Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN


Kemasan Kertas

Disusun Oleh :
ALDI RENALDY 1710516310003
FITRIA AZIZAH 1910516320009
NINDA AYU ARIANI 1910516220010

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERTANIAN
BANJARBARU
2021
PENDAHULUAN

Landasan Teori

Kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat yang dikemas
dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya. Adanya kemasan yang dapat
membantu mencegah/mengurangi kerusakan, melindungi bahan yang ada di dalamnya dari
pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan dan getaran. Dari segi promosi
kemasan berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Bahan kemasan yang umum
untuk pengemasan produk hasil pertanian untuk tujuan pengangkutan atau distribusi adalah
kayu, serat goni, plastik, kertas dan gelombang karton (Mimi. 2002).
Teknologi pengemasan berkembang pesat sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan peradaban manusia. Revolusiindustri yang telah mengubah tatanan hidup
manusia ke arah kehidupanyang lebih modern, telah pula mengubah teknologi kemasan
hinggamencakup aspek perlindungan pangan (mutu nutrisi, cita rasa, kontaminasidan penyebab
kerusakan pangan) dan aspek pemasaran (mempertahankanmutu, memperbaiki tampilan,
identifikasi produk, informasi komposisi dan promosi) (Dewi, 2010)
Didalam pengemasan bahan pangan terdapat dua macam wadah, yaitu wadah utama
atau wadah yang langsung berhubungan dengan bahan pangan dan wadah kedua atau wadah
yang tidak langsung berhubungan dengan bahan pangan. Wadah utama harus bersifat non
toksik dan inert sehingga tidak terjadi reaksi kimia yang dapat menyebabkan perubahan warna,
flavour dan perubahan lainnya. Selain itu, untuk wadah utama biasanya diperlukan syaratsyarat
tertentu bergantung pada jenis makanannya, misalnya melindungi makanan dari kontaminasi,
melindungi kandungan air dan lemaknya, mencegah masuknya bau dan gas, melindungi
makanan dari sinar matahari, tahan terhadap tekanan atau benturan dan transparan (Winarno,
1983).
Kemasan kertas yang berupa kemasan fleksibel adalah kertas kraft, kertas glasin dan
kertas lilin. Wadah- wadah kertas kaku terdapat dalam bentuk karton, kotak dan box yang
terbuat dari paper board , kertas laminasi, corrugated board dan berbagai jenis board dari kertas
khusus. Kemasan kertas bisa berfungsi sebagai kemasan primer yang kontak langsung dengan
produk atau sebagai kemaasan sekunder, tersier bahkan kuartener yang pada pokonya adalah
berfungsi melindungi produk dari kerusakan.
Gramatur kertas mempengaruhi semua sifat-sifat kertas. Dalam hal ini yang terpenting
adalah membedakan antara variasi yang disebabkan oleh berat atau gramatur dan variasi yang
disebabkan oleh perbedaan yang memang ada pada kertas. Pada pengukuran gramatur kertas
pengaruh yang mungkin disebabkan oleh kadar air sangat kecil karena kertas telah dikondisikan
dengan kelembaban tertentu sehingga kandungan air dalam kertas homogen.

Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengenal berbagai jenis kertas, jenis kemasan kertas bentuk
karton.

2. Mahasiswa dapat mengetahui sifat-sifat kertas.


TATA CARA PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Selasa, 23 Februari 2021, lab analisis kimia dan lingkungan industri Universitas
Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah kertas glasin, karton lipat, jangka sorong, penggaris dan
timbangan.

Prosedur Kerja

1. Identifikasi Jenis Kertas


Identifikasi masing-masing contoh jenis kertas, karton dan box serta fungsi kemasan
berdasarkan kontak kemasan dengan produk.

2. Penentuan Gramatur
Gramatur adalah nilai yang menunjukkan bobot bahan per satuan luas bahan (g/m 2),
sedangkan densitas atau bobot jenis adalah nilai yang menunjukkan bobot bahan per satuan
volume (g/m3). Gramatur kertas dipengaruhi kadar air kertas. Keragaman gramatur,
ketebalan dan rapat massa memiliki implikasi yang erat, ketiga faktor tersebut berpengaruh
terhadap sifat lembaran kertas, selain itu pengaruh komposisi pulp serat pendek dan panjang
akan mempengaruhi kerapatan lembaran dan ketebalan kertas.
Untuk penentuan gramatur dan densitas bahan kemasan kertas digunakan bahan berukuran
10 x 10 cm. Gramatur ditentukan dengan menimbang contoh bahan dan membagi bobot
dengan luasannya melalui persamaan :
Gramatur (g/m2) = bobot contoh (g) x 10000 cm2.

100 cm2 1 m2
3. Penentuan Daya Serap Kertas terhadap Air
Penyerapan air oleh kertas sangat ditentukan oleh sizer maupun filler yang ditambahkan
untuk memberikan ketahanan resistensi terhadap cairan. Internal sizer untuk memberikan
ketahanan penetrasi cairan pada kertas sedangkan surface sizer adalah penggunaan bahan
berselaput tipis.
Cara kerja : contoh kertas dengan diameter 10 cm ditimbang bobot awalnya. Kemudian
direndam pada air 100 ml selama 10 menit. Kemudian contoh uji dikering anginkan dan
ditimbang kembali beratnya. Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah air yang diserap
oleh kertas per satuan luas (g/m2.menit) pengujian dilakukan sebanyak 2 kali ulangan.
4. Ketahanan kertas terhadap minyak
Uji ini banyak dipakai untuk membedakan daya penetrasi minyak dari masing-
masing bahan pengemas terutama yang digunakan untuk mengemas bahan pangan
berminyak seperti “grease proof paper” dan glasine paper. Bahan dan alat : Segala
macam kertas yang dipakai untuk mengemas (kertas roti, kertas minyak, dan kertas
nasi), Pasir halus 20 mesh dan minyak goreng : stop watch, plat kaca Prosedur : Taruh
kertas stensil (kertas buram) di atas plat kaca, letakkan bahan pengemas masing-masing
berukuran 5 x 5 cm , tuangkan pasir halus, ratakan dengan ketinggian + 0,5 cm ke atas
masing-masing kertas, kemudian tuangkan ke atas masing-masing bahan 1 ml minyak
goreng dengan cepat dengan menggunakan pipet tetes.. Amati, sampai kelihatan ada
titik minyak pada kertas stensil. Catat waktu penetrasinya.

5. Pembuatan Pola Karton Lipat


Buka karton dan gambarkan pola lipat pada karton. Bagian lipatan digambarkan
dengan garis putus-putus.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil Percobaan

1. Identifikasi Jenis Kertas

No. Nama Produk Jenis Kertas Fungsi Kemasan


(kemasan) Berdasarkan
Kontak Kemasan
1. Bungkus Nasi Kertas Glasin Kemasan Primer

2. Kotak The Karton Lipat Kemasan Sekunder

3. Kotak Nasi Karton Lipat Kemasan Sekunder

2. Gramatur

No. Nama Produk Berat Luas Gramatur (g/m2)


Sampel Sampel

1. Bungkus Nasi 1,22 g 10x10 cm 112


2. Kotak Teh 3,11 g 10x10 cm 311
3. Kotak Nasi 4,12 g 10x10 cm 412

bobot contoh (g) 10.000 cm2


Perhitungan Gramatur (g/m2) = x
100 cm2 1 m2

1,22 10.000 cm2


Gramatur Kertas Minyak = x = 112 g/m2
100 cm2 1 m2

3,11 10.000 cm2


Gramatur Kotak Teh = 100 cm2 x = 311 g/m2
1 m2

4,12 10.000 cm2


Gramatur kotak Nasi = 100 cm2 x = 412 g/m2
1 m2
3. Daya Serap Kemasan

No. Nama Produk Berat Awal Berat Akhir Jumlah air


yang
diserapkan

I II I II I II
1. Bungkus Nasi 0,816 0,815 1,0645 1,1313 0,2485 0,3163

2. Kotak Teh 2,297 2,297 4,9274 2,9375 2,6304 0,6405

3. Kotak Nasi 2,247 2,247 6,0190 5,442 3,772 3,195

4. Ketahanan Kertas Terhadap Minyak

No. Jenis Kertas Waktu (menit) Rata –


rata
I II III
1. Kertas minyak 13,05 12 13,45 12,83

2. Bungkus Nasi 9,02 11,20 10,50 19,24

5. Pembuatan Pola Karton Lipat

No. Nama Prodok Gambar Pola Lipat


(kemasan karton)

1. Kotak The
2. Kotak Nasi

Pembahasan

Kertas di industri pangan pada umumya digunakan sebagai pembungkus dan pengemas.
Kertas yang banyak digunakan yaitu kertas kraft, kertas manila, kertas glassin, kertas tahan
lemak, kertas anti tonish, kertas permanen, keras pouch, kertas tissue, kertas krep, kertas lilin,
dan kertas tahan basah. Kertas dapat digunakan sebagai kantong, amplop, pengemas produk
yang akan didistribusikan, dan mengemas produk farmasi. Kemasan kertas digunakan karena
dapat menjaga flavour pada produk pangan dan dapat didekorasi (Rahmawati, 2013).
Pada praktikum yang dilaksanakan berbagai macam kemasan dari kertas yaitu
identifikasi jenis, daya serap, gramatur, densitas dan pola yang ada pada kemasan pangan.
Kemasan yang dilakukan untuk identifikasi jenis kertas yaitu kemasan kertas bungkus nasi,
kotak teh gunung satria, dan kotak nasi. Dari pengamatan tersebut dapat diketahui bahwa kertas
bungkus nasi merupakan kertas jenis glasin yang tahan tehadap minyak dan lemak dengan
permukaan seperti gelas namun transparan yang tidak tahan terhadap air. kertas glasin sangat
cocok untuk kemasan atau pembungkus nasi karena apabila nasi tersebut bercampur dengan
lauk dan pauk yang mengandung minyak dan lemak kemasan tersebut tidak akan rusak. Kotak
teh gunung satria dan kotak nasi merupakan kertas jenis karton lipat yang banyak digunakan
sebagai kemasan sekunder yaitu kemasan yang tidak kontak langsung dengan produk.
Pada praktikum yang telah dilaksanakan yaitu gramatur dilakukan perhitungan dimana
kemasan yang dilakukan pengamatan adalah kertas bungkus nasi, kotak teh gunung satria, dan
kotak nasi. Penentuan gramatur kertas akan sangat berguna untuk menentukan kekuatan fisik
kertas. Hasil gramatur yang didapatkan menunjukkan bahwa nilai gramatur yang paling tinggi
adalah pada kemasan kotak nasi sedangkan gramatur yang paling rendah pada kemasan kertas
bungkus nasi. Gramatur merupakan nilai yang menunjukkan bobot bahan persatuan luas bahan,
dimana semakin tinggi nilai berat sampel kemasan maka semakin tinggi pula nilai gramaturnya.
Nilai gramatur yang paling tinggi yaitu pada kotak nasi dapat diartikan kotak nasi memiliki
kekuatan fisik kertas yang tinggi, kotak nasi dapat melindungi produk di dalamnya dengan
baik.
Selanjutnya adalah penentuan daya serap kertas terhadap air. Daya serap adalah
kemampuan suatu bahan untuk menampung air. Berdasarkan hasil penngamatan bahan yang
mudah menyerap air adalah kertas dari jenis karton, sedangkan dari jenis glasin relatif tidak
menyerap air. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan metode sizing (sizer). Sizing umumnya
digunakan untuk memberikan ketahanan resistensi air. Sizer adalah bahan penolong yang
ditambhkan sebelum atau sesudah pembentukan lembaran kertas yang ditujukan terutama
untuk meningkatkan ketahanan kertas terhadap cairan. Menurut Casey (1981) berdasarkan
pemberian sizer dapat dibedakan dua macam, yaitu internal sizer dan surface sizer. Internal
sizer merupakan proses untuk memberikan ketahanan penetrasi cairan pada kertas dengan
memberikan bahan tambahan internal yang basah. Surface sizer umumnya merupakan
penggunaan bahan berselaput tipis seperti tepung, getah dan polimer sintetis.
Dalam uji ketahanan kertas terhadap minyak ini diperoleh hasil bahwa kemasan karton
dari adalah kertas minyak yang daya serap tahan terhadap minyaknya tinggi, sedangkan daya
tahan terhadap minyak yang paling rendah terdapat pada kertas bungkus nasi. Pada uji
pembuatan pola karton lipat dapat dilakukan dengan cara membuka karton (kemasan) tersebut
semua bagian dan dilihat bagian lipatan yang ada kemudian digambar dengan garis putus-putus
pada setiap lipatan yang ada. Pada uji pembuatan pola karton lipat ini, digunakan kotak teh
gunung satria dan kotak nasi. Setiap kemasan kotak memiliki pola yang berbeda-beda.
SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Kemasan kertas terdiri dari beberapa jenis antara lain kemasan karton, kertas kraft dan

kemasan glasin.

2. Kemasan karton memiliki nilai gramatur yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan

kertas glasin.

3. Nilai gramatur pada kertas menentukan kekuatan fisik kertas.

4. Ketahanan kertas terhadap minyak pada kertas bungkus nasi lebih rendah jika

dibandingkan dengan kertas minyak.

5. Pola kemasan yang digunakan menyesuaikan bentuk serta jenis bahan yang akan

dikemas.

Saran

Tidak ada saran pada praktikum kali ini.


DAFTAR PUSTAKA

Casey, J.P. 1981. Pulp and Paper, vol.II Second Ed. International Publisher
Inc. NewYork

Dewi Anggriani, dkk. 2010. Identifikasi Kemasan Pangan. Supervisor Jaminan Mutu Pangan.
Institut Pertanian Bogor.

Nurminah, Mimi. 2002. Sifat Kemasan Plastik dan Kertas Serta Pengaruh Terhadap Makanan.
Fakultas Pertanian. Universitas Sumatra Utara.

Rahmawati, F. 2013. Pengemasan Dan Pelebelan. Universitas Negeri Yogyakarta.


Yogyakarta.

Winarno, F.G. 1983. Gizi Pangan, Teknologi dan Konsumsi. Gramedia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai