Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Sekolah : SMP Islam Terpadu Iqro’ Nogosari
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : VIII / 1 (Satu)
Materi Pokok : Pengaruh Interaksi Sosial terhadap Perkembangan
Kehidupan Kebangsaan
Sub Materi : Mobilitas Sosial
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 40 menit)
Tahun Pelajaran : 2022/2023

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong-royong),
santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait, fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian dan Nilai Karakter


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Menganalisis pengaruh interaksi sosial 3.2.1 Menjelaskan pengertian mobilitas
dalam ruang yang berbeda terhadap sosial
kehidupan sosial dan budaya serta 3.2.2 Menganalisis bentuk-bentuk mobilitas
pengembangan kehidupan kebangsaan. sosial

4.2 Menyajikan hasil analisis tentang 4.2.2 Menyajikan hasil pengamatan


pengaruh interaksi sosial dalam ruang mengenai contoh interaksi sosial dalam
yang berbeda terhadap kehidupan sosial bentuk-bentuk mobilitas sosial
dan budaya serta pengembangan
kehidupan kebangsaan.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model Discovery Learning; metode diskusi, tanya jawab, presentasi; pendekatan
saintifik, Contextual Teaching and Learning (CTL), dan Induktif-Deduktif; peserta didik
dapat:
1. Menjelaskan pengertian mobilitas sosial dengan benar
2. Menganalisis bentuk-bentuk mobilitas sosial dengan benar
3. Menyajikan hasil pengamatan mengenai contoh interaksi sosial dalam bentuk-bentuk
mobilitas sosial dengan tepat
Nilai karakter yang ingin dikembangkan dalam pembelajaran : Ingin tahu, Kerjasama, Percaya
diri, dan Tanggung jawab.

D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Mobilitas Sosial
2. Bentuk – Bentuk Mobilitas Sosial
a. Mobilitas sosial horizontal
b. Mobilitas sosial vertikal
c. Mobilitas antargenerasi
d. Mobilitas sosial geografis

E. Model, Metode, dan Pendekatan Pembelajaran


1. Model : Discovery Learning (DL)
2. Metode : Diskusi, Tanya jawab, Presentasi
3. Pendekatan : Saintifik, Contextual Teaching and Learning (CTL), dan Induktif-
Deduktif

F. Media dan Bahan


1. Media
a. Presentasi power point mobilitas sosial
b. Gambar perubahan status sosial
c. Video perubahan status sosial
2. Bahan
a. Laptop c. Kertas
b. LCD d. Spidol

G. Sumber Belajar
1. Buku :
a. Setyaningsih, P & Rahmawati F. 2018. Buku Interaktif Ilmu Pengetahuan Sosial
SMP/MTs Kelas VIII.Yogyakarta: PT Penerbit Intan Pariwara (halaman 41 – 53)
b. Mukminan, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VIII.Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (halaman 81 – 96)
2. Internet :
a. RCTI Infotainment. 2022. Makin Terkenal! Masa Lalu Farel Prayoga Hingga Sekarang
– Silet [Video].
https://www.youtube.com/watch?v=q6WNL7vup14, diakses pada 22 September 2022
pukul 21.06
b. tvOneNews. 2022. Jabatan Ferdy Sambo Resmi Dicopot | Kabar Pagi tvOne [Video].
https://www.youtube.com/watch?v=XjA7WrRIYLw, diakses pada 22 September
pukul 21.09
c. Gambar “Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberangkatkan beberapa
keluarga transmigrasi”
artikelsiana.com, diakses pada 22 September 2022 pukul 09.25
d. Gambar “Aktivitas Masyarakat mau bekerja di kota”
posjateng.id, diakses pada 22 Sepmtember pukul 09.28
e. Gambar “Seorang Warga yang dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati”
www.google.com/search?q=gambar+sosial+climbing, diakses pada 22 September
2022 pukul 09.30

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Sintaks Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyiapkan peserta didik secara 5 menit
psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran dilanjutkan membuka
pelajaran dengan salam, sapa, do’a dan
melakukan absensi.
2. Guru memberikan motivasi peserta didik
untuk aktif dalam proses pembelajaran
3. Guru menyampaikan apersepsi dengan
menanyakan, “Sebelum naik ke kelas VIII,
kalian berada di kelas berapa?
4. Menginformasikan tujuan pembelajaran
tentang mobilitas sosial.
5. Menginformasikan manfaat pembelajaran
tentang mobilitas sosial dalam kehidupan
sehari-hari.
Inti Stimulasi 1. Guru menanyangkan slide powerpoint 65 menit
tentang Farel Prayoga dan Ferdy Sambo
dalam bentuk video.
2. Peserta didik mengamati slide powerpoint
yang ditayangkan. (Ingin tahu, Critical
Thinking)
3. Guru menanyakan, “Apakah subyek dalam
video sedang mengalami perubahan status
sosial?”
Identifikasi 4. Guru memberikan kesempatan kepada
masalah peserta didik untuk mengidentifikasi
pertanyaan meliputi bentuk-bentuk
mobilitas sosial. (Critical Thinking)
5. Peserta didik merumuskan hipotesis
sebagai jawaban sementara atas
pertanyaan masalah.
6. Guru membagi peserta didik dalam 4
kelompok dengan anggota masing-masing
4 orang.
7. Guru membagikan LKPD kepada masing-
masing kelompok.
8. Guru menjelaskan tugas yang harus
diselesaikan oleh masing-masing
kelompok.
Pengumpulan 9. Guru memberi kesempatan bagi peserta
data didik untuk mengumpulkan informasi
yang relevan untuk membuktikan
hipotesis.
10. Peserta didik berdiskusi dan membagi
tugas untuk mencari data/bahan yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
(Bekerjasama, Collaboration)
Pengolahan 11. Peserta didik menganalisis data yang
data sudah diperoleh serta menjawab
pertanyaan yang ada pada LKPD.
12. Guru melakukan bimbingan pada saat
peserta didik melakukan pengolahan data.
Pembuktian 13. Peserta didik bersama kelompoknya
mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas dengan percaya diri.
14. Guru memberi kesempatan peserta didik
untuk bertanya.
Menarik 15. Peserta didik menyimpulkan bentuk-
Kesimpulan bentuk mobilitas sosial bersama
kelompoknya.
Penutup 1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan 10 menit
hasil pembelajaran tentang mobilitas
sosial.
2. Guru bersama peserta didik melakukan
refleksi terhadap proses pembelajaran,
menyampaikan pesan moral, dan
memberikan post test.
3. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran selanjutnya yaitu tentang
faktor pendorong dan penghambat
mobilitas sosial serta dampak mobilitas
sosial, dan memberikan tugas untuk
membaca materi halaman 43 – 45.
4. Guru menutup pembelajaran dengan do’a
dan salam penutup.
I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Non Tes
b. Alat penilaian : Jurnal penilaian sikap (terlampir)
2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik penilaian : Tes
b. Alat penilaian : Pilihan Ganda (terlampir)
3. Penilaian Keterampilan
a. Teknik penilaian : Non tes
b. Alat penilaian : Lembar unjuk kerja

Mengetahui, Boyolali, 23 September 2022


Kepala SMPIT Iqro’ Nogosari, Guru Mata Pelajaran IPS,

Ratih Lutfita Ningtyas, S.Pd, MA Nur Intan Mukharomah, S.Pd


NIPY. 21042050 NIPY. 17072030
Lampiran 1
BAHAN AJAR

KD :
Menganalisis pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan
budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.

Indikator :
3.2.1 Menjelaskan pengertian mobilitas sosial
3.2.2 Menganalisis bentuk-bentuk mobilitas sosial
4.2.2 Menyajikan hasil pengamatan mengenai contoh interaksi sosial dalam bentuk-bentuk
mobilitas sosial
Tujuan :
1. Menjelaskan pengertian mobilitas sosial dengan benar
2. Menganalisis bentuk-bentuk mobilitas sosial dengan benar
3. Menyajikan hasil pengamatan mengenai contoh interaksi sosial dalam bentuk-bentuk mobilitas
sosial dengan tepat

A. Pengertian Mobilitas Sosial


Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis, yang berarti mudah dipindahkan atau
banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Kata sosial pada istilah tersebut
mengandung makna seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial. Mobilitas
sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu
ke lapisan yang lain. Seseorang yang mengalami perubahan kedudukan (status) sosial dari
suatu lapisan ke lapisan lain baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi lebih rendah dari
sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan kedudukan disebut
mobilitas sosial.
Beberapa contoh lain mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat kita, misalnya
seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi
seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang; seorang anak pengusaha ingin
mengikuti jejak ayahnya yang berhasil, lalu membuka usaha lain, namun gagal dan
akhirnya jatuh miskin. Dalam mobilitas sosial, selain terjadi perubahan dari strata bawah
ke strata atas, juga terjadi perubahan dari strata atas ke strata bawah. Mobilitas sosial
dapat berupa pergerakan sosial ke atas, tetapi juga pergerakan sosial ke bawah.
Mobilitas sosial menurut para ahli :
1. Paul B. Horton: mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial
ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya.
2. Kimball Young dan Raymond W. Mack: mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam
struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok
sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antar individu dalam kelompok dan
hubungan antara individu dan kelompoknya.
3. Anthony Giddens: mobilitas sosial menunjuk pada gerakan dari orang per orang dan
kelompok-kelompok di antara kedudukan-kedudukan sosial ekonomi yang berbeda.
4. Horton & Hunt: mobilitas sosial merupakan tindakan berpindah dari satu kelas sosial
ke kelas sosial lainnya.
B. Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial
1. Mobilitas Sosial Horizontal
Mobilitas sosial horizontal, perpindahan status sosial yang dialami seseorang atau
kelompok dalam lapisan yang sama. Adanya gerak sosial horizontal tidak
menyebabkan terjadinya perubahan dalam derajat kedudukan seseorang ataupun suatu
objek sosial. Misalnya seseorang yang beralih kewarganegaraan, beralih pekerjaan
yang sifatnya sederajat (dari tukang kayu menjadi tukang batu atau dari pengusaha
tekstil menjadi pengusaha batik. Contoh mobilitas sosial horizontal antara lain,
perpindahan penduduk karena bencana alam direlokasi ke daerah transmigrasi, atau
migrasi yang dilakukan penduduk desa ke kota untuk mencari pekerjaan karena di
desa sudah tidak ada pekerjaan lagi.

Gambar 1. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Gambar 2. Aktivitas Masyarakat mau bekerja di kota
memberangkatkan Beberapa keluarga transmigrasi Sumber : atikelsiana.com
Sumber : posjateng. id

2. Mobilitas Sosial Vertikal


Perpindahan status sosial seseorang atau kelompok warga pada lapisan yang berbeda,
artinya mobilitas sosial vertical merupakan perpindahan individu atau objek sosial
dari suatu kedudukan ke kedudukan lain yang sifantnya tidak sederajat. Dalam
sosiologi dikenal dua bentuk mobilitas sosial berdasarkan arahnya yaitu social
cimbing dan social sinking.
a. Mobilitas Sosial Vertikal Naik (Social Climbing)
Masuk ke dalam kedudukan yang lebih tinggi, Masuknya individu-individu yang
mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi, di mana
kedudukan tersebut telah ada sebelumnya. Contoh: A adalah seorang guru sejarah
di salah satu SMA. Karena memenuhi persyaratan, ia diangkat menjadi kepala
sekolah, seorang karyawan biasa yang naik jabatan untuk menduduki jabatan
manajer yang kosong. Sesorang yang tadinya warga biasa kemudian terpilih
menjadi Wali Kota atau Bupati. Membentuk kelompok baru. Pembentukan suatu
kelompok baru memungkinkan individu untuk meningkatkan status sosialnya,
misalnya dengan mengangkat diri menjadi ketua organisasi. Contoh:
Pembentukan organisasi baru memungkinkan seseorang untuk menjadi ketua dari
organisasi baru tersebut, sehingga status sosialnya naik, misalnya sejumlah tukang
becak sepakat membentuk suatu perkumpulan dan mereka, menunjuk salah satu
rekannya untuk menjadi ketua.

Gambar 3. Seorang Warga yang dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati
Sumber : https://www.google.com/search?q=gambar+sosial+climbing

b. Mobilitas Sosial Vertikal Turun (Social Sinking)


Mobilitas sosial ini terjadi mana kala terjadi perpindahan kedudukan sosial
seseorang atau kelompok masyarakat dari lapisan sosial tinggi ke lapisan sosial
yang lebih rendah. Contohnya Pak Arman adalah seorang kepala sekolah di salah
satu sekolah menengah pertama, oleh karena melakukan kesalahan, maka
jabatannya diturunkan menjadi guru biasa. Mobilitas vertikal ke bawah
mempunyai dua bentuk utama antara lain :
1) Turunnya kedudukan. Kedudukan individu turun ke kedudukan yang
derajatnya lebih rendah. Contoh: Seorang Pengusaha sukses mendadak
bangkrut karena terlilit banyak hutang dan dikejar oleh pihak bank.
2) Turunnya derajat kelompok. Derajat sekelompok individu menjadi turun yang
berupa disintegrasi kelompok sebagai kesatuan. Contoh: Juventus terdegradasi
ke seri B. akibatnya, status sosial tim pun turun.
c. Mobilitas Sosial Antargenerasi
Mobilitas antargenerasi secara umum berarti mobilitas dua generasi atau lebih,
misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya.
Mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik naik atau turun
dalam suatu generasi. Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu
sendiri, melainkan pada perpindahan status sosial suatu generasi ke generasi
lainnya. Contoh: Pak Parjo adalah seorang supir angkot. Ia hanya menamatkan
pendidikannya hingga sekolah dasar, tetapi ia berhasil mendidik anaknya menjadi
seorang dokter dan penulis. Contoh ini menunjukkan telah terjadi mobilitas
vertikal antargenerasi.
1) Mobilitas Sosial Intergenerasi
Mobilitas intergenerasi adalah perpindahan kedudukan sosial yang terjadi di
antaran beberapa generasi dalam satu garis keturunan, Mobilitas ini dibedakan
menjadi dua, yaitu mobilitas sosial intergenerasi naik dan mobilitas sosial
intergenerasi turun.
2) Mobilitas Sosial Intragenerasi
Mobilitas sosial intragenerasi adalah mobilitas yang dialami oleh seseorang
atau sekelompok orang dalam satu generasi. Contoh: Pak Darjo awalnya adalah
seorang buruh. Namun, karena ketekunannya dalam bekerja dan mungkin juga
keberuntungan, ia kemudian memiliki unit usaha sendiri yang akhirnya
semakin besar. Contoh lain, Pak Bagyo memiliki dua orang anak, yang pertama
bernama Endra bekerja sebagai tukang becak, dan Anak ke-2, bernama Ricky,
yang pada awalnya juga sebagai tukang becak. Namun, Ricky lebih beruntung
daripada kakaknya, karena ia dapat mengubah statusnya dari tukang becak
menjadi seorang pengusaha. Sementara Endra tetap menjadi tukang becak.
Perbedaan status sosial antara Endra dengan adiknya ini juga dapat disebut
sebagai mobilitas intragenerasi.
d. Mobilitas Geografi
Gerak sosial ini adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke
daerah lain seperti transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi. Mobilitas geografi terjadi
akibat keadaan daerah tempat tinggal suatu masyarakat tidak kondusif untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tetapi bentuk mobilitas bentuk demikian
akan menimbulkan masalah- masalah sosial di daerah yang dituju. Diantara
masalah tersebut adalah kependudukan, kriminalitas, serta tempat tinggal.
Lampiran 2
MEDIA PEMBELAJARAN

1. Presentasi power point mobilitas sosial

2. Gambar perubahan status sosial

Sumber : posjateng. Id Sumber : atikelsiana.com

Sumber : https://www.google.com/search?q=gambar+sosial+climbing
3. Video perubahan status sosial
https://www.youtube.com/watch?v=q6WNL7vup14

https://www.youtube.com/watch?v=XjA7WrRIYLw
Lampiran 3
LKPD

Nama Anggota Kelompok :


1. ………………………
2. ………………………
3. ………………………
4. ………………………

A. Tujuan :
1. Menjelaskan pengertian mobilitas sosial dengan benar
2. Menganalisis bentuk-bentuk mobilitas sosial dengan benar
3. Menyajikan hasil pengamatan mengenai contoh interaksi sosial dalam bentuk-bentuk
mobilitas sosial dengan benar
B. Indikator :
3.2.1 Menjelaskan pengertian mobilitas sosial
3.2.2 Menganalisis bentuk-bentuk mobilitas sosial
4.2.1 Menyajikan hasil pengamatan mengenai contoh interaksi sosial dalam bentuk-bentuk
mobilitas sosial
C. Petunjuk :
1. Siapkan alat tulis untuk mengerjakan LKPD ini;
2. Pilihlah kasus sesuai dengan kelompoknya masing-masing :
a. Kelompok I : Kasus I
b. Kelompok II : Kasus II
c. Kelompok III : Kasus III
d. Kelompok IV : Kasus IV
3. Bacalah kasus di bawah ini berkaitan dengan bentuk-bentuk mobilisasi sosial, bacalah
literasi yang mendukung lainnya.
4. Diskusikan hasil pengamatan dan tulislah pada LKPD ini dengan bahasa Indonesia yang
baik dan benar, usahakan sebelum menulis pada LKPD ini, tulis pada lembar yang lain
terlebih dahulu
D. Lembar Kerja

Kasus 1

Kesuksesan Mas’oed

Sebagai seorang anak petani miskin, Mas’oed berusaha untuk memperbaiki taraf
kehidupan keluarganya. Orangtuanya hanya mampu menyekolahkan dia sampai
tingkat SMP. Walaupun demikian, Mas’oed tetap bercita-cita melanjutkan sekoleh ke
jenjang yang lebih tinggi. Pada tahun 1980, pergilah Mas’oed ke kota, bersama
temannya. Di kota mereka berjualan koran di waktu pagi dan berangkat sekolah pada
waktu siang.

Dari hasil penjualan koran, Mas’oed membiayai sekolahnya, bahkan sampai kuliah
di perguruan tinggi. Kuliah di perguruan tinggi membuat Mas’oed semakin memiliki
pengetahuan luas tentang usaha bisnis. Mas’oed tidak lagi berjualan koran di pinggir
lampu merah. Dia membuka kios koran dan majalah. Usaha as’oed terus mengalami
kemajuan, hingga berkembang menjadi toko buku yang laris.

Kini, Mas’oed memiliki 4 cabang toko buku yang memperkerjakan lebih dari 200
pekerja. Mas’oed yang masa lalunya anak petani miskin, kini telah menjadi pengusaha
terpandang di kotanya. Keberhasilan Mas’oed tidak lepas dari usahanya yang gigih.

Kasus 2
Bu Mustika anak seorang petani, dan menjadi guru bersama suaminya di salah satu
sekolah di Kabupaten Brebes. Sebagai guru IPS, Bu Mustika menjalankan tugas
dengan baik. Bukan hanya mengajar saja, Bu Mustika juga melaksanakan tugas-tugas
administrasi dengan penuh tanggung jawab. Berbagai kegiatan sekolah yang menjadi
tanggung jawabnya dilaksanakannya dengan baik. Karena berbagai prestasinya, Bu
Mustika diangkat menjadi kepala sekolah.Bu Mustika mempunyai satu anak laki laki
menjadi anggota DPR di Jakarta, dan cucu yang yang pertama menjadi Dokter di
sebuah rumah sakit di Bandung.
Kasus 3
Pak Gayus adalah seorang anak pengusaha yang memiliki usaha perkebunan teh di
beberapa tempat di Jawa Barat. Pak Gayus mengembangkan usaha dengan membuka
usaha baru, yakni bisnis pertambangan. Namun sayang, usaha pertambangan Pak
Gayus tidak berhasil berkembang. Bahkan usaha perkebunan Pak Gayus ikut
mengalami penurunan hingga akhirnya Pak Gayus mengalami kebangkrutan. Kini
Pak Gayus memulai sebagai pengusaha kecil, yakni agen penjualan teh.

Kasus 4
Pak Zaenuri guru IPS di SMP Kecamatan Bantarkawung selama 8 tahun. Karena
daerahnya terkena bencana longsor Pak Zaenuri mengajukan mutasi ke Kepala Dinas
pendidikan Kabupaten Brebes, dan Pak Zaenuri pindah menjadi guru IPS di SMP
Bumiayu.

Mari Diskusi!
1. Siapa yang dibahas dalam bacaan di atas dana pa yang terjadi?
…………………………………………………………………………………….......
…………………………………………………………………………………….......
…………………………………………………………………………………….......
2. Bagaimana tokoh tersebut mengalami perubahan sosial?
…………………………………………………………………………………….......
…………………………………………………………………………………….......
…………………………………………………………………………………….......
3. Apa bentuk perubahan sosial yang dialami tokoh tersebut? Analisislah alasannya!
…………………………………………………………………………………….......
…………………………………………………………………………………….......
…………………………………………………………………………………….......

Catatan!
Lampiran 4
INSTRUMEN PENILAIAN

1. Lembar Penilaian Sikap


a. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL
Nama Sekolah : SMPIT Iqro’ Nogosari
Kelas/Semester : VIII / 1 (Satu)
Tahun pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Hari, tanggal : ……………………………
No Nama Jawab Berdo’a Ber Total Tindak
Salam (1 – 4) syukur Skor Lanjut
(1 – 4) (1 – 4)
1 Affiftah Dinniawati
2 Alghazali Andika Habibullah
3 Azaya Kashi Ramadhani
4 Brian Adilla Ramadhan
5 Erlangga Nur Ahmad
6 Hanif Khoirul Latif
7 Husna Latifa Az Zahra
8 Huwaida Naya Ramadhani
9 Ibrahim Fahmi
10 Kevin Dias Fernando
11 Meilani Isa Putri
12 Muhammad Eduardo Wiratama
13 Muhammad Thariq Al Jundi
14 Nayli Muna Al Fatiya
15 Trystan Junda Putra Haikal
16 Zalfa Khalisa Nuriyana
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP SOSIAL
Nama Sekolah : SMPIT Iqro’ Nogosari
Kelas/Semester : VIII / 1 (Satu)
Tahun pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Hari, tanggal : ……………………………
No Nama Ingin Kerja Percay Tanggung Total Tindak
Tahu sama a Diri Jawab Skor Lanjut
(1 – 4) (1 – 4) (1 – 4) (1 – 4)
1 Affiftah Dinniawati
2 Alghazali Andika H
3 Azaya Kashi Ramadhani
4 Brian Adilla Ramadhan
5 Erlangga Nur Ahmad
6 Hanif Khoirul Latif
7 Husna Latifa Az Zahra
8 Huwaida Naya R
9 Ibrahim Fahmi
10 Kevin Dias Fernando
11 Meilani Isa Putri
12 Muhammad Eduardo W
13 Muhammad Thariq AJ
14 Nayli Muna Al Fatiya
15 Trystan Junda Putra H
16 Zalfa Khalisa Nuriyana

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (10)
x 100

b. Rubrik Penilaian Sikap:


Dari hasil observasi, guru menuliskan perilaku peserta didik sesuai dengan aspek
penilaian kompetensi sikap dengan kriteria sebagai berikut :
4 : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.
3 : Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan.
2 : Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan.
1 : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.
2. Lembar Penilaian Pengetahuan
a. Kisi-kisi
No. KD Materi Indikator Bentuk Jumlah Level
Soal Soal Soal
1 Menganalisis Pengertian Menjelaskan PG 1 C2
pengaruh dan bentuk- pengertian dari
interaksi sosial bentuk mobilitas sosial
2 dalam ruang mobilitas Memahami bentuk PG 1 C1
yang berbeda sosial mobilitas sosial
3 terhadap Menyimpulkan PG 1 C2
kehidupan bentuk mobilitas
sosial dan sosial
4 budaya serta Mencontohkan PG 1 C2
pengembangan bentuk
kehidupan mobilitas sosial
kebangsaan. horizontal
5 Menganalisis PG 1 C4
mobilitas sosial
terhadap kondisi
ekonomi
masyarakat

b. Daftar pertanyaan
No. Soal
1 Seseorang yang mengalami perubahan kedudukan (status) sosial dari satu lapisan
ke lapisan yang lain baik menjadi lebih tinggi maupun lebih rendah dari
sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan kedudukan
disebut…
a. interaksi sosial
b. status sosial
c. mobilitas sosial
d. peran social
2 Pak Subhan seorang buruh tani di Desa Kalierang, karena desa yang ditempati
terkena gempa dan banjir, Pak Subhan mengajukan transmigrasi ke Kalimantan.
Sekarang Pak Subhan sudah menjadi buruh tani kembali di Kalimantan.
Berdasarkan kasus Pak Subhan merupakan mobilitas sosial ….
a. horizontal
b. vertikal
c. sosial climbing
d. sosial sinking
3 Berdasarkan kasus keluarga Pak Amir di samping dapat
disimpulkan sebagai mobilitas sosial…
a. horizontal dan intragenerasi
b. vertikal dan intergenerasi
c. social climbing dan intergenerasi
d. social sinking dan intragenerasi
4 Di bawah ini merupakan contoh mobilitas horizontal ….
a. seorang anak yang melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi
b. seorang karyawan yang diangkat menjadi manajer
c. seorang guru SMP yang pindah tugas pada SMP yang lain
d. seorang guru yang diangkat menjadi kepala sekolah
5 Pernyataan di bawah ini adalah pengaruh mobilitas sosial terhadap keadaan
ekonomi seseorang…
a. Beberapa wisatawan dari luar negeri menetap di Pulau Bali karena keindahan
panoramanya.
b. Para pengungsi Rohingya lebih senang menetap di Indonesia karena
kondisi negaranya sedang tidak aman.
c. Seteah lulus SMA Hanafi menetap di Bandung dan melanjutkan sekolahnya.
d. Pak Rusdi awalnya seorang petani, karena cuaca hujan tidak juga datang
akhirnya berangkat ke Jakartadan sekarang menjadi pengusaha yang sukses

c. Kunci Jawaban
No. Kunci Skor
Jawaban
1 C 2
2 A 2
3 B 2
4 C 2
5 D 2
Skor Maksimal 10

d. Rubrik Penilaian

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (10)

3. Lembar Pengamatan Keterampilan


Penilaian dilakukan melalui hasil kerja siswa berupa LKPD dan presentasi yang dilakukan
masing-masing kelompok.
a. Lembar Unjuk Kerja
No. Nama Kemampuan Kemampuan Menyajikan Jumlah Tindak
Perencanaan mengolah hasil analisis
(1 – 3) informasi pada LKPD skor Lanjut
(1 – 3) (1 – 3)
1 Affiftah Dinniawati
2 Alghazali Andika H
3 Azaya Kashi Ramadhani
4 Brian Adilla Ramadhan
5 Erlangga Nur Ahmad
6 Hanif Khoirul Latif
7 Husna Latifa Az Zahra
8 Huwaida Naya R
9 Ibrahim Fahmi
10 Kevin Dias Fernando
11 Meilani Isa Putri
12 Muhammad Eduardo W
13 Muhammad Thariq AJ
14 Nayli Muna Al Fatiya
15 Trystan Junda Putra H
16 Zalfa Khalisa Nuriyana

b. Rubrik Penilaian Lembar Unjuk Kerja


No. Indikator Penilaian Point 1 Point 2 Point 3
1. Kemampuan Tidak Perencanaan Perencanaan lengkap
perencanaan membuat kurang (Bahan, carakerja,
perencanaan lengkap pembagian tugas)
2. Kemampuan Mengolah Tidak dapat Kurang dalam Baik dalam mengolah
Informasi mengolah mengolah Informasi
Informasi Informasi
3. Menyajikan hasil Hasil analisis Hasil analisis Hasil analisis sesuai
analisis pada LKPD tidak sesuai kurang sesuai

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (9)
x 100

c. Lembar Observasi Presentasi


No Nama Penggunaan Kejelasan Komunikati Total Tindak
Bahasa Penyampaian f
(1 – 4) (1 – 4) (1 – 4) Skor Lanjut
1 Affiftah Dinniawati
2 Alghazali Andika H
3 Azaya Kashi Ramadhani
4 Brian Adilla Ramadhan
5 Erlangga Nur Ahmad
6 Hanif Khoirul Latif
7 Husna Latifa Az Zahra
8 Huwaida Naya Ramadhani
9 Ibrahim Fahmi
10 Kevin Dias Fernando
11 Meilani Isa Putri
12 Muhammad Eduardo W
13 Muhammad Thariq Al Jundi
14 Nayli Muna Al Fatiya
15 Trystan Junda Putra Haikal
16 Zalfa Khalisa Nuriyana

d. Rubrik Penilaian Presentasi


No Indikator Point 1 Point 2 Point 3 Point 4
. Penilaian
1. Penggunaan Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan
Bahasa bahasa yang bahasa yang bahasa yang bahasa yang
baik, kurang baik, kurang baik, baku baik, baku dan
baku dan tidak baku dan tetapi kurang terstruktur
terstruktur kurang terstruktur
terstruktur
2. Kejelasan Artikulasi Artikulasi Artikulasi Artikulasi
Menyampaikan kurang jelas, jelas, suara kurang jelas, jelas, suara
suara tidak terdengar, suara terdengar, dan
terdengar, dan namun bertele- terdengar, dan tidak bertele-
bertele-tele tele tidak bertele- tele
tele
3. Komunikatif Membaca Pandangan Pandangan Pandangan
catatan lebih banyak lebih banyak lebih banyak
sepanjang menatap menatap menatap
menjelaskan catatan saat audiens saat audiens saat
menjelaskan menjelaskan menjelaskan
dari pada dari pada dari pada
audiens catatan, tetapi catatan, dan
tanpa gestur. menggunakan
gestur yang
membuat
audiens
memperhatikan

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (12)
x 100

Anda mungkin juga menyukai