Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH ZOOPHYTO GEOGRAFI

Tentang

Pengantar Geografi Tumbuhan

Dosen Pembimbing :

Yuherman S.P., M.Pd

Oleh :
Kelompok 1

Silmi Yulia Putri (18030074)

Devi Sri Wahyuni (19030002)

Devi Asri Purnama (19030029)

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GEOGRAFI 2019 A

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS PGRI SUMATERA BARAT

2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan atau menyusun makalah ini yang

membahas tentang “PENGANTAR GEOGRAFI TUMBUHAN”. Kami menyadari bahwa

makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari dosen pembina mata

kuliah dan rekan-rekan yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan

makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam

penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa Meridhoi segala

usaha kita, Aamiin.

Padang, 24 Mei 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Geografi Tumbuhan

B. Faktor-Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Geografi Tumbuhan (Faktor

Iklim.Topografi,Adafik Dan Faktor Biotik )

BAB III PENUTUP

a) Kesimpulan

b) Saran

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang memiliki tingkat

keanekaragaman hayati yang tinggi. Dua negara lainnya yaitu Brazil dan Zaire. Namun

dibandingkan dengan Brazil dan Zaire , indonesia memiliki keunikan tersendiri.

Keunikannya adalah di samping memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia

memiliki areal tipe oriental,Australia dan peralihan.

Geografi Adalah studi tentang bumi dan segala sesuatu yang ada di atasnya seperti

penduduk, fauna, flora, iklim, udara, dan segala interaksinya. Ilmu ini juga mempelajari

tentang berbagai hal di permukaan bumi, di luar buni, bahkan benda-benda di ruang angkasa

pun turut menjadi objek kajian geografi. Sebab geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu

Geo yang berati bumi dan Graphein yang berati tulisan. Sehingga saat digabungkan menjadi

tulisan bumi atau deskripsi bumi. Secara umum ilmu Geografi merupakan ilmu yang

mempelajari tentang lokasi serta persamaan, dan perbedaan keruangan atas fenomena fisik,

dan manusia di atas permukaan bumi.

Sementara dari segi terminologi pengertian geografi secara umum adalah ilmu

yang dipakai untuk mendeskripsikan atau menggambarkan keadaan permukaan bumi.

Dengan perkembangan ilmu geografi membuat ilmu tersebut memiliki bidang kajian yang

semakin luas. Kajian ilmu geografi dewasa ini menyentuh beragam aspek, mulai fisik bumi

hingga manusia.

Makhluk hidup di permukaan bumi dapat dibagi menjadi tiga kelompok.

1. Kelompok tumbuhan (Phytogeography)

2. Kelompok hewan (Zoogeography)


3. Kelompok manusia ( Antropogeography)

Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Geografi Tumbuhan ?
2. Apa Saja Faktor-Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Geografi Tumbuhan (Faktor
Iklim.Topografi,Adafik Dan Faktor Biotik )?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Definisi Geografi Tumbuhan
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Faktor-Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Geografi
Tumbuhan (Faktor Iklim.Topografi,Adafik Dan Faktor Biotik )

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Geografi Tumbuhan

Geografi merupakan studi dan deskripsi perbedaan-perbedaan dan agihan

fenomena dibumi , mencakup semua yang mengubah atau mempengaruhi permukaan bumi

termasuk sifat-sifat fisiknya, iklim dan hasil-hasil baik yang bersifat fisik maupun tidak.

Salah satu cabang utamanya adalah geografi biologi yang biasanya dibagi atas geografi

tumbuhan dan geografi hewan. Berikut akan dijelaskan tentang pengertian dari geografi

tumbuhan terhadap makhluk hidup yang ada dibumi.

Berdasarkan beberapa pengertian geografi tumbuhan menurut para ahli dapat disimpulkan

bahwa geografi tumbuhan adalah suatu studi tentang tumbuhan di bumi, mengenai asal-

usulnya, penyebarannya serta perannya sebagi sumber kemakmuran bagi manusia di suatu

daerah. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat F.J Meyen yang menyatakan bahwa

Geografi tumbuhan adalah suatu studi yang secara khusus menyelidiki hubungan daerah

asal,budaya dan manfaat utama tumbuhan-tumbuhan sebagai sumber kemakmuran bangsa.

Di dalam teorinya tetap tidak meninggalkan unsur keterkaitan antara tumbuhan dengan

manusia, dengan kata lain beliau tetap memperhatikan kaitan antara physical dan human,

dibuktikan dengan kalimat di akhir teorinya yaitu “tumbuh-tumbuhan sebagai sumber

kemakmuran bangsa”

Fenomena dunia tumbuhan itu dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tanah (lahan), iklim,

topografi dan tidak ketinggalan faktor manusia, dengan segala subvariabel dari masing-

masing faktor tersebut. Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang menetap, memiliki

dinding sel yang terdiri dari selulosa dengan sumber bahan makanan dari gas dan zat cair,

melalui bantuan klorofil oleh cahaya. Tumbuhan dipermukaan bumi sebagai objek kajian

bagi ahli geografi tumbuhan. Bentuk fisik maupun sifat masyarakat tumbuhan tersebut

berbeda-beda menurut besaran lintang, topografi, maupun kedudukannya pada benua. Oleh
sebab itu para ahli geografi tumbuhan lebih memusatkan perhatiannya terhadap hubungan

tumbuhan dengan tanah, topografi dan iklim untuk mengkaji persebaran, jenis beserta agihan.

Objek kajian geografi tumbuhan adalah tumbuhan yang sifatnya natural dan bukan

tumbuhan yang sudah mendapatkan perlakuan khusus atau rekayasa oleh manusia.

Pendekatan yang digunakan dalam kajian dunia tumbuhan adalah bukan saja dari segi

floristik saja yaitu pendekatan yang hanya berkaitan dengan tumbuhan itu saja, tetapi yang

lebih penting adalah pendekatan dari segi struktur yaitu, bagaimana dari tumbuhan yang

hidup itu terbentuk, tumbuh, berkembang dan tersebar. Secara umum penggolongan

tumbuhan yang tersebar di permukaan bumi lebih didasarkan pada pendekatan struktur.

Sebab pendekatan tersebut sesuai dengan tujuan geografi tumbuhan yaitu mengetahui

persamaan dan perbedaan fenomena-fenomena dunia tumbuhan berdasarkan faktor

kelingkungan maupun kewilayahan dalam konteks keruangan.

Selanjutnya geografi tumbuhan juga menitikberatkan kajiannya pada

bioklimatologis daripada aspek evolusi maupun penyusunan tumbuhan pada masa geologi.

Dengan demikian kajian geografi tumbuhan lebih diutamakan kepada reaksi-reaksi tumbuhan

terhadap unsur-unsur fisikal lingkungan seperti cahaya, panas, kelembaban, jenis tanah

terhadap jenis dan persebaran tumbuhan maupun sifat-sifatnya. Disamping itu kajian

tumbuhan dengan lingkungannya juga mempertimbangkan segala organisme hidup pada

suatu tempat tertentu pada masa tertentu dari suatu lingkungan tertentu pula. Kajian itu

disebut ekosistem yaitu ekologi tumbuhan.

Penentuan kedudukan unit-unit tumbuhan di permukaan bumi pertama-tama harus

mempelajari keseluruhan sistem biosfera yang menyangkut zona-zona kehidupan . biosfera

dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan berdasarkan lingkungannya atau biosiklusnya

yaitu:

a) Biosiklus Lautan
Merupakan lingkungan yang menjadi penyebaran tumbuhan yang tumbuh disekitar wilayah

laut atau perairan air asin. Biocycle air asin sebagian besar terbentang mulai dari zona pantai

sampai wilayah perairan laut yang masih tertembus sinar matahari (zona fotik). Hal ini sangat

berkaitan dengan proses fotosintesis tumbuhan yang membutuhkan sinar matahari.

Beberapa jenis flora yang hidup di lingkungan perairan laut, antara lain alga biru, alga merah,

dan rumput laut. Adapun yang hidup di sekitar pantai, antara lain kelapa, pandan pantai,

hutan bakau (mangrove), nipah, rumbia, dan beberapa jenis rerumputan khas pantai. Berikut

ini disajikan perwilayahan biota air laut.

b) Biosiklus Air Tawar

Biocycle air tawar artinya tumbuhan yang hidup dalam ekosistem air tawar atau wilayah

perairan darat. Biocycle air tawar terdiri atas lingkungan sungai, danau, kolam, rawa atau

paya-paya. Contoh jenis tumbuhan yang menjadi komponen ekosistem air tawar antara lain,
selada air, bunga teratai, dan eceng gondok. Selain itu, hidup beberapa jenis lumut dan

ganggang.

c) Biosiklus Daratan

biocycle darat merupakan lingkungan yang menjadi penyebaran tumbuhan khas daratan.

Tumbuhan yang menutupi wilayah darat sangat bervariasi, baik ragam maupun jumlahnya.

Wilayahnya tersebar mulai dari zona pantai sampai ke pegunungan, mulai dari kawasan

khatulistiwa sampai wilayah kutub. Biocycle darat terdiri atas lingkungan hutan, lingkungan

sabana, lingkungan padang rumput, lingkungan gurun. Geografi tumbuhan lebih

menitikberatkan kajiannya pada biosiklus daratan. Biosiklus tumbuhan daratan dapat

dikelompokkan secara garis besar pada tiga bioma utama yaitu:

1. Bioma Sabana
Sabana merupakan suatu wilayah vegetasi di daerah tropis atau subtropis yang terdiri atas

pohon-pohon yang tumbuh dengan jarang. Biasanya sabana dikelilingi dengan semak belukar

serta rumput-rumputan. Wilayah penyebaran sabana terutama di Australia, Afrika Timur,

Brazilia, dan Indonesia terutama di Kepulauan Nusa Tenggara.

Proses terbentuknya Bioma Sabana

Padang rumput sabana secara alami terbentuk umumnya disebabkan oleh cuaca dengan

tingkat curah hujan yang rendah, yakni hanya sekitar 30 mm/ tahun. Curah hujan yang rendah

ini menyulitkan tumbuhan untuk menyerap air. Sehingga mengakibatkan hanya jenis

tumbuhan rumput yang dapat bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan alam yang

kering.

Bioma Sabana memiliki ciri – ciri yang sama dengan ciri – ciri hutan sabana, yaitu sebagai

berikut :

 Daerah wilayah bioma sabana memiliki suhu yang panas sepanjang tahun

 Memiliki curah hujan sekitar 90 – 150 cm/ tahun

 Hujan terjadi secara musiman dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya sabana

 Lapisan tanahnya merupakan daerah resapan air dan sistem pengairan yang baik
 Sabana berubah menjadi semak belukar jika terbentuk di daerah yang intensitas curah

hujannya semakin rendah

 Sabana akan berubah menjadi hutan basah belukar jika terbentuk di daerah yang

intensitas curah hujannya semakin tinggi

 Pada umumnya daerah bioma sabana akan mengalami kekeringan yang panjang setiap

tahunnya.

2. Bioma Padang Rumput

Padang rumput bisa ditemukan di daerah tropis atau subtropis. Curah hujan di bioma ini

adalah 250 – 500 mm/tahun. Stepa atau sabana biasanya terletak di daerah perbatasan antara

tropis dan subtropis, contohnya di Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan,

dan Australia. Adapun ciri-ciri bioma ini adalah sebagai berikut.

1. Memiliki porositas dan drainase kurang baik karena turunnya hujan tidak teratur.

2. Saat siang, suhu udaranya 45o C. Saat malam, suhu udaranya bisa mencapai 0o C.

3. Mudah terjadi penguapan (evaporasi) daripada presipitasi.

4. Kelembapan udaranya sangat rendah.


Tumbuhan yang mendominasi bioma ini adalah rerumputan. Tak heran jika para ahli

menyebutnya sebagai bioma padang rumput. Stepa merupakan sebutan padang rumput bagi

masyarakat Rusia. Sementara itu, hewan yang bisa ditemukan di padang rumput adalah bison

(Amerika), zebra (Afrika), kanguru (Australia), singa, serigala, anjing liar, dan cheetah.

3. Bioma Gurun

Bioma gurun merupakan ekosistem darat yang didominasi oleh flora dan fauna tertentu dan

ditandai dengan lingkungan yang beriklim kering dengan curah hujan yang sangat sedikit

sekali. Proses terjadinya gurun terbagi menjadi dua, yaitu

 Terjadi karena adanya proses pelapukan jenis – jenis batuan yang disebabkan oleh

perbedaan temperatur yang sangat tajam antara temperatur di siang hari dan

temperatur di malam hari.

 Terjadi karena adanya penguapan air tanah yang berlebihan oleh suhu yang sangat

panas terhadap permukaan tanah dan atmosfer yang menyebabkan tanah menjadi

gersang dan kemudian menjadi gurun pasir.


Bioma gurun memiliki ciri – ciri sebagai berikut :

1. Curah hujan sangat rendah, yaitu kurang dari 250 mm/ tahun

2. Keadaan tanah sangat tandus dan tidak dapat menyimpan air

3. Intensitas panas matahari yang tinggi

4. Kecepatan penguapan (Evaporasi) sangat tinggi

5. Kelembapan udara sangat rendah

6. Suhu lingkungan yang ekstrim, suhu siang hari bisa mencapai 60º C dan malam hari

mencapai 0º C

7. Tumbuhan yang hidup tergolong xerofit yang memiliki ciri – ciri seperti mempunyai

akar yang panjang, batang dan daunnya memiliki lapisan lilin yang berguna untuk

mencegah penguapan.

8. Air tanah cenderung asin. Hal ini disebabkan oleh larutan garam dalam tanah

cenderung tidak berpindah, baik karena pencucian oleh air maupun drainase.

Tumbuhan sangat di pengaruhi oleh fenomena geosfer. Suatu lingkungan atau Kawasan

sempit tempat tumbuhnya suatu tumbuhan tertentu disebut habitat. Misalnya habitat ataran

tinggi, dataran rendah tebing dan lain-lain. Dalam lingkungan suatu habitat terdapat suatu

unit ekosistem yang lebih kecil yang dihuni oleh tumbuhan. Objek utama kajian geografi

tumbuhan adalah keseluruhan flora dan vegetasi yang menutupi permukaan bumi, namun

tumbuhan yang terutama dipelajari adalah tumbuhan yang sempurna atau ideal yaitu

tumbuhan berbiji, dimana tumbuhan tersebut mempunyai akar, batang, daun, bunga dan biji.

Tumbuhan sebenarnya dapat dikelompokkan berdasarkan kesempurnaannya yaitu mulai dari

yang paling sederhana sampai ke yang ideal yaitu bakteri, ganggang, lumut, paku, dan

tumbuhan biji. Beberapa istilah yang berkaitan dengan geografi tumbuhan dyang perlu

diketahui yaitu:
1. Vegetasi, adalah keseluruhan tumbuhan yang terdapat dipermukaan bumi atau disuatu

tempat (tumbuhan penutup permukaan bumi). Misalnya: vegetasi rawa, adalah komunitas

tumbuhan dalam setiap ekosistem yang merupakan penutup dari tempat ekosistem tersebut

dan lain-lain.

2.Flora, adalah semua jenis tumbuhan yang merupakan kekayaan alam suatu tempat atau

inventaris kekayaan tumbuhan suatu tempat (misalnya: flora fauna Nusa Tenggara, dan lain-

lain)

3. Hewan, adalah keseluruhan hewan atau binatang yang tersebar dipermukaan bumi

4. Fauna, adalah kekayaan jenis hewan disuatu tempat tertentu misalnya fauna Asiatis dan

lain-lain

5. Ekosistem, adalah sebagai suatu rangkaian atau rantai kehidupan yang saling pengaruh-

mempengaruhi dalam membentuk suatu komunitas kehidupan pada suatu lingkungan tertentu

(misalnya ekosistem padang rumput, ekosistem rawa dan lain-lain)

6. Lingkungan, adalah suatu aspek keruangan (tempat) yang meliputi faktor iklim, tanah

(lahan), topografi, yang menentukan kondisi dan situasi tempat hidup makhluk.

7.Habitat, adalah tempat hidup suatu tumbuhan atau hewan tertentu.

8. Nits (Nidus), adalah lingkungan kecil (sempit) atau microenvironment yang khusus, bagi

suatu makhluk yang berbeda dengan makhluk lain.

9. Biotop, adalah komunitas tumbuhan pada suatu habitat dengan unit topografi primer.

10.Biokor, adalah kumpulan biotop-biotop yang mempunyai sifat-sifat serupa digabung

menjadi satu unit yang lebih besar.


11. Suksesi, adalah proses perubahan komunitas tumbuhan yang berlangsung menuju ke satu

arah secara teratur (bersifat kontinu), yang akhirnya sampai pada suatu komunitas tertinggi

yang dapat didukung oleh daerah itu.

B) Faktor-Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Geografi Tumbuhan (Faktor

Iklim.Topografi,Adafik Dan Faktor Biotik

Persebaran flora dipermukaan bumi tidak sama dan merata, sehingga berpengaruh

terhadap kehidupan mahluk hidup. Terdapat wilayah yang sangat padat populasinya, namun

ada juga wilayah di muka bumi dapat dihuni oleh mahluk hidup. Selain manusia, ternyata

flora dan fauna juga memiliki ciri fisik yang berbeda di setiap wilayah. Banyak sekali hewan

dan tumbuhan yang hanya bisa ditemui di satu tempat dan tidak ada di tempat lainnya..

Itulah yang menyebabkan persebaran flora dan fauna tidak merata di permukaan bumi. Flora

dan fauna yang tersebar di seluruh penjuru dunia dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa

faktor yang mempengaruhi sebaran flora di permukaan bumi, yaitu: iklim (Klimatik), edafik

(tanah), fisiografi (relief), dan manusia. studi geografi memberikan pemahaman bahwa ada 4

macam faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna di bumi. Keempatnya adalah

iklim, edafik, biotik, dan fisiografi.

1. Faktor Iklim
Iklim bisa memberikan pengaruh dominan terhadap persebaran flora di bumi. Kenyataannya,

wilayah yang mempunyai iklim ekstrem dihuni flora dan fauna dengan ragam spesies jauh

lebih sedikit dibandingkan yang ada di kawasan tropis. Ada beberapa jenis faktor iklim yang

berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna. Di antara sejumlah faktor yang termasuk

dalam kategori iklim adalah suhu udara, kelembapan, angin, dan curah hujan.

A.Suhu

Suhu udara berbeda pada setiap wilayah di permukaan bumi, hal ini disebabkan oleh factor

sudut datang sinar matahari, letak lintang, jarak atau lokasi daratan terhadap laut, ketinggian
tempat, dan penutupan lahan oleh tumbuhan. Kondisi suhu udara ini sangat berpengaruh

terhadap kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan, karena jenis spesies tertentu memiliki

persyaratan terhadap suhu lingkungan yang ideal atau suhu optimum bagi

kehidupannya.Wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara yang tidak terlalu ekstrim (dingin

atau panas) merupakan tempat yang sangat baik bagi kehidupan organisme baik tumbuhan,

hewan, maupun manusia. Sebab keadaan suhu yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah

merupakan salah satu penghalang dalam kehidupan makhluk hidup.

Perbedaan letak geografis-astronomis, sudut datangnya sinar matahari, jarak daratan dengan

lautan, ketinggian lokasi, dan tutupan lahan membuat suhu udara di setiap wilayah tidak

seragam. Sementara itu, kehidupan tumbuhan maupun hewan terkait erat dengan kondisi

suhu udara. Banyak spesies tertentu memerlukan suhu udara ideal di lingkungan hidupnya

agar dapat tetap bertahan dan berkembang biak. Karena itu, kawasan dengan suhu non-

ekstrem, atau tidak terlalu panas maupun dingin, umumnya layak menjadi tempat hidup

banyak jenis spesies flora dan fauna. Suhu udara juga bisa memengaruhi kondisi vegetasi di

suatu wilayah. Vegetasi yang terdapat di wilayah tropis, gurun, kutub dan lainnya tidak bisa

sama.

b. Kelembapan udara

Kelembaban udara menunjukkan tingkat uap air yang terkandung di udara. Kelembapan

berpengaruh langsung terhadap kehidupan flora. Ada tumbuhan yang cocok hidup hanya di

daerah kering, lembab, atau basah. Oleh sebab itu, jenis-jenis tumbuhan bisa

dikategorisasikan berdasar tingkat kelembapan wilayah keberadaannya. Setidaknya ada 4

jenis yang perlu diketahui, yakni: Xerophyta: tumbuhan yang tahan di lingkungan kering

atau kelembaban udara sangat rendah. Contoh: kaktus. Mesophyta: tumbuhan yang cocok

hidup di lingkungan lembab tetapi tidak basah. Contoh: anggrek dan cendawan. Hygrophyta:

tumbuhan yang cocok hidup di kawasan basah. Contoh: teratai, eceng gondok, selada air.
Tropophyta: tumbuhan yang bisa beradaptasi di daerah pemililk musim hujan dan musim

kemarau. Tropophyta merupakan flora khas wilayah iklim musim tropis (monsun tropis).

Contoh: jati dan ekaliptus.

c. Angin

Angin sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup tumbuhan. Di daerah terbuka, hanya

tumbuhan berakar dan berbatang kuat yang dapat bertahan hidup di tengah terpaan angin

kencang. Angin pun bisa membantu penyerbukan atau pembuahan pada beberapa jenis

tanaman, sehingga regenerasi terjadi. Tumbuhan tertentu penyebaran benihnya juga dibantu

angin, seperti yang terjadi pada spora paku-pakuan (pteridophyta).

d. Curah Hujan

Curah hujan jelas menjadi penentu persebaran flora dan fauna karena air adalah sumber

utama kehidupan. Beragam jenis hewan dan tumbuhan sangat tergantung pada curah hujan

dan kelembaban udara. Tingkat curah hujan dapat membentuk karakter khas formasi

vegetasi di muka bumi. Kekhasan vegetasi ini mengakibatkan ada hewan-hewan tertentu

yang bisa hidup. Hal ini bisa terjadi karena banyak jenis hewan mengandalkan tumbuhan

sebagai sumber makanan. Contohnya, hujan tropis yang bisa tumbuh di kawasan dengan

curah hujan 1000-2000 mm dan suhu udara 20-30 derajat celcius memiliki keragaman flora

sekaligus fauna yang kaya. Kondisi berbeda ada di padang rumput stepa yang berkembang di

wilayah dengan curah hujan 200-1000 mm dan suhu -20 sampai 10 derajat celcius.
2. Faktor Edafik (Tanah)

Faktor edafik kondisi tanah berpengaruh besar pula pada persebaran flora dan fauna. Tanah

jadi media utama bagi tumbuhnya vegetasi. Kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan dan

perkembangan vegetasi seperti unsur hara, kebutuhan bahan organik (humus), air dan udara

disediakan oleh tanah. Tanah subur memberikan dampak baik bagi pertumbuhan tanaman.

Hewan lalu bakal lebih mudah menemukan makanan jika tanaman di sekitarnya tumbuh

subur.

Faktor-faktor fisik tanah yang mempengaruhi pertumbuhan vegetasi adalah:

-Tekstur (ukuran butiran tanah atau tingkat kekasaran tanah)

-Tingkat Kegemburan (tanah gembur memudahkan tumbuhan menyerap mineral)

-Mineral Organik (Humus)

- Mineral Anorganik (Unsur hara seperti Karbon, Hidrogen, Oksigen, Nitrogen, Fosfor)

-Kandungan Air Tanah Kandungan Udara Tanah (semakin gembur, kandungan udara tanah

bertambah besar).

3. Faktor Fisiografi (Relief bumi)


Keragaman bentuk permukaan bumi memengaruhi persebaran flora dan fauna. Relief bumi

dapat membantu atau mempersulit hewan dan tumbuhan berkembang. Kawasan

pegunungan, misalnya, bisa menghambat penyebaran tumbuhan. Terhambatnya

perkembangan vegetasi pada akhirnya berdampak pula pada kondisi fauna.

Selain itu, kemiringan lereng dapat memengaruhi tumbuh kembang tanaman. Lereng yang

membelakangi sinar matahari mempersulit beragam jenis tanaman untuk tumbuh dengan

baik. Bentuk muka bumi yang beragam bisa memicu perbedaan suhu dan kelembapan udara

sehingga berpengaruh pada jenis vegetasi, dan karena itu, memengaruhi spesies hewan yang

bertahan. Perbedaan suhu dan kelembapan udara, misalnya, karena faktor tinggi-rendah

dataran.

4. Faktor Biotik (mahluk hidup)


Tumbuhan yang memiliki daya adaptasi kuat akan menghambat tumbuhan lain yang

memiliki daya adaptasi yang lemah. Sehingga mendominasi pada suatu wilayah tertentu.

Organisme cacing dapat menyuburkan tanah sehingga mempengaruhi jenis tanaman pada

permukaan bumi. Selain itu, manusia juga memiliki peran sebagai penyebar flora dan fauna,

terkadang juga berperilaku tidak baik dalam menjaga kelestarian alam.Sebagai contoh adalah

hewan langka yang saat ini sulit ditemukan di alam bebas. Semuanya berawal dari keinginan

manusia untuk memperluas lahan pertanian sehingga menggunduli hutan yang merupakan

habitat hewan banyak Makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan, maupun manusia juga bisa

memengaruhi persebaran flora dan fauna di bumi. Peran yang terbesar, untuk saat ini, ada di

manusia. Perilaku manusia yang melestarikan lingkungan akan berdampak positif terhadap

keberadaan flora dan fauna. Sebaliknya, kegiatan manusia merusak lingkungan bahkan dapat

membuat spesien flora dan fauna tertentu punah. Pada kasus tanaman, tumbuhan yang

memiliki daya adaptasi kuat akan menghambat tumbuhan lain dengan kemampuan lebih

lemah. Kondisi ini lantas memicu satu jenis vegetasi mendominasi suatu wilayah. Sedangkan

dalam konteks hewan, keberadaan cacing yang bisa menyuburkan tanah dan membantu

banyak jenis tanaman berkembang.


5. Faktor Topografi

Faktor yang satu ini meliputi ketinggian dan juga kemiringan sebuah lahan. Ketinggian yang

ada pada suatu tempat tentu saja akan menyebabkan banyak perbedaan dengan adanya suhu

yang pada akhirnya menyebabkan adanya perbedaan kelembaban udara. Pada daerah yang

memiliki suhu dan ketinggian yang berbeda, maka tentu saja akan berbeda juga jenis

tumbuhan yang dapat hidup disana. tak hanya tumbuhan, hal tersebut juga ternyata berlaku

bagi hewan, bahkan manusia. Biasanya, tanah yang memiliki bentuk sangat miring setiap

unitnya pasti akan mempunyai jumlah flora dan fauna yang lebih sedikit jika dibandingkan

dengan tanah yang memiliki relief yang agak miring ataupun rata. Hal ini terjadi karena

perbedaan jumlah cadangan air yang tersedia di dalam tanah. Pada tanah yang miring,

cadangan airnya cenderung akan cepat habis karena terbawa menuruni lereng yang miring
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Geografi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena tumbuhan

dalam hal persamaan maupun perbedaan dalam kaitannya dengan kelingkungan, kewilayahan

dalam konteks keruangan. Demikian juga dengan geografi hewan adalah sebagai ilmu yang

mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena dunia hewan yang berkaitan dengan aspek

kelingkungan maupun kewilayahan dalam konteks keruangan.

Fenomena dunia tumbuhan maupun hewan itu dipengaruhi oleh berbagai faktor

seperti tanah (lahan), iklim, topografi dan tidak ketinggalan faktor manusia, dengan segala

subvariabel dari masing-masing faktor tersebut.

Objek utama kajian geografi tumbuhan adalah keseluruhan flora dan vegetasi yang menutupi

permukaan bumi, namun tumbuhan yang terutama dipelajari adalah tumbuhan yang

sempurna atau ideal yaitu tumbuhan berbiji, dimana tumbuhan tersebut mempunyai akar,

batang, daun, bunga dan biji. Tumbuhan merupakan salah satu mahkluk hidup yang terdapat

di alam semesta. Selain itu tumbuhan adalah mahkluk hidup yang memiliki daun, batang,

dan akar sehingga mampu menghasilkan makanan sendiri dengan menggunakan klorofil

untuk menjalani proses fotosintesis. Bahan makanan yang dihasilkannya tidak hanya

dimanfaatkan untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk manusia dan hewan. Bukan makanan

saja yang dihasilkannya, tetapi tumbuhan juga dapat menghasilkan Oksigen (O2) dan

mengubah Karbondioksida (CO2) yang dihasilkan

oleh manusia dan hewan menjadi Oksigen (O2) yang dapat digunakan oleh mahkluk hidup

lain. Begitu pentingnya peranan tumbuhan bagi kelangsunggan hidup dan juga bumi ini.

Karena tumbuhan merupakan produsen pertama pada rantai makanan, selain itu juga

memiliki peranan penting sebagai penghasil Oksigen (O2) terbesar bagi kelangsungan hidup

mahkluk hidup di bumi serta menangani krisis lingkungan. Oleh karena itu, mari tingkatkan
penghijauan sehingga kita dapat mengurangi dampak pencemaran udara, dalam hal ini

mengurangi Karbondioksida (CO2) atau polutan lainnya, mengurangi dampak dari efek

rumah

kaca, dan gangguan iklim.

Saran

Dengan adanya makalah ini , penulis mengharapkan agar masyarakat dapat menjaga

kelestarian tumbuhan yang ada di sekitar kita.

Penulis Menyadari Dalam Pembuatan Makalah Yang Berjudul “PENGANTAR

GEOGRAFI TUMBUHAN” Masih jauh Dari Kesempurnaan . Oleh Karena Itu Kritik Dan

Saran Yang Bersifat Membangun sangat Di perlukan Agar Penulis Dapat Lebih Baik Lagi

Ke depannya.
DAFTAR ISI

http://shofisblog.blogspot.com/2014/10/konsep-dasar-geografi-tumbuhan-hewan.html

https://kumparan.com/kabar-harian/biosiklus-air-asin-lautan-pengertian-karakteristik-dan-

klasifikasinya-1xCkVieXV4J

http://repositori.kemdikbud.go.id/21788/1/XI_GEOGRAFI_KD-3.2_FINAL.pdf

https://www.google.com/search?

q=bioma+padang+rumput+dan+ciri+cirinya&oq=&aqs=chrome.7.35i39i362l8.13717404

05j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.google.com/search?

q=faktor+topografi+yang+mempengaruhi+persebaran+flora+yaitu&oq=&aqs=chrome.1.

35i39i362l8.1372009177j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.pinhome.id/blog/faktor-yang-mempengaruhi-iklim-tropis-di-indonesia/

Dhemajad. 2014. Apa itu Geografi Tumbuhan dan Hewan.

(http://dhemajad92.wordpress.com/geografi/apa-itu-geografi-tumbuhan-dan-hewan/),

(online). Diakses tanggal 30 Agustus 2014.

Fatchan, Achmad. 2013. Geografi Tumbuhan dan Hewan. Yogyakarta; Penerbit Ombak.

Maulana, Qasrin. 2014. Geografi Tumbuhan. (http://maulanananlon.blogspot.com/),

(online). diakses tanggal 30 Agustus 2014.

Polunin, Nicholas. 1990. Pengantar Geografi Tumbuhan dan Beberapa Ilmu Serumpun

(terj) Hal.2. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

https://www.google.com/search?

q=biosiklus+air+tawar&sxsrf=ALiCzsbDWibF8O47KOc9b9uKuELVa9xcag

%3A1653216852199&ei=VBaKYqznC4KRseMPleiXmAM&oq=BIO&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l

6EAEYATIECCMQJzIECCMQJzIECCMQJzIECAAQQzIECAAQQzIECAAQQzIECAAQQzI
ECAAQQzILCAAQgAQQsQMQgwEyBAgAEEM6BwgjEOoCECc6CAgAEIAEELEDSgQIQ

RgASgQIRhgAUNkxWK02YK1JaAFwAHgAgAFFiAHDAZIBATOYAQCgAQGwAQrAAQE

&sclient=gws-wiz

Anda mungkin juga menyukai