Dosen Pengampu :
PURNAMA SARI CANE, SST,M.K.M
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................
Daftar Isi .....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................
1.3 Tujuan ...................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI
A.PENGERTIAN KOMUNIKASI………………………………………
B.PENGERTIAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM PELAY-
ANAN KEBIDANAN…………………………………………………….
C.PROSES KOMUNIKASI……………………………………………..
D.JENIS KOMUNIKASI TERAPEUTIK……………………………...
E.TAHAP INTERAKSI DENGAN PASIEN…………………………..
F.KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM KEBIDANAN…………..
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................
3.2 Saran ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa. atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok ini. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini yang tentunya jauh dari
kesempurnaan. Karena itu kelompok kami selalu membuka diri untuk setiap saran dan kritik
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan karya kami selanjutnya.
Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagi pihak. Untuk
itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu,baik secara
langsung ataupun tidak langsung.
Dan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kelompok kami
khususnya dan masyarakat pecinta ilmu pengetahuan pada umumnya.
Kelo
mpok I
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
ISI
A. Pengertian komunikasi
Pengertian komunikasi diambil dari bahasa latin communicatio, yang bersumber dari
istilah
”communis” yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua
orang atau lebih. Dalam kehidupan sehari-hari selain menjadi makhluk individu,
manusia juga sebagai makhluk sosial yang sangat membutuhkan interaksi dengan orang
lain. Dari interaksi itulah terjadi komunikasi untuk menyampaikan pesan, saling bertukar
informasi dengan orang lain untuk tujuan tertentu. Pengertian Komunikasi Pengertian
komunikasi menurut para
ahli mengacu pada aktivitas interaksi manusia yang bisa terjadi secara langsung atau tidak
langsung. Beberapa definisi komunikasi menurut
para ahli berikut ini :
Everett M. Rogers , mengemukakan pendapatnya yaitu “Komunikasi adalah suatu proses
dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerimaan atau lebih dengan
maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.”
Kemudian pendapat lain dari Rogers & O. Lawrence Kincaid “Komunikasi adalah suatu
proses dimana dua orang
atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lain yang
pada gilirannya akan
tiba pada saling pengertian yang mendalam”. Theodore M. Newcomb , “Setiap tindakan
komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi,terdiri dari rangsangan yang
diskriminatif, dari sumber kepada penerima”
Dari pendapat di atas, bisa di tarik kesimpulan bahwa komunikasi bias karena
adanya beberapa unsure yang ada untuk membangun sebuah komunikasi. Berikut ini
unsure pembangun komunikasi :
Sumber – Yaitu pembuat informasi atau pengirim informasi. Pada komunikasi antar
manusia, sumber komunikasi bias dari satu orang atau dari beberapa orang
(kelompok) misalnya sebuah organisasi atau lembaga. Sumber komunikasi disebut juga
komunikator. Penerima – pihak yang menjadi tujuan untuk dikirimi pesan oleh
sumber(komunikator).
Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih. Penerima disebut juga
komunikan.
Pesan – adalah informasi yang disampaikan oleh pengirim pesan kepada penerima
(komunikan). Pesan tersebut bisa disampaikan dengan bertatap muka (langsung) atau
5
melalui media komunikasi (tidak langsung).Media – alat yang digunakan dalam
berkomunikasi untuk memindahkan pesan (informasi)
dari sumber kepada penerima
Efek – Pengaruh yang dipikirkan dan dirasakan oleh penerima sebelum dan sesudah
menerima pesan. Yang kemudian akan mempengaruhi sikap seseorang dalam
menelaah pesan.
Umpan Balik – sebuah bentuk tanggapan balik dari penerima setelah memperoleh pesan
yang diterima.
Fungsi Komunikasi
Pada unsur komunikasi yang telah dijelaskan bahwa pihak yang mengirim pesan kepada
khalayak disebut komunikator. Sebagai pelaku dalam proses komunikasi, komunikator
memegang peranan yang sangat penting
terutama dalam mengendalikan jalannya komunikasi. Sehingga pesan tersebut diterima
oleh penerima (komunikan) secara baik.
Berikut ini beberapa fungsi komunikasi dalam kehidupan sehari-hari tersebut menurut para
ahli :
Menurut Thomas M. Scheidel,
“Kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas- diri, untuk
membangun kontak social dengan orang di sekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang
lain untuk merasa, berpikir, atau berperilaku seperti yang kita inginkan”
Rudolf F. Verderber, “ Komunikasi mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi social,
yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukan ikatan dengan orang lain,
membangun dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi pengambilan keputusan, yakni
memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat tertentu.”
Kemampuan komunikasi tidak terlepas dari tingkah laku yang melibatkan aktifitas
fisik, mental dan dipengaruhi oleh latar belakang sosial, pengalaman, usia, pendidikan dan
tujuan.
1. Realisasi diri, penerimaan diri dan rasa hormat pada diri sendiri.
2. Identitas diri yang jelas dan integritas diri yang tinggi.
3. Kemampuan membina hubungan interpersonal yang intim, saling tergantung dan
mencintai.
4. Peningkatan fungsi dan kemampuan yang memuaskan kebutuhan serta
mencapai tujuan personal yang realistis.
7
4. Lingkungan saat komunikasi berlangsung.
1. Komunikasi ditujukan untuk menjaga harga diri pemberi dan penerima pesan.
2. Komunikasi dilakukan dengan saling pengertian sebelum memberi saran,
informasi dan masukan.
C. PROSES KOMUNIKASI
8
dalam komunikasi antara lain :
2. Pengirim(Sender=Sumber) adalah seseorang yang mempunyai kebutuhan atau
informasi serta mempunyai Kepentingan mengkomunikasikan kepada orang
lain.
Usaha bidan mengerti pasien dengan cara mendengarkan masalah yang disampaikan
pasien. Sikap bidan : pandangan ke pasien, tidak menyilangkan kaki dan tangan,
menghindari gerakan yang tidak perlu, tubuh condong ke arah pasien.
2. Menunjukkan penerimaan
5. Mengklarifikasi
8. Menawarkan informasi
9. Diam
10. Meringkas
Teknik ini tidak digunakan untuk menyatakan hal yang baik dan
buruk.
Menyediakan diri Anda tanpa respon bersyarat atau respon yang diharapkan; Memberi
kesempatan kepada pasien untuk memulai pembicaraan; Memberi kesempatan kepada
pasien untuk berinisiatif dalam memilih topik pembicaraan.
10
Bidan harus dapat melihat segala sesuatu dari perpektif pasien.
15. Perenungan
Tahap Pre interaksi adalah masa persiapan sebelum mengevaluasi dan berkomunikasi
dengan pasien. Pada masa ini bidan perlu membuat rencana interaksi dengan pasien
yaitu : melakukan evaluasi diri, menetapkan tahapan hubungan/ interaksi, merencanakan
interaksi.
1.2 Perkenalan
Tahap Perkenalan adalah kegiatan yang dilakukan saat pertama kali bertemu. Hal yang
perlu dilakukan bidan adalah : memberi salam; memperkenalkan diri; menanyakan
nama pasien; menyepakati pertemuan (kontrak); melengkapi kontrak; menyepakati
masalah pasien; mengakhiri perkenalan.
1.3 Orientasi
Fase ini dilakukan pada awal setiap pertemuan kedua dst. Tujuan : memvalidasi keakuratan
data, rencana yang telah dibuat dengan keadaan pasien dan mengevaluasi hasil tindakan yg
lalu. Hal yang harus diperhatikan : memberi salam; memvalidasi keadaan
psien; mengingatkan kontrak.
Merupakan inti hubungan bidan-klien yang terkait erat dengan pelaksanaan rencana
tindakan kebidanan yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Tujuan tindakan
kebidanan :
1. Pemahaman berbeda.
2. Penafsiran berbeda.
3. Komunikasi yang terjadi satu arah.
4. Kepentingan berbeda.
5. Pemberian jaminan yang tidak mungkin.
6. Bicara hal-hal yang pribadi.
7. Menuntut bukti, penjelasan dan tantangan.
8. Mengalihkan topik pembicaran.
9. Memberikan kritik mengenai perasaan pasien.
10. Terlalu banyak bicara.
11. Memperlihatkan sifat jemu dan pesimis.
1.1.1 Pengkajian
Menentukan kemampuan dalam proses informasi; mengevaluasi data tentang status mental
pasien; mengevaluasi kemampuan pasien dalam berkomunikasi; mengobservasi
kejadian yang terjadi; mengidentifikasi perkembangan pasien; menentukan sikap pasien;
mengkaji tingkat kecemasan pasien.
12
1.1.2 Rencana tujuan
1.1.3 Implementasi
Memperkenalkan diri pada pasien; memulai interaksi dengan pasien; membantu pasien
mendapatkan gambaran pengalamannya; menganjurkan pasien untuk mengungkapkan
perasaan; menggunakan komunikasi untuk meningkatkan harga diri pasien.
1.1.4 Evaluasi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Komunikasi merupakan landasan bagi profesi bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan karena tugas bidan adalah memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Proses komunikasi merupakan suatu penyampaian pesan, ide, atau lambing
kepada orang lain agar dapat mencapai persepsi yang sama sesuai dengan yang
dikehendaki oleh komunikator. Tujuan berkomunikasi adalah memudahakan dan
melancarkan pencapaian tujuan. Unsure dasar komunikasi terdiri atas komunikator, pesan,
saluran komunikasi, metode komunikasi, komunikan,lingkungan, dan umpan balik.
Kemampuan menerapkan teknik komunikasi terapeutik dalam asuhan
kebidanan memerlukan latihan dan kepekaan serta ketajaman perasaan, karena komunikasi
terjadi tidak dalam kehampaan, tetapi dalam dimensi nilai,waktu,dan ruang yang turut
memengaruhi keberhasilan komunikasi yang terlihat melalui dampak terapeutik bagi
klien dan juga berpusat bagi bidan sebagai komunikator.
B. SARAN
13
Sebagai seorang bidan, komunikasi adalah hal yang sangat penting dan
merupakan kunci utama keberhasilan seorang bidan.Sebaiknya dalam berkomunikasi
dengan klien, seorang bidan harusnya menjaga etika dan penampilannya dalam
menghadapi kliennya.Menjaga hak-hak priabdi dan hak-hak orang
lain.Menghormati,menjaga perasaan klien, dengan melihat kondisi ekonominya.Menjaga
rahasia klien.
Daftar Pustaka
Tyastuti, dkk., 2008. Komunikasi dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan .Yogyakarta:
Wiryanto, DR., 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi . Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Grasindo.
14