(RPP)
D. Materi Pembelajaran
• Pengaruh interaksi sosial (mobilitas sosial) terhadap kehidupan sosial budaya.
• Pluralitas (agama, budaya, suku bangsa, pekerjaan) masyarakat Indonesia.
• Konflik dan integrasi.
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran
F. Media
Pembelajaran
Media :
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
LCD Proyektor
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
G. Sumber Belajar
Buku IPS Siswa Kelas VIII, Kemendikbud,
Buku refensi yang relevan,
Lingkungan setempat
Internet (G-classroom, G-form, WA)
2. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran (religius)
Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan (mengecek kehadiran peserta didik)
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
Sintak
pembelajar Kegiatan Inti ( 60 Menit )
an
Orientasi Offline (Luring)
peserta didik Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
kepada menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Proses
masalah terjadinya Interaksi social
Online (Daring)
Melalui Google Chat/ G-classroom/WA Grup, Guru mengirim link video pembelajaran dari
laman youtube https://youtu.be/vBhCFKTifWo dengan judul “KBM Daring Kelas 8 -
Mobilitas Sosial”.
Atau https://m.facebook.com/groups/709209662775767/permalink/1254258034937591/
Proses Peserta didik Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
pemecahan beberapa pertanyaan kepada Peserta didik.
masalah Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada
pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah
Guru meminta salah seorang peserta didik memimpin doa dengan disiplin.
H. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari- hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
Aspek Perilaku yang
N Jumla Skor Kode
Nama Siswa Dinilai
o h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
contoh 75 75 50 75 275 68,75 C
ADE PUTRA WISNU
1 WARDHANA ... ... ... ... ... ... ...
2 ADIFI ROBY
3 AFRILLIA
4 ANDI SETYAWAN
5 ANGGIS ARISA PUTRI
6 ANGGUN DWI RAHAYU
ARDYSSA GRACE BUNGA
7 MAHARANI
8 ARIANNE OCVITA REGA
10 AYU DIAH WULANSARI
11 DAVA SYAPUTRA
DELLA SALSA
12 KURNIASARI
13 DIKA FERDIANTO
14 DIMAS ANDREANSYAH
15 DWI LUTFHI YULIARTI
16 ELINDA YUSNIA
FAHRUL SURYA
17 PRADANA
GALUH ANGGRANATA
18 WIBOWO
GISSELLA MAGDALENA
19 SUPARMAN P
KINANTI DEA
20 RAHMADANI
MOCHAMAD ANDRE
21 JUNIARTO
NANDA ARUM
22 TRIBUDIARTI
23 RAFI RAMADANI
REGA DAMANG
24 ALIFIANTO
25 RENDI BAGUS PRATAMA
26 RIVA AFRILRIANSYAH
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi
yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan,
dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan 50
250 62,50 C
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100
= 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100
= 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Terlampir)
(https://forms.gle/DvDDwBfdBzuxgSFa7)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Skala
N Jumla Skor Kode
Aspek yang Dinilai 10
o 25 50 75 0 h Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
- Penugasan
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)
- Penilaian Proyek
- Penilaian Produk
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
PROGRAM REMIDI
Indikator Bentuk Nilai
Nama Peserta Nilai
No yang Belum Tindakan Setelah Keterangan
Didik Ulangan
Dikuasai Remedial Remedial
ADE PUTRA WISNU
1 WARDHANA
2 ADIFI ROBY
3 AFRILLIA
4 ANDI SETYAWAN
ANGGIS ARISA
5 PUTRI
Indikator Bentuk Nilai
Nama Peserta Nilai
No yang Belum Tindakan Setelah Keterangan
Didik Ulangan
Dikuasai Remedial Remedial
ANGGUN DWI
6 RAHAYU
ARDYSSA GRACE
7 BUNGA MAHARANI
ARIANNE OCVITA
8 REGA
AYU DIAH
9 WULANSARI
10 DAVA SYAPUTRA
DELLA SALSA
11 KURNIASARI
12 DIKA FERDIANTO
DIMAS
13 ANDREANSYAH
DWI LUTFHI
14 YULIARTI
15 ELINDA YUSNIA
FAHRUL SURYA
16 PRADANA
GALUH
17 ANGGRANATA
WIBOWO
GISSELLA
18 MAGDALENA
SUPARMAN P
KINANTI DEA
19 RAHMADANI
MOCHAMAD
20 ANDRE JUNIARTO
NANDA ARUM
21 TRIBUDIARTI
22 RAFI RAMADANI
REGA DAMANG
23 ALIFIANTO
RENDI BAGUS
24 PRATAMA
RIVA
25 AFRILRIANSYAH
SEPTIA ANGGI
26 DIANA
SITI AISYATHUL
27 AZIZAH
28 VIEGO DWI ARIFIAN
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka
praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila
dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.
5
TUGAS 2
Bacalah Biografi berikut ini lalu Kerjakan Tugasnya!
N’Golo Kante lahir pada tanggal 29 Maret 1991 di Paris, Perancis. Orangtua nya merupakan
imigran asal Mali yang mencari peruntungan di dataran Eropa pada tahun 1980 an. Kante sudah
ditinggal sang ayah sejak usia nya masih 11 tahun.
Setelah kepergian sang ayah, ia hanya tinggal bersama ibu nya. Kante kecil tahu betul nilai kerja
keras dalam kehidupan, setiap hari dirinya selalu mencoba untuk meringankan beban keluarganya.
Tumbuh di Rueil Malmaison, masa kecil Kante dihabiskan dengan menjadi pemulung. Ia
berjalan jauh di bagian timur Kota Paris untuk mengumpulkan limbah dan sampah. Benda-benda itu, ia
jual ke perusahaan daur ulang.
Kehidupan keluarga yang kurang mampu membuat Kante lebih ingin bekerja ketimbang
menonton pertandingan sepakbola. Ia hanya menyaksikan pertandingan sepakbola ketika ada bar atau
cafe yang mempertontonkan pertandingan sepakbola di televisi. N’Golo Kante bercita-cita menjadi
pemain sepakbola ketika banyak klub-klub remaja yang berdiri di sekitar rumahnya.
Tak lama setelah Piala Dunia 1998, Kante yang saat itu masih berusia 8 tahun benar-benar ingin
menjadi pemain sepakbola. Dia bergabung dengan JS Suresnes di pinggiran barat Paris. Setelah masuk
ke akademi itu, Kante menjadi sosok paling menonjol dalam tim. Namun banyak yang meragukan
kapasitas nya, dengan tubuhnya yang kecil apakah Kante bisa bertahan selama 90 menit.
Kekurangan nya itu justru menjadi kelebihan tersendiri bagi Kante. Ia belajar bagaimana cara
menjadi gelandang yang baik dengan bermodalkan tubuh kecil. Hari demi hari Kante berkembang
bersama akademi nya itu. Beberapa piala berhasil dipersembahkan oleh N’Golo Kante. Namun ada
satu hal yang paling mencolok dari sosok Kante, dirinya selalu menghindari perayaan saat tim nya
memenangkan sebuah kejuaraan.
Setelah berkarir dalam klub lokal nya saat itu, Kante mulai terjun ke jenjang yang lebih professional.
Pada tahun 2010 hingga 2012 Kante bergabung dengan Boulogne. Bakat yang dimiliki nya berhasil
mengesankan pelatih Boulogne, Durand. Setelah sukses bersama Boulogne, di tahun 2013 ia memperkuat
Caen hingga pada akhirnya berlabuh ke salah satu tim Inggris Leicester City tahun 2015.
Disinilah karir cemerlangnya dimulai. Setelah sebelumnya ia sempat mengungkap bahwa
dirinya ingin sekali bermain di Inggris, Leicester City menjadi salah satu cerita sukses N’Golo Kante
sebagai pesepakbola professional.
Kante benar-benar menunjukkan kualitasnya sebagai gelandang hebat dengan menjadi bagian dari musim
ajaib Leicester City. Selain gelar juara Liga Primer yang ia raih bersama Leicester, Kante juga juga
masuk dalam susunan PFA Team of the Year.
Di tahun yang sama, Kante juga merasakan manisnya berseragam tim nasional Prancis. ia
di panggil memperkuat Les Bleus, debutnya terjadi pada 25 maret 2016 melawan Belanda.
Bagi Kante, Leicester City sangatlah berjasa dalam pengembangan karirnya. Setelah hanya
semusim dan tampil 40 kali serta cetak 1 gol bagi The Foxes, Kegemilangan Kante akhirnya
membawanya menuju Stamford Bridge dengan mahar 32 juta paun atau sekitar Rp 560 Miliar. Seketika
itu pula, Kante menjadi gelandang yang dikenal di dunia.
Meski memiliki gaji fantastis saat bergabung dengan Chelsea, Kante tetap menunjukkan sikap rendah
hati nya. Setiap pergi latihan, ia selalu menggunakan mini cooper sederhana nya untuk menuju ke kamp
latihan Chelsea.
Musim debutnya bersama The Blues di lalui dengan gemilang, ia menjadi pilihan utama dan
berhasil cetak 2 gol dari 41 laga di semua ajang. Kualitas yang menawan bersama Chelsea membawa
nya kembali menjadi kampiun Liga Primer Inggris di musim 2016/17.
Selain itu ia masuk dalam skuat Piala Dunia 2018 di Rusia. Di sinilah, puncak karir N’Golo
Kante. Ia dan teman-teman nya suskes membawa Prancis menjadi juara dunia dengan menundukkan
Kroasia di laga final. Keluguan Kante kembali tercermin saat ia menjadi pemain terakhir yang
mengambil foto dengan trofi Piala Dunia.
Di atas lapangan, Kante selalu bekerja keras. Ia berlari sepanjang pertandingan dan bisa
mencakup hampir seluruh wilayah tengah, Kante tak kenal lelah. Hal ini membuatnya mendapat beberapa
candaan, salah satunya berbunyi; “jika 70 persen dunia diliputi air, maka sisanya diliputi Kante.”
Kini, Kante menjadi salah satu gelandang terbaik dunia, Nama nya sering dielu-elukan oleh
para insan sepakbola. Sosoknya yang rendah hati serta kegigihan yang tiada henti, berhasil membuat
Kante mampu mewujudkan impian nya semasa kecil, yaitu mengangkat derajat keluarganya.
(sumber: footchampion.com/biografi-ngolo-kante)
Tugas!
Pelajaran Apa yang dapat kalian ambil dari Kisah
N’Golo Kante?
Bentuk Mobilitas Sosial Apakah yang terjadi pada Kisah
N’Golo Kante?
Apakah Faktor utama yang mendorong terjadinya
Mobilitas Sosial pada diri N’Golo Kante? Jelaskan!
TUGAS 3
Bacalah artikel di bawah ini lalu jawab pertanyaannya
Indonesia adalah Negara yang majemuk. Negara dengan tingkat keramahan dan toleransi
yang sangat tinggi. Dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, Indonesia menjadi tempat yang nyaman
bagi penduduk yang berbeda Suku, Agama, dan Ras. Masyarakat Indonesia hidup rukun dan damai
dalam perbedaan. Untuk urusan Agama, Rakyat Indonesia diberi kebebasan untuk memeluk agama
yang diyakininya. Hal ini diatur dalam UUD 1945 Pasal 29 ayat 2.
Namun, akhir-akhir ini banyak sekali isu-isu yang mengatasnamakan agama yang
berpotensi untuk memecah belah bangsa Indonesia. Mulai dari isu teroris, pelecehan Agama,
bahkan saling hujat antar pemeluk agama. Kemajuan teknologi Komunikasi menjadikan berita yang
tidak benar (Hoax) mudah tersebar melalui media sosial.
Hal ini sangat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang sudah sejak lama
terjalin. Untuk itu, Kita harus selalu waspada dan benar-benar menyaring informasi yang kita
dapatkan di Media Sosial agar kita tidak mudah terpancing oleh berita-berita Hoax.
Tugas
Tulislah isi dari UUD 1945 Pasal 29 ayat 2!
Menurut pendapatmu, bagaimana cara menyaring informasi agar kita tidak mudah terpancing berita-b
Menurut pendapatmu, bagaimana cara menjaga kerukunan antar umat beragama dengan kondisi sepe
LATIHAN SOAL
A. Pilihan Ganda
1. Pak Amir mengajar SMA sebagai guru. Setelah beberapa tahun, ia kini menjabat sebagai
wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Kasus ini merupakan contoh mobilitas sosial . . .
.
a. Horizontal d. vertikal turun
b. Antargenerasi e. geografis
c. vertikal naik
2. Faktor pendorong bagi kelompok masyarakat tidak mampu untuk melakukan
mobilitas sosial adalah . . . .
a.status sosial d. situasi politik
b. keadaan ekonomi e. penyebab struktural
c. pendidikan rendah
3. Perhatikan beberapa contoh saluran mobilitas sosial di bawah ini:
1) PGRI 4) PBB
2) APKOM DIY 5) IMI
3) IDI
Yang termasuk contoh saluran mobilitas sosial pada bidang organisasi profesi adalah . . . .
a. 1 dan 2 d. 2 dan 5
b. 1 dan 3 e. 4 dan 5
c. 2 dan 4
4. Di bawah ini contoh faktor pendorong mobilitas sosial pada penyebab structural adalah . . .
.
a. seorang anak yang memiliki sikap ulet dan tekun
b. seorang anak yang melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi
c. seorang anak yang migrasi ke daerah lain karena ada konflik
d. seorang anak desa yang mencari pekerjaan di kota
e. seorang anak yang memiliki keluarga kerajaan
5. Di bawah ini yang bukan cara untuk meningkatkan integrasi sosial yang baik, adalah . . .
a.mematuhi norma-norma yang berlaku
b. menyesuaikan gaya hidup hedonis
c. berpegang teguh pada nilai-nilai sosial
d. ikut kegiatan sosial masyarakat
e. menyesuaikan dengan budaya sekitar
6. Keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia memiliki dampak positif, kecuali . .
a. potensi dalam bidang pariwisata
b. bangsa menjadi lebih luwes
c. objek kajian budaya internasional
d. kegagalan komunikasi bahasa
e. adanya warisan kearifan lokal yang kaya
7. Perhatikan nama suku bangsa Indonesia
1) Minangkabau 4) Aneuk Jamee
2) Gayo 5) Ngaju
3) Osing
Yang termasuk suku bangsa Indonesia berasal dari provinsi NAD adalah . . . .
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3 e. 4 dan 5
b. 1 dan 3 d. 2 dan 4
8. Yang bukan termasuk cara melestarikan budaya daerah sekitar adalah . . . .
a. mendokumentasikan pagelaran budaya daerah
b. mempelajari tarian adat daerah
c. mempelajari lagu daerah
d. mengarang lagu bahasa daerah
e. mempelajari seni bela diri karate
9. 9. Pluraritas budaya bangsa sebaiknya disikapi dengan . . . .
a. keseragaman agar tercapai kedamaian d. mengarang lagu bahasa daerah
b. mempelajari tarian adat daerah e. mempelajari seni bela diri karate
c. mempelajari lagu daerah
10. Tari-tarian daerah pada saat ini beralih fungsi untuk acara . . . .
a. keagamaan d. syukuran
b. sesaji e. perang
c. penyambutan tamu
11. Konflik antara buruh dan pengusaha kerap sekali naik ke pengadilan. Pemberian upah
yang tidak sesuai menjadi salah satu alasan. Kasus di atas menggambarkan konflik terjadi
karena faktor . . . .
a. perbedaan budaya d. perbedaan kepentingan
b. perbedaan kepribadian e. perbedaan perbedaan kasta
c. perbedaan keluarga
12. Individu atau kelompok ini memandang bahwa pendapat atau idenya paling
benar sehingga memenangkan konflik dengan cara menguasai lawan adalah jalan
untuk mencapai tujuan. Hal ini merupakan contoh cara menangani konflik, yaitu . .
..
a. menghindar d. kolaborasi
b. memaksakan kehendak e. tawar-menawar
c. menyesuaikan keinginan orang lain
13. Berikut ini adalah faktor yang memengaruhi cepat lambatnya proses integrasi, kecuali . . . .
a. homogenitas kelompok d. efektivitas komunikasi
b. heterogenitas kelompok e. besar kecilnya kelompok
c. mobilitas geografis
14. Berikut ini yang termasuk faktor penghambat integrasi sosial adalah . . . .
a. adanya intoleransi terhadap kebudayaan yang berbeda
b. kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
c. adanya perkawinan campur
d. adanya sikap yang terbuka dengan golongan yang berkuasa
e. adanya persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
15. 15. Integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya . . . .
a. tidak ada kesepahaman antarkelompok
b. konsensus bersama tentang nilai
c. masyarakat yang melanggar norma
d. nilai dan norma baru saja dicanangkan
e. kebutuhan masyarakat sulit dicukupi
B. B. Essai
1. Jelaskan perbedaan dengan disertai contoh mobilitas sosial naik dan mobilitas sosial turun!
2. Untuk mendapatkan jabatan politik tertentu, tentu terdapat persaingan yang dapat
memunculkan konflik sosial. Apa cara kalian untuk meminimalisir interaksi sosial
tersebut agar tidak memicu konflik?
3. Mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial?
4. Hal apa saja yang menjadikan perbedaan budaya pada masyarakat Indonesia?
5. Apa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi?
6. Jelaskan syarat agar terjadi integrasi sosial!
ULANGAN HARIAN
ULANGAN HARIAN 1
IPS TERPADU
Kelas VIII / Semester I