.
d) Organisasi Profesi
Contoh organisasi profesi lainnya yang dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas vertikal
adalah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI),
Himpinan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan organisasi profesi lainnya. Kalian
dapat menemukan berbagai organisasi profesi yang ada di Indonesia
Mobilitas intergenerasi :
contohnya pada sebuah
keluarga, kakeknya
berprofesi sebagai
pengusaha, ayahnya
sebagai pedagang dan
anaknya sebagai satpam.
Seperti ilustrasi gambar
dibawah ini.
D. DAFTAR PUSTAKA
Kemendikbud. 2017. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VIII. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan.
Risma dkk, 2019. Mozaik Buku pengayaan dan penilaian IPS. Bogor : Yudistira.
Kurnia, Anwar. 2017. IPS Terpadu Kelas VIII. Bogor: Yudistira.
Suparno, dkk. 2017. IPS Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Esis
KISI-KISI PENULISAN SOAL
No. KD Materi Indikator Soal Level Kognitif Nomor Soal Bentuk Soal
1 3.1. Menganalisis Bentuk- Disajikan pernyataan tentang
pengaruh interaksi bentuk contoh mobilitas social, siswa
C1 1 Pilihan Ganda Biasa
sosial dalam ruang mobilitas diminta untuk mengidentifikasi
yang berbeda sosial pengertian mobilitas social
terhadap kehidupan Disajikan narasi tentang mobilitas
sosial budaya serta social, siswa diminta untuk
C4 2 Pilihan Ganda Biasa
pengembangan menganalisis bentuk mobilitas
kehidupan social vertikal
kebangsaan. Disajikan narasi tentang mobilitas
social, siswa diminta untuk
C4 3 Pilihan Ganda Biasa
menganalisis mobilitas social
vertikal
Disajikan narasi dan gambar
tentang mobilitas social, siswa
C4 4 Pilihan Ganda Biasa
diminta untuk menganalisis bentuk
mobilitas social geografis / lateral
Disajikan narasi tentang mobilitas
social, siswa diminta untuk
C4 5 Pilihan Ganda Biasa
menganalisis mobilitas social intra
generasi
Disajikan pernyataan tentang
C3 6 Pilihan Ganda Biasa
mobilitas social, siswa diminta
No. KD Materi Indikator Soal Level Kognitif Nomor Soal Bentuk Soal
untuk mengidentifikasi contoh
factor pendorong mobilitas social
Disajikan pernyataan tentang
mobilitas social, siswa diminta
C4 7 Pilihan Ganda Biasa
untuk menganalisis dampak
mobilitas social
Disajikan pernyataan tentang
mobilitas social, siswa diminta
C1 8 Pilihan Ganda Biasa
untuk mengidentifikasi saluran
mobilitas social
Disajikan pernyataan tentang
mobilitas social, siswa diminta
C4 9 Pilihan Ganda Biasa
untuk menganalisis factor
penghambat mobilitas social
Disajikan pernyataan tentang
mobilitas social, siswa diminta
C1 10 Pilihan Ganda Biasa
untuk mengidentifikasi saluran
mobilitas social
Disajikan narasi tentang mobilitas
social, siswa diminta untuk
C4 11 Essay
menganalisis mobilitas social intra
generasi dan antargenerasi
Disajikan narasi tentang mobilitas
social, siswa diminta untuk
C4 12 Essay
menganalisis bentuk-bentuk
mobilitas social
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
11. Mobilitas antar generasi terbagi menjadi 2 Mobilitas intragenerasi Skor 5 jika jawaban
yaitu mobilitas intragenerasi dan contohnya pada sebuah lengkap dan benar
antargenerasi buatlah contohnya dan keluarga, anak 1 berprofesi Skor 2,5, jika jwaban
ilustrasi gambarnya berdasarkan keaadaan sebagai petani, anak ke 2 benar namun kurang
lingkungan sekitar Ananda! sebagai pedangang dan anak lengkap
Kompetensi Dasar Indikator Teknik Butir Instrumen Kunci Jawaban Rubrik
(Soal-soal) (skor)
ke 3 sebagai buruh. Seperti Skor 0, jika jawaban
ilustrasi gambar dibawah ini. salah atau tidak
menjawab.
Mobilitas intergenerasi :
contohnya pada sebuah
keluarga, kakeknya berprofesi
sebagai pengusaha, ayahnya
sebagai pedagang dan
anaknya sebagai satpam.
Seperti ilustrasi gambar
dibawah ini.
12. Perhatikan ilustrasi mobilitas social Berdasaarkan ilustrasi Skor 5 jika jawaban
berikut! tersebut, Bob Sadino lengkap dan benar
H. Bambang Mustari Sadino (9 Maret mengalami mobilitas social: Skor 2,5, jika jwaban
1933 – 19 Januari 2015) atau akrab 1) Lateral/geografis, karena benar namun kurang
dipanggil Bob Sadino, adalah seorang ia melakukan perpindahan lengkap
pengusaha asal Indonesia yang berbisnis wilayah ke luar negeri Skor 0, jika jawaban
Kompetensi Dasar Indikator Teknik Butir Instrumen Kunci Jawaban Rubrik
(Soal-soal) (skor)
di bidang pangan dan peternakan. Ia kemudian kembali lagi salah atau tidak
adalah pemilik dari jaringan usaha atau migrasi internasional. menjawab.
Kemfood dan Kemchick. Ia mendapatkan 2) Vertikal turun (Social
warisan dari orang tuanya, namun Sinking Mobility), karena
sebagian hartanya ia gunakan untuk ia mengalami penurunan
berkeliling dunia. Dalam perjalanan ia kedudukan atau jabatan
tinggal di Belanda selama 9 tahun, dari sebelumnya yaitu
kemudian di Jerman. Pada tahun 1967 ia menjadi kuli bangunan.
kembali ke Indonesia. Setelah menetap 3) Vertical naik (Social
tinggal di Indonesia ia keluar dari Climbing Mobility),
pekerjaannya karena tekad untuk bekerja karena ia mengalami
secara mandiri. kenaikan karir dari kuli
bangunan menjadi
Pekerjaan pertama yang dilakoni Bob pengusaha.
Sadino setelah keluar dari perusahaan
adalah menyewakan mobil Mercedes yang
ia miliki, ia sendiri yang menjadi
sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia
mendapatkan kecelakaan yang
mengakibatkan mobilnya rusak parah.
Karena tak punya uang untuk
memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan
menjadi kuli bangunan dengan upah
harian Rp.100.- .
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Bob_Sadino
Berdasarkan kisah Bob Sadino tersebut,
analisislah mobilitas social yang dialami
Bapak Bob Sadino sessuai ilustrasi
tersebut!
Jumlah skor 20
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh X 5
Kriteria nilai :
A = 92 – 100 / amat baik
B = 84 – 91 / baik
C = 75 – 83 / cukup
D = ≤ 75 / kurang
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
3.1. Menganalisis pengaruh interaksi sosial dalam ruang 1. Religius Observasi Lembar Observasi terlampir
yang berbeda terhadap kehidupan sosial budaya 2. Tanggung jawab
serta pengembangan kehidupan kebangsaan. 3. Disiplin
4. Percaya diri
5. Kerjasama
3.1 Menganalisis 1. Aktif dalam diskusi kelompok Penilaian Lembar observasi Terlampir
pengaruh interaksi 2. Terampil dalam menemukan konsep Kinerja /
sosial dalam ruang penyelesaian LKS Diskusi
yang berbeda 3. Terampil dalam menyajikan LKS
terhadap kehidupan 4. Terampil dalam mengkomunikasikan hasil diskusi
sosial budaya serta
pengembangan Nilai = (skor yang diperoleh : skor maksimal) X 5
kehidupan
1. Kelayakan kalimat Penilaian Tugas membuat bagan Terlampir
kebangsaan.
2. Kelayakan isi/materi Kinerja /
3. Kreativitas Produk
Kriteria penilaian:
Skor 4 : Sangat baik, jika semua indicator tercapai
Skor 3 : Baik, jika 3 indikator tercapai
Skor 3 : Cukup, jika 2 indikator tercapai
Skor 1 : Kurang, jika 1 indikator tercapai
Kriteria penilaian:
Skor 4 : Sangat baik, jika semua indicator tercapai
Skor 3 : Baik, jika 2 indikator tercapai
Skor 2 : Cukup, jika 1 indikator tercapai
Skor 1 : Kurang, jika tidak ada indikator tercapai
Kriteria nilai :
A = 92 – 100 / amat baik
B = 84 – 91 / baik
C = 75 – 83 / cukup
D = ≤ 75 / kurang
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pembelajaran model Problem Based Learning, diharapkan siswa dapat
meningkatkan motivasi belajar dalam pembelajaran IPS, serta siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian mobilitas sosial
2. Menganalisis bentuk-bentuk mobilitas social
3. Menyajikan hasil analisis mengenai mobilitas sosial di lingkungan sekitar siswa.
B. Petunjuk Belajar
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 siswa
2. Carilah sumber informasi jawaban dari buku paket, hand out dan
referensi lainnya ataupun melalui internet yang tersedia di sekolahmu
3. Baca dan pahami masing-masing pertanyaan dengan cermat dan teliti!
4. Diskusikanlah dengan teman kelompok belajar tentang soal-soal yang diberikan
untuk dijawab dan dipresentasikan.
5. Jawaban di tulis dikertas yang telah disediakan.
6. Kumpulkan hasil diskusinya sebagai laporan.
Pekerjaan pertama yang dilakoni Bob Sadino setelah keluar dari perusahaan
adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi
sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang
mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk
memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi kuli bangunan dengan
upah harian Rp.100.- .
Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur
ayam negeri, kemudian ia lakoni mengembangkan usaha peternakan ayam
Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Ketika itu, telur ayam negeri
belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut hanya
dibeli oleh ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang, serta
beberapa orang Indonesia yang pernah bekerja di luar negeri. Namun seiring
berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob
semakin berkembang. Bob kemudian melanjutkan usahanya dengan
berjualan daging ayam. Selain memperkenalkan telur ayam negeri, ia juga
merupakan orang pertama yang menggunakan perladangan sayur sistem
hidroponik di Indonesia.
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Bob_Sadino Berdasarkan kisah Bob Sadino
tersebut, analisislah mobilitas social yang dialami Bapak Bob Sadino
sessuai ilustrasi tersebut!
Jawaban:
E. Daftar Pustaka
Kemendikbud. 2017. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VIII. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan.
Risma dkk, 2019. Mozaik Buku pengayaan dan penilaian IPS. Bogor : Yudistira.
Kurnia, Anwar. 2017. IPS Terpadu Kelas VIII. Bogor: Yudistira.
Suparno, dkk. 2017. IPS Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Esis
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pembelajaran model Problem Based Learning, diharapkan siswa dapat
meningkatkan motivasi belajar dalam pembelajaran IPS, serta siswa dapat:
1. Menganalisis factor pendorong dan penghambat mobilitas social
2. Menganalisis saluran mobilitas social
3. Menganalisis dampak mobilitas social
4. Menyajikan hasil laporan mengenai factor pendorong dan penghambat mobilitas
social, saluran mobilitas social, dan dampak mobilitas social
B. Petunjuk Belajar
1. Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 siswa
2. Carilah sumber informasi jawaban dari buku paket, hand out dan
referensi lainnya ataupun melalui internet yang tersedia di sekolahmu
3. Baca dan pahami masing-masing pertanyaan dengan cermat dan teliti!
4. Diskusikanlah dengan teman kelompok belajar tentang soal-soal yang diberikan
untuk dijawab dan dipresentasikan.
5. Jawaban di tulis dikertas yang telah disediakan.
6. Kumpulkan hasil diskusinya sebagai laporan.
D. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Stimulus :
Amati video yang ditampilkan guru terkait bentuk-bentuk mobilitas sosial!
2. Guru membagi siswa menjadi 5-6 kelompok berdiskusi mengenai masalah yang
muncul pada video yang sudah ditayangkan.
3. Setelah siswa berdiskusi, guru meminta untuk menyajikan hasil diskusinya.
No Soal Kunci Jawaban Skor
E. Daftar Pustaka
Kemendikbud. 2017. Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa Kelas VIII. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan.
Risma dkk, 2019. Mozaik Buku pengayaan dan penilaian IPS. Bogor : Yudistira.
Kurnia, Anwar. 2017. IPS Terpadu Kelas VIII. Bogor: Yudistira.
Suparno, dkk. 2017. IPS Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Esis
LEMBAR EVALUASI SISWA
Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pembelajaran model Problem Based Learning, diharapkan siswa dapat
meningkatkan motivasi belajar dalam pembelajaran IPS, serta siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian mobilitas social
2. Menganalisis bentuk-bentuk mobilitas sosial
3. Menganalisis factor pendorong dan penghambat mobilitas social
4. Menganalisis saluran mobilitas social
5. Menganalisis dampak mobilitas social
B. Petunjuk Belajar
1. Baca dan pahami masing-masing pertanyaan dengan cermat dan teliti!
2. Jawaban di tulis dikertas yang telah disediakan.
D. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Guru memberikan LKS kepada siswa
2. Siswa mengerjakan LKS
3. Siswa mengumpulkan jawaban
Soal evaluasi mobilitas social
Pilihan Ganda
Pekerjaan pertama yang dilakoni Bob Sadino setelah keluar dari perusahaan adalah
menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya.
Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan
mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih
pekerjaan menjadi kuli bangunan dengan upah harian Rp.100.- .
Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam
negeri, kemudian ia lakoni mengembangkan usaha peternakan ayam Bob menjual
telur-telurnya dari pintu ke pintu. Ketika itu, telur ayam negeri belum populer di
Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli oleh ekspatriat-
ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang, serta beberapa orang Indonesia yang
pernah bekerja di luar negeri. Namun seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri
Jawaban
Nama siswa : …………………….
Kelas : ………………………
No Jawaban No Jawaban
1 6
2 7
3 8
4 9
5 10
Essay