Anda di halaman 1dari 38

Tugas Mata Kuliah Tourism Geography

PANTAI GOA CEMARA SEBAGAI OBJEK DAYA TARIK WISATA


KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWAYOGYAKARTA

Disusun oleh:

Bunga Intan Permatasari 15.1749

Dwi Meyliyanti 15.1753

Nur Kurniati 15.17

Reka Salu 15.1770

Rizki Handika Aprizaldi 15.1771

Yunisti Pratiwi 15.1780

PROGRAM STUDI STRATA SATU HOSPITALITY


SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO
YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, hidayah dan
kesehatan yang diberikan sehingga kami sapat menyelesaikan laporan hasil observasi yang
berjudul ”Pantai Goa cemara Sebagai Daya Tarik Wisata Kabupaten Bantul D.I.Yogyakarta”
dapat terselesaikan dengan baik. Laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Tourism Geography.
Dalam penulisan laporan ini, kami mengalami berbagai hambatan. Namun berkat
kerja keras dan semangat yang tinggi sehingga hambatan yang dihadapi dalam penyusunan
laporan ini, kami jadikan sebagai tantangan yang dapat memotivasi untuk menyelesaikannya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa selama penulisan laporan dari awal hingga akhir
tidak akan berhasil dengan baik tanpa bimbingan, dukungan, arahan, dan bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu peneliti ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Suhendroyono, SH, MM, M.Par, selaku Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata
Ambarrukmo.

2. Ibu Dra. Damiasih, MM, M.Par, selaku Wakil Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata
Ambarrukmo.

3. Bapak Mochammad Nur Syamsu, S.Pt, M.Par, selaku Ketua Program Studi S1-
Hospitality Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo.

4. Bapak Achmad Andi Rif’an, S.T., M.Sc, selaku Dosen Pengampuh Mata Kuliah
Tourism Geography.

5. Bapak Nursahid, selaku pengelola (petugas keamanan) Pantai Goa Cemara yang
dengan senang hati telah menyambut dan memberikan banyak informasi mengenai
Pantai Depok sewaktu proses pengambilan data.

6. Kedua orang tua dan saudara-saudari dari tim peneliti yang senantiasa memberikan
dukungan, doa dan motivasi yang tiada henti.

7. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan ini.


Semoga segala amal baik dari semua pihak yang membantu tersusunnya laporan ini
mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Meskipun demikian, peneliti
menyadari dengan sepenuh hati bahwa laporan yang tim peneliti susun masih banyak
kekurangan, sehingga saran dan kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Peneliti berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan peneliti, serta dapat
menambah pengetahuan.

Yogyakarta, Maret 2018

Tim Peneliti
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata di dunia ini sangatlah beragam dari seluruh dunia di berbagai


negara terdapat beberapa jenis wisata yaitu wisata minat khusus, wisata alam, wisata
budaya, wisata keagamaan, wisata bahari. Bahkan pariwisata sekarang semakin
komplek karena banyaknya sektor industri yang ikut serta dalam pariwisata yang
berperan aktif dalam meningkatkan ekonomi di suatu negara dan berperan penting
dalam pembangunan negara maupun objek wisata. Pariwisata saat ini sangat lah
penting di beberapa negara karena pariwisata lebih unggul dalam memperoleh devisa,
memberantaskan kemiskinan, menambahkan lapangan pekerjaaan.
Indonesia adalah salah satu negara yang memilki sangat banyak objek wisata
yang terdiri pulau, gunung, laut, pantai, sungai bahkan beberapa objek wisata minat
khusus yang dapat dinikmati oleh wisatawan. Tidak hanya berbasis alam, Indonesia
juga kaya akan budaya, sejarah, dan hal-hal unik yang bisa ditemukan diseluruh
pelosok negeri. Maka dari itu Pariwisata telah menjadi industri terbesar dan
memperlihatkan pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. Indonesia memiliki
beberapa objek wisata terbaik ditiap pulaunya. Mulai dari Sabang sampai Merauke,
tidak diragukan lagi setiap sudut menyimpan keindahan dan keunikan di masing-
masing kota. Keanekaragaman flora dan fauna, adat-istiadat, dan segala yang ada di
Indonesia mampu meningkatkan jumlah wisatawan tiap tahun.
Salah satu keunikan yang ada di Indonesia yaitu terdapat di Daerah Istimewa
Yogyakarta yang selain terkenal sebagai pulau pendidikan juga terkenal sebagai pulau
pariwisata kedua setelah Pulau Bali yang ramai dikunjungi oleh wisatawan nusantara
maupun wisatawan mancanegara. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki beberapa
kabupaten yang ditiap kabupaten masing-masing memiliki objek daya tarik wisata
yang khas dan menarik, salahsatunya yaitu Kabupaten Bantul yang merupakan
kabupaten yang terkenal dengan wisata pantai Yogyakarta. Salah satu pantai yang
terdapat di Kabupaten Bantul yaitu Pantai Goa Cemara.
Objek Daya Tarik Wisata Pantai Goa Cemara terletak di jalan Lintas Selatan,
Dusun Patihan, Desa Gading Sari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah
Istimawa Yogyakarta. Selain masih alami dengan panoramanya yang indah, pantai ini
belum terlalu populer di kalangan wisatawan nusantara maupun wisatawan asing.
Pantai Goa cemara dikenal sebagai pantai yang yang sejuk, memiliki tanah subur
dengan banyak ditumbuhi pohon cemara, Selain kememiliki panorama yang sejuk dan
alami, Pantai Goa Cemarajuga dilengkapi dengan berbagai fasilitas outbound, jejeran
warung makan yang menawarkan berbagai jenis makanan olahan seafood mulai dari
snack hingga makanan berat. Untuk mengetahui lebih lengkap informasi mengenai
Pantai Goa Cemara, kami tim peneliti melakukan observasi langsung ke lokasi Pantai
Goa Cemara dan memutuskan untuk membuat laporan hasil observasi yang berjudul
”PANTAI GOA CEMARA SEBAGAI OBJEK DAYA TARIK WISATA
KABUPATEN BANTUL D.I.YOGYAKARTA”.

B. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya kegiatan observasi serta penulisan laporan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui kondisi pariwisata di Pantai Goa Cemara, Bantul.
2. Untuk mengetahui komponen Pariwisata Penawaran (Supply)
3. Untuk mengetahui komponen Demand di Pantai Goa Cemara, Bantul.
4. Untuk mengetahui karakteristik wilayah dan wisatawan di Pantai Goa Cemara,
Bantul.
5. Untuk mengetahui kondisi bentanglahan/geomorfologi Pantai Goa Cemara
6. Untuk mengetahui gambaran kebencanaan di Pantai Goa Cemara
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Pariwisata;

Prof. Salah Wahab dalam Oka A.Yoeti (1996:116)


Pariwisata dalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat
pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri/ diluar
negeri, meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari
kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia
memperoleh pekerjaan tetap.

B. Analisis Supply and Demand


1. Supply
Permintaan adalah ungkapan keinginan dan kemampuan seorang pembeli untuk
memperoleh jumlah tertentu dari suatu barang dalam berbagai kemungkinan harga yang
pembeli mungkin dapat tawarkan. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran yaitu
harga barang itu sendiri, harga sumber produksi, tingkat produksi, ekspektasi/perkiraan. Yang
termasuk dalam supply sendiri adalah:
a. Atraksi
Daya tarik suatu objek wisata ataupun hasil kesenian dari suatu daerah tertentu
yang dapat menarik wisatawan/ turis asing untuk berkunjung menuju ketempat wisata
tersebut. (James Spillane: 1987)
1) Something to see adalah obyek wisata tersebut harus mempunyai sesuatu
yang bisa di lihat atau di jadikan tontonan oleh pengunjung wisata. Dengan
kata lain obyek tersebut harus mempunyai daya tarik khusus yang mampu
untuk menyedot minat dari wisatawan untuk berkunjung di obyek tersebut.
2) Something to do adalah agar wisatawan yang melakukan pariwisata di sana
bisa melakukan sesuatu yang berguna untuk memberikan perasaan senang,
bahagia, relax berupa fasilitas rekreasi baik itu arena bermain ataupun
tempat makan, terutama makanan khas dari tempat tersebut sehingga
mampu membuat wisatawan lebih betah untuk tinggal di sana.
3) Something to buy adalah fasilitas untuk wisatawan berbelanja yang pada
umumnya adalah ciri khas atau icon dari daerah tersebut, sehingga bisa
dijadikan sebagai oleh-oleh. (Yoeti,1985,p.164)
b. Aksesibilitas
Aksesibilitas didefinisikan suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan
mengenai cara lokasi tata guna lahan berinteraksi satu sama lain dan ‘mudah’ atau
‘susah’nya lokasi tersebut dicapai melalui sistem jaringan transportasi. Setiap lokasi
geografis yang berbeda memiliki tingkat aksesibilitas yang berbeda hal ini disebabkan
perbedaan kegiatan dari masing-masing tata guna lahan.
Transportasi adalah alat yang digunakan untuk mengangkut manusia, hewan
dan barang ketempat tujuan. Atau definisi transportasi yang lainnya yaitu
memindahkan manusia, hewan ataupun barang dari tempat asal ketempat tujuannya
dengan memakai suatu alat yang dapat digerakan oleh makhluk hidup atau mesin.

c. Amenitas
Amenitas adalah semua bentuk fasilitas yang memberikan pelayanan bagi
wisatawan untuk segala kebutuhan selama tinggal atau berkunjung pada suatu daerah
tujuan wisata, seperti hotel, motel, restaurant, bar, discotheques, café, shopping
center, souvenir shop. Perusahaan-perusahaan inilah yang member pelayanan bila
mereka dating berkunjung pada suatu DTW. (Lawson and Baud Bovy : 2011)

2. Demand
Secara umum dalam ilmu ekonomi demand atau penawaran adalah jumlah produk
baik berupa barang atau jasa yang diinginkan dan mampu dibeli oleh konsumen, pada
berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu dengan menganggap faktor yang
mempengaruhinya konstan/tetap (ceteris paribus).

C. Kebencanaan
Adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengganggu bahkan mengancam
kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam maupun non alam (akibat ulah
manusia) sehingga mengakibatkan kerugian bagi masyarakat, korban jiwa , kerusakan
lingkungan serta gangguan psikologis. Secara garis besar terdapat empat fase manajemen
bencana, yaitu:
1. Fase Mitigasi: upaya memperkecil dampak negative bencana. Contoh: zonasi dan
pengaturan bangunan (building codes), analisis kerentanan; pembelajaran public.
2. Fase Preparadness: merencanakan bagaimana menaggapi bencana. Contoh:
merencanakan kesiagaan; latihan keadaan darurat, system peringatan.
3. Fase respon: upaya memperkecil kerusakan yang disebabkan oleh bencana. Contoh:
pencarian dan pertolongan; tindakan darurat.
4. Fase Recovery: mengembalikan masyarakat ke kondisi normal. Contoh: perumahan
sementara, bantuan keuangan; perawatan kesehatan.
Adaptasi bencana adalah penyesuaian sistem alam dan manusia terhadap stimulus
bencana alam nyata atau yang diharapkan tidak ada dampak-dampaknya, yang menyebabkan
kerugian atau mengeksploitasi kesempatan-kesempatan yang memberi manfaat. Hal-hal
penting dalam adaptasi dan ancaman bencana alam adalah kesadaran publik, kesiapsiagaan,
ketangguhan/tangguh,langkah-langkah struktural/nonstruktural, manajemen resiko bencana,
partisipasi.

D. Geomorfologi
Adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi dan bentang alam serta
proses proses terhadap perubahan permukaan bumi serta bentang alam. Geomorfologi
mempelajari bentuk bumi mulai dari pembentukannya dan prosesproses yang ada di bumi
sejak bumi ada sampai saat ini. bentuk muka bumi terdiri dari berbagai macam, misalnya
dataran tinggi, dataran rendah, pantai, dan pegunungan.

E. Karakteristik Wisatawan
Bicara mengenai wisatawan akan didapatkan suatu cerita yang panjang tentang
mereka, siapa, darimana, mau kemana, dengan apa, dengan siapa, kenapa ke sana dan masih
banyak lagi. Wisatawan memang sangat beragam, ada tua-muda, miskin-kaya, asing-
domestik, berpengalaman maupun tidak, semua ingin berwisata dengan keinginan dan
harapan yang berbeda-beda. Perlunya mengetahui karakteristik wisatawan untuk mengetahui
target pasar di daya tarik tersebut, dan lebih mudah menentukan strategi apa yang akan
digunakan untuk mengembangkan suatu daya tarik wisata.
Berikut Konsep dasar karakteristik wisatawan berdasarkan karakteristik perjalanannya atau
trip descriptor dan karakteristik wisatawannya atau tourist descriptor.
1. Trip descriptor
Wisatawan dalam trip descriptor bisa dibagi ke dalam berbagai kelompok
berdasarkan jenis pejalanan yang dilakukan. Pada umumnya, jenis perjalanan dibedakan
menjadi perjalanan rekreasi, mengunjungi teman atau keluarga, VFR atau Visiting friends
and relatives, perjalanan bisnis dan kelompok perjalanan yang lain. Selain itu, bisa juga
dengan menambah jenis perjalanan yang digunakan untuk kesehatan dan keagamaan tetapi
diluar kelompok lain. Selanjutnya, jenis-jenis perjalanan ini juga bisa dibedakan berdasarkan
lama perjalanan atau jarak yang ditempuh, waktu melakukan perjalanan tersebut, jenis
akomodasi, alat transportasi yang digunakan dalam perjalanan, pengorganisasian perjalanan,
dan besar pengeluaran yang dikeluarkan untuk berwisata.
2. Tourist descriptor
Tourist descriptor merupakan karakter yang memfokuskan pada wisatawannya,
biasanya digambarkan dengan 5W+1H "who, wants, what, why, when, where, and how
much?" Agar bisa menjelaskan hal-hal tersebut, bisa menggunakan beberapa karakteristik,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Karakteristik sosio-demografis
Merupakan karakter yang digunakan untuk mencoba menjawab pertanyaan
who, wants, what, why, when, where, and how much?. Yang termasuk dalam
karakteristik sosio-demografis diantaranya adalah jenis kelamin, umur, status
perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan, kelas sosial, pendapatan, ukuran keluarga,
dan jumlah anggota keluarga yang dielaborasi dari karakteristik tersebut. Karakteristik
sosio-demografis juga mempunyai kaitan satu dengan yang lain secara tidak langsung.
Contohnya seperti tingkat pendidikan seseorang dengan pekerjaan dan tingkat
pendapatannya, serta usia dalam status perkawinan dan ukuran keluarga. Pembagian
wisatawan yang berdasar pada karakteristik sosio-demografis ini memang paling
nyata dan berkaitan dengan pola wisata yang mereka lakukan. Jenis kelamin dan
kelompok umur, yang mempunyai kaitan dengan berbagai pilihan dan jenis wisata
yang dilakukan. Jenis pekerjaan pada seseorang dan tipe keluarga, jelas akan
berpengaruh pada waktu luang yang dimiliki orang tersebut, lebih lanjut, pada
kemampuan wisatanya.
Karakteristik geografis bisa membagi wisatawan berdasar pada lokasi tempat
tinggalnya, biasanya hal itu dibedakan menjadi desa, kota, dan provinsi, atau dari
negara asalnya.
b. Karakteristik psikografis
Karakteristik psikografis bisa membagi wisatawan ke dalam kelompok-
kelompok yang berdasar pada kelas sosial, life style, dan karakteristik personal.
F. Pengembangan Pariwisata
Pengembangan pariwisata merupakan suatu rangkaian upaya untuk mewujudkan
keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya pariwisata mengintegrasikan segala
bentuk aspek di luar pariwisata yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung akan
kelangsungan pengembangan pariwisata. (Swarbrooke 1996; 99). Dalam pengembangan
pariwisata diperlukan aspek-aspek untuk mendukung pengembangan tersebut. Adapun aspek-
aspek yang dimaksudkan adalah aspek fisik, aspek daya tarik pariwisata, akspek aksesbilitas,
aspek aktivitas dan fasilitas, aspek sosial ekonomi dan budaya.
G. Analisis SWOT
Sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat deskriptif (memberi
suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai sebagai faktor
masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal
yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-
mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang
dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang
bagi permasalahan yang sedang dihadapi. SWOT adalah singkatan dari S = Strength
(kekuatan). W = Weaknesses (kelemahan). O = Opportunities (Peluang). T = Threats
(hambatan).
BAB III
GAMBARAN UMUM WILAYAH

A. Batas-Batas Kabupaten Bantul


Kabupaten Bantul terletak di sebelah Selatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,
Indonesia. Luas wilayah Kabupaten Bantul 506,85 km2 (15,90% dari Luas wilayah Propinsi
DIY) dengan topografi sebagai dataran rendah (40%) dan lebih dari separuhnya (60%) daerah
perbukitan yang kurang subur. Posisi koordinat antara Bujur Timur 110°22' - 42.76' Lintang
Selatan 7°55'8.46' dengan Ibukota Bantul.

Gambar … Peta wilayah Adminitrasi Kabupaten Bantul

Slogan dari kabupaten Bantul yaitu Projotamansari yang merupakan kepanjangan dari
produktifprofesional, ijo royo-royo, tertib, aman, sehat, dan asri. Sebelah Utara berbatasan
dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, D.I.Y. Sebelah Selatan berbatasan dengan
Samudera Hindia. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul, D.I.Y.
SebelahBarat berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo, D.I.Y. Berdasarkan topografi dan
keadaan tanahnya, Kabupaten Bantul secara garis besar dibagi menjadi 4 (empat) wilayah
yaitu:
1. Bagian Barat, adalah daerah landai yang kurang serta perbukitan yang
membujur dari Utara ke Selatan seluas 89,86 km2 (17,73% dari seluruh
wilayah).

2. Bagian Tengah, adalah daerah datar dan landai merupakan daerah


pertanian yang subur seluas 210.94 km2 (41,62%).

3. Bagian Timur, adalah daerah yang landai, miring dan terjal yang
keadaannya masih lebih baik dari daerah bagian Barat, seluas 206,05
km2(40,65%).

4. Bagian Selatan, adalah sebenarnya merupakan bagian dari daerah bagian


Tengah dengan keadaan alamnya yang berpasir dan sedikir berlagun,
terbentang di Pantai Selatan dari Kecamatan Srandakan, Sanden dan Kretek.

B. Nama – Nama Kecamatan Berdasarkan Orientasi


Kabupaten Bantul secara administratif terdiri dari 17 kecamatan, 75 desa dan 933
pedukuhan. Berikut nama-nama kecamatan yang terdapat di Kabupaten Bantul:

1. Kecamatan Sanden 10. Kecamatan Pajangan

2. Kecamatan Kretek 11. Kecamatan Bantul

3. Kecamatan Pundong 12. Kecamatan Sewon

4. Kecamatan Imogiri 13. Kecamatan Banguntapan

5. Kecamatan Dlingo 14. Kecamatan Piyungan

6. Kecamatan Pleret 15. Kecamatan Sedayu

7. Kecamatan Jetis 16. Kecamatan Kasihan

8. Kecamatan Bambanglipuro 17. Kecamatan Srandakan

9. Kecamatan Pandak
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI OBJEK DAYA TARIK WISATA

A. Gambaran Umum Lokasi

1. Kondisi Fisik Objek Wisata Pantai Goa Cemara.


Pantai Goa Cemara terletak di Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden,
Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Tepatnya 30 km dari kota Yogyakarta. Pantai ini
berdekatan dengan dua pantai lain, yakni pantai Samas dan Pantai Pandansari. Luas
Pantai Goa Cemara 10 hektar dengan panjang pantai 1,4 kilometer. Pemandangan
pantai ini didominasi oleh rimbunnya pohon cemara udang. Awalnya pohon cemara di
pantai seluas 500 meter persegi ini ditanam sebagai pendamping pohon akasia yang
berfungsi sebagai pencegah abrasi. Namun saat ini masyarakat memutuskan untuk
membudidayakan pohon cemara udang sebagai ciri khas sebagai penahan angin laut
yang membawa rasa asam dan dapat merusak tanaman petani.

Keindahan Panorama Pantai Berdasarkan hasil observasi, keindahan panorama


Pantai Goa Cemara memiliki keragaman panorama antara lain: vegetasi pantai yaitu
ribuan tanaman cemara sepanjang 1,4 km, pasir yang berwarna hitam, terdapat biota
laut seperti jingking dan ikan, tinggi gelombang antara satu sampai dua meter. Di
objek wisata Pantai Goa Cemara tidak ditemukan adanya karang laut. Tingkat
Kebersihan Pantai Kebersihan Pantai Goa Cemara dipengaruhi oleh kondisi tempat
dan pengaruh wisatawan. Terkadang di kawasan Pantai Goa Cemara masih kotor
terutama di sebabkan ulah pengunjung yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitar
objek wisata. Banyak wisatawan yang membuang sampah sembarangan
mengakibatkan penumpukan sampah di pesisir pantai.
Kondisi tempat wisata juga mempengaruhi kebersihan pantai, hal ini
dikarenakan daun-daun tanaman cemara yang berguguran membuat kotor tempat
wisata. Keragaman kegiatan yang dapat dilakukan keragaman kegiatan yang dapat
dilakukan di Pantai Goa Cemara yaitu menikmati pemandangan lepas pantai,
menikmati rindangnya tanaman cemara, outbound, memancing, melihat konservasi
penyu, bermain air laut maupun pasir dan berolahraga. Untuk kegiatan wisatawan
yang bersifat aktif seperti berenang, menyelam dan menaiki perahu tidak
memungkinkan untuk dilakukan karena kondisi pantai selatan yang berombak besar.
Kelangkaan-Kelangkaan yang menjadi pembeda Pantai Goa Cemara
adalah keberadaan tanaman cemara dan atraksi wisata budaya yang menjadi ciri khas
objek wisata Pantai Goa Cemara seperti: reog, jatilan, gejog lesung, macapat,dan
wayang. Keberadaan konservasi penyu dan mercusuar juga menjadi ciri pembeda dari
wilayah pantai lainnya yang dapat menjadi kekuatan untuk dapat menarik kunjungan
wisatawan.
Penggunaan Lahan Berdasarkan hasil observasi dapat diperoleh data bahwa
Pantai Goa Cemara merupakan area SultanGround seluas 60 ha. Penggunaan lahan di
Pantai Goa Cemara cukup beragam. Hal ini ditunjukkan dengan penggunaan lahan
untuk penanaman tanaman cemara, tegalan/ladang, semak belukar, tempat konservasi
penyu, tempat berdagang dan lahan kosong disekitar kawasan pantai.
Aksesibilitas Orbitasi dengan Ibukota Kabupaten Berdasarkan data Monografi Desa
Gadingsari diketahui jarak objek wisata Pantai Goa Cemara dari Kecamatan Sanden
kurang lebih dua km, sedangkan jarak Pantai Goa Cemara dari Ibukota Kabupaten
Bantul kurang lebih 13 km.Wisatawan yang akan berkunjung ke Pantai Goa Cemara
dapat melewati beberapa jalur antara lain: dari Sleman dan Kota Yogyakarta dapat
melalui Jalan Parangtritis ataupun Jalan Samas, dari Kulonprogo melewati 3 Jalan
Srandakan dan yang berasal dan pengunjung yang berasal dari Gunungkidul dapat
melewati jalur selatan Pantai Parangtritis lalu menuju Jalan Samas.
Waktu Tempuh Menuju Objek Wisata Waktu tempuh menuju objek wisata salah
satunya dipengaruhi oleh adanya aksesibilitas yang baik. Untuk objek wisata Pantai Goa
Cemara ini dari pusat kota Kabupaten Bantul dapat ditempuh dalam waktu 13 menit jika
ditempuh dengan kecepatan 60 km/jam.
Prasarana Jalan Menuju Objek Wisata Prasarana jalan untuk mencapai objek wisata
Pantai Goa Cemara sudah cukup bagus walaupun tidak sepenuhnya. Prasarana jalan dari
Kota Yogyakarta-Bantul sudah beraspal dan lebar, sedangkan dari Gadingsari menuju
Pantai Goa Cemara sudah beraspal namun masih kecil. Kondisi jalan yang telah ada
dapat dilewati oleh kendaraan roda empat maupun dua, tetapi tetap harus berhati-hati
dalam berkendara

2. Ketersedian Sarana dan Prasarana Pantai Goa Cemara


Warung Makan dan Minuman Warung makan di sekitar Pantai Goa Cemara sudah
banyak tersedia. Ada sekitar 15 warung makan yang menjajakan masakan seafood
maupun masakan biasa seperti bakso dan soto. Warung makan ini dibangun sendiri
oleh para pedagang dengan modal pribadi. Warung makan di Pantai Goa Cemara
berbentuk tradisional yaitu berupa rumah panggung dari bambu.
Pemilihan rumah panggung ini sesuai kesepakatan bersama pengelola dan
pedagang untuk memberikan ciri khas terhadap keberadaan objek wisata Pantai Goa
Cemara juga memiliki beberapa warung minuman dan gazebo kecil. Keberadaan
gazebo merupakan bantuan dari pemerintah. Gazebo ini digunakan untuk berjualan
makanan ringan dan minuman. Pedagang tidak semuanya mendapatkan bantuan gazebo
ini, hanya beberapa pedagang yang telah ditentukan oleh POKDARWIS yang
mendapatkannya. Keberadaan gazebo ini tidak diberdayakan sesuai fungsinya oleh para
pemiliknya. Gazebo ini hanya dibiarkan kosong dan kotor serta ada juga yang telah
rusak. Hal ini disebabkan pedagang mengalami kerugian karena letak gazebo yang
tidak terjamah oleh wisatawan terutama di bagian timur pantai, sehingga pedagang
tidak menggunakannya untuk berjualan.
Ruang Kesekertariatan/informasi Ruang kesekertariatan adalah salah satu sarana yang
memfasilitasi wisatawan jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang objek wisata serta
sebagai tempat untuk perizinan kegiatan di objek wisata. Di ruang informasi wisatawan
dapat bertemu langsung dengan pengelola Pantai Goa Cemara.
Pendopo Pantai Goa Cemara didukung dengan keberadaan pendopo. Pendopo ini
digunakan untuk pertemuan anggota POKDARWIS maupun dari dinas-dinas terkait.
Pendopo ini juga disewakan untuk umum kepada wisatawan untuk melakukan aktivitas
pribadi maupun kelompok.
Aktivitas yang bisa dilaksanakan di pendopo ini seperti makan bersama,
arisan, senam dll. Penggunaaan fasilitas pendopo ini dikenakan biaya sebesar Rp.
350.000,00/hari, sehingga wisatawan yang ingin menggunakan tempat ini harus
berkoordinasi dengan pengelola jauh-jauh hari. Hal ini disebabkan keberadaan pendopo
yang hanya ada satu.
Sarana Parkir Tempat parkir di Pantai Goa Cemara masih dalam bentuk bangunan semi
permanen dengan kerangka atap yang masih menggunakan bambu. Pantai Goa Cemara
sebenarnya memiliki dua area tempat parkir dibagian selatan dan utara. Keberadaan
tempat 6 parkir di bagian utara belum dipergunakan sesuai fungsinya. Hal ini
disebabkan belum ada peresmian dari dinas terkait dan jaraknya yang lumayan jauh
dari pantai apabila wisatawan harus parkir kendaraan dibagian utara.
Kondisi tempat parkir di bagian selatan berjarak 200 meter dari bibir pantai.
Tempat parkir ini sudah rapi tapi kurang luas, apabila akhir pekan tempat parkir akan
penuh dan kendaraan harus parkir di luar dan menyebabkan tertutupnya badan jalan ke
arah barat. Tarif parkir kendaraan roda dua Rp.2000,00 dan untuk mobil Rp. 5.000,00.
Sarana Ibadah Pantai Goa Cemara memiliki satu tempat ibadah umum di bagian utara
tepatnya disebelah barat jalan. Keberadaan mushola ini terlalu kecil dan sempit untuk
digunakan oleh wisatawan yang berkunjung ke Pantai Goa Cemara. Mushola ini juga
jauh dari aktivitas wisatawan. Kondisi mushola yang kecil membuat wisatawan yang
beribadah hanya dapat menampung 3-4 orang
Pos Retribusi Pos retribusi di Pantai Goa Cemara ada tiga tempat. Pos retribusi yang
pertama ada di Jalan Samas, yang kedua berada di pertengahan arah Jembatan Merah
dan pos ketiga berada pada sisi barat pantai. Keberadaan pos retribusi di objek ini
sudah cukup efektif untuk tempat penarikan retribusi pengunjung.

B. Geomorfologi dan Bencana

Pantai Goa Cemara terletak di Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden. lokasi ini dipilih
dengan alasan utama berdasarkan aspek fisik dari batasan wilayah yang dipilih yaitu wilayah
pesisir Kabupaten Bantul diantara Sungai Opak dan Sungai Progo. Selain itu, kondisi dari
karakteristik pantai tersebut sering terjadi bencana erosi pantai dan gelombang laut yang kuat.
Dipantai goa cemara ini terdapat ombak besar dan banyaknya palung menjadi kerawanan
terhadap terjadinya kecelakaan laut. palung yang dalam di titik”tertentu di pantai sehingga
pernah menyebabkan wisatawan tenggelam di pantai, namun masih bisa terselamatkan oleh
timsar. Palung ini sangat berbahaya karena mempunyai arus bawah yang sangat kuat,
sehingga dapat menyeret pengunjung ke tengah laut.
1. Kondisi Geomorfologi
Berdasarkan pada kesamaan relief dan morfologi material penyusun serta proses
geomorfologi, maka wilayah pantai selatan Kabupaten Bantul termasuk didalamnya
Kecamatan Sanden (pantai Goa Cemara) terdiri dari bentukan lahan sebagai berikut:
1). Bentukan asal fluvial terdiri dari alluvial, alluvial bekas meander, tanggul
alam, dan teras sungai
2). Bentuk asal marin eolin terdiri dari beting gisik muda, dewasa, dan tua
3). Bentukan asal marin terdiri dari laguna dan zone surf.

Kondisi Geologi daerah penelitian berdasarkan peta geologi Daerah Istimewa


Yogyakarta, diketahui bahwa lokasi penelitian tersusun atas endapan alluvium, endapan
vulkanik Gunung Merapi Muda, formasi Sentolo, formasi Nglangran, dan formasi Wonosari.
Daerah ini tersusun atas material pasir hasil erupsi gunung api, gawir dan dataran alluvial 56
gunung api. Secara umum daerah penelitian termasuk dalam zone selatan Pulau Jawa.
gambar di atas merupakan pemodelan arus pantai untuk melihat dimana kemungkinan
terdapatnya rip current.

2. Resiko kemungkinan terjadi bencana dan bencana yang pernah terjadi di


sekitar Pantai Goa Cemara
1). Gempa bumi
Pesisir selatan Pulau Jawa berhadapan langsung dengan zona subduksi
Lempeng Eurasi dan Lempeng Indo-Australia. Lempeng Indo Australia
bergerak relatif ke arah utara menunjam Pulau Jawa yang berada di bagian
selatan Lempeng Eurasia. Pergerakan kedua lempeng yang sangat dinamis
menyebabkan wilayah selatan Pulau Jawa rentan terhadap bencana
gempabumi dan vulkanisme (Marfai et al., 2008).

Kerusakan yang diakibatkan Gempa Bumi Bantul, 27 Mei 2006


Wilayah kepesisiran Parangtritis dalam hal ini rentan terhadap bencana
gempabumi dan tsunami. Gempa bumi di Bantul terjadi pada tanggal 27 Mei
2006 yang memiliki kekuatan 5,8 SR dan tidak menyebabkan tsunami
menewaskan 4.659 jiwa dan menyebabkan 50.000 jiwa menjadi korban
bencana, 127.000 rumah rusak dan 451.000 bangunan lainnya juga rusak
seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.6 diatas. Kebanyakan wilayah yang
rusak merupakan wilayah padat penduduk sepanjang jalur Sesar Opak
terutama di timur laut Kawasan Parangtritis dan menerus ke arah utara hingga
Kabupaten Klaten
2). Tsunami
Walupun bencana ini belum pernah terjadi di Pantai Goa Cemara tapi
disetiap Pantai mana pun pasti memiliki resiko terkena bencana tsunami
dimana perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan
laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa
disebabkan oleh letusan gunung berapi bawah laut, gempa bumi yang berpusat
di bawah laut, longsor bawah laut, atau hantaman meteor di laut.
3). Gelombang pasang

Gelombang pasang Pantai Goa Cemara pada bulan juni 2016


Setiap tahun, gelombang pasang akan muncul dan mengancam
bangunan-bangunan yang berjarak tidak jauh dari bibir pantai. Dampak
terbesar gelombang pasang kali ini baru mengancam bangunan-bangunan yang
di pesisir pantai.
4). Angin kencang

Tumbangnya beberapa pohon di Pantai Goa Cemara akibat angin kencang


Angin kencang merupakan suatu bencana yang pasti akan terjadi di
semua area pantai. Angin kencang terbagi dua, yaitu angin kencang yang tidak
merusak lingkungan dan angin kencang yang merusak lingkungan. Salah satu
bencana yang pernah terjadi di Pantai Goa Cemara yaitu angin kencang yang
menyebabkan beberapa kerusakan dan tumbangnya beberapa pohon yang ada
disekitar pantai.
5). Abrasi

Abrasi di Pantai Goa Cemara pada bulan Februari 2016

Pantai di pesisir selatan DIY utamanya di Bantul dan Kulonprogo salah


satunya Pantai Goa Cemara memiliki karakteristik yang kering dan berpasir
dan memiliki terpaan angin kencang sehingga cemara tidak bisa menahan
abarasi. Cemara jenis udang tidak terlalu tahan dengan kadar garam yang
tinggi. Sehingga saat bertemu dengan air laut yang terjadi saat ini pohon
cemara udang mati dan meranggas, dan abrasi tetap menggerus.

C. Analisis Supply

Seperti yang sudah dijelaskan diatas supply adalah segala sesuatu yang ditawarkan
kepada wisatawan dan supply pada pariwisata mencakup atraksi, amenitas dan transportasi.
Analisis supply dalam proses pengembangan di Pantai Goa Cemara yaitu sebagai berikut:

1. Atraksi
Pantai Goa Cemara adalah salah satu pantai yang memiliki keindahan alam
asri dan Pantai Goa Cemara merupakan kawasan pantai yang banyak ditumbuhi
tanaman cemara. Komponen atraksi pariwisata yang terdapat di Pantai Goa
Cemara yaitu sebagai berikut:
a. Something to see
Pantai Goa Cemara memiliki beberapa hal yang sangat menarik untuk
disaksikan, mulai dari pemandangan alam, pemandangan aktivitas sehari-hari
masyarakat hingga kegiatan-kegiatan rutin yang sering diadakan disekitar
pantai. Berikut beberapa atraksi yang sangat menarik untuk disaksikan di
Pantai Goa Cemara.
1) Pemandangan Pantai Goa Cemara
Pemandangan yang menarik di Pantai Goa Cemara yaitu banyaknya
pohon cemara yang subur dan tertata rapi di tepian pantai sehingga
menarik perhatian wisatawan yang berkunjung ke Pantai Goa Cemara dan
wisatawan biasa bersantai dibawah pohon cemara.
2) Pertunjukan
Adanya pertunjukan di Pantai Goa Cemara yang merupakan hasil
karya masyarakat setempat. Pertunjukan hanya dilakukan pada event
tertentu khususnya satu sampai dua kali dalam setahun.
3) Aktivitas Nelayan Pantai Goa Cemara
Ketika berwisata ke Pantai Goa Cemara, wisatawan akan disuguhkan
pemandangan yang tidak biasa yaitu melihat langsung nelayan-nelayan
menangkap ikan ditengah laut dengan menggunakan perahu kecil dan
menggunakan jaring khusus. Wisatawan juga bisa langsung bertanya
kepada nelayan jika ingin mengetahui cara menangkap ikan ditengah laut.
b. Something to do
Ada beberapa aktivitas wisata yang dapat dilakukan wisatawan di
Pantai Goa Cemara, yaitu sebagai berikut.
1) Bersantai dan bermain di tepi pantai
Liburan weekend sangat banyak wisatawan yang mengunjungi Pantai
Goa Cemara dengan tujuan untuk bersantai dan bermain di tepi pantai
sambil menikmati suasana ombak laut.
2) Pelepasan Penyu
Keberadaan penyu yang bertelur dikawasan objek wisata Pantai Goa
Cemara menyadarkan nelayan akan pentingnya menjaga kelestarian
lingkungan. Keberadaan penyu hijau yang kini mulai langka membuat
kelompok nelayan sepakat untuk mendukung kelestarian penyu hijau.
Jenis kegiatan yang dilakukan oleh para nelayan berupa menangkap dan
merawat penyu yang sakit, melepas kembali penyu yang sakit ketika sudah
sehat, memindahkan telur-telur penyu ke sarang buatan, proses penetasan
telur penyu, proses adopsi dan pelepasan anakan penyu (tukik) ke
habitatnya.
Adanya konservasi penyu menjadikan daya tarik bagi wisatawan, salah
satunya adalah adanya atraksi pelepasan penyu hijau ke laut lepas. Atraksi
pelepasan penyu di Pantai Goa Cemara menganut sistem adopsi yaitu
setiap wisatawan yang berkeinginan melepaskan tukik ke laut harus didata
dan membayar Rp. 10.000,-/tukik. Dana ini nantinya digunakan untuk dana
operasional pengembangan konservasi penyu hijau. Proses adopsi
dilakukan paling lama satu hari setelah penetasan, agar kondisi tukik
benar-benar sehat ketika dilepas ke laut. Atraksi pelepasan penyu hijau ini
dapat disaksikan pada bulan Juli. Penyu hijau bertelur pada Bulan Mei dan
membutuhkan waktu sekitar 55 hari untuk menetas.
3) Mercusuar
Salah satu keunikan yang ada di Pantai Goa Cemara adalah Mercusuar.
Mercusuar ini didirikan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul.
Mercusuar ini berada di bagian timur Pantai Goa Cemara pada tahun 2000
dan memiliki tinggi 45 meter. Mercusuar ini dibangun untuk membantu
nelayan ketika melaut dan juga untuk keperluan kegiatan wisata.
4) Camping ground
Pantai Goa Cemara sebagai wisata pantai juga memiliki potensi untuk
dijadikan tempat melakukan outbond ataupun berkemah bagi wisatawan.
Hal tersebut didukung dengan keberadaan camping ground di Pantai Goa
Cemara. Para wisatawan yang akan melakukan kegiatan berkemah
dikenakan tarif Rp. 20.000 – Rp. 25.000/orang selama 3 hari.
5) Kolam Renang
Pantai Goa Cemara memiliki fasilitas berupa kolam renang anak-anak.
Kolam renang yang ada merupakan kolam renang milik penduduk
setempat digunakan untuk anak-anak untuk menghindari bahaya jika
bermain di pesisir pantai yang berombak besar.

c. Something to buy
Pada saat berwisata ke Pantai Goa Cemara, wisatawan tetap bisa
pulang dengan membawa beberapa cinderamata untuk keluarga dan rekan di
rumah karena di Pantai Goa Cemara sudah dilengkapi dengan fasilitas penjual
oleh-oleh. Berikut penjelasannya.
1) Warung Makan dan Minuman
Warung makan di sekitar Pantai Goa Cemara sudah banyak tersedia.
Yang menjajakan masakan seafoodmaupun masakan biasa. Warung makan
ini dibangun sediri oleh pedagang dengan modal pribadi.
Pantai Goa Cemara juga memiliki beberapa warung minuman dan gazebo
kecil. Keberadaan gazebo merupakan bantuan dari pemerintah. Gazebo ini
digunakan untuk berjualan makanan ringan dan minuman.
2) Toko Sovenir
Terdapat beberapa toko kerajinan tangan di Pantai Goa Cemara yang
menjual barang-barang sebagai kenangan saat berkunjung ke Pantai Goa
Cemara, seperti topi, tas, dompet, sandal, dll.
2. Amenitas

Suatu objek daya tarik wisata akan menjadi unggul ketika dilengkapi dengan
fasilitas pariwisata yang menunjang jalannya aktivitas wisata di objek tersebut.
Pantai Goa Cemara sangat berpotensi menjadi objek daya tarik wisata unggulan
karena memiliki fasilitas pariwisata yang cukup lengkap. Berikut fasilitas
pariwisata yang tersedia dan sedang dalam pengembangan di Pantai Goa Cemara.

a. Akomodasi / Penginapan
Penginapan dalam area Pantai Goa Cemara belum ada, tetapi saat ini
pemerintah sedang mengupayakan untuk mendirikan fasilitas penginapan di
dalam area Pantai Goa Cemara.
b. Warung Makan
Untuk warung makan sudah sangat jelas di Pantai Goa Cemara
berderet sangat banyak warung makan di sepanjang pantai. Wisatawan tinggal
memilih warung makan mana yang ingin ditempati untuk menyantap lezatnya
makanan seafood. Untuk wisatawan yang tidak suka seafood tidak perlu
khawatir karena di Pantai Goa Cemara juga terdapat warung makan yang
menyajikan makanan selain seafood.
c. Warung Klontong

Selain warung makan, terdapat juga beberapa warung klontong dalam


area Pantai Goa Cemara. Warung klontong menjual bahan-bahan pokok yang
kemungkinan akan dibutuhkan wisatawan ketika berkunjung ke Pantai Goa
Cemara, seperti kopi, biskuit, susu, dsb.

d. Mushola
Pantai Goa Cemara memiliki satu tempat ibadah. Keberadaan mushola
ini terlalu kecil dan sempit untuk digunakan wisatawan yang berkunjung ke
Pantai Goa Cemara.
e. Pedopo
Pantai Goa Cemara didukung dengan keberadaan pendopo. Pendopo
ini digunakan untuk pertemuan anggota POKDARWIS maupun dari dinas-
dinas terkait. Pendopo ini juga disewakan untuk umum kepada wisatawan
untuk melakukan aktivitas pribadi maupun kelompok. Aktivitas yang bisa
dilaksanakan di pendopo ini seperti makan bersama, arisan, senam dll.
Penggunaab fasilitas pendopo ini dikenakan biaya sebesar Rp. 350.000,-/hari,
sehingga wisatawan yang ingin menggunakan tempat ini harus berkoordinasi
dengan pengelola jauh-jauh hari. Hal ini disebabkan keberadaan pendopo yang
hanya ada satu.
f. Tim SAR

Tim SAR yang berjaga di Pantai Goa Cemara merupakan Tim SAR
yang dikirim oleh pemerintah Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul.

g. Pusat Informasi Pariwisata


Pusat informasi pariwisata adalah salah satu sarana yang memfasilitasi
wisatawan jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang objek wisata serta
sebagai tempat untuk perizinan kegiatan di objek wisata. Di ruang informasi
wisatawan dapat bertemu langsung dengan pengelola Pantai Goa Cemara.
h. Toilet
Keberadaan toilet umum di Pantai Goa Cemara ada dua tempat yaitu
bagian selatan dan bagian timur pantai. Toliet disediakan dekat dengan bibir
pantai agar memudahkan akses wisatawan. Toilet milik pribadi juga banyak
tersedia di kawasan Pantai Goa Cemara. Pengunjung harus membayar Rp.
1.000,- untuk buang air kecil dan Rp. 2.000,- untuk mandi. Keberadaan toilet
sudah mencukupi bagi wisatawan, hanya saja kondisinya yang kurang baik
dan masih sederhana.
i. Lahan Parkir
Tempat parkir di Pantai Goa Cemara masih dalam bentuk bangunan
semi permanen dengan kerangka atap yang masih menggunakan bambu.
Pantai Goa Cemara sebenarnya memiliki dua area tempat parkir dibagian
selatan dan utara. Keberadaan tempat parkir dibagian utara belum
dipergunakan sesuai fungsinya. Hal ini disebabkan belum ada peresmian dari
dinas terkait dan jaraknya yang lumayan jauh dari pantai apabila wisatawan
harus parkir kendaraan dibagian utara. Kondisi tempat parkir di bagian selatan
berjarak 200 meter dari bibir pantai. Tempat parkir ini sudah rapi tapi kurang
luas.tarif parkir kendaraan roda dua Rp. 2.000,- dan untuk mobil Rp. 5.000,-
j. Toko oleh-oleh

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, di Pantai Goa Cemara


terdapat beberapa deretan toko oleh-oleh yang menjual berbagai macam
pakaian dan kerajinan tangan yang bisa dijadikan oleh-oleh dari Pantai Goa
Cemara.

3. Transportasi
Perjalanan untuk mencapai objek wisata Pantai Goa Cemara sudah cukup
bagus walaupun tidak sepenuhnya. Prasarana jalan dari Kota Yogyakarta-Bantul
sudah beraspal dan lebar, sedangkan dari Gadingsari menuju Pantai Goa Cemara
sudah beraspal namun masih kecil. Kondisi jalan yang telah ada dapat dilewati
oleh kendaraan roda empat maupun dua, tetapi tetap harus berhati-hati dalam
berkendara.
Wisatawan yang berkunjung ke Pantai Goa Cemara yang menggunakan
kendaraan pribadi akan lebih mudah untuk mencapai lokasi objek wisata
dibandingkan menggunakan angkutan umum karena jarangnya transportasi umum
yang beroperasi menuju objek wisata.

D. Analisis Aksebilitas

Pantai Goa Cemara memiliki akses yang cukup mudah untuk di tempuh menggunakan
kendaraan pribadi maupun bus akan tetapi sangat di sayang sekali untuk kendaraan umum
seperti Bus Trans Jogja belum ada pengrutean untuk menujuh pantai Goa Cemara
Rute untuk menujuh ke Pantai Goa Cemara sebagai berikut di mulai dari kota
Yogyakarta menuju jalan Parangteritis , Belok kanan ke jalan Dawetan Paker , Belok kiri
Jalan Samas , Jalan Lintas Selatan , Belok kiri ke Jalan Rajiman dan akhirnya sampai ke
pantai Goa Cemara

Retribusi untuk masuk ke Goa Cemara yaitu Rp. 6.000 per orang dan untuk biaya
parkir yaitu Rp 3.000 untuk kendaraan roda dua . Menurut hasil Kusioner yang telah
dilakukan wisatawan banyak mengatakan bahwa akses menuju Pantai Goa Cemara terbilang
mudah sekali dengan jalan utamanya lebar dan beraspal hingga bibir pantai .

E. Karakteristik Wisatawan

Setiap obyek wisata pasti memiliki karateristik wisatawan yang berbeda-beda. Hal untuk
mengetahui karakteristik wisatawan pada suatu obyek wisata guna meningkatkan kualitas
dari obyek wisata tersebut. Untuk mengetehui karakteristik wisatawan, tim peneliti
membagikan kuisioner kepada 20 orang wisatawan sebagai responden dalam kegiatan
observasi pantai Goa Cemara. Berikut hasil karakteristik wisatawan berdasarkan hasil
perhitungan kuisioner dari 20 orang wisatawan yang dijadikan sebagai responden.

1. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin

....

Gambar di atas menjelaskan hasil dari kuisioner yang diisi oleh 20 responden
yang merupakan wisatawan pantai goa cemara yang sedang berkunjung pada tanggal
15 maret 2018, tepat dihari itu tim peneliti melakukan observasi langsung kepantai
Goa Cemara. Hasil perhitungan kuisioner menunjukan karakteristik wisatawan pantai
Goa Cemara berdasarkan jenis kelamin adalah ....... laki-laki dan .... perempuan. Hal
tersebut menjelaskan bahwa pantai depok merupakan pantai yang disukai oleh
wisatawan baik laki-laki maupun perempuan.

2. Karakteristik Wisatawan berdasarkan alamat asal/ domisili

....

Gambar diatas menjelaskan hasil perhitungan kuisioner tentang karakteristik


wisatawan di pantai goa cemara berdasarkan domisili yaitu..... %
Wisatawan berdomiili dalam kota, .......... % wisatawan berdomisili luar kota dan
........... % wisatawan berdomisili luar provinsi. Tidak ditemukan wisatawan yang
berdomisili luar negeri datang berwisata kepantai goa cemara.

3. Karakteristik wisatawan berdasarkan pendidikan terakhir

.....

Gambar diagram karakteristik wisatawan berdasarkan pendidikan terakhir


Gambar diatas menjelaskan hasil perhitungan kuisioner tentang karakteristik
wisatawan pantai goa cemara berdasarkan pendidikan terakhir yaitu..... % wisatawan
berpendidikan diploma/ sarjana, ........ % wisatawan berpendidikan SMA/Sederajat.,
dan .... % wisatawan berpendidikan SMP/Sederajat.

4. Karakteristik wisatawan berdasarkan status pekerjaan

Gambar diagram karakteristik wisatawan berdasarkan status pekerjaan


Gambar di atas menjelaskan hasil perhitungan kuisioner tentang karakteristik
wisatawan dipantai goa cemara berdasarkan status pekerjaan yaitu.... % wisatawan
masih berstatus pelajar/ mahasiswa, ..........% wisatawan berstatus pegawai swasta,
.......% wisatawan berstatus wiraswasta, .....% wisatawan berstatus ibu rumah tangga,
....% wisatawan memiliki pekerjaan lainnya, seperti petani dan nelayan. Tidak
ditemukan wisatawan yang berstatus PNS/TNI/Polri.
5.Karakteristik wisatawan berdasarkan penghasilan perbulan.
Gambar diagram karakteristik wisatawan berdasarakan penghasilan perbulan.
Gambar di atas menjelaskanhasil perhitungan kuisioner tentang karakteristik
wisatawan pantai goa cemara berdasarka penghasilan perbulan yaitu.... % wisatawan
berpenghasilan < 1 juta rupiah perbulan, .......% wisatawan berpenghasilan 1-2 juta
rupiah perbulan, dan ...% wisatawan berpenghasilan > 2 juta rupiah perbulan.

5. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Penghasilan Per Bulan


Gambar 4.38 diatas menjelaskan hasil perhitungan kuesioner tentang
karakteristik wisatawan Pantai Depok berdasarkan penghasilan per bulan yaitu 45%
wisatawan berpenghasilan <1 juta rupiah per bulan, 15% wisatawan berpenghasilan 1-
2 juta rupiah per bulan, dan 40% wisatawan berpenghasilan >2 juta rupiah per bulan.

6. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Motivasi Berwisata


Gambar 4.39 diatas menjelaskan hasil perhitungan kuesioner tentang
karakteristik wisatawan Pantai Depok berdasarkan motivasi berwisata yaitu 50%
wisatawan bermotivasi untuk rekreasi, 35% wisatawan bermotivasi untuk refreshing,
dan 15% wisatawan bermotivasi dengan hal lainnya di Pantai Depok seperti
melakukan penelitian atau hanya sekedar singgah saja. Tidak ditemukan wisatawan
yang bermotivasi mencari pengalaman baru, berbelanja dan berolahraga di Pantai
Depok.

7. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Kegiatan Yang Dilakukan


Gambar 4.40. Diagram Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Kegiatan Yang
Dilakukan
Gambar 4.40 diatas menjelaskan hasil perhitungan kuesioner tentang
karakteristik wisatawan Pantai Depok berdasarkan kegiatan yang dilakukan saat
tiba di lokasi pantai yaitu 50% wisatawan menikmati keindahan alam, 10%
wisatawan bermain, 10% wisatawan berbelanja, 5% wisatawan berenang, 5%
wisatawan berkuda, dan 20% wisatawan melakukan hal lainnya seperti
memancing ikan, wisata kuliner, dsb. Tidak ditemukan wisatawan yang
melakukan wisata religi di Pantai Depok.

8. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Memperoleh Informasi


Gambar 4.41. Diagram Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Memperoleh Informasi
Gambar 4.41 diatas menjelaskan hasil perhitungan kuesioner tentang
karakteristik wisatawan Pantai Depok berdasarkan perolehan informasi mengenai
Pantai Depok yaitu 30% wisatawan mencari tahu sendiri mengenai Pantai Depok,
55% wisatawan memperoleh informasi dari teman/kolega/keluarga, 5% wisatawan
memperoleh informasi dari TV/radio, 5% wisatawan memperoleh informasi dari biro
perjalanan, dan 5% wisatawan memperoleh informasi dari internet. Tidak ditemukan
wisatawan yang memperoleh informasi dari brosur/pamflet.

9. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Frekuensi Kunjungan


Gambar 4.42. Diagram Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Frekuensi Kunjungan
Gambar 4.42 diatas menjelaskan hasil perhitungan kuesioner tentang
karakteristik wisatawan Pantai Depok berdasarkan frekuensi kunjungan ke Pantai
Depok yaitu 10% wisatawan yang baru pertama kali mengunjungi, 25% wisatawan
jarang mengunjungi, 50% wisatawan cukup sering mengunjungi, 5% wisatawan
sering mengunjungi, dan 10% sering sekali mengunjungi Pantai Depok.

10. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Harga Tiket Masuk


Gambar 4.43. Diagram Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Harga Tiket Masuk
Gambar 4.43 diatas menjelaskan hasil perhitungan kuesioner tentang
karakteristik wisatawan Pantai Depok berdasarkan harga tiket masuk yaitu 5%
wisatawan yang menganggap harganya mahal, 70% wisatawan yang menganggap
harganya biasa, dan 25% wisatawan yang menganggap harganya murah.

11. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Transportasi Yang Digunakan


Gambar 4.44. Diagram Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Transportasi Yang
Digunakan
Gambar 4.44 diatas menjelaskan hasil perhitungan kuesioner tentang
karakteristik wisatawan Pantai Depok berdasarkan transportasi yang digunakan yaitu
5% wisatawan yang menggunakan pesawat terbang, 85% wisatawan yang
menggunakan kendaraan pribadi, dan 10% wisatawan yang menggunakan kendaraan
lainnya seperti sepeda dan transportasi online. Tidak ditemukan wisatawan yang
menggunakan bus dan angkutan umum lainnya.

12. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Lama Perjalanan


Gambar 4.45. Diagram Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Lama Perjalanan
Gambar 4.45 diatas menjelaskan hasil perhitungan kuesioner tentang
karakteristik wisatawan Pantai Depok berdasarkan lama perjalanan yaitu 95%
wisatawan yang menempuh waktu selama 1-2 jam, dan 5% wisatawan yang yang
menempuh waktu selama 2-6 jam untuk menuju ke Pantai Depok. Tidak ditemukan
wisatawan yang menempuh waktu selama 6-12 jam dan lebih dari 12 jam untuk
sampai ke lokasi Pantai Depok.

13. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Kemudahan Mencapai Objek


Gambar 4.46. Diagram Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Kemudahan Mencapai
Objek
Gambar 4.46 diatas menjelaskan hasil perhitungan kuesioner tentang
karakteristik wisatawan Pantai Depok berdasarkan kemudahan mencapai objek yaitu
60% wisatawan sangat mudah mencapai objek, 35% wisatawan mudah mencapai
objek, dan 5% wisatawan sulit mencapai objek. Tidak ditemukan wisatawan yang
sangat sulit dalam mecapai objek wisata Pantai Depok.

14. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Kendala Ketika Mengunjungi


Gambar 4.47. Diagram Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Kendala Ketika
Mengunjungi
Gambar 4.47 diatas menjelaskan hasil perhitungan kuesioner tentang
karakteristik wisatawan Pantai Depok berdasarkan kendala ketika mengunjungi
yaitu 15% wisatawan terkendala pada kurangnya sarana akomodasi di lokasi pantai,
30% wisatawan terkendala pada kurangnya fasilitas perdagangan, 25% wisatawan
terkendala pada kurang memadainya sarana penunjang wisata, dan 30% wisatawan
terkendala pada hal lainnya seperti tidak adanya rute kendaraan umum untuk menuju
Pantai Depok dan kurangnya papan petunjuk arah lokasi menuju Pantai Depok. Tidak
ditemukan wisatawan yang terkendala karena kesulitan pencapaian objek seperti jalan
yang rusak karena kondis jalan menuju Pantai Depok memang sudah cukup bagus
untuk dilalui semua jenis kendaraan darat.

15. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Pendapat Mengenai Objek Wisata


Gambar 4.48. Diagram Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Pendapat Mengenai
Objek Wisata
Gambar 4.48 diatas menjelaskan hasil perhitungan kuesioner tentang
karakteristik wisatawan Pantai Depok berdasarkan pendapat mengenai objek wisata
yaitu 15% wisatawan berpendapat sangat menarik, 65% wisatawan berpendapat
menarik, dan 20% wisatawan berpendapat kurang menarik terhadap objek wisata
Pantai Depok. Tidak ditemukan wisatawan yang berpendapat tidak menarik terhadap
objek wisata Pantai Depok.

16. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Keinginan Wisatawan Dalam Inovasi


Atraksi
Gambar 4.49. Diagram Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Keinginan Wisatawan
Dalam Inovasi Atraksi
Gambar 4.49 diatas menjelaskan hasil perhitungan kuesioner tentang
karakteristik wisatawan Pantai Depok berdasarkan keinginan wisatawan dalam
inovasi atraksi yaitu 15% wisatawan menginginkan adanya panggung hiburan, 15%
wisatawan menginginkan adanya wisata olahraga, 40% wisatawan menginginkan
adanya wisata outbound, 10% wisatawan menginginkan adanya wisata permainan
anak, dan 20% wisatawan menginginkan adanya hal-hal menarik lainnya seperti
adanya pertunjukan seni dan budidaya hasil laut di Pantai Depok.

17. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Fasilitas Yang Perlu Dikembangkan


Gambar 4.50. Diagram Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Fasilitas Yang Perlu
Dikembangkan
Gambar 4.50 diatas menjelaskan hasil perhitungan kuesioner tentang
karakteristik wisatawan Pantai Depok berdasarkan fasilitas yang perlu dikembangkan
yaitu 15% wisatawan menginginkan dikembangkannya lapangan olahraga, 10%
wisatawan menginginkan dikembangkannya food court, 20% wisatawan
menginginkan dikembangkannya pasar seni, 30% wisatawan menginginkan
dikembangkannya sarana peribadatan, dan 25% wisatawan menginginkan
dikembangkannya hal-hal lainnya seperti penambahan tempat sampah di sepanjang
area Pantai Depok.

F. Denah Lokasi Pantai Depok

.....
Gambar 4.51. Denah Lokasi Pantai Depok

G. Kelembagaan dan Pemasaran


1. Struktur Organisasi Pengelola Pantai Depok
Pantai Depok dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, dengandidirikannya
Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) untuk petugas pengelola di kawasan
objek wisata Parangtritis. Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul merupakan salah satu
unsur pelaksana pemerintah daerah dibidang kepariwisataan. Adapun tugas pokoknya
yakni merencanakan, mengelola, dan mengembangkan objek wisata. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan pendapatan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sekitar lokasi objek wisata Pantai Depok. Dinas pariwisata dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas, yang bertanggung jawab penuh kepada Bupati, melalui Sekretaris
Daerah sebagai organisasi pelaksana kegiatan pengelolaan dan pengembangan objek
wisata.

Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul memiliki tugas pokok melaksanakan kewenangan-


kewenangan di Bidang Kepariwisataan. Berikut fungsi Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul
adalah:
a. Melakukan penyusunan perencanaan dan menyusun program kebijakan teknis dibidang
kepariwisataan.
Melakukan program pembinaan umum, pembinaan operasional, dan bimbingan teknis
dibidang kepariwisataan dengan mengacu pada kebijakan yang ditetapkan Bupati,
berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.

c. Memberikan perijinan bidang kepariwisataan dengan mengacu pada kebijakan yang


ditetapkan Bupati, berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku, demi
terlaksananya visi-misi keperiwisataan daerah.

d. Melakukan langkah pengawasan dan pengendalian teknis di bidang kepariwisataan dengan


mengacu pada kebijakan yang ditetapkan Bupati, berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

e. Mengelola rumah tangga dan tata usaha Dinas Pariwisata.


Dalam pengelolaan Pantai Depok juga Dinas Pariwisata kabupatan Bantul bekerjasama
dengan Koperasi Mina Bahari 45 Depok selaku pengembang awal objek wisata Pantai
Depok. Maka dari itu pengelolaan dan pengembangan objek wisata Pantai Depok tidak
sepenunya di pegang oleh Dinas Pariwisata.
Struktur organisasi yang dimiliki oleh pengelola merupakan struktur oraganisasi berdasarkan
fungsi tata kelola objek wisata Pantai Depok sampai saat penelitian ini berlangsung yaitu
bulan Mei tahun 2014. Pengelolaan secara umum dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Bantul yang bekerjasama dengan Koperasi Mina bahari 45 Depok.
Petugas pelaksana teknis lapangan dilakukan oleh unit pelaksana teknis daerah (UPTD) yang
dibantu bidang sarana obyek dan daya tarik wisata, serta bidang pemasaran dan kemitraan
Dinas Pariwisata dan Kebuyaan Kabupaten Bantul. Berikut tugas masing-masing:
a. Koperasi Mina Bahari 45 Depok dalam pengelolaan dan pengembangan objek wisata
Pantai Depok bertugas sebagai;
a. pengelola tempat pelelangan ikan (TPI),

b. pengelola parkir,

c. pengelola kebersihan,
45 | P a n t a i D e p o k B a n t u l D . I . Y
d. pengelolaan keamanan,

e. penetapan batasan harga sewa fasilitas wisata,

f. penataan bangunan kawasan objek wisata Pantai Depok.


b. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang disebut
Kepala Unit Pelaksana Teknis (Ka.UPT), yang berada dibawah serta bertanggung jawab
penuh kepada Kepala Dinas.

c. Sub Dinas Bidang Sarana, Obyek dan Daya Tarik Wisata, yang terdiri dari Seksi Sarana
dan Prasarana Wisata, serta Seksi Pengembangan Daya Tarik Wisata. Bertanggung jawab
penuh kepada Kepala Dinas. Bagian ini memiliki tugas melaksanakan pengembangan, dan
perijinan, serta pemantauan sarana wisata yang meliputi akomodasi, fasilitas wisata, usaha
wisata, serta pemantauan obyek dan daya tarik wisata.

d. Sub Dinas Bidang Pemasaran dan Kemitraan, yang terdiri dari Seksi Promosi dan
Bimbingan Wisata, Seksi Kemitraan Wisata. Bertanggung jawab penuh kepada Kepala
Dinas. Memiliki tugas melaksanakan pembinaan, bimbingan teknis, pengawasan,
pengendalian teknis bidang pemasaran dan kemitraan wisata. Sedangkan fungsinya adalah
pelaksanaan promosi dan pemasyarakatan pariwisata; pelaksanaan kemitraan kepada
masyarakat, maupun instansi lain.

2. Strategi Promosi Wisata

Untuk promosi objek wisata Pantai Depok ini di lakukan dengan dua strategi utama yaitu:
a. Dari pihak pengelola Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul promosi dilakukan dengan cara
mengadakan festival dan event – event nasional di Pantai Depok, misalnya: Festival Layang-
Layang, Festival Mancing, Pertunjukan Air Show, dsb.
b. Dari pihak Koperasi Mina Bahari dan Masyarakat sadar wisata yaitu dengan meningkatkan
pelayanan terhadap wisatawan sehingga wisatawan yang datang ke lokasi objek wisata Pantai
Depok ini mendapat kesan yang baik, dengan harapan akan kembali lagi mengunjungi lokasi
Pantai Depok dengan mengajak orang lain.
BAB V
ANALISIS PENGEMBANGAN PARIWISATA
A. Strenght (Kekuatan)
1. Potensi Utama Pantai Goa Cemara adalah Pohon cemara
2. Memiliki potensi pantai yang indah dan asri
3. Sering mengadakan event-event tahunan seperti event tahun suro, kirab budaya,
tahun baru dll
4. Memiliki penangkaran penyu
B. Weaknesses (Kelemahan)
1. Kurangnya promosi
2. Keamanan belum memadai
3. Armada khusus petugas kebersihan belum memadai
4. Kurangnya tersedia pemandu wisata
5. Belum ada souvenir yang khas
6. Kurangnya koneksi internet
C. Opportunity (Peluang)
1. Membuat desa wisata
2. Rencana pengadaan atv
3. Rencana pembangunan akomodasi dalam arena Pantai Goa Cemara
D. Threat (Ancaman)
1. Banyaknya objek daya tarik wisata yang sama
2. Dilarang keras untuk mandi di laut karena adanya palung
3. Kurangnya ketersediaan air bersih
4. Tidak adanya tanaman bakau
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis terhadap pengembangan pantai Goa Cemara
, kami membuat kesimpulan berdasarkan tujuan dari penelitian

1. Pantai Goa Cemara memiliki potensi yang sangat besar , selain menyuguhkan
keindahan bahari , pantai Goa Cemara banyak di kelilingi oleh pohon Cemara
yang menambahkan kesejutan sekeliling area pantai , akan tetapi ada potensi
yang tidak kalah menarik untuk mengundang wisatawan untuk berkunjung
yaitu penangkaran penyu , yang di mana pengelolahannya belum optimal .

2. Berdasarkan analisi bencana yang pernah terjadi di pantai Goa Cemara , di


area pantai ini tidak memiliki bakau yang di tanami , karena itu lah abrasi
sangat rentang terjadi di bibir pantai Goa Cemara .

3. Wisatawan yang berkunjung Pantai Goa Cemara dapat di bagi berdasarkan


kelompok usia , jenis pekerjaan , penghasilan , motivasi dan lain sebagainya

4. Berdasarkan analisis supply dan demand pariwisata , Pantai Goa Cemara


memiliki supply pariwisata berupa something to see ( keindahan pantai ,
deretan pohon cemara yang asri , penangkaran penyu dan even - even yang di
adakan ) Something to do ( bersantai dengan kerabt /Keluarga , menikmati
seafood , ikut pelestarian dalam hal pelepasan penyu di pantai Goa Cemara ,
Berfoto , dll ) serta Something to buy ( berupa souvenir , oleh - oleh seafood
, tangkapan nelayan dan lain- lain )
Pantai Goa Cemara dapat diakses menggunkan jenis kendaraan anatara lain ,
motor , mobil , minibus , maupun bus bus besar , Amenitas yang tersedia
seperti penginapan belum ada tersedia , cuman menyediakan bagi wisatawan
– wisatawan yang ingin berkemping , Pantai Goa Cemara cukup di minati
oleh pengunjung baik dari dalam kota Jogja , luar kota Jogja maupun luar
provinsi . Sedangkan penduduk setempat cukup dapat berpartisipasi dalam
kegiatan pariwisata di Pantai Goa Cemara baik secara aktif maupun pasif .
5. Dalam Pengembangan , Pantai Goa Cemara di kelola oleh Dinas Pariwisata
dan Kabupaten Bantul sebagai stakeholder tertinggi dalam kelembagaan
pengelolaan pantai Goa Cemara akan tetapi dalam penyaranan di bukanya
kawasan pariwisata berasal dari masyarakat sekitar di area pantai Goa Cemara
. Oleh sebab itu , di perlukan kerjasama yang baik dan aktif dari semua
stakeholder yang ada agar Pantai Goa Cemara tidak kalah saing dengan
pantai – pantai yang serupa maupun yang baru bermuculan baik di
kulonprogo , Gunungkidul maupun di Bantul Sendiri

B. Saran
Dari hasil penelitian, kami memberikan beberapa saran sehingga dapat digunakan
sebagai strategi dalam upaya pengembangan Pantai Goa Cemara:
1. Meningkatkan variasi atraksi wisata.
2. Meningkatkan sdm pariwisata untuk memberikan pelayanan yang lebih baik
kepada pengunjung.
3. Bekerjasama dengan travel agnet serta hotel untuk mendapatkan pengunjung yang
lebih banyak.
4. Menambah dan memperluas sarana dan prasarana camping ground dan outbond
agar lebih menarik dan optimal.
5. Meningkatkan strategi promosi dengan jangkauan internasional.
6. Meningkatkan peran serta pemerintah dalam perencanaan pembangunan dan
pengembangan pariwisata di Pantai Goa Cemara.
7. Merencanakan konsep pengelolaan dan pengembangan daya tarik wisata Pantai
Goa Cemara dengan menggunalan konsep wisata yang berkelanjutan untuk
menjaga kelestarian lingkungan demi memberikan kepuasan dan kenyamanan
kepada wisatawan.
8. Menambah dan memperbaiki sarana dan prasarana yang belum optimal.

Anda mungkin juga menyukai