TUGAS AGROEKOWISATA
1. Prinsip-prinsip agroekowisata ?
Perencanaan pengembangan kawasan agrowisata harus memenuhi prinsipprinsip tertentu
yaitu:
a) Pengembangan kawasan agrowisata harus mempertimbangkan penataan dan
pengelolaan wilayah dan tata ruang yang berkelanjutan baik dari sisi ekonomi,
ekologi maupun sosial budaya setempat.
Mempertimbangkan RTRWN yang lebih luas sebagai dasar pengembangan kawasan.
Mendorong apresiasi yang lebih baik bagi masyarakat luas tentang pentingnya
pelestarian sumber daya alam yang penting dan karakter sosial budaya.
Menghargai dan melestarikan keunikan budaya, lokasi dan bangunanbangunan
bersejarah maupun tradisional.
b) Pengembangan fasilitas dan layanan wisata yang mampu memberikan kenyamanan
pengunjung sekaligus memberikan benefit bagi masyarakat setempat.
Memberikan nilai tambah bagi produk-produk lokal dan meningkatkan pendapatan
sektor agro.
Merangsang tumbuhnya investasi bagi kawasan agrowisata sehingga menghidupkan
ekonomi lokal.
Merangsang tumbuhnya lapangan kerja baru bagi penduduk lokal.
Menghidupkan gairah kegiatan ekonomi kawasan agrowisata dan sekitarnya.
Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya lokal.
c) Pengembangan kawasan agrowisata harus mampu melindungi sumber daya dan
kekayaan alam, nilai-nilai budaya dan sejarah setempat. Pengembangan kawasan
agrowisata ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar semata, tetapi harus dalam
koridor melindungi dan melestarikan aset-aset yang menjadi komoditas utama
pengembangan kawasan. Penggalian terhadap nilai-nilai, lokasi, kegiatan, atraksi
wisata yang unik ditujukan untuk mendorong pertumbuhan kawasan agrowisata
secara berkelanjutan.
d) Diperlukan studi dan kajian yang mendalam, berulang (repetitive) dan melibatkan
pihak-pihak yang relevan baik dari unsur masyarakat, swasta maupun pemerintah.
Dengan demikian diharapkan perencanaan & pengembangan kawasan semakin baik
dari waktu ke waktu serta terdokumentasi dengan baik.
4. Manfaat Agroekowisata ?
1. Pengaturan dasar alaminya, yang meliputi kultur atau sejarah yang menarik, keunikan
sumber daya biofisik alaminya, konservasi sumber daya alam ataupun kultur budaya
masyarakat.
2. Nilai pendidikan, yaitu interpretasi yang baik untuk program pendidikan dari areal,
termasuk lingkungan alaminya dan upaya konservasinya.
3. Partisipasi masyarakat dan pemanfaatannya. Masyarakat hendaknya
melindungi/menjaga fasilitas atraksi yang digemari wisatawan, serta dapat
berpartisipasi sebagai pemandu serta penyedia akomodasi dan makanan.
4. Dorongan meningkatkan upaya konservasi. Wisata ekologi biasanya tanggap dan
berperan aktif dalam upaya melindungi area, seperti mengidentifikasi burung dan
satwa liar, memperbaiki lingkungan, serta memberikan penghargaan/fasilitas kepada
pihak yang membantu melindungi lingkungan.
Teknologi lokal seperti Talun Kebun atau Pekarangan yang telah berkembang di
masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan salah satu contoh yang bisa
ditawarkan untuk agrowisata. Teknologi lokal ini telah terbukti cukup mampu
mengendalikan kesuburan tanah melalui pendauran hara secara vertikal. Selain dapat
mengefisienkan pemanfaatan hara, teknologi ini juga dapat memanfaatkan energi
matahari dan bahan organikin situ dengan baik sesuai dengan tingkat kebutuhan.
Dengan demikian, melalui agrowisata kita dapat memahami teknologi lokal kita
sendiri, sehingga ketergantungan pada teknologi asing dapat dikurangi.