Anda di halaman 1dari 14

MODUL AJAR

1. Informasi Umum
A. Identitas Modul

Sekolah : SMA Negeri 6 Kota Komba


Nama Penyusun : Dorotea Lelu, S.Pd
Tahun Disusun : 2023
Jenjang/Kelas : SMA/XI
Elemen CP / No. Alur : Penelitian Berbasis Pemecahan Konflik / 2
Alokasi Waktu : 15 JP

B. Kompetensi Awal
Sebelum mempelajari materi ini peserta didik diingatkan kembali materi mengenai
konflik sosial. Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat digunakan untuk mengaktifkan
prapengetahuan siswa:
 Sebutkan faktor penyebab terjadinya konflik sosial !
 Apa dampak dari konflik dan kekerasan!
C. Profil Pelajar Pancasila
Di akhir pembelajaran ini siswa dapat mencerminkan sikap:
Beriman, bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
Peserta didik diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai agama yang dianutnya
dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat enam elemen kunci dalam profil ini yaitu
akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam
dan akhlak bernegara.
Berkebinekaan Global
Peserta didik diharapkan mampu memiliki wawasan global namun tetap
mempertahankan nilai-nilai budaya luhur bangsa. Elemen ini dapat
menumbuhkan rasa toleransi dan terbentuknya budaya baru namun tidak
bertentangan dengan nilai luhur bangsa. Oleh karena itu, peserta didik perluh
mengenal dan menghargai budaya, membangun hubungan interkultural, dan
bertanggungjawab terhadap pengalaman kebinekaan.
Bernalar Kritis
Peserta didik diharapkan mampu berpikir secara objektif dalam memproses
berbagai informasi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Oleh karena itu,
aktivitas yang mendorong kemampuan menalar untuk mengevaluasi, merefleksi,
dan mengambil keputusan harus memperoleh porsi yang berimbang dalam
setiap aktivitas.
Mandiri
Peserta didik diharapkan memiliki kemandirian yaitu bertanggungjawab atas
proses dan hasil belajarnya, seperti dapat mengerjakan tugas-tugas belajar yang
diberikan guru secara mandiri.
Kreatif
Peserta didik diharapkan memiliki kreativitas dalam memodifikasi atau
menghasilkan suatu karya yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan memberi
dampak positif bagi masyarakat. Oleh karena itu, ruang untuk menghasilkan
gagasan orisinal, karya, dan tindakan yang orisinal perlu difasilitasi dalam proses
pembelajaran.
Bergotong Royong
Peserta didik diharapkan mampu melakukan berbagai kegiatan bersama-sama
dan sukarela agar terbentuk prinsip-prinsip kolaborasi, kepedulian sosial, dan
berbagi.
D. Sarana dan Prasarana
Sarana : Laptop, LCD, Spidol, whiteboard
Prasarana : Buku Sosiologi SMA Kelas XI
E. Target Peserta Didik
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya
satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan
pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka
panjang, dsb.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir arah tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin.
F. Model Pembelajaran
Tatap muka langsung
Pembelajaran Jarak jauh (Daring)
Pembelajarn Jarak jauh (Luring)
2. Komponen Inti
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses pengamatan, bertanya, mengumpulkan informasi, bernalar/
mengasosiasi dan diskusi/mengomunikasikan, peserta didik dapat:
1 Mengidentifikasi komponen konflik sosial secara sistematis dan kontekstual.
2 Mengumpulkan data penelitian konflik menggunakan berbagai teknik yang
relevan.
3 Memetakan dan menganalisis data menggunakan alat bantu analisis konflik yang
tepat.
4 Melakukan penyelidikan kasus berorientasi pemecahan konflik.
5 Mengkomunikasikan laporan hasil penyelidikan yang memuat rekomendasi
pemecahan konflik sosial di lingkungan.
B. Pemahaman Bermakna
Manfaat bagi peserta didik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah:
Mampu menerapkan teknik penelitian berbasis pemecahan konflik dalam kehidupan
sehari-sehari.
C. Pertanyaan Pemantik
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar bahkan mengungkapkan istilah
penelitian. Apakah arti penelitian itu? Untuk memahami hal itu, pelajarilah materi
ini dengan saksama.
D. Materi Pembelajaran (Terlampir)
Ada beberapa teknik pengumpulan data yang tepat digunakan dalam penelitian
berbasis konflik, yaitu:
1. Observasi
Observasi bisa dilakukan dengan langsung mengunjungi lokasi konflik itu terjadi.
Peneliti akan mencatat kondisi dan semua hal yang berkaitan dengan penelitian di
lokasi tersebut. Pada tahap ini, peneliti perlu memperhatikan keselamatan kerja
di lapangan, misalnya dengan menggunakan peralatan keamanan yang memadai,
menghindari lokasi yang berbahaya, dan menjaga etika selama melakukan
pengamatan. Selain itu juga, Observasi bisa dilakukan setelah terjadinya konflik,
yaitu untuk mengamati kondisi kehidupan masyarakat yang terlibat konflik.
2. Wawancara
Berbagai pihak yang penting untuk diwawancarai antara lain pelaku utama, saksi,
korban, pihak berwenang, tokoh masyarakat, dan pejabat terkait yang menangani
kasus tersebut. Peneliti membutuhkan pedoman atau instrumen butir pertanyaan
sebelum melakukan wawancara.
Akan tetapi, saat di lapangan penggalian data sebagian informan akan lebih
nyaman jika wawancara berlangsung natural dan mengalir apa adanya. Dengan
begitu, data-data berupa pemaparan perasaan, pengalaman, dan persepsi
informasi bisa digali secara spesifik dan mendalam.
Dengan demikian, peneliti tetap perlu membuat garis besar pertanyaan agar data
yang diperoleh bisa fokus dan kelengkapannya bisa diidentifikasi dengan baik.
Panduan tersebut dinamakan interview guide (pedoman wawancara).
3. Diskusi Kelompok Terarah
Diskusi kelompok terarah dalam bahasa Inggris disebut dengan Focus Grup
Discussion atau FGD. FGD juga bisa diartikan sebagai wawancara kelompok yang
bertujuan untuk mengeksplorasi masalah yang spesifik. Dalam sesi FGD, baiknya
tidak menghadirkan banyak pihak, idealnya 7-15 orang agar mereka mendapatkan
kesempatan berpendapat yang memadai. FGD ini bisa dipandu oleh seorang
notulen, moderator, dan dapat difasilitasi oleh pemateri.
4. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mencari sumber-sumber sekunder yang terkait
dengan konflik dan catatan kegiatan selama pengumpulan data. Dokumentasi ini
berfungsi sebagai data yang mendukung hasil observasi dan wawancara. Alat yang
dibutuhkan dalam dokumentasi yaitu buku catatan, kamera, dan perekam suara.
Alat-alat itulah yang nantinya dapat memudahkan peneliti dalam proses
pengumpulan data berbasis konflik.
E. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi waktu : 15 x 45 menit (3 x pertemuan)
Tahap Aktivitas Belajar Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa peserta didik dengan mengucap salam 30’
lalu berdoa bersama.
2. Guru mencatat kehadiran peserta didik.
3. Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan Bagaimana sikap Anda
terhadap konflik sosial yang terjadi? Bagaimana upaya
Anda untuk berkontribusi dalam penyelesaian konflik?
Inti 1 Guru menyampaikan topik dan peserta didik 615’
mengajukan pertanyaan mendasar tentang cara
pemecahan masalah dalam topik.
2 Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas
dari LKPD mengenai penelitian berbasis pemecahan
konflik kepada peserta didik dan memberikan pijakan
mengenai kegiatan belajar yang hendak dilakukan
pada pertemuan ini.
3 Guru membagi peserta didik dalam kelompok untuk
mengidentifikasi masalah dan membimbing peserta
didik memahami pembuatan/prosedur produk yang
dihasilkan.
4 Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar
peserta didik dan membuat kesepakatan deadline
penyelesaian project.
5 Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya.
6 Guru memberikan feedback/ulasan tentang
presentasi siswa.
7 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pendapat atau pertanyaan
Penutup 1. Peserta didik merefleksi penguasan materi yang telah 30’
dipelajari dengan membuat catatan penguasan
materi.
2. Peserta didik saling memberikan umpan balik hasil
refleksi yang dilakukan.
3. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk
materi pada pembelajaran berikutnya.

F. Asesmen
1) Sikap (Profil Pelajar Pancasila) dapat berupa: observasi, penilaian diri, penilaian
teman sebaya,
2) Performa (presentasi, pameran hasil karya, jurnal)
3) Tertulis (tes objektif: essay, pilihan ganda, isian singkat, benar-salah).

G. Pengayaan dan Remidial


 Pengayaan : diberikan pada peserta didik dengan capaian tinggi agar mereka
dapat mengembangkan potensinya secara optimal.
 Remidial : diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan
untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang.

H. Refleksi
 Refleksi Guru
a. Apakah ada peserta didik yang tidak mencapai tujuan pembelajaran
mengalami kendala ?
b. Bagaimana membantu peserta didik tersebut?
c. Apakah alokasi waktu dalam pembelajaran sesuai ?
d. Apakah peserta didik terlihat nyaman dengan pengelolaan kelas dalam
pembelajaran ?
 Refleksi untuk Peserta Didik
a. Apakah kamu memahami intruksi yang ada dalam pembelajaran?
b. Apakah media pembelajaran, alat dan bahan mempermudah kamu
memahami materi dalam pembelajaran?
c. Apakah materi yang disampaikan, didiskusikan, memudahkanmu
mengerjakan kuis?
d. Kesulitan apa yang kamu alami dalam pembelajaran ini ?
e. Apa saja yang bisa kamu lakukan untuk belajar yang lebih baik ?
Lampiran LKPD untuk Pertemuan 3, 4, dan 5

Lembar Kerja Peserta Didik


(LKPD)

Materi: Penelitian Berbasis Pemecahan Konflik

Penyusun Dorotea Lelu, S.Pd


Menerapakan teknik penelitian berbasis pemecahan
Kegunaan
konflik
Fase/Kelas F / XI
Pertemuan Ke- 2, 3, dan 5
Durasi 615 Menit

Nama Anggota Kelompok:


1. ..................................................
2. ..................................................
3. ..................................................
4. ..................................................
5. ..................................................

Kompetensi yang diharapkan tercapai:


1 Mengidentifikasi komponen konflik sosial secara sistematis dan kontekstual.
2 Mengumpulkan data penelitian konflik menggunakan berbagai teknik yang relevan.
3 Memetakan dan menganalisis data menggunakan alat bantu analisis konflik yang tepat.
4 Melakukan penyelidikan kasus berorientasi pemecahan konflik.
5 Mengkomunikasikan laporan hasil penyelidikan yang memuat rekomendasi pemecahan
konflik sosial di lingkungan sekitar.

Petunjuk:

 LKPD diakses melalui link https://quizizz.com/join?gc=11221575


 Diskusikan Bersama Teman Kelompokmu !

1 Pilihlah salah satu jenis konflik sosial yang terjadi di lingkungan kalian!
2 Lakukan penyelidikan terhadap jenis konflik yang sudah kalian pilih!
3 Identifikasi faktor penyebab terjadinya konflik!
4 Kapan dan di mana konflik itu terjadi!
5 Siapa saja yang terlibat dalam konflik!
6 Apa saja dampak yang ditimbulkan dari konflik tersebut!
7 Bagaimana cara penyelesaian konflik tersebut!
8 Nilai positif yang bisa kalian ambil dari konflik tersebut!
MATERI AJAR
PENELITIAN BERBASIS PEMECAHAN KONFLIK

Konflik sosial yang terjadi di masyarakat perlu mendapatkan penanganan yang serius agar
hubungan masyarakat bisa kembali berjalan dengan baik. Sebuah solusi tentu memerlukan
data ataupun informasi yang relevan.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk memperoleh data terkait konflik tersebut bisa
dilakukan melalui sebuah penelitian. Penelitian dalam pemecahan konflik menggunakan
beberapa alat bantu analisis
1 Identifikasi Komponen Konflik
Penelitian pada umumnya diawali dengan topik dan merumuskan fokus masalah yang
akan diteliti. Tahap merumuskan fokus ini bisa diawali dengan membaca literatur dan
melakukan prasurvei lapangan. Kondisi tersebut berbeda ketika kalian melakukan
penelitian sosial berbasis pemecahan konflik. Penelitian berbasis pemecahan konflik,
topik dan tujuan yang akan diteliti tentu sudah lebih jelas. Hanya saja kita akan lebih
fokus kepada identitas berbagai komponen kasus konflik yang akan diteliti.
Konflik sosial dapat dianalogikan seperti fenomena gunung es yang muncul di
permukaan. Ketika peristiwa tersebut muncul, maka hanya ada beberapa komponen
yang terlihat. Misalnya, peristiwa yang terjadi, pihak yang terlibat, dan dampak manifes
dari konflik sosial. Sementara pihak yang memprovokasi, dampak laten, dan akar masalah
konflik tidak tampak. Oleh karena itu, penelitian berbasis pemecahan masalah konflik
tidak boleh hanya melihat permukaannya saja. Peneliti perlu melihat akar masalah yang
melatarbelakanginya.
Langkah awal yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian berbasis konflik adalah
mengidentifikasi komponen-komponen konflik yang akan diteliti. Upaya tersebut dapat
dilakukan dengan cara merefleksikan kembali apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana konflik terjadi.

2 Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Berbasis Konflik

Setelah peneliti melakukan identifikasi komponen konflik, tahap selanjutnya adalah


pengumpulan data. Pengumpulan data ini dilakukan untuk mengungkapkan realitas
konflik yang tidak terlihat di permukaan. Misalnya, akar masalah konflik, pihak yang
memprovokasi, dan dampak laten yang ditimbulkan.

Sebelum mengumpulkan data, peneliti harus melakukan identifikasi sumber-sumber


informasi yang perlu untuk diakses. Misalnya, informan kunci yang dapat memberikan
informasi nyata kronologis kejadian, lokasi konflik, dan laporan kejadian atau berita
terkait.
Dalam melakukan penelitian ini, penelitian kualitatif lebih tepat digunakan, karena
informasi kronologis konflik sosial, perasaan, pandangan, dan dampak konflik dapat digali
secara lebih mendalam. Sehingga peneliti bisa memperoleh gambaran utuh tentang
kasus konflik yang sedang diteliti.

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang tepat digunakan dalam penelitian
berbasis konflik, yaitu:

1. Observasi

Observasi bisa dilakukan dengan langsung mengunjungi lokasi konflik itu terjadi.
Peneliti akan mencatat kondisi dan semua hal yang berkaitan dengan penelitian di
lokasi tersebut.
Pada tahap ini, peneliti perlu memperhatikan keselamatan kerja di lapangan, misalnya
dengan menggunakan peralatan keamanan yang memadai, menghindari lokasi yang
berbahaya, dan menjaga etika selama melakukan pengamatan.
Selain itu juga, Observasi bisa dilakukan setelah terjadinya konflik, yaitu untuk
mengamati kondisi kehidupan masyarakat yang terlibat konflik.
2. Wawancara
Berbagai pihak yang penting untuk diwawancarai antara lain pelaku utama, saksi,
korban, pihak berwenang, tokoh masyarakat, dan pejabat terkait yang menangani
kasus tersebut.
Peneliti membutuhkan pedoman atau instrumen butir pertanyaan sebelum
melakukan wawancara.
Akan tetapi, saat di lapangan penggalian data sebagian informan akan lebih nyaman
jika wawancara berlangsung natural dan mengalir apa adanya.
Dengan begitu, data-data berupa pemaparan perasaan, pengalaman, dan persepsi
informasi bisa digali secara spesifik dan mendalam.
Dengan demikian, peneliti tetap perlu membuat garis besar pertanyaan agar data
yang diperoleh bisa fokus dan kelengkapannya bisa diidentifikasi dengan baik.
Panduan tersebut dinamakan interview guide (pedoman wawancara).
3. Diskusi Kelompok Terarah
Diskusi kelompok terarah dalam bahasa Inggris disebut dengan Focus Grup
Discussion atau FGD.
FGD juga bisa diartikan sebagai wawancara kelompok yang bertujuan untuk
mengeksplorasi masalah yang spesifik.
Dalam sesi FGD, baiknya tidak menghadirkan banyak pihak, idealnya 7-15 orang agar
mereka mendapatkan kesempatan berpendapat yang memadai.
FGD ini bisa dipandu oleh seorang notulen, moderator, dan dapat difasilitasi oleh
pemateri.
4. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mencari sumber-sumber sekunder yang terkait
dengan konflik dan catatan kegiatan selama pengumpulan data.
Dokumentasi ini berfungsi sebagai data yang mendukung hasil observasi dan
wawancara.
Alat yang dibutuhkan dalam dokumentasi yaitu buku catatan, kamera, dan perekam
suara.
Alat-alat itulah yang nantinya dapat memudahkan peneliti dalam proses
pengumpulan data berbasis konflik.

3 Pemetaan dan Analisis Data

Analisis konflik dapat dilakukan melalui beberapa komponen berikut :

1 Memahami konteks masalah.


2 Menganalisis dinamika konflik yang terjadi
3 Memetakan pemangku kepentingan yang terlibat
4 Menganalisis faktor penyebabnya
5 Menganalisis pendekatan perdamaian memungkinkan

Agar seorang peneliti dapat menganalisis konflik maka dibutuhkan suatu metode atau alat
bantu. Alat bantu analisis konflik ini dapat berupa peta konflik, pohon konflik, dan
segitiga sikap, perilaku, dan kontradiksi(SPK). Selain itu, beberapa alat analisis konflik
yaitu piramida konflik, gunung es, dan bentuk irisan bawang.

Tabel Metode Analisis Konflik

No Metode Analisis konflik Deskripsi


1 Pemetaan Konflik ( Conflict Metode ini menyajikan gambar visual yang
Mapping ) menunjukan hubungan antar pihak yang terlibat
konflik. Peta konflik juga dapat mengidentifikasi
sekutu dan lawan yang masih bersifat potensial
ataupun secara nyata.
2 Segitiga Sikap, Perilaku, dan Metode ini menyajikan identifikasi tiga komponen
kontradiksi ( Attitude, dasar konflik yaitu
Behavior, and Contradiction  Sikap (attitude) merupakan cara para pihak
Triangle ) merasakan dan berpikir mengenai konflik yang
mereka alami.
 Perilaku (behavior) merujuk pada tindakan para
pihak dalam menyikapi konflik, baik melalui sikap
maupun perkataan.
 Kontradiksi (contradiction) merujuk pada inti dan
penyebab pertentangan yang muncul atau
merujuk pada munculnya konflik.
3 Pohon Konflik ( tree of Metode ini menampilkan gambar visual yang
conflict ) menyamakan konflik dengan pohon. Pohon konflik
membantu peneliti berpikir secara terstruktur dan
terarah dalam tiga komponen utama yaitu faktor
penyebab, inti masalah, dan dampak yang
ditimbulkan. Pohon konflik terdiri atas beberapa
komponen yaitu akar, batang, dan cabang/daun.
Akar dianalogikan sebagai sumber masalah atau
konflik, batang sebagai inti permasalahan, dan
cabang/daun pada pohon menunjukan dampak
konflik.

4 Rekomendasi Penyelesaian Konflik


Tahapan terakhir dari proses analisis konflik adalah memberikan rekomendasi
penyelesaian konflik. Rekomendasi tersebut diberikan dengan mempertimbangkan hasil
analisis konflik, penyebab, dan pihak-pihak yang terlibat. Penyebab konflik memberi
pertimbangan kepada kita untuk memikirkan cara mengatasi/menuntaskan akar masalah
konflik. Sementara itu, pihak-pihak yang terlibat memberikan pertimbangan kepada kita
cara mengurangi atau mendamaikan konflik yang terjadi. Misalnya kita memikirkan pihak
yang memiliki pengaruh untuk memediasi pihak-pihak yang berkonflik.
Upaya membangun perdamaian dengan mencegah, membentuk, memelihara, dan
membangunperdamaian sosial perlu disampaikan dalam rekomendasi penyelesaian
konflik. Dengan demikian, kalian dapat mengubah konflik menjadi kekuatan untuk
melibatkan pihak-pihak terkait memecahkan berbagai potensi konflik yang akan datang.
EVALUASI
1. Bastian ingin meneliti kehidupan masyarakat suku Tengger di sekitar gunung Bromo. Ia tinggal
dan hidup bersama dengan masyarakat suku Tengger selama 1 tahun. Bastian juga mengikuti
berbagai ritual dan upacara adat yang dilakukan masyarakat setempat. Bastian
mendokuemntasikan kehidupan sosial masyarakat suku Tengger dalam bentuk foto dan video.
Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh Bastian ialah… .
a. Wawancara mendalam
b. Observasi partisipatif
c. Survei lapangan
d. Observasi non-partisipatif
e. Kuesioner terbuka
2. Kegiatan secara logis, sistematis dan metodis gejala sosial yang terjadi dalam lingkungan
sosial untuk mengungkapkan kebenaran sehingga bermanfaat bagi kehidupan masyarakat dan
ilmunpengetahuan adalah.........
a. Kualitatif
b. Kualitatif
c. Daftar pustaka
d. Penelitian sosial
e. Kuantitatif
3. Yang dimaksud dengan observasi partisipasi adalah ……
a. Peneliti mengamati obyek penelitian melalui media massa
b. Peneliti banyak menggunakan banyak tenaga lapangan
c. Peneliti terjun langsung ke obyek penelitian
d. Peneliti mencari data diluar obyek penelitian
e. Peneliti terlibat langsung dalam kegiatan yang diteliti
4. Suatu usaha untuk mengumpulkan, mencari, dan menganalisis fakta-fakta mengenai suatu
masalah disebut …
a. Metode penelitian
b. Penelitian
c. Hubungan sosial
d. Sosialisasi
e. Gejala sosial
5. Sebuah lembaga kajian dan penelitian ingin mengetahui tanggapan masyarakat, seberapa
banyak yang setuju, tidak setuju, atau tidak tahu terhadap kewajiban pemerintah yang
mewajibkan pengguna telepon seluler mendaftar ulang nomor yang digunakan. Penelitian
tersebut tergolong penelitian ...
a. Studi kasus
b. Komparatif
c. Survei
d. Eksperimen
e. Historis
6. Perhatikan pernyataan berikut :
1) Tersedia data yang sah (valid
2) Memiliki kegunaan teoritis/praktis
3) Diluar jangkauan peneliti
4) Masalah penelitian
Pernyataan yang termasuk syarat-syarat penelitian yang baik ditunjukkan angka ...
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 1 dan 3
e. 2 dan 4
7. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Dapat menggali informasi lebih mendalam
2) Ada kemungkinan mendapatkan informasi khusus
3) Keberhasilan wawancara bergantung pada keahlian peneliti
4) Peneliti mengetahui keadaan langsung di lapangan dan informan
5) Kualitas informasi sebanding dengan kemampuan interpretasi peneliti
Yang termasuk kedalam kelebihan teknik pengumpulan data melalui wawancara adalah … .
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 3), dan 5)
c. 1), 2), dan 4)
d. 2), 4), dan 5)
e. 3), 4), dan 5)

KUNCI JAWABAN

NO JAWABAN
1 B
2 D
3 E
4 B
5 C
6 A
7 C
GLOSARIUM

 Analisis konflik : Proses memahami konteks masalah, dinamika, pihak, faktor, hingga
rekomendasi pemecahan konflik.
 Peta konflik : Alat analisis konflik yang menggambarkan para pihak yang terlibat serta
hubungannya dalam konflik.
 Pohon konflik : Alat analisis konflik yang menggambarkan akar sebagai penyebab konflik,
batang sebagai inti masalah, dan daun sebagai dampak yang ditimbulkan.
 Segitika SPK : Alat analisis yang memuat gambaran sikap, perilaku, dan kontradiksi dalam
konflik sosial.
Daftar Pustaka
 Seli Septiana Pratiwi; Joan Hesti Gita Purwasih. 2021: Pusat Perbukuan Badan Standar,
Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia, 2021 untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Link Literasi:
 https://adjar.grid.id/read/543644984/teknik-pengumpulan-data-dalam-penelitian-
berbasis-konflik-materi-sosiologi-kelas-11-kurikulum-merdeka?page=all

Kisol, 31 Januari 2023

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

Frumensius Hemat. S.Fil Dorotea Lelu, S.Pd


NIP.198103282010011028

Anda mungkin juga menyukai