H
Tanggal Penyerahan : 27 Oktober 2022 Asisten 2 : Shalshabila Destyari
Percobaan 2
Disusun Oleh:
Kelompok 2
21542005 Annisa
21546034 Wulandari
LABORATORIUM BIOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
GARUT
2022
Percobaan 2
Identifikasi Lumut Bryophyta
1.1 Tujuan
Mengetahui nama, klasifikasi dan morfologis pada tubuh lumut (Bryophyta) dan
lumut kerak (Linchenes) yang terdapat pada lingkungan yang lembab dan pada pohon.
Lumut (Bryophytes) dari bahasa yunani yaitu, bryon “tumbuhan lumut”. Tumbuhan
lumut memiliki struktur tubuh seperti tumbuhan talus karena belum memiliki akar, batang,
dan daun sejati. Tumbuhan lumut berwarna hijau karena mempunyai sel-sel dengan plastida
yang menghasilkan klorofil a dan b. Lumut bersifat autotrof fotosintetik, lumut disebut juga
sebagai tumbuhan lumut berkormus dan bertalus, karena memiliki ciri talus yaitu rizoid dan
kormus dapat memperlihatkan bagian batang, dan daun. Lumut memiliki ukuran 1-2 cm
dan paling besar 20 cm. Dinding sel penyusun lumut terbuat dari selulosa.
Ciri-ciri umum:
1. Lumut Gametofit
lumut itu sendiri dan generasi yang menghasilkan sperma atau ovum. Tubuh lumut
gametofit terdiri dari sel-sel dengan kromosom tidak berpasangan (haploid=n). gametofit
terdiri dari gametangium jantan dan gametangium betina. Gametangium jantan disebut
gametangium betina disebut arkegonium menghasilkan satu gamet betina (ovum sel telur).
2. Lumut Sporofit
Pada lumut gametofit terdapat lumut sporofit (sporogonium) yang terdiri dari sel-sel
dengan kromosom yang berpasangan (diploid= 2n). Lumut sporofit selalu menumpang pada
lumut gametofit untuk memperoleh air dan mineral Lumut sporofit ada yang uniseluler dan
ada yang multiseluler. Sporofit multiseluler pada sebagian besar lumut memiliki tempat
pembentukan spora yang disebut kotak spora (sporangium). Habitat lumut terdapat pada
tempat lembab atau basah, tidak terpapar sinar matahari langsung, baik di atas tanah,
bebatuan, atau di kulit pepohonan yang tampak seperti beludru berwarna hijau. Beberapa
jenis beradaptasi sebagai tumbuhan air, sedang jenis yang lain tumbuh pada musim basah
dan menjadi dorman ketika musim kering. Tumbuhan lumut sering disebut tumbuhan
pelopor, karena dapat tumbuh di suatu tempat yang tidak dapat ditumbuhi jenis tumbuhan
lain
Lumut memiliki 3 kelas yaitu: lumut hati, lumut tanduk dan lumut daun. Ketiga
kelas tersebut berbeda dalam bentuk susunan tubuhnya dan perkembangan gametangium
serta sporongiumnya.
Lumut hati berbentuk lembaran (talus), rizoidnya tidak bercabang terdapat di bawah
tangkai atau lembarannya. Letak antheridium dan archegonium terpisah. Hepaticae disebut
juga lumut hati memiliki jumlah sebanyak 6.500 spesies. Struktur tubuh Hepaticae terbagi
Pada fase ini, gametofitnya terkadang memiliki kutikula. Spora dari lumut hati ini
memiliki dinding tebal yang menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Siklus hidup lumut
hati hampir mirip dengan lumut daun, yaitu fase gametofitnya lebih dominan. Contoh lumut
hati adalah Marchantia polymorpha. Marchantia memiliki struktur yang khas pada fase
gametofitnya, yaitu cawan gemma. Cawan gemma merupakan struktur yang menyerupai
mangkuk dan mengandung kumpulan tunas (Gemma). alat reproduksi aseksual Marchantia
merupakan Gemma. Kebanyakan lumut hati hidup di tempat-tempat yang basah, oleh sebab
itu tubuhnya mempunyai struktur yang higromorf, mempunyai struktur yang xeromorf.
Lumut ini memiliki struktur tubuh seperti fumut hati, perbedaannya terletak pada
sporofitnya. Spórofit pada lumut tanduk bentuknya seperti kapsul memanjang yang tumbuh
menyerupai tanduk. Habitat utamanya ditepi danau, tepi sungai atau selokan.
Lumut daun meliputi kurang lebih 15.000 jenis, dapat tumbuh di atas tanah gundul
yang periodik mengalami masa kekeringan bahkan di atas pasir yang bergerak pun,
rerumputan, di atas batu cadas, pada batang batang dan cabang potion, di rawa-rawa, jarang
di dalam air. Pada Musci alat-alat kelamin terkumpul pada ujung batang atau pada ujung
cabang cabangnya, dan dikelilingi oleh daun-daun yang letaknya paling atas. Daun tersebut
kadang-kadang mempunyai bentuk dan susunan yang khusus dan seperti pada
tersebut biasanya terdapat sejumlah rambut rambut yang terdiri atas banyak sel dan dapat
Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dari golongan Ascomycotina atau
[fikobion]. Lichenes yang hidup pada batuan dapat menjadi kering karena teriknya
matahari, tetapi tumbuhan ini tidak mati, dan jika turun hujan bisa hidup kembali.
Ciri-ciri:
2. Adanya jalinan hifa jamur yang teratur dan di lapisan permukaan terdapat
Habitat lichenes (liken) dikenal juga dengan lumut kerak, karena bentuknya
menyerupai kerak yang menempel (epifit) di pohon-pohon, tebing, di atas tanah terutama di
daerah sekitar kutub utara, di atas batu cadas, di tepi pantai atau gunung-gunung yang
Soredia, maupun generatif (seksual). Perkembangan secara seksual adalah kelompok jamur
1.4. Cara kerja
Menyiapkan bahan-bahan dan alat-alat
Mengamati dan menggambar hasil pengamatan pada lumut yang ada di
dapatkan pada mikroskop
Perbesaran 10x10
3. Anthoceros lamellatus ● Tidak dapat dibedakan antara
struktur batang, akar, dan
daunnya.
● Talus gametofit pipih
dorsivental pada permukaan
dorsal talus gametofit.
● Talus sporifit berbentuk tanduk
atau jarum jam.
Habitat : tanah atau lereng gunung.
Perbesaran 10x10
Perbesaran 10x10
5. Xanthoria parietina ● Berwarna kuning.
● Sering ditemukan tepung yang
berasal dari sel ganggang yang
terbungkus hifa dan memiliki
soredium.
Habitat: melekat pada pohon.
Perbesaran 10x10
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini kami menemukan beberapa jenis lumut pada sekitar lingkungan
yang lembab dan menempel pada, kami mengamati 5 jenis lumut yang ditemukan dengan
mengidentifikasi lumut tersebut menggunakan literatur berupa buku dan media
elektronik(internet).
Lumut ini disebut sebagai surnut sejati kalena bentuk tubuhnya seperti tumbuhan real
yang memilik bagian akar (ticoid), batang dan daun tempat lumut ini biasanya di rawa-rawa
ictapi jarang di dalam air, hidupnya di daerah tropis atau gurun. Sifat (umur Dayn. Tubuhnya
masih berupa talus Plastidan mempunyai klorofil a danb ketapi tidak ada variasi dalam
bentuk lumut yang masih primili tubuhnya beberapa lembaran yang merayap, tetapi yang
lelah maju talusnya mempunyai tumbuhan tingkat tinggi stuktur tubuh lumur daun Tumbuhan
terdiri dari sumbu chatang daan, dan rizoid multiseluter. Daun terbentuk dalam & sampai
pada barisan. Daun memiliki rusuk (simetri radian sumbu batang pada luont biasanya
menampilkan diferensiasi menjadi epidermis karters, dan silinder pusat.
Lumut hati (Hepaticopsida Lumut hati atau Hepaticopsida mempunyai bentuk seperti
lembaran banyak lekukan dan menyerupai bentuk hati
Apofisis yakni batas antara sette sela dan sporogenium sporangium merupakan salah
satu alat yang menghasilkan spora balipura ialah tudung sporangium seta yaitu tangkai
sporogonium Vaginula adalah selaput pangkal tangkai spelogonium 3. Lumut tanduk C
Anthoceropsida) Lunmet tandur atau Anthoceropsida mempunyai bentuk sporofil yang
Bayang dan runcing yang tumbuh schrygis con-sprofit lumut tandelk hanya Lerdiri dari
sporangium dan tidak memiliki seta. spora matang akan dilepaskan och sporangium yang
pecah atau terbuka dimulai dari yung tandelk Gametofit yang umumnya memiliki diameter 1-
2 cm tumbuh secara mengakar dan kadang ditempeli och sporofit magemuk.
Manfaat brophyta (lumut) Antara lain lumut jenis tertentu dapat dijadikan sebagai obat
seperti seperti obat hati, penyakit mata, dan kulit. Dapat dijadikan anti bakteri dan anti
kanker.
Daftar pustaka
Gradstein, S.R., 2003, Ecology of Bryophyta. A Handout Lecture of Regional Training Course On
Biodeversity and Conservation of Bryophytes and Lichens, Bogor, Indonesia.
Tan, B.C., 2003, Bryophytes (Mosses). A Handout Lecture of Regional Training Course On
Biodeversity And Conversation of Bryophytes And Lichen, Bogor, Indonesia.
Hasan, M. dan Ariyanti, N. S. 2004, Mengenal Bryophyta (Lumut) Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango Volume 1, Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cibodas.