Anda di halaman 1dari 10

MIKRO TEACHING

MODUL AJAR
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
SMA/SMK

Dosen Pembimbing:
Hasan Abidin, S.Ag., M.Pd.I.

Disusun oleh :
Anindya Feri Anggraini
200501031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2022
Informasi Umum:

Nama Penyusun : ANINDYA FERI ANGGRAINI


Institusi : SMKN 1 DUDUKSAMPEYAN
Tahun Penyusun : 2022
Jenjang Sekolah : SMA
Kelas :X
Alokasi Waktu : 15 menit

Tujuan Pembelajaran:

Fase : E
Elemen : Aqidah
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu membiasakan sikap disiplin,
jujur, dan bertanggungjawab yang merupakan beberapa
cabang iman dalam kehidupan.
Kata Kunci : Syu’abul iman, cabang-cabang iman
Pertanyaan Inti : 1. Bagaimana menerapkan sifat disiplin, jujur dan
bertanggungjawab dalam kehidupan?
2. Apakah manfaat yang diperoleh dengan
menerapkan sifat disiplin, jujur dan
bertanggungjawab dalam kehidupan?
Kompetensi Awal : Siswa telah mengetahui pengertian, dalil dan
macam cabang-cabang iman serta meyakini bahwa
dalam iman terdapat banyak cabang-cabangnya.

Profil Pelajar Pancasila:

Profil pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
Sarana dan Prasarana:

Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, laptop, dan


media lain yang dibutuhkan.

Target Siswa:

Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa regular.

Jumlah Siswa:

Maksimum 30 siswa

Ketersediaan Materi:

Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit memahami
konsep.

Moda Pembelajaran:

Tatap Muka/ pembelajaran didalam kelas.

Moda Pembelajaran:

Materi atau sumber pembelajaran yang utama: Buku Teks PAI dan Budi Pekerti
SMA (Kemdikbud Tahun 2021). Alat dan bahan yang diperlukan: kertas dan
bulpoin.

Kegiatan Pembelajaran Utama:


Pengaturan siswa: Berkelompok

Metode: Diskusi dan reflective thingking

Asesmen:
1. Asesmen dilakukan melalui asesmen individu dan kelompok
2. Jenis asesmen:
 Performa (praktik)
 Observasi

Persiapan Pembelajaran:

1. Guru memeriksa dan memastikan semua sarana dan prasarana yang diperlukan
tersedia.
2. Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan nyaman.
3. Menyiapkan multimedia pembelajaran dan bahan diskusi siswa.
Urutan Kegiatan Pembelajaran:

Pendahuluan ( 5 menit )
1. Guru membuka pelajaran dengan salam, menyapa siswa dan meminta
peserta didik untuk berdoa bersama-sama, , memperhatikan kesiapan
peserta didik, memeriksa kehadiran, kerapihan, dan posisi tempat duduk
peserta didik.
2. Guru melakukan ice breaking untuk memberikan semangat kepada siswa.
3. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait
dengan materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan
pembelajaran, dan kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik
penilaian.
4. Guru membagi siswa secara berkelompok untuk mendiskusikan
permasalahan terkait penerapan keyakinan terhadap adanya cabang-cabang
iman.
Kegiatan Pembelajaran Inti ( 8 menit)
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi.
2. Guru memberikan beberapa contoh permasalahan/ kasus problematika
praktik keimanan disekitar masyarakat.
3. Guru meminta peserta didik secara berkelompok berdiskusi untuk
menanggapi permasalahan tersebut dan kemudian mencari solusi/ sikap yang
seharusnya yang terkait dengan cabang-cabang iman.
4. Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan jawaban atas refleksi
masalah.
5. Peserta didik secara berkelompok melakukan aktivitas pengumpulan data dan
informasi dari referensi buku-buku yang relevan untuk menanggapi
permasalahan tersebut.
6. Peserta didik secara berkelompok melakukan pengolahan data dan informasi
dengan mendiskusikan di dalam kelompoknya.
7. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan
perakilan kelompok secara bergantian.
8. Guru memberikan penguatan materi terhadap hasil presentasi peserta didik.
9. Guru meminta peserta didik untuk membaca rangkuman yang berisi poin-
poin penting materi.
Penutup Pembelajaran ( 2 menit )
1. Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran
hari ini, sebagai bentuk refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut
kemudian memimpin doa selesai belajar.
2. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.

Diferensiasi:

 Penanganan untuk peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dilakukan


dengan cara guru menerapkan teknik bimbingan individu atau menggunakan
peer teaching untuk membimbing peserta didik mencapai capaian
pembelajaran.
 Penanganan untuk peserta didik yang memiliki kecepatan belajar dilakukan
dengan cara guru memberdayakan peserta didik yang bertindak sebagai tutor
sebaya untuk membantu teman-temannya memperkaya dan memperdalam
materi. Atau guru memberikan pengayaan materi yang bersumber dari
literatur yang beragam.

Refleksi Guru:

Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran


di kelas, misalnya:
1. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
2. Kesulitan apa yang dialami?
3. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
4. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan
berpikir kritis pada diri siswa?
5. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa
tentang pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai
dan menyayangi?

Asessment:

1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)


Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan:
 Adakah yang masih ingat pembelajaran kita minggu yang lalu?
2. Asesmen Formatif ( Selama Proses Pembelajaran)
Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran
berlangsung, khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi
dan refleksi tertulis.
 Siswa dinilai berdasarkan hasil pengamatan saat proses diskusi
secara berkelompok, dengan lembar penilaian:
Kel. Nama Aspek yang diamati Skor
Siswa Aktif Kerjasama Disiplin 1 2 3 4
1. Fashlihah
Umi
Evy

Refleksi untuk Siswa:

Nama Siswa : ..................

Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
1. Bagian manakah yang menurutmu paling
sulit dari pelajaran ini?
2. Apa yang akan kamu lakukan untuk
memperbaiki hasil belajarmu?
3. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan
untuk memahami pelajaran ini?
4. Jika kamu diminta untuk memberikan
bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan
kamu berikan pada usaha yang telah kamu
lakukan?

Nama Siswa : ...........................


Kelas : ...........................
Tahapan Kegiatan Siswa/ Pertanyaan Catatan Hasil Kegiatan

Stimulasi Siswa secara berkelompok membaca berita


yang berkaitan problematika keimanan
dalam kehidupan masyarakat

Identifikasi 1. Bagaimana tanggakapan kalian terhadap


Masalah permasalahan tersebut?
2. Bagaimana solusi/ sikap yang seharusnya
dalam menghadapi problem tersebut?

Mengumpulk an Kumpulkan informasi sebanyak mungkin


informasi terkait dengan problematika keimanan
dalam kehidupan masyarakat
Mengolah Catat dan klasifikasikan informasi yang
informasi diperoleh untuk kemudian dijadikan dasar
untuk menjawab persoalan
Verifikasi dan Lakukan verifikasi hasil olah data, pastikan
presentasi hasil temuan kalian sudah benar dan kemudian
presentasikan
Generalisasi Buatlah kesimpulan dari hasil kajian
kelompok kalian.
Lembar Kerja Siswa:

 Buku Teks PAI dan Budi Pekerti SMA (Kemdikbud Tahun 2021.
 Artikel Internet

Bahan Bacaan Guru:

1. Kuliah Tauhid, Karya Muhammad Abdurrahim dan


Imaduddin
2. Muhammad Selalu Melibatkan Allah, Karya al-Ghazali

Materi Pengayaan:

Di tengah semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan


komunikasi saat ini, grafik kenaikan penyimpangan perilaku moral dan
pelanggaran norma seolah berbanding lurus dengan tingkat kemajuan peradaban
kita. Bahkan tidak jarang, dalam hal kasus pelanggaran etika, moral dan bahkan
agama tersebut melibatkan seorang public figure yang dipercaya oleh masyarakat
untuk menjadi panutan atau role model bagi mereka. Hal ini terjadi, karena
perkembangan dunia global, cenderung membawa masyarakat terjebak pada
perilaku hedonis, yaitu pandangan hidup yang menganggap bahwa seseorang akan
bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak-banyaknya dan melupakan hal-hal
yang menyakitkan bagi mereka.
Bahan Bacaan Siswa:
Seorang filosof Yunani, Frederick Nietzshe mengatakan bahwa dalam diri
manusia yang hanya berburu kepentingan duniawi, maka sesungguhnya Tuhan
telah mati. Pernyataan ini tentu beralasan, karena jika Tuhan masih ‘hidup’dalam
dirinya, manusia pasti tidak akan pernah mematikan dan meninggalkan Tuhan
dalam aktivitas kehidupannya. Pandangan ini, seolah mengisyaratkan bahwa
Nietzshe mengkhawatirkan masyarakat yang terus hidup tanpa mengamalkan
doktrin keagamaan. Degradasi moral yang semakin tajam di semua lini, baik
pendidikan, social budaya, politik, hukum dan aspek kehidupan yang lain
merupakan penyakit jasmani dan rohani yang sebenarnya menuntut masyarakat
untuk kembali ke jalan Tuhan.
Hal ini senada dengan pendapat Abu Bakr bin Laal dalam kitab Makarim
al-Akhlaq yang meriwayatkan hadis: Dari Anas bin Malik RA, yang berkata
bahwa Rasulullah Saw. bersabda,“Setiap mukmin dihadapkan pada lima ujian,
yaitu mukmin yang menghasutnya; munafik yang membencinya; kafir yang
memeranginya; nafsu yang menentangnya; dan setan yang selalu
menyesatkannya”. (HR. ad-Dhailami).
Menurut Abu Bakr bin Laal, berdasarkan hadis tersebut setidaknya ada
lima ujian keimanan yang dihadapi oleh orang-orang mukmin saat ini yaitu:
1) Mukmin yang saling mendengki
Contoh riil dalam kehidupan saat ini:
Persaingan politik atau persaingan bisnis yang tidak sehat tidak jarang
menimbulkan keinginan untuk menjatuhkan lawan dengan cara-cara yang
tidak benar. Tidak sedikit yang kemudian menciptakan berita bohong atau
hoax, menebar kebencian atau hate speech kepada lawan politik atau saingan
bisnisnya, sehingga hilanglah simpati publik kepada lawan dan sebaliknya ia
yang akan mendapat keuntungan.
2) Kaum munafik yang membenci kaum mukmin
Contoh riil dalam kehidupan saat ini:
Berkembangnya permusuhan dan perpecahan di kalangan umat Islam,yang
disebabkan oleh adu domba yang diciptakan orang-orang munafik. Antara
golongan mukmin yang satu dengan golongan mukmin yang lain saling
dibenturkan sehingga tidak jarang menimbulkan permasalahan dan keresahan
social di masyarakat. Sedangkan jika telah terjadi permusuhan, kedua belah
pihak akan tetap dirugikan dan orang munafik akan bertepuk tangan karena
berhasil menciptakan kebencian dan ia akan mengambil keuntungan di
dalamnya.
3) Orang kafir yang memerangi kaum mukmin
Contoh riil dalam kehidupan saat ini:
Berkembang pesatnya dunia teknologi, informasi dan komunikasi semakin
menjadikan inovatif dan kreatifnya smart people di Indonesia. Mereka
menciptakan berbagai aplikasi hiburan, game online dan lain sebagainya yang
sangat praktis dan mudah untuk diakses oleh masyarakat. Namun hal ini tidak
diikuti dengan upaya untuk menyaring dan menyeleksi penggunaannya agar
tidak melanggar norma dan aturan agama. Wujud perang orang kafir terhadap
orang mukmin sebagaimana tersebut diatas adalah semakin merosotnya
kualitas iman seseorang, yang lebih menuhankan teknologi informasi
komunikasi dan melalaikan norma agama bahkan mulai dari anak kecil, balita,
remaja sampai kepada orang tua.
4) Tipu muslihat setan yang selalu menyesatkan
Contoh riil dalam kehidupan saat ini:
Tingginya angka kriminalitas dan tindakan pelanggaran hukum, baik hukum
agama maupun hukum positif di negeri ini. Setiap hari media masa dihiasi
oleh berita tentang tindak kejahatan yang dilakukan oleh masyarakat mulai
dari kejahatan-kejahatan ringan, sedang dan berat dan bahkan disertai dengan
tindakan kekerasan juga pembunuhan. Setan menjadi pemenang dalam situasi
seperti ini, karena dengan tipu dayanya, setan berhasil menyesatkan manusia,
untuk melakukan hal-hal yang tercela dan dilarang oleh ajaran agama.
5) Godaan hawa nafsu dari dalam diri setiap mukmin
Contoh riil dalam kehidupan saat ini:
Seorang mukmin yang telah berjanji kepada dirinya sendiri untuk istiqamah
beribadah, berjamaah di masjid, berpuasa sunah, bersedekah, menghindari
maksiat, menyantuni anak yatim dan hal-hal lain yang dianjurkan oleh agama
sebagai implementasi keimanannya. Akan tetapi jika mukmin tersebut tidak
mampu melawan godaan dan bisikan halus dari hawa nafsunya, bisa saja niat
mulia tersebut tidak pernah akan terwujud dan bahkan bertolak belakang, yang
ia lakukan justru hal-hal yang dilarang oleh agama.
Gresik, 02 Desember 2022
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Duduksampeyan Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Samsul Anang, MM Anindya Feri Anggraini


NIP. 19660822 199802 1 003

Anda mungkin juga menyukai