Anda di halaman 1dari 5

Narita Susanty/240210070046

kelompok 8
Hasil Pengamatan

a. Deskripsi

Kertas Sebelum Sesudah


Warna Kehalusan Transparan Warna Kehalusan Transparan
Kertas Minyak kuning Halus +++ ++ Kuning + Halus ++ +++++
Kertas Roti Abu- Halus +++ ++ Abu-abu Halus ++
abu ++ ++ +++
Kertas Stensil Abu- Agak + Abu-abu Halus + +
abu ++ kasar +++

b. Waktu Penetrasi Terpentin

Ulangan Waktu penetrasi (detik)


Kertas Kertas roti
Kasar Halus
minyak
1 7 20 17
2 10 18 15
3 6
Rata-rata 7,67 19 16
Maksimal 10 20 17
minimum 6 18 15

Pembahasan

Kertas   memiliki   banyak   jenis,   dan   dari   tiap   jenis   yang   ada   masing­masing 

memiliki   kegunaan   dan   sifat­sifat   yang   berbeda.   Pada   praktikum   ini   dilakukan   uji 
ketajanan kertas terhadap minyak atau biasa disebut  Terpentine Test. Uji ini dilakukan 

terhadap dua sampel yaitu kertas minyak dan kertas roti, pada akhirnya akan ditentukan 

kertas mana yang lebih tahan terhadap minyak. Terpentine test sendiri adalah dilakukan 

untuk menguji daya penetrasi minyak dari masing­masing sampel yaitu bahan pengemas 

(umumnya primer). Daya penetrasi adalah kemampuan suatu fluida (minyak) untuk dapat 

mengisi  pori­pori   suatu   kertas,  sedangkan arti dari penetrasi minyak itu sendiri yang
biasa disingkat IGT adalah besaran yang menyatakan sifat penyerapan kertas dan karton
terhadap zat cair standar, dihitung berdasarkan kebalikan panjang hasil cetakan pada jalur
uji, dinyatakan dalam satuan 1000/nm, diukur menggunakan alat uji cetak IGT pada
kondisi standard (Anonim, 2007). Tidak semua kertas tahan terhadap minyak, biasanya
kertas yang diuji adalah kertas yang sudah diketahui memiliki paling tidak sedikit
ketahanan terhadap minyak.
Kertas yang termasuk tahan minyak adalah golongan seperti grease proof paper
(kertas tahan minyak) dan glassine paper(kertas glasin). Menurut Dr.Ir.H.Tri Susanto
Mapp Sc,PhD, cirri dari kertas glassine adalah Mempunyai daya tahan yang baik
terhadap udara dan lemak, dan secara umum warnanya transparan dan permukaannya
halus dan mengkilat. Dari definisi tersebut dapat dilihat bahwa kertas minyak memiliki
ciri tersebut. Pada hasil pengamatan kertas minyak tergolong transparan dan sangat halus
melebihi sampel yang lainnya sehingga dapat disimpulkan bahwa kertas minyak
tergolong glassine paper. Kertas glassine biasa digunakan untuk mengemas makanan,
pengemas primer, hiasan dsb. Sedangkan grease proof paper biasanya digunakan untuk
pengemas bahan pangan yang berminyak seperti dairy products, makanan cepa saji, tas
kertas, permen, dsb. Sebenarnya kedua kertas ini ada dalam satu golongan, yang
membedakan hanya cirri fisik dan kegunaannya saja. Keunggulan kedua kertas ini sama

yaitu kemampuannya   untuk   menolak   air,   uap   air,   dan   bau;   serta   kekuatan   melawan 

minyak atau lemak (Anonim, 2003). Pada hasil pengamatan dapat dilihat ciri dari kertas
roti yang halus dan transparan walau tidak sama seperti kertas minyak. Kertas ini lebih
sedikit buram dan memiliki dua sisi yaitu yang halus dan kasar. Kertas roti tergolong
grease proof paper.
Praktikum ini dilakukan dengan menyiapkan gelas ukur, dan kedua sample yang
sudah dipotong sebesar gelas ukur. Kemudian ke dalam gelas ukur dimasukan kertas
stensil ditumpuk dengan sample (kertas minyak atau roti) dan ditutupi pasir sebanyak 0,5
cm, lalu ditetesi minyak terpentin sebanyak 20 tetes atau setara 1 ml. Waktu yang
dibutuhkan sampai minyak terpentin tampak pada kertas stensil dicatat. Waktu tersebut
adalah waktu penetrasi minyak tersebut menembus kertas (sample). Minyak terpentin
adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan cara penyulingan uap getah Tusam (Pinus
sp.) dengan senyawa utamanya yaitu alpha pinene. Penggunaan kertas stensil hanya
sebagai media untuk mengetahui kapan penetrasi awal minyak menembus sample.
Pemilihan kertas stensil karena selain murah juga karena kuat dan warnanya jelas
sehingga mudah untuk diamati. Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa waktu yang
dibutuhkan minyak untuk berpenetrasi
1
Kesimpulan

- Pengemasan sendiri adalah suatu usaha yang bertujun untuk melindungi bahan
pangan dari penyebab-penyebab kerusakan baik fisik, kimia, biologis maupun
mekanis sehingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dan
menarik.
- kertas banyak jenisnya termasuk warna, tebal, kehalusan, dll yang sangat
memperngaruhi sifatnya terutama untuk bahan pangan.
- pengukuran menggunakan mikrometer lebih akurat jika dibandingkan pengukuran
dengan menggunakan jangka sorong.
- Ketebalan kertas ini dipengaruhi oleh tekanan yang diberikan pada kertas saat
pembuatan kertas tersebut dan juga dipengaruhi oleh komposisi dan metode
pembuatan kertas
- keragaman   dalam   gramatur   mengindikasikan   pada   fluktuasi   pemakaian   bahan 

baku kertas per satuan luas.
- Secara teknis rapat massa mempunyai hubungan dengan daya ikatan antara serat
dan derajat fibrilissasi serap pulp yang nantinya berpengaruh pada saat
pencetakan (opasitas cetak)
Daftar Pustaka

Anonim. 2007. Kertas. Avaible at http://id.wikipedia.org/wiki/Kertas (diakses tanggal 1


Maret 2009)

Mimi Nurminah. 2002. Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan Kertas
Serta Pengaruhnya terhadap Bahan yang dikemas. Avaible at
http://www.iptek.net.id/ind/?ch=jsti&id=173 (diakses tanggal 28 Februari 2009)

Buckle,K.A, dkk,1985.Ilmu Pangan. Penerjemah Hari Purnomo dan Adion. UI-Press,


Jakarta.

www.mesinpacking.com/pembungkus_dan_pengemas_kertas.pdf
PEMBUNGKUS / PENGEMAS KERTAS

digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/jdkv/2003/jiunkpe-ns-s1-2003-42499006-
6843-kosmetik-chapter2.pdf
Studi Komparatif Desain Kemasan

www.depperin.go.id/asp/pelatihan_ikm/kemasan/kemasan.pdf
Pelatihan Kemasan

Anda mungkin juga menyukai