Tentang
Dosen Pembimbing :
Oleh :
Kelompok 1
PROGRAM STUDI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan atau menyusun makalah ini yang
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari dosen pembina mata
kuliah dan rekan-rekan yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa Meridhoi segala
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
a) Kesimpulan
b) Saran
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
keanekaragaman hayati yang tinggi. Dua negara lainnya yaitu Brazil dan Zaire. Namun
Geografi Adalah studi tentang bumi dan segala sesuatu yang ada di atasnya seperti
penduduk, fauna, flora, iklim, udara, dan segala interaksinya. Ilmu ini juga mempelajari
tentang berbagai hal di permukaan bumi, di luar buni, bahkan benda-benda di ruang angkasa
pun turut menjadi objek kajian geografi. Sebab geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
Geo yang berati bumi dan Graphein yang berati tulisan. Sehingga saat digabungkan menjadi
tulisan bumi atau deskripsi bumi. Secara umum ilmu Geografi merupakan ilmu yang
mempelajari tentang lokasi serta persamaan, dan perbedaan keruangan atas fenomena fisik,
Sementara dari segi terminologi pengertian geografi secara umum adalah ilmu
Dengan perkembangan ilmu geografi membuat ilmu tersebut memiliki bidang kajian yang
semakin luas. Kajian ilmu geografi dewasa ini menyentuh beragam aspek, mulai fisik bumi
hingga manusia.
Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Geografi Tumbuhan ?
2. Apa Saja Faktor-Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Geografi Tumbuhan (Faktor
Iklim.Topografi,Adafik Dan Faktor Biotik )?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Definisi Geografi Tumbuhan
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Faktor-Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Geografi
Tumbuhan (Faktor Iklim.Topografi,Adafik Dan Faktor Biotik )
BAB II
PEMBAHASAN
fenomena dibumi , mencakup semua yang mengubah atau mempengaruhi permukaan bumi
termasuk sifat-sifat fisiknya, iklim dan hasil-hasil baik yang bersifat fisik maupun tidak.
Salah satu cabang utamanya adalah geografi biologi yang biasanya dibagi atas geografi
tumbuhan dan geografi hewan. Berikut akan dijelaskan tentang pengertian dari geografi
Berdasarkan beberapa pengertian geografi tumbuhan menurut para ahli dapat disimpulkan
bahwa geografi tumbuhan adalah suatu studi tentang tumbuhan di bumi, mengenai asal-
usulnya, penyebarannya serta perannya sebagi sumber kemakmuran bagi manusia di suatu
daerah. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat F.J Meyen yang menyatakan bahwa
Geografi tumbuhan adalah suatu studi yang secara khusus menyelidiki hubungan daerah
Di dalam teorinya tetap tidak meninggalkan unsur keterkaitan antara tumbuhan dengan
manusia, dengan kata lain beliau tetap memperhatikan kaitan antara physical dan human,
kemakmuran bangsa”
Fenomena dunia tumbuhan itu dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tanah (lahan), iklim,
topografi dan tidak ketinggalan faktor manusia, dengan segala subvariabel dari masing-
masing faktor tersebut. Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang menetap, memiliki
dinding sel yang terdiri dari selulosa dengan sumber bahan makanan dari gas dan zat cair,
melalui bantuan klorofil oleh cahaya. Tumbuhan dipermukaan bumi sebagai objek kajian
bagi ahli geografi tumbuhan. Bentuk fisik maupun sifat masyarakat tumbuhan tersebut
berbeda-beda menurut besaran lintang, topografi, maupun kedudukannya pada benua. Oleh
sebab itu para ahli geografi tumbuhan lebih memusatkan perhatiannya terhadap hubungan
tumbuhan dengan tanah, topografi dan iklim untuk mengkaji persebaran, jenis beserta agihan.
Objek kajian geografi tumbuhan adalah tumbuhan yang sifatnya natural dan bukan
tumbuhan yang sudah mendapatkan perlakuan khusus atau rekayasa oleh manusia.
Pendekatan yang digunakan dalam kajian dunia tumbuhan adalah bukan saja dari segi
floristik saja yaitu pendekatan yang hanya berkaitan dengan tumbuhan itu saja, tetapi yang
lebih penting adalah pendekatan dari segi struktur yaitu, bagaimana dari tumbuhan yang
hidup itu terbentuk, tumbuh, berkembang dan tersebar. Secara umum penggolongan
tumbuhan yang tersebar di permukaan bumi lebih didasarkan pada pendekatan struktur.
Sebab pendekatan tersebut sesuai dengan tujuan geografi tumbuhan yaitu mengetahui
bioklimatologis daripada aspek evolusi maupun penyusunan tumbuhan pada masa geologi.
Dengan demikian kajian geografi tumbuhan lebih diutamakan kepada reaksi-reaksi tumbuhan
terhadap unsur-unsur fisikal lingkungan seperti cahaya, panas, kelembaban, jenis tanah
terhadap jenis dan persebaran tumbuhan maupun sifat-sifatnya. Disamping itu kajian
suatu tempat tertentu pada masa tertentu dari suatu lingkungan tertentu pula. Kajian itu
yaitu:
a) Biosiklus Lautan
Merupakan lingkungan yang menjadi penyebaran tumbuhan yang tumbuh disekitar wilayah
laut atau perairan air asin. Biocycle air asin sebagian besar terbentang mulai dari zona pantai
sampai wilayah perairan laut yang masih tertembus sinar matahari (zona fotik). Hal ini sangat
Beberapa jenis flora yang hidup di lingkungan perairan laut, antara lain alga biru, alga merah,
dan rumput laut. Adapun yang hidup di sekitar pantai, antara lain kelapa, pandan pantai,
hutan bakau (mangrove), nipah, rumbia, dan beberapa jenis rerumputan khas pantai. Berikut
Biocycle air tawar artinya tumbuhan yang hidup dalam ekosistem air tawar atau wilayah
perairan darat. Biocycle air tawar terdiri atas lingkungan sungai, danau, kolam, rawa atau
paya-paya. Contoh jenis tumbuhan yang menjadi komponen ekosistem air tawar antara lain,
selada air, bunga teratai, dan eceng gondok. Selain itu, hidup beberapa jenis lumut dan
ganggang.
c) Biosiklus Daratan
biocycle darat merupakan lingkungan yang menjadi penyebaran tumbuhan khas daratan.
Tumbuhan yang menutupi wilayah darat sangat bervariasi, baik ragam maupun jumlahnya.
Wilayahnya tersebar mulai dari zona pantai sampai ke pegunungan, mulai dari kawasan
khatulistiwa sampai wilayah kutub. Biocycle darat terdiri atas lingkungan hutan, lingkungan
1. Bioma Sabana
Sabana merupakan suatu wilayah vegetasi di daerah tropis atau subtropis yang terdiri atas
pohon-pohon yang tumbuh dengan jarang. Biasanya sabana dikelilingi dengan semak belukar
Padang rumput sabana secara alami terbentuk umumnya disebabkan oleh cuaca dengan
tingkat curah hujan yang rendah, yakni hanya sekitar 30 mm/ tahun. Curah hujan yang rendah
ini menyulitkan tumbuhan untuk menyerap air. Sehingga mengakibatkan hanya jenis
tumbuhan rumput yang dapat bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan alam yang
kering.
Bioma Sabana memiliki ciri – ciri yang sama dengan ciri – ciri hutan sabana, yaitu sebagai
berikut :
Daerah wilayah bioma sabana memiliki suhu yang panas sepanjang tahun
Hujan terjadi secara musiman dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya sabana
Lapisan tanahnya merupakan daerah resapan air dan sistem pengairan yang baik
Sabana berubah menjadi semak belukar jika terbentuk di daerah yang intensitas curah
Sabana akan berubah menjadi hutan basah belukar jika terbentuk di daerah yang
Pada umumnya daerah bioma sabana akan mengalami kekeringan yang panjang setiap
tahunnya.
Padang rumput bisa ditemukan di daerah tropis atau subtropis. Curah hujan di bioma ini
adalah 250 – 500 mm/tahun. Stepa atau sabana biasanya terletak di daerah perbatasan antara
tropis dan subtropis, contohnya di Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan,
1. Memiliki porositas dan drainase kurang baik karena turunnya hujan tidak teratur.
2. Saat siang, suhu udaranya 45o C. Saat malam, suhu udaranya bisa mencapai 0o C.
menyebutnya sebagai bioma padang rumput. Stepa merupakan sebutan padang rumput bagi
masyarakat Rusia. Sementara itu, hewan yang bisa ditemukan di padang rumput adalah bison
(Amerika), zebra (Afrika), kanguru (Australia), singa, serigala, anjing liar, dan cheetah.
3. Bioma Gurun
Bioma gurun merupakan ekosistem darat yang didominasi oleh flora dan fauna tertentu dan
ditandai dengan lingkungan yang beriklim kering dengan curah hujan yang sangat sedikit
Terjadi karena adanya proses pelapukan jenis – jenis batuan yang disebabkan oleh
perbedaan temperatur yang sangat tajam antara temperatur di siang hari dan
Terjadi karena adanya penguapan air tanah yang berlebihan oleh suhu yang sangat
panas terhadap permukaan tanah dan atmosfer yang menyebabkan tanah menjadi
1. Curah hujan sangat rendah, yaitu kurang dari 250 mm/ tahun
6. Suhu lingkungan yang ekstrim, suhu siang hari bisa mencapai 60º C dan malam hari
mencapai 0º C
7. Tumbuhan yang hidup tergolong xerofit yang memiliki ciri – ciri seperti mempunyai
akar yang panjang, batang dan daunnya memiliki lapisan lilin yang berguna untuk
mencegah penguapan.
8. Air tanah cenderung asin. Hal ini disebabkan oleh larutan garam dalam tanah
cenderung tidak berpindah, baik karena pencucian oleh air maupun drainase.
Tumbuhan sangat di pengaruhi oleh fenomena geosfer. Suatu lingkungan atau Kawasan
sempit tempat tumbuhnya suatu tumbuhan tertentu disebut habitat. Misalnya habitat ataran
tinggi, dataran rendah tebing dan lain-lain. Dalam lingkungan suatu habitat terdapat suatu
unit ekosistem yang lebih kecil yang dihuni oleh tumbuhan. Objek utama kajian geografi
tumbuhan adalah keseluruhan flora dan vegetasi yang menutupi permukaan bumi, namun
tumbuhan yang terutama dipelajari adalah tumbuhan yang sempurna atau ideal yaitu
tumbuhan berbiji, dimana tumbuhan tersebut mempunyai akar, batang, daun, bunga dan biji.
yang paling sederhana sampai ke yang ideal yaitu bakteri, ganggang, lumut, paku, dan
tumbuhan biji. Beberapa istilah yang berkaitan dengan geografi tumbuhan dyang perlu
diketahui yaitu:
1. Vegetasi, adalah keseluruhan tumbuhan yang terdapat dipermukaan bumi atau disuatu
tempat (tumbuhan penutup permukaan bumi). Misalnya: vegetasi rawa, adalah komunitas
tumbuhan dalam setiap ekosistem yang merupakan penutup dari tempat ekosistem tersebut
dan lain-lain.
2.Flora, adalah semua jenis tumbuhan yang merupakan kekayaan alam suatu tempat atau
inventaris kekayaan tumbuhan suatu tempat (misalnya: flora fauna Nusa Tenggara, dan lain-
lain)
3. Hewan, adalah keseluruhan hewan atau binatang yang tersebar dipermukaan bumi
4. Fauna, adalah kekayaan jenis hewan disuatu tempat tertentu misalnya fauna Asiatis dan
lain-lain
5. Ekosistem, adalah sebagai suatu rangkaian atau rantai kehidupan yang saling pengaruh-
mempengaruhi dalam membentuk suatu komunitas kehidupan pada suatu lingkungan tertentu
6. Lingkungan, adalah suatu aspek keruangan (tempat) yang meliputi faktor iklim, tanah
(lahan), topografi, yang menentukan kondisi dan situasi tempat hidup makhluk.
8. Nits (Nidus), adalah lingkungan kecil (sempit) atau microenvironment yang khusus, bagi
9. Biotop, adalah komunitas tumbuhan pada suatu habitat dengan unit topografi primer.
arah secara teratur (bersifat kontinu), yang akhirnya sampai pada suatu komunitas tertinggi
Persebaran flora dipermukaan bumi tidak sama dan merata, sehingga berpengaruh
terhadap kehidupan mahluk hidup. Terdapat wilayah yang sangat padat populasinya, namun
ada juga wilayah di muka bumi dapat dihuni oleh mahluk hidup. Selain manusia, ternyata
flora dan fauna juga memiliki ciri fisik yang berbeda di setiap wilayah. Banyak sekali hewan
dan tumbuhan yang hanya bisa ditemui di satu tempat dan tidak ada di tempat lainnya..
Itulah yang menyebabkan persebaran flora dan fauna tidak merata di permukaan bumi. Flora
dan fauna yang tersebar di seluruh penjuru dunia dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa
faktor yang mempengaruhi sebaran flora di permukaan bumi, yaitu: iklim (Klimatik), edafik
(tanah), fisiografi (relief), dan manusia. studi geografi memberikan pemahaman bahwa ada 4
macam faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna di bumi. Keempatnya adalah
1. Faktor Iklim
Iklim bisa memberikan pengaruh dominan terhadap persebaran flora di bumi. Kenyataannya,
wilayah yang mempunyai iklim ekstrem dihuni flora dan fauna dengan ragam spesies jauh
lebih sedikit dibandingkan yang ada di kawasan tropis. Ada beberapa jenis faktor iklim yang
berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna. Di antara sejumlah faktor yang termasuk
dalam kategori iklim adalah suhu udara, kelembapan, angin, dan curah hujan.
A.Suhu
Suhu udara berbeda pada setiap wilayah di permukaan bumi, hal ini disebabkan oleh factor
sudut datang sinar matahari, letak lintang, jarak atau lokasi daratan terhadap laut, ketinggian
tempat, dan penutupan lahan oleh tumbuhan. Kondisi suhu udara ini sangat berpengaruh
terhadap kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan, karena jenis spesies tertentu memiliki
persyaratan terhadap suhu lingkungan yang ideal atau suhu optimum bagi
kehidupannya.Wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara yang tidak terlalu ekstrim (dingin
atau panas) merupakan tempat yang sangat baik bagi kehidupan organisme baik tumbuhan,
hewan, maupun manusia. Sebab keadaan suhu yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah
Perbedaan letak geografis-astronomis, sudut datangnya sinar matahari, jarak daratan dengan
lautan, ketinggian lokasi, dan tutupan lahan membuat suhu udara di setiap wilayah tidak
seragam. Sementara itu, kehidupan tumbuhan maupun hewan terkait erat dengan kondisi
suhu udara. Banyak spesies tertentu memerlukan suhu udara ideal di lingkungan hidupnya
agar dapat tetap bertahan dan berkembang biak. Karena itu, kawasan dengan suhu non-
ekstrem, atau tidak terlalu panas maupun dingin, umumnya layak menjadi tempat hidup
banyak jenis spesies flora dan fauna. Suhu udara juga bisa memengaruhi kondisi vegetasi di
suatu wilayah. Vegetasi yang terdapat di wilayah tropis, gurun, kutub dan lainnya tidak bisa
sama.
b. Kelembapan udara
Kelembaban udara menunjukkan tingkat uap air yang terkandung di udara. Kelembapan
berpengaruh langsung terhadap kehidupan flora. Ada tumbuhan yang cocok hidup hanya di
daerah kering, lembab, atau basah. Oleh sebab itu, jenis-jenis tumbuhan bisa
jenis yang perlu diketahui, yakni: Xerophyta: tumbuhan yang tahan di lingkungan kering
atau kelembaban udara sangat rendah. Contoh: kaktus. Mesophyta: tumbuhan yang cocok
hidup di lingkungan lembab tetapi tidak basah. Contoh: anggrek dan cendawan. Hygrophyta:
tumbuhan yang cocok hidup di kawasan basah. Contoh: teratai, eceng gondok, selada air.
Tropophyta: tumbuhan yang bisa beradaptasi di daerah pemililk musim hujan dan musim
kemarau. Tropophyta merupakan flora khas wilayah iklim musim tropis (monsun tropis).
c. Angin
Angin sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup tumbuhan. Di daerah terbuka, hanya
tumbuhan berakar dan berbatang kuat yang dapat bertahan hidup di tengah terpaan angin
kencang. Angin pun bisa membantu penyerbukan atau pembuahan pada beberapa jenis
tanaman, sehingga regenerasi terjadi. Tumbuhan tertentu penyebaran benihnya juga dibantu
d. Curah Hujan
Curah hujan jelas menjadi penentu persebaran flora dan fauna karena air adalah sumber
utama kehidupan. Beragam jenis hewan dan tumbuhan sangat tergantung pada curah hujan
dan kelembaban udara. Tingkat curah hujan dapat membentuk karakter khas formasi
vegetasi di muka bumi. Kekhasan vegetasi ini mengakibatkan ada hewan-hewan tertentu
yang bisa hidup. Hal ini bisa terjadi karena banyak jenis hewan mengandalkan tumbuhan
sebagai sumber makanan. Contohnya, hujan tropis yang bisa tumbuh di kawasan dengan
curah hujan 1000-2000 mm dan suhu udara 20-30 derajat celcius memiliki keragaman flora
sekaligus fauna yang kaya. Kondisi berbeda ada di padang rumput stepa yang berkembang di
wilayah dengan curah hujan 200-1000 mm dan suhu -20 sampai 10 derajat celcius.
2. Faktor Edafik (Tanah)
Faktor edafik kondisi tanah berpengaruh besar pula pada persebaran flora dan fauna. Tanah
perkembangan vegetasi seperti unsur hara, kebutuhan bahan organik (humus), air dan udara
disediakan oleh tanah. Tanah subur memberikan dampak baik bagi pertumbuhan tanaman.
Hewan lalu bakal lebih mudah menemukan makanan jika tanaman di sekitarnya tumbuh
subur.
- Mineral Anorganik (Unsur hara seperti Karbon, Hidrogen, Oksigen, Nitrogen, Fosfor)
-Kandungan Air Tanah Kandungan Udara Tanah (semakin gembur, kandungan udara tanah
bertambah besar).
Selain itu, kemiringan lereng dapat memengaruhi tumbuh kembang tanaman. Lereng yang
membelakangi sinar matahari mempersulit beragam jenis tanaman untuk tumbuh dengan
baik. Bentuk muka bumi yang beragam bisa memicu perbedaan suhu dan kelembapan udara
sehingga berpengaruh pada jenis vegetasi, dan karena itu, memengaruhi spesies hewan yang
bertahan. Perbedaan suhu dan kelembapan udara, misalnya, karena faktor tinggi-rendah
dataran.
memiliki daya adaptasi yang lemah. Sehingga mendominasi pada suatu wilayah tertentu.
Organisme cacing dapat menyuburkan tanah sehingga mempengaruhi jenis tanaman pada
permukaan bumi. Selain itu, manusia juga memiliki peran sebagai penyebar flora dan fauna,
terkadang juga berperilaku tidak baik dalam menjaga kelestarian alam.Sebagai contoh adalah
hewan langka yang saat ini sulit ditemukan di alam bebas. Semuanya berawal dari keinginan
manusia untuk memperluas lahan pertanian sehingga menggunduli hutan yang merupakan
habitat hewan banyak Makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan, maupun manusia juga bisa
memengaruhi persebaran flora dan fauna di bumi. Peran yang terbesar, untuk saat ini, ada di
manusia. Perilaku manusia yang melestarikan lingkungan akan berdampak positif terhadap
keberadaan flora dan fauna. Sebaliknya, kegiatan manusia merusak lingkungan bahkan dapat
membuat spesien flora dan fauna tertentu punah. Pada kasus tanaman, tumbuhan yang
memiliki daya adaptasi kuat akan menghambat tumbuhan lain dengan kemampuan lebih
lemah. Kondisi ini lantas memicu satu jenis vegetasi mendominasi suatu wilayah. Sedangkan
dalam konteks hewan, keberadaan cacing yang bisa menyuburkan tanah dan membantu
Faktor yang satu ini meliputi ketinggian dan juga kemiringan sebuah lahan. Ketinggian yang
ada pada suatu tempat tentu saja akan menyebabkan banyak perbedaan dengan adanya suhu
yang pada akhirnya menyebabkan adanya perbedaan kelembaban udara. Pada daerah yang
memiliki suhu dan ketinggian yang berbeda, maka tentu saja akan berbeda juga jenis
tumbuhan yang dapat hidup disana. tak hanya tumbuhan, hal tersebut juga ternyata berlaku
bagi hewan, bahkan manusia. Biasanya, tanah yang memiliki bentuk sangat miring setiap
unitnya pasti akan mempunyai jumlah flora dan fauna yang lebih sedikit jika dibandingkan
dengan tanah yang memiliki relief yang agak miring ataupun rata. Hal ini terjadi karena
perbedaan jumlah cadangan air yang tersedia di dalam tanah. Pada tanah yang miring,
cadangan airnya cenderung akan cepat habis karena terbawa menuruni lereng yang miring
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Geografi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena tumbuhan
dalam hal persamaan maupun perbedaan dalam kaitannya dengan kelingkungan, kewilayahan
dalam konteks keruangan. Demikian juga dengan geografi hewan adalah sebagai ilmu yang
mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena dunia hewan yang berkaitan dengan aspek
Fenomena dunia tumbuhan maupun hewan itu dipengaruhi oleh berbagai faktor
seperti tanah (lahan), iklim, topografi dan tidak ketinggalan faktor manusia, dengan segala
Objek utama kajian geografi tumbuhan adalah keseluruhan flora dan vegetasi yang menutupi
permukaan bumi, namun tumbuhan yang terutama dipelajari adalah tumbuhan yang
sempurna atau ideal yaitu tumbuhan berbiji, dimana tumbuhan tersebut mempunyai akar,
batang, daun, bunga dan biji. Tumbuhan merupakan salah satu mahkluk hidup yang terdapat
di alam semesta. Selain itu tumbuhan adalah mahkluk hidup yang memiliki daun, batang,
dan akar sehingga mampu menghasilkan makanan sendiri dengan menggunakan klorofil
untuk menjalani proses fotosintesis. Bahan makanan yang dihasilkannya tidak hanya
dimanfaatkan untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk manusia dan hewan. Bukan makanan
saja yang dihasilkannya, tetapi tumbuhan juga dapat menghasilkan Oksigen (O2) dan
oleh manusia dan hewan menjadi Oksigen (O2) yang dapat digunakan oleh mahkluk hidup
lain. Begitu pentingnya peranan tumbuhan bagi kelangsunggan hidup dan juga bumi ini.
Karena tumbuhan merupakan produsen pertama pada rantai makanan, selain itu juga
memiliki peranan penting sebagai penghasil Oksigen (O2) terbesar bagi kelangsungan hidup
mahkluk hidup di bumi serta menangani krisis lingkungan. Oleh karena itu, mari tingkatkan
penghijauan sehingga kita dapat mengurangi dampak pencemaran udara, dalam hal ini
mengurangi Karbondioksida (CO2) atau polutan lainnya, mengurangi dampak dari efek
rumah
Saran
Dengan adanya makalah ini , penulis mengharapkan agar masyarakat dapat menjaga
GEOGRAFI TUMBUHAN” Masih jauh Dari Kesempurnaan . Oleh Karena Itu Kritik Dan
Saran Yang Bersifat Membangun sangat Di perlukan Agar Penulis Dapat Lebih Baik Lagi
Ke depannya.
DAFTAR ISI
http://shofisblog.blogspot.com/2014/10/konsep-dasar-geografi-tumbuhan-hewan.html
https://kumparan.com/kabar-harian/biosiklus-air-asin-lautan-pengertian-karakteristik-dan-
klasifikasinya-1xCkVieXV4J
http://repositori.kemdikbud.go.id/21788/1/XI_GEOGRAFI_KD-3.2_FINAL.pdf
https://www.google.com/search?
q=bioma+padang+rumput+dan+ciri+cirinya&oq=&aqs=chrome.7.35i39i362l8.13717404
05j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.google.com/search?
q=faktor+topografi+yang+mempengaruhi+persebaran+flora+yaitu&oq=&aqs=chrome.1.
35i39i362l8.1372009177j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.pinhome.id/blog/faktor-yang-mempengaruhi-iklim-tropis-di-indonesia/
(http://dhemajad92.wordpress.com/geografi/apa-itu-geografi-tumbuhan-dan-hewan/),
Fatchan, Achmad. 2013. Geografi Tumbuhan dan Hewan. Yogyakarta; Penerbit Ombak.
Polunin, Nicholas. 1990. Pengantar Geografi Tumbuhan dan Beberapa Ilmu Serumpun
https://www.google.com/search?
q=biosiklus+air+tawar&sxsrf=ALiCzsbDWibF8O47KOc9b9uKuELVa9xcag
%3A1653216852199&ei=VBaKYqznC4KRseMPleiXmAM&oq=BIO&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l
6EAEYATIECCMQJzIECCMQJzIECCMQJzIECAAQQzIECAAQQzIECAAQQzIECAAQQzI
ECAAQQzILCAAQgAQQsQMQgwEyBAgAEEM6BwgjEOoCECc6CAgAEIAEELEDSgQIQ
RgASgQIRhgAUNkxWK02YK1JaAFwAHgAgAFFiAHDAZIBATOYAQCgAQGwAQrAAQE
&sclient=gws-wiz