Nama Pelatihan : Calon Guru Penggerak dalam Program Guru Penggerak Angkatan 9
Nama Mata Diklat : Pengaruh interaksi sosial terhadap kehidupan sosial dan budaya
Tujuan Pelatihan : Melalui pembelajaran discovery learning, Peserta didik dapat
Memahami interaksi sosial sebagai salah satu factor yang mempengaruhi
kondisi kehidupan sosial budaya
Indikator Pelatihan : 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi pengaruh mobilitas sosial terhdap
budaya
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi penyebaran mobilitas sosial
Alokasi Waktu 10 Menit
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
A. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pembuktian (Verification)
a. Secara bergiliran peserta didik mempresentasikan
hasil kerja kelompok dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya secara bergantian.
b. Guru memberikan penguatan/umpan balik terhadap
hasil kerja tiap kelompok.
B. Penilaian
1. Sikap : Lembar Pengamatan , Diskusi
2. Keterampilan : Kinerja dan Observasi
3. Pengetahuan : LK peserta didik
Instrumen Penilaian
Jurnal Sikap
A. Materi.
b. Mobilitas Horizontal:
- artinya perpindahan atau pergerakan status sosial individu atau kelompok yang
sederajat atau sejajar.
- contoh: pindah tugas.
- merupakan perpindahan individu atau obyek dari satu tempat ke tempat lain yang
berpengaruh pada kedudukan sosialnya.
B. Mobilitas Intragenerasi.
- artinya perpindahan yang terjadi dalam satu generasi yang sama.
B.1. naik.
B.2. turun.
B. Dampak negatif:
1. Timbulnya konflik.
2. Berkurangnya solidaritas kelompok.
3. Timbulnya gangguan psikologis.
VIII. Tiga (3) hal Pokok atau Kesimpulan yang menyangkut Mobilitas Sosial:
1. Perubahan kelas sosial, baik ke atas maupun ke bawah
2. Dialami oleh manusia baik sebagai individu maupun kelompok.
3. Terjadinya dampak sosial yang baru.
B. Konsekuensi negatif:
1. Timbulnya kawasan kumuh (slum area).
2. Timbulnya kemiskinan.
3. Timbulnya kriminalitas.
4. Timbulnya konflik.
B. Tugas.
2. Contoh Kasus.
Kasus 1
Pak Syamsudin adalah seorang guru di salah satu sekolah di Kabupaten Bima
Provinsi NTB. Sebagai guru IPS, Pak Syamsudin menjalankan tugas dengan
baik. Bukan hanya mengajar saja, Pak Syamsudin juga melaksanakan
administrasi dengan penuh tanggung jawab. Berbagai kegiatan sekolah yang
menjadi tanggung jawabnya dilaksanakan dengan baik. Karena berbagai
prestasinya, Pak Syamsudin diangkat menjadi kepala sekolah. Gerak sosial
dari seorang guru menjadi kepala sekolah atau naik jabatan pada kasus Pak
Syamsudin merupakan salah satu bentuk mobilitas sosial vertikal.
Kasus 2
Pak Gayus adalah seorang anak pengusaha yang memiliki usaha perkebunan
teh di beberapa tempat di Jawa Barat. Pak Gayus mengembangkan usaha
dengan membuka usaha baru, yakni bisnis pertambangan. Namun, usaha
pertambangan Pak Gayus tidak berhasil berkembang. Bahkan usaha
perkebunannya terus merugi hingga akhirnya mengalami kebangkrutan. Kini
Pak Gayus memulai sebagai pengusaha kecil, yakni menjadi agen penjualan
teh. Gerak sosial Pak Gayus yang mengalami penurunan pada kasus ini juga
merupakan contoh mobilitas sosial vertikal
Kasus 3
Ibu Dewi seorang kepala sekolah di salah satu SMP N di Kabupaten Bima yang
sudah 8 tahun menjabat. Dinas pendidikan memindahkan Ibu Dewi ke sekolah
lain dan tetap menjabat sebagai kepala sekolah. Gerak sosial yang dialami Ibu
Dewi juga merupakan contoh bentuk mobilitas sosial horizontal
KUNCI JAWABAN
Kurang = 1
SOAL EVALUASI
KUNCI JAWABAN
1. A
2. B
3. D
4. B
7. D
5. C