Anda di halaman 1dari 12

TEORI TEORI KOMUNIKASI MASA

KONTEMPORER

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. ABDUL KHOLID ACHMAD, M.Pd

NAMA KELOMPOK :

DEVI CHURRIYAH (200501002)

WULAN NURUR ROMADHONI (200501046)

SLAMET RIADI (200501034)

AMRIZAL ACHSAN (200501024)

MUSRI’AH (200501044)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2021

1
KATA PENGANTAR

Alhamdullah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik


dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Hadis Tarbawi ini
tepat pada waktunya. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungan
kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta
semua umatnya hingga kini. Dan semoga kita termasuk dari golongan
yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak
dosen mata kuliah Komunikasi Masa atas kesempatan yang diberikan
dalam penyusunan makalah ini. serta pihak-pihak yang membantu dalam
mensukseskan penulisan makalah ini.
Harapan kami semoga tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni
penulis. Serta menjadi bahan rujukan bagi para pembaca, menambah
wawasan dan pengalaman
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima
demi kesempurnaan makalah ini.

Gresik, 12 Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................................... 2

Daftar Isi................................................................................................................................ 3

Bab I PENDAHULUAN....................................................................................................... 4

A. Latar Belakang...........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................5
D. Manfaat Penulisan......................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................6

A. Technological Determinism Theory...........................................................................6


B. Diffusion of Inovation Theory...................................................................................6
C. Uses and Gratifications Theory.................................................................................8
D. Agenda Setting Theory...............................................................................................8
E. Media Critical Theory................................................................................................9

BAB III PENUTPAN.........................................................................................................11

A. Kesimpulan..........................................................................................................11

B. Saran....................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan melalui saluran tertentu. Saluran disini dapat berarti
radio, surat kabar dan lain sebagainya. Komunikasi sendiri berasal dari kata
latin communis yang berarti umum (common) atau bersama, yakni jika kita
berkomunikasi sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu
kebersamaan dengan seseorang yakni dengan berbagi informasi, ide atau
sikap.
Proses dari komunikasi itu sendiri adalah suatu proses, suatu kegiatan
yang berlangsung secara berulang-ulang atau kontinyu. Essensi dari
berkomunikasi juga untuk memperoleh kesamaan makna diantara orang-
orang yang terlibat dalam proses komunikasi antar manusia.
Menurut William G Scott terdapat 5 faktor yang mempengaruhi proses
komunikasi yakni : The Act (perbuatan), The Scene (Adegan), The Agent
(Pelaku), The Agency ( Perantara) dan The Purpose (Tujuan).
Komunikasi pun ada yang berbentuk komunikasi massa yakni proses
penyampaian informasi, ide dan sikap kepada banyak orang, biasanya
menggunakan mesin atau media yang diklasifikasikan ke dalam media
massa seperti radio siaran, televisi siaran, surat kabar / majalah dan film.
Komunikasi massa ini memiliki ciri khusus yakni : Berlangsung satu arah,
komunikator pada komunikasi massa melembaga, pesan-pesan bersifat
umum, melahirkan keserempakan dan komunikasi massa ini bersifat
heterogen.

B. Rumusan Masalah
Dalam konteks permasalahan yang dibahas diatas, terdapat rumusan
masalah yang dijadikan poin penjelasan sebagai berikut:

4
1. Bagaimana Technological Determinism Theory ?
2. Bagaimana Diffusion of Inovation Theory?
3. Bagaimana Uses and Gratifications Theory?
4. Bagaimana Agenda Setting Theory?
5. Bagaimana Media Critical Theory?

C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penjelasan terkait Technological Determinism Theory
2. Untuk mengetahui penjelasan terkait Diffusion of Inovation Theory
3. Untuk mengetahui penjelasan terkait Uses and Gratifications Theory
4. Untuk mengetahui penjelasan terkait Agenda Setting Theory
5. Untuk mengetahui penjelasan terkait Media Critical Theory

D. Manfaat Penulisan
1. sebagai tambahan wawasan terkait teori teori komunikasi masa
kontemporer
2. sebagai bahan tambahan koleksi dalam bacaan suatu karya ilmiah.
3. Sebagai bahan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Masa.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Technological Determinism Theory

Determinisme teknologi dapat diartikan bahwa setiap kejadian atau tindakan


yang dilakukan manusia itu akibat pengaruh dari perkembangan teknologi.
Perkembangan teknologi tersebut tidak jarang membuat manusia bertindak di
luar kemauan sendiri. Pada awalnya, manusialah yang membuat teknologi,
tetapi lambat laun teknologilah yang justru memengaruhi setiap apa yang
dilakukan manusia. Zaman dahulu belum ada Hand Phone dan internet. Tanpa
ada dua perangkat komunikasi itu keadaan manusia biasa saja. Tetapi
sekarang dengan ketergantungan pada dua perangkat itu manusia jadi sangat
tergantung.

Marshall McLuhan adalah pencetus dari teori determinisme teknologi ini


pada tahun 1962 melalui tulisannya The Guttenberg Galaxy : The Making of
Typographic Man.Dasar teorinya adalah perubahan pada cara berkomunikasi
akan membentuk cara berpikir, berperilaku, dan bergerak ke abad teknologi
selanjutnya di dalam kehidupan manusia.

Di mana menurut McLuhan, eksistensi manusia ditentukan oleh perubahan


mode komunikasi.Perubahan pada mode komunikasi membentuk suatu
budaya dengan melalui beberapa tahapan, yaitu

1. penemuan dalam teknologi komunikasi


2. perubahan dalam jenis-jenis komunikasi
3. peralatan untuk berkomunikasi

B. Diffusion of Inovation Theory

6
 Teori Difusi InovasiEverett M. Rogers mendefinisikan Difusi sebagai:
Proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu
dalam jangka waktu tertentu di antara para anggota suatu sistem sosial.
Pesan yang disampaikan mengandung ketermasaan (newness) yang
memberikan ciri khusus kepada difusi yang menyangkut ketidakpastian
(uncertainty). Derajat ketidakpastian seseorang dapat dikurangi dengan jalan
memperoleh informasi.
 Inovasi adalah Suatu ide, karya atau objek yang dianggap baru oleh
seseorangCiri-ciri inovasi yang dirasakan oleh anggota suatu sistem sosial
menentukan tingkat adopsi:
 Relative advantage (keuntungan relatif) suatu derajat dimana inovasi
dirasakan lebih baik dari ide lain yang menggantikannya.
 Compatibility (kesesuaian) suatu derajat dimana inovasi dirasakan
konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman dan
kebutuhan mereka yang melakukan adopsi.
 Complexity (kerumitan) mutu derajat dimana inovasi dirasakan
sukar untuk dimengerti dan dirasakan.
 Trialability (kemungkinan dicoba) mutu derajat dimana inovasi
dieksperimentasikan pada landasan yang terbatas.Observability
(kemungkinan diamati) suatu derajat dimana inovasi dapat
disaksikan oleh orang lain.
Everett M. Rogers dan Floyd G. Shoemaker mengemukakan bahwa Teori
Difusi Inovasi dalam prosesnya ada 4 tahap, yaitu:
1. Pengetahuan : kesadaran individu akan adanya inovasi dan
pemahaman tertentu tentang bagaimana inovasi tersebut berfungsi
2. Persuasi : individu membentuk sikap setuju atau tidak setuju
terhadap inovasi
3. Keputusan : individu melibatkan diri pada aktifitas yang mengarah
pada pilihan untuk menerima atau menolak inovasi
4. Konfirmasi : individu mencari penguatan (dukungan)terhadap
keputusan yang telah dibuatnya, tapi mungkin saja ia berbalik

7
keputusan jika ia memperoleh isi pernyataan yang bertentangan
(McQuail, 1985: 61)
C. Uses and Gratifications Theory
Teori Uses and Gratification dikemukakan oleh Katz dan Gurevitch
(1959)Bukan lagi melihat pada pengaruh media terhadap khalayak, tetapi
apa yang dilakukan khalayak terhadap mediaKonsep ini dibuktikan dengan
studi dari Riley & Riley yang menyatakan bahwa anak-anak menggunakan
cerita-cerita petualangan di telivisi untuk berkhayal dan bermimpi. Hal ini
mengindikasikan bahwa orang menggunakan media massa untuk tujuan-
tujuan yang berbeda.
Teori Uses and Gratifications ini pada hakekatnya Untuk menjelaskan
bagaimana individu menggunakan komunikasi massa untuk memenuhi
kebutuhannya.Untuk “menjelajahi” motivasi individu dalam penggunaan
media.Mengidentifikasikan konsekuensi positif dan negatif bagi individu
pada penggunaan media.
Asumsi-asumsi Uses & Gratification Keaktifan dalam mencari atau
menggunakan media massa untuk memuaskan kebutuhan
individualnya.Khalayak menggunakan media untuk pemenuhan harapan-
harapannya.Khalayak aktif menyeleksi media dan isi media untuk
memuaskan kebutuhan-kebutuhannya.
Penelitian Rubin (1979) menyebutkan ada enam alasan mengapa anak-
anak dan orang dewasa menggunakan televisi, yaitu untuk belajar,
menghabiskan waktu, sebagai teman, sebagai sarana melupakan atau
melarikan diri dari persoalan, sebagai sarana kegembiraan atau hiburan dan
untuk bersantai atau rileks.Khalayak tahu dan dapat menyebutkan
motivasinya pada penggunaan media massa.
D. Agenda Setting Theory
Teori agenda setting pertama kali dikemukakan oleh McComb dan Donald
L. Shaw dalam Public Opinion Quarterly terbitan tahun 1972 berjudul The
Agenda Setting Function of Mass media.Kedua pakar tersebut
mengemukakan bahwa “jika media memberikan tekanan pada suatu

8
peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk
menganggapnya penting.”Teori ini dilandasi oleh hasil studi mengenai
pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 1968.
Teori Agenda Setting menggambarkan besarnya pengaruh media dan
kemampuannya untuk “menceritakan” isu-isu apa yang penting. Isu-isu atau
individu yang dipilih media untuk dipublikasikan, akhirnya menjadi isu dan
individu yang dipikirkan dan dibicarakan oleh khalayak.Disimpulkan bahwa
meningkatnya nilai penting suatu topik pada media massa menyebabkan
meningkatnya nilai penting topik tersebut pada khalayak.Studi selanjutnya
dari McComb dan Shaw menunjukkan bahwa meskipun suratkabar dan
televisi sama-sama mempengaruhi agenda politik pada khalayak, ternyata
surat kabar pada umumnya lebih efektif dalam menata agenda daripada
televisi.
Dalam penelitiannya di tahun 1976, McCombs dan Shaw menyatakan
bahwa : “Khalayak tidak hanya mempelajari tentang isu-isu publik dan
masalah-masalah lain melalui media, mereka juga mempelajari seberapa
besar kepentingan untuk mengikat pada isu atau topik dari tekanan media
massa pada permasalahan-permasalahan itu. Contohnya, dalam menyatakan
apa saja yang dikatakan oleh para kandidat selama kampanye, media massa
lah yang menentukan isu-isu yang penting. Dengan kata lain, media massa
mengatur “agenda” kampanye itu. Kemampuan untuk mempengaruhi
perubahan kognitif antara individu-individu merupakan salah satu dari
aspek-aspek terpenting dari kekuatan komunikasi massa”.
E. Media Critical Theory
Teori media kritis berasal dari aliran ilmu-ilmu kritis yang bersumber pada
ilmu sosial Marxis. Beberapa tokoh yang mempeloporinya antara lain Karl
Mark, Engels (pemikiran klasik), George Lukacs, Korsch, Gramschi,
Guevara, Regis, Debay, T Adorno, Horkheimer, Marcuse, Habermas,
Altrusser, Johan Galtung, Cardoso, Dos Santos, Paul Baran Samir Amin,
Hamza Alavi (pemikiran modern). Ilmu ini juga disebut dengan
emancipatory science (cabang ilmu sosial yang berjuang untuk mendobrak

9
status quo dan membebaskan manusia, khususnya rakyat miskin dan kecil
dari status quo dan struktur sistem yang menindas).
Teori kritis dimulai dengan karya-karya Max Horkheimer, Theodore
Adorno, Herbert Marcuse, dan banyak kolega mereka pada Frankrurt
Institute for Social Research dalam tahun 1923. Kelompok ini semula
dipengaruhi oleh prinsip-prinsip Marxis, meskipun mereka tidak pernah
menjadi anggota paratai mana pun, dan karya mereka semata-mata ilmiah.
Dengan bangkitnya National Socialism (Nazi) di jerman dalam tahun 30-an,
Hampir semua anggota kelompok Frankrurt ini bermigrasi ke Amerika
Serikat dan di sana mereka menaruh perhatian besar pada komunikasi massa
dan media sebagai struktur penindasan dalam masyarakat kapitalistik,
khususnya struktur di Amerika Serikat.
Saat ini teori kritis digunakan untuk menjaga stabilitas informasi dari
media, sehingga media tidak memihak dan netral dalam memberikan
informasi sehingga tidak ada yang terkucilkan. Teori media kritis juga
merupakan alternatif baru dalam usaha memahami seluk beluk media dan
bagaiman media itu harus selalu bersikap untuk tidak mengukuhkan status
quo. 
Teori media kritis berhubungan dengan berbagai topik yang relevan,
termasuk bahasa, struktur organisasi, hubungan interpersonal, dan media.
Komunikasi itu sendiri menurut perspektif kritis merupakan suatu hasil dari
tekanan (tension) antara kreativitas individu dalam memberi kerangka pada
pesan dan kendala-kendala sosial terhadap kreativitas tersebut.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan melalui saluran tertentu. Komunikasi massa ini memiliki
ciri khusus yakni : Berlangsung satu arah, komunikator pada komunikasi
massa melembaga, pesan-pesan bersifat umum, melahirkan keserempakan
dan komunikasi massa ini bersifat heterogen.
Teori teori komunikasi masa kontemporer antara lain :
1. Technological Determinism Theory atau teori determinisme
teknologi
2. Diffusion of Inovation Theory atau teori difusi inovasi
3. Uses and Gratifications Theory atau teori kegunaan dan gratifikasi
4. Agenda Setting Theory atau teori agenda setting
5. Media Critical Theory atau teori media kritis

B. Saran
Saat ini kebutuhan akan teknologi, baik itu teknologi informasi maupun
telekomunikasi sangat tinggi dari mulai golongan menengah kebawah dan
golongan menengah ke atas. Semua individu sangat membutuhkan teknologi
untuk mempercepat perkembangan atau meningkatkan pembangunan baik
pembangunan individu maupun kelompok. Perkembangan teknologi yang
saat ini sangat cepat adalah teknologi komunikasi, yang menghadirkan
beragam pilihan bentuk teknologi dan kecanggihannya. Perkembangan
komunikasi itu sendiri sebenarnya sejalan dengan kehidupan serta
keberadaan dari  manusia itu sendiri.

11
DAFTAR PUSTAKA

Yasir Jufri., 2011, http://www.scribd.com/doc Diakses pada tanggal 14 Juni


2011.
Koko P Senoz, 2010, https://www.kompasiana.com Diakses pada tanggal 27
September 2010.
Viewhidden blogspot, https://viewhidden.blogspot.com. Diakses pada tanggal 11
November 2017.
Lenie Oktaviana, 2018 https://slideplayer.info/slide. Diakses pada tanggal 26
September 2018.

12

Anda mungkin juga menyukai