Anda di halaman 1dari 90

KLASIFIKASI ENAM

KINGDOM
M. Irfan Septiano, S.Pd

SMA NEGERI 21 JAKARTA


Archaebacteria
Archaebacteria bereproduksi dengan
cara:
1. pembelahan biner
2. pembelahan berganda
3. pembentukan tunas
4. fragmentasi

Prokariotik
Dinding sel tidak mengandung
peptidoglikan.
Archaebacteria hidup pada
habitat ekstrim, seperti
sumber air panas dan telaga
garam
1. Metanogen
Ciri-ciri Metanogen:
1. Metabolisme energi khasnya membentuk gas metana (CH4) dengan
cara mereduksi karbon dioksida (CO2)
2. Bersifat anaerobik dan kemosintetik
3. Memperoleh makanan dengan membusukkan sisa tumbuhan mati
4. Tumbuh baik pada suhu 98°C dan mati pada suhu 84°C

Contoh:
- Lachnospira multipara
- Rumino coccus albus
- Succimonas amylolitica

Hidup di lumpur atau rawa


2. Halofil Ekstrim (Halofilik)

Halobacterium

Hidup di lingkungan yang berkadar


garam tinggi, misalnya Laut Mati

Ciri-ciri halofil ekstrem:


1. Bersifat heterotrof
2. Energi didapat dengan melakukan respirasi aerobik dan
berfotosintesis
3. Koloni halofil ekstrem terlihat seperti buih berwarna merah-ungu
3. Termofil Ekstrim (Termoasidofilik)
Ciri-ciri termofil ekstrem:
1. Hidup di tempat bersuhu tinggi dan bersifat asam
2. Hidup dengan mengoksidasi sulfur
3. Hidup pada suhu 45-110°C dan pH 1-2

Sulfolubus

Bakteri Sulfolubus hidup


hidup di mata air sulfur di
Yellowstone National Park
Peran Archaebacteria bagi kehidupan manusia
Meningkatkan kemampuan deterjen
dan sabun cuci pada suhu dan pH
tinggi

Mengubah pati jagung menjadi


dekstrin (sejenis karbohidrat)

Mengatasi pencemaran akibat


tumpahan minyak
Eubacteria
Ciri-ciri bakteri:
1. Prokariotik, dinding sel tersusun atas
mukopolisakarida dan peptidoglikan
2. Sel bakteri dapat mensekresikan lendir
ke permukaan dinding selnya
3. Membran sitoplasma meliputi 8-10%
dari bobot kering sel dan tersusun atas
fosfolipid dan protein.
4. Sitoplasma dikelilingi oleh membran sitoplasma.
5. Membentuk endospora untuk melindungi diri dari panas
dan gangguan alam.
6. Ada yang bergerak dengan flagela dan ada yang tidak.
Struktur Sel Bakteri
2. Sexual
1. Asexual
a. Transformasi
Pembelahan Biner
b. Transduksi
(Binary Fission)
c. Konjugasi

9
Pembelahan biner.
Bakteri berdasarkan Cara Hidup
a. Bakteri Heterotrof
Bakteri heterotrof tidak memiliki klorofil sehingga sangat
tergantung dengan bahan organik di sekitarnya.
Bakteri parasit: Borrelia burgdorferi

Bakteri patogen:
Mycobacterium
leprae

Bakteri
saprofit:
Desulfovibrio
desulfuricans
b. Bakteri Autotrof
Bakteri autotrof mampu membuat makanan sendiri
dengan cara mengubah bahan anorganik menjadi
bahan organik.
Bakteri kemoautotrof:
Nitrosococcus

Bakteri fotoautotrof:
Cyanobacteria
Bakteri yang Bermanfaat

Acetobacter aceti

Nitrosomonas
Clostridium
acetobutylicum

Lactobacillus casei

Bacillus
brevis
Bakteri Penyebab Penyakit
TBC disebabkan
oleh Mycobacterium
tuberculosis

Penyakit patek
(frambusia)
disebabkan oleh
Treponema pertenue

Pes disebabkan oleh


Yersinia pestis
Protista
Ciri-ciri Protista:
1. Bersifat eukarotik, yaitu inti diselubungi
membran inti serta organel-organelnya
dikelilingi membran
2. Respirasi secara aerobik
3. Sebagian besar bersifat uniseluler
4. Ada yang bereproduksi secara aseksual dan
ada yang secara seksual

5. Ada yang hidup bebas dan ada


yang bersimbiosis
6. Kebanyakan hidup di perairan,
baik yang berair asin maupun
air tawar
1. Protista Mirip Jamur
a. Myxomycota (Jamur Lendir Plasmodial)
Myxomycota:
1. Myxomycota hanya memiliki beberapa sifat yang dimiliki
jamur, yaitu pada waktu stadium badan buah
2. Struktur Myxomycota disebut plasmodium
3. Plasmodium bergerak dengan gerakan ameboid di atas
substrat
4. Dapat mencerna mikroorganisme serta partikel-partikel
bahan organik yang membusuk di dalam selnya
b. Oomycota (Jamur Air)
Oomycota:
1. Oomycota memiliki banyak kemiripan dengan
jamur, yaitu memiliki tubuh (miselium) yang
tumbuh di atas materi organik
2. Bersifat heterotrofik, baik secara parasit
maupun saprofit
3. Hifa memiliki dinding sel yang mengandung
selulosa dan tidak mempunyai septa (senositik)
2. Protista mirip Tumbuhan (Alga/Ganggang)
a. Alga Cokelat (Phaeophyta)
Ciri-ciri Alga Cokelat (Pigmen fukosantin= coklat)
1. Habitat: pantai, air laut, dan air tawar
2. Bentuk talus: benang atau seperti tumbuhan tingkat tinggi
3. Reproduksi
a. aseksual: zoospora berflagel 2 dan fragmentasi
b. seksual: isogami/oogami
4. Dinding sel: selulosa, asam alginat Sargassum
5. Peranan: fitoplankton dalam
ekosistem air, asam alginat
untuk industri makanan,
farmasi, dan pupuk
b. Alga Merah (Rhodophyta)
Ciri-ciri Alga Merah (pigmen fikoeritrin=merah) Gelidium
1. Habitat: air laut dan air tawar
2. Bentuk talus: benang atau seperti tumbuhan
tingkat tinggi
3. Dinding sel: selulosa, asam alginat
4. Reproduksi aseksual: spora haploid
seksual: manan dan xilan
5. Peranan: bahan agar-agar dan sup
Gracilaria sp

Laurencia sp
c. Alga Keemasan (Chrysophyta)
Ciri-ciri Alga Keemasan (pigmen xantofil=kuning, karoten=orange)
1. Habitat: air laut dan air tawar
2. Bentuk talus: batang atau seperti telapak tangan
3. Reproduksi
a. aseksual: zoospora berflagel banyak
b. seksual: persatuan sel sperma dan ovum
4. Dinding sel: kersik/silika
5. Peranan: plankton, produsen
di perairan laut
6. Contoh: Navicula, Pinnularia,
dan Synura
d. Alga Hijau(Chlorophyta)
Ciri-ciri Alga Hijau
1. Habitat: 10% air laut dan 90% air tawar
Chlorella, pangan bergizi
2. Bentuk talus: benang, lembaran, dan bola
3. Reproduksi
a. aseksual: zoospora
b. seksual: konjugasi
4. Dinding sel: selulosa
5. Peranan: fitoplankton,
dalam ekosistem air,
bahan makanan

Chlorella sp
e. Euglenophyta
f. Pyrrophyta
3. Protozoa (Protista Mirip Hewan)
Euglena

Amoeba

Paramecium
Plasmodium
Fungi (Jamur)
Ciri-ciri Jamur:
1. merupakan organisme eukariota
yang menghasilkan spora
2. dinding selnya tidak
mengandung selulosa,
melainkan karbohidrat kompleks
3. tidak memiliki flagela dalam
daur hidupnya
1. Zygomycota
Ciri-ciri Zygomycota:
1. Membentuk zigospora
2. Hidup di darat, tanah, atau pada sisa organisme mati
3. Membentuk mikoriza
4. Anggota Zygomycota terutama adalah jamur yang hidup
sebagai saprofit
Peranan Zygomycota

Rhizopus oryzae untuk


membuat tempe

Mucor javanicus untuk


membuat tape ketan
2. Ascomycota
Ascomycota memiliki talus yang terdiri dari hifa/miselium
bersekat.

Ciri-ciri Ascomycota:
1. Uniseluler dan multiseluler
2. Hidup bebas dan parasit
3. Reproduksi seksual membentuk askospora
4. Reproduksi aseksual uniseluler dengan tunas; multiseluler
fragmentasi dan koinidiospora.
Saccharomyces

Aspergillus Fumigatus
Neurospora sitophila
3. Basidiomycota
Ciri-ciri Basidiomycota:
Tudung 1. hifa bersepta dengan sambungan
(basidiokarp) ampit (clamp connection)
2. spora seksualnya terbentuk pada
Badan basidium (basidiospora)
buah 3. Berdaging, bersifat saproba, dan
tubuh buah seperti payung
4. Pada beberapa spesies tangkainya
asimetris, pendek, bahkan tidak
bertangkai
Basidiospora5. Spora aseksual disebut
konidiospora.
Peranan Basidiomycota
Ganoderma
Jamur kuping aplanatum untuk
untuk makanan obat-obatan atau
Ganoterapi

Jamur
shitake
untuk
makanan
4. Deuteromycota
Ciri-ciri Deuteromycota:
1. disebut fungi imperfecti atau jamur tidak sempurna
2. belum diketahuinya reproduksi seksual selama siklus
hidupnya
3. Reproduksi aseksual menggunakan konidiospora.
Peranan Basidiomycota

Penyakit kaki atlet


(Phytophtora infestans)

Kurap (Claviceps purpurea)


Plantae (Tumbuhan)
• Multiseluler, berklorofil
• tubuh tersusun atas kormophyta (mempunyai akar,
batang, daun yang sejati)
• Tubuh berupa herba, semak, perdu, dan pohon
• Dibagi menjadi tiga divisio: Bryophyta (lumut),
Pterydophyta (Tumbuhan Paku), dan
Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
A. Lumut (Bryophytes)
Lumut berasal dari bahasa Yunani bryon yang artinya tumbuhan.
Ciri-ciri Lumut:
1. Sel-sel penyusun tubuhnya telah memiliki dinding sel
2. Peralihan antara thallophyta ke kormophyta
3. Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan)
4. Fase gametofit lebih dominan daripada sporofit
5. Akar berupa rhizoid
6. Belum mempunyai pembuluh angkut
7. Rhizoid tampak seperti benang-benang
Klasifikasi Lumut
Lumut Daun
(Bryophyta)

Lumut Hati
(Hepaticophyta)
Lumut Tanduk
(Anthocerotophyta)
Peranan Lumut bagi Kehidupan
Pembalut atau
pengganti kapas
Menyerap air dan
melembapkan tanah

Hiasan
B. Tumbuhan Paku
Ciri-ciri Paku:
1. Merupakan kormophyta berspora
2. Mengalami metagenesis
3. Fase sporofit lebih dominan daripada fase gametofit
4. Mempunyai pembuluh angkut (tracheophyta).
5. Daun muda menggulung (circinatus)
Struktur Tubuh Tumbuhan Paku

Strobilus Daun steril


(tropofil)
Daun fertil
(sporofil)
Mikrofil

Batang Daun muda yang


Rizom
Menggulung (circinatus)

Rizom

Rizoid

Paku berdaun besar

Rizom

Rizoid

Paku berdaun kecil

Sorus pada daun tumbuhan paku


Klasifikasi Tumbuhan Paku
Psilotophyta
Sphenophyta

Lycophyta

Pterophyta
Peranan Tumbuhan Paku bagi Kehidupan

Tanaman hias
Karangan
bunga

Sayuran
C. Tumbuhan Biji
Ciri-ciri Tumbuhan Biji:
1. Biji dihasilkan oleh bunga atau runjung (anthophyta)
2. Merupakan kormophyta berbiji
3. Memiliki saluran angkut/tracheophyta (xilem dan floem)
untuk mengangkut air, mineral, makanan, dan bahan-bahan
lain
4. Memiliki klorofil
1. Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae)
Ciri-ciri Tumbuhan Biji Terbuka:
1. Meliputi tumbuhan yang berupa
semak-semak atau pohon-pohon yang
batangnya keras dan berkayu
2. Merupakan akar tunggang dan
batangnya bercabang-cabang
3. Daunnya kaku, sempit, jarang, serta
berdaun pipih
4. Bunga yang sesungguhnya belum ada
5. Bakal biji terdapat pada badan mirip
makroskofil dan disebut daun buah
6. Pembuahan tunggal
Contoh Tumbuhan Biji Terbuka
Pinus
Araucaria

Cycas rumphii (pakis haji)


2. Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)
Ciri-ciri Tumbuhan Biji Tertutup:
1. Ada bunga yang sesungguhnya
2. Daunnya pipih,lebar, dengan susunan tulang yang beraneka ragam
3. Bakal biji atau biji tidak tampak
4. Selisih waktu yang relatif pendek antara penyerbukan dan pembuahan
5. Adanya pembuahan ganda
6. Meliputi tumbuhan kecil, semak-semak dan perdu, dan pohon besar
Perbedaan Dikotil dan Monokotil
Faktor Pembanding Dikotil Monokotil

Akar Sistem akar tunggang Sistem akar serabut

Batang dan akar Memiliki kambium sehingga Tidak berkambium sehingga


dapat membesar tidak dapat membesar
Daun Susunan tulang daun Susunan tulang daun sejajar
menyirip atau menjari atau melengkung
Bunga Jumlah bagian bunga 4, 5, Jumlah bagian bunga 3 atau
atau kelipatannya kelipatannya
Biji Saat berkecambah membelah Saat berkecambah tetap utuh
dua menjadi 2 daun lembaga tidak membelah
Ujung akar lembaga Tidak mempunyai sarung Mempunyai sarung
pelindung pelindung, yaitu koleoriza
Ujung pucuk Tidak mempunyai sarung Mempunyai sarung
pelindung pelindung, yaitu koleoptil
Siklus Hidup Tumbuhan Berbunga
Contoh Tumbuhan Biji Tertutup
Gossypium
sp. (kapas)

Carica papaya (pepaya)

Brassica oleracea
(kubis)
Glycine max
(kacang kedelai)

Cocos nucifera
(kelapa)
Animalia (Hewan)
• Organisme Heterotrof
• Multiseluler
• Motil (bergerak bebas) atau sesil {menetap)
• Lapisan embrio diploblastik atau triploblastik
• Simetri tubuh bilateral atau radial
• Rongga tubuh aselomata, pseudelomata, atau
selomata.
A. Porifera Merupakan hewan berpori
Air keluar Belum mempunyai jaringan tubuh
Oskulum
Spikula
Amoebosit
Ostium (pori)
Spongosol Matriks
(spongin)
Pinakosit

Air masuk

Flagelum Mikrofili Nukleus

Struktur Tubuh Porifera


Contoh-contoh Porifera

Euplectella Niphates digitalis

Spons

Clathrina Leucettusa lancifer


B. Coelenterata
Mempunyai rongga tubuh
Tentakel dilengjapi dengan alat sengat (knidoblas)
Bentuk tubuh Coelenterata
Epitelium luar (epidermis)
Epitelium luar
Mesoglea Mulut
Mesoglea
Gastrosol
Gastrosol
Epitelium dalam (gastrodermis)
Epitelium dalam
(gastrosol)
Mulut
Tentakel

Bentuk medusa Bentuk polip


Struktur Tubuh Coelenterata
Tentakel

Tutup kapsul
berada
di
Mulut permukaan
Lapisan
sel
duri
epidermis Silium
Mesoglea termodifi
Epidermis kasi
Interaksi sel-sel
pada jaring saraf Gastrodermis Lilitan duri
di dalam
Lapisan sel-sel kapsul
epidermis dengan
kemampuan
kontraksi Nematokis (kapsul berada
Diskus pada permukaan sel epidermis)
Contoh-contoh Coelenterata

Fungia sp
Hydra

Aurelia aurita
C. Plathyhelminthes
Cacing bertubuh pipih.
Bintik mata

Protonefridia
Saluran berujung pada
permukaan tubuh

Sel api

Faring
Nukleus

Silia

Cairan disaring melalui


lapisan membran
Struktur Tubuh Planaria
Struktur Tubuh Cestoda (Cacing Pita)

Skoleks pada Pengait


dinding usus Usus inang
(rostelum)
Uterus inang

Pengisap
Testis
Saluran
sperma
Saluran Leher
Reproduksi (daerah pertumbuhan)
terbuka Proglotid
Ovarium

Vagina Kelenjar
kuning
Oviduk telur
D. Nematoda
Cacing bertubuh gilig Mulut

Cincin saraf Faring

Usus

Pseudoselom
Ovarium
Struktur tubuh Kutikula
Nemathelminthes

Lubang tempat
masuknya sperma
dan keluarnya sel telur
Anus
Contoh-contoh Nematoda

Cacing Ascaris Tiga bibir Ascaris pada ujung


jantan dan betina anterior

Kaki yang terkena elefantiasis yang


Kait kitin pada cacing
disebabkan oleh salah satu Nematoda
Ancylostoma duodenale
E. Annelida
Cacing gelang
Ganglion Jantung
saraf

Otak

Reseptakel sperma
Testis dan kantong sperma
Ovarium Dinding
Oviduk Selom
Segmen
Saluran sperma Organ ekskresi

Seta

Struktur tubuh Annelida


Contoh-contoh Annelida

Lintah

Sabellastarte indica

Digaster longmani

Marphysa sanguinea
F. Mollusca
Mollusca berasal dari kata mollis yang berarti lunak.

Cangkang
Lambung Massa viseral
Mantel

Kepala
Anus
Rongga mantel

Insang
Mulut

Radula Kaki

Struktur tubuh Mollusca


1. Gastropoda
Gastropoda:
1. hidup di air laut, air tawar, atau daratan lembap
2. herbivor, sering memakan sayuran budidaya sehingga merugikan
manusia
3. Achatina fulica (bekicot) dimanfaatkan sebagai pengganti daging
karena kandungan proteinnya tinggi

Usus Mantel Rongga mantel


Cangkang
Insang
Anus
Sifon
Tentakel Hati
Mata Kelenjar pencernaan
Kepala
Mulut
Lambung Kaki
2. Pelecypoda
Mulut Mantel
Otot untuk menutup cangkang

Air keluar
melalui sifon keluar
Air sifon masuk
melalui sifon masuk

Kaki Palpus
Insang Cangkang
3. Cephalopoda
Mantel
Cangkang bagian
dalam Organ reproduksi

Lambung Jantung aksesori


Jantung
Ginjal Insang
Kantong tinta
Esofagus
Kelenjar pencernaan Anus

Sifon
Otak
Rahang

Tentakel
Tentakel pengisap
Contoh-contoh Mollusca

Achatina fulica Bivalvia

Mytilus

Tridacna
Octopus
G. Arthropoda
Arthropoda berasal dari kata arthron (ruas) dan podos (kaki).

Struktur tubuh Arthropoda Eksoskeleton Arthropoda

Abdomen
Antena
Hemosol
Sayap depan Jantung
Kaput Toraks Otot longitudinal
Eksoskeleton
Sayap Otot dorsoventral
(berkutikula) Otot untuk
belakang
Oseli alat gerak
Mata
majemuk
Otot longitudinalGanglion
Otot di
Mandibula Kaki Spirakel saraf
Labium dalam
ventral tungkai
Maksila
Contoh-contoh Arthropoda

Myriapoda

Crustacea

Insecta
Chelicerata
Crustacea

Antena

Sefalotoraks
Antenula Abdomen
Rostrum
Mata faset

Maksileped Telson

Kaki renang
Seliped (pleopod) Uropod
Kaki jalan (periopod)
Struktur Tubuh Insecta

Bagian-bagian caput Insecta


Toraks Abdomen
Kaput

Antena
Sayap Labrum

Mata majemuk

Saraf pusat ventral

Mandibula
Eksoskeleton
Tubula Malpighi Maksila
Antena

Otak

Anus
Palpus
Trakea
Usus
Testis Labium
Pembuluh darah
dorsal
Metamorfosis pada Insecta

Telur Nimfa Dewasa

Metamorfosis tidak sempurna

Telur Larva Pupa Dewasa

Metamorfosis sempurna
H. Echinodermata
Echinodermata berasal dari kata echinos (duri) dan derma (kulit).
Struktur tubuh bintang laut
Perut bagian atas Osikula (penyokong
Madreporitstruktur tubuh)

Duri
Selom
Organ reproduksi
Perut
bagian Kelenjar pencernaan
bawah

Anus
Duri
Kaki Osikula Kaki ambulakral
tabung
Contoh-contoh Echinodermata
Asteroidea (bintang laut) Crinoidea (lili laut)
Ophiuroide (bintang ular)

Holothuroidea (teripang) Echinoidea (landak laut)


I. Chordata
Chordata berasal dari kata horde yang berarti dawai atau senar atau tali.
Ciri-ciri Chordata:
1. Tubuh simetris bilateral
2. Memiliki susunan saraf pusat yang berbentuk pembuluh
3. Memiliki korda dorsalis (kerangka sumbu tubuh)
4. Memiliki beberapa celah faring
5. Adanya segmentasi pada bagian otot serta saraf

Bulu sifon
babi atrium

Amphioxus
Klasifikasi Chordata
Subfilum Urochordata -
Molgula sp (Bulu babi)

Subfilum
Cephalochordata -
Amphioxus

Subfilum
Vertebrata -
Hewan Vertebrata

Amphibia

Pisces

Mamalia

Anda mungkin juga menyukai