Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

GEOGRAFI PARIWISATA
http://shofisblog.blogspot.com/2014/10/konsep-dasar-geografi-
tumbuhan-hewan.html

DOSEN PEMBIMBING :
Rika Despica, S.Pd, M.Si

DISUSUN OLEH :
Kelompok 4
Devi Asri Purnama (19030029)
Ramadhani Putri (19030031)
Rizka Syahyeni (19030033)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PGRI SUMATERA BARAT
2021
KATA PENGANTAR ko

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan atau menyusun makalah Geografi
Pariwisata yang membahas tentang “AGRO WISATA”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari dosen pembina mata kuliah dan rekan-rekan yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa Meridhoi
segala usaha kita, Aamiin.

Padang, 14 juni 2021,

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................


B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

A. Pengertian Agro Wisata............................................................................................

B. Mendeskripsikan agroWisata di Sumatera Barat.....................................................

C. Mendeskripsikan agroWisata di Indonesia...............................................................

D. Mendeskripsikan gambaran agroWisata di daerah masing-masing...........................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................

A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro)
sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman
rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang
menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, kita bisa meningkatkan pendapatan
petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi
lokal (indigenous knowledge) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan
alaminya.
Potensi objek wisata dapat dibedakan menjadi objek wisata alami dan buatan manusia. Objek
wisata alami dapat berupa kondisi iklim (udara bersih dan sejuk, suhu dan sinar matahari
yang nyaman, kesunyian), pemandangan alam dan sumber air kesehatan (air mineral, air
panas).
Objek wisata buatan manusia dapat berupa falitas atau prasarana, peninggalan sejarah dan
budidaya, pola hidup masyarakat dan taman-taman untuk rekreasi atau olah raga. Objek
agrowisata yang telah berkembang dan tercatat dalam basis data Direktorat Jenderal
Pariwisata 1994/1995 terdapat delapan propinsi yaitu Sumatera Utara, Riau, Jawa Barat,
Jawa Tengah dan DIY, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. Objek
agrowisata umumnya masih berupa hamparan suatu areal usaha pertanian dari perusahaan-
perusahaan besar yang dikelola secara modern/ala Barat dengan orientasi objek keindahan
alam dan belum menonjolkan atraksi keunikan/spesifikasi dari aktivitas lokal masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian agroWisata?
2. Bagaimana Mendeskripsikan agroWisata di Sumatera Barat?
3. Bagaimana Mendeskripsikan agroWisata di Indonesia ?
4. Bagaimana Mendeskripsikan Gambaran agroWisata di Daerah masing-masing

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengertian agroWisata
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Mendeskripsikan agroWisata di Sumatera Barat
3. Untuk mengetahui Bagaimana Mendeskripsikan agroWisata di Indonesia
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Mendeskripsikan Gambaran agroWisata di Daerah masing-
masing
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agrowisata
Agrowisata adalah kombinasi dari adanya aktivitas pariwisata dan pertanian atau perkebunan
sebagai tempat destinasi masyarakat yang dilakukan di lingkungan perkebunan, pertanian atau
peternakan. Wisata ini merupakan salah satu cara petani untuk mendapatkan uang, selain
dengan menjual hasil dari tani tersebut.
Bagi masyarakat perkotaan, berwisata seperti ini baik untuk mereka, karena mereka dapat
belajar tentang perkebunan/pertanian/peternakan, memetik buah langsung dari pohonnya,
ataupun hanya berjalan di sekitar lingkungan untuk menghirup udara segar. Selain itu, bagi
orang tua yang memiliki anak, mengajak keluarga ke tempat wisata seperti ini akan
mengenalkan asal usul buah atau sayuran yang mereka konsumsi. Anak-anak akan
mengetahui bahwa buah dan sayur yang mereka makan berasal dari hasil perkebunan dan
pertanian.

Saat ini, beberapa wisata agro tidak hanya terfokus pada aktivitas menanam bunga, memetik
buah atau berjalan-jalan saja. Namun juga menyediakan sarana lain seperti camping ground,
flying fox dan outbond yang seru.
Tujuan dari wisata agro adalah untuk memperluas pengetahuan, sebagai pengalaman rekreasi,
dan meningkatkan hubungan usaha di bidang pertanian/peternakan/perkebunan. Selain dari
adanya tujuan tersebut, ada manfaat lain dari wisata ini.
 Jenis Agrowisata
Pada era ini, manusia di bumi hidupnya dipenuhi dengan kejenuhan, rutinitas dan segudang
kesibukan. Pengembangan Agrowisata dapat diarahkan dalam bentuk ruangan tertutup
(seperti museum), ruangan terbuka (taman atau lansekap), atau kombinasi antara keduanya.
Tampilan Agrowisata ruangan tertutup dapat berupa koleksi alat-alat pertanian yang khas dan
bernilai sejarah atau naskah dan visualisasi sejarah penggunaan lahan maupun proses
pengolahan hasil pertanian.
1.Agrowisata Ruang Terbuka Alami
Objek Agrowisata ruangan terbuka alami ini berada pada areal di mana kegiatan tersebut
dilakukan langsung oleh masyarakat petani setempat sesuai dengan kehidupan keseharian
mereka. Masyarakat melakukan kegiatannya sesuai dengan apa yang biasa mereka lakukan
tanpa ada pengaturan dari pihak lain. Untuk memberikan tambahan kenikmatan kepada
wisatawan, atraksi-atraksi spesifik yang dilakukan oleh masyarakat dapat lebih ditonjolkan,
namun tetap menjaga nilai estetika alaminya. Sementara fasilitas pendukung untuk
kenyamanan wisatawan tetap disediakan sejauh tidak bertentangan dengan kultur dan estetika
asli yang ada, seperti sarana transportasi, tempat berteduh, sanitasi, dan keamanan dari
binatang buas.
Contoh Agrowisata terbuka alami adalah kawasan Suku Baduy di Pandeglang dan Suku Naga
di Tasikmalaya, Jawa Barat, Suku Tengger di Jawa Timur, Bali dengan teknologi subaknya,
dan Papua dengan berbagai pola atraksi pengelolaan lahan untuk budi daya umbi-umbian.

2.Agrowisata Ruang Terbuka Buatan


Kawasan Agrowisata ruang terbuka buatan ini dapat didesain pada kawasan-kawasan yang
spesifik, namun belum dikuasai atau disentuh oleh masyarakat adat. Tata ruang peruntukan
lahan diatur sesuai dengan daya dukungnya dan komoditas pertanian yang dikembangkan
memiliki nilai jual untuk wisatawan. Demikian pula teknologi yang diterapkan diambil dari
budaya masyarakat lokal yang ada, diramu sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan
produk atraksi Agrowisata yang menarik.

Fasilitas pendukung untuk akomodasi wisatawan dapat disediakan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat modern, namun tidak mengganggu keseimbangan ekosistem yang ada. Kegiatan
wisata ini dapat dikelola oleh suatu badan usaha, sedang pelaksana atraksi parsialnya tetap
dilakukan oleh petani lokal yang memiliki teknologi yang diterapkan

B. Mendeskripsikan agroWisata di Sumatera Barat


Indonesia, sesungguhnya memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan
agrowisata, selain karena citra Indonesia yang cukup kuat pada bidang pertanian juga karena
Indonesia dilimpahi oleh kekayaan alam yang sangat indah dan tersebar merata di hampir
seluruh wilayah Indonesia. Perubahan dalam konsep budidaya pertanian menjadi agribisnis
memungkinkan bidang pertanian berkolaborasi dengan bidang lainnya, tentunya dengan
harapan kolaborasi tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang selama ini
mengantungkan hidupnya dari bidang tersebut.
Derasnya arus perubahan dan globalisasi ternyata memaksa sektor pertanian Indonesia harus
mampu bersaing dengan negara lain secara terbuka di pasar internasional, salah satunya
dengan mengembangkan konsep agrowisata. Di Indonesia, Ada banyak daerah yang diyakini
mampu mengembangkan konsep agrowisata, sebagai solusi mengembangkan potensi
pertanian dan pariwisatanya agar mampu berjalan secara beriringan dan memberi keuntungan
satu sama lain, diantaranya adalah Propinsi Sumatera Barat.
Sumatera Barat dikenal sebagai salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi dalam
bidang pertanian yang luar biasa. Dengan kondisi wilayah yang dikelilingi oleh laut serta
barisan pegunungan, membuat hampir seluruh wilayah di propinsi ini dikelilingi oleh hutan
hujan tropis dengan curah hujan dan kelembaban yang mendukung tumbuh suburnya berbagai
jenis tanaman tropis. Komoditi pertanian yang dihasilkan kota-kota di wilayah Sumatera
Barat bahkan telah tersebar luas hingga ke berbagai daerah lainnya di Indonesia.
Di bidang pariwisata, Sumatera Barat juga dikenal sebagai salah satu propinsi yang kaya akan
potensi pariwisata alam dengan sumber daya alamnya yang indah serta bentangan bukit
barisan yang mengelilingi kota-kota di Sumatera Barat. Tidak heran jika Sumatera Barat di
kenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang terbaik di Indonesia. Kedua potensi ini jika
dikembangkan secara bersama akan menghasilkan kekuatan ekonomi baru bagi masyarakat,
yaitu agrowisata di Sumatera Barat.

C. Mendeskripsikan agroWisata di Indonesia


Di Indonesia, Agrowisata atau Agroturisme didefinisikan sebagai sebuah bentuk kegiatan
pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan
untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang
pertanian. Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha
pertanian (agro) sebagai objek wisata.
Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan
usaha dibidang pertanian. Melalui pengembangan Agrowisata yang menonjolkan budaya
lokal dalam memanfaatkan lahan, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani
sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal
(indigenous knowledge) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya

D. Mendeskripsikan Gambaran agroWisata di Daerah Masing-masing


Kami mengambil satu contoh agroWisata di daerah Jambi.

Hamparan alam yang masih terjaga di Provinsi Jambi menyimpan begitu banyak potensi
wisata. Apabila dikelola dengan baik, bukan tak mungkin Jambi akan menjadi salah satu
destinasi wisata yang diburu para pelancong dari luar daerah hingga mancanegara. Ada sebuah
desa di Jambi, yang belakangan semakin ramai diperbincangankan setelah disulap menjadi desa
agrowisata, desa tersebut adalah Lubuk Beringin.
Lubuk Beringin memang menjadi destinasi alam baru dengan daya tarik sungainya yang jernih
serta segar. Adanya semacam air terjun mini dengan debit air yang cukup besar, menjadikan
tempat ini sangat cocok untuk bermain air, mandi atau berenang. Secara geografis, Lubuk
Beringin terletak pada Kecamatan Bathin III Ulu, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Untuk
menuju ke desa agrowisata ini, wisatawan sedikitnya harus menempuh jarak kurang lebih 50
kilometer dari ibukota Kabupaten Bungo. Perjalanan tersebut bisa ditempuh dengan jalur darat
dengan memakan waktu sekitar satu jam.

Dari Muara Bungo, wisatawan bisa menuju ke Lubuk Beringin dengan menggunakan kendaraan
pribadi seperti mobil ataupun motor. Jalan menuju desa ini pun dalam kondisi yang cukup baik,
dan rencananya demi memajukan wisata desa, pemerintah setempat akan membangun berbagai
infrastruktur pendukung seperti pelebaran jalan dan fasilitas lainnya.

Selain menjadi tempat wisata air, Sungai Batang Buat juga memegang peranan penting dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat Lubuk Beringin. Sungai ini dimanfaatkan untuk PLTKA yang
mampu mengaliri listrik ke puluhan rumah yang ada di desa sekitar. Tak hanya itu, air sungai
juga dimanfaatkan untuk mengairi sawah, pemijahan ikan, sumber air minum, serta kebutuhan
rumah tangga lainnya.

Demi menjaga kelestarian sungai, masyarakat setempat memberlakukan beberapa peraturan


seperti lubuk larangan, dilarang menangkap ikan dengan racun, setrum, larangan mencari ikan
dengan pukat panjang, dan juga dilarang menggunakan bahan kimia berbahaya yang berpotensi
merusak ekosistem sungai. Hal ini ditujukan untuk menjaga sumber daya alam, dan memenuhi
kebutuhan dimasa yang akan datang.

FASILITAS LUBUK BERINGIN

Fasilitas yang terdapat di Lubuk Beringin dapat dikategorikan cukup lengkap. Wisatawan bisa
menemukan toilet, tempat sampah, tempat parkir yang sangat luas disebelah sungai, serta
mushola untuk wisatawan yang hendak beribadah. Selain itu, pemerintah setempat rencananya
juga akan menambah berbagai infrastruktur lain seperti pelebaran jalan pada tahun 2017 ini.

Disekitar Sungai Batang Buat, wisatawan juga tak akan kesulitan untuk menemukan pedagang
dan warung yang menjual aneka makanan dan minuman. Selain itu di Desa Lubuk Beringin, juga
terdapat beberapa warung yang bisa dipilih wisatawan untuk sekedar mengobati rasa lapar dan
dahaga usai menyusuri desa.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Pariwisata adalah berbagai macam
kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat,
pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Tujuan diperkenalkannya berbagai macam jenis
dan bentuk pariwisata diatas adalah untuk pengembangan dan pemanfaatan SDA dan budaya
daerah masing-masing, untuk kepentingan rekreasi, kebudayaan, pendidikan dan untuk
kepentingan masyarakat lokal. Sedangkan Agroekowisata adalah wisata alam yang menawarkan
berbagai ekosistem pertanian yang ditambah polesan bentang alam yang khas

B. Saran

Demikian makalah ini dibuat. Penulis menyadari masih banyak adanya

Kekurangan baik dari segi penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran

Yang konstruktif sangat penulis butuhkan untuk pembuatan makalah Kedepannya.


Kiranya hanya itu yang dapat penulis sampaikan, semoga Makalah ini dapat memberikan
manfaat umumnya bagi masyarakat khususnya Bagi pembaca.

Sekian Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

Deptan, 2005. “Agrowisata Meningkatkan Pendapatan


Petani”,http://www.database.deptan.go.id (diakses tanggal 10 maret 2012)

U.S. Konggres OTA , 1992, http://www.database.deptan.go.id (diakses tanggal 10 maret 2012)

Rilla, 1999, http//www.database.deptan.go.id (diakses tanggal 10 maret 2012)

Sutjipta, 2001, http//www.google.co.id/Sutjipta/ekowisata_agrowisata.html (diakses tanggal 10


maret 2012)

Agrowisata di Sumatera Barat, Potensi Agrowisata di Sumatera Barat

http://www.wikipedia.co.id/jambi

http://disporabudpar.jambikota.go.id/

Anda mungkin juga menyukai