Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

EKOLOGI HEWAN

DASAR-DASAR EKOLOGI

Disusun oleh :

Kelompok I

 Alfiana Fathonah
 Solatiyah
 Hendra wiranto

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NAHDATUL WATHAN MATARAM

2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunianya sehinggankami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul”Dasar-dasar Ekologi”dengan tepat waktu.pada
kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu perkembangan
hewan ibu Rosdiana ekajulianti M.Pd yang telah membimbing dalam proses perkuliahan.

Kami mengharapkan agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.dalam
penyususnan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan sehingga kami mengharaokan keritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Anjani, 27 mei 2022

Kelompok I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................
DAFTAR
ISI....................................................................................................................................................................
...............

BAB I..........................................................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................................................
B. Rumusan
masalah......................................................................................................................................................

C. Tujuan....................................................................................................................................................

BAB II........................................................................................................................................................
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................
A. Pengertian Ekologi dan ruang lingkup ekologi................................................................................
B. Macam-macam ruang lingkupn ekologi..........................................................................................
C. piramida ekologi dalam ekosistem ...........................................................................................
D. siklus biogeokimia dalam ekosistem..........................................................................................
E. Pengertian suksesi ekologi...............................................................................................................

F. Hubungan ekologi dengan ilmu lain................................................................................................

G. prinsip-prinsip ekologi.....................................................................................................................

BAB III................................................................................................................................................
PENUTUP..................................................................................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum ekologi sebagai salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari interaksi atau
hubungan pengaruh mempengaruhi dan saling ketergantungan antara organisme dengan
lingkungannya baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan makhluk hidup
itu. Lingkungan tersebut artinya segala sesuatu yang ada disekitar makhluk hidup yaitu
lingkungan biotik maupun abiotik.

Hal- hal yang dihadapi dalam ekologi sebagai ilmu adalah organisme, kehadirannya dan
tingkat kelimpahnnya di suatu tempat serta faktor- faktor dan proses-proses penyebabnya.
Dengan demikian definisi-definisi tersebut jika dihubungkan dapat disimpulkan bahwa “Ekologi
Hewan adalah suatu cabang biologi yang khusus mempelajari interaksi-interaksi antara hewan
dengan lingkungan biotik dan abiotik secara langsung maupun tidak langsung meliputi sebaran
(distribusi) maupun tingkat kelimpahan hewan tersebut.”

Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi makhluk hidup dan
lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali ditemukan oleh Ernst Haecckel (1866). Dalam
ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.

Odum (1993) menyatakan bahwa ekologi adalah suatu studi tentang struktur dan fungsi
ekosistem atau alam dan manusia sebagai bagiannya. Struktur ekosistem menunjukkan suatu
keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk keadaan densitas
organisme, biomassa, penyebaran materi (unsur hara), energi, serta faktor-faktor fisik dan kimia
lainnya yang menciptakan keadaan sistem tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan ekologi dan ruang lingkup ekologi?
2. Sebutkan apa saja ruang lingkup ekologi?
3. Bagaimana gambaran piramida ekologi dalam ekosistem?
4. Apakah yang dimaksud siklus biogeokimia dalam ekosistem?
5. Apakah yang dimaksud dengan suksesi ekologi?
6. Apa saja hubungan ekologi dengan olmu lain?
7. Apa saja prinsip-prinsip ekologi?
C. . Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ekologi dan ruang lingkup ekologi.

2. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup ekologi

3. Untuk mengetahui gambaran dari piramida ekologi dalam ekosistem.

4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan siklus biogeokimia dalam ekosistem.

5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan suksesi ekologi.

6. Untuk mengetahui hubungan ekologi dengan ilmu lain .

7. Untuk mengetahui prinsip ekologi.


BAB II

DASAR-DASAR EKOLOGI

A. Pengertian Ekologi

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan ruang
lingkungan dan lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (habitat) dan logos (ilmu). Ekologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi makhluk hidup dan lingkungannya.
Istilah ekologi pertama kali ditemukan oleh Ernst Haecckel (1866). Dalam ekologi, makhluk
hidup dipelajari sebagai kesatuan atau system dengan lingkungannya.

Ekologi adalah salah satu cabang yang merupakan bagian dasar Biologi. Ruang lingkup ekologi
sendiri meliputi populasi, komunitas, ekosistem hingga biosfer. Studi-studi sudah di kelompok
dalam autekologi dan sinekologi.

Odum (1993) menyatakan bahwa ekologi adalah suatu studi tentang struktur dan fungsi
ekosistem atau alam dan manusia sebagai bagiannya. Struktur ekosistem menunjukkan suatu
keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk keadaan densitas
organisme, biomassa, penyebaran materi (unsur hara), energi, serta faktor-faktor fisik dan kimia
lainnya yang menciptakan keadaan sistem tersebut.

Ekologi dapat dibagi menjadi dua yaitu:

1. Autekologi: membahas pengkajian individu organisme atau spesies. Sejarah- sejarah hidup
dan prilaku sebagai cara-cara penyesuaian diri terhadap lingkungan biasanya mendapatkan
penekanan.

2. Synekologi: membahas pengkajian golongan atau kumpulan organism-organisme yang


berasosiasi bersama sebagai satuan.

Selain itu, ekologi juga di artikan sebagai:

· Ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan lingkungan,

· Ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang dan manusia dengan
lingkungan dimana mereka hidup, bagaimana kehidupannya dan mengapa mereka ada di situ.
B. Ruang Lingkup Ekologi

Ruang lingkup Ekologi meliputi populasi, komunitas, ekosistem hingga biosfer.

a. Populasi

Populasi merupakan kumpulan beberapa individu yang menempati suatu wilayah tertentu pada
waktu yang sama dan dapat melakukan perkawinan sesamanya. Ciri dari suatu populasi yaitu :

1). Mempunyai potensi untuk berkembang biak silang

2). Mempunyai ukuran seperti kerapatan atau kepadatan

3). Mempunyai struktur umur

4). Mampu mempertahankan diri

Populasi bersifat dinamis, dimana kedinamisan suatu populasi sesuai dengan waktu dan
ruang. Populasi bisa mengalami peningkatan atau malah mengalami penurunan tergantung oleh
beberapa faktor, yaitu :

1. Bergantung kepada kepadatan populasi itu sendiri

2. Tidak bergantung pada populasi itu sendiri

b. Komunitas

Komunitas yaitu kumpulan dari bermacam-macam populasi dalam suatu kawasan tertentu
dimana terjadi interaksi di dalamnya. Bentuk interaksinya antara lain :

1. Netral yaitu tidak saling mempengaruhi, misalnya pada nyamuk dan tikus.
2. Simbiosis yaitu hubungan saling ketergantungan antara makhluk yang satu dengan yang
lain, di bagi menjadi 2 yaitu :
a. Komensalisme, contohnya yaitu ikan teritif dan ikan paus.
b. Mutualisme, contohnya pada lumut kerak yang terdiri dari jamur dan alga.
3. Predasi yaitu suatu peristiwa makan dan dimakan oleh pemangsa (predator) terhadap
mangsanya (prey). Misalnya pada harimau dan rusa.
4. Kompetisi yaitu persaingan dalam suatu populasi dalam hal memperebutkan makanan,
ruang dan tempat berbiak.
5. Parasitisme yaitu hubungan antara dua populasi di mana salah satunya mengalami
untung sedangkan pihak lainnya mengalami kerugian. Misalnya pada cacing hati yang
hidup di hati manusia
C. Piramida Ekologi

Secara sederhana, piramida ekologi didefenisikan sebagai jumlah berat juga energi yang
dimulai dari tingkatan produsen hingga konsumen puncak. Piramida ekologi ini memiliki
manfaat dan fungsi yakni memperlihatkan perbandingan di antara tingkatan yang satu dengan
tingkatan lainnya.

Piramida jumlah merupakan jumlah organisme yang berada di dalam suatu daerah (areal)
tertentu yang dikelompokkan dan dihitung berdasarkan taraf trofi. Pada piramida jumlah,
golongan organisme yang berada pada tingkatan lebih tinggi memiliki jumlah organisme lebih
sedikit di bandingkan dengan tingkatan organisme yang ada di bawahnya.

Piramida biomassa / berat merupakan taksiran berat organisme yang mewakili setiap taraf
trofi dengan cara tiap-tiap individu ditimbang dan dicatat jumlahnya dalam suatu ekosistem.
Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat trofik maka berat rata-rata organisme di tiap tingkat
diukur kemudian jumlah organisme di tiap tingkat diperkirakan. Piramida biomassa berfungsi
menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu dan diukur dalam gram.

Piramida energi menggambarkan banyaknya energi yang tersimpan dalam 6 tahun yang
digunakan senyawa organik sebagai bahan makanan.

Dasar penentuan piramida energi adalah dengan cara menghitung jumlah energi tiap
satuan luas yang masuk ke tingkat trofik dalam waktu tertentu, (misalnya per jam, per hari, per
tahun). Piramida energi dapat memberikan gambaran lebih akurat tentang kecepatan aliran energi
dalam ekosistem atau produktivitas pada tingkat trofik. Kandungan energi tiap trofik sangat
ditentukan oleh tingkat trofiknya sehingga bentuk grafiknya sesuai dengan piramida ekologi
yang sesungguhnya di lingkungan. Energi yang mampu disimpan oleh individu tiap trofik
dinyatakan satuan kalori per m² per satuan waktu (kal/m2/th).

Pada piramida energi tampak jelas adanya penurunan jumlah energi secara bertahap dari trofik
terendah ke trofik di atasnya. Penurunan ini disebabkan oleh hal-hal berikut.

1. Hanya sejumlah makanan tertentu yang dapat dimakan oleh organisme trofik di atasnya.
2. Beberapa bahan makanan yang sulit dicerna dibuang dalam keadaan masih mengandung
energi kimia.
3. Hanya sebagian energi kimia dalam bahan makanan yang dapat disimpan dalam sel dan
sebagian lainnya untuk melakukan aktivitas hidup.

Selain itu bentuk piramida energi jika dibandingkan pada suatu tempat dengan tempat lain, dapat
diketahui efisiensi produktivitas pada kedua tempat itu.
D. Siklus Biogeokimia

Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut dengan siklus organik- anorganik adalah siklus
unsur-unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik. Siklus unsur- unsur
tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam
lingkungan abiotik sehingga disebut sebagai siklus biogeokimia.

Siklus biogeokimia yang terjadi di alam dapat berupa siklus air, siklus oksigen dan
karbondioksida, siklus nitrogen dan siklus materi (mineral) yang berupa unsure-unsur hara.

a. Siklus karbon

Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer,
geosfer, hidrosfer dan atmosfer bumi. Dalam siklus ini terdapat 4 reservoir karbon utama yang
dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir- reservoir tersebut adalah:

1. Atmosfer

2. Biosfer teresterial

3. Lautan

4. Sedimen

b. Siklus Nitrogen

Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogan bebas difiksasi
terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis polongan) dan beberapa jenis
ganggang. Nitrogen menjadi penyusun utama protein dan sangat diperlukan tumbuhan dan
hewan dalam jumlah besar Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati dan oleh
bakteri. Amonia ini dapat dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu nitrosomonas dan nitrosococcus
menjadi NO2-.Selanjutnya oleh bakteri denitrifikasi, yaitu pseudomonas denitrifikasi, nitrat
diubah kembali menjadi ammonia dan ammonia diubah kembali menjadi nitrogen yang dilepas
bebas ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem.

Nitrat sangat mudah larut dalam tanah, sehinga cepat hilang karena proses pembusukan.
Taraf ketersesisaan nitrogen dalam tanah tergantung pada banyaknya bahan organik, populasi
zat-zat renik, dan tingkat pembasuhan tanah oleh air. Dalam keadaan alami terjadi keseimbangan
antara laju pertumbuhan dan gaya-gaya yang menentukan penyediaan nitrogen dalam tanah.
Proses pemanenan menyebabkan sejumlah besar nitrogen terikat hilang akibat tanah mengalami
pembasuhan oleh gerak aliran air dan kegiatan jasad renik. Selain itu nitrogen terikat juga hilang,
karena diambil oleh bakteri pengubah nitrat menjadi nitrogen. Hal ini menyebabkan pertanian
intensif sangat tergantung pada tambahan pupuk nitrogen.

Bakteri penghasil ion nitrit dan nitrat bersifat autotrof dan aerob, sehingga kehidupannya
dipengaruhi oleh aerosotama, suhu, dan kandungan air dalam tanah. Sementara itu proses
perubahan nitrit menjadi nitrogen bersifat.

c. Siklus Fosfor

Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan
dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan
tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat
anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut.
Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis
dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian
akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus.

Siklus fosfor, bersifat kritis karena fosfor secara umum merupakan hara yang terbatas
dalam ekosistem. Tidak ada bentuk gas dari fosfor yang stabil, oleh karena itu siklus fosfor
adalah “endogenik”. Dalam geosfer, fosfor terdapat dalam jumlah besar dalam mineral-mineral
yang sedikit sekali larut seperti hidroksiapilit, garam kalsium. Adapun gambar dari siklus fosfor
adalah sebagai berikut.

Fosfor terlarut dari mineral-mineral fosfat dan sumber-sumber lainnya, seperti pupuk fosfat,
diserap oleh tanaman dan tergabung dalam asam nukleat yang menyusun material genetic dalam
organisme. Mineralisasi dari biomassa oleh pembusukan/penguraian mikroba mengembalikan
fosfor kepada larutan garamnya yang kemudian dapat mengendap sebagai bahan mineral.
Sejumlah besar dari mineral-mineral fosfat digunakan sebagai bahan pupuk, industry kimia, dan
“food additives”. Fosfor merupakan salah satu komponen dari senyawa-senyawa sangat toksik,
terutama insektisida organofosfat.

d. Daur air

Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air yang natinya akan mengalami siklus
hidrologi. Uap air berasal dari air di daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya
matahari. Sebagian besar uap air di atmosfer berasal dari laut karena laut mencapai tigaperempat
luas permukaan bumi. Uap air di atmosfer mengalami kondensasi menjadi awan yang turun ke
daratan dan laut dalam bentuk hujan. Air hujan di daratan masuk ke dalam tanah membentuk air
permukaan tanah dan air tanah.

Tumbuhan darat menyerap air yang ada di dalam tanah. Dalam tubuh tumbuhan air
mengalir melalui suatu pembuluh. Kemudian melalui tranpirasi uap air dilepaskan oleh
tumbuhan ke atmosfer. Transpirasi oleh tumbuhan mencakup 90% penguapan pada ekosistem
darat.

Hewan memperoleh air langsung dari air permukaan serta dari tumbuhan dan hewan yang
dimakan, sedangkan manusia menggunakan sekitar seperempat air tanah. Sebagian air keluar
dari tubuh hewan dan manusia sebagai urin dan keringat.Air tanah dan air permukaan sebagia
mengalir ke sungai, kemudian ke danau dan ke laut. Siklus ini di sebut Siklus Panjang.

E. Suksesi Ekologi

a. Definisi Suksesi Ekologi

Proses bertahap dimana ekosistem berubah dan berkembang selama periode waktu yang
disebut suksesi ekologi. Ini adalah bagian penting dari ilmu lingkungan, seperti dalam ekosistem,
beberapa spesies telah berkurang jumlahnya, sementara beberapa bahkan mungkin punah.
Sementara itu, setelah periode tertentu, jumlah beberapa spesies lain menjadi lebih, atau
mungkin beberapa spesies baru berevolusi, mengambil tempat salah satu yang telah punah.

Suksesi Ekologi terjadi secara spontan sebagai akibat dari interaksi organisme dengan
lingkungannya. Dilihat dari perbedaan kondisi habitat dan pada awal proses suksesi itu terjadi,
maka suksesi menjadi suksesi primer dan sekunder.

1. Suksesi primer yaitu dimana terjadi pada habitat dimana komunitas awalnya telah hilang
secara total dan habitatnya pun berubah menjadi habitat yang baru. Ini terjadi karena
adanya gangguan seperti letusan gunung berapi, tanah longsor, endapan pasir di pantai
dan lain sebagainya.
2. Suksesi sekunder yaitu terjadi bilamana suatu komunitas atau ekosistem mendapat
gangguan, baik secara alami maupun secara buatan, akan tetapi gangguan tersebut tidak
merusak secara total tempat tumbuhnya organisme sehingga dalam komunitas tersebut
substrat lama dan kehidupan masih ada.

b. Contoh Suksesi

Beberapa contoh di bawah ini akan menggambarkan proses suksesi, baik hidrosere maupun
xerosere, dan memperlihatkan bagaimana terjadinya perubahan struktur dan komposisi
komunitas dari sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.

1. Danau Gatun di Terusan Panama, Amerika Tengah (Hidrosere)

a. Komunitas tumbuhan air terapung, terdiri dari saliva Auriculata, pistiastratioites,


Utricularia mixta, Jessieua natans
b. Komunitas teratai, Nymphaeampla bercampur dengan jenis-jenis diatas.
c. Komunitas tumbuhan air menjulang, yang terbanyak adalah Typha angsutifollia,
Acrostychum danaeifolium, Crinum erubescens, Hibiscus sorius, dan Sagitaria lancifolia.
d. Komunitas rawa buluh, terdiri dari Cyperus giganteus, Scirpus cubensis dan jenis-jenis
Cyperaceae lainnya.bersama-sama dengan rumput besar seperti Phraqmites communis
dan Gynerium sagittatum, yag juga terdapat Jussieuasuffruticosa.
e. Komunitas rawa belukar, terdiri dari Dalberqia ecastophyllaMontrichardia arborescens
(herba dikotil) dan paku-pakuan. dan keladi tinggi.

2. Danau Victoria di Afrika Timur (Hidroserea)

a. Vegetasi tumbuhan terapung dan terendam. Nymphaea ceratophyllum, Trapa dan lain-
lain.
b. Komunitas paku-pakuan dan Cyperaceae merupakan campuran antara paku-pakuan,
Cyperaceae, Poaeceae dan herba.
c. Rawa Lymnophyton dikuasai oleh Cyperus papyrus dan rumput Mischanthidium
violaceum dengan Lymnophyton obtusitolium sebagai subdominan.
d. Rawa papyrus, yang dominan hanya Cyperus papyrus disertai oleh jenis lainnya sebagai
tambahan.
e. Rawa palm Phoenix, banyak pohon-pohon yang tingginya 6-9 m diantaranya Phoenix
reclinata dan Mitraqyna stipulosa.
f. Hutan hujan.

F. HUBUNGAN EKOLOGI DENGAN ILMU LAINNYA

Telah dikatakan bahwa ekologi merupakan bagian dari biologi. Namundemkian dalam
penerapannya dibutuhkan berbagai disiplin ilmu lainnya.

1. ilmu lain

a. Fisika, berperan dalam hal faktor fisik, seperti sinar matahari, suhu, dll
b. Kimia, bereperan dalam proses sintesis dan analisis kimiawi dalam tubuh
organisma
c. Bumi antariksa, terutama berperan pada musim, perubahan siang malam, erosi,
sedimentasi, gravitasi, dll

2. ilmu sosial
Ilmu sosial menjadi penting bila komponen manusia dimasukkan ke dalam cakupan
ekosistem.

G. PRINSIP-PRINSIP EKOLOGI

Di alam, suatu organisma tidak dapat hidup sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya suatu
organisma akan sangat bergantung pada kehadiran organisme lain dan berbagai komponen
lingkungan yang ada disekitarnya. Kehadiran organisma lain dan berbagai komponen
lingkungan sangat dibutuhkan untuk keperluan pangan, perlindungan, pertumbuhan,
perkembangan, dll. Hubungan antar organisme atau dengan lingkungannya akan sangat
rumit dan kompleks, mereka saling berinteraksi satu sama lain membentuk suatu sistem
ekologi atau sering disebut ekosistem.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Ekologi adalah salah satu cabang yang merupakan bagian dasar Biologi. Ruang lingkup
ekologi sendiri meliputi populasi, komunitas, ekosistem hingga biosfer. Studi- studi
sudah dikelompok dalam autekologi dan sinekologi.
2. Ruang lingkup Ekologi meliputi populasi, komunitas, ekosistem hingga biosfer. Populasi
merupakan kumpulan beberapa individu yang menempati suatu wilayah tertentu pada
waktu yang sama dan dapat melakukan perkawinan sesamanya.
3. Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut dengan siklus organic- anorganik adalah
siklus unsure-unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik. Siklus
unsure- unsure tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-
reaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut sebagai biogeokimia.
4. Ahli Energi biologi telah mengamati ciri-ciri umum yang digunakan untuk
mengidentifikasi sesuatu sebagai organisme hidup atau tidak. Sesuatu dikatakan sebagai
organisme jika merupakan makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri hidup.
5. Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut dengan siklus organik- anorganik adalah
siklus unsur-unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik.
6. Suksesi ekologi adalah proses bertahap dimana ekosistem berubah dan berkembang
selama periode waktu. Proses bertahap dimana ekosistem berubah dan berkembang
selama periode waktu yang disebut suksesi ekologi. Suksesi ekologi dibagi menjadi dua,
yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.

B. Saran

Banyak nya kerusakan alam di bumi sering kali adalah perbuatan tangan manusia. Hal ini
menyebabkan dampak negatif bagi semua makhluk hidup di bumi. Maka dari itu kami
menyarankan agar kita lebih peduli dan menjaga alam sekitar agar kita tidak terkena dampak
negatif tersebut. Kalau bukan kita yang peduli dan menjaga alam ini, siapa lagi?
Daftar Pustaka

 Kimball, J.W. 1993. Biology. Fifth ed. Addition Wesley Publishing Compan Inc.
Erlangga Jakarta.
 Mader, S.S. 2004. Biology. Boston. McGraw-Hill.
 Purnomo, 2005. Biologi kelas XI Jilid 2a SMA. Sunda Kelapa Pustaka. Jakarta
 Amien, Mohammad. 1994. Biologi 2 SMU. Depdikbud – PN Balai Pustaka. J Jakarta
 Pratiwi, D.A., Bambang S., 2006. Biologi SMA Jilid 3. Erlangga. Jakarta.
 Sugimin, Malik Ashari, Edi Tarwoko. 2005. Global Biologi SMA. Pustaka

Anda mungkin juga menyukai