Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MANAGEMEN PENDIDIKAN

” Konsep Dasar Perbedaan Manager dan Leader, Serta Peran Kepala Sekolah
Sebagai Leader Dan Manager”

Makalah Ini Disusun Oleh :


Kelompok 2

Elinawati Ritonga (3183331001)


Inggit Swasti (3183331007)
Mhd. Arun Fajar (3182131019)
Ryan Pasbon Pasaribu (3183331026)

Dosen Pengampu : Eni Yuniastuti, S.Pd., M.Sc


Mata Kuliah : Managemn Pendidikan

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terimakasih kepada
Bapak/Ibu Dosen serta teman-teman yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Konsep Dasar Perbedaan Manager dan
Leader Beserta Peran Kepala Sekolah Sebagai Leader Dan Manager” ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Medan, 25 februari 2021

Kelompok 2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………….i
Daftar Isi.................................................................................................................…………..ii

Bab I Pendahuluan................................................................................................…………..4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................…………..4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................…………..4
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................…………..5

Bab II Pembahasan................................................................................................…………..6

2.1 Pengertian Manager dan Leader…………………………………………………………..6


2.2 Perbedaan Pemimpin dan Leader…………………………………………………………8
2.3 Peranan Kepala Sekolah Baik Sebagai Manager dan Leader…………………………….10

Bab III Penutup...................................................................................................…………...14


3.1 Kesimpulan......................................................................................................…………...14
3.2 Saran................................................................................................................…………...14
Daftar Pustaka.....................................................................................................…………...15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah manajemen dan kepemimpinan memang sering dipertukarkan. Hal ini terjadi karena
aktivitas manajemen, yang mencakup perencanaan (planning), pengarahan (leading),
pengorganisasian (organizing), dan pengendalian (controlling), dianggap tidak berbeda dengan
aktivitas kepemimpinan. Namun John Kotter, dari Harvard Business School mengemukakan
pendapatnya bahwa manajemen berkenaan dengan mengatasi kerumitan, sedangkan kepemimpinan
berkenaan dengan mengatasi perubahan (Robbins, 2003). Hal tersebut dapat dipertegas lagi bahwa
kepemimpinan berkaitan dengan visi terhadap masa depan, sedangkan manajemen berkaitan dengan
mengimplementasikan visi dan strategi yang disajikan oleh para pemimpin. Perbedaan kedua istilah
tersebut dikemukakan juga oleh Robert House dari Wharton School pada University of
Pennsyulvania (Robbins, 2003).

Hal senada juga dikemukakan oleh Mullins (2005) yang menyatakan bahwa manajemen
berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian aktivitas-
aktivitas yang dilakukan oleh bawahannya. Sedangkan kepemimpinan lebih menekankan pada
komunikasi, memotivasi dan mendorong semangat bawahan agar bertindak secara maksimal untuk
suatu tujuan. Menurut Kadarusman (2012) kepemimpinan (Leadership) dibagi tiga, yaitu: (1) Self
Leadership; (2) Team Leadership; dan (3) Organizational Leadership. Self Leadership yang
dimaksud adalah memimpin diri sendiri agar jangan sampai gagal menjalani hidup. Team Leadership
diartikan sebagai memimpin orang lain. Pemimpinnya dikenal dengan istilah team leader (pemimpin
kelompok) yang memahami apa yang menjadi tanggung jawab kepemimpinannya, menyelami
kondisi bawahannya, kesediaannya untuk meleburkan diri dengan tuntutan dan konsekuensi dari
tanggung jawab yang dipikulnya, serta memiliki komitmen untuk membawa setiap bawahannya
mengeksplorasi kapasitas dirinya hingga menghasilkan prestasi tertinggi.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini adalah:

1. Apakah yang dimaksud dengan Pengertian Manager dan Leader ?

2. Apa saja perbedaan leader dan manager ?

3. Bagaimana Peran Kepala sekolah sebagai leader dan manager ?


1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Manager dan Leader.

5. Untuk mengetahui Apa saja perbedaan Leader dan Manager.

6. Untuk mengetahui Peran Kepala sekolah sebagai Leader dan Manager .


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Manager dan Leader

 Pengertian Manager (Manajer)

Secara umum, manajer didefinisikan sebagai orang yang memiliki pengalaman,


pengetahuan, serta keterampilan untuk dapat memimpin, mengelola, mengendalikan,
mengatur dan mengembangkan organisasi demi mencapai tujuannya. Manajer juga
merujuk pada seseorang yang dapat mengarahkan orang lain dan mampu
bertanggung jawab atas kegiatan ataupun pekerjaan tersebut.Istilah manajemen dan
kepemimpinan memang sering dipertukarkan. Hal ini terjadi karena aktivitas
manajemen, yang mencakup perencanaan (planning), pengarahan (leading),
pengorganisasian (organizing), dan pengendalian (controlling), dianggap tidak
berbeda dengan aktivitas kepemimpinan. Namun John Kotter, dari Harvard Business
School mengemukakan pendapatnya bahwa manajemen berkenaan dengan
mengatasi kerumitan, sedangkan kepemimpinan berkenaan dengan mengatasi
perubahan (Robbins, 2003). Hal tersebut dapat dipertegas lagi bahwa kepemimpinan
berkaitan dengan visi terhadap masa depan, sedangkan manajemen berkaitan dengan
mengimplementasikan visi dan strategi yang disajikan oleh para pemimpin.
Perbedaan kedua istilah tersebut dikemukakan juga oleh Robert House dari Wharton
School pada University of Pennsyulvania (Robbins, 2003).

Hal senada juga dikemukakan oleh Mullins (2005) yang menyatakan bahwa
manajemen berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh bawahannya. Sedangkan
kepemimpinan lebih menekankan pada komunikasi, memotivasi dan mendorong
semangat bawahan agar bertindak secara maksimal untuk suatu tujuan.
Hollingsworth mengemukakan perbedaan mendasar antara manajemen dan
kepemimpinan (Mullins, 2005), yaitu:
1. Seorang manajer melakukan administrasi, sedangkan seorang pemimpin melakukan
inovasi
2. Seorang manajer memelihara apa yang ada, sedangkan seorang pemimpin
membangun apa yang diperlukan
3. Seorang manajer fokus pada sistem dan struktur, sedangkan seorang pemimpin fakus
pada pelakunya
4. Seorang manajer melakukan pengawasan, sedangkan pemimpin membangun
kepercayaan
5. Seorang manajer melihat hal- hal yang detail, sedangkan pemimpin melihat hal-hal yang
umum atau menyeluruh
6. Seorang manajer melakukan segala sesuatunya dengan benar, sedangkan pemimpin
memilih apa yang semestinya dilakukan

 Pengertian Leader (Pemimpin)


Menurut Kadarusman (2012) kepemimpinan (Leadership) dibagi tiga, yaitu: (1)
Self Leadership; (2) Team Leadership; dan (3) Organizational Leadership. Self
Leadership yang dimaksud adalah memimpin diri sendiri agar jangan sampai gagal
menjalani hidup. Team Leadership diartikan sebagai memimpin orang lain.
Pemimpinnya dikenal dengan istilah team leader (pemimpin kelompok) yang
memahami apa yang menjadi tanggung jawab kepemimpinannya, menyelami
kondisi bawahannya, kesediaannya untuk meleburkan diri dengan tuntutan dan
konsekuensi dari tanggung jawab yang dipikulnya, serta memiliki komitmen untuk
membawa setiap bawahannya mengeksplorasi kapasitas dirinya hingga
menghasilkan prestasi tertinggi. Sedangkan organizational leadership dilihat dalam
konteks suatu organisasi yang dipimpin oleh organizational leader (pemimpin
organisasi) yang mampu memahami nafas bisnis perusahaan yang dipimpinnya,
membangun visi dan misi pengembangan bisnisnya, kesediaan untuk melebur
dengan tuntutan dan konsekuensi tanggung jawab sosial, serta komitmen yang tinggi
untuk menjadikan perusahaan yang dipimpinnya sebagai pembawa berkah bagi
komunitas baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Menurut Crainer ada lebih dari 400 definisi tentang leadership (Mullins, 2005).
Dari sekian banyaknya definisi tentang kepemimpinan, ada yang menyebutkan
kepemimpinan merupakan suatu kegiatan untuk memengaruhi orang lain.
Kepemimpinan merupakan suaru proses untuk memengaruhi aktivitas kelompok.
Kepemimpinan merupakan kemampuan memeroleh kesepakatan pada tujuan
bersama. Kepemimpinan adalaah suatu upaya untuk mengarahkan orang lain untuk
mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling
memengaruhi antara pemimpin dan pengikutnya. Walaupun cukup sulit
menggeneralisir, pada prinsipnya kepemimpinan(leadership) berkenaan dengan
seseorang memengaruhi perilaku orang lain untuk suatu tujuan. Tapi bukan berarti
bahwa setiap orang yang memengaruhi orang lain untuk suatu tujuan disebut
pemimpin.

2.2 Perbedaan Pemimpin (leader) dengan Manajer

 Leader melakukan inovasi, sedangkan manajer mengelola.


Ini berarti bahwa seorang leader atau pemimpin adalah orang yang datang
dengan ide-ide baru dan menggerakkan seluruh organisasi ke dalam fase berpikir
untuk maju. Orang ini harus terus-menerus  mengembangkan strategi-strategi dan
taktik baru . Dia harus memiliki pengetahuan tentang tren terbaru, penelitian, dan
keahlian.
Di sisi lain, manajer mempertahankan apa yang telah ditetapkan. Orang ini
harus mempertahankan kontrol dan mengatasi gangguan dalam organisasi
yang mungkin ada.Dalam bukunya The Wall Street Journal Essential Guide to
Management: Lasting Lessons from the Best Leadership Minds of Our Time, Alan
Murray mengutip Drucker bahwa seorang manajer adalah seseorang yang
menetapkan target yang tepat, tolok ukur, analisis, dan menilai kinerja. Manajer
memahami orang-orang yang bekerja bersama mereka dan tahu mana orang yang
terbaik untuk tugas-tugas tertentu.
 Leader menginspirasi sementara manajer bergantung pada kontrol.
Seorang pemimpin adalah seseorang yang menginspirasi orang lain untuk
menjadi yang terbaik dan tahu cara yang tepat mengatur tempo serta kecepatan
untuk seluruh kelompok. Kepemimpinan adalah bukan apa yang Anda lakukan-
tetapi apa yang orang lain lakukan sebagai respon dari Anda. Jika tidak ada yang
muncul di barisan Anda, maka Anda bukanlah  seorang pemimpin. Dan jika orang
memutuskan untuk ikut dalam “kapal” Anda karena Anda telah menginspirasi
mereka, maka itu berarti bahwa Anda telah membuat suatu ikatan kepercayaan
dalam perusahaan. Ini adalah hal yang penting karena jika bisnis berubah dengan
cepat dan membutuhkan orang untuk percaya dalam suatu misi, maka orang ini bisa
menjadi pilihan yang tepat.

Adapun manajer, Drucker menulis bahwa tugas mereka adalah


untuk mempertahankan kontrol atas orang dengan membantu mereka
mengembangkan aset mereka sendiri dan mengeluarkan bakat mereka yang
terbesar. Untuk melakukan ini secara efektif, Anda harus tahu orang-orang yang
bekerja dengan dan memahami kepentingan mereka serta passionnya. Manajer
kemudian menciptakan keputusan tentang gaji, promosi penempatan, dan melalui
komunikasi dengan tim.
 Pemimpin bertanya “what” dan “why,” sedangkan manajer bertanya “how”.
Untuk bertanya apa  dan mengapa Anda harus mampu mempertanyakan
mengapa orang lain melakukan tindakan-tindakan tertentu yang terjadi. Kadang-
kadang ini mengharuskan Anda menantang atasan. Ini berarti bahwa mereka mampu
stand up untuk manajemen ketika mereka berpikir sesuatu  yang perlu dilakukan
bagi perusahaan. Pemimpin tidak selalu benar tentunya. Jika perusahaan Anda
mengalami kegagalan, pekerjaan leader adalah untuk datang dan berkata, “Apa yang
kita pelajari dari hal ini?” Dan “Bagaimana kita menggunakan kegagalan  ini untuk
memperjelas tujuan kita atau mendapatkan sesuatu yang lebih baik?” Sebaliknya,
manajer tidak benar-benar berpikir tentang apa artinya kegagalan.

Tugas mereka adalah untuk bertanya “bagaimana” dan “kapan” untuk memastikan mereka
melaksanakan rencana yang sesuai. Drucker menulis bahwa manajer menerima status quo dan
lebih seperti tentara di militer. Mereka tahu bahwa perintah dan rencana yang penting dan tugas
mereka adalah untuk menjaga visi mereka pada tujuan perusahaan saat ini. Meskipun untuk dua
peran mungkin mirip, “Para manajer terbaik juga para pemimpin,” kata Wade. “Saya pikir Anda
bisa melakukan keduanya, tetapi Anda harus meluangkan waktu untuk mengolahnya.
Lebih spesifik, perbedaan pemimpin (leader) dan manajer dapat dilihat dari
tiga hal yang selalu berkaitan dengannya, yaitu: sumber kekuasaan yang diperoleh,
bawahan, dan lingkungan kerja.Berdasarkan sumber kekuasaan yang diperoleh,
seorang manajer dipilih melalui jalur formal (seperti dipilih oleh komisaris atau
direktur) dengan dasar yuridis yang dimiliki.  Artinya seseorang dapat menjadi
manajer jika mempunyai dasar yuridis yaitu adanya surat keputusan atau surat
pengangkatan.  Sedangkan pemimpin (leader) kekuasaan yang dimiliki berdasarkan
kontrak sosial dengan anggota atau bawahan.
Berkaitan dengan bawahan, manajer memiliki bawahan yang biasanya
disebut sebagai staf atau karyawan yang memiliki posisi formal dalam struktur
hierarki organisasi.  Bawahan atau karyawan menuruti perintah-perintahmya, karena
takut dikenakan hukuman oleh manajer.  Sedangkan Pemimpin (leader) memiliki
bawahan yang biasanya disebut sebagai pengikut.  Bawahan ataupengikut
menjalankan perintah dari pimpinan (leader) atas dasar kewibawaan pemimpin
terhadap bawahan atau pengikutnya karena kecakapan dan kemampuan serta
perlakuannya yang baik.
Adapun dari segi lingkungan kerja, manajer biasanya hanya dapat memimpin
pada lingkungan kerja organisasi formal saja dan bertanggung jawab kepada
atasannya. Sedangkan pemimpin (leader) dapat memimpin lingkungan kerja
organisasi baik formal maupun informal dan bertanggung jawab kepada anak
buahnya. Seorang pemimpin (leader) merupakan bagian dari pengikut sedangkan
manager merupakan bagian dari organisasi.
Berdasarkan hal tersebut dapat dipahami bahwa pimpinan (leader) memiliki
fungsi dasar  mengarahkan dan menggerakkan seluruh bawahan untuk bergerak pada
arah yang sama yaitu tujuan. Sedangkan fungsi seorang manajer berkaitan dengan
manajemen, yaitu kegiatan-kegiatan seputar perencanaan (planning),
pengorganisasian (organising), penempatan staff (staffing), pengarahan (directing)
dan kontrol (controlling). Dalam menjalankan fungsinya, seorang manajer lebih
sering memanfaatkan wewenang dan kekuasaan jabatan secara struktural yang
memiliki kekuatan mengikat dengan dapat melakukan paksaan atau hukuman untuk
mengarahkan bawahan. Sedangkan seorang pemimpin (leader) lebih menekankan
pengaruh atau karisma yang dimilikinya sehingga bawahan secara sadar untuk
mengikuti arahan sang pemimpin. Ia menstimulasi, memfasiltasi, dan berpastisipasi
dalam setiap kegiatan yang menginginkan bawahan mengikutinya. Tidak dengan
hadiah, paksaan atau hukuman.
Pemimpin dan manajer merupakan salah satu intisari, sumber daya pokok,
dan titik sentral dari setiap aktivitas yang terjadi dalam suatu organisasi ataupun
perusahaan.  Bagaimana kreativitas dan dinamikanya seorang pemimpin atau
manajer dalam menjalankan wewenangnya akan sangat menentukan apakah tujuan
organisasi atau perusahaan tersebut dapat tercapai atau tidak. Hal yang perlu di
tekankan adalah bahwa tidak selamanya manajer buruk dan pemimpin adalah
baik.  Perlunya kombinasi dan campuran yang tepat di antara keduanya, sangat
dibutuhkan dalam organisasi, pada berbagai tingkat jabatan yang berbeda-
beda. Sehingga organisasi yang tengah dijalani dapat mencapai tujuannya secara
efektif dan efisien.

2.3. Peranan kepala sekolah baik sebagai manager dan leader.

 Peranan kepala sekolah Sebagai leader

Peranan kepala sekolah Sebagai leader, kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah adalah :

1. kemampuan membangun visi, misi, dan strategi lembaga. Visi kepala sekolah akan
sangat menentukan kearah mana lembaga pendidikan itu dibawa. Kepala sekolah yang
tidak mempunyai visi jauh ke depan hanya akan bertugas sesuai dengan rutinitas dan
tugas sehari-harinya tanpa tahu kemajuan apa yang harus ia capai dalam kurun waktu
tertentu. Kiranya, visi ini harus dibangun terlebih dahulu agar tercipta jalan dan panduan
perjalanan lembaga ke depan.

2. sebagai leader, kepala sekolah harus mampu berperan sebagai innovator, yaitu orang
yang terus-menerus membangun dan mengembangkan berbagai inovasi untuk
memajukan lembaga pendidikan. Salah satu yang menandai pergerakan dan kemajuan
lembaga pendidikan adalah sebesar dan sebanyak apa inovasi yang dilakukan lembaga
pendidikan tersebut setiap tahunnya. Jika banyak inovasi dan pembaruan yang dilakukan,
maka berarti terdapat kemajuan yang cukup signifikan. Tetapi sebaiknya, jika tidak
banyak inovasi yang dilakukan, maka lembaga pendidikan itu lebih banyak jalan di
tempat dan tidak mengalami banyak kemajuan.

3. kepala sekolah harus mampu membangun motivasi kerja yang baik bagi seluruh guru,
karyawan, dan berbagai pihak yang terlibat di sekolah. Kemampuan dalam membangun
motivasi yang baik akan membangun produktivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi
kerja. Dengan motivasi yang tinggi, didukung dengan kemampuan guru dan keryawan
yang memadai, akan memacu kenerja lembaga secara keseluruhan. Karenanya,
kemampuan membangun motivasi menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan
performa dan produktivitas kerja.

4. kepala sekolah harus mempunyai keterampilan melakukan komunikasi, menangani


konflik, dan membangun iklim kerja yang yang positif di lingkungan lembaga
pendidikan. Iklim kerja yang positif akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan kerja
secara keseluruhan. Jika komunikasi tidak terbangun dengan baik misalnya, akan banyak
terjadi kesalah pahaman baik di antara bawahan atasan maupun di antara bawahan itu
sendiri. Akibatnya, lembaga pendidikan tidak lagi bisa menjadi tempat yang nyaman
untuk bekerja. Masing-masing orang tidak lagi memperhatikan antara satu dengan yang
lain, masing-masing bekerja secara individual sehingga membuat suasana kerja tidak
nyaman. Jika hal ini terjadi, akan sulit mengharapkan mereka untuk bekerja lebih keras
atau lebih produktif. Lingkungan dan suasana kerja yang baik akan mendorong guru dan
karyawan bekerja lebih senang dan meningkatkan tanggung jawab untuk melakukan
pekerjaan secara lebih baik.

5. kepala sekolah harus mampu melakukan proses pengambilan keputusan, dan bisa
melakukan proses delegasi wewenang secara baik. Pengambilan keputusan membutuhkan
ketrampilan mulai dari proses pengumpulan informasi, pencarian alternative keputusan,
memilih keputusan, hingga mengelola akibat ataupun konsekuensi dari peputusan yang
telah diambil.

Kepala sekolah harus mempunyai ketrampilan pengambilan keputusan secara


cepat dan tepat disesuaikan dengan dinamika dan perkembangan yang terjadi. Jika
setiap permasalahan bisa segera diputuskan dan dicarikan jalan keluar, maka akan
memudahkan organisasi untuk berjalan dengan dinamika yang cepat. Tatapi sebalik
nya, jika kepala sekolah sering ragu dalam mengambil keputusan, maka organisasi di
lembaga tersebut akan terganggu dengan banyaknya masalah yang masih
menggantung dan membutuhkan jalan keluar.

Selain pengambilan keputusan, kepala sekolah juga mempunyai keterampilan


mendelegasikan tugas dan wewenangnya kepada para bawahan. Delegasi wewenang
ini di satu sisi akan memudahkan tugas-tugas kepala sekolah sehingga ia bisa
berkonsentrasi untuk menjalankan tugas-tugas yang strategis dan mendelegasikan
tugas-tugas operasional sehari-hari kepada bawahannya. Di sisi lain, delegasi
wewenang akan membuat bawahan merasa dihargai sekaligus menjadi proses
pembelajaran kepemimpinan bagi mereka. Sehingga proses operasional organisasi
bisa berjalan dengan lancar.

 Peranan kepala sekolah Sebagai manager

Peranan kepala sekolah Sebagai manager, kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah adalah

1. keterampilan melakukan perencanaan. Kepala sekolah harus mampu melakukan proses


perencanaan, baik perencanaan jangka pendek, menengah, maupun perencanaan jangka
panjang. Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan yang dibuat untuk kepentingan
jangka pendek, misalnya untuk satu bulan hingga satu tahun ajaran. Perencanaan jangka
menengah adalah perencanaan untuk pekerjaan yang memerlukan waktu 2-5 tahun,
sedangkan perencanaan jangka panjang meliputi perencanaan sekitar 5-10 tahun. Proses
perencanaan menjadi salahsatu keterampilan yang penting mengingat perencanaan yang
baik merupan setengah dari kesuksesan suatu pekerjaan. Prinsip perencanaan yang baik,
akan selalu mengacu pada: pertanyaan: “Apa yang dilakukan (what), siapa yang
melakukan (who), kapan dilakukan (when). Di mana dilakukan (where), dan bagaimana
sesuatu dilakukan (how)”, Detail perencanaan inilah yang akan menjadi kunci kesuksesan
pekerjaan.

2. keterampilan melakukan pengorganisasian. Lembaga pendidikan mempunyai


sumberdaya yang cukup besar mulai sumberdaya manusia yang terdiri dari guru,
karyawan, dan siswa, sumberdaya keuangan, hingga fisik mulai dari gedung serta sarana
dan prasarana yang dimiliki. Salah satu masalah yang sering melanda lembaga
pendidikan adalah keterbatasan sumberdaya. Kepala sekolah harus mampu menggunakan
dan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia dengan sebaik-baiknya. Walaupun terbatas,
namun sumberdaya yang dimiliki adalah modal awal dalam melakukan pekerjaan.
Karena itulah, seni mengola sumberdaya menjadi ketrerampilan manajerial yang tidak
bisa ditinggalkan.

3. Kemampuan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.


Tahapan ini mengisyaratkan kepala sekolah membangun prosedur operasional lembaga
pendidikan, memberi contoh bagaimana bekerja, membangun motivasi dan kerjasama,
serta selalu melakukan koordinasi dengan ber bagai elemen pendidikan. Tidak ada
gunanyua perencanaan yang baik jika dalam implementasinya tidak dilakukan secara
sungguh-sungguh dan professional.

4. kepala sekolah harus mampu melakukan tugas-tgas pengawasan dan pengendalian.


Pengawasan (supervisi) ini meliputi supervise manajemen dan juga supervisi dalam
bidang pengajaran. Sepervisi manajemen artinya melakukan pengawasan dalam bidang
pengembangan keterampilan dan kompetensi adminstrasi dan kelembagaan, sementara
supervisi pengajaran adalah melakukan pengawasan dan kendali terhadal tugas-tugas
serta kemampuan tenaga pendidik sebagai seorang guru. Karenanya kepala sekolah juga
harus mempunyai kompetensi dan keterampilan professional sebagai guru, sehingga ia
mampu memberikan supervisi yang baik kepada bawahannya.

BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Manajer : “orang yang melaksanakan masalah bisnis secara ekonomis dengan


efisien “. (james Macgregor burns mendeskripsikan pernini sebagai transaksional,
yaitu melaksanakan bisnis yang ada di bawah kerangka kerja umum yang ada.

Pemimpin : “ orang yang berjalan terlebih dulu untuk memandu atau


menunjukan jalan. Orang utama dalam suatu organisasi yang berkembang. Orang
yang memiliki pengikut. “ (Burns menyebut peran ini sebagai peran yang mengubah
karena mungkin melibatkan pegerakan arah yang berbeda atau mengubah budaya
atau metode operasi.

Sebenarnya, peran manajer dan pamimpin adalah penting. Intinya adalah


organisasi yang sukses yang dijalankan oleh seseorang yang  merupakan kombinasi
manajer dan pemimpin. Ketika seseorang memiliki sejumlah karakter manajer dan
pemimpin. Masalahnya adalah bukan dalam memutuskan akan menjadi yang mana,
tetapi lebih dalam mencapai keseimbangan yagng tepat antara karakteristik
manajerial dan kepemimpinan, sesuatu yang harus dimiliki oleh masing-masing
eksekutif.

3.2. Saran

Bagi semua para pembaca yang ingin mengetahui tentang manajer dan
pemimpin diharapkan agar membaca dan memahami isi dari makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Robbins, S. P. 2003. Organizational Behaviour. Diterjemahkanoleh
PT Indeks Kelompok Gramedia Dengan Judul Perilaku Organisasi. Jakarta:
PT Indeks Kelompok Gramedia.

Mullins, L. J. 2005. Management and Organisational Behaviour. England:


Pearson Education Limited.

Kadarusman, D. 2012. Natural Intelligence Leadership: Cara Pandang Baru


Terhadap Kecerdasa dan Karakter Kepemimpinan. Jakarta: Raih Asa Sukses

https://www.karangmojo.desa.id/first/artikel/181-Perbedaan-Pemimpin--leader--
dengan-Manajer#:~:text=Adapun%20dari%20segi%20lingkungan
%20kerja,bertanggung%20jawab%20kepada%20anak%20buahnya

https://steemit.com/esteem/@mukhtarilyas/head-of-school-as-manager-and-
leader-kepala-sekolah-sebgai-manajer-dan-pemimpin-d9faca40f7569

https://suaraguru.wordpress.com/2009/02/13/kepala-sekolah-sebagai-leader-dan-
manajer/

https://francisco09091990.wordpress.com/2010/01/12/makalah-manajer-dan-
pemimpin/

Anda mungkin juga menyukai