Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM FOTOSINTESIS

PRAKTIKUM VI.1

Topik : Fotosintesis
Tujuan :1.Untuk membuktikan bahwa dalam fotosintesis dihasilkan Oksigen (O
2
)
2. Mengamati pengaruh cahaya dan CO
2
terhadap pembentukkan Oksigen pada
proses fotosintesis
Hari/Tanggal : Rabu / 19 Desember 2012
Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin



I. ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
a. Beaker glass
b. Tabung reaksi
c. Corong kaca
d. Kawat
e. Penunjuk waktu
2. BAHAN
a. Hydrilla verticillata
b. Air
c. Larutan 0,25% NaHCO
3

d. Larutan KHCO
3

II. CARA KERJA
1. Memasukkan beberapa cabang tanaman Hydrilla verticillata yang sehat
sepanjang kira-kira 15 cm yang telah disediakan ke dalam corong kaca
2. Memasukkan corong kaca ke dalam beaker gelas yang berisi medium dengan
posisi corong menghadap ke bawah.
3. Menutup bagian atas corong dengan tabung reaksi dan meletakkan 3 buah kawat
kedalam beaker glass dan mengaitkannya dibawah corong kaca
4. Menandai masing-masing perlakuan dari I s/d VIII dengan label, yaitu:
I = Medium air dan diletakkan di tempat terang dilur ruangan
labolatorium
II = Medium air dan diletakkan di tempat gelap didalam ruangan
labolatorium
III = Medium air + larutan NaHCO
3
dan diletakkan di tempat terang
diluar ruangan labolatorium
IV = Medium air + larutan NaHCO
3
dan diletakkan di tempat gelap
didalam ruangan labolatorium
V = Medium air + larutan NaHCO
3
dan diletakkan di tempat teduh
diluar ruangan labolatorium
VI = Medium air + larutan KHCO
3
dan diletakkan di tempat terang
diluar ruangan labolatorium
VII = Medium air + larutan KHCO
3
dan diletakkan di tempat gelap di
dalam ruangan labolatorium.
VIII = Medium air + larutan KHCO
3
dan diletakkan di tempat teduh di
luar ruangan labolatorium
5. Mengamati timbulnya gelembung-gelembung gas yang muncul dari potongan
cabang atau ranting yang terjadi selama 15 dan 30 menit. Banyaknya gelembung
yang muncul per satuan waktu dapat digunakan sebagai petunjuk laju fotosintesis.
6. Membuat hasil pengamatan atau data yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk
tabel dan grafik. Membuat hasil kesimpulan dari pengamatan yang dilakukan.









III. TEORI DASAR
Dalam beberapa aspek fisiologi tumbuhan berbeda dengan fisiologi
hewan atau fisiologi sel. Tumbuhan dan hewan pada dasarnya telah berkembang
melalui pola atau kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan
berkembang sepanjang hidupnya. Kebanyakan tumbuhan tetap tinggal (tidak
bergerak) dan memproduksi makanannya sendiri, menggantungkan diri pada apa
yang dapat dia peroleh dari lingkungannya sampai batas batas yang tersedia.
Hewan sebagian besar bergerak, harus mencari makanan, ukuran tubuhnya
terbatas pada ukuran tertentu dan harus menjaga integritas mekaniknya untuk
hidup dan pertumbuhan.
Tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya teroglong pada organisme
autotrof, yaitu golongan makhluk yang dapat mensintesis sendiri senyawa-
senyawa organic yang dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah rantai
karbon yang dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis. Dalam proses
ini energi radiasi diubah menjai energy kimia dalam bentuk ATP dan NADPH +
H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO
2
menjadi glukosa.
Glukosa yang dihasilkan bila tidak segera diangkut akan mengalami kondensasi
menjadi amilum yang disimpan dalam plastida. Pigmen daun sebenarnya terdiri
atas beberapa jenis antara lain: klorofil a, klorofil b dan karotenoid. Pigmen inilah
yang berfungsi untuk menyerap cahaya matahari. Tenaga eksitasi yang diperoleh
klorofil digunakan untuk memecah molekul air menjadi hidrogen dan oksigen
yang dibebskan ke atmosfer dan peristiwa ini disebut peristiwa fotolisis air.
Beberapa aktivitas hidup pada tumbuhan adalah fotosintesis, respirasi,
tumbhan (perkecambahan), reproduksi serta gerak dan iritabilita yang dapat
dipelajari dari segi biofisika dan biokimia.
Untuk mengetahui amilum yang terbentuk dalam proses fotosintesis dapat
dilakukan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberikan perlakuan variasi
cahaya matahari yang berbeda pad daun tumbuhan dan mengujinya dengan
larutan JKJ. Meskipun energi terdapat dalam beberapa bentuk, hanya 2 bentuk
energi yang sesuai sebagai sumber energi bagi organism hidup, yaitu energi
cahaya dan energi kimia. Organisme yang menggunakan energi cahaya untuk
mensintesis keperluan organiknya disebut fototrof/fototrofik, sedangkan
organisme yang menggunakan energi kimia disebut kemotrof/kemotrofik. Fototrof
mempunyai karakteristik yaitu adanya pigmen, termasuk beberapa untuk klorofil,
yang menyerap energi cahaya menjadi energi kimia. Istilah lain untuk untuk
fototrofisme adalah fotositesis. Semua kehidupan dimuka bumi ini bergantung
kepada fotosintesis baik langsung maupun tidak langsung. Fotosintesis
menyebabkan baik karabon maupun energi bagi organisme hidup dan
menghasikan oksigen dalam stmosfer yang penting bagi semua bentuk kehidupan
aerobik.
Respirasi merupakan proses oksidasi bahan organik yang etrjadi didalam
sel. Berlangsung secara aerobik maupu secara anaerobik. Dalam respirasi aerob
yang diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida serta energi. Sedangkan
dalam respirasi anaerob dimana oksigen tidak/ kurang tersedia dan dihasilkan
senyawa selain karbondioksida, seperti alkohol, asetildehid atau asam asetat dan
sedikit energi reaksi pembentukkan karbohidrat
dinamakanFOTOSINTESIS (foto = cahaya, sintesis = reaksi pembentukan).
Jika bahan organik yang dioksidasi adalah glukosa (C
6
H
12
O
6
) maka
persamaan reaksinya dapat dituliskan:
Sinar matahari
C
6
H
12
O
6
+ 6 O
2
6 CO
2
+ 6 H
2
O + energi
Tergantung pada bahan yang digunakan dalam resprasi, maka jumlah mol
CO
2
yang dibebaskan dan jumlah mol O
2
yang diperlukan tidk selalu sama.
Perbandingan antara jumlah CO
2
yang dilepaskan dengan jumlah yang
digunakan dikenal dengan Respiratory Ratio atau respiratory Quotient atau
disingkat RQ. Diketahui nilai RQ untuk karbohidrat =1. Protein < 1 (= 0,8 0,9),
lemak < 1 (= 0,7 ) dan asam organik > 1 ( 1,33 ) ( Dwidjoseputro, 1986). Nilai RQ
ini tergantung pada: 1). Bahan atau substrat untuk respirasi, 2). Sempurna
tidaknya proses respirasi dan kondisi lainnya.

Proses fotosintesis dalam klorofi terjadi dua tahap, yaitu :
1. Reaksi terang (Fotolisis).
Dalam reaksi inni klorofil menyerap cahaya merah, energi yang ditangkap oleh
klorofil digunakan untuk memecahmolekul air yang mengakibatkan molekul air
pecah menjadi hydrogen dsan oksigen.
2. Reaksi gelap (Fiksasi)
Dalam reaksi ini terjadi pengikatan CO
2
didalam daun. CO
2
ini akan berlangsung
dengan ion hydrogen yang dihasilkan dari reaksi terang, membentuk glukosa.
Dalam fotosintesis terdapat beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhinya, yaitu :
1. Cahaya, merupakan sumber energi untuk fotosintesis.Energi yang diserap
tumbuhan tergantung pada intensitas sumber cahaya, panjang gelombang cahaya,
dan lama penyinaran. Semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka semakin
banyak cahaya yang diserap oleh klorofil, sehingga laju fotosintesis meningkat.
2. Konsentrasi CO
2
, jika konsentraso CO
2
tidak mencukupi maka laju fotosintesis
akan turun.
3. Suhu, mempengaruhi kerja enzim untuk fotosintesis, Bila suhu naik 10
0
C, kerja
enzim meningkat 2x lipat.
4. O
2
, kenaikkan kadar O
2
dapat menghambat fotosintesis karena O
2
merupakan
komponen untuk respirasi.
5. Kandungan klorofil, daun yang menguning berarti kadar klorofl berkurang. Ini
akan menurunkan laju fotosintesis.






IV. HASIL PENGAMATAN
1. Gambar Hasil pengamatan
a. Beaker Glass








Menurut Literatur :










Keterangan :
1. Skala
2. Mulut tabung
3. Badan tabung








( Sumber: Anonim.2012.A)
b.

Keterangan :
1. Lubang kecil
2. Lubang besar
3. Badan corong


Corong Kaca









Keterangan :
1. Lubang kecil
2. Lubang besar
3. Badan corong


Menurut Literatur :

















( Sumber: Anonim.2012.b )
c. Tabung Reaksi
d.








Menurut Literatur :








( Sumber: Anonim.2012.c )
e. Kawat
















Menurut Literatur :








( Sumber : Anonim.2012.d )


f.

Keterangan :
1. Daun
2. Ujung daun
3. Batang


Hydrilla verticillata








Menurut Literatur :














( Sumber: Anonim.2012.d )
g. Gambar rangkaian percobaan
Keterangan :
1. Beaker glass
2. Kawat
3. Air
4. Hydrilla verticillata
5. Tabung reaksi
6. Corong kaca







Menurut literatur











( Sumber: Anonim.2012.f )
2. Tabel pengamatan
No. Perlakuan
Gelembung
15 menit 30 menit
I Medium air (tempat terang)
0 4
II Medium air (tempat gelap)
0 0
III Medium air + NaHCO
3
(tempat
terang)
3 3
IV Medium air + NaHCO
3
(tempat
gelap)
0 0
V Medium air + NaHCO
3
(tempat
teduh)
4 4
VI Medium air + KHCO
3
(tempat
terang)
4 5
VII Medium air + KHCO
3
(tempat
gelap)
0 0
VIII Medium air + KHCO
3
(tempat
0 0



teduh)



3. Grafik hubungan antara macam perakuan dan banyak gelembung yang
dihasilkan pada kisaran waktu 15 dan 30 menit









V. ANALISIS DATA
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Hydrocharitales
Familia : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
Spesies : Hydrilla verticillata Pers.
(sumber : Cronquest. 1981)

Pada percobaan tentang fotosintesis yang telah dilakukan, terlihat
gelembung-gelembung udara yang muncul dari ujung batang tanaman Hydrilla
verticillata yang diletakkan terbalik pada becker glass. Gelembung-gelembung
tersebut menghasilkan jumlah dan kecepatan yang berbeda dari ketiga perlakuan
tersebut yaitu dengan medium air, air yang ditambah NaHCO
3,
dan air yang
ditambah KHCO
3
pada keadaan terang, gelap dan teduh.
Pada percobaan fotosintesis yang telah dilakukan, dapat diamati bahwa
adanya perbedaan jumlah gelembung yang keluar dari ujung batang
tanaman Hydrilla verticillata yang dimasukan ke dalam corong kaca di dalam
beaker glass. Keluarnya gelembung gelembung itu pun terjadi dalam kecepatan
yang berbeda pada semua perlakuan. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya
perbedaan intensitas cahaya pada medium yang di gunakan.
1. Pada medium air
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa proses fotosintesis dengan
percobaan menggunakan medium air pada kondisi cahaya yang berbeda
menghasilkan jumlah dan kecepatan munculnya gelembung yang berbeda pula.
Pada percobaan ditempat terang, jumlah gelembung pada 15 menit pertama tidak
menghasilkan gelembung satu pun dan pada 15 menit kedua menghasilkan 4
gelembung saja . Pada penempatan yang kedua yaitu pada tempat yang gelap, 15
menit pertama dan pada 30 menit kedua tidak menghasilkan gelembung .
















Dari kedua perlakuan tersebut terdapat perbedaan jumlah gelembung yang
keluar. Pada penempatan di tempat terang memperlihatkan banyaknya gelembung
udara dibading yang lainnya penempatan pada tempat gelap. Ini disebabkan
karena pada tempat yang terang kesediaan cahaya matahari banyak sehingga
stomata pada tanaman dapat terbuka secara maksimum dan enzim enzim yang
bekerja dalam proses fotosintesis dapat bekerja pada suhu yang optimum, serta
CO
2
yang cukup banyak. Namun pada percobaan fotosintesis dengan medium air
di tempat yang terang pada waktu 15 menit pertama tidak menghasilkan
gelembung sama sekali ini mungkin disebabkan karena pada saat percobaan cuaca
sedang mendung sehingga tidak mendapatkan pencahayaan yang optimal
sehingga kecepatan fotosintesis terjadi secara lambat atau tidak berlangsung sama
sekali.
Sedangkan pada tempat gelap kecepatan proses fotosintesis terjadi sangat
lambat sehingga gelembung yang dihasilkan sedikit atau bahkan tidak
menghasilkan gelembung sama sekali. Hal ini di sebabkan cahaya yang diterima
tidak banyak dan kadar CO2 yang diperlukan hanya sedikit.

2. Medium air + NaHCO
3

Pada medium air yang ditambah dengan beberapa tetes larutan
NaHCO
3
yang ditempatkan pada tiga perlakuan yaitu terang, gelap, dan teduh
terdapat perbedaan jumlah gelembung yang dihasilkan. Pada tempat yang terang
menghasilkan jumlah gelembung yang sama yaitu hanya menghasilkan yaitu 3
gelembung pada waktu 15 pertama dan 15 menit kedu. Pada tempat yang gelap
tidak menghasilkan gelembung pada menit 15 pertama dan 15 menit yang kedua.
Dan sedangkan pada tempat yang teduh pada 15 menit pertama dan 30 menit
kedua menghasilkan gelembung yang sama yaitu 4 gelembung saja tidak ada
perubahan.
Pada tempat yang terang menghasilkan gelembung yang cukup banyak
karena di tambah dengan larutan NaHCO3 yang dapat mempengaruhi proses
fotosintesis dimana zat ini dapat mempercepat reaksi fotosintesis serta didukung
dengan pencahayaan yang cukup dan pada ruangan yang terang.
Jika dibandingkan dengan menggunakan medium air saja, jumlah
gelembung pada medium air yang ditambahkan dengan larutan
NaHCO
3
seharusnya lebih banyak karena kandungan zat terlarut seperti pada
penambahan larutan NaHCO
3
dapat mempengaruhi proses fotosintesis dimana zat
tersebut dapat mempercepat reaksi fotosintesis. Akan tetapi dari data yang
diperoleh pada medium air yang ditambah dengan larutan NaHCO
3
menghasilkan
gelembung yang lebih sedikit dari yang menggunakan medium air saja. Hal ini
terjadi kemungkinan karena disebabkan oleh faktor dari dalam, seperti kadar
O
2
yang tinggi yang menghambat terjadinya proses fotosintesis atau juga kadar
CO
2
yang rendah serta larutan NaHCO
3
yang larut kurang sempurna pada air.
Factor lain disebabkan karena cuaca pada saat itu mendung dengan suhu yang
cukup dingin.

3. Medium +KHCO
3

Pada medium air yang ditambah dengan beberapa tetes larutan
KHCO
3
yang ditempatkan pada tiga perlakuan yaitu terang, gelap, dan teduh
terdapat perbedaan jumlah gelembung yang dihasilkan. Pada tempat terang
mengahasilkan 4 gelembung pada 15 menit pertama dan bertambah jadi 5
gelembung pada waktu 15 menit ke dua. Pada tempat gelap dan teduh baik dalam
perlakuan waktu 15 menit dan 30 menit sama- sama tidak menghasilkan
gelembung satupun.hal ini disebabkan oleh cahaya yang masuk sangat sedikit
serta jumlah CO2 didalam ruangan terbatas, sehingga proses fotosintesis menjadi
lambat dan kurang lancar.
Tingginya jumlah gelembung yang dihasilkan pada tempat yang terang ini
disebabkan jumlah intensitas cahaya yang masuk atau diserap oleh tumbuhan
pada kegiatan fotosintesis sangat banyak serta suhu yang berada disekitar yang
juga tinggi dibanding di tempat teduh apalagi ditempat yang gelap. Kadar
CO
2
juga sangat mempengaruhi jumlah gelembung yang dihasilkan. Banyaknya
jumlah gelembung pada tempat yang terang dari pada tempat teduh dan gelap
menunjukan bahwa KHCO3 telsh berfungsi dengan baik untuk mengikat CO2 dan
banyaknya sinar matahari menentukan besar kecilnya jumlah gelembung yang
terjadi.
Jika dibandingkan dengan menggunakan medium air yang ditambah
dengan larutan NaHCO
3
, jumlah gelembung pada medium air yang ditambahkan
dengan larutan KHCO
3
menghasilkan lebih banyak gelembung. Hal ini disebabkan
karena kandungan zat terlarut seperti pada penambahan larutan KHCO
3
dapat
mempengaruhi proses fotosintesis. Jika dibanding dengan jumlah gelembung yang
dihasilkan oleh medium air saja, medium yang ditambahkan dengan KHCO
3
ini
menghasilkan lebih banyak gelembung.
Pada intensitas cahaya rendah, cahaya merupakan pembatas sedangkan
pada intensitas cahaya yang lebih tinggi, suhu dan konsentrasi CO2 merupakan
faktor pembatas. Peranan cahaya dalam fotosintesis adalah memberikan foton
melalui pemindahan elektron dari klorofil, diubah secara bertahap menjadi energi
kimia. Foton juga memiliki energi yang disebut kuantum. Banyaknya energi yang
dimiliki cahaya tergantung pada panjang pendeknya gelombang masing-masing
sinar. Keadaan suhu disekitar juga mempengaruhi proses fotosintesis karena
mampu memicu enzim-enzim yang berperan dalam fotosintesis sehingga
berpengaruh dalam membuka dan menutupnya stomata.






VI. KESIMPULAN
1. Fotosintesis merupakan proses pembentukan oksigen dengan bantuan energi
berupa cahaya matahari.
2. Cahaya dan CO
2
serta suhu disekitar sangat memiliki pengaruh yang besar
dalam pembentukkan O
2
pada proses fotosintesis.
3. Larutan NaHCO
3
dan KHCO
3
merupakan zat yang dapat mempercepat laju
fotosintesis sehingga dapat mempercepat proses fotosintesis.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis :
a. Cahaya
b. Oksigen
c. Kadar air
d. Konsentrasi Karbondioksida
e. Kandungan klorofil dan
f. Suhu
5. Secara reaksi proses fotosintesis berlangsung sbagai berikut :

Cahaya matahari
6CO
2
+ 6H
2
O C
6
H
12
O
6
+ 6O
2

Klorofil

6. Adanya gelembung udara yang ditimbulkan oleh tanaman Hydrilla
verticillata menuju ke permukaan atas tebung merupakan bukti dari peristiwa
fotosintesis yang menghasilkan oksigen.









VII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.a.http://wb8.itrademarket.com/pdimage/74/1097174_beaker.jpg. Diakses
tanggal 25 Desember 2012

Anonim.2012.b.http://suryadimass-labpendidikan.com/admin/media/uplo
ad/corongkaca.jpg. Diakses tanggal 25 Desember 2012

Anonim.2012.c.http://wb8.itrademarket.com/pdimage/46/s733946_alat93 .jpg. Diakses
tanggal 25 Desember 2012

Anonim.2012.d.http://gambar.iklanmax.com/20081223/225549/jual-berbab agi-ukuan-
kawat-baja-wire-baru-bekas.jpg. Diakses tanggal 25 Desember 2012

Anonim.2012.e.http://weeds.hotmeal.net/weeds/Hydrilla_Verticillata.jpg. Diakses
tanggal 25 Desember 2012

Anonim.2012.f.http://3.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/SpoQpxYrzaI
/AAAAAAAAAkY/A7PK3UYUBZQ/s320/fotosintesis+2.jpg. Diakses tanggal 25
Desember 2012

Noorhidayati dan St. Wahidah Arsyad. 2012. Penuntun Peraktikum Biologi Umum.
PMIPA FKIP UNLAM. Banjarmasin.


Diposkan oleh rona lastikasari di 17.17

Anda mungkin juga menyukai