Anda di halaman 1dari 28

HALAMAN JUDUL

TUGAS INDIVIDU
MAKALAH KOMUNIKASI

NAMA : VINSKI KARAMBU


TINGKAT :1
DOSEN PENGAMPUH : IBU ARIYANI

SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA TRINITY


SORONG
2022

i
KATA PENGANTAR

Komunikasi menjadi salah satu kebutuhan bagi manusia. Manusia perlu


berkomunikasi untuk menyampaikan pesan maupun gagasan yang dimiliki kepada
orang lain. Makalah ini merangkum sejumlah pengertian tentang komunikasi, proses
di dalamnya beserta komponen yang di gunakan dalam berkomunikasi.
Penulis menyadari makalah tentang komunikasi ini masih perlu banyak
penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik
dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan maupun konten, penulis memohon
maaf. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Sorong, 27 Agustus 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................1

C. Tujuan Pembahasan........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3

A. Pengertian Komunikasi...................................................................................3

B. Pengertian/Pandangan dari beberapa Tokoh Mengenai Komunikasi.............3

C. Tujuan dan Manfaat Komunikasi....................................................................4

D. Proses dan Model Komunikasi.......................................................................5

E. Jenis dan Media Dalam Komunikasi............................................................21

BAB III PENUTUP...................................................................................................23

A. Kesimpulan...................................................................................................23

B. Saran.............................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................25

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi menjadi salah satu kebutuhan bagi manusia. Manusia perlu
berkomunikasi untuk menyampaikan pesan maupun gagasan yang dimiliki
kepada orang lain. Menurut Berelson dan Stainer (1964) komunikasi adalah
suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain.
Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-
angka, dan lain-lain.
Sedangkan menurut Everett M. Rogers (1983) komunikasi adalah proses
dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih,
dengan maksud untuk merubah tingkah laku mereka.Skill komunikasi
dibutuhkan oleh setiap orang karena dengan komunikasi yang baik ide atau
gagasanya dapat di dengar dan di mengerti oleh orang lain.Komunikasi menjadi
salah satu interpersonal skill yang di butuhkan oleh setiap orang.
Namun tidak semua orang dapat melakukan komunikasi dengan baik
sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh communicator(yang
menyampaikan pesan) tidak dapat diterima dengan baik oleh communicant
(yang menerima pesan).Dalam organisasi komunikasi sangat penting supaya
terbentuk saling pengertian (mutualunderstanding) sehingga terjadi kesamaan
pemahaman terhadap apa yang diinginkan oleh para pemangku kepentingan
dalam organisasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Komunikasi
2. Pendangan Dari beberapa ahli mengenai komunikasi
3. Tujuan dan manfaat komunikasi
4. Proses komunikasi

1
5. Jenis dan media yang digunakan dalam berkomunikasi

C. Tujuan Pembahasan
Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui pengertian, manfaat dan
proses-proses yang terjadi selama komunikasi sehingga terjadi komunikasi
yang efektif.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti sama. Secara
umum komunikasi dapat diterjemahkan sebagai penyampaian pesan dari satu
pihak kepada pihak lainya supaya terjadi pengertian yang sama. Komunikasi
merupakan suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan
lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar,
angka-angka, dan lain-lain. (Berelson dan Stainer, 1964). Inti dari komunikasi
adalah suatu proses pernyataan antara dua pihak atau lebih, yang disampaikan
dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.Dalam komunikasi
pernyataan disebut messagesementara orang yang menyampaikan pesan di
sebut dengan communicator, sedangkan orang yang menerima pesan disebut
dengan communicant. Berdasarkan pengertian di atas terdapat 4 komponen
untuk berkomunikasi yaitu :
1. Pemberi pesan (communicator)
2. Penerima pesan (communicant)
3. Pesan yang ingin disampaikan (message)
4. Media penyampaian pesan

B. Pengertian/Pandangan dari beberapa Tokoh Mengenai Komunikasi


1. James A. F. Stoner
Menurut James A. F. Stoner, pengertian komunikasi adalah suatu proses
pada seseorang yang berusaha untuk memberikan pengertian dan informasi
dengan cara menyampaikan pesan kepada orang lain.
2. Prof. Drs. H. A. W. Widjaya
Menurut Prof. Drs. H. A. W. Widjaya, arti Komunikasi adalah hubungan
kontak antar dan antara individu maupun kelompok.

3
3. Anderson
Menurut Anderson, pengertian Komunikasi adalah rangkaian langkah serah
terima maksud yang terjadi dengan dinamis serta konstan berubah sesuai
dengan kondisi yang berlaku.
4. Lexicographer
Menurut Lexicographer, definisi komunikasi adalah upaya yang bertujuan
untuk memberi dan meraih kebersamaan. Tujuan yang ingin diinginkan
kedua beluah pihak akan tercapai bila mereka berkomunikasi dan memiliki
pemahaman yang selaras tentang informasi yang saling ditransfer.
5. Aristoteles
Menurut Aristoteles, definisi komunikasi adalah usaha yang berfungsi
sebagai alat warga masyarakat dalam berperan serta dalam demokrasi.
6. William Albig
7. Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang
yang mana mau tidak mau akan menubuhkan pengaruh pada semua
proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan
8. A. Winnet
Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber
kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas,
rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut

C. Tujuan dan Manfaat Komunikasi


Komunikasi berperan penting dalam pertukaran informasi antara dua
pihak atau lebih. Komunikasi melibatkan pihak-pihak yang akan berkomunikasi
dengan menggunakan media penyampaian pesan. Media dalam berkomunikasi
dapat berupa verbal seperti ucapan maupun non verbal seperti gambar, video,
tulisan.
Adapun tujuan komunikasi seperti :
1. Menyampaikan ide atau gagasan kepada orang lain
2. Mengubah opini / pendapat seseorang terhadap sesuatu

4
3. Merubah sikap seseorang

Selain tujuan terdapat juga fungsi dari komunikasi seperti :


1. Menginformasikan sesuatu (to inform)
2. Mendidik (to educate)
3. Mempengaruhi (to influence)
4. Menghibur (to entertain)

Adapun manfaat dari komunikasi yang baik yaitu :


1. Meningkatkan kepercayaan diri
Dengan komunikasi yang baik akan meningkatkan kepercayaan diri dari
seseorang dalam menyampaikan ide atau gagasan yang dimiliki.
2. Meningkatkan produktivitas
Seseorang dengan komunikasi yang lancar akan meningkatkan
kepercayaan dirinya yang pada giliranya akan seseorang akan
meningkatkan produktivitasnya.
3. Mencegah timbulnya masalah
Dengan komunikasi yang baik akan mencegah adanya miskomunikasi yang
berpotensi menimbulkan masalah.
4. Meningkatkan kerjasama
Komunikasi yang baik akan membuat orang yang diberi informasi
(communicant) dapat menerima dan menerjemahkan pesan yang
disampaikan oleh pemberi pesan (communicator) sehingga dapat membuat
kerjasama berjalan dengan baik.

D. Proses dan Model Komunikasi


1. Proses Komunikasi
Komunikasi dapat terjadi jika komponen-komponen di dalamnya
lengkap. Komponen dasar dalam komunikasi di antaranya :
a. Pemberi pesan (communicator)

5
Communicator merupakan pihak yang memberikan pesan kepada
orang lain. Pesan yang disampaikan dapat berupa ide, gagasan, saran,
petunjuk, peringatan dan lain sebagaianya.
b. Penerima pesan (communicant)
Communicant merupakan pihak yang akan menerima pesan yang
disampaikan oleh pemberi pesan (communicator). Penerima pesan
diharapkan dapat memahami apa yang disampaikan oleh pemberi
pesan supaya dapat memahami apa yang ingin disampaikan oleh
pemberi pesan.
c. Pesan yang ingin disampaikan (message)
Pesan merupakan informasi yang ingin di sampaikan oleh pemberi
pesan kepada penerima dengan tujuan penerima mengerti maksud
pemberi pesan. Pesan dapat berupa verbal maupun non verbal.
d. Media penyampaian pesan
Merupakan media untuk menyampaikan pesan. Media yang dapat
digunakan seperti koran, buku, TV, radio dan lain sebagaianya. Media
yang digunakan menyesuaikan dengan pesan yang ingin disampaikan.

Gambar 1 Proses Komunikasi

Selain komponen dasar ada komponen lain yaitu feedback dari


penerima pesan kepada pemberi pesan. Feedback berfungsi sebagai sinyal
dari penerima pesan kepada pemberi pesan terkait pesan atau informasi

6
yang disampaikan. Feedback membuat pemberi pesan memahami bahwa
penerima dapat menerima pesan yang disampaikan dengan baik atau tidak.
2. Model Komunikasi
Model komunikasi adalah gambaran sederhana dari proses
komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi
dengan komponen lainnya.
Menurut Sereno dan Mortensen, suatu model komunikasi
merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya
komunikasi.
Banyak ahli merumuskan model komunikasi. Dari berbagai model
yang telah dirumuskan, model komunikasi diklasifikasikan ke dalam tiga
jenis model, yaitu model komunikasi linear, model komunikasi
transaksional, dan model komunikasi interaksional.
a. Model Komunikasi Linear
Model komunikasi linear adalah model komunikasi yang sangat
sederhana. Model ini menggambarkan komunikasi berlangsung secara
satu arah.
Arus pesan digambarkan bersifat langsung dari pengirim pesan ke
penerima pesan, komunikator ke komunikan.
Dalam model komunikasi linear, tidak terdapat konsep umpan balik
(feedback). Penerima pesan bersifat pasif dalam menerima pesan.
Model komunikasi linear di antaranya:
 Model Komunikasi Aristoteles,
 Model Komunikasi Lasswell,
 Model Komunikasi SMCR Berlo,
 Model Komunikasi Shannon dan Weaver.
b) Model Komunikasi Transaksional
Model komunikasi transaksional adalah model komunikasi yang
menekankan pada pentingnya peran pengirim pesan dan penerima
pesan dalam proses komunikasi yang berlangsung dua arah.

7
Model komunikasi transaksional mengaitkan komunikasi dengan
konteks sosial, konteks hubungan, dan konteks budaya.
Dalam model ini digambarkan bahwa kita berkomunikasi tidak
hanya sebagai ajang untuk pertukaran pesan, melainkan juga untuk
membangun hubungan.
Model komunikasi yang merujuk pada model komunikasi
transaksional diantaranya adalah model komunikasi transaksional
Barnlund.
c) Model Komunikasi Interaksi
Model komunikasi interaksi adalah model komunikasi yang
menggambarkan komunikasi berlangsung dua arah.
Umumnya model komunikasi interaksi digunakan
dalam media baru seperti internet atau media komunikasi modern.
Model komunikasi yang merujuk pada model komunikasi
interaksi adalah model Osgood dan Schramm.
Para ahli telah mengenalkan berbagai macam model komunikasi
sebagai upaya untuk menggambarkan dan menjelaskan proses
komunikasi serta berbagai faktor yang mempengaruhi arus serta
efektivitas komunikasi.
Model-Model Komunikasi
Berikut ini beberapa model komunikasi menurut para ahli yang terangkum
dalam tiga jenis model komunikasi di atas.
1. Model Komunikasi Aristoteles
Model Komunikasi Aristoteles dibentuk dengan lima elemen dasar:
1. Pembicara,
2. Pidato,
3. Acara,
4. Audiens
5. Efek.

8
Aristoteles menyarankan pembicara untuk
membangun pidato untuk audiens yang berbeda pada waktu
(kesempatan) yang berbeda dan untuk efek yang berbeda.
Pembicara memainkan peran penting dalam Public Speaking.
Pembicara harus mempersiapkan pidato dan analisis kebutuhan
audiens sebelum ia masuk ke panggung. Kata-katanya harus
memengaruhi pikiran audiens dan membujuk pemikiran mereka
terhadapnya.
Model komunikasi Aristoteles adalah salah satu model
komunikasi linear yang ditujukan untuk menggambarkan atau
menjelaskan proses public speaking.
Model ini merupakan model komunikasi pertama dan merupakan
model komunikasi yang diterima secara luas diantara model
komunikasi lainnya.
Model Aristoteles adalah model komunikasi paling klasik, yang
sering juga disebut model retoris (rhetorical model).
Berdasarkan model komunikasi ini, komunikasi terjadi ketika
seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak
dalam upaya mengubah sikap mereka.
Dalam model komunikasi ini, ada lima unsur dalam proses
komunikasi, yaitu pembicara (speaker), pesan (message/speech),
pendengar (listener/audience), acara (occasion), dan aampak (effect).
2. Model Komunikasi Lasswell
Model Lasswell sering digunakan secara spesifik dalam komunikasi
massa. Dia menegaskan, untuk memahami proses komunikasi massa
kita perlu mempelajari setiap tahapan dalam modelnya.
Model komunikasi Lasswell dalam rumus who says what in which
channel to whom with what effect memiliki lima komponen:
1. Who (sender) – komunikator atau pengirim atau sumber pesan.
2. What (message) – isi pesan.

9
3. Channel (media) – medium atau media.
4. Whom (receiver) – penerima pesan atau khalayak.
5. Effect (feedback) – umpan balik yang diberikan oleh penerima
pesan kepada pengirim pesan.
Kelima komponen tersebut seringkali dijadikan sebagai bahan analisis
atau kajian untuk mengevaluasi masing-masing komponen dan proses
komunikasi secara keseluruhan.
Analisis yang dilakukan terhadap kelima komponen komunikasi
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Analisis kontrol, umumnya dilakukan untuk membantu pengirim
pesan untuk memiliki seluruh kekuatan.
2. Analisis isi, umumnya dikaitkan dengan stereoptipe dan
representasi perbedaan kelompok politik dan berhubungan
dengan tujuan pesan yang disampaikan.
3. Analisis media, umumnya mengkaji pemilihan media yang akan
digunakan untuk mencapai khalayak.
4. Analisis khalayak, umumnya mengkali siapa yang menjadi target
sasaran.
5. Analisis efek, umumnya dilakukan sebelum proses dimulai
dengan tujuan untuk memprediksi efek pesan terhadap target
sasaran.
Model komunikasi Lasswell awalnya dikembangkan untuk
menganalisis komunikasi massa, khususnya studi tentang media
propaganda.
Namun, pada perkembangannya, model ini digunakan pula untuk
menganalisis komunikasi interpersonal atau komunikasi kelompok
yang menjadi sasaran diseminasi pesan.
Selain itu, Lasswell juga membawa konsep proses komunikasi yang
efektif.

10
Menurutnya, terdapat hubungan antara penyajian fakta-fakta dengan
bagaimana fakta-fakta tersebut dapat menyebabkan efek yang berbeda.
Penggunaan konsep efek membuat model Laswell tidak seperti
namanya. Hal ini dikarenakan efek dapat berperan juga sebagai umpan
balik.

Model komunikasi Lasswell memiliki beberapa karakteristik:


1. Komunikasi berlangsung satu arah.
2. Tidak konsisten karena menyatakan adanya konsep efek.
3. Tidak menyertakan umpan balik.
4. Mengabaikan kemungkinan adanya hambatan-hambatan
komunikasi.
5. Dipandang sangat umum dan hanya mencakup tema-tema
tradisional.
6. Merupakan dasar propaganda karena lebih menitikberatkan
pada hasil keluaran.
7. Umumnya digunakan untuk media persuasi.
3. Model Komunikasi Shannon dan Weaver
Claude Elwood Shannon dan Warren Weaver (1948) mengembangkan
salah satu model komunikasi linear yang disebut dengan Model
Komunikasi Shannon dan Weaver.
Model Shannon dan Weaver menekankan pada penyampaian pesan
berdasarkan tingkat kecermatan.

11
Diawali dengan pemancar (transmiter) yang mengubah pesan menjadi
suatu sinyal, kemudian sinyal tersebut disalurkan atau diberikan pada
penerima (received) dalam bentuk percakapan.
Model komunikasi Shannon dan Weaver dapat diterapkan dalam
komunikasi antarpribadi, komunikasi publik, dan komunikasi massa.

4. Model Komunikasi SMCR Berlo


SMCR singkatan dari Source, Message, Channel, dan Receiver yang
merupakan unsur komunikasi.

Penemu model SMCR ini adalah David Berlo K. Salah satu


mahasiswa generasi pertama di Program Doktor Komunikasi di bawah
kepemimpinan Wilbur Schramm di Illinois.
Berlo merupakan penulis buku teks komunikasi yang terkenal, The
Process of Communication (1960).

12
Menurut model ini, sumber dan penerima dipengaruhi oleh faktor-
faktor berikut: kemampuan berkomunikasi, perilaku, pengetahuan,
sistem sosial, dan budaya.
Model komunikasi SMCR juga menitikberatkan pada
proses encoding dan decoding yang terjadi sebelum pengirim
mengirim pesan dan sebelum penerima menerima pesan.
Dalam model ini terdapat beberapa komponen yaitu sender, message,
channel, dan receiver. Masing-masing komponen dipengaruhi oleh
beberapa faktor.
1. Sender (pengirim)
Sumber pesan atau orang yang mengorganisasi pesan. Seorang
pengirim pesan atau sumber pesan mengirimkan pesan kepada
penerima pesan.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pengirim pesan
dan penerima pesan, yaitu:
a. Keterampilan komunikasi – Jika pengirim pesan memiliki
keterampilan komunikasi yang baik, maka pesan akan
lebih mudah dikomunikasikan dibandingkan dengan
pengirim pesan yang tidak memiliki keterampilan
komunikasi yang baik. Keterampilan komunikasi
mencakup keterampilan berbicara, keterampilan membaca,
keterampilan menulis, keterampilan mendengarkan, dan
lain-lain.
b. Sikap – Sikap yang dimiliki oleh pengirim pesan untuk
menciptakan efek pesan.
c. Pengetahuan – Pengetahuan yang dimiliki oleh pengirim
pesan dapat membuat pesan dapat dikomunikasikan secara
lebih efektif.
d. Sistem sosial – Sistem sosial yang mencakup nilai,
kepercayaan, hukum, aturan, agama dan lain-lain serta

13
tempat dan situasi mempengaruhi cara pengirim pean
dalam mengkomunikasikan pesan. Hal ini menciptakan
perbedaan dalam membuat pesan.
e. Budaya – perbedaan budaya menyebabkan perbedaan
dalam menyampaikan pesan.
2. Message (Pesan)
Pesan adalah hal substansif yang dikirimkan oleh pengirim pesan
kepada penerima pesan.
Pesan dapat berbentuk suara, teks, video atau lain-lain. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pesan adalah:
a. Isi pesan – Merupakan sesuatu yang terdapat dalam pesan.
b. Elemen pesan – Elemen pesan merupakan hal-hal yang berkaitan
dengan pesan nonverbal yang melekat dalam isi seperti gesture,
tanda, bahasa sebagai alat komunikasi, dan lain-lain.
c. Perlakuan – Cara pesan dikirimkan kepada penerima pesan yang
menimbulkan efek berupa umpan balik yang diberikan oleh
penerima pesan.
d. Struktur pesan – Pola pembentukan pesan dapat mempengaruhi
efektivitas pesan.
e. Kode – Bentuk dimana pesan dikirimkan bisa berupa teks, video,
dan lain-lain.
3. Channel (media)
Media yang digunakan untuk mengirim pesan misalnya telepon,
internet sebagai media komunikasi dan lain-lain dan biasanya
digunakan dalam komunikasi bermedia (media massa atau media
baru).
Namun, jika merujuk pada bentuk atau konteks komunikasi lain
seperti misalnya komunikasi interpersonal maka media komunikasi
yang dimaksud merujuk pada kelima rasa melalui panca indera yang
dimiliki oleh manusia.

14
Kelima rasa inilah yang turut mempengaruhi arus dan efektivitas
komunikasi. Kelima rasa tersebut adalah mendengarkan, melihat,
menyentuh, mencium, dan merasakan.
a. Mendengar – pesan yang diterima melalui indera pendengaran.
b. Melihat – pesan yang diterima melalui indera penglihatan
mencakup pesan nonverbal.
c. Menyentuh – sebagian pesan nonverbal terjadi melalui sentuhan
seperti menepuk pundak.
d. Mencium – pesan yang diterima melalui indera penciuman.
e. Merasakan – pesan yang diterima melalui indera perasa.
4. Receiver (penerima)
Orang yang menerima pesan yang dikirmkan oleh pengirim pesan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penerima pesan sama dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi pengirim pesan, yaitu :
a. Keterampilan komunikasi – Penerima pesan yang memiliki
keterampilan komunikasi (keterampilan berbicara, keetrampilan
menulis, keterampilan membaca, kemampuan mendengarkan dan
lain-lain) yang baik akan dapat menerima pesan dengan baik.
b. Sikap – sikap yang dimiliki oleh penerima pesan untuk
menerima pesan.
c. Pengetahuan – pengetahuan yang dimiliki oleh penerima pesan
dapat membuat pesan mudah diterima dengan baik oleh
penerima pesan.
d. Sistem sosial – Sistem sosial (nilai, kepercayaan, hukum, aturan,
agama, dan lain-lain) mempengaruhi cara menerima pesan yang
menyebabkan perbedaan dalam menerima pesan.
e. Budaya – perbedaan budaya dapat menyebabkan perbedaan
dalam menerima pesan.
Model komunikasi SMCR Berlo memiliki beberapa karakteristik:
a. Fokus pada proses encoding dan decoding.

15
b. Komponen komunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor.
c. Tidak adanya konsep umpan balik.
d. Efek komunikasi tidak dapat diketahui.
e. Tidak ada konsep gangguan atau noise atupun berbagai
hambatan proses komunikasi lainnya,
f. Komunikasi berlangsung satu arah.
g. Baik pemberi pesan atau penerima pesan memiliki kesamaan jika
dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi keduanya.
5. Model Komunikasi Barnlund
Dean C. Barnlund mengenalkan model komunikasi
transaksional bagi dasar komunikasi interpersonal atau komunikasi
antarpribadi tahun 1970.
Model ini menggambarkan proses pengiriman dan penerimaan
pesan yang terjadi secara simultan antara partisipan komunikasi.
Model komunikasi Barnlund dikenal dengan nama Model
Komunikasi Transaksional Barnlund.
Model ini merupakan respons terhadap model komunikasi
linear yang bersifat statis ke model komunikasi yang bersifat
dinamis dan model komunikasi dua arah.
Model komunikasi transaksional Barnlund menggambarkan
proses komunikasi yang berlangsung secara berkesinambungan.
Pengirim dan penerima saling bertukar peran dan bertukar
tempat secara seimbang.
Pesan berjalan mengambil tempat dengan umpan balik
konstan yang diberikan oleh partisipan komunikasi.
Umpan balik yang diberikan oleh salah satu pihak adalah
pesan bagi pihak lainnya.

16
6. Model Komunikasi Osgood dan Schramm
Model proses komunikasi yang digambarkan oleh Osgood dan
Schramm ini berlaku untuk bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi.
Dijelaskan bahwa proses komunikasi berjalan secara sirkuler, dimana
masing-masing pelaku secara bergantian bertindak sebagai
komunikator/ sumber dan komunikan/penerima.
Menurut model ini masing-masing pelaku komunikasi akan terlibat
dalam proses pembentukan pesan (encoding), penafsiran (interpreting)
pesan, serta penerimaan dan pemecahan kode pesan (decoding).
Menurut model komunikasi Osgood dan Schramm, terdapat sembilan
komponen dalam proses komunikasi:
a. Sender (transmitter) orang yang mengirimkan pesan.
b. Encoder – orang yang mengubah pesan ke dalam bentuk kode.
c. Decoder – orang yang mendapatkan pesan yang telah di-encode
yang telah dikirimkan oleh encoder dan mengubahnya ke
dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh orang lain.
1. Interpreter – orang yang mencoba untuk memahami dan
menganalisa pesan. Pesan diterima setelah interpretasi.
Interpreter dan receiver adalah orang yang sama.
2. Receiver – orang yang menerima pesan yang melakukan proses
decoding dan menginterpretasikan pesan-pesan aktual.

17
3. Message – data yang dikirimkan oleh pengirim pesan dan
informasi yang diterima oleh penerima pesan.
4. Feedback – proses merespon pesan yang diterima oleh
penerima pesan.
5. Medium – media atau saluran yang digunakan oleh pengirim
pesan untuk mengirim pesan.
6. Noise – gangguan yang terjadi selama proses komunikasi
berlangsung. Gangguan juga dapat berupa gangguan semantic
dimana terjadi perbedaan dalam pemaknaan pesan yang
dikirimkan oleh pengirim pesan dan pemaknaan pesan yang
diinterpretasi oleh penerima pesan.

Menurut Schramm, latar belakang individu yang terlibat dalam proses


komunikasi memainkan peranan yang sangat penting dalam
komunikasi.
Setiap orang memiliki latar belakang pengetahuan, pengalaman, serta
budaya yang berbeda satu sama lain. Perbedaan latar belakang ini
mempengaruhi setiap individu dalam menginterpretasi pesan yang
diterima.
Model komunikasi Osgood dan Schramm memiliki beberapa
karakteristik, yaitu :
1. Fokus pada encode dan decode.
2. Komunikasi berlangsung dua arah.

18
3. Adanya konsep field of experience yang merupakan efek
psikologis dapat membantu untuk memahami proses komunikasi.
4. Umpan balik bersifat tidak langsung dan lambat.
5. Terdapat konsep umpan balik sehingga memudahkan bagi
pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan diinterpretasi
dengan baik oleh penerima pesan.
6. Tidak diabaikannya konsep gangguan atau noise.
7. Penerima pesan dan pengirim pesan dapat bertukar peran dalam
menyampaikan dan menerima pesan.
8. Bersifat dinamis dan berguna secara praktis.
9. Gangguan semantik atau semantic noise merupakan konsep yang
dapat membantu memahami permasalah yang dapat terjadi
selama pesan diinterpretasi.
10. Konsep interpretatif membuat komunikasi menjadi efektif.
11. Konsep konteks membuat faktor lingkungan dapat dimasukkan
ke dalam interpretasi pesan dan membuat perubahan dalam nilai
pesan.
12. Tidak sesuai atau tidak cocok untuk diterapkan dalam proses
komunikasi yang sangat kompleks.
13. Hanya terdapat dua sumber utama yang berkomunikasi.
14. Banyaknya sumber justru akan membuat proses komunikasi
mengalami komplikasi dan model komunikasi tidak dapat
diimplementasikan dengan baik.
15. Dimungkinkan terjadinya perbedaan interpretasi terhadap pesan
yang dikirimkan dan pesan yang diterima
16. Digunakan untuk media baru
17. Dapat menjadi model komunikasi linear jika penerima pesan
tidak memberikan tanggapan.

19
7. Model S&R
Model komunikasi paling dasar. Sebagai pertukaran atau pemindahan
informasi atau gagasan, komunikasi dianggap sebagai suatu proses
aksi & reaksi yang sangat sederhana.
Ketika saya tersenyum pada Anda dan Anda membalas senyuman saya
itulah model S&R.

Model ini mengasumsikan bahwa kata-kata, isyarat, verbal, gambar,


non-verbal, dan tindakan-tindakan tertentu akan merangsang orang
lain untuk memberikan respons dengan cara tertentu.
8. Model Westley dan MacLean
Model Westley dan MacLean merupakan model perluasan dari model
komunikasi Lasswell dan mode Shannon and Weaver, yaitu dengan
menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, dan objek yang tidak
terbatas.

Model ini tidak membatasi pada tingkat individu, bisa juga terjadi
pada aktivitas suatu kelompok atau suatu lembaga sosial, karena
menurut pendapat Westley, setiap individu, kelompok, atau sistem

20
mempunyai kebutuhan untuk mengirim dan menerima pesan sebagai
sarana orientasi terhadap lingkungan.
Model ini merumuskan antara komunikasi antarpribadi dan
komunikasi massa.
Konsep penting yang tercakup dalam model ini adalah memasukkan
umpan balik. Perbedaan dalam umpan balik inilah yang membedakan
antara komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa.
Dalam komunikasi antarpribadi, umpan balik yang diterima bersifat
segera, sedangkan umpan balik dalam komunikasi massa bersifat
tertunda.
Dalam model Westley dan MacLean ini terdapat lima unsur, yaitu:
objek, orientasi, pesan, sumber, penerima dan umpan balik.

E. Jenis dan Media Dalam Komunikasi


Komunikasi terdiri dari beberapa jenis diantaranya :
a. Komunikasi verbal
Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi dengan
menggunakan kata-kata. Untuk dapat melakukan komunikasi verbal
secara efektif communicatorperlu memperhatikan beberapa hal :
vokabulari, intonasi, volume suara, tata bahasa, bahasa yang
digunakan.
b. Komunikasi non verbal
Komunikasi non verbal merupakan jenis komunikasi tanpa melibatkan
penggunaan kata-kata. Komunikasi non verbal dapat menjadi
pelengkap komunikasi verbal. Ada beberapa jenis komunikasi non
verbal seperti ekspresi wajah, kontak mata, bahasa tubuh, isyarat dan
suara.

Media yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dalam


berkomunikasi diantaranya :
a. Media cetak

21
Merupakan media yang dapat menyampaikan pesan dalam bentuk
tulisan. Media cetak memiliki keterbatasan dalam jenis pesan yang
dapat disampaikan yaitu hanya dapat menyampaikan pesan tertulis.
Contoh media cetak seperti koran, brosur, buletin.
b. Media audio
Merupakan media yang dapat menyampaikan pesan berupa audio.
Media ini memiliki keterbatasan dalam pesan yang dapati di
sampaikan yaitu hanya dapat menyampaikan pesan dalam bentuk
suara. Contoh media visual seperti radio, podcast, tape recorder.
c. Media audio visual
Merupakan media yang dapat menyampaikan pesan berupa audio dan
visual. Media ini dapat menyampaikan pesan dalam bentuk suara dan
visual secara bersamaan. Contoh media visual seperti televisi.

22
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti sama. Secara
umum komunikasi dapat diterjemahkan sebagai penyampaian pesan dari satu
pihak kepada pihak lainya supaya terjadi pengertian yang sama. Komunikasi
merupakan suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian,
dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-
gambar, angka-angka, dan lain-lain.
Komunikasi berperan penting dalam pertukaran informasi antara dua
pihak atau lebih. Komunikasi melibatkan pihak-pihak yang akan
berkomunikasi dengan menggunakan media penyampaian pesan. Media dalam
berkomunikasi dapat berupa verbal seperti ucapan maupun non verbal seperti
gambar, video, tulisan.
Sebagai makhluk sosial komunikasi merupakan salah satu kebutuhan
dasar bagi setiap manusia. Dalam sebuah organisasi komunikasi menjadi hal
yang penting karena dengan komunikasi yang baik ide, gagasan dan saran
dapat diterjemahkan dengan baik.Komunikasi digunakan untuk menyalurkan
suatu informasi dan suatu makna melalui media tertentu sesuai dengan situasi.
Untuk dapat melakukan pertukaran pesan dan informasi yang baik diperlukan
metode komunikasi yang sesuai dengan waktu dan tempat. Komunikasi yang
baik membutuhkan media penyampaian yang tepat.

B. Saran
Selain komunikasi terdapat sejumlah skill yang dapat digunakan untuk
meningkatkan peran individu dalam tatanan bermasyarakat atau dalam sebuah
organisasi seperti skill negosiasi, manajemen konflik, mediasi, public
speaking dan lain-lain.Dengan mempelajari sejumlah soft skillakan
meningkatkan nilai dari seseorang.

23
Selain itu Dalam Penulisan Makalah ini penulis masih menyadari
keekurangan untuk itu jika kedepannya bagi para pembaca melakukan
peneltian tersebut diharapkan lebih lagi mendalami materi tentang komunikasi
agar makalah ini dan makalah yang akan dibuat nanti bisa menjadi
pembelajaran bagi penulisa maupun pembaca.

24
DAFTAR PUSTAKA

Berelson dan G.A.Steiner. 1964. Human Behaviour an Inventory of Scientific


Finding. New York: Harcurt, Brank 721.P
Everett M. Rogers. 1983. Diffusion of Innovations. London: The Free Press.

Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosdakarya

Rakhmat, Jalaluddin. 1985. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sendjaja, Sasa Djuarsa. 1993. Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka

https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-komunikasi-berdasarkan-pendapat-
para-ahli-1vlCcPCu7SU/full

25

Anda mungkin juga menyukai