Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN
RESPIRASI AEROBIK

OLEH:

NAMA : UTDIYAH MILASARI


NIM : 08041281924028
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : EVI ROLINA PUTRI

LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

Judul Praktikum : Respirasi Aerobik


Hari/Tanggal Praktikum : Selasa/ 16 November 2021

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Respirasi merupakan proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan
energi. Respirasi dilakukan oleh semua makhluk hidup dengan semua penyusun
tubuh, baik sel tumbuhan maupun sel hewan, dan manusia. Respirasi ini dilakukan
baik siang maupun malam. Semua aktivitas makhluk hidup memerlukan energi,
tumbuhan juga. Respirasi terjadi pada seluruh bagian tubuh tumbuhan, pada
tumbuhan tingkat tinggi respirasi terjadi baik pada akar, batang maupun daun dan
secara kimia pada respirasi aerobik pada karbohidrat (glukosa) adalah kebalikan
fotosintesis. Pada respirasi pembakaran glukosa oleh oksigen kan menghasilkan
energi. Karena semua bagian tumbuhan tersusun atas jaringan dan jaringan
tersusun atas sel, maka respirasi terjadi pada sel (Nelistya, 2009).
Respirasi aerob yaitu respirasi yang menggunakan oksigen oksigen bebas
untuk mendapatkan energi. Dalam kenyataan reaksi yang terjadi tidak sesederhana
itu. Banyak tahapan yang terjadi dari awal hingga terbentuknya energi. Reaksi-
reaksi itu dapat dibedakan menjadi 3 tahapan yaitu glikolosis, siklus krebs dan
transport electron (Ameyaw, 2016).
Kata glikolisis berarti menguraikan gula dan itulah yang tepatnya terjadi
selama jalur ini. Glukosa, gula berkarbon enam, diuraikan menjadi dua gula
berkarbon tiga. Gula yang lebih kecil ini kemudian dioksidasi, dan atom sisanya
disusun ulang untuk membuat dua molekul piruvat. NADH merupakan sumber
elektron berenergi tinggi, sedangkan ATP adalah persenyawaan berenergi tinggi.
Selama glikolisis dihasilkan 4 molekul ATP, akan tetapi 2 molekul ATP
diantaranya digunakan kembali untuk berlangsungnya reaksi-reaksi yang lain
sehingga tersisa 2 molekul ATP yang siap digunakan untuk tubuh. Seluruh proses
glikolisis tidak memerlukan oksigen (Napoleo, 2016).

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


Reaksi glikolisis terjadi di sitoplasma (di luar mitokondria). Hasil akhir
sebelum memasuki siklus krebs adalah asam piruvat. Ada yang membedakan
tahap ini menjadi dua yaitu glikolisis dan dekarbosilasi oksidatif. Glikolisis
mengubah senyawa 6C menjadi senyawa 2C pada hasil akhir glikolisis. Yang
dimaksud dekarbosilasi oksidatif adalah reaksi asam piruvat diubah menjadi asetil
KoA (Regenade, 2020).
NADH merupakan sumber elektron berenergi tinggi, sedangkan ATP adalah
persenyawaan berenergi tinggi. Selama glikolisis dihasilkan 4 molekul ATP, akan
tetapi 2 molekul ATP diantaranya digunakan kembali untuk berlangsungnya
reaksi-reaksi yang lain sehingga tersisa 2 molekul ATP yang siap digunakan
untuk tubuh. Seluruh proses glikolisis tidak memerlukan oksigen. Reaksi
glikolisis terjadi di sitoplasma (di luar mitokondria). Hasil akhir sebelum
memasuki siklus krebs adalah asam piruvat (Lakitan, 2010).
Energi yang terbentuk dari peristiwa glikolisis dan siklus krebs ada dua
macam. Pertama dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi, yaitu ATP atau GTP
(Guanin Tripospat). Energi ini merupakan energi siap pakai yang langsung dapat
digunakan. Kedua dalam bentuk transport elektron, yaitu NADH (Nikotin Adenin
Dinokleutida) dan FAD (Flafin adenine dinukleotida) dalam bentuk FADH2.
Kedua macam sumber elektron ini dibawa kesistem transfer elektron. Proses
transfer elektron ini sangat komplek, pada dasarnya, elektron dan H+ dan NADH
dan FADH2 dibawa dari satu substrak ke substrak yang lain secara berantai
(Nelistya, 2009).
Respirasi anaerobik adalah reaksi pemecahan karbohidrat untuk mendapatkan
energi tanpa menggunakan oksigen. Respirasi anaerobik menggunakan senyawa
tertentu misalnya asam fosfoenol piruvat atau asetal dehida, sehingga pengikat
hidrogen dan membentuk asam laktat atau alcohol. Respirasi anaerobik terjadi
pada jaringan yang kekurangan oksigen, akan tumbuhan yang terendam air, biji –
biji yang kulit tebal yang sulit ditembus oksigen, sel – sel ragi dan bakteri
anaerobik. Bahan baku respirasi anaerobik pada peragian adalah glukosa. Selain
glukosa, bahan baku seperti fruktosa, galaktosa dan malosa juga dapat diubah
menjadi alkohol. Hasil akhirnya adalah alcohol, karbon dioksida dan energi.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


Glukosa tidak terurai lengkap menjadi air dan karbondioksida, energi yang
dihasilkan lebih kecil dibandingkan respirasi aerobik (Lakitan, 2010).

1.2. Tujuan Praktikum


Praktikum ini bertujuan untuk mengamati pengaruh suhu terhadap respirasi
kecambah dan mengukur respirasi pada tanaman.
II. HASIL PERCOBAAN
Berdasarkan pada hasil praktikum di dapatkan hasil:

No
Perlakuan Keterangan
.
1. Gelas A (kecambah direbus)  Terbentuk uap air
 Warna air kuning
 Bau tidak sedap
2. Gelas B (kecambah tidak direbus)  Terbentuk uap air lebih sedikit
dibandingkan gelas A
 Warna air kuning pekat
 Bau kurang sedap
3. Gelas C (Kontrol)  Tidak terbentuk uap air
 Tidak ada perubahan warna air
 Tidak berbau

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


III. PEMBAHASAN
Berdasakan praktikum yang telah dilaksanakan sebelumnya pada percobaan
respirasi aerobik didapatkan hasil bahwa perlakuan pada gelas a yaitu kecambah
yang direbus menghasilkan terbentuknya uap air, warna air menguning, dan
menimbulkan bau yang tidak sedap. Lalu pada perlakuan gelas b yaitu kecambah
tidak direbus didapatkan hasil bahwa terbentuk uap air lebih sedikit dibandingkan
gelas A, warna air kuning pekat, dan bau kurang sedap juga. Percobaan terakhir
yaitu perlakuan pada gelas c dengan control didapatkan hasil tidak terbentuk uap
air, tidak ada perubahan warna air, dan juga tidak berbau. Menurut Sutopo (2010),
digunakan kecambah kacang hijau segar tujuannya adalah untuk membuktikan
semakin besar volume individu, maka semakin besar pula panas yang dihasilkan.
Respirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu substrat yang
tergantung pada ketersediaan substrat utama dalam bentuk karbohidrat,
temperatur dapat mempengaruhi kerja suatu enzim dan oksigen yang
berfungsi sebagai tempat penerimaan elektron pada daur krebs. Menurut
Pavlick (2013), menyatakan bahwa Strategi pertumbuhan tersebut akan dapat
menghasilkan suatu biaya metabolisme pada respirasi pertumbuhan dan
perawatan nyata sebagai langkah untuk biomassa akar tambahan pada tanaman.
Respirasi aerob dan fotosintesis dapat didukung dengan adanya
penggenangan sebagai salah satu strategi untuk penghindaran (escape
strategy) terhadap penggenangan untuk membantuk dalam kebutuhan oksigen
dan karbondioksida. Menurut Rohmah (2016), menyatakan bahwa pada saat
tanaman kekurangan oksigen (keadaan hipoksia), maka akar adventif akan
terbentuk sebagai upaya untuk mencari tekanan oksigen yang tinngi. Akar
tersebut akan mengurangi pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh
adanya genangan dengan memperluas area perakaran di udara dan meningkatkan
respirasi aerob serta mengoksidasi rizosfer.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


Peningkatan respirasi dan kapasitas AOP yang terdapat pada tanaman
dingin akan melindungi terhadap spesies oksigen reaktif (ROS) yang ada di
mitokondria dan photodamage pada kloroplas. Menurut Gandin (2014),
menyatakan bahwa pengonsumsian yang berlebihan akan mereduktan
melalui jaringan transpor elektroda negatif pada alternatif mitokondria.
Peningkatan respirasi mitokondria terutama yang didukung oleh jalur oksidatif
sitokrom (COP).
Respirasi terdiri dari beberapa tahapan yaitu, tahapan glikolisis, siklus
krebs, dan rantai transpor elektron. Tahapan glikolisis merupakan suatu
reaksi pemecahan molekul glukosa (C6) menjadi asam piruvat (C3) yang secara
langsung dilakukan dalam sitoplasma secara anaerob, menghasilkan suatu
energi yang berupa 2 molekul ATP. Menurut Rahmata (2012), menyatakan
bahwa proses awal yaitu masuknya glukosa dalam sel melalui protein yang
terdapat pada membran sel secara spesifik, kemudian setelah glukosa masuk ke
dalam sel sitoplasma, akan mengalami suatu proses yang disebut dengan
glikolisis. Pada glikolisis gula akan dirubah dalam bentuk heksosa yaitu
glukosa.
Mekanisme secara umum yang beralih antara mode respirasi
katabolik dan anabolik, serta sarana umum yang digunakan untuk
mengendalikan status pada karbon, energi dan redoks sel. Pengangkutan
aktif ion pada mineral yang digunakan ke dalam tanaman adalah suatu
proses intensif energi yang didukung oleh respirasi pada tanaman. Respirasi
tanaman dapat pula dibagi ke dalam proses pertumbuhan sebagai pendukung,
yang dapat mendukung proses perawatan serta pengangkutan ion secara
khusus. Menurut Vanlerberghe (2013), menyatakan bahwa roses pengangkutan
tersebut bersifat dinamis dan bervariasi, sebab ATP cenderung pada
kedinamisan dan bervariasi.
Proses respirasi sebagai substrat sumber energi dapat menurunkan
total asam pada saat penyimpanan yang dikarenakan penggunaan suatu asam-
asam organic yang terdapat pada tanaman. Menurut Novita (2012) menyatakan
bahwa akibat yang ditimbulkan oleh penggunaan asam-asam organik tersebut
adalah jumlah asam organik dapat menurun yang menyebabkan nilai dari

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


asam juga menurun. Laju respirasi dapat menahan penggunaan asam-asam
organik sehingga dapat ditekan untuk mempertahankan total asam pada
tanaman selama dalam proses penyimpanan.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Kecambah kacang hijau segar tujuannya adalah untuk membuktikan
semakin besar volume individu, maka semakin besar pula panas yang
dihasilkan.
2. Respirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu konsentrasi substrat
respirasi yang tersedia, temperature, cahaya, konsentrasi oksigen di udara,
konsentrasi karbon dioksida, tersedianya air, dan senyawa kimia.
3. Respirasi terdiri dari beberapa tahapan yaitu, tahapan glikolisis, siklus
krebs, dan rantai transpor elektron.
4. Mekanisme secara umum yang beralih antara mode respirasi
katabolik dan anabolik, serta sarana umum yang digunakan untuk
mengendalikan status pada karbon, energi dan redoks sel.
5. Laju respirasi dapat menahan penggunaan asam-asam organik
sehingga dapat ditekan untuk mempertahankan total asam pada
tanaman selama dalam proses penyimpanan.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


DAFTAR PUSTAKA
Ameyaw, Y. 2016. Evaluating Students Misconceptions of Photosynthesis and
Respiration in a Ghanaian Senior High School. Advanced Biological
Research. 6(2) : 202–209.
Gandin, A., N. K. Koteyeva, E. V. Voznesenskaya, G. E. Edward, and A. B.
Cousins. 2014. The Acclimation of Photosynthesis and Respiration to
Temperature in the C3-C4 Intermediate Salsola divaricata: Induction of
High Respiratory CO2 Release under Low Temperature. Plant, Cell and
Environment 37(1) : 2601-2612.
Lakitan, 2010. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Grafindo, Jakarta.
Napoleo, E. de M. B., A. B. de Oliveira., L. S. do Vale, and J. F. Filho. 2016.
Respiration Estimation of a Plant Community Through Primary Values
(Leaf Area and Phytomass). Agronomy and Agricultural Research
(IJAAR). 8(1): 24-33.
Nelistya, N. 2009. Mengenal Bagian-Bagian Tumbuhan. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Novita, M., Satriana, Martunis, S. Rohaya, dan E. Hasmarita. 2012. Pengaruh
Pelapisan Kitosan terhadap Sifat Fisik dan Kimia Tomat Segar
(Lycopersicum pyriforme) pada berbagai Tingkat Kematangan. Teknologi
dan Industri Pertanian Indonesia. 4(3):1-8.
Pavlick, R., D. T. Drewry, K. Bohn, B. Reu, and Kleidon. 2013. The Jena
Diversity-Dynamic Global Vegetation Model (JeDi-DGVM): a diverse
approach to representing terrestrial biogeography and biogeochemistry
based on plant functional trade-offs. Biogeosciences. 10(1): 4137-4177.
Rahmata, H. dan Liliasari. 2012. Pengetahuan Awal Calon Guru Biologi tentang
Konsep Katabolisme Karbohidrat (Respirasi Seluler). Pendidikan IPA
Indonesia. 1(1): 91-97.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


Renegade, Dkk. 2020. Pengaruh Arah Guludan Dan Pemberian Pupuk
Organonitrofos Terhadap Respirasi Dan Biomassa Karbon
Mikroorganisme (C-Mik) Tanah Selama Fase Vegetatif Tanaman
Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz). Jurnal Agrotek Tropika.8 (1) : 95 -
109.

Rohmah, E. A. dan T. B Saputro. 2016. Analisis Pertumbuhan Tanaman Kedelai


(Glycine max L.) Varietas Grobogan pada Kondisi Cekaman Genangan.
Sains dan Seni ITS. 5 (2):2337-3520.

Sutopo, Lita. 2010. Teknologi Benih Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Vanlerberghe, G. C. 2013. Alternative Oxidase: A Mitocondrial Respiratory


Parthway to Maintain Metabolic and Signaling Homeostasis during
Abiotic and Biotic Stress in Plants. Molecular Sciences. 14(1): 6805-6847.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


LAMPIRAN

Kecambah yang Kecambah yang tidak Kontrol


direbus di rebus
Sebelum 36 Jam

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021


Kecambah yang Kecambah yang tidak Kontrol
direbus di rebus

Setelah 36 Jam

(Sumber : Dokumentasi
Pribadi, 2021)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN 2021

Anda mungkin juga menyukai