Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI

Oleh :

NAMA. : FERDI FREDIK BAIT


NIM : 2323805007
PRODI : Manajemen Sumber Daya Hutan

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG


JURSAN KEHUTANAN
2023/2024
BAB I .PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua makhluk yang ada di dunia ini memerlukan makanan. Makanan

tersebut diperuntukan untuk mempertahankan hidupnya atau menjaga

kelangsungan hidupnya. Setiap makhluk hidup mempunyai cara tersendiri untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti pada hewan, mereka ada yang harus

berburu terlebih dahulu untuk dapat memperoleh makanan. Kemudian tumbuhan,

tumbuhan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya jika mereka sudah melakukan

fotosintesis. Fotosintesis dapat dikatakan sebagai penghasil makanan bagi

tumbuhan. Selain fotosintesis, tumbuhan juga dapat menguraikan hasil makanan

menjadi energi yang dibutuhkan melalui proses respirasi.

Tumbuhan diberi kelebihan untuk bisa memproduksi makanannya sendiri.

Tidak seperti manusia dan hewan, manusia dan hewan tidak dapat membuat

makanannya sendiri untuk memenuhi segala kebutuhan makanan dan energinya.

Untuk membangun tubuhnya dan mendapatkan energy salah satu caranya adalah

manusia dan hewan mengambil zat-zat yang berasal dari tumbuhan sebagai

sumber makanannya. Hal ini menunjukan bahwa manusia dan hewan sangat

bergantung kepada tumbuhan demi kelangsungan hidupnya.


B. Tujuan

1. Untuk membuktikan peranan cahaya dalam proses fotosintesis dan

amilum/Pati

2. Mengamati perbedaan kecepatan bernafas ( respirasi) pada

beberapa jenis serangga


BAB II.TINJAUAN PUSTAKA

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang

berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik

(H2O dan CO2) menjadi senyawa organik yang kompleks memerlukan cahaya.

Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang memiliki klorofil, yaitu

pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari (Kimball,

2002).

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tingi, untuk memperoleh makanan

sebagai kebutuhan pokoknya harus melakukan suatu proses yang dinamakan

proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun suatu tumbuhan yang

memiliki klorofil dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari

merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut.

Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses

fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang ada di dalam daun hanya akan

berfungsi ketika ada cahaya (Dwidjoseputro, 1986).

Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan

langsung dari senyawa organik. Tumbuhan menggunakan H2O dan CO2 untuk

menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi

untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Persamaan reaksinya

adalah sebagai berikut :


Cahaya
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti

selulosa dan dapat pula digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti

selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung

melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara

umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di

atas. Pada respirasi, glukosa dan senyawa lainnya bereaksi dengan oksigen untuk

menghasilkan CO2, H2O, dan energi kimia (Kimball, 2001).

Jadi, fotosintesis merupakan proses yang paling penting dalam kehidupan di

dunia ini, karena fotosintesis merupakan proses pengubahan zat organik (H2O dan

CO2) oleh klorofil menjadi zat organik (karbohidrat) dengan bantuan cahaya dan

menghasilkan produk sampingan berupa gas oksigen (O2).

Beberapa miroba dapat hidup tanpa menggunakan oksigen bebas, bahkan ada

mikroba yang ternyata mati jika terkena udara bebas. Ada juga mikroba yang

tidak menggunakan oksigen bebas, meskipun gas ini tersedia bagi mikroba

tersebut. Contohnya : Streptococcus lactis. Mikroba ini tidak dapat memanfaatkan

oksigen bebas karena tidak mempunyai enzim untuk mereduksi oksigen tersebut.

Ini merupakan bukti adanya pernapasan anaerob (Waluyo, 2005).

Respirasi adalah proses katabolisme atau juga penguraian senyawa organik

menjadi senyawa anorganik. Respirasi berjalan di dalam sel dan berlangsung baik

secara aerobik maupun secara anaerobik. Mengenai respirasi aerob dibutuhkan

adalah oksigen yang nantinya dapat menghasilkan energi serta karbondioksida.

Sedangkan untuk respirasi anaerob , oksigen tidak dibutuhkan sehingga

menghasilkan senyawa selain karbondioksida, yaitu : alkohol, asam asetat, serta


sedikit energi. Dalam reaksi respirasi, perbedaan antara O2 yang digunakan dan

CO2 yang dilepaskan biasa dikenal sebagai respiratory quotient atau respiratory

ratio atau juga dengan singkatan RQ. Untuk respirasi, nilai RQ tersebut sangat

tergantung pada substrat atau bahan (Lambers, 2009).

. BAB III. METODE PRAKTIKUM

 Prosedur Kerja

 Menyiapkan bahan dan alat yang akan di gunakan.

 Masukan daun yang akan di amati hingga ada perubahan dalam

pengamatan.

 Menyalakan stopwatch selama 15 menit.

 Dan amati perubahan yang terjadi dalam pengamatan tersebut

Alat dan bahan

Alat

 Gelas

Bahan

 Air
 Daun

Waktu Dan Tempat

Pada praktikum kali ini yang dilakukan pada hari Senin 20

November 2023,yg bertempat di rumah masing-masing.


BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

 Hasil

Air panas Air Dingin

A. Pembahasan

Fotosintesis adalah reaksi antara karbondioksida dengan air yang dibantul oleh

cahaya matahari serta pigmen fotosintesis atau klorofil kemudian menghasilkan

glukosa ataunkarbohidrat dan oksigen. Karbondioksida (CO2) dan air (H2O)

merupakan substrat dalam reaksi fotosintesis dan dengan bantuan cahaya

matahari. Energi cahaya diubah menjadi energi kimia oleh pigmen fotosintesis

yang terdapat pada membran internal tilakoid (Ai, 2012).


Respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan

energi. Respirasi dilakukan oleh semua penyusun tubuh, baik sel-sel tumbuhan

maupun sel hewan dan manusia. Respirasi dilakukan baik siang maupun malam

(Syamsuri, 2008).

Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-

senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi

padahakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi

CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi

H2O.Yang disebut substrat respirasi adalah setiap senyawa organik yang

dioksidasikandalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel

tumbuhan yangsecara relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan

menjadi CO2 dan air.Sedangkan metabolit respirasi adalah intermediat-

intermediat yang terbentukdalam reaksi-reaksi respirasi (Campbell, 2009).

Reaksi terang fotosintesisataufotolisis air ataureaksi Hill merupakan reaksi

pengikatan energi cahaya oleh klorofil yang berlangsung di grana

yangdilaksanakan oleh fotosistem. Fotosistem merupakan unit yang mampu

menangkap energi cahaya matahari dalam rantai transfor elektron pada

fotosintesis. Tersusun atas kompleks anten pusat reaksi dan akseptor elektron.
Klorofil
Energi cahaya (foton) memicu reaksi fotokimiawi pada molekul pigmen dan

menghasilkan senyawa kaya energi (ATP dan NADPH) dengan pelepasan

molekul oksigen (Supeni, 2009).

2H2O  2NADPH2 + O2
Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO2 oleh molekul

RBP (Ribolusa Bifosfat) untuk mensintesis gula yang berlangsung di stroma.

CO2 + NADPH2  2NADP + CH2O + H2O

Hidrilla merupakan tanaman air yang tumbuh terus-menerus, hidup

berkokloni dan dapat tumbuh dipermukaan air hingga kedalaman 20 kaki.

Tanaman air ini digunakan sebagi habitat untuk beberapa hewan avertebrata.

Hidrilla memiliki akar berwarna kekuning-kuningan yang tumbuh di dasar air.

Batangnya tumbuh dengan panjang 1 sampai 2 meter dengan 2 hingga 8 helai

daun yang tumbuh pada lingkar batangnya. Letak stomatanya lebih banyak berada

pada permukaan bawah daun. Hal ini dibuktikan pada percobaan yang dilakukan

oleh Ingenhousz bahwa daun-daun yang berfotosintesis mengeluarkan oksigen

lebih cepat pada bagian permukaan bawah daun dari pada sisi permukaannya atas

daun. Di samping itu, temuan Ingenhousz menunjukkan bahwa terdapat sejumlah

stomata di bagian sisi permukaan bawah daun dan tidak ditemukan sama sekali

adanya stomata di permukaan daun (Kimball, 2005).

Pada perlakuan satu dihasilkan perbedaan hasil ketika jarak dijauhkan

namun jumlah gelembungnya malah semakin bertambah. Pada jarak 10 cm

dihasilkan 19 gelembung dan pada jarak 15 cm dihasilkan 34 gelembung. Hal ini

dikarenakan ketika memindah kan bohlam lampu, keadaan lampu tidak mati

sehingga hidrilla terus mendapat sinar, disamping itu daun hidurilla yang di

dapatkan kelompok ini jumlahnya cukup banyak. Sehingga dapat menjadi faktor

bertambahnya jumlah gelembung. Hal tersebut terjadi juga pada perlakuan ke dua.
Perbedaan gelembung terjadi pada jarak 5 cm ke 10 cm yaitu 19 gelembung

menjadi 33 gelembung. Faktor penyebab kemungkinan ini dikarenakan faktor

yang sama pada perlakuan satu, yaitu kondisi sumber cahaya yang tidak dimatikan

dan jumlah daun yang banyak. Namun begitu sudah perlakuan memasuki

perlakuan 3 dan 4 gelembung yang dihasilkan sesuai teori, yaitu semakin jauh

jaraknya semakin berkurang jumlah gelembungnya.

Pada respirasi mati lilin ketika dengan udara dari kecambah berlangsung

selama 2 detik dan ketika variabel kontrol waktu mati lilin terjadi pada 3 detik.

Hal ini dikarenakan kandungan CO2 pada kecambah lebih banyak dan dapat

mematikan api lebih cepat dibandingkan dengan variabel kontrol.


BAB V.KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Pada praktikum ini dapat ditarik kesimpulan :

1. Dari praktikum ini membuktikan bahwa tanaman itu mengeluarkan

gelembung-gelembung yang menandakan bahwa tanaman itu

melakukan fotosintesis

2. Ketika percobaan respirasi membuktikan bahwa tanaman berespirasi

menghasilkan karbondioksida
DAFTAR PUSTAKA

Ai, N. S. 2012. Evolusi fotosintesis. Jurnal Ilmiah Sains. 12(1):28-29.


Campbell, R. 2009. Biologi Jilid 2 Edisi kelima. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Erlangga, Jakarta.
Kimball, J. W. 2001. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta

___________. 2002. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga, Jakarta.

___________. 2005. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga, Jakarta.

Kusumawati, R. 2013. Biologi Tumbuhan. Bumi Aksara, Jakarta.

Iriawati, A. 2009. Pengaplikasian fotosintesis dan respirasi terhadap tanaman

tropis. Jurnal Kelautan Tropis. 18(1):13-19.

Lambers, H. 2009. Bioteknologi : Pertumbuhan kandungan klorofil, dan laju

respirasi tumbuhan. Jurnal Bioteknologi. 5(1) :

Anda mungkin juga menyukai