OLEH :
1) Amanda Zahra Dahliani (07)
2) Bunga Fitriani Widya N (10)
3) Muhammad Animha (22)
4) Muhammad Fadhil Nugroho H.W (25)
5) Rifqy Naufal Zhafran (33)
6) Susilo Bagus Tri Ramadhani(35)
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memampukan kami
dalan menyelsaikan tugas laporan praktikum biologi ini yang berjudul Mengukur Pernapasan
Pada Hewan Serangga.Laporan ini kami susun dengan tujuan untuk membahas hasil uji
praktikum kami dengan menambahkan sumber materi yang kami ambil, baik dari buku maupun
internet.
Dengan menyadari ketidaksempurnaan laporan ini, kami mengharapkan adanya kritik dan saran
dari anda terhadap kekurangan atau kelemahan laporan ini, guna memotivasi kami untuk
membuat laporan yang lebih baik lagi kedepannya.
Untuk kata terakhir, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
kami dalam penyelesaian laporan praktikum ini. Dan kepada Ibu Suprijatin selaku guru Biologi
yang membantu menjelaskan bagaimana membuat laporan yang baik dan benar. Dan kepada ibu-
ibu pendamping yang membimbing kami ketika praktikum berlangsung
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH ..................................................................................
1.3 TUJUAN............................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................
2.1 ALAT DAN BAHAN........................................................................................
2.2 CARA KERJA...................................................................................................
2.3 TABEL PENGAMATAN...................................................................................
2.4 DISKUSI DAN PEMBAHASAN ....................................................................
BAB 3 KESIMPULAN......................................................................................................
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................
3.2 LAMPIRAN.......................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
Sistem Respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan ,
sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke
dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas.
Pernafasan Diafragma yaitu menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Oksigen
(O2) adalah salah satu dari kebutuhan yang paling vatal. Seekor hewan masih dapat tahan
hidup beberapa hari tanpa air atau tanpa makanan, tetapi tanpa oksigen hanya dalam ukuran
detik akan mati.
Dua fungsi utama dari sistim respirasi adalah untuk menyediakan oksigen (O2) dalam
darah dan mengambil karbon dioksida (CO2) dari dalam darah.
Fungsi- fungsi yang bersifat sekunder meliputi membantu dalam regulasi keasaman cairan
ekstraseluler dalam tubuh, membantu pengendalian suhu, eliminasi air dan fonasi
(pembentukan suara).
Pernapasan pada hewan tingkat rendah berlangsung secara difusi. Mekanisme pernapasan
pada hewan bergantung pada sifat lingkungannya. Hewan darat memiliki sistem pernapasan
yang berbeda dengan sistem pernapasan hewan air.
Respirasi pada protozoa terjadi dengan cara aerob dan anaerob. Pada respirasi aerob terjadi
oksidasi dengan oksigen yang masuk ke dalam tubuh secara difusi dan osmosis melalui
selurut permukaan tubuh. Respirasi anaerob terjadi pembongkaran molekul kompleks
menjadi molekul sederhana tanpa menggunakan oksigen.
Pernapasan pada hewan ada yang dilakukan secara difusi yaitu langsung melalui sel-sel
permukaan tubuh. Ada pula hewan yang melakukan pernapasan dengan alat-alat khusus
seperti insang, kulit, trakea,dan paru paru.
1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui jumlah udara pernapasan pada hewan
BAB 2
PEMBAHASAN
3. Mengapa pada sambungan antara tabung dengan pipa dibalut oleh plastisin?
Untuk mencegah terjadinya kebocoran pada sambungan antara tabung spesime dengan
pipa kapiler berskala diberi plastisin atau vaselin.
7. Sebutkan faktor – faktor yang memengaruhi udara pernapasan yang digunakan dalam
sebidang !
Laju respirasi sangat bervariasi pada hewan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor internal
seperti aktivitas, usia, jenis kelamin, dan status kesehatan serta faktor-faktor eksternal
seperti temperatur, kadar oksigen dan keberadaan gas-gas lainnya di lingkungan
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
Pada laporan hasil pengamatan yang telah kami lakukan dengan praktikum menggunakan
alat respirasi hewan sederhana.Pada praktikum yang dikakukan menukjukan hasil bahwa banyak
faktor yang mempengaruhi laju pernapasan hewan yaitu faktor internal seperti aktivitas, usia,
jenis kelamin, dan status kesehatan serta faktor-faktor eksternal seperti temperatur, kadar oksigen
dan keberadaan gas-gas lainnya di lingkungan.
3.2 LAMPIRAN
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
RESPIRASI PADA MANUSIA
OLEH :
1) Amanda Zahra Dahliani (07)
2) Bunga Fitriani Widya N (10)
3) Muhammad Animha (22)
4) Muhammad Fadhil Nugroho H.W (25)
5) Rifqy Naufal Zhafran (33)
6) Susilo Bagus Tri Ramadhani(35)
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memampukan kami
dalan menyelsaikan tugas laporan praktikum biologi ini yang berjudul Mengukur Pernapasan
Pada Hewan Serangga.Laporan ini kami susun dengan tujuan untuk membahas hasil uji
praktikum kami dengan menambahkan sumber materi yang kami ambil, baik dari buku maupun
internet.
Dengan menyadari ketidaksempurnaan laporan ini, kami mengharapkan adanya kritik dan saran
dari anda terhadap kekurangan atau kelemahan laporan ini, guna memotivasi kami untuk
membuat laporan yang lebih baik lagi kedepannya.
Untuk kata terakhir, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
kami dalam penyelesaian laporan praktikum ini. Dan kepada Ibu Suprijatin selaku guru Biologi
yang membantu menjelaskan bagaimana membuat laporan yang baik dan benar. Dan kepada ibu-
ibu pendamping yang membimbing kami ketika praktikum berlangsung
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH ..................................................................................
1.3 TUJUAN............................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................
2.1ALAT DAN BAHAN.........................................................................................
2.2 CARA KERJA...................................................................................................
2.3 TABEL PENGAMATAN...................................................................................
2.4 DISKUSI DAN PEMBAHASAN ....................................................................
BAB 3 KESIMPULAN......................................................................................................
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................
3.2 LAMPIRAN.......................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada manusia, respirasi merupakan suatu proses saat kita menghirup oksigen melalui
hidung ataupun mulut, yang disebut juga dengan inhalasi. Ditandai juga dengan kembali
mengecilnya otot diafragma, sehingga akan membantu paru-paru untuk mengeluarkan
karbondioksida dari hidung ataupun mulut. Sebagai contoh proses respirasi, saat kita
membuka mulut serta menghembuskannya di depan kaca. Kemudian akan terbentuk uap-uap
air hasil respirasi seluler dalam tubuh.
1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui kapasitas paru-paru setiap individu dalam kelompok yang telah
ditentukan.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Ember
2. Selang plastik sesuai ukuran mulut botol
3. Botol mineral 1,5L
4. Gelas beker 50ml
5. Air secukupnya
6. Spidol permanen
1. Mendata jenis kelamin dan berat badan pada setiap anggota kelompok.
2. Mengisi gelas beker dengan air sebanyak 50ml dan memasukkan ke botol mineral,
memberi tanda dengan spidol permanen setiap skala 50 ml, melakukan langkah ini
sampai botol terisi penuh air.
3. Mengisi ember dengan air sampai penuh.
4. Membalikkan botol yang sudah terisi air dengan cepat lalu memasukkan ke dalam ember
besar yang sudah terisi air.
5. Memasukkan salah satu ujung selang plastik melalui mulut botol & mencatat posisi skala
awal air pada botol.
6. Menarik napas semaksimal mungkin melalui hidung lalu memasukkan selang ke mulut
sampai udara dalam paru-paru habis, memperhatikan dengan cermat volume air dan
mencatat hasilnya
7. Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel seperti berikut
8. Membuat laporan sesuai hasil pengamatan yang diperoleh.
2. Apakah terdapat hubungan antara berat badan dan kapasitas vital paru-paru seseorang?
Apabila seseorang mengalami peningkatan berat badan dapat mempengaruhi sistem kerja
pernapasan. Dilihat dari data, perempuan dengan berat badan paling ringan memiliki
kapasitas vital yang lebih rendah dibandingkan anak-anak dengan berat badan
yang lebih tinggi.
3.1 KESIMPULAN
Pada manusia, respirasi merupakan suatu proses saat kita menghirup oksigen melalui
hidung ataupun mulut, yang disebut juga dengan inhalasi. Ditandai juga dengan kembali
mengecilnya otot diafragma, sehingga akan membantu paru-paru untuk mengeluarkan
karbondioksida dari hidung ataupun mulut. Sebagai contoh proses respirasi, saat kita
membuka mulut serta menghembuskannya di depan kaca. Kemudian akan terbentuk uap-uap
air hasil respirasi seluler dalam tubuh.Pada praktikum biologi yang kami lakukan,kami dapat
belajar bagaimana cara menghitung hasil udara sublementer dengan praktikum sederhana
yang dilakukan aday beberapa faktor yang mempengaruhi kapasitas vital paru-paru yaitu
umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, riwayat penyakit dan pekerjaan, kebiasaan merokok
dan olahraga, serta status gizi.
3.2 LAMPIRAN