Anda di halaman 1dari 8

Available online at: https://satyaminabahari.

org/ Jurnal Ilmiah Satya Minabahari, 08 (02), 2023, 56-63


DOI : 10.53676/jism.v8i2.143

PENGARUH PEMBERIAN JENIS BATU AERASI YANG BERBEDA TERHADAP


KELIMPAHAN OKSIGEN TERLARUT

THE EFFECT OF DIFFERENT TYPES OF AERATION STONES ON DISSOLVED


OXYGEN AVAILABILITY

Okalima Anglygrace Sihite1, Suri Purnama Febri1, Andika Putriningtias1,


Teuku Fadlon Haser1, Suraiya Nazlia2
1)
Prodi Akuakultur, Fakultas Pertanian, Universitas Samudra
2)
Prodi Akuakultur, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala
Korespondensi: suripurnamafebri@unsam.ac.id

ABSTRAK

Dalam budidaya akuaskep, Oksigen terlarut termasuk salah satu faktor yang harus benar-benar
diperhatikan. Kadar Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen yang tersedia dalam suatu
badan air. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah batu aerasi yang berbeda
mempengaruhi kelimpahan oksigen terlarut dan mengetahui jenis batu aerasi yang terbaik bagi
kelimpahan oksigen terlarut untuk budidaya Akuaskep. Penelitian ini menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan 3 Perlakuan dan 4 Ulangan. Parameter yang diamati dalam
Penelitian ini adalah Oksigen Terlarut (DO), Suhu dan pH. Hasil Penelitian menunjukkan tidak
terdapat perbedaan nyata (Fhit<Ftabel) yang berarti pemberian jenis batu aerasi yang berbeda tidak
memiliki pengaruh terhadap kelimpahan oksigen terlarut.

KATA KUNCI : Oksigen terlarut (DO), batu aerasi, kualitas air, aerasi.

ABSTRACT

In aquaskep cultivation, dissolved oxygen is one of the factors that must really be considered.
Dissolved Oxygen (DO) is the amount of oxygen available in a body of water. The purpose of
this study was to analyze whether different aeration stones affect the abundance of dissolved
oxygen and find out which type of aeration stone is the best for the abundance of dissolved
oxygen for aquaculture. This study used a completely randomized design (RAL) with 3
treatments and 4 repetitions. The parameters observed in this study were Dissolved Oxygen
(DO), Temperature and pH. The results showed that there was no significant difference (Fhit <
Ftabel), which means that the use of different types of aeration stones had no effect on the
abundance of dissolved oxygen.

KEYWORD: Dissolved oxygen (DO), aeration stone, water quality, aeration.

56
Copyright @ 2023 Jurnal Ilmiah Satya Minabahari
ISSN : 2502-4418 E-ISSN : 2829-1034
Available online at: https://satyaminabahari.org/ Jurnal Ilmiah Satya Minabahari, 08 (02), 2023, 56-63
DOI : 10.53676/jism.v8i2.143

PENDAHULUAN Penggunaan batu aerasi bertujuan


untuk menciptakan gelembung-gelembung
Pada budidaya akuaskep, oksigen udara kecil yang banyak, menyebar pada
terlarut merupakan salah satu faktor penting badan air hingga menimbulkan turbelensi
untuk diperhatikan. Mukti et al, (2003) atau guncangan ke permukaan air dan
menyatakan bahwa oksigen terlarut terjadilah difusi atau larutnya oksigen
merupakan parameter kunci kualitas air. kedalam air. Berdasarkan uraian diatas
Dalam kegiatan budidaya, oksigen sehingga perlu dilakukan suatu penelitian
terlarut dalam air dapat berkurang karena tentang penggunaan batu aerasi yang
adanya respirasi dan pembusukan bahan berbeda untuk melihat kandungan oksigen
organik pada dasar perairan Berkurangnya terlarut yang dihasilkan dari batu tersebut.
kadar oksigen dalam air dapat menyebabkan
organisme air stress, mudah tertular METODE PENELITIAN
penyakit, terhambatnya pertumbuhan hingga
kematian organisme air. Penelitian ini dilaksanakan pada
Dalam mengatasi kurangnya oksigen bulan Januari 2021 bertempat di Green
terlarut dalam air, dilakukan cara dengan House Fakultas Pertanian Universitas
menggunakan aerasi (Hartojo, 2020). Aerasi Samudra. Metode penelitian yang digunakan
merupakan salah satu cara pengolahan air adalah metode eksperimen dengan
yang menghasilkan DO (Febri et al., 2022). menggunakan Rancangan Acak Lengkap
Tujuan dari proses aerasi adalah (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan.
meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam Alat dan bahan yang digunakan
air (Sutrisno, 2010). selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 1
Umumnya aerasi yang digunakan dibawah ini:
dalam budidaya akuaskep adalah dengan
aerator, dengan prinsip difusi atau
memompa udara dimana dipompa langsung
menggunakan sebuah reaktor yang
terhubung pada media berpori atau sering
disebut dengan batu aerasi.

Tabel 1. Alat dan bahan yang digunakan


No Alat Jumlah Kegunaan
1 Toples ukuran 15 liter 12 buah Sebagai wadah penelitan
2 Aerator merek armada 2 saluran 6 buah Sebagai penyuplai oksigen
udara
3 Alat Multi Cheker 1 set Sebagai pengukur kualitas air suhu,
pH dan DO
4 Batu aerasi Tabung ukuran terkecil 12 buah Sebagai pemecah gelembung
5 Batu aerasi Bola ukuran terkecil 12 buah Sebagai pemecah gelembung

57
Copyright @ 2023 Jurnal Ilmiah Satya Minabahari
ISSN : 2502-4418 E-ISSN : 2829-1034
Available online at: https://satyaminabahari.org/ Jurnal Ilmiah Satya Minabahari, 08 (02), 2023, 56-63
DOI : 10.53676/jism.v8i2.143

6 Batu aerasi persegi panjang ukuran 12 buah Sebagai pemecah gelembung


terkecil

Sebelum digunakan wadah toples P1 = Batu aerasi Bola/ 13liter air.


dibersihkan terlebih dahulu menggunakan P2 = Batu aerasi Tabung/ 13liter air.
detergen dan dijemur hingga kering. Toples P3 = Batu aerasi Persegi panjang/ 13liter air.
disusun dan di isi air sebanyak 13 liter serta
memasang 6 buah aerator yang telah diberi Data yang telah diperoleh diolah
batu aerasi dengan ukuran terkecil. dengan SPSS dan dengan tingkat
Memasukkan tiap batu aerasi pada tiap kepercayaan 95% untuk melihat ada atau
wadah toples sesuai dengan kode yang tidaknya pengaruh yang nyata pada tiap
diberi. Aerator yang dipakai berspesifikasi 2 perlakuan. Selanjutnya hasil analisis sidik
saluran udara dan bukaan keran udara pada ragam akan dilanjutkan dengan uji lanjut
aerator dibuka penuh. yaitu Uji Duncan untuk melihat perbedaan
Kualitas air yang diukur pada proses antara masing-masing perlakuan.
penelitian ini meliputi pH, Suhu dan DO
yang dilakukan pada pagi pukul 06:00, siang HASIL DAN PEMBAHASAN
pukul 12:00, sore pukul 18:00 dan malam
pukul 24:00. Pengecekan kualitas air pada Peningkatan nilai Oksigen
penelitian ini dilakukan setiap hari selama Nilai oksigen terlarut dengan
satu minggu menggunakan alat Multi menggunakan beberapa jenis batu aerasi
Cheker. menunjukkan hasil yang fluktuatif. Rata-rata
Adapun perlakuan yang diuji pada hasil DO pada ketiga jenis batu aerasi yang
pemberian batu aerasi yang berbeda digunakan berkisar 2,6 – 5,70 mg/L
terhadap kelimpahan oksigen terlarut yaitu : (Gambar 1).

Gambar 1. Nilai DO Selama Penelitian

58
Copyright @ 2023 Jurnal Ilmiah Satya Minabahari
ISSN : 2502-4418 E-ISSN : 2829-1034
Available online at: https://satyaminabahari.org/ Jurnal Ilmiah Satya Minabahari, 08 (02), 2023, 56-63
DOI : 10.53676/jism.v8i2.143

Selama penelitian, oksigen terlarut yang baik untuk ikan adalah ≥5 mg/L, hal
tidak mengalami peningkatan. Hasil uji tersebut dikarenakan kebutuhan Oksigen
Anova menunjukkan P < 0,05, sehingga H0 organisme air untuk mendukung laju
diterima yang berarti tidak adanya pengaruh respirasi dan perkembangbiakan terpenuhi
nyata pada perlakuan (Tabel 2). Dalam dengan cukup. Kebutuhan oksigen sangat
penelitian ini, hasil oksigen terlarut dari bergantung pada jenis dan umur ikan,
ketiga jenis batu aerasi yang digunakan sedangkan kandungan oksigen terlarut
masih dikategorikan baik untuk budidaya sangat dipengaruhi oleh kecepatan blower
akuaskap yaitu >5 mg/L. Kadar oksigen Effendi (2003).

Tabel 2. Nilai Oksigen terlarut (DO).


Nilai DO (mg/L)
Keterangan
P1 P2 P3
Oksigen Terlarut 4,95±0,064a 5,01±0,047ab 5,07±0,070b

Keterangan : Nilai rata-rata dengan huruf superskrip serupa menunjukkan tidak adanya perbedaan nyata pada taraf
uji Duncan (Fhit < F0,05) pada tingkat kepercayaan 95%.

Keterkaitan DO dengan Suhu ikan. Dari hasil penelitian ini suhu tidak
Suhu dan oksigen terlarut memiliki berpengaruh terhadap kenaikan dan
keterkaitan dalam interaksi (Fadir et al, penurunun DO.
2022). Kadar oksigen yang dihasilkan oleh Sihombing (2018), menyatakan
beberapa jenis batu aerasi pun tidak terlepas bahwa konsentrasi DO dalam air berkaitan
hubungannya dengan suhu dimana dengan suhu dan konsumsi oksigen hewan
peningkatan suhu dapat menurunkan kadar air. Suhu air juga berpengaruh pada sifat
oksigen dalam air, begitu juga sebaliknya fisika, kimia air dan fisiologi hewan air.
suhu yang rendah dapat menaikkan kadar Febri et al (2020) menerangkan bahwa
oksigen terlarut dalam air. Parameter suhu pencahayaan yang diberikan pada
yang didapat dari ketiga perlakuan untuk pemeliharaan ikan bawal juga dapat
jenis batu aerasi dalam penelitian ini meningkatkan suhu yang dapat memberikan
berkisar antara 27,27-28,57 ̊C (Gambar 2). optimalisasi terhadap lingkungan budidaya.
Aba et al (2017) menyatakan bahwa suhu Keterkaitan suhu dengan DO untuk ke-3
optimal untuk organisme air berkisar 28- jenis batu aerasi bahwa suhu yang semakin
32 ̊C. Selanjutnya Haser et al, (2018) juga menurun sementara DO untuk ketiga
menyebutkan bahwa suhu optimum untuk gambar terlihat mengalami kenaikan
meningkatkan persentase sintasan larva (Meizanu et al, 2022).

59
Copyright @ 2023 Jurnal Ilmiah Satya Minabahari
ISSN : 2502-4418 E-ISSN : 2829-1034
Available online at: https://satyaminabahari.org/ Jurnal Ilmiah Satya Minabahari, 08 (02), 2023, 56-63
DOI : 10.53676/jism.v8i2.143

Gambar 2. Nilai Suhu Selama Penelitian

Gambar 3. Laju Keterkaitan DO dan Suhu

Keterkaitan pH dengan DO menyatakan bahwa nilai pH pada suatu


pH merupakan parameter kualitas air perairan terkait dengan nailai karbon
yang menilai asam dan basa nya suatu dioksida air. Jika tingginya nilai pH maka
perairan. Sinaga (2018), menyatakan pH nilai karbon dioksida air akan rendah.
adalah salah satu parameter kualitas air yang Nilai rata-rata pH dalam air pada
bersifat fisik. Selama penelitian nilai pH penelitian ini berkisar antara 6,7-6,75 ppm.
mengalami fluktuatif, dengan laju pH Ahmad et al., (2018), menyatakkan nilai pH
selama penelitian mengalami peningkatan. yang optimum untuk organisme air adalah
Kisaran tertinggi nilai pH antara 6,80-6,90 berkisar 6,5-8,5 ppm. Untuk penentuan
dan nilai terendah yang didapat adalah 6,40- jumlah atau aktivitas hydrogen di dalam air
6,50 (Gambar 4). ditentukan berdasarkan nilai pH dalam air,
Terjadinya kenaikan nilai pH yang dengan gambaran nilai pH itulah yang
pesat terjadi karena DO didalam air semakin menunjukkan tingkat keasaman atau basa-
meningkat (Gambar 4). Izzati (2008), nya suatu perairan (Yanti, 2016).
60
Copyright @ 2023 Jurnal Ilmiah Satya Minabahari
ISSN : 2502-4418 E-ISSN : 2829-1034
Available online at: https://satyaminabahari.org/ Jurnal Ilmiah Satya Minabahari, 08 (02), 2023, 56-63
DOI : 10.53676/jism.v8i2.143

Gambar 4. Nilai pH Selama Penelitian

Gambar 5. Laju Keterkaitan DO dan pH

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Pemberian jenis batu aerasi yang Aba, L. (2017). Pengelolaan Air Sumur Gali
berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap Dengan Metode Aerasi-Filtrasi
kelimpahan oksigen terlarut. Adanya Menggunakan Aerator Gelembung
hubungan antara parameter kualitas air DO, Dan Saringan Pasir Cepat Untuk
pH, dan Suhu. Dimana saat suhu meningkat Menurunkan Kadar Besi (Fe) Dan
jumlah oksigen terlarut yang ada dalam air Mangan (Mn). Jurnal Aplikasi Fisika
menurun. Kenaikan nilai DO berbanding Volume 13 Nomor 2, 38-47.
lurus dengan kenaikan nilai pH.

61
Copyright @ 2023 Jurnal Ilmiah Satya Minabahari
ISSN : 2502-4418 E-ISSN : 2829-1034
Available online at: https://satyaminabahari.org/ Jurnal Ilmiah Satya Minabahari, 08 (02), 2023, 56-63
DOI : 10.53676/jism.v8i2.143

Ahmad, F. A. M., & Sri, R. (2018). Kajian Haser T.F, Febri SP dan Nurdin M.S.
Teknis Faktor Abiotik Pada Embung (2018). Pengaruh Perbedaan Suhu
Bekas Galian Tanah Liat Pt. Semen Terhadap Sintasan Ikan Bandeng
Indonesia Tbk. Untuk Pemanfaatan (Chanos chanos Forskall). Prosiding.
Budidaya Ikan Dengan Teknologi Seminar nasional Pertanian dan
Kja. Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Perikanan. Vol. 1(1): 239-242
Kelautan, 10 (2):95-105. Izzati, M (2008). Perubahan Konsentrasi
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Oksigen Terlarut Dan pH Perairan
Pengelolaan Bagi Sumber Daya dan Tambak Setelah Penambahan
Lingkungan Perairan. Kanisius. Rumput Laut Sargassum
Yogyakarta. Plagyophyllum Dan Ekstraknya.
Fadir RM., Haser TF., Febri SP., Prihadi Laboratorium Biologi Struktur Dan
TH, Cahyanti W. (2022). Dinamika Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi
kualitas air pada pemeliharaan ikan Fmipa Undip.
jurung (Tor soro) yang dipelihara Meizanu MR., Febri SP., dan Syahril M.
pada berbagai sistem resirkulasi. (2022). Pengaruh perbedaan suhu
Acta Aquatica: Aquatic Sciences terhadap produktivitas induk ikan
Journal. Vol 9 (2): 103-110. guppy (Poecilia reticulata). Arwana:
Febri S.P, Antoni, Riza R, Agustinus S, Jurnal Ilmiah Program Studi
Haser T.F, Syahril M dan Suraiya N. Perairan. Vol 4 (1): 1-5.
(2020). Adaptasi waktu pencahayaan Mukti, A. T., Muhammad A., Woro H.
sebagai strategi peningkatan (2003). Diktat Kuliah Dasar – dasar
pertumbuhan ikan bawal air tawar Akuakultur. Program Studi S-1
(Colossoma macropomum). Aquatic Budidaya Perairan. Fakultas
Sciences Journal. Vol 7(2): 68-72. Kedokteran Hewan. Universitas
Febri SP., Fonna S., Huzni S., dan Darwin. Airlangga. Surabaya. hal 47 – 52.
(2022). Aplikasi Turbin Savonius Sihombing, P.C. (2018). Pengaruh
sebagai Penggerak Aerator: Sebuah Perbedaan Suhu Air Terhadap
Alternatif Penyelesaian Pertumbuhan dan Kelangsungan
Permasalahan Petani Tambak Hidup Ikan Nila (Oreochromis
Tradisional di Rantau Selamat, Aceh Niloticus). Program Studi
Timur. E-Dimas: Jurnal Pengabdian Manajemen Sumberdaya Perairan
kepada Masyarakat. Vol 13 (1): 24- Fakultas Pertanian Universitas
28. Sumatera Utara.
Hartojo, H. (2020). Optimalisasi Kinerja Sinaga, P (2018). Pengaruh Variasi
Ipal Melalui Diffuser Ecorator Di Pt Diameter Diffuser dan pH Terhadap
Industri Jamu Dan Farmasi Sido Penyisihan Besi Dan Peningkatan Do
Muncul, Tbk. Semarang. Pt. Industri Pada Pengolahan Air Tanah Secara
Jamu Dan Farmasi Sido Muncul. Aerasi. Program Studi Teknik
Tbk.

62
Copyright @ 2023 Jurnal Ilmiah Satya Minabahari
ISSN : 2502-4418 E-ISSN : 2829-1034
Available online at: https://satyaminabahari.org/ Jurnal Ilmiah Satya Minabahari, 08 (02), 2023, 56-63
DOI : 10.53676/jism.v8i2.143

Lingkungan Fakultas Teknik


Universitas Sumatera Utara Medan.
Sutrisno. (2010). Manajemen Sumberdaya
Manusia. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Yanti, N.D (2016). Penilaian Kondisi
Keasaman Perairan Pesisir Dan Laut
Kabupaten Pangkajene Kepulauan
Pada Musim Peralihan I. Fakultas
Ilmu Kelautan Dan Perikanan
Universitas Hasanuddin Makassar.
Hal 12.

63
Copyright @ 2023 Jurnal Ilmiah Satya Minabahari
ISSN : 2502-4418 E-ISSN : 2829-1034

Anda mungkin juga menyukai