NURUL AINI
NPM. 163410767
1
BAB I
PENDAHULUAN
menghadapi tantangan hidup lokal, nasional dan global. Maka dengan demikian
faktor alam atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan
dampak psikologis. Bencana dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu bencana
alam, bencana non alam dan bencana sosial. Bencana alam adalah bencana yang
diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam
yang berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan
dan tanah longsor. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau rangkaian peristiwa non alam yang berupa kegagalan teknologi, kegagalan
2
modernisasi, epidemi dan wabah penyakit. Sedangkan bencana sosial adalah bencana
yang diakibatkan oleh manusia seperti konflik sosial antar kelompok atau antar
Pariwisata adalah sebuah industri yang sangat bergantung pada keunikan alam
dan budaya. Daya tarik utama sebuah destinasi wisata adalah bentangan alam dan
kekayaan budaya suatu daerah yang berbeda dari daerah lainnya. Sehingga jika
terjadi kerusakan ataupun degradasi pada sebuah destinasi, baik akibat krisis maupun
dikatakan pula bahwa industri pariwisata sangat rentan terhadap bencana dan krisis.
Berbicara tentang pariwisata dan bencana, berarti mengupas keduanya dari dua sisi
yang berbeda. Bencana bisa berpengaruh positif maupun negatif terhadap pariwisata.
pengunjung, sementara pengaruh positif justru timbul saat bencana itu sendiri
menunjukan hal unik terkait pariwisata dan bencana. Secara konseptual bencana akan
menunjukan sebaliknya. Mungkin belum hilang dari ingatan kita bagaimana erupsi
yang terjadi di Gunung Bromo telah menarik banyak wisatawan untuk melihatnya
Urang paska-erupsi Gunung Merapi. Untuk itu para pakar termasuk Prideaux (2003)
dan pemulihan paska-bencana. Kedua akibat bencana tersebut, baik negatif maupun
3
positif, tetap membutuhkan penanganan sebelum, saat, dan sesudah terjadinya
bencana. (www.jejakwisata.com)
Riau adalah sebuah provinsi yang terletak dibagian tengah Pulau Sumatera
disepanjang pesisir Selat Malaka. Salah satu sumberdaya alam yang dikembangkan di
jenis wisata unggulan diantaranya yaitu Ombak Bono di Kecamatan Teluk Meranti,
Danau Tajwid (Kajuid) memiliki keunikan nama karena dari sejarahnya danau
ini memiliki bentuk seperti tanda tajwid menurut aksara Arab, seperti huruf Nun dan
Sukun. Danau ini merupakan dari limpasan Sungai Kampar, secara tipologi lahan
basah ini dikenal dengan istilah “oxbow”. Danau oxbow merupakan danau yang
terbentuk melalui pemutusan aliran sungai yang terjadi akibat proses yang alami
berupa erosi dan juga pengendapan lumpur atau bahan-bahan lainnya yang diduga
berlangsung puluhan tahun yang lalu. Danau Tajwid (Kajuid) mempunyai kondisi
alam yang sangat alami, unik serta bentang alam yang masih bersifat asri.
untuk berwisata tidak hanya untuk melihat keindahan yang ada melainkan juga
4
adanya kegiatan yang dilakukan seperti berfoto, bermain wahana juga adanya atraksi
yang disuguhkan dan membeli souvenir sebagai kenang-kenangan yang dapat dibeli
Bencana alam terjadi tidak hanya di kota kota besar tetapi juga terjadi di
air sungai Kampar yang rentan terhadap banjir. Banjir terjadi karena adanya aliran air
yang berlebihan sehingga tidak mampu lagi diserap oleh tanah. Banjir juga
diakibatkan karena volume air di sungai Kampar berlebih sehingga meluap dan keluar
dari bendungan atau batasan yang semestinya sehingga banjir sering terjadi setiap
menelan korban jiwa. Bencana banjir yang terjadi tentunya akan menjadi hal yang
diperhitungkan bagi wisatawasan yang hendak berlibur. Seperti yang diketahui bahwa
sehingga jalan tidak bisa dilewati, sarana dan prasarana yang rusak, serta berhentinya
Bencana Banjir Terhadap Kawasan Pariwisata ( Studi Kasus : Danau Tajwid (Kajuid)
5
1.2 Rumusan Masalah
Danau Tajwid (Kajuid) memiliki potensi banjir yang sering terjadi setiap
tahunnya akibat dari meluapnya aliran sungai Kampar sehingga menjadi berdampak
2. Rusaknya berbagai fasilitas seperti jalan yang tidak bisa dilewati akibat terendam
lumpur
adalah :
elemen pariwisata ?
(Kajuid) ?
6
1.3.2 Sasaran Penelitian
elemen pariwisata.
(Kajuid).
Adapun manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis
terhadap suatu kawasan pariwisata. Melalui penelitian ini untuk melihat pengaruh
bencana banjir terhadap kawasan pariwisata juga dapat sebagai acuan maupun
7
Dapat dijadikan sebagai pertimbangan dan masukan untuk pemerintah
c. Mampu membuat peneliti untuk lebih berfikir lebih kritis dan terarah.
Dalam penelitian ini ruang lingkup dibagi menjadi dua yaitu ruang lingkup
Indonesia. Kecamatan Langgam memliki 8 (delapan) desa yang terdiri dari Kelurahan
Langgam, desa Tambak, desa Segati, desa Sotol, desa Padang Luas, desa Gondai,
penduduk 31.971 jiwa dengan luas wilayah 1.450 Km2 dan terdiri dari 8
8
Sebelah Barat : Kabupaten Kuantan Singingi
0,2477 LS dan garis bujur 101,7195 BT dengan ketinggian dari permukaan air laut 39
daerah dataran rendah dan hanya kelurahan langgam saja yang dialiri sungai. Dalam
penelitian ini terletak pada Danau Tajwid (Kajuid) Langgam Kecamatan Langgam
keunikan nama karena dari sejarahnya danau ini memiliki bentuk seperti tanda tajwid
menurut aksara Arab, seperti huruf Nun dan Sukun. Danau ini merupakan dari
limpasan Sungai Kampar, secara tipologi lahan basah ini dikenal dengan istilah
“oxbow”. Danau oxbow merupakan danau yang terbentuk melalui pemutusan aliran
sungai yang terjadi akibat proses yang alami berupa erosi dan juga pengendapan
lumpur atau bahan-bahan lainnya yang diduga berlangsung puluhan tahun yang lain.
9
10
1.5.2 Ruang Lingkup Materi
berbagai kondisi, situasi dari berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang
Ruang lingkup materi yang akan dibahas dalam penelitian ini mengacu pada
dokumen RPJMD Kabupaten Pelalawan tahun 2016-2021 sebagai data awal yang
Adapun ruang lingkup materi yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
menjadi atraksi, aksesibilitas, amenitas, dan aktivitas yang lebih dikenal dengan
4A. Mengenai konsep James Spillane dalam bukunya yang berjudul Pariwisata
a. Atraksi
Atraksi adalah daya tarik dari suatu obyek wisata atau hasil kesenian suatu
tersebut.
11
b. Aksesibilitas
c. Amenitas
Amenitas bukan terdapat pada daerah tujuan wisata, namun pada dasarnya
tujuan wisata. Fasilitas tersebut terdiri dari akomodasi, rumah makan, pusat
keamanan, sarana komunikasi, Bank, BPW, ketersediaan air bersih dan listrik.
d. Aktivitas
oleh penduduk setempat. Aktivitas usaha dapat berupa penjualan jasa atau
12
penduduk setempat dengan memberikan keuntungan kepada mereka.
budaya.
2. Banjir menurut Yuni Retnan (2010) merupakan bagian dari fenomena alam yang
biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara
a. Banjir Air merupakan banjir yang sering sekali terjadi saat ini. Penyebab dari
banjir ini adalah kondisi air yang meluap di beberapa tempat, seperti sungai,
yang ada di sekitarnya akan tergenang air. Banjir ini biasanya terjadi karena
hujan yang begitu lama sehingga sungai, danau maupun selokan tidak lagi
b. Banjir Cileuncang, Banjir ini sebenarnya hampir sama dengan banjir air.
Tetapi banjir cileuncang ini terjadi karena hujan yang deras dengan
debit/aliran air yang begitu besar. Sedemikian sehingga air hujan yang sangat
banyak ini tidak mampu mengalir melalu saluran air (drainase) sehingga air
c. Banjir Rob (Laut Pasang), Banjir laut pasang atau dikenal dengan sebutan
banjir rob merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh naiknya atau
13
pasangnya air laut sehingga menuju ke daratan sekitarnya. Banjir jenis ini
pinggir laut, seperti daerah Muara Baru di ibukota Jakarta. Terjadinya air
pasang ini di laut akan menahan aliran air sungai yang seharusnya menuju ke
laut. Karena tumpukan air sungai tersebutlah yang menyebabkan tanggul jebol
d. Banjir Bandang merupakan banjir yang tidak hanya membawa air saja tapi
disebabkan karena bendungan air yang jebol. Sehingga banjir ini memiliki
tingkat bahaya yang lebih tinggi daripada banjir air. Bukan hanya karena
manusia berenang dengan mudah, tetapi juga arus air yang terdakang sangat
deras.
e. Banjir Lahar merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh lahar gunung
berapi yang masih aktif saat mengalami erupsi atau meletus. Dari proses
erupsi inilah nantinya gunung akan mengeluarkan lahar dingin yang akan
f. Banjir Lumpur, Banjir ini merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh
lumpur. Salah satu contoh identik yang masih terjadi sampai saat ini adalah
banjir lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Banjir lumpur ini hampir
dari dalam bumi yang kemudian menggenangi daratan. Tentu lumpur yang
14
keluar dari dalam bumi tersebut berbeda dengan lumpur-lumpur yang ada di
permukaan. Hal ini bisa dianalisa dari kandungan yang dimilikinya, seperti
hipotesa yaitu :
Tajwid (Kajuid)
15
1.6 Kerangka Berpikir
Latar Belakang
1.1
Danau Tajwid (Kajuid) merupakan salah satu wisata unggulan yang terletak di Kecamatan Langgam
Kabupaten Pelalawan yang memiliki keunikan nama karena dari sejarahnya danau ini memiliki bentuk
seperti tanda tajwid menurut aksara Arab, seperti huruf Nun dan Sukun. Danau ini merupakan dari
limpasan Sungai Kampar, secara tipologi lahan basah ini dikenal dengan istilah “oxbow”.
Rumusan Masalah
Danau Tajwid (Kajuid) memiliki potensi banjir yang sering terjadi setiap tahunnya akibat dari
meluapnya aliran sungai Kampar sehingga menjadi berdampak pada kawasan disekitarnya. Akibat
terjadinya banjir tersebut menyebabkan berhentinya pengoperasian terhadap kegiatan pariwisata,
rusaknya berbagai fasilitas seperti jalan yang tidak bisa dilewati akibat terendam lumpur, dan
warung-warung yang terpaksa dibongkar.
Pertanyaan Penelitian
1. Mengidentifikasi kondisi eksisting pariwisata Danau Tajwid (Kajuid) berdasarkan
elemen pariwisata ?
INPUT
16
1.7 Sistematika Penulisan
Secara garis besar penyusunan penelitian ini yang berjudul Pengaruh Bencana
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan
pembahasan.
Bab ini berisi tentang pendekatan penelitian, metode penelitian, bahan dan
populasi dan sampel, Teknik dan analisis data, lokasi dan waktu
17
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH
Bab ini berisi tentang gambaran umum Danau Tajwid (Kajuid) Kecamatan
Bab ini berisi analisis masalah berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari
pada penelitian ini yang terdiri dari analisis deskriptif kualitatif, kuantitatif
Bagian ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan rekomendasi dalam
Pelalawan.
18
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pariwisata
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek
dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan
2) Pengusahaan objek dan daya tarik wisata seperti: kawasan wisata, taman rekreasi,
masyarakat atau yang bersifat alamiah seperti keindahan alam, gunung berapi,
3) Pengusahaan jasa dan sarana pariwisata yaitu: usaha jasa pariwisata (biro
pariwisata yang terdiri dari akomodasi, rumah makan, bar, angkutan wisata.
19
1) Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat
5) Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan
nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan
kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang
kepariwisataan.
7) Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi
20
8) Pengusaha Pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan
9) Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam
10) Kawasan Strategis Pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama
mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan
ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung
dalam waktu tertentu (bersifat sementara) dan untuk keperluan tertentu atas dasar
adanya daya tarik wisata di wilayah tersebut yang memberikan keuntungan tertentu
21
Al-Qur’an menyatakan dalam surat Al-An’am ayat 11 yang berbunyi :
Berdasarkan pengertian dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa ayat
ini memerintahkan melakukan perjalanan di permukaan bumi, atau yang biasa disebut
melihat dengan mata kepala dan hati, yakni melihat sambil merenungkan dan berpikir
menyangkut apa yang dilihat, terutama menyangkut kesudahan yang dialami oleh
untuk sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan
bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk bersenang-senang,
memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau waktu libur serta
tujuan-tujuan lainnya.
Menurut Leiper (1981), pariwisata adalah suatu sistem terbuka dari unsur-
unsur yang saling berinteraksi dalam suatu lingkungan yang luas, mulai dari unsur
manusia seperti wisatawan, tiga unsur geografis: negara asal wisatawan, negara yang
dijadikan tempat transit, dan daerah tujuan wisata serta unsur ekonomi, yaitu industri
wisata.
22
2.1.2 Pengertian Wisatawan
Wisatawan menurut Norval adalah setiap orang yang datang di suatu negara
yang alasanya bukan untuk menetap atau bekerja di situ secara teratur, dan
4) Dalam rangka pelayaran pesiar, jika kalau ia tinggal kurang dari 24 jam.
P.W.Ogilive, didalam buku yang ditulis oleh Oka A. Yoeti (1996), melihat pariwisata
dari segi bisnis sehingga memberikan definisi Wisatawan adalah semua orang yang
untuk jangka waktu kurang dari satu tahun dan kedua bahwa sementara mereka pergi,
mereka mengeluarkan uang di tempat yang mereka kunjungi tidak dengan mencari
23
2.1.3 Jenis-Jenis Pariwisata
tentang kepariwisataan, daerah tujuan wisata yang juga disebut destinasi pariwisata
adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administrasi
yang didalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata,
kepariwisataan.
Menurut Prof. Mariotti dalam Oka A Yoeti (1996), daerah tujuan wisata harus
memiliki hal menarik yang dapat ditawarkan kepada wisatawan. Destinasi pariwisata
1) Harus memiliki something to see, yaitu di tempat tersebut harus ada obyek dan
atraksi wisata khusus, yang berbeda dengan apa yang dimiliki daerah lain untuk
dilihat.
wisatawan
fasilitas untuk berbelanja, terutama oleh-oleh dan barang kerajinan khas yag dapat
Menurut Pendit dalam Yuliani (2013), ada beberapa jenis pariwisata yang
1) Wisata budaya, yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk
24
ketempat lain atau keluar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat
pameran dan pecan raya yang bersifat komersial, seperti pameran industri,
5) Wisata industri, yaitu perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau
6) Wisata bahari, yaitu wisata yang banyak dikaitkan dengan danau, pantai atau laut.
7) Wisata cagar alam, yaitu jenis wisata yang biasanya diselenggarakan oleh agen
ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pengunungan dan
pasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas khusus dan
25
9) Wisata politik perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil
10) Wisata konvensi adalah perjalanan yang dilakukan untuk melakukan konvensi
11) Wisata sosial merupakan pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah
13) Wisata buru berada ditempat atau hutan yang telah ditetapkan pemerintah Negara
14) Wisata pilgrim yaitu jenis wisata ini dikaitkan dengan agama, sejarah, adat-
istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat Ini banyak
makam orang besar, bukit atau gunung yang dianggap keramat, tempat
Kualitas objek daya tarik wisata merupakan hal yang penting dalam
pariwisata. Mutu objek daya tarik wisata yang baik akan berdampak positif pada
26
besaran jumlah wisatawan dan lama tinggal di suatu destinasi wisata. Di dalam hal ini
persepsi wisatawanlah yang menjadi tolak ukur untuk melihat tingkat mutu objek
Menurut Oka A. Yoeti dalam Yunia dan Petrus (2015), keberhasilan suatu
tempat wisata hingga tercapainya kawasan wisata sangat tergantung pada 3A yaitu
1) Atraksi (attraction)
Atraksi wisata adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata yang
merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke suatu tempat
tujuan wisata. Atraksi juga merupakan sesuatu yang dipersiapkan terlebih dahulu
agar dapat dilihat, dan dinikmati oleh wisatawan yang meliputi tari-tarian,
2) Aksesibilitas (Accessibility)
prasarana meliputi jalan, jembatan, terminal, stasiun, dan bandara. Prasarana ini
itu sendiri. Kondisi prasarana yang baik akan membuat laju transportasi optimal.
3) Fasilitas (Amenities)
27
2.1.4 Bentuk-Bentuk Pariwisata
berikut :
1) Menurut asal wisatawan. Pertama-tama perlu diketahui apakah asal wisatawan ini
dari dalam atau luar negeri. Kalau asalnya dari dalam negeri yang berarti hanya
membawa valuta asing dan ini berarti memberi efek positif terhadap neraca
pembayaran, ini disebut pariwisata aktif. Jika kepergian warga negara ke luar
pariwisata pasif.
jangka pendek.
4) Menurut jumlah wisatawan datang sendirian atau rombongan maka timbul istilah
5) Menurut alat angkut yang digunakan. Dilihat dari alat angkut yang digunakan
oleh wisatawan, maka dapat dibagi menjadi pariwisata laut, pariwisata udara,
28
2.1.5 Sarana dan Prasarana Pariwisata
A. Sarana Pariwisata
pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung serta
kepariwisataan adalah perusahaan yang hidup dan sangat tergantung pada arus
wisatawan atau disebut dengan receiptive tourist plan yaitu perusahaan yang
b) Perusahaan yang memberi pelayanan di daerah tujuan kemana itu pergi, atau
29
dapat lebih lama tinggal di suatu daerah tujuan wisata yang dikunjunginya. Yang
termasuk ke dalam kelompok ini adalah sarana/fasilitas olah raga dan sarana
lainnya.
pelengkap dan sarana pokok. Fungsinya tidak hanya membuat wisatawan lebih
lama tinggal di suatu daerah tujuan wisata, tetapi mempunyai fungsi yang lebih
yang dikunjunginya. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah : night club,
B. Prasarana Pariwisata
semua fasilitas yang memungkinkan agar sarana kepariwisataan dapat hidup dan
pariwisata adalah :
3) Sistem pengairan atau irigasi untuk kepintingan pertanian, peternakan dan lain
sebagainya.
30
2.2 Pengertian Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengaruh adalah daya yang ada atau
timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau
2. Menurut M. Suyanto, pengaruh adalah nilai kualitas suatu iklan melalui media
tertentu.
kepentingan.
4. Menurut Norman Barry, pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan agar bertindak
7. Menurut Bartram Johannes Otto Schrieke, pengaruh adalah bentuk dari suatu
31
8. Menurut Albert R. Roberts dan Gilbert, pengaruh adalah wajah kekuasaan
yang diperoleh oleh orang saat tidak memiliki kewenangan untuk mengambil
keputusan.
9. Menurut Jhon Miller, pengaruh adalah komoditi berharga dalam dunia politik
Indonesia.
sebuah hal abstrak yang tidak bisa dilihat tapi bisa dirasakan keberadaan dan
2.3 Bencana
2.3.1 Pengertian Bencana
(atau objek lain yang menyangkut menyatakan bahwa : Bencana tidak hanya
disebabkan oleh perilaku manusia, tetapi juga merupakan faktor lingkungan alam dan
buatan. Dampaknya menyebabkan setiap satuan unit ruang memiliki tingkat resiko
bencana yang beragam karena terdiri dari elemen-elemen pendukung yang beragam.
Setiap unit ruang atau wilayah memiliki,keunikan yang berbeda, maka ketahanan
Menurut Undang -Undang No. 24 Tahun 2007 Bencana adalah peristiwa atau
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun
32
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Bahaya adalah suatu
kerugian harta benda dan kerusakan lingkungan. Kerentanan adalah kondisi dari
suatu hal penting untuk diketahui sebagai salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap terjadinya bencana, karena bencana baru akan terjadi bila bahaya terjadi
pada kondisi yang rentan. Tingkat kerentanan dapat ditinjau dari kerentanan fisik
sebelumnya bersifat pontesial) dengan manusia (atau objek lain yang menyangkut
pedoman dalam menangani sering dipakai acuan jumlah manusia yang terkena
dalam menangani sering dipakai acuan jumlah manusia yang terkena marabahaya
juga berpatokan pada besar kecilnya kerusakan materi yaitu kerusakan harta-harta
yaitu bencana yang disebabkan oleh alam atau natural disaster, bencana akibat
33
1) Bencana alam (natural disaster)
Kejadian bencana alam diperkirakan akan terus meningkat yang disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu variasi dari siklus alam seperti solar maxima, gempa bumi
bertambahnya variasi jenis penyakit dan penyakit akibat vector akibat pemanasan
global dan perubahan musim, kondisi cuaca serta suhu dan kelembaban ambient
yang menyebabkan dampak buruk pada cadangan makanan, produksi zat allergen
dan isu kesehatan pada manusia (Hogan & Burstein, 2007). Bencana alam
disaster). Bencana ini dapat disebabkan oleh curah hujan yang tinggi atau
rendah. Yang sering terjadi adalah bencana akibat curah hujan tinggi
yaitu banjur dan badai. Bencana badai meliputi badai siklon tropis,
tornado, badai angin, dan badai salju. Sedangkan bencana akibat curah
34
debu), kebakaran yang tidak terkendali seperti di hutan, dan gelombang
panas.
Bencana ini terbagi menjadi tiga yaitu (1) bencana karena energi seismic
seperti gempa bumi dan tsunami; (2) bencana karena energi vulkanik
seperti erupsi gunung berapi dan aliran larva gunung; dan (3) bencana
terjadi karena proses atau kegiatan industri termasuk dalam penciptaan, uji coba,
dan radiasi industri serta bencana kimia. Berton-ton material berbahaya dibawa ke
pemukiman padat setiap hari, dimana setiap ton material memiliki potensi bahaya
yang mematikan (Hogan & Burstein, 2007). Contoh bencana teknologi adalah
ujicoba nuklir di Bikini Atoll kepulauan Masrshall tahun 1946, dan di Three Mile
Island Pennsylvania tahun 1976, dan di Chernobyl Ukraina tahun 1986 (A. M.
Gunn, 2008)
3) Bencana akibat manusia Bencana akibat manusia disebut juga manmade disaster
atau natural-induced disaster. (Beach, 2010). Bencana ini merupakan hasil dari
kesalahan yang dibuat manusia atau niat jahat dan kejadian apapun yang ketika
35
itu terjadi ditinggalkan oleh pelakunya dengan anggapan bahwa ketika bencana
bangunan sehingga dapat menimbulkan korban jiwa. Getaran gempa juga dapat
memicu terjadinya tanah longsor, runtuhan batuan, dan kerusakan tanah lainnya
ikutan berupa , kecelakaan industri dan transportasi serta banjir akibat runtuhnya
ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari dasar laut. Gangguan impulsif tersebut
bisa berupa gempa bumi tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran. Kecepatan
tsunami yang naik ke daratan (run-up) berkurang menjadi sekitar 25-100 Km/jam
3) Letusan Gunung Berapi adalah merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang
dikenal dengan istilah "erupsi". Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan
36
dengan zona kegempaan aktif sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada
batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi
karakteristik tersendiri jika ditinjau dari jenis muntahan atau produk yang
dihasilkannya. Akan tetapi apapun jenis produk tersebut kegiatan letusan gunung
api tetap membawa bencana bagi kehidupan. Bahaya letusan gunung api memiliki
4) Tanah Longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan,
lereng.
5) Banjir dimana suatu daerah dalam keadaan tergenang oleh air dalam jumlah yang
begitu besar. Sedangkan banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba
kebutuhan air baik untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan
lingkungan.
37
7) Angin Topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam
atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan
Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin
paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius
ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan
8) Gelombang Pasang adalah gelombang air laut yang melebihi batas normal dan
pinggir pantai. Umumnya gelombang pasang terjadi karena adanya angin kencang
atau topan, perubahan cuaca yang sangat cepat, dan karena ada pengaruh dari
Pengaruh bencana adalah akibat yang timbul dari kejadian bencana dapat
38
(vulnerability), dan kapasitas/kemampuan untuk menanggulangi bencana. Dampak
bencana menurut Benson and Clay dalam Nurjannah et.all dibagi menjadi tiga bagian
yaitu :
asset ekonomi, misalnya rusaknya bangunan seperti tempat tinggal dan tempat
usaha.
hilangnya sumber penerimaan yang dalam istilah ekonomi disebut flow value.
Dampak langsung akibat bencana alam lebih mudah dilakukan dari pada
dampak tidak langsung dan dampak sekunder. Kesulitan yang ada adalah melakukan
estimasi secara tepat total kerugian padahal untuk menentukan skala bantuan yang
Mitigasi dibagi menjadi dua, yaitu mitigasi struktural dan mitigasi non
diakibatkan oleh bencana secara fisik, seperti penggunaan pendekatan teknologi serta
39
pembangunan infrastruktur dalam rangka meminimalisasi dampak. Sedangkan
1) Konstruksi dan teknik sipil, yaitu tindakan-tindakan teknik sipil terbagi menjadi
dua yaitu: (1) tindakantindakan yang menghasilkan struktur lebih kuat dan tahan
2) Perencanaan fisik. Pengaruh bencana alam seperti banjir dan tanah longsor
adalah ekonomi yang kuat dimana keuntungan dibagi ke seluruh masyarakat atau
40
1) Sebelum Bencana
Fase sebelum bencana merupakan upaya untuk mengurangi kerugian harta dan
untuk meminimalkan korban jiwa, gangguan layanan dan kerusakan saat bencana
dimasa mendatang, baik efek maupun kondisi rentan terhadap bahaya itu sendiri.
Upaya mitigasi antara lain: pembangunan rumah tahan gempa, pembuatan irigasi
air, reboisasi.
Tanggap darurat merupakan upaya yang dilakukan segera saat bencana terjadi
untuk mengurangi dampak bencana, seperti penyelamatan jiwa dan harta benda
41
lingkungan, prasarana transportasi, pada wilayah pascabencana dengan
sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek
Banjir adalah kejadian alam yang dapat terjadi setiap saat dan sering
mengakibatkan kerugian jiwa, harta dan benda. Banjir Menurut Suripin (2003) adalah
suatu kondisi di mana tidak tertampungnya air dalam saluran pembuang (palung
sungai) atau terhambatnya aliran air di dalam saluran pembuang, sehingga meluap
menggenangi daerah (dataran banjir) sekitarnya. Banjir menurut Yuni Retnan (2010)
merupakan bagian dari fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan
dari jumlah kejadinya, yaitu sebesar 32,9% dari total bencana alam, kemudian disusul
42
oleh bencana tanah longsor yang menempati posisi 2 dengan persentase 27,1%,
Bencana alam banjir dilihat dari penyebabnya dapat dibagi menjadi beberapa
1. Banjir Air
Banjir air merupakan banjir yang sering sekali terjadi saat ini. Penyebab dari
banjir ini adalah kondisi air yang meluap di beberapa tempat, seperti sungai,
yang ada di sekitarnya akan tergenang air. Banjir ini biasanya terjadi karena
hujan yang begitu lama sehingga sungai, danau maupun selokan tidak lagi
2. Banjir Cileuncang
Banjir ini sebenarnya hampir sama dengan banjir air. Tetapi banjir cileuncang
ini terjadi karena hujan yang deras dengan debit/aliran air yang begitu besar.
Sedemikian sehingga air hujan yang sangat banyak ini tidak mampu mengalir
melalu saluran air (drainase) sehingga air pun meluap dan menggenangi
daratan.
Banjir laut pasang atau dikenal dengan sebutan banjir rob merupakan jenis
banjir yang disebabkan oleh naiknya atau pasangnya air laut sehingga menuju
43
ke daratan sekitarnya. Banjir jenis ini biasanya sering menimpa pemukiman
bahkan kota-kota yang berada di pinggir laut, seperti daerah Muara Baru di
ibukota Jakarta. Terjadinya air pasang ini di laut akan menahan aliran air
4. Banjir Bandang
Banjir bandang merupakan banjir yang tidak hanya membawa air saja tapi
disebabkan karena bendungan air yang jebol. Sehingga banjir ini memiliki
tingkat bahaya yang lebih tinggi daripada banjir air. Bukan hanya karena
manusia berenang dengan mudah, tetapi juga arus air yang terdakang sangat
deras.
5. Banjir Lahar
Banjir lahar merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh lahar gunung berapi
yang masih aktif saat mengalami erupsi atau meletus. Dari proses erupsi inilah
6. Banjir Lumpur
Banjir ini merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh lumpur. Salah satu
contoh identik yang masih terjadi sampai saat ini adalah banjir lumpur
Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Banjir lumpur ini hampir menyerupai banjir
44
bandang, tetapi lebih disebabkan karena keluarnya lumpur dari dalam bumi
yang kemudian menggenangi daratan. Tentu lumpur yang keluar dari dalam
bumi tersebut berbeda dengan lumpur-lumpur yang ada di permukaan. Hal ini
berbahaya.
Banjir bisa saja terjadi karena banyak faktor yang menjadi penyebabnya.
Secara umum, beberapa penyebab terjadinya banjir, antara lain (Yuni Retnan, 2010):
1. Penebangan Liar
Pohon memiliki fungsi untuk mempertahankan suatu kontur tanah untuk tetap
pada posisinya sehingga tidak terjadi longsor, selain itu pohon juga memiliki
sebelumnya. Jika pada wilayah yang seharusnya memiliki pohon yang rimbun
sudah pasti jika terjadi hujan pada daerah tersebut air hujannya tidak akan
banjir
Daerah resapan air merupakan suatu daerah yang banyak ditanami pohon atau
yang memiliki danau yang berfungsi untuk menampung atau menyerap air ke
dalam tanah dan disimpan sebagai cadangan air tanah. Akan tetapi karena di
45
daerah perkotaan seiring meningkatnya bangunan yang dibangun sehingga
menggeser fungsi lahan hijau sebagai resapan air menjadi bangunan beton
yang tentunya akan menghambat air untuk masuk ke dalam tanah. Sehingga
3. Pendangkalan Sungai
Sungai sebagai media mengalirnya air yang tertampung dari hujan dan saluran
air menuju ke laut lepas tentunya sangat memegang peranan penting pada
terjadi atau tidaknya banjir di suatu daerah. Jika sungainya rusak dan tercemar
tentu fungsinya sebagai aliran air menuju ke laut akan terganggu dan sudah
dipastikan akan terjadi banjir. Biasanya kerusakan yang terjadi di sungai yaitu
endapan tanah atau sedimentasi yang tinggi, sampah yang dibuang ke sungai
Pada kota-kota besar kerap terjadi biasanya dikarenakan saluran air yang
mengalirkan air hujan dari jalan ke sungai sudah tidak terawat. Banyak
saluran air di perkotaan yang tertutup sampah, memiliki ukuran yang kecil,
bahkan tertutup beton bangunan sehingga fungsinya sebagai saluran air tidak
5. Kesadaran Masyarakat
46
saluran air seperti sungai, gorong-gorong menjadi salah satu factor yang
masyarakatnya.
terhadap pelaku usaha dalam memacu kunjungan wisatawan serta rusaknya berbagai
fasilitas yang tersedia di suatu kawasan pariwisata. Seperti contoh Budijanto dalam
Kerugian ekonomi yang didapatkan tidak hanya secara langsung tetapi juga secara
tidak langsung.
ataupun kerugian yang diakibatkan tidak terpakainya faktor produksi seperti mesin
ataupun tenaga kerja dan kendaraan untuk logistic. Sedangkan kerugian ekonomi
47
2.8 Hipotesis
Menurut Robert B. Burns (2000), hipotetis merupakan suatu jenis proposisi
yang dirumuskan sebagai jawaban tentatif atas suatu masalah dan kemudian di uji
hubungan antara dua atau lebih variabel yang didalam nya pernyataan-pernyataan
diturunkan atau bersumber dari teori dan tujuan literatur yang berhubungan dengan
dirumuskan dalam hipotesis, hanya merupakan dugaan sementara atas suatu masalah
yang didasarkan pada hubungan yang telah dijelaskan dalam kerangka teori yang
digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian. Sebab, teori yang tepat akan
menghasilkan hipotesis yang tepat untuk digunakan sebagai jawaban sementara atas
masalah yang diteliti atau dipelajari dalam penelitian. Dalam penelitian kuantitatif,
hubungan antara dua variabel atau lebih variabel bebas (X i) dengan variabel
terikatnya (Yi) dimana peneliti tidak memberikan perlakuan atau treatment apa pun
pada variabel bebasnya. Akan tetapi analisis korelasi ini tidak dapat “diklaim’’ untuk
bukunya “Correlations Genuine and Spurios in Pearson and Yule” yang berbunyi :
“correlation does not imply causation”. (related to “ignoring a common cause” and
48
questionable cause) is a phrase used in science and statistics to emphasize that
correlation between two variables does not automatically imply that one causes the
other (though correlation is necessary for linear causation in the obsence of any
third and countervailing causative variable, and can indicate possible causes or
Pendapat ini sangat jelas meningkatkan kita bahwa korelasi tidak berarti
untuk penyelidikan lebih lanjut, dengan kata lain, hubungan dapat menjadi sebuah
petunjuk. Dengan demikian, tampak jelas bahwa apabila peneliti melakukan analisis
korelasi dan regresi maka sebenarnya peneliti baru sampai pada tahap analisis
diprediksi oleh variabel independen (Xi)?, tetapi belum sampai pada tahap analisis
kausal yang harus menjawab pertanyaan “seberapa besar pengaruh kausal variabel-
(direct), tidak langsung (indirect) maupun secara total. Jadi Analisa korelasi
bertujuan untuk mengukur “seberapa kuat” atau “derajat kedekatan”suatu relasi yang
49
Tabel 2.1 Sintesa Teori
Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
6 Pengertian Pengaruh KBBI membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang
50
No Tinjauan Pustaka Sumber Pustaka Keterangan
Rachmahadi Purwana (2013) Manifestasi perpaduan antara marabahaya (yang sebelumnya bersifat
7 Pengertian Bencana potensial) dengan manusia (atau objek lain yang menyangkut
menyatakan bahwa : Bencana tidak hanya disebabkan oleh perilaku
manusia, tetapi juga merupakan faktor lingkungan alam dan buatan.
Dampaknya menyebabkan setiap satuan unit ruang memiliki tingkat
resiko bencana yang beragam karena terdiri dari elemen-elemen
pendukung yang beragam.
BNPB 2010 Gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, tanah longsor, banjir,
8 Jenis-jenis Bencana Alam kekeringan, angin topan, dan gelombang pasang.
Rahman dalam wulan, dkk 2016 Mitigasi dibagi menjadi dua, yaitu mitigasi struktural dan mitigasi non
9 Mitigasi Bencana Alam struktural. Mitigasi struktural merupakan tindakan untuk mengurangi
dampak yang diakibatkan oleh bencana secara fisik, seperti penggunaan
pendekatan teknologi serta pembangunan infrastruktur dalam rangka
meminimalisasi dampak. Sedangkan mitigasi non struktural merupakan
tindakan yang terkait dengan kebijakan, pengembangan ilmu
pengetahuan, serta peningkatan kapasitas masyarakat melalui
perencanaan kedaruratan
Bagian dari fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
10 Pengertian Bencana Banjir Yuni Retnan (2010) banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menggenangi permukaan daratan kawasan tersebut.
Menurut Yuni Retnan (2010), banjir terbagi menjadi banjir air, banjir
11 Jenis-jenis Banjir Yuni Retnan (2010) cileuncang, banjir Rob (laut pasang), banjir bandang, banjir lahar, dan
banjir lumpur.
51
No Tinjauan Pustaka Sumber Pustaka Keterangan
Penebangan liar, kurangnya daerah resapan air, pendangkalan sungai,
12 Penyebab Banjir Yuli Retnan (2010) buruknya saluran air, kesadaran masyarakat.
52
No Nama Peneliti Judul Tujuan Metode Hasil
Penelitian
Analisis Kelayakan 1. Mengetahui tingkat Skala Likert atau Hasil pengharkatan (scoring) dan persentase
1 Afdia Yulesty Danau Tajwid (Kajuid) kelayakan Danau pengharkatan untuk indikator aspek atraksi alam dan
Sebagai Objek Wisata Tajwid (Kajuid) (skoring) aksesibilitas pada tingkat penilaian berada di
di Kecamatan Langgam sebagai objek wisata kelas II mendukung sehingga layak untuk
Kabupaten Pelalawan dilihat dari aspek dijadikan objek wisata. Indikator sarana dan
atraksi alam, prasarana kurang mendukung dikategorikan
aksesibilitas, sarana pada kelas III seperti tidak adanya penginapan,
dan prasarana. kurangnya rumah makan/warung makan,
2. Mengetahui perilaku fasilitas kesehatan yang agak jauh, toilet/wc
pengunjung ke Danau umum yang kurang memadai untuk digunakan,
Tajwid (Kajuid) yang tidak adanya papan informasi sebagai petunjuk
dilihat dari wisatawan arah jalan di lokasi objek wisata.
yang berkunjung.
Keragaman Hayati dan Mengetahui potensi dan direct Masyarakat sangat arif menjaga Danau Tajwid,
2 Eko Sutrisno Pola Pemanfaatan status keragaman hayati observation selain sebagai sumber mata pencaharian
dan Agus Danau Tajwid (Kajuid) yang terdapat di Kawasan tentunya keberadaan danau ini dipandang
Wahyudi di Kebupaten Danau Tajwid sebagai nilai sosial suku. Kearifan terwujud
Pelalawan dalam berbagai tingkah laku di antaranya,
memelihara pohon-pohon di pinggir danau.
Pohon-pohon besar dan kecil di pinggir danau
dipelihara dalam pengertian tidak ditebang atau
dirusak. Pohon-pohon besar yang tumbuh di
pinggir danau antara lain rengas, bungur,
cempedak hutan, sialang dan pohon non
komersil lainnya. Pohon-pohon tersebut
mempunyai akar yang banyak dan menancap
dengan kokoh yang berfungsi untuk menjaga
abrasi dan erosi.
53
No Nama Peneliti Judul Tujuan Metode Hasil
Penelitian
Analisis Tingkat Menganalisis tingkat Metode analisis Berdasarkan hasil dari analisis dan pengujian
3 Renggi Disparitas Wilayah di disparitas wilayah yang kualitatif dan data yang telah dilakukan mengenai tingkat
Erwanda Provinsi Kepulauan terjadi di Provinsi kuantitatif disparitas dan faktor yang mempengaruhi maka
Siregar Riau Tahun 2013-2017 Kepulauan Riau dengan dapat diperoleh yaitu tidak adanya pengaruh
berdasarkan aspek menggunakan IPM, PAD, PDRB Perkapita terhadap disparitas
ekonomi Teknik wilayah di Provinsi Kepulauan Riau.
pengumpulan
data Triangulasi
(Gabungan)
Sumber : Hasil Analisis, 2020
54
BAB III
METODE PENELITIAN
mencakup langkah-langkah mulai dari asumsi luas hingga metode terperinci dalam
penelitian ini adalah pendekatan yang bersifat deduktif dengan metode penelitian
deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan deduktif adalah proses penalaran yang
bermula dari keadaaan umum kekeadaan yang khusus sebagai pendekatan pengajaran
yang bermula dengan menyajikan aturan, prinsip umum diikuti dengan contoh-contoh
khusus atau penerapan aturan, prinsip umum itu kedalam keadaan khusus (Sagala,
2010).
Bogdan dan Taylor (L.J. Maleong, 2011) sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati. Selain itu, metode penelitian kualitatif menurut Syaodih
55
individual maupun kelompok. Metode deskriptif kualitatif adalah metode penelitian
yang menggambarkan suatu hasil penelitian dengan berlandaskan pada filsafat post
positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai
sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
dan dianalisis dengan cara statistik (Cresswell, 2003). Teknik analisis ini digunakan
untuk melihat pengaruh banjir terhadap kawasan wisata Danau Tajwid (Kajuid)
kawasan tersebut. Setelah pengambilan sampel dan populasi kemudian diuji dengan
hipotesis yang ada maka akan dapat dilihat kecendrungan terhadap kawasan tersebut.
56
3.3 Bahan dan Alat Penelitian
Dalam proses pelaksanaan dan penyelesaian penelitian ini digunakan
penelitian.
2. Alat tulis (buku, pena atau pensil) digunakan pada saat survey maupun saat
pengumpulan data.
hasil survey.
kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu”. Lain pula menurut Anhar (2010)
kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi”.
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder,
sebagai berikut :
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian,
dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung dengan
57
primer merupakan bagian internal dari proses penelitian dan yang seringkali
diperlukan untuk tujuan pengambilan keputusan. Data primer dianggap lebih akurat,
karena data ini disajikan secara terperinci. Indriantoro dan Supomo dalam Purhantara
(2010)
Data sekunder merupakan data yang telah tersedia dalam berbagai bentuk.
Biasanya sumber data ini lebih banyak sebagai data statistik atau data yang sudah
diolah sedemikian rupa sehingga siap digunakan dalam statistik biasanya tersedia
pada kanto-kantor pemerintahan, biro jasa data, perusahaan swasta atau badan lain
Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan. Dalam penelitian ini data sekunder didapat dari lembaga maupun
Indrianto dan Supomo dalam (Purhantara, 2010) ada beberapa hal yang
berkaitan dengan keakurasian data. Langkah yang perlu ditempuh peniliti adalah :
2. Kesesuain antara periode waktu tersedianya data dengan periode waktu yang
58
3. Kesesuian antara populasi data yang ada dengan populasi yang menjadi
perhatian peneliti
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
teori dan konsep dari berbagai literatur yang ada, maka dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa untuk penentuan dalam melihat pengaruh banjir terhadap kawasan
59
Tabel 3.1 Variabel Penelitian
Metode
No Variabel Indikator Parameter
Analisis
1 Komponen Attraction Atraksi wisata Analisis
Pariwisata Deskriptif
Accessibility a. Akses jalan raya Kualitatif dan
b. Sarana transportasi Kuantitatif
c. Rambu-rambu
penunjuk jalan
Amenity a. Sarana penginapan
b. Informasi Wisata
c. Sarana Keamanan
d. Sarana Kebersihan
e. Sarana Komunikasi
f. Sarana Warung dan
Rumah Makan
g. Sarana Air Bersih
h. Sarana Listrik
i. Sarana Kesehatan
j. Sarana MCK
k. Sarana rest area
Activity Jasa atau layanan
terhadap kunjungan
wisatawan
2 Jenis- Jenis Banjir Jenis-Jenis Banjir a. Banjir Air Analisis
Terhadap Kawasan Menurut Yuli b. Banjir Cileuncang Deskriptif
Pariwisata Danau Retnan (2010) c. Banjir Rob (laut Kualitatif
Tajwid (Kajuid) pasang)
d. Banjir Bandang
e. Banjir Lahar
f. Banjir Lumpur
3 Pengaruh Bencana a. H0 : Tidak terdapat Analisis
Banjir Terhadap pengaruh antara Korelasi
Kawasan banjir terhadap
Pariwisata Danau komponen pariwisata
Tajwid dari segi atraksi,
aksesibilitas,
amenitas, aktivitas
kawasan pariwisata
Danau Tajwid
(Kajuid).
H1: Terdapat Pengaruh
antara banjir terhadap
komponen pariwisata
dari segi atraksi,
aksesibilitas,
amenitas, aktivitas
kawasan pariwisata
60
Metode
No Variabel Indikator Parameter
Analisis
Danau Tajwid
(Kajuid).
b. H0 : Tidak terdapat
pengaruh antara banjir
terhadap kawasan
pariwisata Danau
Tajwid (Kajuid).
H1: Terdapat Pengaruh
antara banjir terhadap
kawasan pariwisata
Danau Tajwid
(Kajuid)
c.
Sumber : Hasil Analisis, 2020
Data primer merupakan data pokok yang didapat langsung dari objek
penelitian, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Survei data primer dalam
data. Triangulasi merupakan salah satu teknik dalam pengumpulan data untuk
mendapatkan temuan dan interpretasi data yang lebih akurat dan kredibel.
Penggunaan metode yang digunakan disebut triangulasi dengan teknik yang banyak
(multiple methods) yaitu penggunaan metode yang lebih dari satu tahap mulai dari
sama, dokumentasi tentang aspek yang sama dengan aspek yang dikumpulkan
61
jawaban dari responden tentang aspek yang sama. (Muri Yusuf, 2017). Berikut
1. Observasi
Kepariwisataan.
2. Dokumentasi
undang, arsif, dokumen sejarah, catatan resmi dan gambar atau foto. Tentu
masing-masing cara ini akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda,
Data sekunder merupakan data pelengkap yang berisi tentang hal-hal yang
bisa mendukung dan memiliki hubungan dengan data primer. Data sekunder
melakukan penelitian tugas akhir ini. Literature dari beberapa dokumen, arsip,
62
majalah, jurnal ilmiah, buku modul dan laporan penelitian dilakukan untuk kajian
literature mengenai tinjauan teori yang sesuai dengan penelitian tugas akhir ini.
oleh peneliti. Seperti menurut Sugiyono (2011) “Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya”.
Pendapat di atas menjadi salah satu acuan bagi penulis untuk menentukan populasi.
pegawai dan penjual yang berada di Danau Tajwid (Kajuid) Kecamatan Langgam
Kabupaten Pelalawan.
3.7.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin di teliti oleh peneliti.
Menurut Sugiyono (2011) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.” Sehingga sampel merupakan bagian dari populasi
63
yang ada, sehingga untuk pengambilan sampel harus menggunakan cara tertentu yang
menetapkan sifat-sifat dan katakteristik yang digunakan dalam penelitian ini. Sampel
yang akan digunakan peneliti memiliki ketentuan, yaitu para pengunjung dan pekerja
seratus, lebih baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan populasi. Tetapi,
jika jumlah subjek besar, dapat diambil antara 10-15% atau 15- 25% atau lebih.”
Pendapat tersebut sesuai menurut Roscoe dalam Sugiyono (2011:90) “ ukuran sampel
yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.” Dari keseluruhan
keterangan diatas makanya yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah
pengunjung, pekerja dan penjual yang berada di Danau Tajwid (Kajuid) dengan
untuk mengungkapkan suatu keadaan atau masalah sesuai apa adanya serta
64
pendeskripsian, pengembangan secara sistematis faktual dan akurat. kondisi apa
adanya, tanpa memberi perlakuan atau manipulasi pada variable yang diteliti. Jenis
melukiskan fenomena yang diteliti secara sistematis, factual dan akurat dalam bentuk
uraian penjelasan suatu kondisi atau keadaan yang ada melalui pengamatan serta
untuk melihat pengaruh dengan pengujian korelasi terhadap hipotesa yang ada.
pembagian n.
maka akan diperoleh pengukuran korelasi yang bebas dari unit asal. Pengukuran
65
Keterangan :
∑X 2
= Jumlah total kuadrat data variabel bebas
∑X 2
= Jumlah total kuadrat data variabel terikat
n = Jumlah sampel
H0 : p ≤ 0
H1 : p ≥ 0
Pengujian :
thitung =
ttabel = (0,95 ; n – 2 )
Kesimpulan :
Jika thitung > ttabel maka tolak H0 terima H1. Dengan demikian, korelasi antara X
66
Hipotesis dapat diartikan sebagai dugaan mengenai suatu hal, atau hipotesis
merupakan jawaban sementara suatu masalah, atau juga hipotesis dapat diartikan
sebagai kesimpulan sementara tentang hubungan suatu variabel dengan satu atau
lebih variabel yang lain. Namun menurut Prof. Dr. S. Nasution definisi hipotesis
adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang
kita amati dalam usaha untuk memahaminya. Hipotesis statistik adalah hipotesis yang
Adapun definisi dari uji hipotesis adalah suatu prosedur yang digunakan untuk
menguji kevalidan hipotesis statistika suatu populasi dengan menggunakan data dari
dipelajari.
Hipotesis statisti ini dipergunakan jika peneliti melakukan uji analisis dengan
hanya menggunakan sebagian dari keseluruhan data yang ada. Sedangkan proses
populasi disebut sebagai proses inferensi. Teknik statistika dalam menganalisis ini
sering juga disebut sebagai statistika inferensial. Jika analisis keseluruhan populasi,
maka proses tersebut disebut sebagai proses generalisasi. Jika dilihat dari bentuk
67
penyajiannya, hipotesis statistik disajikan dalam bentuk rumusan matematik tentang
parameter populasi yang akan diuji sejauh mana suatu data sampel mendukung
Uji t atau t-test adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui dan
membuktikan kembali apakah hubungan yang terjadi atara variabel bebas (X) dengan
t-test =
b) Menentukan level of signifikan (α), yang mana dalam penelitian ini adalah
df = n – k
dimana :
df = degree of freedom
68
k = jumlah variabel bebas
Keputusan thitung dibandingkan ttabel adalah apabila thitung lebih besar dengan ttabel
nilai maka keputusan menolak hipotesis nol (H0) dan menerima hipotesis alternatif
(Ha). Ini berarti terdapat pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat,
sebaliknya, jika nilai thitung lebih kecil dengan nilai ttabel maka keputusan menerima
hipotesis nol (H0) dan menolak hipotesis alternatif (Ha) yang berarti tidak ada
Pelalawan Provinsi Riau yang memiliki luas sebesar 1.450 KM 2 yang diliat dari
rendah dan hanya Kelurahan Langgam saja yang dialiri sungai. Waktu Pelaksanaan
penelitian ini dilakukan dimulai dari bulan Agustus 2020 hingga bulan Juli 2021
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini :
69
Tabel 3.2 Tahapan Penelitian
Bulan dan Minggu
No Pekerjaan Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April M
1 Persiapan
dan
Penyusunan
Proposal
2 Persetujuan
judul TA
3 Pengurusan
SK TA dan
SK
Pembimbing
BAB I
BAB II
BAB III
5 Seminar
Proposal
6 Perbaikan
(revisi)
7 Pengumpulan Data
70
Bulan dan Minggu
No Pekerjaan
Data
Primer
Observasi
Wawancara
Dokumentasi
Data
Sekunder
BAB IV
BAB V
BAB VI
9 Seminar
Hasil
10 Perbaikan
(revisi)
11 Komprehens
if
71
3.10 Desain Survei
Dalam melakukan suatu penelitian sangat diperlukan sebagai perencanaan dan
perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik
dan sistematis. Desain survey dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut
ini :
72
Tabel 3.3 Desain Survei
Metode
Data yang Meto
No Sasaran Indikator Parameter Sumber Data Sumber Instansi Pengambilan
Dibutuhkan Anal
Data
1 Teridentifikasi kondisi eksisting Elemen Pariwisata 1. Atraksi 1. Jumlah 1. RTRW Kab Dinas Pariwisata Survei Analisis
pariwisata Danau Tajwid 2. Aksesibilitas pengunjung Pelalawan Kabupaten Sekunder Deskrip
(Kajuid) berdasarkan elemen 3. Amenitas wisatawan 2. Kebijakan Pelalawan Kualitat
pariwisata 4. Aktivitas pariwisata
5. Wisatawan atau UU
2 Teridentifikasi banjir di Danau Jenis banjir 1. Banjir air - 1. Observasi - Survei Primer Analisis
Tajwid (Kajuid). 2. Banjir 2. Dokumen Deskrip
cileuncang Kualitat
3. Banjir Rob
4. Banjir bandang
5. Banjir lahar
6. Banjir lumpur
3 Teridentifikasi pengaruh banjir H0 = Tidak Pengaruh antara - 1. Observasi - Survei Primer Analisis
pada kawasan pariwisata di berpengaruh banjir dengan Korelasi
Danau Tajwid (Kajuid). kawasan
H1 = Berpengaruh pariwisata
Sumber : Hasil Analisis 2020
73
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Utama, I Gusti Bagus Rai dan Ni Made Eka Mahadewi. 2012. Metodologi Penelitian
PT Pradnya Paramita
Suwena, I Ketut dan I Gusti Ngurah Widyatmaja. 2017. Pengetahuan Dasar Ilmu
Undang-Undang
Negara
Skripsi
Alauddin Makassar
74
Siregar, Renggi Erwanda. 2020. Analisis Tingkat Disparitas Wilayah di Provinsi
Jurnal
Sutrisno, Eko dan Agus Wahyudi. 2015. “Keanekaragaman Hayati dan Pola
2407-8050. BPTSTH
Yulesti, Afdia. 2017. “Analisis Kelayakan Danau Tajwid (Kajuid) Sebagai Objek
Imanah, Adkhiya Fikril dan Eppy Yuliani, dkk. 2019. “Analisis Kebutuhan Sarana
Internet
https://travel.tempo.co/read/1166197/5-dampak-bencana-pada-pariwisata-indonesia-
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2015/12/20-pengertian-pariwisata-menurut-
75
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................i
DAFTAR TABEL.......................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................2
1.1 Latar Belakang................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................6
1.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian........................................................................6
1.3.1 Tujuan Penelitian.....................................................................................6
1.3.2 Sasaran Penelitian....................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................7
1.4.1 Manfaat Penelitian Bagi Akademik.........................................................7
1.4.2 Manfaat Penelitian Bagi Pemerintah.......................................................7
1.4.3 Manfaat Penelitian Bagi Peneliti.............................................................8
1.5 Ruang Lingkup...............................................................................................8
1.5.1 Ruang Lingkup Wilayah..........................................................................8
1.5.2 Ruang Lingkup Materi..........................................................................12
1.6 Kerangka Berpikir.........................................................................................17
1.7 Sistematika Penulisan...................................................................................18
BAB II TINJAUAN TEORI.....................................................................................20
2.1 Pariwisata......................................................................................................20
2.1.1 Pengertian Pariwisata............................................................................20
2.1.2 Pengertian Wisatawan...........................................................................24
2.1.3 Jenis-Jenis Pariwisata............................................................................25
2.1.4 Bentuk-Bentuk Pariwisata.....................................................................29
2.1.5 Sarana dan Prasarana Pariwisata...........................................................30
2.2 Pengertian Pengaruh.....................................................................................32
76
2.3 Bencana.........................................................................................................33
2.3.1 Pengertian Bencana...............................................................................33
2.3.2 Jenis-Jenis Bencana Alam.....................................................................37
2.3.3 Pengaruh Bencana.................................................................................39
2.4 Mitigasi Sebagai Upaya Penanggulangan Bencana Alam............................40
2.5 Siklus Penanggulangan Bencana Alam........................................................41
2.6 Bencana Banjir..............................................................................................43
2.6.1 Jenis Banjir............................................................................................44
2.6.2 Penyebab Banjir.....................................................................................46
2.7 Pengaruh Banjir Terhadap Kawasan Pariwisata...........................................48
2.8 Hipotesis.......................................................................................................49
2.9 Analisis Sistem Korelasi...............................................................................49
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................56
3.1 Pendekatan Penelitian...................................................................................56
3.2 Metode Penelitian.........................................................................................56
3.2.1 Metode Kualitatif...................................................................................56
3.2.2 Metode Kuantitatif.................................................................................57
3.3 Bahan dan Alat Penelitian.............................................................................58
3.4 Jenis Data......................................................................................................58
3.4.1 Data Primer............................................................................................58
3.4.2 Data Sekunder.......................................................................................59
3.5 Variabel Penelitian........................................................................................60
3.6 Metode Pengumpulan Data...........................................................................62
3.6.1 Metode Pengumpulan Data Primer.......................................................62
3.6.2 Metode Pengumpulan Data Sekunder...................................................63
3.7 Populasi dan Sampel.....................................................................................64
3.7.1 Populasi.................................................................................................64
77
3.7.2 Sampel...................................................................................................64
3.8 Teknik Analisis Data....................................................................................65
3.8.1 Analisis Eksisting Pariwisata Danau Tajwid (Kajuid)..........................65
3.8.2 Analisis Jenis Banjir di Danau Tajwid (Kajuid)....................................66
3.8.3 Analisis Pengaruh Banjir Terhadap Kawasan Pariwisata.....................66
3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................................70
3.10 Desain Survei................................................................................................73
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................75
78
DAFTAR TABEL
79
DAFTAR GAMBAR
80