MIKOLOGI
“IDENTIFIKASI JAMUR”
NIM : 2105008
Kelas : 3B
2023/2024
DAFTAR ISI
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Dasar Teori
Jamur dilingkungan dapat tumbuh dimana saia sehingga jamur disebut
makhluk hidup yang kosmopolit. Jamur dapat hidup pada tanah, makanan
dan bahkan organ tubuh makhluk hidup lainnya. Untuk memisahkan
(isolasi) jamur dengan lingkungan, maka dilaboratorium digunakan
medium yang sesuai untuk pertumbuhan jamur. Medium dapat digunakan
untuk isolai, kultur, perbanyakan,penghitungan dan penguilan sifat-sifat
fisiologis jamur. Pembiakan jamur di laboratorium memerlukan medium
vang berisi zat hara/nutrisi dan lingkungan yang sesuai bagi jamur.
Beberapa medium yang umum digunakan dilaboratorium antara lain :
1. Potato Dextrose Agar (PDA)
2. Sabouraud Dextrosa Agar (SDA)
3. Czapek's Agar
4. Malt Extract Agar (MEA)
5. Yeast Extract Agar (YEA)
a. Medium PDA (Potato Dextrosa Agar)
Medium PDA merupakan medium yang paling umum digunakan untuk
pertumbuhan jamur dilaboratorium. Medium ini terdiri dari dekstrosa, sari
kentang dan agar.
2
1) Mycological peptone 10 g,
2) Glucose 40 g,
3) dan Agar 15 g.
c. Czapek Agar
Medium in merupakan medium semisintetik yang mengandung atrium
nitrat sebagai salahs atu sumber nitrogen. Meium in digunakan untuk
budidaya jamur.
Media ini juga bisa digunakan untuk produksi klamidospora oleh Candida
albicans.
Czapek agar mendukung pertumbuhan untuk semua jenis jamur saprofit.
Komposisi Czapek Agar terdiri dari : Sukrosa, sodium nitrat, dipotassium
phosphate, Magnesium sulphate, Potassium chloride, Ferrous sulphate,
dan agar.
D. . Prosedur kerja
1. Timbanglah masing-masing medium sesuai dengan yang dibutuhkan
dengan neraca analitik
2. Siapkan erlenmeyer yang berisi akuades kemudian masukkan medium
ke dalam
Erlenmeyer dan aduk merata
3. Panaskan Erlenmeyer yang sudah berisi media dan aduk di atas hotplate
3
4. Setelah selesai sampai muncul gelembung angkat dan tutup erlenmeyer
untuk disterilkan menggubakan autoclave.
E. Hasil Pengamatan
Gambar Medium
F. KESIMPULAN
A. Tujuan pratikum
1. Untuk melihat dan mengetahui bagian-bagian jamur secara mikroskopis
2. Untuk mengetahui perbedaan jamur secara makroskopis
a. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui jenis fungi kontaminan udara melalui isolasi dan
identifikasi bentuk makroskopis serta mikroskopis fungi dari udara.
2. Untuk mengetahui jenis fungi kontaminan tanah melalui isolasi dan
identifikasi bentuk makroskopis serta mikroskopis fungi dari tanah
3. Untuk mengetahui jenis fungi kontaminan makanan melalui isolasi dan
identifikasi bentuk makroskopis serta mikroskopis fungi dari makanan
b. Dasar Teori
Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar fungi hidup di
tempat yang lembap. Habitat fungi berada di darat (terestrial) seperti tanah dan di
tempat lembap lainnya. Meskipun demikian banyak pula fungi yang hidup pada
organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di air tawar. Fungi juga dapat
hidup di lingkungan yang asam, dan di lingkungan dengan konsentrasi gula
tinggi. Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme
lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Untuk memperoleh
makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa da
miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena
4
jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang
menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua
zat itu diperoleh dari lingkungannya.
B. Dasar teori
Keputihan dibagi menjadi dua jenis yaitu keputihan normal (fisiologis) dan
keputihan abnormal (patologis). Keputihan patologis disebabkan oleh infeksi
jamur Candida albicans (vulvovaginal candidiasis) dan bakteri Gardnerella
vaginalis (bacterial vaginosis).
5
BAB III
PELAKSANAAN PRATIKUM
6
Alat
Cawan Petri steril, Ose jarum/ose bulat, Lampu spirtus, Gelas
objek dan gelas penutup (cover glass), Pipet tetes, Mikroskop,
Tissue lense, Erlenmeyer, Pisau dan scapel, Pinset.
7
Sterilkan objek glass diatas api
Teteskan LCB pada objek glass 1 tetes
Pijarkan ose pada api dan tunggu sampai dingin
Ambil hifa fungi yang tumbuh pada bahan makanan (roti,
tempe, nasi)
Letakkan pada LCB yang telah diteteskan dan ratakan
Tutup dengan cover glass secara perlahan agar tidak
menimbulkan gelembung udara
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 40x
8
Siapkan objek glass dan panaskan di atas api
Teteskan KOH 10% pada objek glass
Ambil kerokan kuku dan letakkan diatas tetesan KOH 10%
lalu tutup dengan cover glass
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 40x
b. Makroskopis
Siapkan media SDA yang sudah padat
Rendam potongan kuku di KOH 10%
Ambil kerokan kuku dan tanampada media SDA
Bungkus dan inkubasi selama 5-7 hari pada suhu 30℃
b. Makroskopis
Siapkan media SDA yang sudah padat
Pijarkan pinset diatas api
Ambil kerokan kulit dengan pinset
Tanam pada media SDA
Bungkus dan inkubasi selama 5-7 hari pada suhu 30℃
b. Makroskopis
9
Masukkan keputihan ke dalam tabung yang berisi aquades
steril untuk pengenceran, homogenkan
Tuang larutan pengenceran tersebut ke cawan petri steril
Tambahkan media SDA ke dalam cawan petri tersebut,
homogenkan
Tunggu sampai memadat
Bungkus dan inkubasi pada suhu 30℃ selama 5-7 hari
10
BAB IV
Pada nasi
Pada roti
11
Pada tanah
Pada kuku
Mikroskopis
Pada tempe
Pada roti
12
Pada nasi
Pada kulit
Pada keputihan
Pada rambut
13
Pada tanah
Pada kuku
14
Isolasi jamur udara
15
Isolasi jamur tempe
Pengamatan lansung
16
4.5 identifikasi mikosis superfisial (ketombe/kurap/kutu air)
pengamatan lansung
17
BAB V
5.1 Kesimpulan
Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar
fungi hidup di tempat yang lembab. Habitat fungi berada didarat
seperti tanah dan di tempat lembab lainnya. Koloni yang
ditemukan pada identifikasi jamur tanah yaitu Bentuk spora bulat,
tidak bersekat, sporangium.
5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum yaitu agar alat yang digunakan lebih
diperbaru lebih di tingkatkan, agar praktikan bish mengamati jamur dengan baik.
18
Sangat tidak efektif jika yang berfungsi hanya satu mikroskop itu berarti hanya satu
praktikan yang melakukan pengamatan membuat tujuan praktikum tidak berjalan
baik yaitu hanya orang mengamati objek yang tau tentang praktikum itu serta listrik
juga lebih di perbaiki karena sangat mengganggu jalannya praktikum membuat
pengambilan data juga terbengkalai menyebabkan beberapa kesalahan yang tidak
sesuai lagi dengan literatur.
Adapun saran untuk asisten agar kiranya selalu mendampingi
praktikan jika terjadi kesalahan pada percobaan asisten bisah memberitahukan sebab
ilmu asisten sangat diperlukan dalam praktikum ini, karena pengalaman-pengalaman
dari asisten yang bisah menambah ilmu untuk praktikan. Praktikanpun mampu
melakukan percobaan sesuai dengan literatur yang ada. Berhubung juga pada
praktikum pengamatan jamur terjadi masalah akibat sesuatu dan lain hal
menvebabkan praktikun sedikit terganggu karena padanya praktikan yang berada di
ruangan. Asisten diharapkan mengatur pratikum yang dilakukan agar supaya semua
praktium bisa melakukan percobaan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Millenia, L. (2021). IDENTIFIKASI JAMUR Aspergillus sp. PADA ROTI TAWAR YANG
DIGUNAKAN OLEH PEDAGANG ROTI BAKAR DI ALUN-ALUN
KARANGANYAR (Doctoral dissertation, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional).
19
20