Oksigen yang terkandung dalam air disebut oksigen terlarut (Dissolved oxygen atau
DO) jumlahnya dapat berkurang disebabkan oleh beberapa hal antara lain: respirasi hewan
dan tumbuhan (seperti tanaman air dan alga), dekomposisi bahan organik yang
membutuhkan oksigen, reduksi yang disebabkan oleh gas-gas lainnya di dalam air. Untuk itu
perlu digunakan alat-alat aerasi untuk menghindari kekurangan oksigen dalam air.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja motor penggerak dan peningkatan
kadar oksigen dengan cara mengatur ketinggian kincir aerator tambak. Hasil yang
didapatkan dari penelitian ini adalah hasil pengujian yang dilakukan 4 kali yaitu pada
kedalaman 3cm pada putaran 98 rpm didapatkan kadar oksigen 4,6 mg/L,kedalaman 5 cm
dengan putaran 78 rpm diddapatkan kadar oksigen yaitu 5,4 mg/L,kedalaman 7 cm dengan
putaran 67 rpm didapatkan kadar oksigen 6,5 sedangkan pada kedalaman 11 cm dengan
putaran 41 rpm didapatkan kadar oksigen sebesar 5,6 mg/L.
Daya listrik yang dipakai oleh kincir menentukan biaya operasi yang akan dikeluarkan.
Daya pengoperasian kincir rata-rata yang dihasilkan pada kecepatan puta r98 rpm pada
kedalaman 3 cm adalah 553,8 watt, pada kecepatan putar 78 rpm pada kedalaman 5 cm
adalah 569,4watt, pada kecepatan putar 67rpm dengan kedalaman 7 cmadalah 594,4 watt
sedangkan pada kecepatan putar 41 rpm pada kedalaman 11 cm adalah 628,6 watt.
Daya kincir dipengaruhi oleh kedalaman kincir pada saat pengoperasian, semakin
dalam kincir diletakkan dari permukaan kolam maka semakin besar daya yang akan
dibutuhkan. Pada pengujian ini kedalaman untuk pengoperasian kincir mempengaruhi
besarnya kadar oksigen yang didapat sedangkan daya kincir tidak mempengaruhi kenaikan
oksigen yang terjadi di dalam kolam, semakin besar daya yang dibutuhkan belum tentu
semakin besar kenaikan oksigen yang ada dalam kolam.
8. Generator DC digunakan
memproduksi atau menghasilkan
listrik dengan energi mekanik sebagai
Gambar 3.8. Siku
sumbernya.
500
3 5 7 11
Gambar 3.14. Inventer
Grafik.4.1 Hubungan daya listrik dengan
kedalaman kincir
11. Baterai/Aki digunakan untuk
menyimpan energi listrik.
4.2. Pengukuran Kadar Oksigen
Pengenolan Sensor Dissolved Oxygen (
DO ) dilakukan sebelum pengambilan data
dengan menggunakan Dissolved Oxygen (
DO ) test solution. Langkah selanjutnya
dengan cara memasukkan probe sensor
kedalam air selama beberapa menit. Setelah
beberapa menit angkat brope Dissolved
Gambar 3.15. Baterai /Aki Oxygen dan akan terbaca hasil ukur kadar
oksigen dalam tambak. Pengukuran Oksigen
ini dilakukan pada siang hari yaitu jam 14.00
4. Hasil Penelitian
WIB – 15.00 WIB.
4.1. Table Pengujian Daya Listrik
Hasil Penelitian yang dilakukan dengan Dari Hasil penelitian yang dilakukan
cara memvariasi kedalaman pemasangan dengan cara mengukur kadar oksigen dengan
kincir aerator pada kedalaman 3 cm,5 cm,7cm menggunakan alat DO meter melalui 4 tahap,
dan 11 cm untuk mengetahui daya atau dengan memvariasi ketinggian aerator, pada
konsumsi listrik yang dipakai , dapat kedalaman yaitu permukaan (3 cm), (5 cm)
ditunjukkan pada tabel 4.1 berikut : ,(7 cm) dan (11 cm).dengan 3 kali
ulangan,dapat ditunjukan pada tabel berikut
V I
Faktor
ini
Kedalaman ( ( P
No daya a. Pengujian pertama pada kedalaman 3 cm
( cm ) Volt Ampere ( Watt )
(0,8) Tabel 4.2 Data Hasil Pengujian Kadar
) )
Oksigen dalam air pada kedalaman 3 cm.
1 3 0,8 231,1 2,39 553,8
.
UPS TEGAL Aerator Tambak – 08 Agustus 2018 9
d. Pengujian keempat pada kedalaman 11
Uj Wakt O2 cm
Kedalama n T1 T2
i u ( Tabel 4.5. Data Hasil Pengujian Kadar
No n (rpm (º (º
ke ( mg/L
Oksigen dalam air pada kedalaman 11
(cm ) ) C) C) cm.
- menit )
) Uj O2
Kedalama Wakt n T1 T2
1 1 3 3 98 37 35 4,4 i (
No n u (rpm (º (º
ke mg/L
2 2 3 3 98 37 36 4,8
(cm ) (menit ) C) C)
- )
3 3 3 3 98 36 35 4,6
)
Rata - 3 3
1 1 11 3 41 35 35 5,6
98 37 35 4,6
rata
2 2 11 3 41 36 36 5,2
3
b. Pengujian kedua pada kedalaman 5 cm 3 3 11 41 36 35 5,8
Uj Wakt O2
Kedalama n T1 T2
i u ( Dari hasil penelitaian yang dilakukan
No n (rpm (º (º
ke ( mg/L sebanyak 4 kali pada kedalaman 3 cm,5 cm,7
(cm ) ) C) C)
- menit ) cm dan 11 cm dengan 3 kali pengujian
)
didapatkan hasil rata-rata,dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
1 1 5 3 78 37 37 5,2
1. Perlu adanya penelitian lanjutan 5. Rifa Utama 2011 Eco Aerator : Inovasi
pengaruh terhadap spesies yang Penyuplai Oksigen Dengan Teknologi
dikembangkan pada kolam/tambak Vertikal Axis Wind dan Archimedes ‘
Screw Guna Menurunkan Biaya
yang diberi aerasi tersebut dengan
Operasional Petani Tambak
membandingkan pertumbuhan
sebelum dan sesudah menggunakan
aerator.
2. Perlu adanya pengujian kincir aerator 6. Rosmawati Sari, 2013,Pengaruh
Penggunaan Aerator Kincir Tipe Pedal
dalam waktu tertentu sehingga bisa
Lengkung Pada Peningkatan Kadar
menghasilkan kadar oksigen yang Oksigen Air
berbeda.
3. Perlu adanya pengujian kadar oksigen
diwaktu yang berbeda (pagi,siang dan
7. Syarifudin, 2014, Pengaruh Lubang
sore ) karena memungkinkan kadar
Sudu Terhadap Daya Motor Penggerak
oksigen yang berbeda karena faktor pada Aerator Tambak, Skripsi. Teknik
pengaruh alam. Mesin Fakultas Teknik Universitas
Pancasakti Tegal