Oleh :
Kelompok IV
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................11
3.2 Saran...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah presentase dengan judul “Kepemimpinan Pendidikan dalam Proses Manajemen
Pendidikan” dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih banyak
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok IV
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Memahami konsep kepemimpinan pendidikan.
2. Memahami teori kepemimpinan pendidikan.
3. Memahami pola kepemimpinan, faktor-faktor dan indikator kinerja kepemimpinan.
4. Memahami peran kepemimpinan dalam pendidikan.
BAB II PEMBAHASAN
1
2.1 Konsep Kepemimpinan Pendidikan
Pengertian kepemimpinan menurut Tead Terry Hoyt (dalam Kartono, 2003) adalah
kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada
kemampuan orang lain dalam mencapai tujuan – tujuan yang di inginkan kelompok.
Kepemimpinan menurut Young (dalam Kartono, 2003) lebih terarah dan terperinci dari
definisi sebelumnya. Menurutnya, kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari
atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat
sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus
yang tepat bagi situasi yang khusus.
Moejiono (2002) mengangap bahwa kepemimpinan tersebut sebernya sebagai akibat
pengaruh satu arah karena pemimpin mungkin memiliki kualitas – kualitas tertentu yang
membedakan dirinya dan pengikutnyakana. Para ahli teori sukarela (dalam Moejiono 2002)
mengangap bahwa kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara
tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan
pemimpin.
Menurut Atmosudirdjo (dalam Purwanto, 1990: 25), Kepemimpinan dapat dirumuskan
sebagai suatu kepribadian seseorang yang mendatangkan keinginan pada kelompok
orangorang untuk mencontohnya atau mengikutinya, atau yang memancarkan suatu
pengaruh yang tertentu, suatu kekuatan yang sedemikian rupa sehingga membuat
sekelompok orangorang mau melakukan apa yang dikehendakinya.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan
kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, memiliki keahlian khusus
dalam bidang yang khusus untuk mencapai tujuan organisasi atau suatu kelompok.
Sedangkan kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses
mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain yang ada
hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran, agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif di dalam
pencapaian tujuan-tujuan pendidikan serta pengajaran.
Pemimpin mempunyai kekuasaan untuk mengatur anggotanya tetapi kekuasaan yang
diberikan harus digunakan secara bertanggung jawab. Bertanggung jawab maksudnya
2
adalah tidak menggunakan kekuasaan yang telah diberikan untuk kepentingan dirinya
sendiri atau individu, tidak otoriter atau semua keputusan harus berdasarkan keputusannya
tetapi bukan hasil musyawarah anggotanya.
Kecerdasan
Berdasarkan sebuah hasil penelitian, pemimpin yang memiliki kecerdasan rata –
rata dari anggotanya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi juga. Karena
pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan lebih tinggi dibandingkan dengan
anggotanya yang lain.
3
Seorang pemimpin yang berhasil pada umumnya memiliki motivasi yang tinggi
untuk anggotanya maupun dirinya sendiri. Selain itu ia selalu terdorong untuk mmenjadi
seseorang yang berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada hasil kerja
yang maksimal, efektif serta efisien.
4
bawah kepemimpinannya. Di dalam kependidikan dimungkinkan bahwa di bawah
kepemimpinan seseorang tersebut akan memajukan sekolah mereka menjadi lebih baik dan
berkualitas.
Teori kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) bisa tercapai maka harus ada pertukaran yang
positif antara pemimpin dan pengikutnya. Karena keberhasilan suatu kelompok atau
organisasi tidak mungkin tercapai jika tidak ada kerjasama yang baik antara pemimpin
dengan bawahannya atau pengikutnya.
5
menciptakan atmosfer agar mereka bisa percaya kepada Anda untuk memandu
mereka
2. Mampu membangun komitmen dengan baik
Bangun Komitmen yang Baik dan buktikan bahwa Anda memiliki
komitmen. Rancang rencana yang masuk akan dan meyakinkan untuk mencapai
tujuan akhir Anda. Jangan lupa untuk membuat tabel waktu yang masuk akal untuk
merampungkan tujuan tersebut. Selesaikan Pekerjaan Kebanyakan pimpinan senang
mengutarakan rencana besar mereka, tapi berapa banyak dari para bos ini yang
benar-benar bisa menyelesaikan apa yang mereka katakan? Pimpinan yang tak bisa
menyelesaikan atau membuktikan perkataannya akan kehilangan kepercayaan dari
anak buah dan pelanggannya. Kemampuan untuk menyelesaikan tugas dan hal-hal
yang dikatakan sangat krusial.
3. Bertanggung jawab penuh
Selain itu dalam kehidupan organisasi kepemimpinan adalah bagian dari tugas
utama yang harus dilaksanakan. Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat
dibantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan
organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu:
a. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan
menyediakan fasilitasnya.
b. Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing,
directing, commanding, controling.
Ada empat macam tugas penting seorang pemimpin dalam sebuah organisasi
menurut Selznick:
a) Mendefinisikan misi dan peranan organisasi
7
b) Seorang pemimpin adalah pengejawantahan tujuan organisasi
c) Mempertahankan keutuhan organisasi
d) Mengendalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan dengan
baik, antara lain:
1) Dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan pengangkatan atau
penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang
bersangkutan.
2) Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan
berkembang.
3) Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi. Skill dan
Kemampuan tidak tumbuh begitu saja melainkan melalui pertumbuhan dan
perkembangan.
4) Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota
mau menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan
organisasi.
Kepemimpinan dalam pendidikan hakikatnya melibatkan banyak stake holder yang
sangat berperan penting dalam kelangsungan proses pengembangan kualitas pendidikan,
diantaranya :
1) Kepala Sekolah : Kepala Sekolah adalah pengelola pendidikan di sekolah secara
keseluruhan. Kedua, Kepala Sekolah adalah pemimpin formal pendidikan di
sekolahnya.
2) Guru : Guru adalah pemimpin yang menentukan kondisi kenyamanan proses
belajar mengajar di dalam kelas. Guru adalah pemimpin yag menciptakan siswa
yang berkualitas.
3) Orangtua / Masyarakat : Orangtua adalah motivator peserta didik untuk selalu
hadir dalam proses pembelajaran.
8
tanggung jawab yang cukup berat. Untuk bisa menjalankan fungsinya secara optimal,
kepala sekolah perlu menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat.
Pemimpin dalam Organisasi pendidikan adalah mengatur agar seluruh potensi sekolah
berfungsi secara optimal dalam mendukung tercapainya tujuan sekolah. Jadi kepala sekolah
mengatur agar guru dan staf lain bekerja secara optimal, dengan mendayagunakan
sarana/prasarana yang dimiliki serta potensi masyarakat demi mendukung ketercapaian
tujuan sekolah. alam satuan pendidikan, Kepala Sekolah menduduki dua jabatan penting
untuk dapat menjamin kelangsungan proses pendidikan sebagaimana yang telah digariskan
oleh peraturan perundang-undangan. Pertama, Kepala Sekolah adalah pengelola pendidikan
di sekolah secara keseluruhan. Kedua, Kepala Sekolah adalah pemimpin formal pendidikan
di sekolahnya.
9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau
kelompok, memiliki keahlian khusus dalam bidang yang khusus untuk mencapai tujuan
organisasi atau suatu kelompok. Sedangkan kepemimpinan pendidikan adalah suatu
kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir, dan menggerakkan
orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran, agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan
efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan serta pengajaran.
Pemimpin mempunyai kekuasaan untuk mengatur anggotanya tetapi kekuasaan
yang diberikan harus digunakan secara bertanggung jawab. Bertanggung jawab maksudnya
adalah tidak menggunakan kekuasaan yang telah diberikan untuk kepentingan dirinya
sendiri atau individu, tidak otoriter atau semua keputusan harus berdasarkan keputusannya
tetapi hasil musyawarah dengan anggotanya.
10
3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan juga penulis dalam mencari
referensi dan juga menambah wawasan mengenai cara menjadi pemimpin dan manajer
yang baik didalam dunia pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.mitrakuliah.com/2020/05/09/konsep-kepemimpinan-di-lembaga-pendidikan/
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/11/konsep-dasar-
kepemimpinanpendidikan/
https://www.academia.edu/9653715/Kepemimpinan_Pendidikan_MAKALAH_
https://core.ac.uk/download/pdf/234029295.pdf https://www.asikbelajar.com/15-indikator-
kinerja-kepala-sekola/
11