NIM : 1820600030
KELOMPOK : 2 (DUA)
LABORATORIUM IPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
PERCOBAAN
MAKHLUK HIDUP DAN CIRI-CIRINYA
TUMBUHAN BERNAPAS MENGELUARKAN CO2
I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah membuktikan jika tumbuhan bernapas
sehingga mengeluarkan CO2.
II. DASAR TEORI
2.1 Respirasi Pada Tumbuhan
Setiap makhluk hidup pasti melakukan proses metabolisme salah satunya
tumbuhan. Metabolisme merupakan serangkaian proses kimiawi dalam tubuh makhluk
hidup yang berperan untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk melakukan
aktivitas kehidupan. Pada proses metabolisme ini, terdapat dua proses yaitu
metabolisme primer dan sekunder. Tumbuhan memiliki ciri makhluk hidup sebagai
proses kehidupan yaitu bernafas atau disebut respirasi. Respirasi yaitu proses
masuknya oksigen dan keluarnya karbondioksida sebagai hasil proses respirasi.
Respirasi salah satu proses metabolisme primer yang merupakan proses esensial
bagi kehidupan tumbuhan. Proses respirasi mengeluarkan energi kimia Adenosin
trifosfat (ATP) sebagai penggerak respirasi (Novitasari, 2017).
Sel pada tumbuhan menggunakan respirasi seluler sebagai alat untuk
mengubah energi tersimpan menjadi bahan kimia yang dikonsumsi oleh sel individual.
Adenosin trifosfat (ATP) adalah makanan kimia yang digunakan semua sel. Tanaman
pertama kali membuat gula sederhana melalui fotosintesis. Sel individu kemudian
memecah gula itu melalui respirasi seluler. Respirasi seluler bertujuan menghasilkan
Adenosin trifosfat (ATP) yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi sel. Sel
membutuhkan energi untuk melakukan berbagai tugas dalam tubuh, termasuk
menggerakkan otot, menjaga organ vital bekerja, dan pembelahan sel (Novitasari,
2017).
Proses respirasi seluler menurut Campbell (2012) dalam Novitasari, (2017),
langkah pertama dalam reaksi respirasi seluler disebut glikolisis, dan terjadi
bersamaan dengan tidak adanya oksigen. Proses ini terjadi pada sitoplasma sel di
dalam cairan sitosol, yang merupakan bahan gel yang terdapat di dalam sel individu
tanaman. Glikolisis yang terjadi dalam sitosol mengawali perombakan dengan
pemecahan glukosa menjadi dua molekul senyawa yang disebut piruvat. Siklus Krebs,
yang terjadi dalam matriks mitokondria menyempurnakan pekerjaan ini dengan
menguraikan turunan piruvat menjadi karbon dioksida. Dengan demikian, karbon
dioksida yang dihasilkan oleh respirasi merupakan fragmen molekul organik yang
teroksidasi. Sebagian tahap glikolisis dan siklus Krebs ini merupakan reaksi redoks di
mana enzim dehidrogenase mentransfer elektron dari substrat ke NAD+ dan
membentuk NADH. Pada langkah ketiga respirasi, rantai transpor elektron menerima
elektron dari produk hasil perombakan kedua langkah yang pertama tersebut
(biasanya melalui NADH) dan melewatkan elektron ini dari satu molekul ke molekul
yang lain. Pada akhir rantai ini, elektron digabungkan dengan ion hidrogen dan oksigen
molekuler untuk membentuk air. Energi yang dilepas pada setiap langkah rantai
tersebut disimpan dalam suatu bentuk yang digunakan oleh mitokondria untuk
membuat ATP. Modus sintesis ATP ini disebut fosforilasi oksidatif karena sintesis ini
digerakkan oleh reaksi redoks yang mentransfer elektron dari makanan ke oksigen.
Glukosa digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa
dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui
respirasi seluler. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi
dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia
(Pertamawati, 2010).
2. Isilah botol 1, 2, dan 4 pada kedua rangkaian alat itu dengan air kapur
3. Untuk perlakuan: penuhilah botol 3 dengan kecambah segar
4. Untuk kontrol: penuhilah botol 3 dengan kecambah mati
5. Tutuplah dengan rapat semua botol, kemudian pasanglah pompa pada botol 1
seperti gambar.
6. Biarkan percobaan itu selama 20 menit 6. Pompakan udara 15 kali sehingga
udara bergerak dari botol 1 ke arah botol 4
7. Amati warna air kapur pada botol 1, 2 pada perlakuan dan kontrol
8. Bandingkan warna air kapur pada botol 4 antara perlakuan dan kontrol
9. Catat hasil pengamatanmu pada tabel
V. DATA/HASIL PERCOBAAN
Tabel 12.3 Gejala yang Teramati pada Air Kapur
Percobaan Warna air kapur
Sebelum Sesudah
Set 1 (Perlakuan) Air berwarna putih jernih Pada botol 1, 2, dan 4, air
Botol 1 dan 2 berubah warna menjadi
Botol 4 lebih keruh
IX. LAMPIRAN