Disusun Oleh:
ALDI RENALDY 1710516310003
FITRIA AZIZAH 1910516320009
NINDA AYU ARIANI 1910516220010
NISA HIDAYAH 1910516120007
Landasan Teori
Gelas merupakan salah satu jenis kemasan yang dapat digunakan untuk
mengemas produk pangan maupun non pangan. Kemasan gelas dapat berbentuk
botol, jar, jug, vial, carboy, tumbler dan ampul. Bentuk kemasan gelas yang
Kemasan ini dilengkapi dengan penutup yang mempunyai berbagai jenis juga
seperti, tutup nornal, vakum, tekanan, berulir, sumbat, mahkota dan twist of.
Kemasan gelas adalah kemasan yang cukup aman bagi lingkungan. Hal ini karena
gelas termasuk kemasan yang dapat digunakan lagi bahkan sampai 70 kali (Yani et
al, 2014).
Kemasan gelas terdiri dari oksida-oksida logam dan non logam yang bahan
baku pembuatannya terdiri dari Pasir silika (SiO2), Soda abu (Na2CO2) dengan
pembakaran pada suhu tinggi akan terbentuk Na 2O sehingga gelas tampak jernih
dan batu kapur yang berfungsi untuk memperkuat gelas. Selain itu juga terdapat
pecahan gelas (kaca) yang disebut cullet (calcin) yang berfungsi untuk
gelas untuk meningkatkan ketahanan dan kekerasan gelas. Borax oksida pada gelas
boraksilat seperti pyrex diperlukan agar gelas lebih tahan pada suhu tinggi. Bahan
terakhir yang digunakan adalah Na2SO4 atau As2O3 untuk menghaluskan dan
menjernihkan.
Untuk membuat kemasan gelas bersifat inert aatau tidak bereaksi dengan
terhadap benda padat, cair dan gas sehingga baik sebagai pelindung terhadap
kontaminasi bau dan cita rasa. Sifat-sifat ketahanan gelas dapat diawetkan dengan
cara memberi lapisan yang tidak bereaksi dengan gelas, misalnya minyak silikon,
oksida logam, lilin, resin, belerang dan polietilen. Walaupun mempunyai kekuatan
mekanik yang tinggi akan tetapi kemasan gelas mudah pecah (Yuyun dan Deli,
2011).
tekanan dari luar. Sifat seperti ini penting untuk pembotolan minumam
berkarbonasi. Daya tahan gelas dapat mencapai 1,5 × 105 Kg /cm2. Daya tahan ini
dipengaruhi oleh komposisi, ketebalan dan bentuk dari wadah gelas. Gelas
mempunyai sifat yang stabil, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang panjang
tanpa kerusakan. Jika sudah tidak digunakan lagi maka kemasan gelas dapat didaur
ulang kembali karena gelas merupakan produk berkelanjutan yang berarti dapat
didaur ulang tanpa batas waktu dan tidak ada kerugian dalam kuantitas (Shivsharan,
2014).
Tujuan
kemasan gelas yang digunakan untuk bahan pangan atau non pangan.
Cara Kerja
pengukuran pada:
• Warna Kemasan
• Bentuk Kemasan
bahan)
• Easy of Unpacking
• Easy of Resealing
Hasil Percobaan
Batas
Antara
Isi/ Penutu
Bentu Bahan Easy Kontur
Bahan Vol p Easy of Penggun
N Nama Warna k yang of permuka
Penutup Bah Ukuran dengan unpacki aan
o. Produk Kemasan Kemas Dikema reseali an
Kemasan an Bahan ng kemasan
an s ng kemasan
(ml) yang
Dikem
as
Diame Diame
Ting
ter ter
gi
Bawah Atas
(Cm)
(Cm) (Cm)
1. Morin Transpar Jars Logam
Selai 250 5,9 5,7 9,2 1,8 Agak Agak Mulus Bisa
an kacang g Cm Sulit sulit digunaka
atau n lagi
pasta
2. Minuman Transpar Borol Alumuni Minum 140 4,7 2,5 12,7 2,7 Mudah Muda Mulus Bisa
vitamin an um an Cm h tetapi digunaka
lemon Lunak vitamin ada n lagi
C bintik –
bintik
3. Saus Transpar Botol Logam Saos 195 4,9 2,5 18,7 2,5 Agak Agak Mulus Bisa
tiram an Cm Sulit Sulit digunaka
n lagi
4. Sambal/s Transpar Botol Plastik Saos 335 5,5 3,2 20,6 4,1 Mudah Muda Mulus Bisa
aos an Cm h digunaka
n lagi
5. Marjan Transpar Botol Aluminiu Sari 450 6,1 2,8 28,4 4,7 Mudah Muda Mulus Bisa
an m Lunak Buah Cm h digunaka
n lagi
Pembahasan
Gelas bukan benda padat, tapi benda cair dengan kekentalan yang sangat
tinggi dan bersifat termoplastis. Sifat fluida gelas bervariasi menurut suhu. Titik
lebur dan titik beku tidak diketahui,dan ini merupakan keadaan kaca.Bahan gelas
pasteurisasi atau sterilisasi. Gelas jenis pyrex tahan terhadap suhu tinggi.Umumnya
perbedaan antara suhu bagian luar dan bagian dalam gelas tidak boleh lebih dari
pecah tetapi gelas mempunyai kekuatan mekanik yang tinggi. Wadah gelas lebih
tahan terhadap kompresi dari dalam dibandingkan tekanan dari luar. Sifat seperti
ini penting untuk pembotolan minuman berkarbonasi. Daya tahan gelas dapat
mencapai 1,5 x 105kg/cm2. Daya tahan ini dipengaruhi oleh komposisi, ketebalan
Pada praktikum ini dilakukan terhadap 5 jenis kemasan gelas seperti yang
ada dalam tabel di atas. Lima jenis produk tersebut adalah Morin, minuman vitamin
lemon, saus tiram, sambal/saos dan marjan. Komponen- komponen yang diamati
antara lain warna kemasan, bahan kemasan, bahan penutup kemasan, bahan yang
dikemas, isi atau volume bahan, diameter bawah dan atas kemasan, tinggi kemasan,
kemasan.
dilakukan pada proses pembuatan wadah gelas. Warna bening bahan yang
produk dibuat berbeda-beda sesuai dengan fungsinya. Warna kemasan dari semua
produk yang diamati dari praktikum yaitu bening atau transparan. Warna bening
produk digunakan untuk yang tidak begitu berpengaruh pada cahaya yang
barrier terhadap benda padat, cair dan gas sehingga baik sebagai pelindung terhadap
kontaminasi bau dan cita rasa. Sifat-sifat ketahanan gelas dapat diawetkan dengan
cara memberi lapisan yang tidak bereaksi dengan gelas, misalnya minyak silikon,
oksida logam, lilin. Resin, belerang, polietilen. Wadah gelas memiliki berbagai
macam bentuk kemasan gelas. Salah satu bentuknya pada hasil praktikum kali ini
adalah produk Morin memiliki bentuk kemasan gelas berupa jars. Bentuk kemasan
lain yakni botol seperti pada produk minuman vitamin lemon, saus tiram,
sambal/saos dan marjan. Bentuk kemasan dari produk-produk yang diteliti diolah
dengan desain yang mampu menarik perhatian konsumen. Penutup kemasan yang
digunakan untuk menutup kemasan harus aman dan tidak bereaksi dengan produk
yang dikemas. Penutup kemasan yang terbuat dari logam terdapat karet di balik
Bahan yang dikemas dari kemasan gelas yaitu berwujud pasta, cair berupa
minuman, dan kental seperti saus dan sari buah. Dengan wujud tersebut, diameter
atas kemasan harus dibuat agar produk dapat keluar dengan mudah dari dalam
mempunyai masalah bila diameter atas botol berukuran kecil, karena produk di
dalamnya masih dapat keluar. Berbeda dengan produk dengan wujud pasta. Produk
ini harus dikemas dalam kemasan berdiameter besar, seperti kemasan selai atau
botol jar, dan kemasan balsam. Kemasan yang digunakan untuk mengemas produk
kekentalannya.
Yang perlu diperhatikan dalam memilih gelas sebagai kemasan antara lain
adalah easy of unpacking dan easy of resealing. Easy of unpacking berarti gelas
tersebut mudah mengeluarkan isinya sedangkan easy of resealing adalah gelas
mudah dituup kembali setelah digunakan. Dari data di atas ada beberapa gelas yang
mudah dibuka dan ditutup kembali dan ada yang agak sulit. Gelas yang mudah
dibuka dan ditutup umumnya gelas yang berfungsi untuk kemasan makanan. Untuk
gelas yang tidak mudah dibuka atau ditutup biasanya digunakan sebagai kemasan
menghindarkan produk terkena penutup. Selain itu, batas antara produk dengan
mudah, sedang atau agak sulit dan sulit. Golongan mudah yaitu kemudahan
membuka tutup kemasan seperti kemasan Marjan. Membuka tutup kemasan Marjan
yaitu hanya dengan memutar tutup kemasan hingga terlepas dari gelang
pengikatnya. Golongan sedang atau agak sulit yaitu tutup kemasan Morin.
Kontur dari kemasan gelas yaitu mulus dan bertekstur bintik-bintik kecil.
Kontur permukaan kemasan adalah untuk membuat kemasan terlihat unik dan
adalah kemasan yang dapat digunakan kembali untuk mengemas produk yang
sama. Kemasan ditarik lagi oleh perusahaan yang memproduksi produk, seperti
Marjan. Selain ditarik kembali oleh perusahaan, kemasan juga dapat digunakan
untuk keperluan lainnya, yaitu sebagai tempat untuk menyimpan sesuatu yang
Kesimpulan
Gelas merupakan kemasan yang memiliki sifat mekanis yang sangat baik. Namun tidak
memungkinkan juga kemasan gelas terhindar dari kerusakan dan kecacatan. Kerusakan pada gelas
umumnya di sebabkan oleh kesalahan pada peoduksi atau penyimpanannya yang kurang baik.
Head space pada gelas memiliki fungai vakum yang sangat baik untuk memberi ruang uap air
dan gas serta pada saat gelas memuai. Dimensi gelas berkaitan dengan jenis produk yang dapat di
kemasnya. Gelas memiliki ketahanan suhu tinggi yang lebih baik di bandingkan kemasan plastik
PET.
Saran
asan cacat beredar dipasaran serta harus disimpan dengan sebaik mungkinuntuk m
Scientific Innovation.
Yuyun. dan Deli. G. 2011. Cerdas Mengemas Produk Makanan dan Minuman.
Yani. M., Endang. W, dan Noviana. W. 2014. Penelitian Dasar Hidup Botol Gelas
166-178.