Anda di halaman 1dari 11

Makalah Biogeografi

“KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP BIOGEOGRAFI”

Dosen Pengampu:

Dr. Nina Novira M,Si

Disusun Oleh Kelompok 1:

Nelvi Murniwati Mendrofa 3172131019

Florentina Theresia S. Gultom 3183131029

Muhammad Rais 3183331005

Nur Afdal Zendrato 3183331003

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Biogeografi ini dengan baik.
Adapun dalam penyusunan makalah ini, kami tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Terimakasih kami ucapkan kepada Dosen Pengampu yang telah mengajari kami dalam
penyusunan makalah ini. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang membantu
kami dalam penyusunan makalah ini.
Tiada gading yang tak retak, demikianlah dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari
bahwa masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan, bahasa, isi maupun segi
lainnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.
Kami berharap, semoga makalah dapat membantu dan menambah wawasan pembaca
tentang biogeografi. Akhir kata kami ucapkan sekian dan terima kasih.

Medan, Februari 2020

Kelompok 1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………….
Daftar Isi…………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN…………………………..………………………………….
1.1. Latar Belakang………………………………….
…………………………..
1.2. Rumusan Masalah………………………………………….
……………….
1.3. Tujuan………………………………………………………….
……………
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………..
2.1. Konsep Dasar Biogeografi………………………………………………….
2.2. Ruang Lingkup Biogeografi………………………………………………..
BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………
3.1. Kesimpulan………………………………………………………………....
3.2. Saran………………………………………………………………………..
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran organisme di muka
bumi. Biogeografi terbagi atas : Zoografi (Biogeografi Hewan) dan Fitografi (Biogeografi
Tumbuhan). Studi tentang penyebaran spesies menunjukkan bahwa spesies-spesies berasal
dari satu tempat, namun selanjutnya menyebar ke berbagai daerah. Organisme tersebut
mengadakan diferensiasi selanjutnya menjadi subspesies baru dan spesies yang cocok
terhadap daerah yang ditempatinya.
Salah satu dasar mempelajari biogeografi adalah bahwa setiap hewan dan tumbuhan
muncul atau mengalami evolusi sekali saja pada masa lampau. Suatu tempat tertentu asal
suatu jenis disebut pusat asal usul. Orang yang pertama kali mengemukakan adanya
hubungan antara makhluk hidup dengan daerah / wilayah tertentu di permukaan bumi adalah
Alfred Russel Wallace. Pada tahun 1800-an ia menerbitkan buku yang mengungkapkan
adanya pola penyebaran makhluk hidup di bumi. Wallace membagi bumi menjadi 6 wilayah
biogeografi karena masing-masing wilayah memiliki tumbuhan dan hewan yang khas dan
unik.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Untuk mempermudah pembahasan, maka penulis merumuskannya sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep dan ruang lingkup Biogeografi?
2. Apa saja Objek dan prinsip Biogeografi?

1.3. TUJUAN PENULISAN


Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui konsep dan ruang lingkup Biogeografi.
2. Mengetahui objek dan prinsip Biogeografi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. KONSEP DASAR BIOGEOGRAFI


2.1.1. Pengertian Biogeografi
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan mahluk hidup. Sedangkan
geografi merupakan ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer
dengan sudut pandang kelingkungan, kewilayahan dalam konteks keruangan. Biologi
yang di kaitkan dengan geografi memunculkan biogeografi yang merupakan ilmu yang
mempelajari penyebaran mahluk hidup di atas permukaan bumi serta hubungan-
hubungaya dengan ruang dan waktu. Biogeografi terbagi atas tiga disiplin ilmu yaitu
geografi antropologi (antropogeography), geografi hewan (zoogeografi), dan geografi
hewan (plant geography/phytogeography). Penyebaran makhluk hidup dibedakan atas
penyebaran hewan dan tumbuhan. Organisme yang dipelajari mencakup organisme yang
masih hidup dan organisme yang sudah punah. Faktor-faktor lingkungan seperti suhu,
curah hujan, jenis tanah dan topografi sangat mempengaruhi pola distribusi dari suatu
makhluk hidup.
Beberapa pengertian biogeografi menurut para ahli antara lain:
a. Menurut Darlington (1966:22-23)
Biogeografi adalah ilmu pengetahuan yang sebagian besar berhubungan dengan
hewan-hewan dan tumbuhan atau bagian khusus (terpenting) dari dunia hewan dan
tumbuhan dengan kondisi dan keadaannya yang ada di permukaan bumi beserta
penyebarannnya dan aspek-aspek yang mempengaruhi penyebaran tersebut misalnya
keadaan iklim, tumbuh-tumbuhan, keadaan geologisnya, dll.
b. Menurut Brown, James H., and Mark V. Lomolino
“Biogeography is the study of why animal species (and also plants) live in different
regions on Earth” atau dapat diartikan sebagai berikut “Biogeografi adalah suatu ilmu
yang mempelajari tentang bagaimana hewan dan (juga) tumbuhan hidup di berbagai
tempat yang berbeda di bumi”.
c. Menurut Michael Ritter
“Biogeography is the study of the geographical patterns of plant and animal species to
understand the distribution of plant and animal species on Earth, a fundamental
knowledge of ecology and ecosystem dynamics is required” atau dapat diartikan
sebagai berikut “Biografi adalah ilmu yang mempelajari pola (secara) geografi
tentang tumbuhan dan hewan agar dapat diketahui persebaran hewan dan tumbuhan
tersebut di permukaan bumi berdasarkan ilmu ekologi dan ekosistem”.
d. Menurut Alfred Russel Wallace:
Ilmu Biogeografi adalah ilmu tentang bagaimana penyebaran spesies-spesies (hewan
dan tumbuhan) di permukaan Bumi dan bagaimana penyebaran itu terjadi.

2.1.2. Cabang Biogeografi


Biogeografi di bagi atas 2 cabang :
1. Fitogeografi adalah ilmu biogeografi yang memfokuskan diri pada kehidupan
tumbuhan dan persebarannya di muka bumi.
2. Zoogeografi adalah : ilmu biogeografi yang memfokuskan diri pada kehidupan
hewan dan persebarannya di muka bumi.
Fitogeografi dan Zoogeografi adalah bagian dari ilmu pengetahuan biogeografi yang
mempelajari studi dan deskripsi perbedaan fenomena distribusi vegetasi di bumi
termasuk semua faktor yang mengubah permukaan bumi oleh faktor fisik, iklim atau oleh
interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Pengetahuan biogeografi erat kaitannya
dengan klimatologi dan paleontologi.

2.1.3. Manfaat Biogeografi


Biogeografi berguna dalam mengetahui dan menentukan faktor yang
menyebabkan atau membatasi penyebaran suatu jenis makhluk hidup. Faktor-faktor yang
memungkinkan timbulnya varietas baru merupakan pengetahuan dasar untuk memahami
terjadinya species baru. Jika dua individu yang mempunyai varietas suatu species tertentu
menghuni dua tempat yang berbeda tidak memungkinkan dapat melakukan hubungan
reproduksi, mereka akan mengalami perubahan-perubahan dan akhirnya menjadi dua
species yang berbeda, misalnya  :
a. Munculnya berbagai species burung Finch di kepulauan Galapagos, diperkirakan
nenek moyangnya berasal dari daratan Amerika.
b. Unta yang terdapat di  Asia, Afrika dan Ihana di Amerika Selatan, diperkirakan
nenek moyangnya berasal dari Asia-Afrika.
c. Monyet dunia baru Amerika Selatan dan monyet dunia lama di Asia-Afrika,
diperkirakan nenek moyangnya berasal dari Asia-Afrika

Orang yang pertama kali mengemukakan adanya hubungan antara makhluk


hidup dengan daerah / wilayah tertentu di permukaan bumi adalah Alfred Russel
Wallace. Pada tahun 1800-an ia menerbitkan buku yang mengungkapkan adanya pola
penyebaran makhluk hidup di bumi. Wallace membagi bumi menjadi 6 wilayah
biogeografi karena masing-masing wilayah memiliki tumbuhan dan hewan yang khas dan
unik. Setiap wilayah geografis tersebut memiliki rintangan berupa kondisi alam sebagai
hasil dari penyatuan atau pemisahan benua pada masa silam. Akibat dari adanya
rintangan tersebut, makhluk hidup terhalang dan tidak dapat melakukan penyebaran ke
daerah di seberangnya.
Wallace sejak tahun 1858 telah menyadari perubahan-perubahan geologi yang
terjadi di wilayah Indonesia bagian tengah ini dan implikasinya kepada penyebaran
fauna.
Ilmu Biogeografi lahir di Indonesia, oleh Wallace, ketika ia menulis sebaris
kalimat kepada Henry Bates, “I believe the western part to be a separaed portion of
continental Asia, the eastern the fragmentay prolongation of a former Pacific continent.”
(Alfred Russel Wallace, 1858).
Tahun 1910, tiga tahun sebelum Wallace meninggal, dalam bukunya “The
World of Life” (Chapman and Hall, London), Wallace menggeser garisnya di sektor
Sulawesi lebih ke timur lagi sebab di Sulawesi Barat masih cukup dominan ditemukan
fauna-fauna Asia. Dari penelitian-penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh ahli2 fauna
dan flora ditemukan bahwa Garis Wallace ini tidak pernah tegas, tetapi dapat bergeser-
geser ke timur atau barat di Sulawesi; tetapi jelas meyakinkan bahwa Sulawesi adalah
wilayah pertemuan sekaligus perbatasan zone-zone biogeografi.
Konsep Garis Wallace ini mengesankan para ahli biogeografi sebab penyebaran
flora pun mengikutinya. Flora-flora pegunungan di Sulawesi Barat mirip flora
pegunungan di Kalimantan dan Jawa, sedangkan flora di tanah yang berasal dari lapukan
batuan ultrabasik d Sulawesi bagian timur ternyata mirip flora Papua yang juga tumbuh
di tanah hasil lapukan batuan ultrabasik. Ahli flora terkenal zaman Hindia Belanda, van
Steenis pada tahun 1972 meneliti flora pegunungan Sulawesi dan membaginya sebagai
flora asal lokal (autokton) dan flora asal luar (alokton).
Edwards (1964) berpendapat, kajian biogeografi mestilah meliputi pengetahuan
tentang proses-proses pedogenik (tanah-tanih), jenis-jenis tanih dan keadaan cuaca kerana
tumbuh-tumbuhan tidak boleh dikaji berasingan daripada tanih di mana ia tumbuh.
Begitu juga dengan kepentingan manusia yang merubah tanih dalam pelbagai aktiviti
yang mereka jalankan. Dalam biogeografi, kajian tanah juga boleh dilakukan seperti
kajian mengenai bentuk guna tanah (landforms). Di samping itu, kita juga boleh mengkaji
mengenai pembentukan bahan-bahan organik di dalam formasi tanah.
Jika dilihat dari dimensi waktu maka konsep bioregion juga dikembangkan
sebagai dasar untuk menyusun perencanaan suatu daerah. Di Amerika Utara misalnya,
pemerintah Kanada dan Amerika Serikat pada tahun 1996 telah mengeluarkan definisi
Bioregion yang diadaptasi dari The Bioregional Association of North Americas (BANA).
Definisi bioregion ini mencakup : (a) penemuan, pemahaman, restorasi dan pemeliharaan
sistem alam lokal; (b) pembangunan dan penerapan cara-cara praktis berkelanjutan untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia; (c) mendukung pembangunan budaya baru
berdasarkan situasi hakikat fenomena suatu daerah (biogeography).

2.2. RUANG LINGKUP BIOGEOGRAFI


Ruang lingkup biogeografi ini lebih kepersebaran hewan dan tumbuhan di
permukaan bumi. Persebaran spesies berdasarkan pada tempat beradaptasinya dengan
lingkungannya. Mengenai masalah keanekaragaman jumlah spesies telah diketahui
bahwa kebanyakan daerah iklim sedang terdapat sekitar 50 spesies pohon dan semak per
hektar lahan hutan. Bahkan di Amerika Utara bagian timur yang sering mempunyai
spesies yang nisbi lebih banyak, ditemukan sekitar 100 atau 150 spesies per hektar. Di
hutan tak Ranggas di baruh tropika dapat ditemukan 750 spesies atau lebih dalam tiap
hektarnya. Dalam jumlah terbanyak di hutan Asia tropika. Didaerah yang
keranekaragaman spesies tumbuhannya besar, disitu sering terdapat jumlah spesies
hewan yang besar pula. Hal ini disebabkan karena dengan cara yang bagaimana pun,
setiap spesies hewan mungkin tergantung pada sekelompok spesies tumbuhan tertentu
untuk makanan dan kebutuhan lainnya. Untuk spesies serangga yang hidup dari pohon,
dapat dilihat bahwa jumlah spesies serangga dalam komunitasnya lebih erat hubungan
dengan banyaknya genus (marga) tumbuhan yang ada (walaupun tidak dengan jumlah
spesies tumbuhan).
Para pakar biogeografi ekologi dan sejarah mempelajari distribusi organisme
masa silam dan masa sekaran untuk menentukan mengapa spesies terdapat didaerah-
daerah tertentu. Distribusi organisme telah dipengaruhi secara kuat oleh posisi benua-
benua terdahulu dan juga oleh sawar (rintangan) masa sekarang sampai ke
penyebarannya. Sejumlah spesies dalam suatu daerah merupakan hasil dari keseimbangan
antara imigrasi spesies baru dan kepunahan speisies yang telah ada. Daerah tropik
mengandung lebih banyak spesies taksonomi (sistem klasifikasi khusus dalam dunia
tumbuhan dan hewan) dari pada didaerah iklim sedang atau daerah-daerah artik
demikian pula pulau-pulau mengandung jauh lebih sedikit spesies dibandingkan dengan
benua-benua. Sebagian besar bioma bumi berasal dari bentuk-bentuk iklim tertentu yang
mempengaruhi produktivitas ekologi, bentuk-bentuk kehidupan tumbuhan dan interaksi
antar spesies.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. KESIMPULAN
Biogeografi yang merupakan ilmu yang mempelajari penyebaran mahluk hidup di atas
permukaan bumi serta hubungan-hubungaya dengan ruang dan waktu. Biogeografi terbagi
atas tiga disiplin ilmu yaitu geografi antropologi (antropogeography), geografi hewan
(zoogeografi), dan geografi hewan (plant geography/phytogeography). Penyebaran makhluk
hidup dibedakan atas penyebaran hewan dan tumbuhan. Organisme yang dipelajari
mencakup organisme yang masih hidup dan organisme yang sudah punah. Faktor-faktor
lingkungan seperti suhu, curah hujan, jenis tanah dan topografi sangat mempengaruhi pola
distribusi dari suatu makhluk hidup.
Orang yang pertama kali mengemukakan adanya hubungan antara makhluk hidup
dengan daerah / wilayah tertentu di permukaan bumi adalah Alfred Russel Wallace. Pada
tahun 1800-an ia menerbitkan buku yang mengungkapkan adanya pola penyebaran makhluk
hidup di bumi. Wallace membagi bumi menjadi 6 wilayah biogeografi karena masing-
masing wilayah memiliki tumbuhan dan hewan yang khas dan unik. Setiap wilayah
geografis tersebut memiliki rintangan berupa kondisi alam sebagai hasil dari penyatuan atau
pemisahan benua pada masa silam. Akibat dari adanya rintangan tersebut, makhluk hidup
terhalang dan tidak dapat melakukan penyebaran ke daerah di seberangnya.
Ruang lingkup biogeografi ini lebih kepersebaran hewan dan tumbuhan di permukaan
bumi. Persebaran spesies berdasarkan pada tempat beradaptasinya dengan lingkungannya.

3.2. SARAN
Sebagai mahasiswa pendidikan yang berkarakter atau sebagai penyandang nama
kemahasiswaan penting bagi kita untuk memahami, mengetahui tentang biogeografi ini dan
bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Suharini, Erni.2015.Biogeografi.Penerbit Ombak:Yogyakarta.


https://www.karyatulisku.com/2015/12/-biogeografi.html (Diakses pada tanggal 13
Februari 2020, Pukul 20.15 wib)
https://meilindasuriani2324.blogspot.com/2012/06/biogeografi.html (Diakses pada tanggal
13 Februari 2020, Pukul 20.25 wib)
https://id.wikipedia.org/wiki/Biogeografi (Diakses pada tanggal 13 Februari 2020, Pukul
20.38 wib)
https://www.gurupendidikan.co.id/biogeografi/(Diakses pada tanggal 13 Februari 2020,
Pukul 21.00 wib)

Anda mungkin juga menyukai