Anda di halaman 1dari 4

IDENTIFIKASI JAMUR KONTAMINAN

Identitas Sampel : Sampel buah jeruk busuk

I. TUJUAN mikologi

Untuk mengetahui morfologi jamur kontaminan yang dilihat secara makroskopis


dan mikroskopis

II. ALAT DAN BAHAN


A. Alat B. Bahan
1. Mikroskop 1. Buah jeruk busuk
2. Alkohol mikroskop 2. Preparat jamur buah jeruk
3. KOH 3. Media PDA
4. Pembakar spirtus
5. Ohse

III. CARA KERJA

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Mengambil jamur pada kulit jeruk yang busuk dengan menggunakan ohse atau
selotip
3. Meneteskan 1 tetes KOH diatas obyek glass
4. Meletakkan diatas obyek glass atau menempelkan selotip pada obyek glass
5. Meletakkan preparat dimeja mikroskop
6. Mencari fokus preparat
7. Mengamati parasit yang dicari dengan lensa obyektif 10x atau dengan lensa
obyektif 40x
8. Mengambil jamur pada kulit jeruk yang busuk dengan menggunakan ohse
9. Menginokulasikan pada media PDA
10. Memasukan media PDA pada oven
11. Mengamati ciri khas dan morfologinya
12. Menggambar dan menuliskan dibuku laporan
IV. HASIL

a. Makroskopis

a. Jenis koloni : khamis


b. Bentuk koloni : bulat kecil
c. Warna koloni : putih kekuningan
d. Panjang koloni :-
e. Inti koloni : ada
f. Elevasi koloni :datar
g. Margin : irregular

b. Mikroskopis

a. Jenis hifa : hifa semu


b. Bentuk hifa : pseudohifa
c. Sekat hifa : hifa bersekat
d. Karakteristik : berbentuk seperti kipas
e. Makroconidia :-
f. Mikroconidia :-
g. Gambar

V. KESIMPULAN

Pada pengamatan yang dilakukan dalam preparat laboratorium di temuakan


khamir

VI. PEMBAHASAN

2 Lab Parasitologi Stikes Nasional


Khamir adalah mikroorganisme eukariot yang diklasifikasikan dalam kingdom Fungi,
dengan 1.500 species yang telah mampu dideskripsikan(diperkirakan 1% dari seluruh
spesies fungi).Khamir adalah mikroorganisme uniseluler, walaupun beberapa spesies
mampu menjadi multiseluler melalui pembentukan benang dari sel-sel budding tersambung
yang dikenal sebagai hifa semu(pseudohyphae), seperti yang terlihat pada beberapa
mulia kapang.Ukuran kapang bervariasi tergantung spesies, umumnya
memiliki diameter 3–4 µm,namun beberapa jenis khamir mampu mencapai ukuran
semakin 40 µm.Beberapa mulia khamir bereproduksi secara aseksual dengan mitosis, dan
dengan pembelahan sel asimetris yang dinamakan budding.

Khamir yang sangat umum dipergunakan adalah Saccharomyces cerevisiae, yang


dimanfaatkan untuk produksi anggur, roti, tape, dan bir sejak ribuan tahun yang silam
dalam wujud ragi. Saccharomyces cerevisiae mampu
mengkonversi karbohidrat menjadi karbon dioksida dan alkohol melalui babak fermentasi,
karbon dioksida dipergunakan dalam babak pembuatan roti (baking) dan alkohol dalam
minuman beralkohol. Saccharomyces cerevisiae juga adalah organisme model penting
dalam penelitian biologi sel modern, dan juga salah satu mikroorganisme eukariot yang
sangat sering diteliti secara menyeluruh. Peneliti menggunakannya untuk mendapatkan
informasi tentang biologi sel eukariot dan terutama biologi manusia.Spesies khamir lainnya
seperti Candida albicans adalah patogen oportunistik dan mampu
mengakibatkan infeksi pada manusia (kandidiasis) . Khamir juga mampu dipergunakan
untuk menghasilkan listrik dalam microbial fuel cell, dan menghasilkan etanol untuk
industri biofuel

Khamir adalah chemoorganotroph karena menggunakan senyawa organik sebagai sumber


energi dan tidak membutuhkan cahaya matahari untuk pertumbuhannya. Beberapa mulia
karbon diperoleh dari gula heksosa seperti glukosa dan fruktosa, atau disakarida
seperti sukrosa dan maltosa. Beberapa spesies mampu memetabolisme gula pentosa seperti
ribosa,[16] alkohol, dan asam organik. Spesies khamir hadir yang membutuhkan oksigen
untuk respirasi seluler aerobik (aerob obligat) atau anaerobik, namun juga mampu
menghasilkan energi secara aerobik (anaerob fakultatif). Tidak seperti bakteri, belum hadir
spesies khamir yang hanya mampu tumbuh secara anaerob (anaerob obligat). Khamir

3 Lab Parasitologi Stikes Nasional


tumbuh dengan adil pada sekeliling yang terkait pH netral atau sedikit asam. Suhu optimal
pertumbuhan khamir bervariasi antar spesies . Sebagai contoh, Leucosporidium
frigidum mampu bertumbuh pada −2 sampai 20 °C (28 to 68 °F), Saccharomyces
telluris pada 5 sampai 35 °C (41 to 95 °F), dan Candida slooffi pada 28 sampai 45 °C (82
to 113 °F).Sel mampu tetap bertahan hidup masa dibekukan dalam kondisi tertentu, namun
dengan kekuatan hidup yang menurun seiring waktu.

Umumnya, khamir ditumbuhkan di laboratorium pada media pertumbuhan padat maupun


cair (broth). Media yang umum dipergunakan untuk menumbuhkan khamir adalah potato
dextrose agar atau potato dextrose broth, Wallerstein Laboratories nutrient agar, yeast
peptone dextrose agar, dan yeast mould agar atau broth. Pembuat minuman alkohol dalam
skala rumahan umumnya menggunakan ekstrak malt dan agar sebagai media pertumbuhan
padar. Antibiotik cycloheximide terkadang ditambahkan pada media pertumbuhan khamir
untuk menghambat pertumbuhan khamir Saccharomyces dan menyeleksi spesies khamir
liar/alami

VII. Daftar Pustaka

Ganjar,Indrawati, Wellyzar, Sjamsuridzal dan Arianti Oetari, 2006. Mikologi Dasar


dan Terapan. Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Waluyo, Lud. 2004. Mikrobiologi Umum. Malang : Universitas Muhammadiyah


Malang Press.

4 Lab Parasitologi Stikes Nasional

Anda mungkin juga menyukai