1
Yani Suryani, Mikologi, (Bandung: PT. Freeline Cipta Granesia, 2020), h. 10.
2
Syamsia, Cendawan endofit, (Makassar: LPP Unismuh Makassar, 2021), h.2.
3
Hadi Safriani, “Estuasi Biomassa Serasah Di Gunung Berapi Seulawah Agam
Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besar”. Jurnal Biotik, Vol. 5, No.1, (2020), h. 5.
antara lain adalah balteri, fungi, dan hewan tanah lainnya. Hal ini disebut juga
dengan mineralisasi yaitu proses penghancuran bahan porganik yang berasal dari
hewan dan tanaman. Hasil dari dekomposisi ini nantinya akan menjadi senyawa-
senyawa anorganik sederhana.4
4
Nursal, “Laju Dekomposisi Serasah Daun DI Kawasan Hutan Larangan Adat Rambio
Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar”, Jurnal Biogenesis, Vol. 12, No.1 (2021),. h. 20.
1. Mikroskop
2. Meja benda
3. Kaca penutup
4. Silet
b. Bahan :
1. Kapang serasah
Gambar : Keterangan:
Pembesaran :
Gambar : Keterangan:
Pembesaran :
Gambar : Keterangan:
Pembesaran :
VIII. Pembahasan :
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui
bahwa, kapang merupakan fungi yang bersifat multiseluler dan mempuyai filamen
serta hidup secara saprofit atau parasit pada organisme lain. Pertumbuhan dari
kapang pada mulanya akan bewarna putih, akan tetapi setelah spora kapang
muncul maka akan terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang itu
sendiri. Kapang sendiri dapat ditemukan diberbagai lingkungan baik darat, air
maupun udara, serta pada berbagai subratnya seperti kayu-kayu lapuk, serasah,
dan buah busuk.
Kapang pada serasasah daun umumnya saprofit dan berperan sebagai
pengurai organik. Kapang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutriennya secara
autrotof, sehingga hidup secara saprofit atau parasit pada organisme lain, artinya
kapang harus hidup pada suatu subrat untuk mendapatkan makanan agar bisa
bertahan hidup. .
Serasah dedaunan merupakan hasil aktivitas alami pada tumbuhan, yaitu
ketika dedaunan jatuh atau gugur dan akan melakukan pembusukan. Serasah daun
dapat terurai tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai. Faktor-
faktor yang memperngaruhi dari pertumbuhan serasah yaitu lapisan tanah bagian
atas yang terdiri dari bagian tumbuhan yang telah mati yang menyebar di
permukaan tanah sebelum mengalami dekomposisi.
Kapang dapat tumbuh diberbagai subtrat dan dapat hidup pada kondisi
asam. Kapang mempunyai kisaran pH yaitu 5-7, serta kapang tidak tahan panas.
Kapang memerlukan oksigen untuk tumbuh oleh karena itu biasanya kapang
tumbuh ditempat yang lembab dan sejuk. Pada percobaan ini kami melihat kapang
paada serasah daun jambu air yang ditumbuhkan pada media dan diinkubasi
selama 1 minggu, lalu diamati di bawah mikroskop untuk melihat struktur kapang
serasah tersebut.
IX. Kesimpulan :
1. Kapang Serasah bersifat multiseluler, mempunyai filamen dan hidup
secara saprofit atau parasti pada organisme lain.
2. Kapang serasah bersifat saprosit dikarenakan kapang tidak bisa
memenuhi kebutuhan nutriennya oleh karena itu kapang membutuhkan
subtrat untuk bertahan hidup.
3. Kapang serasah daun berperan sebagai dekomposer atau pengurai dari
daun yang telah tersebar pada permukaan tanah.
4. Kapang memerlukan oksigen yang cukup untuk dapat tumbuh, oleh
karena itu biasanya kapang tumbuh pada tempat yang lembab dan
sejuk.
5. Pertumbuhan dari kapang awal mulanya akan bewarna putih, akan
tetapi setelah sporanya muncul maka warna nya akan tergantung pada
jenis kapang itu sendiri.
X. Daftar Pustaka :
Nursal. 2021. “Laju Dekomposisi Serasah Daun Di Kawasan Hutan
Larangan Adat Rambio Kecamatan Kampar, Kabupaten
Kampar”. Jurnal Biogenesis. Vol. 12. No.1.
Safriani Hadi. 2020. “Estimasi Biomassa Serasah Daun Di Gunung Berapi
Seulawah Agam Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besar”.
Jurnal Biotik. Vol. 5. No. 1
Suryani Yani. 2020. Mikologi. Bandung: PT Freeline Cipta Granesia.
Syamsia. 2021. Cendawan Endofit. Makassar: LPP Unismuh Mkassar