Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

MENGUKUR PERNAPASAN PADA


HEWAN SERANGGA

OLEH :
1) Amanda Zahra Dahliani (07)
2) Bunga Fitriani Widya N (10)
3) Muhammad Animha (22)
4) Muhammad Fadhil Nugroho H.W (25)
5) Rifqy Naufal Zhafran (33)
6) Susilo Bagus Tri Ramadhani(35)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN


SMA NEGERI 2 TUBAN
Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No.869 Tuban 62315
Telp. (0356)321094/Fax. (0356)325497
E-mail: sman2tuban@gamail.com Website: https://www.smadatuban.sch.id
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memampukan kami
dalan menyelsaikan tugas laporan praktikum biologi ini yang berjudul Mengukur Pernapasan
Pada Hewan Serangga.Laporan ini kami susun dengan tujuan untuk membahas hasil uji
praktikum kami dengan menambahkan sumber materi yang kami ambil, baik dari buku maupun
internet.

Dengan menyadari ketidaksempurnaan laporan ini, kami mengharapkan adanya kritik dan saran
dari anda terhadap kekurangan atau kelemahan laporan ini, guna memotivasi kami untuk
membuat laporan yang lebih baik lagi kedepannya.

Untuk kata terakhir, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
kami dalam penyelesaian laporan praktikum ini. Dan kepada Ibu Suprijatin selaku guru Biologi
yang membantu menjelaskan bagaimana membuat laporan yang baik dan benar. Dan kepada ibu-
ibu pendamping yang membimbing kami ketika praktikum berlangsung

Tuban, 29 Januari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH ..................................................................................
1.3 TUJUAN............................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................
2.1 ALAT DAN BAHAN........................................................................................
2.2 CARA KERJA...................................................................................................
2.3 TABEL PENGAMATAN...................................................................................
2.4 DISKUSI DAN PEMBAHASAN ....................................................................
BAB 3 KESIMPULAN......................................................................................................
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................
3.2 LAMPIRAN.......................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem Respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan ,
sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke
dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas.

Pernafasan Diafragma yaitu menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Oksigen
(O2) adalah salah satu dari kebutuhan yang paling vatal. Seekor hewan masih dapat tahan
hidup beberapa hari tanpa air atau tanpa makanan, tetapi tanpa oksigen hanya dalam ukuran
detik akan mati.

Dua fungsi utama dari sistim respirasi adalah untuk menyediakan oksigen (O2) dalam
darah dan mengambil karbon dioksida (CO2) dari dalam darah.
Fungsi- fungsi yang bersifat sekunder meliputi membantu dalam regulasi keasaman cairan
ekstraseluler dalam tubuh, membantu pengendalian suhu, eliminasi air dan fonasi
(pembentukan suara).

1.2 RUMUSAN MASALAH

Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi. Mekanisme pernapasan
pada hewan bergantung pada sifat lingkungannya. Hewan darat memiliki sistem pernapasan
yang berbeda dengan sistem pernapasan hewan air.

Respirasi pada protozoa terjadi dengan cara aerob dan anaerob. Pada respirasi aerob terjadi
oksidasi dengan oksigen yang masuk ke dalam tubuh secara difusi dan osmosis melalui
selurut permukaan tubuh. Respirasi anaerob terjadi pembongkaran molekul kompleks
menjadi molekul sederhana tanpa menggunakan oksigen.

Pernapasan pada hewan ada yang dilakukan secara difusi yaitu langsung melalui sel-sel
permukaan tubuh. Ada pula hewan yang melakukan pernapasan dengan alat-alat khusus
seperti insang, kulit, trakea,dan paru paru.

1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui jumlah udara pernapasan pada hewan
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 ALAT DAN BAHAN


a. Alat :
1. Spet
2. Timbangan
3. Perangkat respirometer sederhana
4. Pipet tetes
b. Bahan :
1. Kristal NaOH
2. Plastisin
3. Kapas
4. Cairan Eosin
5. Serangga (jangkrik & belalang)

2.2 CARA KERJA


1) Membungkus kristal NaOH dengan kapas dan memasukkan ke dalam tabung
respirometer.
2) Menimbang berat tubuh serangga(jangkrik & belalang).
3) Memasukkan serangga ke dalam tabung respirometer.
4) Menutup tabung respirometer dengan pipa kapiler respirometer hingga rapat.
5) Membalut plastisin pada sambungan agar tidak bocor.
6) Meneteskan Eosin pada ujung pipa dan mengamati pergerakan Eosin di dalam pipa.
7) Mencatat data pergerakan Eosin dengan interval waktu setiap 2 menit selama 10 menit.
Pergerakan Eosin menunjukkan jumlah udara pernapasan dalam satuan waktu yang telah
ditentukan.
8) Jika sudah 10 menit, buka pipa respirometer dan melepaskan serangga ke alam.
9) Mengulangi percobaan tersebut dengan menggunakan serangga dengan jenis yang sama
tetapi berat berbeda.
10) Mencatat datanya ke dalam tabel pengamatan dan membandingkan dengan data
percobaan kelompok lain dengan jenis serangga berbeda.

2.3 TABEL PENGAMATAN

Skala kedudukan eosit


Organisme Berat Jumlah Volume
(gr) Udara Rata - rata
1 2 3 4 5

Jangkrik 1 0,37 0,5 0,7 1 1,3 2 2

Jangkrik 2 0,32 0,1 0,3 0,5 1,5 2,5 2,5


2.4 DISKUSI DAN PEMBAHASAN

1. Sebutkan fungsi NAOH pada percobaan?


Fungsi dari kristal KOH atau NaOH pada percobaan adalah sebagai pengikat CO2 agar
tekanan dalam respirometer menurun. Jika tidak diikat maka tekanan parsial gas dalam
respirometer akan tetap dan eosin tidak akan bergerak. Akibatnya volume oksigen yang
dihirup serangga tidak bisa diukur.

2. Apa akubatnya dalam percobaan bila tidak di masukan NAOH?


Jika tak ada KOH atau NaOH maka tak ada yang mengikat CO2 hasil respirasi serangga,
maka CO2 ini akan mendorong cairan dalam respirometer keluar, jadi mpengamatan
respirasi akan gagal.

3. Mengapa pada sambungan antara tabung dengan pipa dibalut oleh plastisin?
Untuk mencegah terjadinya kebocoran pada sambungan antara tabung spesime dengan
pipa kapiler berskala diberi plastisin atau vaselin.

4. Mengapa menggunakan serangga yang masih segar dan hidup?


karena mempengaruhi laju respirasi.

5. Apakah berat serangga berpengaruh terhadap volume udaraa pernapasan?


semakin berat tubuh suatu organisme, maka semakin banyak oksigen yang dibutuhkan
dan semakin cepat proses respirasinya.

6. Apakah jenis serangga berpengaruh terhadap volume udara pernapasan?


iya,karena setiap jenis serangga memiliki jumlah volume udara pernapasan yang berbeda.

7. Sebutkan faktor – faktor yang memengaruhi udara pernapasan yang digunakan dalam
sebidang !
Laju respirasi sangat bervariasi pada hewan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor internal
seperti aktivitas, usia, jenis kelamin, dan status kesehatan serta faktor-faktor eksternal
seperti temperatur, kadar oksigen dan keberadaan gas-gas lainnya di lingkungan
BAB 3
KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN
Pada laporan hasil pengamatan yang telah kami lakukan dengan praktikum menggunakan
alat respirasi hewan sederhana.Pada praktikum yang dikakukan menukjukan hasil bahwa banyak
faktor yang mempengaruhi laju pernapasan hewan yaitu faktor internal seperti aktivitas, usia,
jenis kelamin, dan status kesehatan serta faktor-faktor eksternal seperti temperatur, kadar oksigen
dan keberadaan gas-gas lainnya di lingkungan.

3.2 LAMPIRAN
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
RESPIRASI PADA MANUSIA

OLEH :
1) Amanda Zahra Dahliani (07)
2) Bunga Fitriani Widya N (10)
3) Muhammad Animha (22)
4) Muhammad Fadhil Nugroho H.W (25)
5) Rifqy Naufal Zhafran (33)
6) Susilo Bagus Tri Ramadhani(35)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN


SMA NEGERI 2 TUBAN
Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No.869 Tuban 62315
Telp. (0356)321094/Fax. (0356)325497
E-mail: sman2tuban@gamail.com Website: https://www.smadatuban.sch.id
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memampukan kami
dalan menyelsaikan tugas laporan praktikum biologi ini yang berjudul Mengukur Pernapasan
Pada Hewan Serangga.Laporan ini kami susun dengan tujuan untuk membahas hasil uji
praktikum kami dengan menambahkan sumber materi yang kami ambil, baik dari buku maupun
internet.

Dengan menyadari ketidaksempurnaan laporan ini, kami mengharapkan adanya kritik dan saran
dari anda terhadap kekurangan atau kelemahan laporan ini, guna memotivasi kami untuk
membuat laporan yang lebih baik lagi kedepannya.

Untuk kata terakhir, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
kami dalam penyelesaian laporan praktikum ini. Dan kepada Ibu Suprijatin selaku guru Biologi
yang membantu menjelaskan bagaimana membuat laporan yang baik dan benar. Dan kepada ibu-
ibu pendamping yang membimbing kami ketika praktikum berlangsung

Tuban, 29 Januari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH ..................................................................................
1.3 TUJUAN............................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................
2.1ALAT DAN BAHAN.........................................................................................
2.2 CARA KERJA...................................................................................................
2.3 TABEL PENGAMATAN...................................................................................
2.4 DISKUSI DAN PEMBAHASAN ....................................................................
BAB 3 KESIMPULAN......................................................................................................
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................
3.2 LAMPIRAN.......................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manusia dalam bernapas Menghirup oksigen dalam udara bebas dan


Membuang karbondioksida ke lingkungan. Peranasan adalah proses ganda yaitu terjadinya
pertukaran gasdi dalam jaringan atau “pernapasan dalam” dan yang terjadi di dalam paru-
paru “pernapasan luar”. Peranasan Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2
antara darah dan udara.Peran dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran
darah ke sel-sel tubuh. Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah Sitem organ yang
digunakan untukpertukaran gas . Pada hewan berkaki empati,sistem pernapasan umumnya
termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru dimana
menjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Pada manusia, respirasi merupakan suatu proses saat kita menghirup oksigen melalui
hidung ataupun mulut, yang disebut juga dengan inhalasi. Ditandai juga dengan kembali
mengecilnya otot diafragma, sehingga akan membantu paru-paru untuk mengeluarkan
karbondioksida dari hidung ataupun mulut. Sebagai contoh proses respirasi, saat kita
membuka mulut serta menghembuskannya di depan kaca. Kemudian akan terbentuk uap-uap
air hasil respirasi seluler dalam tubuh.

1.3 TUJUAN

Untuk mengetahui kapasitas paru-paru setiap individu dalam kelompok yang telah
ditentukan.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 ALAT DAN BAHAN

1. Ember
2. Selang plastik sesuai ukuran mulut botol
3. Botol mineral 1,5L
4. Gelas beker 50ml
5. Air secukupnya
6. Spidol permanen

2.2 CARA KERJA

1. Mendata jenis kelamin dan berat badan pada setiap anggota kelompok.
2. Mengisi gelas beker dengan air sebanyak 50ml dan memasukkan ke botol mineral,
memberi tanda dengan spidol permanen setiap skala 50 ml, melakukan langkah ini
sampai botol terisi penuh air.
3. Mengisi ember dengan air sampai penuh.
4. Membalikkan botol yang sudah terisi air dengan cepat lalu memasukkan ke dalam ember
besar yang sudah terisi air.
5. Memasukkan salah satu ujung selang plastik melalui mulut botol & mencatat posisi skala
awal air pada botol.
6. Menarik napas semaksimal mungkin melalui hidung lalu memasukkan selang ke mulut
sampai udara dalam paru-paru habis, memperhatikan dengan cermat volume air dan
mencatat hasilnya
7. Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel seperti berikut
8. Membuat laporan sesuai hasil pengamatan yang diperoleh.

2.3 TABEL PENGAMATAN

BERAT KAPASITAS UDARA


NO NAMA USIA
BADAN (kg) SUPLEMENTER (ml)
1. Amanda Zahra D 16 53 950
2. Bunga Fitriani Widya N 17 54 1500
3. Muhammad Animha 17 63 1500
4. Rifky Naufal Zhafran 17 58 1500
5. M. Fadhil Nugroho H.W 17 70 1500
6. Susilo Bagus Tri R 19 65 1500
2.4 DISKUSI DAN PEMBAHASAN

1. Apakah kapasitas paru-paru antara laki-laki dan perempuan berbeda?


Pada laki-laki normal kapasitas paru-parunya adalah 4-5 liter, sedangkan pada perempuan
normal kapasitas paru-parunya adalah 3-4 liter.

2. Apakah terdapat hubungan antara berat badan dan kapasitas vital paru-paru seseorang?
Apabila seseorang mengalami peningkatan berat badan dapat mempengaruhi sistem kerja
pernapasan. Dilihat dari data, perempuan dengan berat badan paling ringan memiliki
kapasitas vital yang lebih rendah dibandingkan anak-anak dengan berat badan
yang lebih tinggi.

3. Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi kapasitas paru-paru seseorang?


umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat penyakit dan pekerjaan, kebiasaan
merokok dan olahraga, serta status gizi.

4. Apa kesimpulan anda dari kegiatan ini?


Kesimpulan pada praktikum biologi respirasi manusia adalah kita dapat mengetahui
kapasitas udara sublementer pada setiap individu.Kapasitas paru-paru dapat dipengarusi
oleh beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat penyakit dan
pekerjaan, kebiasaan merokok dan olahraga, serta status gizi.
BAB 3
KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN

Pada manusia, respirasi merupakan suatu proses saat kita menghirup oksigen melalui
hidung ataupun mulut, yang disebut juga dengan inhalasi. Ditandai juga dengan kembali
mengecilnya otot diafragma, sehingga akan membantu paru-paru untuk mengeluarkan
karbondioksida dari hidung ataupun mulut. Sebagai contoh proses respirasi, saat kita
membuka mulut serta menghembuskannya di depan kaca. Kemudian akan terbentuk uap-uap
air hasil respirasi seluler dalam tubuh.Pada praktikum biologi yang kami lakukan,kami dapat
belajar bagaimana cara menghitung hasil udara sublementer dengan praktikum sederhana
yang dilakukan aday beberapa faktor yang mempengaruhi kapasitas vital paru-paru yaitu
umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat penyakit dan pekerjaan, kebiasaan merokok
dan olahraga, serta status gizi.

3.2 LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai