Anda di halaman 1dari 12

Makalah Ekologi Tumbuhan

Definisi, Sejarah perkembangan, dan Ruang Lingkup Ekologi

Di Susun Oleh :
Fitrah Nabilla (200207017)
Hairunnisa (200207033)

Dosen Pengampu/Pembimbing
Muslich Hidayat, M.Si.

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

DARUSSALAM-BANDA ACEH

2023 M / 1444 H
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilallamin, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah
menganugerahkan keimanan, keislaman, kesehatan, dan “Definisi, Sejarah perkembangan,
dan Ruang Lingkup Ekologi” ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ekologi
Tumbuhan. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini.

Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami,
dosen pembimbing kami, bapak Muslich Hidayat, M.Si. dan juga kepada teman-teman
seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi
yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di
dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik
dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf.
Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Banda Aceh, 09 Februari 2023

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Definisi dan Sejarah Perkembangan Ekologi.................................................2
B. Ruang Lingkup Ekologi..................................................................................5
C. Syn dan Aut Ekologi………………………………………………………....5
BAB III PENUTUP................................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................8
DAFTAR  PUSTAKA............................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekologi sangat erat kaitannya dengan lingkungan, makhluk hidup dan hubungan diantara
keduanya. Kelahiran, kematian yang silih berganti di suatu kehidupan menandakan
keberadaan ilmu ekologi. Dimulai dari pengabsorsian tumbuhan (biotik) dari dalam tanah
(abiotik) hingga berubah menjadi substansi energi, diikuti dengan perpindahan yang terjadi
hingga kembali lagi ke tanah.
Peristiwa-peristiwa alam dan hubungan-hubungan inilah yang ada didalam kajian ekolgi.
Namun, ekologi tidak dapat berdiri tanpa bantuan dari ilmu-ilmu lainnya seperti biologi,
biofisika, biokimia, seperti ilmu tanah, geologi, geomorfologi, dan sebagainya. Kontribusi
ilmu-ilmu lain sangat berperan dalam memahami konsep-konsep ekologi karena dengan
mempelajarinya, seseorang akan lebih mengerti kedudukan ilmu ekologi itu sendiri.
Ekologi tumbuhan berusaha menerangkan rahasia kehidupan pada tahapan individu,
populasi dan komunitas, ketiga tingkatan utama itu membentuk sistem ekologi yang dikaji
dalam ekologi tumbuhan. Setiap tingkatan bersifat nyata dan tidak bersifat hipotetik seperti
spesies, jadi dapat diukur serta diobservasi struktur dan operasionalnya. Individu dan
populasi tidak terpisah-pisah keduanya membentuk asosiasi dan organisasi dalam
pemanfaatan energi dan materi membentuk suatu masyarakat atau komunitas dan berintegrasi
dengna faktor lingkungan disekitarnya membentuk ekosistem.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dan sejarah perkembangan ekologi?
2. Bagaimana ruang lingkup ekologi?
3. Apa yang dimaksud dengan Syn dan Aut Ecology?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dan sejarah perkembangan ekologi
2. Untuk mengetahui ruang lingkup ekologi
3. Untuk mengetahui Syn dan Aut Ecology

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi dan sejarah perkembangan ekologi


Perkembangan ekologi tumbuhan sebagai ilmu pengetahuan alam secara kualitatif dan
kuantitatif relatif masih baru. Sebagai bagian dari disiplin ilmu biologi, ekologi merupakan
ilmu pengetahuan yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekologi tumbuhan mengandung dua pengertian, yaitu ekologi sebagai ilmu dan tumbuhan
sebagai objek. Kata “Ekologi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Oikos“ yang berarti
“rumah” atau “tempat tinggal” dan “Logos“ yang berarti “telaah” atau “ilmu pengetahuan”.
Istilah tersebut pertama kali dikemukakan oleh H. Reiter pada tahun 1865. Tetapi pada
umumnya para ilmuan menyatakan bahwa Ernest Haeckel pada tahun 1866 adalah yang
pertama kali memperkenalkan istilah ekologi dari bahasa Jerman “ Oekologie “. Ia
mendefenisikan ekologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari interaksi makhluk
hidup di “rumah” atau di alam sekitarnya.
Menurut Cox (1996) ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari sistem ekologi. Suatu sistem adalah satu perangkat berbagai unsur atau
komponen yang terikat bersama oleh hubungan atau interaksi antar komponen secara teratur.
Suatu sistem ekologi dibentuk oleh satu atau lebih makhluk hidup dan lingkungannya yang
akan saling berinteraksi satu sama lain.
Ekologi tumbuhan memiliki dua pengertian, yaitu ekologi sebagi ilmu dan tumbuhan
sebagai objek. Ekologi berasal dari kata “Oikos” yang berarti rumah dan “Logos” yang berarti
ilmu. Tumbuhan adalah organisme hidup eukariota multiseluler dari kingdom plantae. Maka
secara umum, ekologi tumbuhan diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari
secara spesifik interaksi tumbuhan dengan lingkungan hidupnya.
Ekologi tumbuhan merupakan suatu penelaahan tentang berbagai aspek ekologi dari
tumbuhan pada tingkat komunitas tumbuhan (vegetasi atau flora) secara keseluruhan atau
hanya menelaah populasi tumbuhan (spesies) secara khusus saja; baik pada lingkungan darat
(terestris) maupun lingkungan perairan (akuatik). Awal kajian tentang peranan faktor
lingkungan terhadap masyarakat tumbuhan dikemukakan pertama kali oleh Alexander von
Humblod pada tahun 1805, yang menyatakan bahwa masyarakat tumbuh-tumbuhan dan
distribusinya berhubungan erat dengan kondisi habitat, dan lingkungan fisiknya.

2
Penelitiannya tersebut didasari oleh pengetahuan tentang penyebaran dan geografi tumbuh-
tumbuhan yang berhubungan erat dengan tempat tumbuh dan kehidupannya.
Mueller-Dombois dan Ellenberg (1974) secara umum mendefinisikan ekologi tumbuhan
sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana suatu tumbuhan, flora atau vegetasi
di suatu wilayah yang berinteraksi secara timbal balik dengan tumbuhan lain atau dengan
makhluk hidup lain dan dengan lingkungan hidupnya.
Sejarah perkembangan ekologi tumbuhan sebenarnya sama tuanya dengan sejarah
peradaban manusia, karena dimulai sejak keberadaan manusia di bumi. Namun, secara garis
besar sejarah perkembangan ekologi tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi tiga periode,
yaitu: periode awal, periode abad 17-19, dan periode abad 21- sekarang. Ketiga periode
perkembangan tersebut memiliki karakteristik berbeda.3
1. Periode Awal
Periode ini merupakan awal dari perkembangan ekologi tumbuhan, dipelopori oleh
para pengumpul makanan dan para dukun obat. Dengan pengalaman yang mereka miliki,
para pengumpul dan pemburu di zaman dulu (purba) telah memiliki pengetahuan yang
tinggi mengenai distribusi berbagai jenis tumbuhan dan hewan liar yang menjadi
makanan dan buruannya. Hal yang sama, juga dimiliki oleh para shaman (dukun obat).
Mereka mempunyai pengetahuan yang sangat luas tentang pemanfaatan dan habitat yang
sesuai bagi tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan yang mempunyai khasiat obat, termasuk
untuk mengurangi rasa sakit (narkotik dan yang memiliki efek halusinogen).

2. Periode Abad 17-19


Periode ini merupakan awal kemunculan ekologi tumbuhan secara formal, yang
ditandai dengan munculnya beberapa tulisan yang berkaitan dengan tumbuhan dan
lingkungannya. Tulisan-tulisan tersebut di antaranya:
a) Tentang suksesi komunitas tumbuhan di daerah berair, yaitu danau dan bogs =
suatu daerah yang permukaan tanahnya basah dan empuk (spongy); meskipun
istilah ‘suksesi’ sendiri baru muncul pada awal abad ke 19 (diperkenalkan oleh
Clements pada tahun 1916).
b) Terbitnya buku-buku tentang geografi tumbuhan yang ditulis oleh ahli botani dan
taksonomi tumbuhan, yang didasari hasil ekspedisi ke berbagai penjuru dunia.
Carl Ludwig Willdenow (1765-1812), adalah salah seorang pionirnya, seorang
ahli geograi tumbuhan yang menulis bahwa daerah-daerah yang letaknya

3
berjauhan (misalnya antara Australia dan Afrika) tetapi memiliki kondisi iklim
yang sama mempunyai tipe vegetasi yang mirip.
c) Friedrich Heinrich Alexander von Humboldt (salah seorang murid Willdenow)
memperkenalkan istilah ‘asosiasi’, dan menulis secara rinci tentang vegetasi dari
aspek isiognomi, korelasi antara distribusi tipe-tipe vegetasi dengan faktor
lingkungan, dan mendeskripsikan efek sinergis dari beberapa faktor lingkungan.
Pernyataannya tentang “suatu rantai sebab dan akibat, sesuatu hal dan aktivitas
tidak bisa dilihat secara terpisah” dijadikan sebagai landasan berpikir ilmiah dari
pengetahuan modern dewasa ini. Penelitian-penelitian von Humboldt di bidang
geografi tumbuhan ditindaklanjuti oleh ahli-ahli lain seperti Schouw, De
Candolle, dan Grisebach.

3. Periode Awal 20 – Sekarang


Ekologi Tumbuhan menjadi bidang ilmu tersendiri, yang terpisah dari geografi
tumbuhan, terjadi pada periode ini. Pada periode ini muncul beberapa pionir Ekologi
Tumbuhan sejati antara lain: Warming, Schimper, Paczosky, dan Ramensky di Eropa;
Merriam, Cowles, dan Clements di Amerika. Warming menulis ekologi vegetasi di
daerah tropis, juga memperkenalkan istilah halo, meso, hydro, dan xerophytes. Buku
yang ditulisnya, merupakan buku teks ekologi tumbuhan yang pertama kali digunakan
dalam kuliah ekologi. Paczosky memunculkan istilah itososiologi, dan Ramensky juga
memperkenalkan istilah phytocoenosis.
Konsep-konsep ekologi tumbuhan yang berkembang sejak tahun 1925-an merupakan
tonggak bagi perkembangan ekologi tumbuhan modern. Beberapa konsep yang muncul
di era ini, di antaranya:
1. Konsep kontroversial adalah Henry Gleason (AS), penentang teori suksesi
Clements,
2. Robert H. Whittaker (era 40-70-an) di Amerika Utara, mengembangkan
sinekologi,
3. Christen Raunkier (era 1925-an) di Benua Eropa, mengembangkan klasifikasi
bentuk kehidupan (life form) tumbuhan dan metode kuantitatif dalam sampling
vegetasi, Arthur Tansley yang mengemukakan istilah ecosystem,
4. John Harper (1950-an) dari Wales, banyak mengembangkan spesialisasi demograi
tumbuhan, khususnya weedy species & Integrated Pest Management (IPM),

4
5. Josias Braun-Blanquet (1884-1980) dari Eropa mengembangkan metode dalam
sampling komunitas tumbuhan, reduksi data vegetasi dan nomenklatur asosiasi.

B. Ruang Lingkup Ekologi

Ruang lingkup penelaahan ekologi tumbuhan seperti dalam kajian ekologi pada
umumnya, meliputi biota yang terdapat dalam tingkatan organisasi mulai dari individu
(spesies atau jenis), populasi, komunitas, sampai dengan ekosistem yang terdapat dalam
biosfer.

C. Syn dan Aut Ekologi


Kajian dalam ekologi dapat dikelompokan dalam 2 bidang kajian yang berhubungan
dengan tumbuhan, hewan atau mikroba, yaitu:
1. Sinekologi
Sinekologi sering disebut sebagai ekologi komunitas, kajian ekologi yang
mempelajari komunitas makhluk hidup sebagai suatu kesatuan yang saling berinteraksi
antara berbagai jenis makhluk hidup dengan lingkungan di sekitarnya. Misalnya
mempelajari struktur dan komposisi spesies tumbuhan di hutan rawa, hutan gambut, atau
di hutan payau, mempelajari pola distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata,
suaka margasatwa, atau di taman nasional, dan lain sebagainya.
Dalam sinekologi, spektrum yang luas dari respon di tingkat selular dan seluruh
tanaman tergantikan oleh keanekaragaman yang besar pada spesies (350.000 spesies
tanaman vaskular) yang menentukan komposisi proporsi yang berbeda pada vegetasi
permukaan bumi. Beberapa hal yang menjadi pokok bahasan dalam sinekologi adalah:
 Interaksi antara tanaman dan lingkungannya
 Interaksi antara tanaman dengan hewan
 Interaksi antar tanaman
Sinekologi berkembangan dari Geografi Tumbuhan, yang mengkaji pada tingkat
komunitas. Sinonim dari Sinekologi adalah Ekologi komunitas, Filososiologi, Geobotani,
Ilmu Vegetasi dan Ekologi Vegetasi. Sinekologi mengkaji komunitas tumbuhan dalam
hal:
a. Sosiologi Tumbuhan, yaitu deskripsi dan pemetaan tipe vegetasi dan komunitas.
b. Komposisi dan struktur komunitas

5
c. Pengamatan dinamika komunitas, yang mencakup proses seperti transfer nutrien
dan energi antar anggota, hubungan antagonistis dan simbiotis antara anggota, dan
proses, dan suksesi (perubahan komunitas menurut waktu)
d. Mencoba untuk mendeduksi tema evolusioner yang menentukan bentuk
komunitas secara evolusioner. 
2. Autekologi
Autoekologi (ekologi spesies), adalah kajian ekologi yang hanya mempelajari satu
jenis makhluk hidup atau populasi saja, yang berinteraksi sesama jenis dan
lingkungannya. terutama dalam hubungannya dengan sejarah kehidupannya atau “
Fenologinya” dan dinamakan ekologi populasi. Contoh autekologi misalnya mempelajari
sejarah hidup suatu spesies organisme, perilaku, dan adaptasinya terhadap lingkungan.
Jadi, jika kita mempelajari hubungan antara pohon Pinus merkusii dengan
lingkungannya, maka itu termasuk autekologi. Contoh lain adalah mempelajari
kemampuan adaptasi pohon merbau (Intsia palembanica) di padang alang-alang, dan lain
sebagainya.
Subyek dari autekologi adalah hasil dari proses tersebut, yaitu untuk menemukan ciri
yang memungkinkan individu tanaman untuk berkembang di bawah kondisi tertentu.
Tanggapan yang mungkin terhadap lingkungan adalah reaksi biokimia sampai dengan
perubahan morfologi. Autekologi mencoba untuk menjelaskan mengapa suatu spesies
dapat terdistribusi. Bagaimana sifat fenologi, fisiologi, morfologi, dan tingkah laku atau
genetic dari suatu spesies yang sukses terus pada suatu habitat. anaman terdiri dari
berbagai macam bentuk, dari tumbuhan raksasa yang berusia ratusan tahun di hutan
hujan tropis dengan siklus hidup yang dimulai dari perkecambahan untuk pembentukan
biji dalam hitungan abad, sampai pada spesies tahunan di daerah kering yang membentuk
biji hanya dalam waktu beberapa hari. Ciri yang dimilki oleh tanaman untuk menanggapi
keadaan lingkungan adalah pada struktur dan fisiologi.
Keseluruhan ekologi tanaman dapat dibagi dalam beberapa cara. Individu tanaman
akan mengatur berbagai komponen dan menjaga keseimbangan mereka, antara lain:
 Keseimbangan suhu, suhu yang diperlukan tidak berlebihan
 Keseimbangan air, kondisi aktif dimungkinkan jika sel dalam kondisi air yang
cukup
 Keseimbangan nutrisi, pertumbuhan akan terjadi hanya dengan adanya elemen
esensial dalam nutrisi

6
 Keseimbangan karbon, diperlukan untuk mensuplai organ yang ada untuk
pertumbuhan dan reproduksi.
Jadi autekologi adalah keseluruhan ekologi tanaman, memperhatikan reaksi pada
tingkatan organ individu (misalnya, tunas, ukuran daun, kedalaman akar) atau hubungan
antar organ (misalnya, penyebaran materi antara pucuk dan akar, regulasi dari koordinasi
akar dan pucuk).

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Ekologi tumbuhan mengandung dua pengertian, yaitu ekologi sebagai
ilmu dan tumbuhan sebagai objek. Kata “Ekologi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Oikos“
yang berarti “rumah” atau “tempat tinggal” dan “Logos“ yang berarti “telaah” atau “ilmu
pengetahuan”.
Menurut Cox (1996) ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari sistem ekologi. Suatu sistem adalah satu perangkat berbagai unsur atau
komponen yang terikat bersama oleh hubungan atau interaksi antar komponen secara teratur.
Suatu sistem ekologi dibentuk oleh satu atau lebih makhluk hidup dan lingkungannya yang
akan saling berinteraksi satu sama lain.
Ekologi tumbuhan merupakan suatu penelaahan tentang berbagai aspek ekologi dari
tumbuhan pada tingkat komunitas tumbuhan (vegetasi atau flora) secara keseluruhan atau
hanya menelaah populasi tumbuhan (spesies) secara khusus saja; baik pada lingkungan darat
(terestris) maupun lingkungan perairan (akuatik).

8
DAFTAR PUSAKA

Hardjosuwarn, Sunarto. 1990. . Yogyakarta:  Fakultas Biologi UGM.


Hutami Melfa Aisyah. 2020. Ekologi Tumbuhan. Medan: Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara.
Rasidi Suswanto. 2003. Batasan dan Ruang Lingkup Ekologi Tumbuhan. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Setiadi, D.; I. Mahadiono, dan A. Yusron. (1989). Pengantar Ekologi. Bogor. Pusat
Antar Universitas - Ilmu Hayat, Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai