SOSIOLOGI KOMUNIKASI
RUSLIN S.IKOM,M.IKOM
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Elvia sapitri pardede (211221176)
Wardatunnisa (211221198)
Dwi rodzotul fitri (211221175)
Setiap perkembangan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari sejarah. Bagaimana ilmu
pengetahuan itu lahir dari proses berpikir seseorang. Begitu juga dengan sub disiplin ilmu
sosiologi komunikasi yang muncul untuk menjawab dan menganalisa masyarakat
digital/teknologi. Sosiologi mempunyai tujuan pokok meningkatkan kemampuan manusia
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Oleh karena itu, terdapat beberapa
fungsi dari memahami ilmu sosiologi.
Dalam sosiologi, komunikasi khalayak adalah partisipan aktif dalam membangun dan
menginterpretasikan makna atas apa yang mereka baca, dengar dan lihat sesuai dengan konteks
budaya, khalayak sangat berpengaruh dalam membangun budaya. Sosiologi komunikasi
merupakan kekhususan sosiologi dalam mempelajari interaksi sosial yaitu suatu hubungan atau
komunikasi yang menimbulkan proses saling mempengaruhi antara individu atau kelompok.
BAB I
PENDAHULUAN
Konsep “khalayak” (audience) dalam konteks komunikasi telah dikenal sejak jaman
Yunani Kuno. Pada masa itu pengertian khalayak menunjuk pada sekumpulan orang yang
menonton suatu pertunjukan (misalnya drama, atau pertandingan). Dengan demikian
pengertian khalayak di sini adalah sekumpulan orang yang terorganisir pada waktu dan
tempat tertentu, di mana masing-masing secara sukarela datang ke suatu tempat karena
memiliki perhatian yang sama serta tujuan yang lebih kurang sama, yaitu ingin
memperoleh hiburan.
Sejalan perkembangan jaman, pengertian khalayak tersebut di atas sudah tidak lagi
memadai untuk menggambarkan kondisi nyata dari khalayak. Perubahan yang terjadi
dalam masyarakat, khususnya perubahan yang terjadi dalam hal teknologi komunikasi
telah mengubah konsepsi khalayak dari rumusan awalnya. Kehadiran teknologi mesin
cetak telah melahirkan khalayak pembaca yang tidak lagi terbatas pada dimensi ruang dan
waktu. Munculnya komersialisasi media massa telah memperluas skala operasi media
massa dari hanya sekedar institusi sosial menjadi institusi ekonomi.
Jadi pada masa sekarang ini konsepsi khalayak menunjuk pada sekumpulan orang yang
terbentuk sebagai akibat atau hasil dari kegiatan komunikasi yang dilakukan yang
jumlahnya besar (bahkan mungkin tidak terbata), tersebar secara luas, banyak di
antaranya yang tidak saling mengenal satu dengan yang lainnya, dan heterogen dalam hal
ciri-ciri sosio ekonomi dan demografinya. Khalayak (audience) merupakan faktor penentu
keberhasilan komunikasi. Ukuran keberhasilan upaya komunikator yang ia lakukan
adalah apabila pesan-pesan yang disampaikan melalui saluran/medium yang diterima
sampai pada khalayak sasaran, dipahami, dan mendapatkan tanggapan positif, dalam arti
sesuai dengan harapan komunikator.
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 SOSIOLOGI
1. Auguste Comte
Sosiologi merupakan studi yang khusus membahas tentang hukum dasar yang muncul
dari adanya gejala sosial di dalam sebuah masyarakat (kumpulan orang). Menurutnya
studi Sosiologi dapat dibedakan menjadi sosiologi statis dan dinamis. Pengertian
sosiologi statis sendiri adalah ilmu di dalam ilmu sosiologi yang membahas dan mengkaji
khusus adanya perhatian pada pusat-pusat hukum statis yang menjadi dasar adanya
dinamika dan munculnya sebuah masyarakat. Terkadang di benak banyak orang muncul
pertanyaan seperti ini.
Sedangkan pengertian sosiologi dinamis adalah cabang ilmu sosiologi yang memahami
dan mengkaji lebih dalam terhadap pusat perkembangan masyarakat dalam arti luas yaitu
pembangunan. Apa saja yang akan dipelajari di sosiologi dinamis? yaitu faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan kehidupan masyarakat, produk atau karya yang
diciptakan masyarakat dan apa saja yang telah dijalani dan dilewati oleh masyarakat itu
sendiri.
2. Max Weber
Menurut Weber, definisi dan pengertian sosiologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari
tentang gejala dan tindakan yang ada di sosial. Tindakan sosial sendiri disini didefinisikan
sangat subjektif bagi individu dan tertuju pada perilaku orang lain yang diamati.
3. Emile Durkheim
Menurut Emile, sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta yang muncul di
dunia sosial masyarakat. Fakta sosial yang dimaksud disini adalah bagaimana cara orang
dalam bertindak, berpikir, dan berperasaan di luar individu dan mempunyai kekuatan
memaksa yang mengendalikannya.
Contoh mengenai fakta sosial menurut Emile Durkheim seperti moral, hukum, tata cara
berpakaian, kepercayaan, adat istiadat, dan kaidah ekonomi. Dimana fakta-fakta sosial
tersebut mengendalikan dan dapat memaksa individu yang ada dan akan diberikan sanksi
apabila melanggar aturan yang telah ada dan tumbuh tersebut.
2.3 KHALAYAK
Khalayak merupakan pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
komunikator (Cangara, 2008:26). Khalayak terdiri dari satu orang, kelompok, ataupun
massa. Khalayak memiliki latar belakang yang berbeda-beda, sehingga perlu dilakukan
strategi dalam penyampaian pesan agar pesan dapat diterima oleh target sasaran.
Mengenali khalayak merupakan prinsip dasar agar komunikasi dapat berjalan dengan
lancar. Menurut Hiebert (Nurudin, 2007:105-106) khalayak memiliki 5 karakteristik,
diantaranya:
1. Khalayak cenderung berisi individu-individu yang memiliki ketertarikan untuk
berbagi pengalaman dan dipengaruhi bagaimana hubungan sosial antara mereka.
2. Khalayak cenderung besar, yaitu khalayak tersebar dalam berbagai jangkauan sasaran
media massa. Namun, ukuran besar tersebut menjadi relatif. Karena disetiap media
pasti memiliki jumlah khalayak yang berbeda, dan itu masih bisa disebut dengan
khalayak atau audiens tanpa mengurangi makna.
3. Khalayak cenderung heterogen, yaitu khalayak berasal dari berbagai lapisan
masyarakat dan berbagai kategori sosial.
4. Khalayak cenderung anonim, yaitu antar individunya tidak saling mengenal. Yang
berarti pada sebuah kelompok komunikasi khalayak tidak dapat mengenal antar
individu secara keseluruhan karna jangkauan yang besar tersebut.
5. Khalayak secara fisik dipisahkan dengan komunikator, misal ketika kita tengah
mengikuti acara pengajian dengan penceramah berada di mimbar. Maka itu adalah
sebuah pemisahan jarak agar komunikan dapat lebih fokus dengan komunikator.