Tujuan Pembelajaran
• Menunjukkan ciri2, struktur dan replikasi
Archaebacteria dan Eubacteria (bakteri)
• Membedakan Archaebacteria dan Eubacteria
(Prokariota) dengan organisme Eukariota
• Memberi contoh organisme Archaebacteria
dan Eubacteria
• Merangkum informasi tentang peranan
Archaebacteria dan Eubacteria dalam
kehidupan.
Kingdom Monera
• Ketika kalian memikirkan Bakteri – apa yang
terlintas dalam pikiran kalian?
• Apakah kalian pernah mendengar istilah
patogen? Apa itu patogen?
• Apakah semua bakteri itu jahat/merugikan?
• Berikan 1 contoh bakteri yang baik atau
menguntungkan!
Kingdom Monera
• Monera berasal dari bahasa Yunani,
Moneres yang berarti tunggal.
• Monera meliputi organisme bersel satu
yang mempunyai struktur tubuh amat
sederhana dan bersifat prokariotik.
• Monera memiliki anggota terbesar di bumi.
A. Archaebacteria (Archaea)
• Archaebacteria (arkhaio = kuno/purba).
• Reproduksinya: Pembelahan biner,
pembentukan tunas, dan fragmentasi.
• Biasanya hidup pada habitat ekstrem
Ciri-ciri Archaebacteria:
• Dinding sel tidak mengandung peptidoglikan,
• Membran plasma mengandung lipid dg ikatan
eter/hidrokarbon bercabang,
• Ribosom mengandung beberapa jenis RNA-
Polimerase
• Intron ada pada beberapa gen
• Respon thd antibiotik streptomisin dan
kloramfenikol: pertumbuhan tdk terhambat
Archaebacteria dibagi menjadi 3 kelompok:
1. Metanogen
• membentuk gas metana dengan mereduksi
CO2.
• Bersifat anaerobic dan kemoautotrof.
• Hidup di lumpur, rawa, dan tempat
kekurangan O2
• Memperoleh makanan dengan membusukkan
sisa-sisa tumbuhan yang mati lalu
menghasilkan gas metana.
• Contoh: Methanococcus jannaschii.
• Beberapa metanogen bersimbiosis dengan
rumen herbivora dan saluran pencernaan
rayap sebagai agen fermentasi selulosa.
• Contohnya: Lachnospira multipara
(menghidrolisis pectin), Ruminococcus albus
(menghidrolisis glukosa), dan Succimonas
amylolitica (menghidrolisis amilum).
• Metanogen berperan sebagai decomposer
• Dapat hidup pada suhu 98 dan akan mati pada
suhu di bawah 84
2. Halofil Ekstrem (halofilik)
• Halo = garam, philos = pecinta
• Bersifat heterotrof
• Respirasi aerobic untuk menghasilkan energi,
namun ada juga yang berfotosintesis.
• Hidup pada lingkungan berkadar garam tinggi,
seperti di danau air asin atau di laut mati.
• Contoh bakteri: Halobacterium yg memiliki
kemampuan membentuk buih warna ungu,
disebut bakteriorodopsin yg berfungsi untuk
menangkap energi cahaya matahari
3. Termofil Estrem (Termoasidofilik)
• Disebut termoasidofilik karena hidup di
tempat yang bersuhu tinggi dan bersifat asam.
• Kemoautotrof
• Sumber energi sulfur, hidrogen, dan H2S
• Hidup di lubang vulkanis, kawah vulkanis, dan
mata air bersulfur.
• Dapat hidup pada suhu 45-110 dan pH 1-2.
• Contoh bakteri pereduksi sulfur: Sulfolobus
Peranan Archaebacteria bagi
Manusia
• Enzimnya ditambahkan ke dalam sabun cuci atau
detergen untuk meningkatkan kemampuan sabun
pada suhu dan pH tinggi.
• Beberapa enzimnya juga digunakan dalam
industry makanan untuk mengubah pati jagung
menjadi dekstrin (sejenis karbohidrat)
• Beberapa Archae digunakan utnuk mengatasi
pencemaran. Contohnya: Alcanivorax
borkumensis.
• Penghasil gas bio untuk bahan bakar alternatif.
B. EUBACTERIA (BAKTERI)
• Eubacteria berasal dari kata eu (sejati) dan bacteria (bakteri).
• Eubacteria merupakan kelompok makhluk hidup yang sehari-
hari kita kenal sebagai bakteri.
• Bakteri ditemukan pada tahun 1684 oleh Anthony van
Leeuwenhoek.
• Bakteri adalah organisme uniseluler, prokariot dan umumnya
tidak memiliki kloroplas.
• Hidup secar soliter atau koloni
• Berkembang biak secara aseksual,
yaitu pembelahan biner dan secara seksual
yang dikenal dengan sebutan paraseksual.
• Ada yg hidup bebas dan parasite.
Struktur tubuh/Ciri-ciri bakteri:
• Dinding sel tersusun dari hemiselulosa dan
peptidoglikan.
• Sel bakteri dapat menyekresikan lendir ke
permukaan dinding selnya. Lendir ini akan
membentuk kapsul
• Membran plasma tersusun atas fosfolipid dan
protein. Fungsinya: sbg pintu gerbang masuk dan
keluarnya zat dari dan ke dalam sel.
• Sitoplasma dikelilingi oleh membran plasma dan
tersusun atas 80% air, asam nukleat, protein,
karbohidrat, lemak, kromatofora dan ion
anorganik.
• Di dalam sitoplasma terdapat ribosom kecil, nukleoid
(kromosom) dan plasmid.
• Pada kondisi yang tidak menguntungkan bakteri akan
membentuk endospore yang berfungsi melindungi
bakteri dari panas dan gangguan alam.
• Bakteri ada yang bergerak dengan flagella dan ada
yang tidak.
• Pilus dan fimbria : struktur berbentuk seperti rambut
halus yang menonjol dari dinding sel. Pilus mirip
dengan flagelum tetapi lebih pendek. Fimbria adalah
struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada
pilus.
Bacterial Cell Walls
Figure 3.13a
Reproduksi Bakteri
1. Reproduksi Aseksual
a. Pembelahan biner.
2. Reproduksi Paraseksual
a. Transformasi
b. Konjugasi
https://
www.youtube.com/watch?v=qs2Wju8_tYU
c. Transduksi
https://
www.youtube.com/watch?v=VOgtFwRau1Q
Faktor yg memengaruhi
pertumbuhan bakteri
Pertumbuhan bakteri, yaitu pembelahan sel pada koloni bakteri, sehingga
jumlah koloni bertambah. faktor yg mempengaruhi
Escherichi
a coli
Azotobacter sp.
b. Bulat (Kokus)
Streptococcus pneumoniae
Sarcina sp
c. Spiral (Spirilium)
Treponema pallidum
Vibrio cholerae
Bakteri Gram Negatif
Chlamydia
trachomatis
Salmonella
Mycobacteriu
m tuberculosis
Clostridium
botulinum
2. Berdasarkan karakteristik dinding sel
Pengecatan bakteri pertama kali dilakukan oleh Hans Christian Gram pd th 1843
untuk mengamati bakteri dg mikroskop.
Lofotrik
Bakteri patogen:
Mycobacterium
leprae
Bakteri
saprofit:
Desulfovibrio
desulfuricans
b. Bakteri Autotrof
Bakteri autotrof mampu membuat makanan
sendiri dengan cara mengubah bahan anorganik
menjadi bahan organik.
Bakteri kemoautotrof:
Nitrosococcus,
Bakteri fotoautotrof:
Cyanobacteria
5. BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (RESPIRASI)
Penyakit patek
(frambusia)
disebabkan oleh
Treponema pertenue
4. Cyanobacteria yang
berwarna merah
menyebabkan blooming di
laut
Ciri-ciri Cyanobacteria:
1. Inti tidak diselubungi oleh membran
2. Inti sel terletak di antara plasmalema dan selubung lendir
3. Berkoloni dengan bentuk filamen
4. Bentuknya bisa uniseluler, koloni, atau filamen
5. Dapat bergerak dengan gerakan meluncur
6. Tidak berflagel
Reproduksi Cyanobacteria
1. Pembelahan sel
2. Fragmentasi, filamen yang panjang akan terputus
menjadi dua atau lebih benang pendek yang disebut
hormogonium. Dan setiap hormogonium akan tumbuh
menjadi filamen baru
3. Heterokist adl sel yg bentuknya berbeda dari sel2
sekitarnya dg dinding sel yg tebal.
4. Akinet adl sel yg berukuran lebih besar dari sel
sekitarnya, dindingnya tebal dan kaya zat cadangan
makanan. Spora akinet ini sebenarnya merupakan sel
vegetative. Pada lingkungan yg membaik, dinding spora
akan pecah dan isinya akan tumbuh menjadi alga yang
baru
Reproduksi Cyanobacteria
Pembelahan sel (Gloeocapsa)
Spora
Fragmentasi
(Plectonema boryanum)
Nostoc Oscillatoria
Peranan Cyanobacteria