Anda di halaman 1dari 3

Transcript of KPM - Pendekatan Bottom Up dalam Pemberdayaan

Masyarakat
Mengembangkan kemampuan masyarakat
Mengubah perilaku masyarakat
Mengorganisir diri masyarakat
Pendekatan
top-down
dan
bottom up
merupakan dua jenis pendekatan perencanaan yang sering digunakan dalam perencanaan
pembangunan suatu wilayah tipe perencanaan bottom up lebih sering diterapkan di negara
maju dimana sebagian besar masyarakatnya secara aktif berpartisipasi dalam pemerintahan
yang ada.
Terimakasih
3 Tujuan Utama dalam Pemberdayaan Masyarakat
Pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat
Kesimpulan
Pendekatan buttom up terdapat manfaat serta tujuan yang dapat dicapai dalam semua tahapan
dalam proses pembangunan desa, ialah:
Mengikutsertakan semua kelompok kepentingan dalam setiap tahapan proses pembangunan
desa
Menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap setiap tahapan proses pembangunan
Dihargainya inisiatif msayarakat dalam setiap tahapan proses pembangunan desa
Munculnya kemandirian dari masyarakat dalam mengatasi masalah yang ada di
lingkungannya.

Pendekatan Bottom Up
Secara konseptual pendekatan
buttom up
dapat dalam perencanaan pembangunan yang dapat didefinisikan sebagai pendekatan
perencanaan pembangunan dari bawah ke atas, sebagai contoh perencanaan pembangunan
yang dibuat oleh pemerintahan desa bersama lembaga masyarakat desa dengan melibatkan
semua unsure lapisan masyarakat.

Menurut Marzuki (2004) terdapat dua ciri penting dari pendekatan


buttom up
dalam pembangunan desa, yaitu:
Adanya kemitraan atas dasar kesamaan antara pemerintah dan masyarakat setempat yang
diwujudkan dalam pengambilan keputusan perencanaan pembangunan dan
mengimplementasikan keputusan program tersebut.
Bahwa masyarakat setempat yang membuat keputusan mereka dan mengambil tanggung
jawab penuh dalam perencanaan, implementasi, monitoring, dan evaluasi program dengan
dukungan pemerintah.

Pendekatan
bottom up
yang di artikan sebagai perencanaan pembangunan desa dari bawah ke atas adalah
perencanaan pembangunan yang dibuat oleh pemerintahan desa bersama lembaga masyarakat
desa dengan melibatkan semua unsure lapisan di masyarakat. Semua unsur yang ada di
masyarakat turut serta dalam pembangunan desa, oleh sebab itu pendekatan
bottom up
dapat dikatakan sebagai pendekatan pembangunan oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat.

Selain itu dengan adanya pendekatan


bottom up
ini dapat terjadi proses
exchange
antara masyarakat dan pemerintah. Hasil penelitian dari Bryant dan White (1985) yang
mengemukakan bahwa pendekatan
buttom up
dalam perencanaan pembangunan desa sangat efektif karena masyrakat dapat memberi
tanggapan atau
feedback
kepada pihak pemerintah mengenai hal-hal menyangkut jawaban, tanggapan, laporan,
keluhan, dll. Tidak hanya itu dengan pendakatan
buttom up
aspirasi, pemintaan atau tuntutan masyarakat dapat tersalurkan.
Rp. 3,500
Senin, 6 September 2015
Vol XCIII, No. 311
Apa arti pemberdayaan masyarakat?
Pendekatan Bottom Up dalam Pemberdayaan Masyarakat
Contoh Implemantasi Pendekatan Bottom Up di Masyarakat
Kita sering mendengar istilah pemberdayaan masyarakat. Apa sebenarnya arti dari
pemberdayaan masyarakat tersebut? Secara lugas dapat diartikan sebagai suatu proses yang
membangun manusia atau masyarakat melalui pengembangan kemampuan masyarakat,
perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat.

Dari definisi tersebut terlihat ada 3 tujuan utama dalam pemberdayaan masyarakat yaitu
mengembangkan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku masyarakat, dan
mengorganisir diri masyarakat. Kemampuan masyarakat yang dapat dikembangkan tentunya
banyak sekali seperti kemampuan untuk berusaha, kemampuan untuk mencari informasi,
kemampuan untuk mengelola kegiatan, kemampuan dalam pertanian dan masih banyak lagi
sesuai dengan kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
Implementasi bottom up ini kami ambil sebagai contoh adalah perguruan tinggi dimana
perguruan tinggi selaku agen pemberdaya masyarakat mengambil langkah awal
mensosialisasikan konsep Posdaya kepada masyarakat calon wilayah penerapan Posdaya,
sekaligus dalam sosialisasi tersebut perguruan tinggi menawarkan program pemberdayaan
yang bersifat bottom up tersebut kepada masyarakat yang awalnya diwakili oleh beberapa
tokoh masyarakat. Posdaya adalah wadah kegotongroyongan di masyarakat dengan prinsip
dari, oleh, dan untuk masyarakat dengan misi meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) dengan fokus utama keluarga-keluarga miskin. Titik sentral kegiatan Posdaya adalah
pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan. Sebagai wadah gotong royong Posdaya
melibatkan orang-orang kaya di suatu wilayah sebagai kelompok peduli atau donatur yang
akan berperan aktif sebagai penyedia dana untuk lancarnya kegiatan Posdaya. Metode
pengembangan Posdaya adalah
“Bottom up Planning”
dengan mengutamakan kemandirian dan keswadayaan.
KOMUNIKASI PEMBERDAYAN MASYARAKAT
Disusun Oleh:
Tiffani Ridha Karima (F1C013001)

Geta Aries Maulana (F1C013027)

Purwita Apriantiwi (F1C013047)

Anda mungkin juga menyukai