Anda di halaman 1dari 25

BAKTERI 2

Kelompok 3
Ahmad Fiqri Ramdani (2008605)
Aldo Barans Putra (2005835)
Amalia Putri (2002875)
Bunga Sabila Ananda (2003342)
Chika Putri Febrialola D (2005634)
Gusti Punikassu W (2002976)
Mariska Zanatullaila (2001312)
Mourine Sylvi Esterlina (2009954)
Neisya Rachmah R J (2003398)
Salfa Fardiah (2005346)
Wike Herlina (2001276)
01 02 03
Jenis Nutrien yang Fototrof dan Faktor yang
Dibutuhkan Kemotrof mempengaruhi
bakteri

04 05 06
Reproduksi Sel- Jenis Penyakit yang Jenis Bakteri yang
Sel Bakteri disebabkan bakteri menguntungkan
Jenis-Jenis Nutrisi yang Dibutuhkan Oleh
Bakteri
01. AIR 06. SUMBER
PHOSPOR
02. SUMBER 07. SUMBER OKSIGEN
ENERGI

03. SUMBER 08. SUMBER ASEPTOR


KARBON ELEKTRON

04. SUMBER 09. SUMBER MINERAL


NITROGEN PENTING

05. SUMBER 10. FAKTOR


BELERANG PERTUMBUHAN.
Fototrof dan Kemotrof
1. FOTOTROF 2. KEMOTROF
Organisme yang menggunakan
Organisme yang menggunakan cahaya
senyawa kimia anorganik (ion mineral)
sebagai sumber energi utama meraka
seperti besi atau belerang sebagai
(fotosintesis). Mereka menangkap
sumber energi utama mereka melalui
radiasi elektromagnetik (cahaya) dan
kemosintesis melalui oksidasi donor
menggunakannya untuk mengubah
elektron di lingkungan.
karbondioksida menjadi glukosa
a. Kemoautotrof : dapat membuat makanan sendiri
a. Fotoautotrof: cyanobacteria melalui kemosintesis. Menggunakan: hidrogen
b. Fotoheterotrof: bakteri non- sulfida, belerang, amonium dan besi. Biasanya
sulfur ungu, helliobacteria terletak di laut dalam, sulit didapatkannya sinar
matahari
b. Kemoheterotrof : tidak mampu memperbaiki karbon
untuk membentuk senyawa organik mereka sendiri.
• Kemolitoheterotrof : memanfaatkan sumber energi
anorganik
• Kemoorganoheterotrof : memanfaatkan sumber
energi organik
Faktor yang Mempengaruhi Bakteri
1. SUHU

Menurut Umar (2008) bakteri dikelompokkan menjadi 3 kelompok berdasarkan kisaran suhu
pertumbuhannya, yaitu :
•Psikrofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 0ºC sampai 30º.
•Mesofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 10ºC sampai 45ºC.
•Termofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 25-80ºC.
2.Oksigen
Berdasarkan kebutuhan oksigen, bakteri dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu :
a) Aerobik adalah bakteri yang memerlukan oksigen untuk proses metabolisme dan respirasi seluler.
b) Anaerobik dibagi menjadi tiga, yaitu anaerobik obligat, anaerobik aerotoleran, dan anaerobik
fakultatif
c) Fakultatif anaerob membuat energi ATP dengan respirasi aerobik jika terdapat oksigen di
lingkungannya, tapi bisa berganti menjadi respirasi anaerobik atau fermentasi jika tidak ada
oksigen.
d) Micro-aerophilic adalah jenis yang membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup, tapi hanya dalam
konsentrasi rendah.
3. Keasaman atau kebasahan (PH)
Bakteri tumbuh subur pada kisaran pH 6,5 – 7,5 (Rodwell, 2009). Sistem yang mencerminkan
luas rentang pH ditunjukkan oleh berbagai bakteri, diantaranya:
1) Asidofil, makhluk hidup yang mampu berkembang dalam kondisi sangat asam memiliki nilai
rentang pH 6,5 - 7,0.
2) Mesofil, salah satu kelompok mikroba yang hidup pada kisaran suhu 25º C sampai 40º C
memiliki nilai rentang pH 7,5 – 8,0.
3) Alkalofil, adalah mikroba yang dapat diklasifikasikan sebagai ekstremofili yang dapat
berkembang dalam lingkungan alkali memiliki nilai rentang pH 8,4 – 9,0

Cahaya dalam ruangan dapat menghambat pertumbuhan bakteri (Misnadiarly dan Husjain,
2014).
5. Kadar garam
Larutan garam beriodium mampu membunuh bakteri. Larutan garam 80% lebih memberikan daya
hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dibandingkan dengan konsentrasi
larutan garam 20%.
Reproduksi Sel-Sel Bakteri
1. Pembelahan biner melintang

Bagian dari reproduksi aseksual dimana bakteri melakukan


pembelahan diri dengan membentuk dinding sel melintang
secara langsung atau spontan yang terjadi pada organisme
eukariot bersel tunggal. Prosesnya dilakukan secara
amitosis.

Proses dimana bakteri melakukan penyesuaian


Fase Lag
dengan lingkungan yang baru
4 Fase Pertumbuhan Fase Log Pertumbuhan bakteri mencapai titik
Bakteri Dari Awal maksimum.Sering juga disebut fase eksponensial
Kehidupan Hingga Mati Fase Stasioner Proses terjadinya suatu pertumbuhan pada bakteri
yang mencapai titik nol.
Fase Penurunan Pada fase ini sel-sel berhenti melakukan proses yakni
(Fase Kematian) dengan memperbanyak dirinya sendiri dan biasanya akan
mengalami proses peningkatan pada angka kematian.
Tahapan pembelahan biner
a) Dimulai dengan perkembangan nukleoid sel yang memanjang
b) Nukleoid sel ini terbelah menjadi dua dengan kromosom yang sama persis.
c) Lalu dinding sel dan membran sel akan membentuk sekat yang memisahkan
kedua nukleoid
d) Sehingga terbentuk dua anak sel yang baru. Pembelahan ini dapat terus
berlangsung sehingga yang awalnya hanya ada satu bakteri, dalam
beberapa waktu akan menjadi kelipatan duanya.

2. Spora Pada Bakteri

Spora seringkali berbentuk bulat dengan struktur


seperti kapsul yang terdiri dari selubung dan isi.
Bakteri memiliki kemampuan membentuk spora
namun bukan untuk bereproduksi melainkan
mempertahankan hidup saat kondisi lingkungan tidak
memungkinkan. Bakteri dalam bentuk spora dapat
bertahan dalam kondisi lingkungan yang keras dan
dapat bertahan hingga suhu 120 derajat celcius.
Tahapan pembentukkan spora pada bakteri
1) Tahap pertama bakteri membentuk filamen aksial.
2) Pembentukan septum asimetris, menghasilkan sel induk dan
calon sel pra-spora.
3) Tahap ketiga adalah perkembangan protoplas yang disebut
perkembangan spora-awal (forespore).
4) Pembentukan korteks (peptidoglikan).
5) Pembentukan pembungkus (coat).
6) Pematangan spora.
7) Tahap terakhir adalah pelepasan spora.

Contoh bakteri yang dapat membentuk spora adalah bakteri dari genus Bacillus, Clostridium, Sporolactobacillus, dan Sporosarcina.

3. Fragmentasi
• Terjadi saat kondisi lingkungan tidak menguntungkan
• Pada proses fragmentasi ini, protoplasma mengalami
kompartemenlisasi membentuk gonidia
• Setelah kondisi lingkungan membaik/menguntungkan, gonidia ini
kemudian menjadi bakteri baru dengan replikasi genom pada setiap
fragmennya.
• Contohnya: bakteri actinomycetes (di sumber air panas)
Jenis-Jenis Penyakit yang Disebabkan Bakteri

Aeromonas Hydrophila Streptococcus

Vibrio Harveyi Agalactiae


Jenis-Jenis Penyakit yang Disebabkan Bakteri
1. Aeromonas Hydrophila
● Aeromonas Hydrophila adalah heterotrofik

● Berbentuk tongkat dengan ujung bulat

● Bakteri ini juga dapat ditemukan pada air tawar atau payau

● Selain itu, bisa mencerna bahan-bahan seperti gelatin dan hemoglobin

● Tingkat kematian yang tinggi (80 – 100 %) dalam waktu singkat (1 – 2 minggu).

Infeksi bakteri ini menimbulkan penyakit dengan gejala-gejala, seperti:


a. kulit mudah terkelupas,
b. bercak merah pada seluruh tubuh,
c. insang berwarna suram atau kebiruan,
d. exopthalmia (bola mata menonjol keluar),
e. pendarahan sirip punggung,
f. hilang nafsu makan.
2. Vibrio Harveyi

Vibrio Harveyi berbentuk


Vibrio harveyi adalah batang, motil (melalui
Gram-negatif , flagela kutub), anaerobik
bioluminescent , bakteri fakultatif, halofilik, dan
laut dalam genus Vibrio kompeten untuk
metabolisme fermentatif
dan respirasi
Vibrinosis adalah penyakit
yang disebabkan oleh
bakteri Vibrio harveyi. Salah satu upaya
Bakteri ini sebagian besar menanggulangi serangan
menyerang larva udang bakteri V. harveyi adalah
sehingga mengakibatkan melalui sterilisasi air pada
resiko kematian yang tinggi media budidaya
3. Streptococcus

Streptococciasis/Streptococcosis;
Salah satu genus dari bakteri nonmotil penyakit akibat infeksi bakteri
yang mengandung sel gram positif, Streptococcus sp. yang cukup
berbentuk buat, oval dan membentuk membahayakan bagi beberapa spesies
rantai pendek, panjang atau ikan budidaya air tawar maupun di laut.
berpasangan.Bakteri ini tidak Gejala umumnya berupa warna tubuh
membentuk spora ikan semakin gelap, berenang berputar-
putar, terkadang menunjukkan gejala
mata menonjol keputih-putihan
4. Agalactiae
Streptococcus Agalactiae (Streptokokus
grup B atau GBS) adalah kokus gram positif
(bakteri bulat)
Dengan kecenderungan dapat membentuk
rantai (seperti yang tercermin dari nama
genus Streptococcus).
Streptococcus agalactiae merupakan bakteri penyebab mastitis
subklinis. Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit tonsilitis dan
meningitis pada manusia yang mengonsumsi susu tercemar
tanpa penanganan yang baik
Streptococcus agalactiae diketahui telah
resisten terhadap beberapa jenis antibiotik
Jenis-Jenis Bakteri yang Menguntungkan

Nitrosomonas sp Nitrobacter sp Bacillius sp


1. Nitrosomonas sp.

● Termasuk kelompok bakteri nitrifikasi yaitu kelompok bakteri yang mampu menyusun
senyawa nitrat dari senyawa amonia yang berlangsung secara aerob di dalam tanah
● Kelompok bakteri ini bersifat kemototrof karena menggunakan senyawa nitrogen anorganik
sebagai dalam siklus hidupnya
● Metabolisme senyawa nitrogen yang memerlukan senyawa CO2 sebagai sumber karbonnya
yang diikat dalam siklus Calvin
● Bakteri nitrifikasi bersifat non motil (tidak dapat bergerak) sehingga cenderung untuk
melekat pada permukaan benda yang ada di sekelilingnya
● Spesies bakteri Nitrosomonas sp memiliki sistem membran internal dimana terdapat enzim
kunci dalam proses nitrifikasi
● Enzim tersebut antara lain ammonia monooksigenase (mengoksidasi ammonia menjadi
hidroksilamin) dan nitrit oksireduktase (mengoksidasi nitrit menjadi nitrat)
● Nitrifikasi secara alami merupakan hasil proses aktivitas dari dua kelompok organisme, yaitu
kelompok bakteri nitratasi dan nitritasi

● Biofilter skala laboratorium yang ditambahkan dengan bakteri Nitrosomonas sp dan


Nitrobacter sp. digunakan untuk menguraikan amonia di udara
● Karbon aktif dan serabut kelapa digunakan sebagai filter media. Penelitian ini menganalisis
pengaruh jumlah koloni bakteri terhadap pengurangan amonia
● Nitrosomonas adalah batang yang terdiri dari genus bakteri berbentuk chemoautotrophic.
Bakteri ini mengoksidasi amonia menjadi nitrit sebagai suatu proses metabolisme
● Nitrosomonas penting dalam siklus nitrogen dengan meningkatkan ketersediaan nitrogen
untuk tanaman dan membatasi fiksasi CO2
● Habitat Nitrosomonas dapat ditemukan di tanah, limbah, air tawar, dan di daerah dengan
tingkat pencemaran nitrat yang tinggi. Nitrosomonas optimum pada pH 6,0-9,0 dan suhu
antara 20 sampai 30°C
● Nitrosomonas harus mengonsumsi sejumlah besar amonia sebelum pembelahan sel dapat
terjadi, dan proses pembelahan sel bisa memakan waktu hingga beberapa hari
● Nitrosomonas sp. memiliki enzim urease yang mengkatalisis konversi molekul urea ke dua
amoniak molekul dan satu molekul CO2

Pada gambar ini menunjukkan reaksi proses nitritasi yang dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas :
2. Nitrobacter sp.

• Nitrobacter sp. memiliki sel berbentuk batang pendek, pleomorfik, berbentuk


pears, Gram negatif, dan non motil. Habitatnya tersebar pada tanah, air tawar,
dan air laut. Nitrobacter mengoksidasi ion nitrit menjadi ion nitrat
• Proses ini terjadi pada daur nitrogen. Nitrobacter akan tumbuh optimal pada
suhu 280 C dan memiliki pH optimum antara 7,3 dan 7,5 serta akan mati pada
suhu 1200F (490 C) atau di bawah 320F (00C)
• Nitrobacter sp. disebut bakteri nitrifikasi karena dapat mengubah amonium
menjadi nitrit dan selanjutnya mengubah nitrit menjadi nitrat
Dimulai dari gas nitrogen di atmosfer yang membentuk senyawa Nitrat. Nitrat dapat
terbawa ke daratan dengan perantara angin dan hujan. Nitrat digunakan tumbuhan untuk
menghasilkan protein. Setelah tumbuhan menyerap nitrat, kemudian dimakan oleh
hewan dan manusia. Sehingga nitrogen yang telah diserap tanaman pindah ke tubuh
konsumen tersebut. Kemudian dari mengonsumsi tanaman tersebut akan menghasilkan
zat sisa berupa feses dan urin. Selain itu, juga ada beberapa makhluk hidup yang mati.
Zat sisa dan makhluk yang mati tersebut akan diuraikan oleh pengurai menjadi amoniak.

Amoniak hasil penguraian tersebut diubah menjadi nitrat oleh bakteri nitrifikasi.
Kemudian proses berulang dua kali membentuk nitrit. Nitrit tidak dapat diserap tanaman,
akhirnya dilakukan oleh Nitrobacter sp. dan diubah menjadi nitrat sehingga dapat diserap
oleh tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan yang akan menghasilkan tanaman
menjadi hasil panen yang baik.
Bakteri nitrifikasi ternyata memiliki sebuah kondisi agar dapat melakukan proses kimia
di atas dengan optimal. Beberapa kondisi tersebut antara lain:
4. Cahaya
DO (Dissolved Bakteri nitrifikasi sensitif
1. Oxygen)
terhadap cahaya spektrum
ultraviolet. Penyebab pastinya
Setiap miligram nitrogen dalam belum diketahui, namun
jalur nitrifikasi (dari ammonia 3. Suhu (T) diperkirakan terdapat hubungan
sampai dalam bentuk nitrat). antara superoksida radikal yang
Bakteri memerlukan kurang Dapat tumbuh optimal diproduksi menghambat
lebih 4,5 mg oksigen terlarut antara suhu 20°C- 30°C. Jika membran oksigen.
untuk penyeimbang elektron temperatur menurun, maka
dari substrat bernitrogen. aktivitas metabolisme Konsentrasi Nitrit –
5.
bakteri akan menurun. Pada Nitrogen
2. pH suhu di atas 350°C bakteri Kebutuhan sumber nitrogen
mulai mengalami stress, hal terendah menunjukan angka 0,1
pH optimal antara 7,5 – 8,5. ini diperkirakan karena mg/L untuk bakteri ini dapat
Pada suatu saat setelah enzim yang rusak akibat tumbuh. Akibat kekurangan
aklimasi pH, akan sangat baik tingginya suhu tersebut. Nitrogen, dapat menyebabkan
jika pH dapat dipertahankan tanaman berdaun kuning.
stabil.
3. Bacillius sp.
Merupakan bakteri Gram-positif /
katalase positif, dan organisme model
untuk mempelajari replikasi kromosom
bakteri dan diferensiasi sel.

3 Biasanya berbentuk batang, dengan


Bakteri subtilis, dikenal sebagai hay
panjang sekitar 4-10 mikrometer (μm)
bacillus or grass bacillus; salah satu
4 dan diameter 0,25-1,0 μm, dengan
bakteri dalam produksi enzim yang
volume sel sekitar 4,6 fL di fase
digunakan pada skala industri oleh 2 stasioner.
perusahaan bioteknologi.
Dapat membentuk endospora,
Pada awalnya dinamai Vibrio subtilis untuk bertahan hidup dalam
oleh Christian Gottfried Ehrenberg, kondisi lingkungan yang ekstrim
dan dinamai ulang menjadi Bacillus 5 dari suhu dan pengeringan.
subtilis oleh Ferdinand Cohn (1872); 1
B.subtilis adalah bahasa Latin untuk
'baik'.
B.subtilis telah terbukti sangat mudah
untuk manipulasi genetik, dan telah banyak
diadopsi sebagai organisme model untuk
penelitian laboratorium, terutama dari
sporulasi, yang merupakan contoh
sederhana dari diferensiasi seluler.

Bakteri subtilis adalah anaerob


fakultatif dan telah dianggap sebagai 8
Dalam hal popularitas sebagai
aerob obligat sampai 1998, memiliki
organisme model laboratorium,
banyak flagela, yang memberikan
kemampuan untuk bergerak cepat
7 B. subtilis sering dianggap sebagai
ekuivalen Gram-positif dari
dalam cairan.
Escherichia coli, suatu bakteri
Gram-negatif yang diteliti secara
luas.
Bakteri subtilis dapat ditemukan di
dalam tanah dan saluran pencernaan 9
ruminansia dan manusia. 6
THANK
YOU
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories.

Anda mungkin juga menyukai