TINJAUAN PUSTAKA
2. Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob sebenarnya dapat berlangsung di dalam udara yang bebas,
akan tetapi proses ini tidak menggunakan O2. Pada umumnya respirasi anaerob pada
jaringan jaringan di dalam tubuh tanaman itu hanya terjadi jika persedian Oksigen
bebas ada dibawah minimum.
( Dwidjoseputro, 1985 )
Respirasi anaerob adalah proses yang tidak memerlukan O2 dan terjadi di
dalam
sitoplasma.
Fungsinya
adalah
untuk
penguraian
senyawa
organik.
Asam piruvat yang dihasilkan pada tahapan glikolisis dapat dimetabolisasi menjadi
senyawa yang berbeda ( ada/tersedianya oksigen atau tidak ) .
Pada kondisi anaerobik ( tidak tersedia oksigen ), suatu sel akan dapat mengubah asam
piruvat menjadi CO2 dan etil alkohol serta membebaskan energi ( ATP ). Atau
oksidasi asam piruvat dalam sel otot menjadi CO2 dan asam laktat serta membebaskan
energi ( ATP ).
Bentuk proses reaksi yang terakhir disebut, lazim dinamakan fermentasi. Proses ini
juga melibatkan enzim-enzim yang terdapat di dalam sitoplasma sel.
1.2. 2
1.3. 2
2.
Dekarboksilase Oksidatif
3.
piravat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia
Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui
stomata pada tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa pernafasan hewan tingkat
tinggi.
PROSES
AKSEPTOR
ATP
1. Glikolisis:
Glukosa > 2 asam piruvat
2 NADH
2 ATP
2 ATP
2. Siklus Krebs:
2 asetil KoA > 4 CO2
NADH
2PADH2
30 ATP
Total
4 ATP
38 ATP
(Biologi kelas3.2008)
Ketersediaan substrat.
Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam
Ketersediaan Oksigen.
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya
pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara
organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara
tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan
tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara.
Suhu.
Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan
faktor spesies atau jenis tumbuhan, dimana umumnya laju reaksi respirasi akan
meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC, namun hal ini tergantung
pada masing-masing spesies.
demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masingmasing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi
dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang
dalam masa pertumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2010.Gambar Glikolisis, dekarbosilasi oksidatif, siklus krebs, dan transport
electron. http://metabolismelink.freehostia.com/
Anonymous.2010.Respiration.http://www.wikipedia.org/wiki/respiration
Anonymousd. 2010. http://killmiss-00.blogspot.com/2008/10/perbedaan-respirasi-aerobanaerob.html.
Anonymousf.
2010.
http://pelajaranbiologi-sma1.blogspot.com/2010/08/respirasi-
aerob.html.
Dwidjoseputro, D. 1985. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Penerbit PT. Gramedia,
Jakarta.
Sitompul,S.M.2010.Penuntun Praktikum Dasar Fisiologi Tanaman. FP UB. Malang
Stern, Kingsley R. 2000. Introductory Plant Biology Edition Eight. The McGraw-Hill
Companies,Inc. America.
Respirasi
Respirasi merupakan reaksi oksidasi senyawa organik untuk menghasilkan energi yang
digunakan untuk aktifitas sel dan kehidupan tumbuhan dalam bentuk ATP atau senyawa
berenergi tinggi lainnya (Jukri & Heru : 2004). Jadi, respirasi merupakan proses
pembongkaran molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana..
Respirasi sel-sel tumbuhan berupa oksidasi molekul organik oleh oksigen dari udara akan
membentuk karbon dioksida dan air. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut :
C6H12O6 + 6O2 6H2O + 6CO2 + 675 kal
Beberapa reaksi respirasi yang menghasilkan energi bergabung untuk membentuk ATP dan
penggabungan inilah yang memungkinkan penyimpanan sebagian energi yang timbul selama
respirasi, tidak hanya hilang sebagai panas. Jadi fungsi utama respirasi adalah menghasilkan
molekul-molekul ATP.
Berdasarkan kebutuhan oksigen, respirasi dibagi menjadi dua macam yaitu respirasi aerab
dan respirasi anaerob. Untuk membandingkan perbedaan dari kedua jenis respirasi tersebut,
menurut Jukri dan Heru (2004) perbedaan antara respirasi aerob dan anaerob adalah sebagai
berikut:
No.
1.
Perbedaan
Aerob
Umumnya terjadi setiap saat
Anaerob
Terjadi hanya dalam keadaan khusus
2.
3.
4.
5.
6.
Respirasi sel terjadi dalam mitokondria yaitu organel yang ada di dalam sel yang berbentuk
elips dan terbungkus oleh membran rangkap. Permukaan luarnya berlubang dan permukaan
dalamnya membentuk tonjolan-tonjolan atau krista yang masuk ke dalam stroma. Jumlah
krista bervariasi, makin aktif sel megadakan respirasi maka makin banyak krista dalam
mitokondria.
Seperti dijelaskan sebelumnya, proses respirasi diawali dengan proses pertukaran gas oksigen
dan karbon dioksida melalui alat pernapasan. Alat pernapasan tumbuhan letaknya tersebar.
Tumbuhan dapat melakukan pertukaran gas melalui stomata, lenti sel, dan rambut akar. Pada
tumbuhan tertentu, pernapasan melalui alat khusus, misalnya akar napas pada tumbuhan
bakau maupun beringin. Berikut ini akan dijelaskan alat-alat pernapasan tumbuhan.
1. Stomata
Stomata atau mulut daun terdiri atas celah atau lubang yang dikelilingi oleh dua sel penjaga
dan terletak di daun. Stomata berfungsi sebagai tempat pertukaran gas pada tumbuhan,
sedangkan sel penjaga berfungsi untuk mengatur, membuka dan menutupnya stomata.
Stomata tumbuhan pada umumnya membuka pada saat matahari terbit dan menutup saat hari
gelap. Membuka dan menutupnya stomata dipengaruhi oleh kandungan air dan ion kalium di
dalam sel penjaga. Ketika sel penjaga memiliki banyak ion kalium, air dari sel tetangga akan
masuk ke dalam sel penjaga secara osmosis. Akibatnya, dinding sel penjaga yang berhadapan
dengan celah stomata akan tertarik ke belakang, sehingga stomata menjadi terbuka.
Sebaliknya, ketika ion kalium keluar dari sel penjaga, air dari sel penjaga akan berpindah
secara osmosis ke sel tetangga. Akibatnya, sel tetangga mengembang dan mendorong sel
penjaga ke arah celah sehingga stomata menutup.
2. Lentisel
Pada tumbuhan dikotil, selain kambium intervasikuler yang membentuk xilem dan floem
sekunder ada juga kambium gabus yang menghasilkan parenkima gabus dan lapisan gabus.
Lapisan gabus akan menggantikan epidermis. Lapisan gabus terdiri atas sel-sel mati dan
membantu melindungi batang. Kambium gabus, parenkima gabus, dan lapisan gabus akan
mengelupas dan lepas sebagai bagian kulit. Akibatnya, timbul lubang-lubang di batang yang
disebut lentisel. Lentisel memungkinkan sel-sel tetap hidup di dalam batang melalui
pertukaran gas dengan udara luar.
3. Rambut Akar
Selain untuk menghisap air dan garam-garam mineral, rambut akar berfungsi sebagai alat
pernapasan. Sel-sel rambut akar akan mengambil oksigen pada pori-pori tanah.
4. Alat Pernapasan Khusus
Kemampuan tumbuhan beradaptasi terhadap lingkungan menghasilkan alat pernapasan
khusus. Tumbuhan bakau yang hidup di lingkungan air laut mempunyai akar yang tumbuh ke
atas permukaan tanah untuk memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Akar
tersebut disebut akar napas.
Pohon beringin dan anggrek mempunyai akar gantung untuk bernapas. Akar tersebut tumbuh
dari batang dan menggantung kea rah tanah. Pada saat masih menggantung, akar ini menyerap
uap air dan gas dari udara. Akan tetapi setelah masuk ke tanah, akar tersebut berfungsi
menyerap air dan garam mineral. Tumbuhan yang hidup di air seperti enceng gondok dan
kangkung, batangnya mempunyai rongga-rongga udara yang besar berfungsi untuk
menyalurkan oksigen.
1. Ketersediaan substrat
Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumbuhan tinggi.
Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju
yang rendah pula. Demikian sebliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju
respirasi akan meningkat.
2. Ketersediaan oksigen
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut
berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang
sama.
3. Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin tinggi laju respirasi. Laju reaksi respirasi akan meningkat untuk
setiap kenaikan suhu sebesar 10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies.
4. Tipe dan umur tumbuhan
Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolisme, dengan demikian
kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan
muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian
pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.