Anda di halaman 1dari 38

PERCOBAAN : I

I. Judul Praktikum : Organ Reproduksi Ayam Jantan dan Betina


II. Tanggal Praktikum : 12 Mei 2023
III. Tujuan Praktikum : 1. Untuk menjelaskan dan menunjukkan
bagian organ dan saluran reproduksi
pada hewan jantan dan betina.
2. Untuk menjelaskan mengenai fungsi
bagian dalam perkembangan hewan.

IV. Dasar Teori :


Gonad dibentuk dari tiga sumber, yaitu mesotelium yang melapisi dinding
posterior abdomen, mesenkim yang mendasari, dan ektoderm berupa sel germinal
primordial. Mesotelium berfloriferasi dan masenkim yang menyertainya
berkondensinya membentuk genital ridge. Epitel gentalridge membentuk Proyeksi
mirip Jari ke dalam masenkim.1
Organ genital internal pria antara lain Sistem Saluran jaringan beserta
kelenjar aksesorisnya. Organ genital exsternal tidak berdeferensiasi hingga
minggu kedelapan. Calon Genitalia eksternal mengandung genital tubercel
ditengah dan dikelilingi oleh lipatan genital dalam serta luar.2
Umur menjelang dewasa Pada kelamin ayam manjadi kriteria Penting
yang mempengaruhi Renampilan reproduksi induk selanjutnya Pola Pemberian
Pakan dan nilai gijilerkandung di dalamnya sangat minentukan kondisi menjelang
dewasa kelamin terutama Organ reproduksi mulai dari ovanum Sampai kloaka.
Organ reprodsi yang terdiri dari Ovarium dan alat reprodusi yang meliputi
infundibulum, magnum, dan Persuapan reproduksi telur. Protein dan energi yang

1
Yusrizal Akanal, "Anatomi Organ Reproduka Jantan Trenggiling Manis Javanica",
Jurnal Acta Veterinaria Indonesiana, vol. 2, No. 2, (2014), h.74-81.
2
Agustinus, dkk, Biologi Reproduksi Pria, (Surabaya: Airlangga University Press, 2018),
h.2-5.

1
2

di butuhkan untuk sintesis jaringan Sehingga Perkembangan fisiologisnya


berkembang dengan baik.3

Reproduksi aseksual adalah Perkembang biakan yang tidak melibatkan Sel


kelamin. Pada defenisi yang lain dapat juga dijelaskan bahwa reproduksi aseksual
adalah terbentuknya generasi baru tanpa melalui Peleburan sel kelamin (sperma
dan ovum). Pada makhluk hidup reproduksi Semacam ini umumnya di jumpai
pada hewan tingkat rendah . Peproduksi Seksual lebih menguntunkan karena
memungkinkan adanya kombinasi Ciri Ciri yang terbaik diturunkan Induknya dan
memberi kemungkinan bahwa dari beberapa keturunan akan dapat menyesuaikan
diri dari kelangsungan hidupnya dari Pada induknya.4

V. Alat dan Bahan :


a. Alat:
1. Pinset
2. Gunting
3. Pisau bedah
4. Papan telenan
b. Bahan :
1. Alkohol 70%
2. Organ reproduksi jantan dan betina

VI. Cara Kerja :


1. Diambil organ reproduksi hewan jantan. Ditunjukkan bagian
genetalialuar dan dalam. Kemudian dijelaskan fungsi dan mekanisme
kerjanya.
2. Diambil organ reproduts betina kemudian lakukan hal yang sama
seperti pada hewan jantan.

3
Wiesjo Martha Horhorow." Ukuran Saluran Reprodules Ayam Petelur Fase Pullet yang
di beri Pakan dengan Campuran Rumput laut Gracilaria edulis". Jurnal Ilmu ternak dan Tanaman,
Vol.12, No.2 (2012), h. 18.

Rr. Ekosuset yarini, Embriologi dan Reproduksi Hewan. (Malang: Universitas


4

Muhamadiyah malang, 2020), h.7.


3

VII. Hasil Pengamatan :


Gambar : Organ reproduksi ayam jantan Keterangan
1. Testis
2. Duktus diferers
3. Epididimis
4. kloaka.

Gambar : Organ reproduksi ayam betina Keterangan


1. Ostium
2. Infundibulum
3. Magnum
4. Isth mus
5. Shellgland
6. Uterus
7. Vagina
8. Cloaka
9. Folikel
10. Folikel kosong.

VIII. Pembahasan :
4

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa setiap Makhluk


hidup berkembang brak atau memperbanyak keturunan disebut reproduksi.
Tujuan reproduksi sebagai Perkembangan dan mempertahankan eksistensinya
kehidupannya. Reproduksi itu. memerlukan organ yartu organ reprodulesi, seperti
testis pada hewan Jantan dan ovarium Rada hewan betina.
Pembentukan sperma terjadi di testis, tepatnya di tubulusSeminiferus.
Testis memiliki bentuk seperti kacang buncis. Suhu yang diperlukan untuk
Perkembangan sperma yaitu 41-43°C, suhu konstan. Testis memiliki tiga lapiran,
yaitu 2 lapisan bening dan satu lapisan albuginea. Sal Interstial Juga terdapat di
testia sebagai hormon reproduksi, berupa sel leydig terdiri dari hormon steroid,
testoseron dan androgen.
Duktus terbagi atas epididimis dan vardiferens. Epididimis tempat
Pematangan, keluar dan pengankutan air sperma. Vas diferens berfungsi Untuk
menghubungkan kloaka dengan eprotidianis, bisa juga sebagai Pematangan,
penyimpanan dan Pengangkutan sperma sebelum ejakulasi. Alat kopulasinya
terdiri dari Penis yang berada di kloaka. Penis juga mengalami rudimeter atau
tidak berkembang lagi
Alat reproduksi betina terbagi atas primer dan Skunder, ovarium dan
Oviduk. Tempat Pembentukan Ovum, Yolk atau kuning telur di dalam ovarium.
Terdapat folikel yang berisi yolk, sedangkan folikel berwarna jinggga, sedangkan
folikel yang berwarna Pucat atau putih disebut folikel kosong. Yolk berfungsi
menyuplai nutrisi untuk embrio.
Bagian dan oviduk terdiri atas tiga bagian, yaitu infundibulum, Magnum,
dan istmus. Infundibulum berjadinya fertilisasi atau pembuahan, Memiliki ukuran
7-9 cm, fertilisasi berlangsung selama 15-30 menit. Tempat Yolk masuk berada di
ujung infundibulum disebut ostium. Lanjutan dari infundibulium yaitu magnum.
Magnum berada di perbatasan antara infundibulum dengan istmus,
terdapat juga didalamnya sarung sperma. Saluran Panjang sekitar 33 cm, tempat
Pembentukan putih telur oleh sel goblet selama 3,5 jam (sintesis putih telur),
Istmus memiliki Panjang 10 cm, terjadinya Pembentukan selaput atau membran
telur.
5

Shellgland atau kerabang telur, terjadi di uterus. Proses Minetalisasi yaitu


air, kalsium dan garam. Proses terjadi 18-20 Jam, Setelah itu dilakukan
Rewarnaan oleh sel Phorfirin. Kemudian dilanjutkan dibagian vagina dengan
pembentukan lapisan kutikula. Panjang saluran 7 cm.

IX. Kesimpulan :
1. Tujuan reproduksi sebagai Perkembangan dan mempertahankan
Keturunannya
2. Hormon reproduksi di dalam testis yaitu steroid, testoseron 2 dan
androgen.
3. Pembentukan sel sperma terjadi di tubulusseminiferus.
4. Ovum dan yolk terbentuk di dalam ovarium.
5. Bagian oviduk terdiri dari tiga bagian, yaitu Infundibulum, magnum
dan isthmus
PERCOBAAN : II
I. Judul Praktikum : Spermatogenesis dan Oogenesis
II. Tanggal Praktikum : 19 Mei 2023
III. Tujuan Praktikum : 1. Untuk mahasiswa dapat memahami,
menjelaskan dan menunjukkan bagian-bagian
tahapan spermatogenesis pada preparat yang
telah disediakan.
2.Untuk mahasiswa dapat memahami,
menjelaskan dan menunjukkan bagian-bagian
tahapan oogenesis pada hewan betina.
3. Untuk mahasiswa dapat memahami bentuk
ovum (sel telur) pada berbagai spesies hewan.

IV. Dasar Teori :


Spermatogenesis yaitu proses dimana berkembang menjadi spermatosit.
Spermatogenesis dimulai dengan pertumbuhan spermatogium menjadi sel-sel
yang lebih besar yang kemudian disebut sebagai spermatosit primer, sel-sel ini
membelah (pertama secara mitosis) menjadi dua spermatosit sekunder yang sama
besar, kemudian mengalami pembelahan meiosis empat spermatopid yang sama
besar, spermatopid ini yaitu sebuah sel bundar dengan sejumlah besar
protoplasma. 5
Spermatogenesis berlangsung didalam testis tepatnya pada dinding
tubulus seminiferus. Proses ini berlangsung dimulai dari dinding tepi sampai
lumen tubullus seminiferous yang tersusun atas dua komponen utama yaitu sel
somatic, berupa sel Sertoli dan sel germa. Spermatogenesis dikontrol oleh
hormone steroid seks yaitu tostesteron. 6
Oogenesis yaitu proses pembentukan ovum atau gamet betina dari sel
benih yang belum matang didalam ovarium,spermatogenesis yaitu proses
pembentukan spermatozoa atau gamet jantan dari sel benih yang belum matang
jantan didalam testis atau yang belum terbentuk.7
Oogenesis terjdi pada ovarium hewan betina tepatnya pada bagian
korteks. Oogenesis dimulai sejak masih di dalam kandungan yaitu dimulai sejak
pembentukan bakal telur (oogonium) yang berasal dari sel germinal primordial
5
Aja Ullihy, “Perubahan Kualitas Spermatozoa dan Sel-sel Spermatozoa”, Jurnal
Kedokteran Hewan, vol.8, no.2, (2019), hal.107-111.
6
Adnan, Perkembangan Hewan, (Makassar: EMIPA UNM, 2018), hal. 24-25.
7
Yovita Harmiatun, “Oogenesis dan Spermatogenesis pada Mamalia”, Jurnal Kedokteran
FK UKI, vol.06, no. 2, (2019), hal. 77-78.

6
7

menjadi oogonia. Setelah tiga bulan umur fetus oogonia (2n) tersebuat akan
membelah secara mitosis menjadi oosit primer (2n) dan dilanjutkan pembelahan
meiosis hingga pada fase profase.8

V. Alat dan Bahan :


a. Alat :
1. Mikroskop

b. Bahan :
1. Sediaan Preparat Testis Segar
2. Sediaan Preparat Ovarium

Cara Kerja :
1. Diamati sediaan preparat dibawah mikroskop kemudian di jelaskan
satu persatu bagiannya.
2. Diambil testis segar dan diambil spermanya. Testis biasanya diambil
dari hewan mencit/tikus, aves (merpati) dan sapi.

8
Herlina Pratiwi, Embriologi Hewan, (Malang: UB Press, 2019), hal. 16
8

VI. Hasil Pengamtan :

Gambar : Sperma Merpati


Keterangan
Pembesaran : 40 x 10
1. Kepala
2. Bagian Leher
3. Bagian Tengah
4. Ekor

Gambar : Sperma Mencit


Keterangan
Pembesaran : 40 x 10
1. Kepala
2. Leher
3. Ekor

Gambar : Sperma kerbau Keterangan


9

Pembesaran : 40 x 10
1. Kepala
2. Leher
3. Ekor

Gambar : Folikel De Graaf


Keterangan
Pembesaran : 40 x 10
1. Antrium
2. Oosit
3. Zona Peluside
4. Culumus Roterus
5. Tena Internal
6. Tena Eksternal

Gambar : Folikel Sekunder


Keterangan
Pembesaran : 40 x 10
10

1. Oosit
2. Sel Folikel
3. Zona Pelusida

Gambar : Tubulus Seminiferus


Keterangan
Pembesaran : 40 x 10
1. Sel Lexdig
2. Lumen
3. Lapisan Basal
4. Spermatogonium
5. Sel Sertoli
6. Spermatid
7. Pembuluh Darah
8. Spermatozoa
9. Spermatoginium Tipe
(A)
10.Spermatoginium Tipe
(B)
11. Spermatosit Primer

Gambar : Folikel Atresia


Keterangan
Pembesaran : 40 x 10
11

1. Sel Folikel

Gambar : Folikel Primer


Keterangan
Pembesaran : 40 x 10
1. Oosit
2. Sel Folikel

Gambar : Folikel Primordial


Keterangan
Pembesaran : 40 x 10
1. Oosit
2. Sel Folikel

VII. Pembahasan :
12

Berdasarkan hasil pengamatan spermatogenesis memiliki beberapa


tahapan, spermatogenesis hanya ada pada bayi dengan dua tipe yaitu
spermatogenium tipe A yang berwarna gelap dan spermatogenium tipe B yang
berwarna terang. Tubulus seminiferous dimana terjadinya pembentukan sperma.
Lumen yaitu lapisan pada tubulus seminiferous yang terdapat dibagian tengah dan
terdapat sperma yang telah terbentuk.
Sperma disetiap makhluk hidup memiliki bentuk berbeda, sperma yang
berbentuk capit terdapat pada sperma mencit, berbentuk lonjong terdapat pada
sperma merpati, berbentuk tumpul terdapat pada sapi, dan berbentuk oval terdapat
pada manusia, dibagian atau struktur sperma kepala, badan, dan ekor. Alat gerak
sperma terdapat di bagian ekor.
Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di ovarium. Oogenesis
hanya mampu menghasilkan satu ovum matang sekali waktu. Oogenesis dimulai
dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia. Oogenesis memliki
tahap terdiri atas proliferasi, pertumbuhan, pematangan, dan pembentukan bentuk.
Tahapan vaskulogenesis yaitu proses perkembangan folikel didalam ovarium,
tahap provulasi masa perkembangan folikel didalam ovarium, folikel primodial
ada dibagian korteks, dibagian ovarium betina berisi sejumlah besar folikel berisi
oosit yang dikelilingi sel gramulosa.
Tahap folikel primer dimana oosit membesar dan sel folikel jadi kubus,
dan tahap folikel sekunder tahap yang folikelnya semakin tinggi dan
menyebabkan bertambhanya lapisan sel gramulosa yang disebut membran
gramulosa. Tahap folikel tersier ditandai dengan pembentukan rongga berisi
cairan. Tahap terkahir folikel de graaf (matang) tahap ini oosit tidak berada lagi di
folikel atau sudah keluar.

VIII. Kesimpulan :
1. Spermatogenium memiliki dua tipe yaitu tipe A dan tipe B.
2. Bentuk sperma ada beberapa yaitu berbentuk capit,lonjong, tumpul dan
oval.
3. Oogenesis memiliki tahapan proliferasi, pertumbuhan, pematangan, dan
pertumbuhan.
4. Folikel primodial ada di bagian korteks.
5. Tahap folikel primer dimana oosit membesar dan sel folikel jadi kubus
PERCOBAAN : III
I. Judul Praktikum : Bentuk-bentuk uterus dan plasenta
II. Tanggal Praktikum : 26 Mei 2023
III. Tujuan Praktikum : Untuk memahami, menjelaskan, membedakan
bentuk-bentuk uterus dan plasenta pada
perkembangan hewan.

IV. Dasar Teori :


Uterus tersusun dari organ yang tebal, seperti buah pir, terletak di dalam
pelvis, antara rektum belakang dan kandung kencing di depan. Ototnya disebut
miometrium dan selaput lendir yang melapisi sebelah dalam disebut endometrium.
Panjang uterus 5-8 cm. Disetiap sisi uterus terdapat ovarium dan tuba fallopi,
persediaan darah didapatkan dari Arteri dan arteri ovari.9
Plasenta umumnya terletak pada korpus uteri bagian depan atau belakang
agak ke arah fundusuteri. Permukaan bagian atas korpus uteri lebih luas sehingga
lebih banyak tempat implantasi.Plasenta terbentuk bundar atau oval. Ukuran
diameter 15-20 cm, tebal 2-3 cm dan berat kurang lebih 500 gram. Panjang tali
pusar 100-300 cm terdiri dari 2arteri dan 2 vena.10
Uterus merupakan salah satu organ reproduksi betina yang berfungsi
sebagai penerima dan tempat perkembangan ovum dan yang telah dibuahi. Uterus
Pada tikus berupa tabung ganda, disebut tipe duplex. Dinding uterus secara
histologis terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu lapisan endometrium miometrium
dan perimetrium.11
Fungsi plasenta yaitu memberikan makanan kepada janin, ekskresi
hormon, respirasi janin, membentuk hormon estrogen, menyalurkan berbagai
antibodi dari ibu. Sebagai barrier terhadap janin dari kemungkinan masuknya

Rika Andriyani,dkk, Buku Ajar Biologi Reproduksi Dan Perkembangan, (Yogyakarta:


9

Deepublish, 2015), h.28.


10
Luh Putu Widiastini, Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Dan Bayi Baru
Lahir,(Bogor: IN Media, 2014),h.35.
11
Harlita, dkk,” Perubahan Histologis Uterus Tikus Putih RattusnorvegicusAntifertilitas
Ekstrak Kulit Biji Mete”, Bioedukasi, Vol.8, No.2, (2016), h.3.

13
14

mikroorganisme atau kuman. Faktor plasenta juga mempengaruhi pertumbuhan


janin yaitu besar dan berat plasenta.12

V. Alat dan Bahan :


a. Alat:
1. Pinset
2. Papan telenan

b. Bahan :
1. Awetan uterus

VI. Cara Kerja :


1. Diambil awetan uterus.
2. Diamati setiap bentuk uterus dan bagian-bagiannya.

12
Laila Rahmi,” Gambaran Berat Plasenta Terhadap Berat Lahiran Bayi”, Jurnal
Kesehatan Media Saintika, Vol.7, No.1, (2016), h. 14.
15

VII. Hasil Pengamatan :


Gambar : Uterus bipartitus Keterangan
1. Ovarium
2. Tuba fallopi
3. Kornua
4. Korpus
5. Serviks
6. Vagina
7. Septum

Gambar : uterus simpleks Keterangan


8. Ovarium
9. Tuba fallopi
10. Korpus
11. Serviks

Gambar : uterus delphia Keterangan


12. Ovarium
13. Tuba fallopi
14. Kornua
15. Korpus
16. Serviks
17. vagina
16

Gambar : uterus dupleks Keterangan


18. Ovarium
19. Tuba fallopi
20. Kornua
21. Korpus
22. Serviks
23. vagina

Gambar : uterus bikornis Keterangan


24. Ovarium
25. Tuba fallopi
26. Kornua
27. Korpus
28. Serviks
29. vagina

Gambar : plasenta difussa Keterangan


1. Vili tersebar
2. plasenta
17

Gambar : plasenta discoid Keterangan


1. Korion
2. Vili
3. plasenta

Gambar : plasenta cotyledon Keterangan


1. Kumpulan vili
2. plasenta

Gambar : plasenta zonary Keterangan


1. Vili
2. plasenta

VIII. Pembahasan :
18

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa uterus bagian organ


reproduksi betina yang sering disebut rahim.Tempat nempel atau implantasi zigot
yang telah berkembang menjadi embrio disebut uterus. Sebagai contoh dari fungsi
uterus ialah sebagai saluran yang dilewati oleh gamet, tempat implantasi, tempat
pertumbuhan dan perkembangan embrio dan juga berperan pada pranutrisi.
Dinding uterus terdiri dari tiga bagian yaitu endometrium,miometrium dan
perimetrium. Endometrium disebut juga sebagai mukosa dan sub mukosa yang
berhubungan langsung dengan siklus menstruasi, miometrium terdiri dari jaringan
otot yang kuat, contoh ketika terjadi perut yang membesar dan perimetrium
bagian luar yang terdiri dari jaringan ikat longgar.
Uterus biasanya memiliki dua buah tanduk (cornusuteri), satu tubuh
(korpus uteri) dan satu buah leher (serviks uteri). Uterus memiliki 5 bentuk yaitu
uterus simpleks, uterus bipatritus, uterus, uterus duplex, dan uterus delphia.
Uterus simpleks termasuk ke mamalia dan primata, terdiri serviks uteri dan korpus
uteri yang jelas tapi tidak memiliki kornuauteri.Uterus bipatritus dimiliki oleh
sapi, memiliki tiga bagian uterus yang jelas serta bertambah septum pemisah
kornuauteri.Uterus bikornis memiliki korpus pendek, serviks dan kornua panjang,
berkelok-kelok, contoh pada babi. Uterus duplex memiliki dua korpus dan dua
serviks contoh mencit. Uterus delphia memiliki dua kornua ,2 korpus dan 2
serviksContoh pada kanguru atau Hewan berkantung
Plasenta atau lapisan yang menempel pada rahim berperan sebagai
pemberi nutrisi melalui tali pusar, plasenta terbagi menjadi beberapa macam yaitu
plasenta difusa pada babi, plasenta cotiledonaria pada kambing, plasenta zonaria
pada kucing, dan plasenta plasenta diskoid. Korion dan alantois membentuk
plasenta pada hewan vivipar sedangkan pada hewan ovipar korion dan alantois
membentuk organ respiratori. Terdapat juga vili, vili yaitu pembatas darah antara
ibu dengan janin
19

IX. Kesimpulan :
1. Tempat implantasi zigot yang telah berkembang menjadi embrio
disebut uterus.
2. Fungsi uterus sebagai saluran yang dilewati oleh zigot, tempat
pertumbuhan dan perkembangan embrio dan proses kelahiran
(pranutrisi).
3. Dinding uterus terdiri dari endometrium, miometruim, dan
perimetrium.
4. Plasenta attau lapisan yang menempel pada rahim berperan sebagai
penyuplai nutrisi melalui tali pusar.
5. Plasenta terdiri dari difusse, cotyledonary, discoid dan zonary
PERCOBAAN :IV

I. Judul Praktikum : Pembelahan dan blastula


II. Tanggal Praktikum : 26 Mei 2023
III. Tujuan Praktikum : Untuk mahasiswa mampu memahami macam-
macam tipe kuning telur, pembelahan dan proses
blastula.

IV. DasarTeori :
Tubuh makhluk hidup karena adanya sel. Gamet-gamet dibentuk karena
melalui pembelahan sel. Pembelahan sel tersebut atau biasa disebut reproduksi sel
terdiri atas 2 macam yaitu mitosis dan meiosis, berlangsungnya reproduksi ini
melalui suatu tahapan (fase), pada tahap demi tahap terjadi perubahan dari
kedudukan kromosom, sehingga berdasarkan kedudukan kromosom inilah dapat
dilihat fase-fase pembelahannya.13
Pembelahan sel pada mahkluk hidup terbagi menjadi tiga jenis yaitu
amitosis, mitosis dan meiosis. Amitosis adalah pembelahan langsung, tanpa
melalui tahapan pembelahan langsung, tanpa melalui pembelahan sel, biasanya
terjadi dibakteri. pembelahan mitosis terjadi pada sel tubuh mahkluk hidup multi
seluler sedangkan pembelahan meiosis terjadi pada sel gamet.14
Blastula lanjutan dari stadium pembelahan berupa masa blastomer
membentuk dasar calon tubuh ayam. Pada tahap ini terbentuk blastoselom.
Selanjutnya setelah blastula maka akan membentuk gastulasi yang ditandai
dengan terbentuk glasstosen. Blastula juga merupakan bentukan lanjutan dari
morula yang terus mengalami pembelahan. Salah satu stadium yang

13
Yunus Efendi, Buku Ajar Genetika Dasar, (Magelang : pustaka rumah cinta,2020), h.11
14
Enick Kriswiyanti, “Indek Mitosis Kecambah Cabe”, Jurnal Biologi, Vol.19, No.2,
(2017), h.2

20
21

mempersiapkan embrio untuk menyusun kembali sejumlah sel pada tahap


selanjutnya.15
Blastula dihasilkan dari proses blastulasi. Pada akhir blastulasi, sel-sel
bastoderm akan terdiri dari tahap neural, epidermal, Notochordal, mesodermal,
endodermal yang merupakan bakal pembentuk organ. Dicirikan dua lapisan yang
sangat nyata dari sel-sel darah membentuk blastosol dan bastodis yang berada di
lubang vegetal berpindah menutupi sebagian besar kuning telur.16

V. Alat dan Bahan :


a. Alat :
1. Penggaris
2. Pisau
b. Bahan :
1. Plastisin

VI. Cara Kerja :


1. Diambil plastisin
2. Dipotong menjadi beberapa bagian untuk menentukan tipe
pembelahan
3. Dibentuk menjadi beberapa bagian kecil hingga 32 buah dan disusun
membentuk pembelahan morula

VII. Hasil Pengamatan :

15
Aris Haryanto, “Perkembangan Embrio”, Jurnal Sains, Vol.34, No.1, (2016), h.30
16
Endy Muhammad, Fiqih kedokteran komtemporer, (Jakarta : Pustaka Al-kautsar, 2018),
h.59
22

Gambar :pembelahan holoblastik aqual Keterangan


Pembesaran :-
1. Kutub animal
2. Pembelahan bidang
meridian
3. Kutub vegetal
4. Pembelahan bidang
ventrikal
5. Pembelahan bidang
latitudinal

Gambar : pembelahan holoblastik anaqual Keterangan


Pembesaran :-
1. Kutub animal
2. Pembelahan bidang
ventrikel
3. Kutub vegetal
4. Pembelahan bidang
latitudinal
5. Pembelahan bidang
meridian
6. Pembelahan bidang
aquator
7. Pembentukan bidang

Gambar : pembelahan meroblastik Keterangan


Pembesaran :-
23

1. Kutub animal
2. Pembelahan bidang
aquator
3. Kutub vegetal
4. Pembelahan bidang
vertical
5. Pembelahan bidang
meridian
6. Pembelahan bidang
latitudinal

VIII. Pembahasan :
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diamati dapat diketahui bahwa
cadangan makanan telur terdiri dari butiran-butiran lemak, karbohidrat, dan
protein. Diproduksi oleh mitokondria, badan golgi, dan vakuola sel-sel folikel.
Telur bermacam-macam menurut deutoplasma dan terbagi atas empat macam
homolechital, megalechital, mediolechital dan centrolechital. Telur ovipar dan
ovovivipar mengandung deutoplasma banyak, sedangkan telur vivipar
mengandung deutoplasma sedikit.
Homolechital mempunyai deutoplasma yang sedikit, tersebar atau di
seluruh protoplasma. Homolechital terdapat pada mamalia, Mollusca, Annelida
dan echinodermata. Mediolechital deutoplasmanya sedang-sedang berupa lapisan
di daerah kutub vegetal telur dan terdapat pada amfibi. Megalechital
deutoplasmanya banyak sekali membentuk lapisan yang mengisi hamper semua
telur. Megalechital terdapat pada reptile dan aves. Chentriolechital
deutoplasmanya relative banyak dibandingkan dengan volume telur tapi terletak di
bagian tengah dan terdapat di insekta.
Pembelahan biasanya sama juga dengan segmentasi dan terjadi setelah
pembuahan. Zigot yang selalu membelah sampai terdiri dari banyak sel disebut
24

blasstomer. Bidang pembelahan ada empat macam Meridian, ventrikal, ekuator


dan latutidinal. Meridian pembelahan yang seimbang antara kiri dan kanan.
Ventrikel sejajar dengan melintang bidang Meridian. Ekuator tegak lurus terhadap
poros kutub animal vegetal.latitudinal Sejajar dengan bidang akuator.
Pembelahan menjadi tiga macam pembelahan holoblastik, Meroblastik,
dan perantara Holo dan meroblastik. Holoplastik pembelahan mengenai seluruh
daerah zigot. Meroblastik pembelahan hanya pada bagian kecil kutub animal bagi
seluruh germinal disc. Perantara Holo dan meroblastik pembelahan yang tak
seluruhnya. Equal normal, uniqual tidak normal. Coeblastulasi pada amphibi,
discoblastulasi pada aves berbentuk cakram.

IX. Kesimpulan :
1. Yolk Cadangan makanan telur terdiri dan lemak, karbohidrat dan
Protein.
2. Telur menurut deutoplasma terbagi empat homolecithal, megalecithal,
Centrolecithal dan mediolecithal.
3. Homolecithal mempunyai deutoplosma yang sedikit.
4. Pembelahan Segmentasi biasanya disebut sama dengan segmentasi
5. Pembelahan terbagi 4 macam holoblactik, meroblastik perantara holo
dan meroblastik.
PERCOBAAN : V
I. Judul Praktikum : Perkembangan telur
II. Tanggal Praktikum : 2 Juni 2023
III. Tujuan Praktikum : Untuk mampu memahami perkembangan ayam
dari sejak zigot sampai menjadi individu baru

IV. Dasar Teori :


Ayam merupakan salah satu hewan ovipar yang perkembangan embrionya
terjadi di dalam telur. Perkembangan embrio ayam secara umum memiliki pola
perkembangan dan fungsinya yang identik dengan perkembangan embrio manusia
yang dimulai dari fertilisasi, blastulasi, gastrulasi, neurolasi dan organogenesis.
Embriogenesis terjadi saat embrio mulai dari zigot yang bentuknya sederhana
higga berkembang dan membentuk prgan (organogenesis).17
Proses perkembangan ayam (embrionya) dimulai dari terjadinya fertilisasi
yang membentuk zigot. Perkembangan awl terjadinya pembelahan segmentasi
(cleavage), perkembangannya terjadi sekitar 19-21 hari. Waktu menetas dapat
dilihat anak ayam yang baru menetaskan telur dengan kuning telur albumin yang
sudah habis diserap. Setelah 2 hari menetas anak ayam memperoleh makanan dari
sisa kuning telur di dalam perutnya.18
Tiga enzim utama yang dapat diukur untuk mengefaluasi perkembangan
embrio ayam seperti 5’ nucloeotidase (5’N5), choline esterase (ChE) dan alkaline
phophatase (ALP). Absonormalitas perkembangan embrio ayam akan terjadi
apabila kadar ketiga enzim tersebut menurun karena terpapar teratoge. Ayam yang
terpapar kaboforan sangat potensial untuk membentuk residu kuning telur sedang
kuning telur sangat dibutuhkan embrio sebagai sumber nutrisi dalam proses
perkembangan.19

17
Neil A Campbell, Biologi Edisi Kelima Jilid Ketiga, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 175

18
Muhammad Rastaf, Pengelolaan Produksi Telur, (Yogyakarta: Kanisius, 2016), h. 55

19
Laba Mahaputra, “Peranan Choline Esterase (CHE) Pada Pembentukan Vesikel Otak
Embrio Ayam Yang Terpapar Insektisida Karboturan”, Jurnal Kedokteran Indonesia, Vol.22,
No.3, (2017), h.146

25
26

Bobot telur pada sistem liter baik pada suhu 18°C dan suhu 30°C tidak
berbeda secara statistik, meskipun bobot telur pada suhu 18°C lebih rendah
dibandingkan dengan bobot telur pada suhu 30°C. Bobot telur dapat dipengaruhi
oleh beberapa hal, diantaranya konsumsi pakan, henday production dan massa
telur. Egg mas menunjukkan hal yang tidak berbeda antara kedua suhu (18°C dan
suhu 30°C).20
V. Alat dan Bahan :
a. Alat:
1. Inkubator ayam
b. Bahan :
1. Telur ayam fertil
VI. Cara Kerja :
1. Diamati telur ayam kedalam alat inkubator kemudian diamati setiap
hari

20
Setiawati, “Perfoma Produksi dan Kualitas Ayam Petelur Pada Sistem Liter dan Cage
Dengan Suhu Kandang Berbeda”, Jurnal Produksi dan Terknologi peternakan, Vol.4, No.1,
(2016), h. 97
27

VII. Hasil Pengamatan :

Gambar : Perkembangan Embrio Ayam Keterangan


Hari ke :1
1. Cawan petri
2. Lempengam embrio

3. Albumin

4. Yolk

5. Khalaza

Gambar : Perkembangan Embrio Ayam Keterangan


Pembesaran : 5
1. Cawan petri
2. Albumin

3. Yolk

4. Pembuluh darah

5. Bakal mata

Gambar : Perkembangan Embrio Ayam Keterangan


28

Hari ke :9
1. Cawan petri
2. Yolk
3. Pembuluh darah
4. Membran vitellus
5. Mata
6. Amnion
7. Alantois
8. Bakal sayap
9. Bakal paruh

Gambar : Perkembangan Embrio Ayam Keterangan


Hari ke : 11
1. Cawan petri
2. Yolk
3. Pembuluh darah
4. Mata
5. Rongga amniotik
6. Tali pusar
7. Vitelus
8. Sayap
9. Paruh

Gambar : Perkembangan Embrio Ayam


Keterangan
Hari ke : 12
29

1. Cawan petri
2. Yolk
3. Pembuluh darah
4. Mata
5. Lubang hidung
6. Amnion
7. Alantois
8. Sayap
9. Paruh
10. Kaki
11. Vitelus
12. Bakal volikel bulu

VIII. Pembahasan :
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
telur bangsa burung lebih besar daripada telur mamalia karena telur burung harus
mengandung makanan (yolk) untuk perkembangan embrio yang tidak berada di
dalam tubuh induknya. Ayam tergolong ke dalam hewan ovipar (bertelur). Telur
ayam perlu di erami untuk dapat berkembang menjadi individu baru. Masa
pengeraman yang sudah sangat jelas perubahannya ketika masa pengeraman 45-
50 jam.
Telur pertama yang diamati berumur 1 hari dan terdapat lempengan
embrio yang belum nampak. Struktur telur masih sama dan belum terjadi
perubahan. Telurnya masih mengandung albumen encer dan albumen pekat. Yolk
masih utuh dan terlihat adanya khalaza (lapisan putih telur tebal daerah ujung-
ujung telur) yang berfungsi untuk menahan kuning telur supaya tetap berada di
tempatnya, dan melindungi embrio dari benturan.
Telur ayam yang diamati kedua berumur 5 hari dan menunjukkan adanya
perubahan yang akan menjadi bakal mata. Albumin lebih sedikit dibandingkan di
hari sebelumnya dan yolk lebih banyak dari hari sebelumya. Pembuluh darah
semakin banyak. Telur yang ke- 3 perkembangan embrio ayam yang berumur 9
30

hari ditandai dengan adanya kelopak mata, membran vitellus mengelilingi dengan
sempurna, terlihat jelasnya amnion, alantois, bakal sayap dan bakal paruh.
Telur ayam yang ke-4 perkembangan embrio ayam yang berumur 11 hari
ditandai dengan adannya pembuluh darah, rongga amniotik dan sudah
terbentuknya sayap dan paruh yang masih kecil. Telur ke-5 perkembangan embrio
ayam yang berubur 12 hari ditandai dengan adanya lubang hidung, pertumbuhan
kelopak mata, sayap yang masih kecil, kaki yang mulai terlihat jelas, tunas ekor
yang mulai nampak dan paruh yang lebih jelas dan sudah memiliki bakal volikel
bulu.
Telur ayam memiliki warna berbeda-beda ada yang berwarna kuning dan
ada telur yang berwarna oranye. Kuning telur ayam berbeda-beda warnanya bisa
terjadi karena pola dan jenis makanan ayam si petelur, serta kesehan dari
lingkungan sekitarnya. Dan masa pengeraman ayam terjadi selama 21 hari yang
diawali dari zigot hingga menjadi anak ayam yang utuh sempurna.

IX. Kesimpulan :
1. Ayam tergolong ke dalam hewan ovipar (bertelur).
2. masa pengeraman ayam terjadi selama 21 hari yang diawali dari zigot
hingga menjadi anak ayan yang utuh sempurna.
3. Perkembangan embrio telur ayam di hari ke-1 tidak mengalami
perubahan apa-apa.
4. perkembangan embrio ayam yang berubur 12 hari ditandai dengan
adanya lubang hidung, pertumbuhan kelopak mata, sayap yang masih
kecil, kaki yang mulai terlihat jelas, tunas ekor yang mulai nampak dan
paruh yang lebih jelas dan sudah memiliki bakal volikel bulu.
5. khalaza berfungsi untuk menahan kuning telur supaya tetap berada di
tempatnya, dan melindungi embrio dari benturan
PERCOBAAN : VI
I. Judul Praktikum : Pengamatan Whole Mount Ayam
II. Tanggal Praktikum : 2 Juni 2023
III. Tujuan Praktikum : Untuk memahami proses organogenesis melalui
Pengamatan Whole Mount ayam

IV. Dasar Teori :


Whole Mount merupakan metode pembuatan preparant yang nantinya
akan damati dengan menggunakan mikroskop. Pada metode ini preparat yang
digunakan adalah preparat yang menggunakan sampel utuh. Metode pembuatan
preparat yang nantinya akan diamati dengan mikroskop tanpa didahului dengan
adanya proses pemotongan. Preparat yang diamati adalah utuh baik berupa sel
maupun jaringan.21
Gastrulasi diawali dengan memipihnya blastoderm padi pada kutub
vegetal. Selanjutnya bagian tersebut mengalami invaginasi yang terus menjorok
kedalam blastocoel. Hal ini menyebabkan embrio berubah bentuk dari bulan
menjadi bentuk cawan berdinding rangkap. Akhirnya makromer berdampingan
dengan mikromer dan blastocoel terdesak habis.22
Ektoderm (lapisan luar) akan berkembang menjadi kulit, rambut, kuku,
otak dan sistem saraf. Endoderm (lapisan dalam) akan berkembang membentuk
intesinum, organ-organ internal. Sel-sel benih ovarium atau testis dan sistem
respiratonius. Mesoderm akan berkembang membentuk sistem sirkulasi, limpatie,
skeletol, muskuler serta renal dan bagian besar reproduksi.23
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan embrio adalah suhu
lingkungan, intesitas cahaya, dan jarak lampu terhadap embrio. Semakin tinggi
suhu maka semakin cepat proses perkembangan embrio. Akan tetapi
21
Siti Aisyah, dkk, “Perbandingan Penggunaan Pelarut Organik Xilene dengan Toluene
pada tahapan cleaning terhadap kualitas preparat awetan aedes albopictus (stegomnya
Albopictus)”, jurnal Unimal Analisis Kesehatan, (2023), vol.9, No.1
22
Muliana, dkk, Perkembangan Hewan, (padang: PT Global Eksklusif Teknologi,2023),
h.67
23
Helen Farrer, Perawatan Matenitas, (Jakarta:IKAPI, 2015), h.42

31
32

perkembangan embrio ayam memiliki suhu optimum inkubasi. Apabila suhu


terlalu tinggi maka akan merusak embrio tersebut.24

V. Alat dan Bahan :


c. Alat :
1. Mikroskop
2. Alat Tulis
d. Bahan :
1. Preparat awetan
2. Embrio ayam stria primitira
3. Embrio ayam 3 somit
4. Embrio ayam 5 somit
5. Embrio ayam 11 somit
6. Embrio ayam 30 jam
7. Embrio ayam 48 jam
8. Embrio ayam 72 jam

VI. Cara Kerja :


1. Disisapkanlah alat dan bahan yang akan digunakan
2. Disiapkanlah mikroskop sehingga siap digunakan
3. Diletakkanlah preparat pada meja objek mikroskop
4. Dicarilah perbesaran yang tepat sehingga diperoleh gambar yang jelas
5. Diamatilah preparat yang ada
6. Digambarlah gambar yang terlihat di mikroskop
7. Diamatilah diap bagian yang terlihat

24
Fitriani, dkk, “Histologi Perkembangan embrio ayam pada masa inkubasi satu sampai
tujuh hari”, Jurnal Agispot, Vol. 21, No.1, (2021), h.65
33

VII. Hasil Pengamtan :

Gambar :
Keterangan
Pembesaran :
5.

Gambar :
Keterangan
Pembesaran :
4.

Gambar :
Keterangan
Pembesaran :
34

4.

Gambar :
Keterangan
Pembesaran :
7.

VIII. Pembahasan :
Berdasarkan hasil pengamatan Whole mount merupakan metode
pembuatan preparant yang nantinya akan diamati dengan mikroskop tanpa
didahului adanya proses pemotongan atau penyayatan. Jadi, pada metode ini
35

preparat yang diamati adalah preparat yang utuh baik itu berupa sel, jaringan,
organ maupun individu.
Gambar yang dihasilkan oleh preparat whole mount ini dapat dilihat dalam
wujud utuhnya seperti ketika organisme tersebut masi hidup sehingga pengamatan
yang dapat dilakukan hanya terbatas terhadap morfologi secara umum saja.
Metode pembuatan preparat yang digunakan untuk pengamatan secara
menyeluruh, artinya mempelajari struktur objek pengamatantanpa melakukan
penyayatan terhadap objek yang diamati tersebut karena metode ini menggunakan
semua bagian organisme sebagai preparatnya.
Metode whole mount memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Kelebihan metode ini adalah dapat mengamati seluruh bagian organisme pada
tahap embriodengan jelas tiap bagian-bagiannya. Sedangkan kelemahannya
adalah metode ini hanya bisa dilakukan pada organisme tahap embrio dengan
ukuran yang kecil saja tidak bisa dengan embrio hewan peliharaan yang besar
sehingga metode ini perlu terus dikembangkan dengan melakukan berbagai
percobaan.
Hasil pengamatan pada preparat embrio ayam, terlihat jelas preparat
memperlihatkan bagian-bagian embrio ayam, seperti bakal mata, bakal otak, bakal
paruh, bakal ekor, bakal kaki, dan bakal sayap. Bagian-bagian yang terlihat pada
embrio ayam ini jika telah dewasa akan berkembang menjadi organ-organtubuh
dari ayam yang akan membantu ayam dalam melakukan aktivitas sesuai dengan
preferensi habitat dari ayam.
36

IX. Kesimpulan :
1. Whole mount metode dimana objek yang akan dibuat sebagai preparat
dalam keadaan utuh tanpa pemotongan.
2. Gastrulasi dilapisi oleh 3 lapisan benih yakni ectoderm, mesoderm dan
endoderm.
3. Lapisan ectoderm akan menghasilkan jaringan epitel sebelah luar
tubuh, kulit epidermis dan derivatnya yang terdiri dari bahan tanduk,
kuku, dll.
4. Pipa mesoderm menghasilkan banyak jaringan dan otot-otot lurik, otot
polos dan otot jantung.
5. Pipa endoderm menjadi lapisan terdalam contohnya sakuran
pencernaan.
37

DAFTAR PUSTAKA
Agustinus. dkk. 2018. Biologi Reprouksi Pria. Surabaya: Airlangga
UniversityPress
AkanalYusrizal .2014. "Anatomi Organ Reproduka Jantan Trenggiling
ManisJavanica". Jurnal Acta VeterinariaIndonesiana. vol. 2. No. 2.
Ekosusetyarini Rr. 2020 .Embriologi dan Reproduksi Hewan. Malang: Universitas
Muhamadiyah malang
Martha Horhorow Wiesjo.2012. " Ukuran Saluran Reprodules Ayam Petelur Fase
Pullet yang di beri Pakan dengan Campuran Rumput laut
Gracilariaedulis". Jurnal Ilmu ternak dan Tanaman. Vol.2. No.2.
A Campbell Neil. 2006. Biologi Edisi Kelima Jilid Ketiga. Jakarta: Erlangga
Mahaputra Laba. 2017. “Peranan Choline Esterase (CHE) Pada Pembentukan
Vesikel Otak Embrio Ayam Yang Terpapar Insektisida Karboturan”.
Jurnal Kedokteran Indonesia. Vol.22. No.3
Muhammad Rastaf. 2016. Pengelolaan Produksi Telur. Yogyakarta: Kanisius
Setiawat, 2016. “Perfoma Produksi dan Kualitas Ayam Petelur Pada Sistem Liter
dan Cage Dengan Suhu Kandang Berbeda”. Jurnal Produksi dan
Terknologi peternakan. Vol.4. No.1

Fitriani,dkk. 2021. “Histologi Perkembangan Embrio Ayam pada Masa Inkubasi


Satu Sampai Tujuh Hari”. Jurnal Agripet. Vol.21. No.1.

Hellen Farrer. 2015. Perawatan Maternitas. Jakarta: IKAPI

Muliana,dkk. 2023. Perkembangan Hewan. Padang: PT Global Eksklusif


Teknologi

Siti Aisyah,dkk. 2023. “Perbandingan Penggunaan Pelarut Organik Xilene dengan


Tolvena pada Tahapan Cleaning Terhadap Kualitas Preparat Awetan
Aedes Albopictus (stegomnya Albopictus)”. Jurnal Ilmiah Analisis
Kesehatan. Vol.9. No.1.
38

Rika Andriyani,dkk. 2015Buku Ajar Biologi Reproduksi Dan


Perkembangan.Yogyakarta: Deepublish

Luh Putu Widiastini.2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Dan
Bayi Baru Lahir.Bogor: IN Media

Harlita, dkk.2016.” Perubahan Histologis Uterus Tikus Putih


RattusnorvegicusAntifertilitas Ekstrak Kulit Biji Mete”.Bioedukasi.
Vol.8. No.2

Laila Rahmi.2016.” Gambaran Berat Plasenta Terhadap Berat Lahiran


Bayi”.Jurnal Kesehatan Media Saintika. Vol.7. No.1

Effendi yunus. 2020. Buku Ajar Genetika Dasar. Magelang : pustaka Rumah
Cinta.
Haryanto Aris. 2016. “Perkembangan Embrio”. Jurnal sains. Vol. 34. No. 1.
KriswiyantiEnick. 2017. “Indeks Mitosis kecambah cabe”. Jurnal Biologi. Vol.
19. No.2.
Muhammad Endy. 2018. Fikih kedokteran kontemporer, Jakarta : pustaka Al-
kautsar.

Anda mungkin juga menyukai