Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI INDUSTRI

Oleh :

FITRIA AZIZAH 1910516320009

MUHAMMAD IMANSYAH 1910516210008

NISA HIDAYAH 1910516120007

NORSAHILA 1910516320007

TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2021
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................... 1
1.2 TUJUAN ............................................................................................................ 1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 2
2.1 BAKTERI .......................................................................................................... 2
2.2 JAMUR .............................................................................................................. 2
2.3 IDENTIFIKASI BAKTERI ............................................................................. 2
2.4 IDENTIFIKASI JAMUR ................................................................................. 2
BAB 3 METODE ..................................................................................................... 3
3.1 ALAT DAN BAHAN ........................................................................................ 3
3.2 CARA KERJA IDENTIFIKASI BAKTERI .................................................. 3
3.3 CARA KERJA IDENTIFIKASI JAMUR ...................................................... 4
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 5
4.1 BAKTERI .......................................................................................................... 5
4.2 JAMUR .............................................................................................................. 6
BAB 5 PENUTUP.................................................................................................... 8
5.1 KESIMPULAN ................................................................................................. 8
5.2 SARAN ............................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bakteri merupakan makhluk hidup yang bersifat kosmopolitan, yaitu paling banyak
jumlahnya dan tersebar luas hampir di semua tempat seperti di makanan, tanah, air, udara, dalam
tubuh makhluk hidup, dan bahkan di tempat yang sangat ekstrim seperti di dalam magma (Win,
2014). Bakteri dapat menyebabkan berbagai bahaya dan kerusakan. Hal itu nampak dari
kemampuannya menimbulkan bermacam-macam penyakit/infeksi dengan cara menginvasi dan
berkembang biak dalam jaringan tubuh (El-Said, 2012).

Khamir merupakan mikroorganisme dari golongan fungi yang termasuk uniseluler, biasanya
hidup sebagai saprofit maupun parasit. (Widiastutik, 2013). Khamir banyak ditemukan di berbagai
tempat terutama pada tumbuhan seperti buah-buahan, biji-bijian dan makanan yang mengandung
gula. Khamir juga ditemukan di tanah, udara dan kulit binatang. (Mahreni, 2011). Khamir memiliki
berbagai peran penting dalam kehidupan. Beberapa khamir dapat dimanfaatkan dalam berbagai
bidang industri, terutama dalam bidang fermentasi makanan maupun minuman. Beberapa produk
yang dihasilkan sudah dikomersilkan dan memiliki potensi untuk perkembangan bioteknologi.

Jamur merupakan organisme yang memiliki ciri-ciri khusus, yakni tidak berklorofil,
berbentuk talus, tubuh somatik berbentuk benang, dan bijinya berbentuk spora. Jamur tumbuh optimal
di tempat yang tidak memerlukan penetrasi cahaya matahari atau teduh. Kondisi tersebut
mengakibatkan miselium jamur akan tumbuh lebih cepat dari pada di tempat yang terang dengan
cahaya matahari yang berlimpah (Asegab, 2011).

Jamur merupakan salah satu organisme tingkat rendah yang tidak berklorofil yang memiliki
tubuh buah berukuran besar sehingga dapat diamati dengan mata secara langsung. Bentuk tubuh buah
yang tampak umumnya seperti payung. Tubuhnya terdiri atas bagian yang tegak yang berfungsi
sebagai penyangga dan tudung. Tudung berbentuk mendatar atau membulat. Bagian tubuh yang
lainnya adalah jaring-jaring dibawah permukaan media tumbuh berupa miselia yang tersusun dari
berkas hifa. Morfologi jamur bervariasi didasarkan pada bentuk tudungnya (Achmad, 2012).

1.2 Tujuan

Praktikan dapat mengetahui cara identifikasi mikroorganisme berupa bakteri dan jamur.

1
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bakteri

Bakteri adalah mikroorganisme bersel tunggal dengan komponen selular prokariot (Kenneth
,2012).

2.2. Jamur

Semua jamur adalah eukariota, mereka memiliki sel membran yang menutupi inti dan
mitokondria dan organel bermembran lainnnya. Meskipun mereka berbeda mencolok dalam
ukuran dan bentuk, tetapi jamur memiliki karakter tertentu, termasuk car mereka mendapatkan
makanan. Jamur yang paling sederhana adalah ragi, uniseluler, dengan bentuk bulat atau oval.
Ragi tersebar luas di tanah, daun, buah, dan juga pada tubuh kita. Ragi berperan penting dalam
kedokteran, penelitian biologi, dan industri makanan (Solomon, 2011).

2.3. Identifikasi Bakteri

Bakteri enterik patogen adalah bakteri yang umum menginfeksi saluran pencernaan baik
hewan maupun manusia. Bakteri tersebut banyak berasal dari makanan dan air yang telah
terkontaminasi. Bakteri tersebut merupakan kelompok batang Gram negatif yang banyak
dibiakkan di laboratorium klinis dan paling umum menyebabkan penyakit saluran cerna. Famili
yang termasuk bakteri enterik patogen yang sering mengkontaminasi makanan mencakup
beberapa genus, diantaranya E. coli, Salmonella, Shigella, Enterobacter, Klebsiella, Serratia,
Proteus, dan lain-lain (Brooks, 2010).

2.4. Identifikasi Jamur

Fungi tingkat tinggi maupun tingkat rendah mempunyai ciri khusus berupa
benang tunggal atau bercabang - cabang yang disebut dengan hifa. Kumpulan hifa akan
membentuk miselium. Fungi merupakan organisme eukariotik yang memiliki ciri-ciri sebagai
beriut : (1. mempunyai spora, 2. memproduksi spora, 3. tidak mempunyai klorofil sihingga tidak
berfotosintesis, 4. dapat berkembangbiak seksual dan aseksual, 5. tubuh filamen dan kitin
mengandung kitin, gluksa dan manan (Waluyo, 2011).

2
BAB 3
METODE
3.1. Alat dan Bahan

Alat 7. Mikroskop Inokulum


1. Cawan petri Bahan tunggal
2. Ose bulat 1. Inokulum 2. Aquades
3. Lampu bunsen Saccharomyce 3. Kristal violet
4. Kaca preparat s cerevisiae 4. Lugol iodin
5. Pipet tetes pada media 5. Etanol
6. Tissue steak plate atau 6. Safranin

a. Video 1 Identifikasi jamur


Alat
1. Cover glass Bahan
2. Objek glass 1. Tempe
3. Ose 2. Aquades
4. Mikroskop

b. Video 2 Uji Isolasi & Morfologi Jamur Tempe Menggunakan Mikroskop


Alat 6. Cover glass
1. Mikroskop 7. Pipet tetes
2. Objek glass 8. Pinset
3. Pisau bedah Bahan
4. Kertas saring 1. Tempe dengan spora hitam
5. Kaca penyangga 2. PDA (Potato Dextrose Agar)

3.2 Cara Kerja Identifikasi bakteri


Video 2 Pewarnaan gram
1. Panaskan jarum ose diatas api bunsen kemudian dianginkan
2. Ambil inokulum tunggal dan goreskan atau letakkan pada kaca preparat
3. Ambil sedikit aquades dengan jarum ose kemudian ratakan pada kaca preparat dan
Lakukan fiksasi.

3
4. Teteskan kristal violet pada kaca preparat menggunakan pipet tetes sebanyak 3 tetes
untuk memberikan warna pada bakteri gram positif
5. Bilas kaca preparat dengan aquades untuk menghilangkan sisa kristal violet
6. Tetesi iodin pada kaca preparat diatas goresan inokulum untuk membantu merekatkan
warna kristal violet pada bakteri gram positif
7. Cuci Kembali kaca preparat dengan aquades mengalir untuk membilas lugol iodin
8. Cuci Kembali kaca preparat dengan etanol untuk melunturkan sisa warna dari kristal
violet, dialirkan sampai tidak ada warna yang tersisa dari kristal violet. Kemudian cuci
Kembali kaca preparat dengan aquades untuk menghilangkan sisa dari etanol.
9. Teteskan kaca preparat dengan pewarna safranin untuk membantu memberikan warna
pada bakteri gram negative. Bilas kaca preparat menggunakan aquades
10. Amati kenampakan inokulum atau bakteri dengan mikroskop menggunakan perbesaran
100 kali

3.3 Cara Kerja Identifikasi Jamur


Video 1 Mengidentifikasi Jamur pada tempe
1. Teteskan aquades pada objek glass. Ambil bagian putih atau misellium pada tempe
menggunakan ose kemudian letakkan di objek glass
2. Amati struktur dari jamur Rhizopus Oligosporus menggunakan mikroskop tanpa
menggunakan pewarnaan dengan perbesaran 4ox,80x,400x,800x,1000x.
Video 2 Uji Isolasi & Morfologi Jamur Tempe Menggunakan Mikroskop
Morfologi Jamur Tempe Menggunakan Mikroskop
1. Ambil spora berwarna hitam di tempe potong dengan tipis menggunakan pisau bedah dan
letakkan di objek glass.
2. Amati potongan spora hitam tersebut dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran
4 x 10 dan difokuskan. Apabila telah ditemukan bentuknya dengan perbesaran 4 x 10,
pindah ke perbesaran 10 x 10 dan fokuskan.
Metode slide kultur
1. Berikan media PDA keatas kaca benda satu sampai dua tetes. Tunggu media PDA sampai
semi padat selama 1-2 menit
2. Iris tipis tempe yang berspora hitam kemudian letakkan diatas media PDA yang semi padat.
Letakkan cover glass diatas tempe
3. Berikan gliserol 1-6 tetes diatas kertas. Tunggu 1x24 jam diinkubasi dan lihat hasilnya.

4
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Bakteri

Hasil yang diperoleh pada video 1 adalah: Hasil yang diperoleh pada video 2 adalah:

No Faktor yang Hasil No Faktor yang Hasil


diamati diamati
1 Ukuran Koloni Besar 1 Warna Bakteri Keungunan
2 Pigmentasi Putih 2 Ukuran Bakteri Kecil
Koloni 3 Susunan Bakteri Menyebar
3 Form Koloni Sirkuler 4 Bentuk Baktei Memanjang
4 Margin Koloni Entire 5 Sifat Bakteri Gram positif
5 Elevasi Koloni Raised 6 Metode yang Gores dan
6 Bentuk Bakteri Basil digunakan pewarnaan
7 Warna Bakteri Merah
8 Susunan Menyebar
Bakteri
9 Sifat Bakteri Gram Negatif
10 Metode yang Gores dan
digunakan pewarnaan

Pada video pertama dan kedua dilakukan isolasi bakteri dengan cara menggoreskannya pada
media substrat. Isolasi yang dilakukan secara steril dan menjaga agar tidak terjadi kontaminasi pada
bakteri yang akan diisolasi. Setelah diinkubasi, dilakukan pewarnaan pada sampel bakteri.
Pewarnaan yang digunakan pada kedua video sama-sama menggunakan kristal violet dan safranin
untuk menggetahui jenis gram dari bakteri. Kristal violet digunakan untuk mengikat warna pada
bakteri gram positif sedangkan safranin untuk bakteri gram negatif.

Pada video pertama dapat diketahui bahwa bakteri yang diiosolasi merupakan jenis bakteri
gram negatif. Hal ini karena setelah diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100 kali
terlihat bahwa bakteri berwarna merah. Sedangkan pada video kedua terlihat warna yang keunggunan
yang menandakan bahwa Saccharomyses cerevisiae termasuk dalam mikroorganisme gram positif.
Warna ungu yang terlihat karena bakteri mengikat kristal violet yang digunakan. Selain warna bakteri,

5
pada saat dilihat menggunakan mikroskop juga terlihat bentuk dan ukuran kedua jenis bakteri. Pada
video pertama terlihat bakteri yang berukuran cukup besar dan berbentuk basil sedangkan pada
Saccharomyses cerevisiae berukuran kecil dengan bentuk yang memanjang.

4.2 Jamur

Hasil yang diperoleh dari video 1 Hasil yang diperoleh dari video 2
adalah: adalah:

No Faktor yang Hasil No Faktor yang Hasil


diamati diamati
1 Bagian yang Miselium 1 Bagian Miselium
diambil yang
2 Warna Putih diambil
miselium 2 Warna Hitam
3 Jenis jamur Rhizopus oryzae miselium
4 Fungsi jamur Fermentasi kedelai 3 Jenis jamur Rhizopus oryzae
menjadi tempe 4 Fungsi Fermentasi kedelai
5 Struktur Yang terlihat : jamur menjadi tempe
tubuh ❖ Hifa 5 Struktur Yang terlihat:
❖ Sporangium tubuh ❖ Hifa
❖ Spora ❖ Sporangium
❖ sporangiofor ❖ Spora
Yang tidak ❖ Sporangiofor
terlihat ❖ Kolumela
❖ Kolumela ( minyak imersi)
❖ Aphophysis Yang tidak terlihat
❖ Stolon ❖ Aphophysis
❖ Rhyziod ❖ Stolon
6 Susunan Berkumpul ❖ Rhyziod
7 Metode yang Secara langsung 6 Susunan Berkumpul
digunakan menggunakan 7 Metode Secara langsung
mikroskop yang menggunakan
digunakan mikroskop dan slide
kultur

6
Pada kedua video ini menggunakan jamur pada tempe yaitu Rhizopus oryzae. Video pertama
menggunakan miselium yang berwarna putih sedangkan video kedua menggunakan miselium yang
berwarna hitam. Miselium yang berwarna hitam merupakan miselium yang sudah matang dan siap
untuk menyebarkan sporanya sedangkan yang berawarn aputih belum matang. Pada video pertama
menggunakan perbesaran 40 kali. Pada perbesaran ini struktur dari jamur tidak terlalu jelas dan pada
saat menggunakan perbesaran 800 dan 1000 kali terlihat cukup jelas. Pada perbesaran ini terlihat hifa
dan spora yang masih berada dalam sporangium, sedangkan bagian tubuh lainnya tidak terlihat
dengan jelas

Pada video kedua terlihat struktur dari jamur Rhizopus oryzae. Sturktur tubuh yag terlihat
yaitu hifa, sporangiofor, sporangium dan sporanya. Perbesaran mikroskop yang digunakan pada
awalnya 40 kemudian 100 kali. Pada video 2 ini juga dilakukan isolasi slide kultur. Media yang
digunakan adalah PDA dan spora yang digunakan adalah spora yang sudah menghitam juga. Setelah
diinkubasi terlihat jamur yang tumbuh berwarna hitam pada cawan petri. Jamur ini tumbuh secara
berkumpul.

7
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan pada praktikum kali ini adalah

1. Bakteri merupakan makhluk hidup yang bersifat cosmopolitan.


2. Pada pengamatan bakteri, video pertama bakteri yang diisolasi merupakan jenis bakteri
negatif, dan pada video kedua termasuk dalam mikroorganisme gram positif.
3. Jamur merupakan organisme yang memiliki ciri-ciri khusus, yakni tidak berklorofil,
berbentuk talus, tubuh somatik berbentuk benang, dan bijinya berbentuk spora
4. Pada pengamatan jamur menggunakan jamur pada tempe,
5. Pada video pertama ,perbesaran struktur tidak terlalu jelas, pada saat perbesaran 800 dari
seribu kali terlihat cukup jelas.pada video kedua terlihat struktur dari jamur Rhizopus oryzae.
5.2 Saran

Saran pada praktikum kali ini adalah agar ditambahkan maksimal jumlah halaman laporan agar
praktukan dapat lebih rinci menuliskan hasil praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad. 2012. Jamur. Agriflo. Bogor

Asegab, Muad. 2011. Jamur Tiram, Jamur Merang, dan Jamur Kuping. Jakarta: PT Agromedia
Pustaka.

Brooks, G. F., Jawetz, E., Melnick, J. L., & Adelberg, E. A. (2010). Jawetz, Melnick, & Adelberg's
Medical Microbiology 25th ed. New York: McGraw Hill Medical.

Kenneth, T. 2012. The Bacterial Flora of Humans Todar's Online Textbook of Bacteriology.
Madison, Wisconsin.
Mahreni, Suhenry, S. 2011. Kinetika Pertumbuhan Sel Saccharomyces cerevisiae dalam Media
Tepung Kulit Pisang. Yogyakarta. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta.

Solomon, E.P., L.R Berg., and D.W Martin. 2011. Biology Ninth Edition. Brooks/Cole Cengage
Learning. USA.

Widiastutik, N., dan Alami, N.H. 2014. Isolasi dan Identifikasi Yeast dari Rhizosfer Rhizophora
mucronata Wonorejo. J. Sains dan Seni Pomits Vol. 3, No.1
Waluyo, L. 2011. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

Anda mungkin juga menyukai