Anda di halaman 1dari 15

Tanggal Praktikum : 3 November 2022 Asisten 1 : Nadia Hasanah N.M.

H
Tanggal Penyerahan : 19 November 2022 Asisten 2 : Shalshabila Destyari

Percobaan 3

Identifikasi Jamur (Fungi)

Disusun Oleh:

Kelompok 2

21542005 Annisa

21546002 Esti Rahmawati Ajeng Pujiana

21546016 Helmi Hasanah

21546019 Irpan Pauzi

21546034 Wulandari

LABORATORIUM BIOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
GARUT
202
Percobaan 3
Identifikasi Jamur (Fungi)

1.1 Tujuan

Mengetahui nama, klasifikasi dan morfologis pada tubuh Jamur

(Fungi) yang terdapat pada oncom, roti, nasi, dan tempe.

1.2 Dasar Teori

Kata jamur berasal dari kata latin yakni fungi. Jamur (fungi)

bereproduksi secara aseksual yang menghasilkan spora, kuncup, dan

fragmentasi. Sedangkan dengan cara seksual pada zigospora, askospora,

dan basidiospora. Jamur (fungi) hidup di tempat-tempat yang lembap, air

laut, air tawar, tempat yang asam dan bersimbosis dengan ganggang

hingga kemudian membentuk lumut (lichenes). Menurut Gandjar (2006)

jamur atau fungi adalah sel eukariotik yang tidak memiliki klorofil,

tumbuh sebagai hifa, memiliki dinding sel yang mengandung kitin,

bersifat heterotrof, menyerap nutrien melalui dinding selnya,

mengekskresikan enzim ekstraselular ke lingkungan melalui spora, dan

melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual. Sementara menurut

Campbell (2003) Fungi adalah eukariota, dan sebagian besarnya

merupakan eukariota multiseluler. Meskipun fungi pernah dikelompokkan

ke dalam kingdom tumbuhan, fungi adalah organisme unik yang umumnya

berbeda dari eukariota lainnya ditinjau dari caranya memperoleh makanan,

organisasi struktural, pertumbuhan dan cara bereproduksi.


A. Struktur Tubuh Jamur

Tubuh jamur tersusun atas komponen dasar yang disebut Hifa. Hifa

membentuk jaringan yang disebut Miselium. Miselium menyusun jalinan-

jalinan semu membentuk tubuh buah. Hifa sendiri adalah struktur

menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini

menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya

mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding

melintang atau septa. Septa memiiliki pori besar yang cukup untuk

dilewati ribosom, mitokondria, dan inti sel yang mengalir dari sel ke sel.

Namun demikian adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.

Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali

yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang

bersifat prasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang

merupakan organ penyerap makanan dari substrat, haustoria dapat

menembus jaringan substrat.


1.3. ALAT DAN BAHAN

Alat-alat yang digunakan.

No Gambar Nama Fungsi

1. Object glass Untuk menempakan

objek yang akan

dilihat/ dianalisa

dengan mikroskop.

2. Mikroskop Mengamati objek dan

dapat memperbesar

gambar objek agar

terlihat lebih jelas.

3. Pipet tetes Meneteskan aquades

pada objek agar

nantinya objek dapat

teramati dengan jelas.

4. Cover glass Menutup preparat

yang diletakan di

object glass saat akan

mengamati preparat di

mikroskop..
5. Tisu Untuk membersihkan

dan mengeringkan

object glass dan cover

glass serta

membersihkan

kotoran pada benda

atau tempat

pengamatan.

6. Pinset Mengambil objek

berukuran kecil.

Bahan-bahan yang digunakan.

No Gambar Nama Fungsi

1. Aquades Membuat objek

dapat teramati

dengan jelas seelah

ditetesi.
2. Tempe Objek yang diamati.

3. Oncom Objek yang diamati.

4. Nasi busuk Objek yang diamati.

5. Roti basi Objek yang diamati.


1.4 Cara Kerja

Ambil objek dengan pinset dalam jumlah kecil dan tipis lalu letakkan di
atas object glass.

Teteskan satu tetes aquades ke atasnya lalu tutup objek dengan cover
glass.

Preparat diletakkan di atas meja mikroskop lalu diamati.

Gambar jamur yang ditemukan sesuai yang diamati.

Susun klasifikasi dan tuliskan ciri beserta habitatnya.


4.1 Hasil Pengamatan

No. Nama Spesies Gambar Ciri-ciri dan Habitatnya

1. Rhizopus stolonifer ● Bentuknya mirip kappas


● Menghasilkan banyak spora.
● Hifanya panjang, tidak
bercepta, rizoid.
● Menyebabkan warna, bau, dan
rasa berubah.

Habitat: makanan atau buah yang


Perbesaran 10x10
kadar dimnya tinggi.

2. Neurospora sitophilia ● Berwarna jingga.


● Sel hifa berinti banyak.
● Bentuknya menyerupai sel
saraf /akson
● Akan membentuk askus yang
mengandung 18 askopora saat
Perbesaran 10x10 reproduksi.
● Miseliumnya berpigmen
bervariasi tergantung substrat
● Bentuk spora/konidia seperti
tepung.

Habitat: Media berkelembaban


tinggi
3. Rhizopus oligosporus ● Berwarna abu becoklatan
dengan tinggi I mm atau lebih.
● Berwarna hitam saat masak
● sporangiofor tunggal atau
berkelompok.
● dindingnya halus & ada yang
kasar.
Perbesaran 10x10 ● Reproduksi seksual & aseksual.

Habitat : substrat atau media yang


konsentrasi gula & keasamannya
sangat tinggi

4. Rhizopus oligosporus ● Berwarna abu becoklatan


dengan tinggi I mm atau lebih.
● Berwarna hitam saat masak
● sporangiofor tunggal atau
berkelompok.
● dindingnya halus & ada yang
kasar.
● Reproduksi seksual & aseksual.

Perbesaran 10x10 Habitat : substrat atau media yang


konsentrasi gula & keasamannya
sangat tinggi
4.2 Pembahasan

Pada praktikum kami menemukan beberapa jamur yang ada pada

sampel Roti, Nasi, oncom, dan tempe, kami mengamati 4 jenis jamur

yang ditemukan dengan mengidentifiksi jamur tersebut menggunakan

literatur berupa buku, media elektronik ( internet ), maupun mikroskop.

Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan beberapa alat alat

dan bahan yang digunakan mengeluarkan beberapa sampel misalnya pada

roti, nasi, oncom, tempe. Didalam nya terdapat bercak hitam, bercak hijau

ataupun merah muda. Selanjutnya mengambil gelas objek dan meletakan

beberapa sampel di dalamnya kemudian tutup dengan duck glass dan

lakukan pengamatan menggunakan mikroskop, Sehingga menemukan

beberapa gambar jamur yang terdapat pada sampel.

1. Rhizopus stolonifer merupakan salah satu jenis jamur dari jenis

Zygomycotina. Jenis jmur ini memiliki hifa pendek bercabang

cabang dan berfungsi sebagai akar

( Rhizoid )untuk meletakan diri serta menyerap zat zat yang

diperlukan dari substrat. Pada pengamatan roti yang berjamur

berbentuk globosa berupa benang tunggal membentuk rantai

warna hijau kecolatan.

Jamur Roti basi ( rhizopus stolonifer)

Klasifikasi

Divisi : Fungi

Phylum : zygnomucota

Class : Zygnomecetes
Ordo : mucorales

Family : Mucoraceace

Genus : Rhizopus

Spesies : Rhizopus stolonifer

2. Jamur Pada Nasi (Rhizopus oligosporus)

Rhizopus oligosporus merupakan kapang dari

filum Zygomycota yang banyak menghasilkan enzim protease.

Rhizopus oligosporus banyak ditemui di tanah, buah, dan

sayuran. Pada pengamatan nasi berjamur didapatkan jamur

mikroskopis yaitu mucor sp. Berwarna putih dan akhirnya

kelabu, berwarna kuning halus dan memilliki stola.

Klasifikasi

Divisi : Amastigpmycota

Phylum : Zygomycota

Class : zygomycota

Ordo : mucorales

Family : mucoraceace

Genus : mucor

Spesies : mucor sp

3. Jamur pada oncom

Jamur yang nama ilmiahnya Neurospora sitophila , dahulu

bernama monila sitophila. Namun Neurospora berasal dari

kata neuron ( Sel saraf ) Karena guritan guritan pada


sporanya menyerupai bentuk akson, jamur oncom termasuk

dalam kelompok kapang ( jamur berbentuk filamen ).

Klasifikasi

Kingdom : fungi

Phylum : Ascomycota

Class : Ascomycetes

Ordo : sordaliales

Family : sordaricaceace

Genus : Neurospora

Spesies : Neurospora sithopila

4. Jamur pada tempe

Rhizopus Oryzae sendiri sebagai mikro organisme

pembentuk jaringan tempe yang cukup dominan. Selain itu

ada juga Rhizopus Oligosporus sebagai jamur yang banyak

dipilih dan digunakan kebanyakan petani saat ini dalam

membuat tempe. Miselia atau Misellium yang menjadi salah

satu klasifikasi jamur tempe yang unik, karena ia tidak

bersekat. Miselia atau kapang pun menjadi organisme yang

membentuk warna putih pada tempe dan biasanya

menyelubungi luar permukaan kacang kedelai. Tak hanya

warnanya, kehadiran miselia ini juga memiliki fungsi lain

untuk merekatkan kedelai pada tempe hingga menjadi lebih

padat.
Klasifikasi

Kingdom : fungi

Divisi : zygomicota

Class : zygomycetes

Ordo :mucorales

Family : mucoraceace

Genus : Rhizopus

Spesies : Rhizopus oryzae


4.3 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, jamur merupakan
tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat Heterotrof,
tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler.
Reproduksi Jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara
generatif.
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang
satu sel, ada pula Jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar
yang ukurannya mencapai satu Meter Tubuh jamur Tersusun dari
komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk Jaringan yang disebut
miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh Buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari
dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan
sitoplasma hifa. Sitoplasmanya Mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa
mempunyai pori Besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria,
dan kadangkala inti sel yang Mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula
hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-
kali yang tidak diikuti Dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur
yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi Haustoria
yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat
Menembus jaringan substrat.
Daftar pustaka

Alexander, M. 1977. Pengantar mikrobiologi tanah , John Wiley and Sons. New York.
Agrios GN. 1996. Ilmu penyakit tumbuhan . Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada Pres,. Sastrahidayat, IR 1986. Ilmu Penyakit Tumbuhan . Usaha
Nasional. Surabaya

Alponsi. 2019, Jamur Mikroskopis Pada Makanan.


https://alponsin.wordpress.com/2019/01/05/ diakses pada tanggal 17 November
2022 pukul 19.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai