1. Tahapan Klasifikasi
Tahapan dalam klasifikasi
a. Identifikasi ciri suatu makhluk hidup.
b. Pengelompokkan berdasarkan persamaan ciri yang diamati
2. Urutan Takson dalam Klasifikasi
Takson adalah tingkatan dalam sistem klasifikasi. Dalam takson, makhluk hidup dikelompokkan
berdasarkan persamaan ciri yang paling umum sampai yang paling khusus. Semakin banyak persamaan ciri
yang dimiliki antar makhluk hidup, semakin dekat kekerabatannya. Sebaliknya, semakin sedikit persamaan
ciri yang dimiliki, semakin jauh kekerabatannya.
A B C D E
Langkah identifikasi hewan A = 1a 2a 3a = Pisces. Jadi hewan A termasuk kelompok Pisces
Langkah identifikasi hewan B = 1a 2a 3b = Amphibia. Jadi hewan B termasuk kelompok Amphibia
4. Metode Penamaan Ilmiah
Untuk membuat nama ilmiah, Linneaus menggunakan sistem binomial nomenklatur (sistem tata nama
ganda), dengan aturan sebagai berikut:
a. Ditulis dalam bahasa latin
b. Terdiri atas 2 suku kata. Kata pertama menunjukkan genus, diawali dengan huruf besar dan kata kedua
menunjukan spesies diawali dengan huruf kecil.
c. Ditulis miring atau diberi garis bawah terpisah.
Contoh : Padi (Oryza sativa), Mangga (Mangifera indica), ketela pohon (Manihot utilissima)
No Bagian Fungsi
1 Lensa Okuler Lensa yang berhubungan dengan mata pengamat. Berfungsi untuk
memperbesar bayangan objek
2 Lensa Objektif Lensa yang dekat dengan benda. Berfungsi memperbesar bayangan benda
3 Diafragma Mengatur intensitas cahaya yang masuk ke lensa objektif
4 Cermin Berfugsi mengarahkan cahaya pada objek. Cermin ada 2, yaitu cermin datar
dan cermin cekung. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang dibutuhkan
terpenuhi. Cermin cekug digunakan untuk mengumpulkan cahaya
5 Tubus/tabung Menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif
mikroskop
6 Meja preparat Tempat meletakkan objek/preparat yang akan diamati
7 Penjepit objek Menjepit preparat agar tidak bergeser ketika sedang diamati
8 Lengan mikroskop Pegangan saat membawa mikroskop
9 Pemutar Menggerakan (menjauhkan/mendekatkan) lensa objektif terhadap preparat
halus/mikrometer secara perlahan/halus
10 Pemutar Menggerakkan tubus ke atas dan ke bawah secara cepat
kasar/makrometer
11 Kondensor Mengumpulkan cahaya yang masuk
12 Revolver Mengatur perbesaran lensa objektif
13 Kaki mikroskop Menyangga atau menopang mikroskop
Klasifikasi 5 kingdom dicetuskan oleh Robert H. Whittaker yang terdiri dari kingdom Monera, Protista, Fungi
(Jamur), Animalia (Hewan) dan Plantae (Tumbuhan).
1. Kingdom Monera
Ciri-ciri : tidak memiliki membran inti (prokariota), bersel satu (uniseluler), umumnya berkembang biak
dengan membelah diri. Anggota Kingdom Monera adalah bakteri dan ganggang biru (Cyanobacteria).
a. Bakteri
Bakteri ada yang menguntungkan ada yang merugikan. Berdasarkan bentuknya, bakteri berbentuk bulat
(coccus), batang (bacillus), bentuk anggur (streptococcus), dan spiral (spirillum).
Contoh:
1) Escherichia coli, bakteri menguntungkan yang hidup di usus manusia
2) Lactobacillus casei, untuk pembuatan keju
3) Salmonella thyposa, menyebabkan penyakit tifus
4) Vibrio cholerae, menyebabkan penyakit kolera
2. Kingdom Protista
Ciri-ciri: memiliki membran inti (eukariota), ada yang bersel satu (uniseluler) atau bersel banyak
(multiseluler). Protista dibagi menjadi 3 yaitu protista mirip hewan (Protozoa), protista mirip tumbuhan
(alga/ganggang) dan protista mirip jamur.
a. Protozoa
Berdasarkan alat geraknya, Protozoa dibagi menjadi 4 jenis yaitu:
1) Rhizopoda/Pseudopodia, alat gerak berupa kaki semu. Contoh : Amoeba proteus, Entamoeba coli
2) Flagellata, alat gerak berupa bulu cambuk/cambuk. Contoh: Euglena viridis, Trypanosoma sp.
3) Ciliata, alat gerak berupa silia/bulu getar. Contoh: Paramecium sp
4) Sporozoa, tidak memiliki alat gerak. Contoh: Plasmodium sp
b. Algae/Ganggang
Berdasarkan pigmen yang dikandungnya, alga dibagi menjadi 4, yaitu:
1) Chlorophyta (alga hijau), memiliki pigmen hijau/klorofil, multiseluler, berbentuk benang atau
lembaran. Contoh: Spirogyra, Chlorella, dan Chlorococcum.
2) Rhodophyta (alga merah), memiliki pigmen merah/fikoeritrin dan hidup di laut. Contoh: Euchema
spinosum sebagai bahan pembuat agar-agar.
3) Phaeophyta (alga coklat), memiliki pigmen coklat kehijauan/fukosantin, banyak mengandung asam
alginat untuk bahan industri tekstil dan obat-obatan. Contoh:Sargassum dan Turbinaria
4) Chrysophyta (alga kersik), memiliki pigmen keemasan/karoten. Fosil alga ini membentuk lapisan
tanah diatom untuk bahan isolasi, alat gosok dan bahan dinamit. Contoh: Vaucheria sp
Simbiosis mutualisme antara jamur dan ganggang membentuk lumut kerak (lichen). Lumut kerak
disebut tumbuhan perintis karena dapat hidup di tempat makhluk hidup lain tak dapat hidup. Contoh:
Usnea sp.