Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMPN
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VII)/Satu
Tema : Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial
Sub Tema : Interaksi Sosial
Materi pokok : Bentuk – bentuk Interaksi Sosial
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (2x40 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotongroyong), santun, percayadiri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.2 Menganalisis interaksi sosial 3.2.1 Membedakan interaksi sosial
dalam ruang dan pengaruhnya yang bersifat asosiatif dan
terhadap kehidupan sosial, disosiatif.
ekonomi, dan budaya dalam nilai 3.2.2 Memberi contoh bentuk interaksi
dan norma, serta kelembagaan sosial disosiatif
sosial budaya 3.2.3 Memecahkan masalah sosial
tentang interaksi disosiatif
4.2 Menyajikan hasil analisis tentang 4.2.1 Mempresentasikan laporan hasil
interaksi sosial dalam ruang dan diskusi tentang interaksi sosial
pengaruhnya terhadap didepan kelas.
kehidupan sosial, ekonomi dan
budaya dalam nilai dan norma,
serta kelembagaan sosial
budaya

C.Tujuan Pembelajaran

Pengembangan IPK Untuk


mencapai KD
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat
mengembangkan kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, ketrampilan
sebagai berikut : Religiuss
1. Terbiasa mengucapkan salam, sapa dengan santun Nasionalis
2. Terbiasa memanjatkan doa pada setiap kegiatan pembelajaran dengan khusuk
3. Terbiasa menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Nasional dengan benar
4. Menujukan perilaku trampil pada saat membedakan interaksi sosial yang bersifat
asosiatif dan disosiatif
5. Menunjukan perilaku disiplin memberi contoh bentuk interaksi sosial disosiatif
6. Menunjukan perilaku kekeluargaan dalam memecahkan masalah sosial tentang konflik
di lingkungan remaja Sekolah
7. Trampil menyusun laporan hasil diskusi tentang Inerksi sosial Tercermin
8. Berani mempresentasikan hasil diskusi tentang Interaksi sosial di depan kelaskan 4C

Focus Penguatan Karakter Utama: Gotong Royong


Sub Karakter : Kerja Sama, Kekeluargaan

Focus Penguatan Karakter Utama: Nasionalis


Sub Karakter : Disiplin

D.Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
a. Interaksi Sosial
 Bentuk bentuk interaksi sosial asosiatif dan disosiatif
 Contoh – contoh bentuk interaksi sosial disosiatif
 Prosedur penanganan permasalahan interaksi sosial di sekolah
b. Syarat interaksi sosial
2. Materi Remedial
Interaksi sosial yang bersifat disosiatif.
Alternatif prosedur penanganan permasalahan interaksi sosial
3. Materi Pengayaan
konflik sosial di lingkungan remaja dan upaya mengatasinya.

E. Metode Pembelajaran
1. Model : Problem Based Learning
2. Metode : Tanya jawab, diskusi, pemberian tugas

F. Media Pembelajaran
a. Video tentang perilaku remaja yang mengalami
penyimpangan sosial, terutama konflik (perkelahian remaja)
b. Gambar yang berhubungan dengan Bentuk Interaksi
Sosial.
c. Lembar kerja peserta didik (panduan pengamatan
tentang penyimpangan sosial berupa konflik antar remaja)

G. SumberPembelajaran:
a. Kemendikbud. 2016. Buku Siswa : Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas VII .
Jakarta:Kemendikbud, hal. 85-89
b. Kemendikbud. 2016. Buku Guru : Ilmu Pengetahuan Sosial. Buku Guru. Kelas
VII. Jakarta: Kemendikbud , hal. 103 s.d. 106 ; 120-128
c. Sumber dari internet ( www.artikelsiana.com)

H. Langkah – langkah Pembelajaran


Langkah-langkah
Alokasi
Kegiatan Model Problem Deskrisi Kegiatan
waktu
Based Learning
Pendahuluan 1) Peserta didik bersama guru
menyampaikan salam. Religius/PPK
2) Salah satu peserta didik diminta
memimpin do’a, dilanjutkan
presensi/mengecek kehadiran
peserta didik
3) Menyanyikan lagu Indonesia
Raya dan lagu Nasional
4) Membicarakan kesepakatan
kelas untuk membangun
komitmen (kerjasama,
kekeluargaan, dan disiplin)
selama kegiatan pembelajaran.
5) Mengkondisikan suasana
belajar yang menyenangkan
berupa apersepsi dan Communication
motivasi, meminta peserta didik / 4c
secara acak menceritakan
remaja saat ini.
6) Guru menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai
dan manfaatnya dalam PPK
kehidupan sehari-hari,
sekaligus mengaitkan nilai
kerjasama & kekeluargaan
dalam bermasyarakat.
7) Guru menyampaikan langkah
pembelajaran dan teknik
penilaian, dengan mengaitkan
nilai kedisiplinan dalam meraih
prestasi

Inti Fase 1 Memberikan orientasi peserta didik 10


Orientasi peserta pada permasalahan remaja dalam
didik kepada kehidupan sehari-hari
masalah Dengan cara disajikan tayangan
video tentang penyimpangan
perilaku yang dilakukan oleh
remaja berupa perkelahian pelajar
serta gambar untuk diamati.
Kemudiaan dengan rasa
kekeluargaan peserta didik
diberikan kesempatan untuk
mengemukakan masalah yang
ditemukan pada tayangan video
tersebut serta gambar yang
diamati.
Pembelajaran HOTS

Fase 2 Secara kekeluargaan Peserta didik 10


Mengorganisasikan membagi diri beberapa kelompok
peserta didik tiap kelompok beranggotakan
antara 4-5 orang .
a.Peserta didik diberikan
kesempatan untuk bertanya
dengan berani serta berpikir
kritis tentang video yang
diamati, dan Peserta didik
dimotivasi dengan suasana
kekeluargaan untuk bertanya
tentang: Pembelajaran HOTS
1. Masalah apa yang muncul
yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari remaja
sekarang?
2. Mengapa beberapa remaja
melakukan kegiatan seperti
pada tayangan tersebut?
3. Apa yang harus dilakukan oleh
remaja untuk menghindari
perilaku tersebut?
b. Peserta didik bekerjasama
dalam kelompok merumuskan
masalah untuk dipilih dan
dipecahkan bersama secara
kekeluargaan.
Berdasarkan permasalahan yang
diajukan peserta didik, guru
memilih masalah yang akan
dibahas.
Langkah-langkah
DeskripsiKegiatan Alokasi
Kegiatan Model Problem
Waktu
based Learning
Collaboration / Dengan bekerjasama secara berkelompok
4c Peserta didik dibimbing dalam proses
pengumpulan data tentang pengaruh
Fase 3 interaksi sosial terhadap perilaku remaja
10
Membimbing dalam kehidupan sehari-hari melalui
penyelidikan individu pencarian data dan membaca buku Literacy
dan kelompok maupun sumber lain yang peserta didik
miliki atau brouwsing dari internet.
a. Peserta didik berdiskusi untuk menilai
Critical Thinking dan mengkaji penyelesaian masalah
/ 4c yang diajukan oleh setiap anggota
kelompok secara kekeluargaan
15
Fase 4 b. Setiap kelompok membuat laporan
Mengembangkan
Communication dan hasil diskusi dengan cermat dan
menyajikan/ 4c
hasil disiplin
karya
a. Secara kekeluargaan setiap kelompok
mempresentasikan di depan kelas
hasil diskusinya PPK
Fase 5 b. Kelompok lain memberi tanggapan,
Menganalisa dan tambahan atau melengkapi dengan
mengevaluasi proses semangat kerjasama & kekeluargaan.
pemecahan masalah c. Guru mengarahkan dan mengoreksi
Communication 15
konsep dan pemahaman peserta didik
4C terhadap materi atau hasil kerja yang
telah dipresentasikan.
d. Kelompok dan peserta didik terbaik
(Disiplin, Kompak) mendapatkan
penghargaan dari guru serta ucapan
selamat dari temannya.
Penutup 1. Guru membimbing dan menfasilitasi
peserta didik membuat kesimpulan
Pembelajaran HOTS kegiatan pembelajaran
2. .Peserta didik dimotivasi untuk berani
melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan
penguasaan materi, model, metode dan
penilaian pembelajaran yang
digunakan.
4. Peserta didik mengerjakan tes dengan
tertib dan disiplin
5. Peserta didik diberi tugas untuk
menyempurnakan laporan (data dapat
diakses melalui majalah, koran, 15
internet dan laporan hasil diskusi

PPK
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Teknik penilaian dan Bentuk Penilaian
a. Kompetensi Sikap : Observasi menggunakan jurnal (Tidak langsung)
b. Kompetensi Pengetahuan : Tertulis, berbentuk Uraian
c. Kompetensi Keterampilan : Penilaian kinerja,menggunakan rubrik.

2. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran (terlampir)

3. Pembelajaran remedial dan pengayaan


a. Pembelajaran remedial
Pembelajaran Remedial untuk kompetensi pengetahuan dapat dilakukan dengan
cara mengulang kembali pembelajaran dari materi indikator yang belum
dikuasai, atau dengan penugasan. Remedial dapat juga dilakukan melalui
pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi peserta didik yang
belum mencapai KKM atau pemberian tes ulang dengan penyederhanaan.
Dalam melakukan remedial guru perlu memperhatikan pedoman di bawah ini:
 Jika kurang dari 20% dari seluruh peserta didik belum mencapai KKM,
remedial dilakukan dengan penugasan individual dan tes individual
 Jika 20% sampai 50 % dari seluruh peserta didik belum mencapai KKM
maka tugas kelompok dan individual
 Jika lebih dari 50% dari seluruh peserta didik belum mencapai KKM maka
dilakukan pembelajaran ulang
CTT: Untuk Remidi bisa dilakukan dengan kegiatan sbb / kegiatan lain:
1. Pembelajaran ulang
2. Pemberian tes ulang (penyederhaan)
3. Bimbingan perorangan
4. Bimbingan kelompok
5. Pemanfaatan tutor sebaya
6. Penugasan individual / kelompok
7. dll
Bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar
sesuai hasil analisis penilaian

b. Program pengayaan (ditambahkan materi yg spesifik)


Program pengayaan dapat dilakukan dengan alternative sebagai berikut:
 Pemberian penugasan bagi peserta didik yang telah mencapai ketuntasan
dengan bahan pembelajaran berupa perluasan dan/atau pendalaman materi
atau kompetensi berupa kilping dampak perkelahian diantara pelajar bagi
masa depan mereka.
 Pemberian kegiatan eksploratori yang bersifat umum yang dirancang untuk
berikan kepada peserta didik yang telahtuntas. Kegiatan yang dimaksud
berupa pendalaman terhadap materi yang secara regular tidak tercakup
dalam kurikulum.
 Pemberian penugasan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan
belajar lebih tinggi yang berupa pemecahan masalah nyata dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan investigative
(identifikasi masalah, penentuanfokus masalah, menggunakan
berbagaisumber, mengumpulkan informasi, menganalisis, dan
menyimpulkan hasil ivestigasi)
CTT: Untuk Pengayaan bisa dilakukan dengan kegiatan sbb / kegiatan lain:
1. Tugas mengerjakan soal dengan tk.kesulitan tinggi (Hot)
2. Meringkas buku-buku referensi
3. Mewawancarai Narasumber
4. Membuat Kliping
5. Mengembangkan 4C ( Creticel Thinking, Creative, Colaborative,
Comunicatif)
4. dll
*) Catatan: untuk remidi dan pengayaan dilakukan setelah melakukan analisa
hasil ulangan harian (contoh program tindak lanjut remidi dan pengayaan
terlampir).

Pujon, 24 April 2017


Mengetahui
Kepala SMPN 1 Pujon Guru Mata Pelajaran,

Drs Muis Iksan, M.Pd .............................................

Lampiran 1 : InstrumenPenilaian
A. Penilaian Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sosial
1. Teknikpenilaian: Observasi (Pembelajaran Tidak Langsung)
2. Alat penilaian : Jurnal
3. Contoh Jurnal penilain Sikap piritual dan Sosial (tidak langsung)
Nama Butir
No Waktu Catatan Perilaku Aspek
Siswa Sikap
1.
2.
3.
4.
5.

B. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk : Uraian
a. Kisi-kisi Soal
1.Teknik : Tertulis
2.Bentuk : Uraian
Nama Sekolah : SMPN 1 Pujon
Kelas/Semester : VII/Satu
Mata pelajaran : IPS
Tahun Pelajaran : 2016/2017

NO Kompetensi Dasar Materi Indikator Bentuk soal Jumlah soal


Soal
1. 3.2 Menganalisis interaksi Bentuk- 1. Membedaka Uraian 1
sosial dalam ruang dan bentuk n bentuk
pengaruhnya terhadap interaksi
kehidupan sosial, ekonomi
interaksi
sosial sosial
dan budaya dalam nilai
dan norma serta
asosiatif dan
kelembagaan sosial disosiatiatif
budaya. 2. Memberikan Uraian 1
contoh
bentuk
interaksi
sosial
akomodasi
di
lingkungabn
mereka
tinggal 1
uraian
3. Mampu
memberikan
solusi positif
thd teman
yang sedang
terlibat
konflik

b. BUTIR SOAL

N INDIKATOR SOAL SOAL SKOR


O

1 Membedakan bentuk interaksi sosial Tuliskan 4


asosiatif dan disosiatiatif perbedaan antara
bentuk interaksi
sosial asosiatif dan
disosiatif

2 Memberikan contoh bentuk interaksi Berikan contoh 2


sosial akomodasi di lingkungabn bentuk interaksi
mereka tinggal
sosial akomodasi
dilingkungan
sekolah

3 Disajikan masalah tentang konflik antar apa yang harus 6


siswa, siswa Mampu memberikan solusi kamu lakukan
pemecahan masalah yang diajukan guru apabila kamu
mengetahui ada
teman yang
terkibat konflik
dengan teman lain
dilingkungan
sekolah?

c. Kunci Jawaban dan Pedoman penskoran

NO KUNCI JAWABAN SKOR

1 Asosiatif : adalah interaksi sosial yang mengarah pada 4


kesatuan pandangan

Disosiatif : adalah interaksi sosial yang mengarah pada


pertentangan/konflik

2 Melerai teman yang bertengkar 2

3 a. Melerai 6

b. Menasehati teman untuk mengendalikan diri

c. Melaporkan kepada guru

d. Bersifat netral

Keterangan : Kata tercetak miring adalah kata kunci jawaban

Pedoman penskoran:

a. Menjawab 1 kata kunci benar mendapat skor 2


b. Menjawan 1 kata kunci salah mendapat skor 1
c. Tidak menjawan mendapat skor 0
Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x100
Skor Maksimal

Keterangan predikat:
Sangat Baik (A) : 86-100
Baik (B) : 71-85
Cukup (C) : 56-70
Kurang (D) : ≤ 55

C. Kompetensi Keterampilan
1. Teknik Penilaian: Penilaian Kinerja
2. Instrumen Penilaian dan Pedoman Pensekoran

1. Kisi-kisi Penilaian Kinerja


Nama Sekolah : SMPN 1 Pujon
Kelas/Semester : VII/Satu
Mata pelajaran : IPS
Tahun Pelajaran : 2016/2017
N KD MATERI INDIKATOR TEKNIK
O PENILAIAN
1. 4.2. Menyajikan hasil analisis Bentuk-bentuk Siswa mampu KINERJA
tentang interaksi sosial dalam interaksi mempresentasikan
ruang dan pengaruhnya
terhadap kehidupan sosial,
hasil kerja
ekonomi dan budaya dalam kelompok tentang
nilai dan norma, serta penyimpangan
kelembagaan sosial budaya sosial di
lingkungan
remaja

d. Rubrik Penilaian Kinerja

NO INDIKATOR RUBRIK
Presentasi Kriteria presentasi:
1. 1. performen/penampilan
2. Isi presentasi
3. Media yang digunakan
4. Penggunaan bahasa yang baik dan benar

Pedoman Penskoran:
4 = Memenuhi 4 kriteria
3 = Memenuhi 3 kriteria
2 = Memenuhi 2 kriteria
1 = Memenuhi 1 kriteria
Penggunaa S
Media
Performance Isi n bahasa K NILA
yang
No Nama /penampilan presentasi yang baik O I
digunakan
dan benar R

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6 dst

Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x100
Skor Maksimal (16)

Keterangan predikat:
Sangat Baik (A) : 86-100
Baik (B) : 71-85
Cukup (C) : 56-70
Kurang (D) : ≤ 55

LEMBAR KERJA SISWA

Pahami bacaan & Gambar berikut


Pada dasarnya pergaulan bebas dan kenakalan remaja menunjuk pada suatu bentuk perilaku
remaja yang tidak sesuai dengan norma-norma yang hidup di dalam masyarakatnya. Remaja yang
nakal disebut pula sebagai anak cacat sosial. Mereka menderita cacat mental disebabkan oleh
pengaruh sosial yang ada ditengah masyarakat, sehingga perilaku mereka dinilai oleh masyarakat
sebagai suatu kelainan dan disebut "kenakalan". Pergaulan bebas adalah kelainan tingkah laku /
tindakan remaja yang bersifat anti sosial, melanggar norma sosial, agama serta ketentuan hukum yang
berlaku dalam masyarakat.
Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi pergaulan bebas kedalam tiga tingkatan, yaitu :
1. Kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa
pamit 
2. Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan, seperti mengendarai mobil tanpa SIM,
mengambil barang orang tua tanpa izin 
3. Kenakalan khusus, seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah, pemerkosaan
dll. 

Langkah-langkah :
1. Cermati & pahami bacaan serta gambar diatas
2. Diskusikan, dan lakukan tanya jawab temuan-temuan dari bacaan serta
gambar yang belum kalian pahami
4. Buatlah catatan di buku kalian tentang temuan-temuan penting
3.Agar lebih paham, Jawablah pertanyaan berikut:
a. Jelaskan Jenis –jenis Permasalahan perilaku menyimpang pada remaja

b. Penyebab perilaku menyimpang.

c. Cara mengatasi perilaku menyimpang.

LAMPIRAN :

MATERI PEMBELAJARAN
A. Materi Reguler
Interaksi sosial dapat terjadi di mana pun dan kapan pun, serta dilakukan
oleh siapa pun tanpa mengenal usia, status sosial, dan pendidikan. Hal itu
terjadi karena manusia hidup selalu berinteraksi dengan orang lain. Di dalam
kehidupan sehari-hari, kamu bisa melihat seseorang atau sekelompok orang,
baik di lingkungan keluarga, di jalan, atau pun di kantor, dan dimana saja
melakukan interaksi sosial. Mereka berinteraksi sosial dalam bentuk yang
beraneka ragam. Ada beberapa bentuk interaksi sosial dalam kehidupan
masyarakat, yaitu sebagai berikut :
1. Asosiatif
a. Kerjasama
b. Akomodasi
c. Asimilasi
2. Disosiatif
a. Kompetisi
b. Kontravensi
c. Konflik
C. Materi Remidial
Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan interaksi sosial
yang mengarah pada konflik dan merenggangkan solidaritas kelompok.
D. Materi Pengayaan
Proses interaksi sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi
melakukan kontak sosial dan komunikasi. Menurut Soerjono Soekanto
(2003), kata “kontak” berasal dari bahasa Latin, yaitu berasal dari kata con
dan tangere. Kata con berarti bersama-sama sedangkan tangere mengandung
pengertian menyentuh. Jadi dapat disimpulkan bahwa kontak berarti bersamasama
saling menyentuh secara fisik.
Dalam pengertian gejala sosial, kontak sosial ini dapat berarti hubungan
masing-masing pihak tidak hanya secara langsung bersentuhan secara fisik,
tetapi bisa juga tanpa hubungan secara fisik. Misalnya, kontak dapat dilakukan
melalui surat-menyurat, telepon, sms, dan lain-lain.
Dengan demikian hubungan fisik bukan syarat utama terjadinya interaksi
sosial. Kontak sosial dapat bersifat positif dan negatif. Kontak yang bersifat
positif akan mengarah pada kerjasama, sedangkan kontak yang bersifat negatif akan
mengarah pada suatu pertentangan

Anda mungkin juga menyukai