Anda di halaman 1dari 5

LITERATURE REVIEW

Diusulkan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Matematika, Sains, Teknologi, Dan
Rekayasa
yang diampu oleh

Dosen: Ahmad Satibi, M.Pd.

Oleh:

Anggita Putri Harnami (2101374)

Fitri Novita Nanda (2107929)

Hilmy Falih Anshori (2104464)

Khalif Pinanditana Akbar (2104044)

Muhammad Surya Dipraja (2105973)

1A PKP

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
2021
Potensi Aerator Bertenaga Angin Untuk Aerasi Tambak di Daerah Pesisir
Anggita Putri Harnami, Fitri Novita Nanda, Hilmy Falih Anshori, Khalif Pinanditana
Akbar, Muhammad Surya Dipraja
Program Studi Pendidikan Kelautan dan Perikanan
Universitas Pendidikan Indonesia, Serang, Banten
E-mail: muhammadsuryadipraja@upi.edu

Abstract
Aeration is a process of adding air or oxygen in water by bringing water and air into close
contact, by providing fine bubbles of air and allowing it to rise through the water. Aeration is
important to maintain water quality and the amount of dissolved oxygen in aquaculture
ponds, but sometimes it is difficult for aquaculture areas to be reached by electricity, so the
implementation of aeration becomes difficult. The method used is literature using 20
journals. Factors that affect water quality in aquaculture activities include: water
temperature, dissolved oxygen (DO), acidity (pH), alkalinity, ammonia, nitrite, nitrate,
carbon dioxide, and other dissolved organic matter. This wind-powered aerator is a solution
to the problem of decreasing water quality due to pollution in coastal areas by utilizing
existing natural potential. Poor water quality causes the water cannot be used as a medium
for fish cultivation and others.
Keywords : Aeration, Water quality, Aquaculture, Wind energy

Abstrak
Aerasi adalah suatu proses penambahan udara atau oksigen dalam air dengan membawa air
dan udara ke dalam kontak yang dekat, dengan memberikan gelembung-gelembung halus
udara dan membiarkannya naik melalui air. Aerasi penting dilakukan untuk menjaga kualitas air
dan jumlah oksigen terlarut di kolam budidaya, namun terkadang tempat budidaya sulit terjangkau
oleh listrik, sehingga pelaksanaan aerasi menjadi sulit. Metode yang digunakan adalah literatur
menggunakan 20 jurnal. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air dalam kegiatan
akuakultur antara lain: suhu air, oksigen terlarut (DO), derajat keasaman (pH), alkalinitas,
ammonia, nitrit, nitrat, karbondioksida, dan bahan organik terlarut lainnya. Aerator bertenaga
angin ini merupakan solusi dari permasalahan menurunnya daya kualitas air yang disebabkan
terjadinya pencemaran yang ada didaerah pesisir dengan memanfaatkan potensi alam yang
ada. Kualitas air yang kurang baik menyebabkan air tidak dapat dimanfaatkan sebagai media
budidaya ikan dan lainnya.
Kata kunci : Aerasi, Kualitas air, Akuakultur, Energi angin
1. Pendahuluan Aerasi dapat digunakan untuk
meningkatkan oksigen terlarut (DO) untuk
Oksigen terlarut adalah faktor dari
mengurangi kejenuhan gas dan konsentrasi
pembatas utama dalam sistem budidaya
logam berat yang ada di kolam
yang bisa membahayakan hewan air
pembudidayaan ikan. Kadar DO dibawah 2
karena dapat menyebabkan stress, mudah
ppm berbahaya bagi kehidupan ikan
tertular penyakit, menghambat
karena pada kadar DO ini kemungkinan
pertumbuhan bahkan juga bisa
terjadinya kematian di antara ikan tinggi
menyebabkan kematian sehingga
(Igib Prasetyaningsari et al., 2012). Aerasi
menurunkan produktivitas. Oksigen
ini dapat menghilangkan gas dan mineral
terlarut merupakan salah satu kebutuhan
terlarut tertentu yang bisa membahayakan
utama bagi ikan, karena oksigen
ikan melalui oksidasi. Tanpa adanya aerasi
berpengaruh terhadap sistem respirasi dan
fluktuasi (DO) harian akan menjadi besar.
metabolisme (Tri Haryono et al., 2008).
Maka dari itu aerasi digunakan untuk
Hal - hal yang sangat penting dan yang meningkatkan oksigen terlarut (DO) untuk
perlu diperhatikan bagi pembudidayaan mengurangi kejenuhan gas dan konsentrasi
ikan adalah kualitas air. Kualitas air ini logam berat. Fluktuasi DO harian ini,
dipengaruhi oleh oksigen terlarut disebut siklus oksigen diurnal
(dissolved oksigen), PH, suhu air dan lain (Plants.ifas.ufl.edu, 2017).
sebagainya. Oleh karena itu penting bagi
Aerator dapat digerakkan oleh energi
pembudidaya untuk mencari metode
mekanik atau energi listrik. Itu tergantung
pembudidayaan yang dapat menjaga
pada jenis yang kita gunakan. Aerasi
kualitas air dengan baik. Agar kualitas air
dengan menggunakana system aerator
tetap terjaga perlu dilakukan sistem
tenaga angin adalah salah satu jenis aerator
pengeluaran air. Pengeluaran air (siphon)
yang dapat digunakan untuk aerasi
adalah pengeluaran air yang lama dengan
budidaya tambak dengan pengoperasian di
tetap menjaga ketinggian kolam sehingga,
bawah kecepatan angin rendah-sedang,
air yang berada pada kolam tetap terjaga
jenis aerator ini dapat diterima oleh
kualitasnya (Susanto, 2013).
masyarakat dengan sumber daya terbatas
Dalam usaha budidaya ikan, kemampuan di negara-negara Asia Tenggara. Sistem ini
menjaga kualitas air adalah kunci mengandalkan tenaga angin untuk
peningkatan kapasitas produksi perikanan. menginduksi sirkulasi terus menerus di
Yang umum digunakan dalam menjaga kolam ikan untuk meningkatkan
kualitas air adalah pelaksanaan aerasi. kandungan oksigen (K. Mahmudov et al.,
Aerasi dapat menghilangkan gas dan 2019)
mineral terlarut tertentu yang
membahayakan ikan melalui oksidasi.

Scopus, ScienceDirect, ResearchGate, dan


Google Scholar. Setelah melakukan
2. Metode
beberapa tahap pencarian dan pemilihan,
Metode yang digunakan adalah literature terpilih 20 jurnal mengenai aerasi.
review. Yaitu sebuah pencarian jurnal baik
internasional maupun nasional yang
dilakukan dengan menggunakan database
menyebabkan tingginya penyerapan
oksigen (Avnimelech et al., 1992).
3. Diskusi
3.1 Orthofosfat (P-PO4)
Aerasi merupakan hal yang penting untuk
budidaya di tambak. Untuk mendapatkan Fosfor merupakan hara penting untuk
aerasi maka digunakanlah aerator. Pada tumbuhan air dan alga dan juga merupakan
umumnya aerator itu bertenaga listrik. salah satu faktor pembatas untuk
Akan tetapi tidak semua daerah terdapat pertumbuhan alga. Namun demikian,
aliran listrik, oleh karena itu apabila jumlahnya banyak dapat menjadi
dimunculkanlah alternatif menggunakan suatu permasalahan bagi perairan. Fosfor
sumberdaya alam. Salah satunya adalah yang berlebihan dapat menyebabkan
menggunakan tenaga angin. Maka terjadinya blooming alga yang tidak
terciptalah aerator dengan bertenaga angin. terkendali atau terjadi eutrofikasi.
Daerah pesisir yang memiliki kecepatan Orthofosfat merupakan bentuk fosfor yang
angin yang tinggi menjadi salah satu langsung dapat dimanfaatkan oleh
potensi untuk digunakannya aerator fitoplankton dan makrofita akuatik (Astuti
bertenaga angin. L.P et al., 2016). Selama aerasi konsentrasi
PO4 berfluktuasi. Ashley (1983)
Aerasi berfungsi untuk meningkatkan
menyebutkan bahwa aerasi selama dua
oksigen terlarut dan menjaga kualitas air.
minggu di hipolimnion Danau Black
Didalam air terdapat bahan-bahan organik
menyebabkan penurunan P-PO4 pada
yang dapat membahayakan ikan. Bahan
hipolimnion. Berdasarkan United States
organik yang lebih tinggi pada lokasi
Environment Protection Agency (USEPA,
aerasi sejalan dengan hasil penelitian
ketersedian ortofosfat maksimal 0,085
Gawronska et al. (2003) yang
mg/L sebagai batas kritis untuk eutrofikasi
menyebutkan bahwa bahan organik pada
perairan (Verma and Dixit 2006),
stasiun yang diaerasi lebih tinggi yaitu 40-
50 mg/L daripada stasiun yang tidak 3.2 Karbondioksida bebas (CO2)
diaerasi yaitu 20-40 mg/L. Hal tersebut
Konsentrasi CO2 menurun sejalan dengan
diduga karena adanya allocthonous organic
lama aerasi pada. Ini menunjukkan bahwa
matter suspended solid dan bahan organik
adanya aerasi dapat meningkatkan oksigen
yang belum terendapkan yang terbawa dari
dan menurunkan konsentrasi
jarak jauh dan mengendap pada stasiun
karbondioksida. Konsentrasi CO2 berkisar
tersebut.
2,1 – 3,6 mg/L. Di Danau Brooker, aerasi
Bahan organik yang tinggi ini ditandai secara nyata dapat menurunkan
dengan adanya deplesi oksigen. Perlu konsentrasi CO2 dengan rata-rata harian
aerasi yang lama agar bahan organik dapat 3,61 mg/L (Cowell et al., 1987). Ashley
menurun. Proses aerasi merupakan upaya (1983) menyebutkan bahwa konsentrasi
peningkatan oksigen agar proses karbon dioksida menurun setelah aerasi
dekomposisi bahan organik secara aerobic selama dua minggu sementara untuk lokasi
dapat berlangsung dengan baik. Tingginya tanpa aerasi, konsentasi karbondioksida
bahan organik yang telah melebihi batas meningkat.
aman menyebabkan kebutuhan oksigen
3.3 Nitrogen
untuk proses dekomposisi juga lebih besar.
Pemberian pakan secara intensif Konsentrasi N-NH4 cenderung
padasistem budidaya ikan dapat berfluktuasi, hal ini diduga karena
ammonium merupakan ion yang labil Mahmudov, K., Mahmoud, A., Sur, S.,
sehingga mudah berubah. Ion NH4 Cruz, F. C., & Bilton, A. M. (2019).
cenderung mudah berubah pada kondisi Feasibility of a wind-powered aeration
aerob menjadi NO2 atau terjadi proses system for small-scale aquaculture in
nitrifikasi. Aerasi dapat meningkatkan developing countries. Energy for
aktivitas nitrifikasi oleh bakteri di kolom Sustainable Development, 51, 40-49.
air sehingga NH4 menurun (Jamienson et
Prasetyaningsari, I., Setiawan, A., &
al., 2003).
Setiawan, A. A. (2013). Design
Dengan adanya aerasi maka ada tambahan optimization of solar powered aeration
oksigen yang akan membantu proses system for fish pond in Sleman Regency,
oksidasi nitrit menjadi nitrat (nitratasi) Yogyakarta by HOMER software. Energy
sehingga nitrit berkurang pada lokasi Procedia, 32, 90-98.
aerasi. Sakatani et al. (2006) juga
Haryono, T., Muawanah, M., Sari, N., &
menyebutkan bahwa terjadi peningkatan
Widiatmoko, W. (2016). PERLAKUAN
N-NO3 di Danau Sugo, Kyoto setelah
AERASI PADA BAK PEMELIHARAAN
diaerasi. Konsentrasi N-NO3 berkisar
LARVA KERAPU BEBEK. Buletin
0,452 - 0,821 mg/L dan tertinggi pada
Teknik Litkayasa Akuakultur, 7(2), 115-
jarak +6 m setelah 3 jam aerasi.
117.
4. Kesimpulan
Farid, A., & Wibowo, H. (2016). Analisa
Aerator tambak tenaga angin merupakan Daya Turbin Angin Poros Vertikal Sebagai
solusi dari permasalahan menurunnya daya Aerator Tambak. PROSIDING SNAST.
kualitas air yang disebabkan terjadinya
pencemaran yang ada didaerah pesisir
dengan memanfaatkan potensi alam yang
ada. Kualitas air yang kurang baik
menyebabkan air tidak dapat dimanfaatkan
sebagai media budidaya ikan dan lainnya.
(Ahmad Farid et al., 2016)
Dapat disimpulkan bahwa aerator
bertenaga angin ini layak untuk diuji di
lapangan. Mengingat potensinya yang
begitu besar untuk meningkatkan budidaya
tambak yang ada di daerah pesisir.

Daftar Pustaka

Astuti, L. P., & Pratiwi, N. T. (2017).


Pengaruh Aerasi Injeksi Udara terhadap
Beberapa Parameter Kualitas Air di Lokasi
Budidaya Ikan Waduk Ir. H. Djuanda.
Omni-Akuatika, 12

Anda mungkin juga menyukai