Anda di halaman 1dari 7

Latar Belakang

Dalam beberapa aspek fisiologi tumbuhan berbeda dengan fisiologi hewan atau fisiologi sel.
Tumbuhan dan hewan pada dasarnya telah berkembang melalui pola atau kebiasaan yang berbeda.
Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang melalui pola atau kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan
dapat tumbuh dan berkembang sepanjang hidupnya. Kebanyakan tumbuhan tidak berpindah,
memproduksi makanannya sendiri, menggantungkan diri pada apa yang diperolehnya dari
lingkungannya sampai batas-batas yang tersedia. Hewan sebagian besar harus bergerak, harus
mencari makan, ukuran tubuhnya terbatas pada ukuran tertentu dan harus menjaga integritas
mekaniknya unntuk hidup dan pertumbuhan.

Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan hijau adalah
kemampuan dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan
organik serta diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya
tergolong pada organisme autotrof, yaitu makhluk hidup yang dapat mensintesis sendiri
senyawa organik yang dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah rantai karbon
yang dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis. Fotosintesis atau asimilasi
karbon adalah proses pengoubahan zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi
zat organik karbohidrat dengan bantuan cahaya. Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan
oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan
melalui perantara pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas.

Kalau fotosintesis adalah suatu proses penyusunan (anabolisme atau asimilasi) di


mana energi diperoleh dari sumber cahaya dan disimpan sebagai zat kimia, maka proses
respirasi adalah suatu proses pembongkaran (katabolisme atau disasimilasi) di mana energi
yang tersimpan dibongkar kembali untuk menyelenggarakan proses – proses kehidupan.

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah:

1) Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan organik dari bahan anorganik dengan
bantuan cahaya dan kloroplas.

2) Selain klorofil fotosintesis juga memerlukan CO2 dan cahaya matahari.

3) Semakin besar intensitas cahaya dan konsentrasi CO2 maka proses fotosintesis
berlangsung semakin cepat.

4) Hasil dari fotosintesis adalah glukosa dan oksigen.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti
menyusun.Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia
kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari.
Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan
H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum
mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses
fotosintesis juga berbeda (Salisbury, 1995).

Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan
energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam
kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran
dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang
larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi
karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat
berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida (Kimball, 1992).

Berbeda dengan organisme heterotrof, organisme autotrof menggunakan energi yang


berasal dari oksidasi dan zat-zat organik tertentu. Organisme yang demikian disebut
kemoautotrof, karena menggunakan zat – zat kimiawi dalam memproduksi senyawa
organik dari senyawa non-organik. Sedangkan peristiwa fotosintesis sendiri dilakukan oleh
organisme autotrof yang seringkali disebut dengan organisme fotoautotrof, karena dalam
proses pembentukan senyawa organiknya menggunakan energi yang berasal dari cahaya
matahari(Kimball, 1992).
Fotosintesis sering didefinisikan sebagai suatu proses pembentukan karbohidrat dan
karbondioksida serta air yang dilakukan sel-sel yang berklorofil dengan adanya cahaya
matahari yang disebabkan oleh oksigen (O2). Ada juga yang mengartikan fotosintesis
dengan suatu peristiwa pengolahan atau pemasakan makanan yang terjadi pada daun
dengan bantuan cahaya matahari(Kimball, 1992).
Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak henti-
hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat.
Organisme heterotrofik, seperti ragi dan kita sendiri, hidup dan tumbuh dengan
memasukan molekul-molekul organik ke dalam sel-selnya (Kimball, 1992).
Untuk mengetahui ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosintesis dapat
dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan variasi
cahaya matahari yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan larutan JKJ
untuk memperoleh hasil dan data yang bervariasi antara daun tumbuhan sampel (Ellis,
1986).

1.2 Tujuan
Tujuan percobaan tentang fotosintesis ini adalah untuk membuktikan bahwa dalam
fotosintesis dihasilkan oksigen (O2), lalu mengamati pengaruh cahaya dan CO2 terhadap
pembentukan oksigen pada proses fotosintesis, dan untuk mengetahui ada tidaknya
simpanan amilum dalam jaringan daun yang diberi perlakuan cahaya matahari berbeda.

BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum fotosintesis ini berlangsung pada hari Senin tanggal 15 Desember 2008 pada
pukul 13.30–15.30 WITA, bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat.

2.2 Alat dan Bahan

Alat – alat yang digunakan dalam praktikum tentang fotosintesis ini adalah beaker glass,
corong kaca, tabung reaksi, cawan petri, lampu spiritus/kompor, kaki tiga dan penjepit,
juga kawat dan cutter.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Hydrilla verticillata, air kolam, larutan
0,25 % NaHCO3, Daun tumbuhan segar, larutan JKJ, alkohol 95 %, air, dan kertas
karbon/aluminium foil.

2.3 Prosedur kerja

Fotosintesis
1. Dimasukkan beberapa cabang Hydrilla verticillata yang sehat sepanjang kira-kira 15 cm
ke dalam corong kaca

2. Dimasukkan corong kaca (a) ke dalam beaker glass yang berisi medium, dimana setiap
100 ml air ditambahkan 2 ml NaHCO3 0,25 %, dengan posisi corong menghadap ke
bawah.

3. Ditutup bagian atas corong dengan tabung reaksi yang diusahakan dari sebagian besar
medium, dalam keadaan terbalik (di dalam bak yang berisi air)
4. Ditandai masing-masing perlakuan dengan label A, B, C, dan E, dimana :
a. A = Medium air dan diletakkan didalam ruangan (tanpa cahaya)
b. B = Medium air dan diletakkan ditempat terbuka (cahaya)
c. C = Medium air + larutan NaHCO3,diletakkan didalam ruangan (tanpa cahaya)
d. D = Medium air + larutan NaHCO3, diletakkan ditempat terbuka luar ruangan(cahaya)

5. Diamati timbulnya gelembung-gelembung gas yang muncul dari potongan cabang /


ranting yang terjadi selama 5’, 10’ , dan 15’. Banyaknya gelembung yang muncul per
satuan waktu dapat digunakan sebagai petunjuk laju fotosintesis. Dilakukan perhitungan
sebanyak 3 kali dan mengambil rata-ratanya.
6. Hasil pengamatan atau data yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk grafik. Dibuat
pembahasan dan kesimpulan.

Pembentukan Karbohidrat pada Fotosintesis


1. Ditutup sebagian daun tumbuhan yang belum kena sinar matahari dengan aluminium
foil / kertas karbon dan dijepit selama 2 x 24 jam(sore hari I s.d pagi hari III)

2. Direbus air dalam beaker glass sampai mendidih pada lampu spiritus/panci berisi air
mendidih diatas kompor.

3. Dipanaskan alkohol di dalam beaker glass kecil pada air mendidih (2)

4. Dimasukkan daun tumbuhan yang akan diuji ke dalam air panas (5 menit) sampai layu,
kemudian dalam alkohol panas (5 menit).

5. Diulangi percobaan ini dengan menggunakan daun lain yang tidak diberi perlakuan air
panas.

6. Dicuci daun (4) tersebut dengan air panas dan memasukan kedalam larutan JKJ selama
beberapa menit.

7. Dicuci daun tersebut dengan air panas dan kemudian dibentangkan dan diamati
perubahan yang terjadi (amilum + JKJ memberikan warna biru sampai kehitam-hitaman).

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Hasil Pengamatan

-------------------------------------------------------------------------------------------------

3.2 Pembahasan

Pada percobaan tentang proses fotosintesis, Hydrilla verticillata dengan panjang yang telah
ditentukan dimasukkan ke dalam corong kaca yang ditutup dengan tabung reaksi dan
kemudian ke dalam beaker glass yang berisi air sampai penuh, apabila dilakukan perlakuan
dengan memberikan cahaya pada Hydrilla verticillata tersebut akan menghasilkan
gelembung udara yang banyak, sedangkan apabila diberi perlakuan dengan ditempatkan
pada tempat yang tidak terdapat cahaya dengan lama pengamatan yang sama, maka
Hydrilla verticillata yang direndam akan mengeluarkan gelembung udara dalam jumlah
yang relatif sangat sedikit. Dalam hal ini penambahan larutan NaHCO3 dimaksudkan
untuk menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air, dengan persamaan reaksi
sebagai berikut :

NaHCO3 + H2O NaOH + CO2 + H2O

Dari kedua tabel, dapat dilihat perbandingan banyak gelembung gas yang timbul.
Percobaan yang ditambah larutn NaHCO3 ternyata dapat mempercepat laju fotosintesis.
Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis.

Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis :

1. Ketersediaan air
Kekurangan air menyebabkan daun layu dan stomata menutup, akibatnya penyerapan
karbondioksida terhambat sehingga laju fotosintesis menurun.

2. Intensitas cahaya
Makin tinggi intensitas cahaya makin banyak energi yang terbentuk, sehingga
mempercepat fotosintesis. Namun, intensitas cahaya yang terlalu tinggi akan merusak
klorofil dan mengurangi kecepatan fotosintesis.

3. Konsentrasi karbondioksida (CO2)


Semakin tinggi konsentrasi CO2 semakin meningkatkan laju fotosintesis.

Semua faktor tersebut mempengaruhi fotosintesis, yang paling membatasi hanyalah faktor
ketersediaan air. Perbedaan warna antara daun yang tertutup kertas karbon dengan bgian
daun yang terbuka yaitu pada daun yang tidak ditutupi karbon akan tampak warna biru
kehitam-hitaman yang menandai bahwa pada daun telah terjadi proses fotosintesis. Hal ini
disebabkan karena kertas karbon mempunyai sifat memantulkan cahaya matahari sehingga
fotosintesis tidak dpat berlangsung. Berbeda dengan daun yang tidak mendapat perlakuan,
akan tampak bercak-bercak ungu kehitam-hitaman yang menandakan ada amilum.

Pada daun yang ditutupi oleh kertas karbon masih dapat melakukan respirasi dan
transpirasi walaupun tidak mendapat sinar matahari yang cukup, hal ini jelas terlihat
adanya amilum pada daun dengan jumlah yng sedikit. Namun pada daun yang tidak
mendapat perlakuan terdapat banyak amilum sebagai tanda melakukan proses fotosintesis.

Dari perbedaan warna yang terjadi atas perbedaan perlakuan menunjukkan bagian daun
yang berbeda warna disebabkan oleh faktor kurangnya cahaya matahari, sehingga daun
tersebut tidak dapat melaksanakan fungsi fisiologisnya secara sempurna. Dengan kata lain,
secara umum fotosintesis hanya dapat berlangsung jika ada cahaya matahari yang cukup
mengenai permukaan daun yang ditandai dengan adanya amilum pada daun.

Menguji ada tidaknya amilum yang terdapat pada daun dilakukan dengan merebus daun
pada air mendidih 30 selamamenit, hal ini dilakukan agar sel dalam daun mati dan
menjadikan sel-sel daun lebih permeabel terhadap iodium atau JKJ. Memasukkan daun
dalam alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah
bereaksi dengan larutan JKJ. Setelah itu meletakkan daun pada cawan untuk ditetetsi
permukaan daun dengan larutan lugol/iodium sampai merata. Perlakuan ini membuat daun
menjadi berwarna biru kehitam-hitaman yang menunjukkan adanya amilum dalam jaringan
daun.

Proses pembentukan karbohidrat pada fotosintesis, daun yang diberi perlakuan dengan
dipanaskan pada air mendidih kemudian dimasukkan dalam alkohol panas mengakibatkan
pigmen daun jadi luntur. Daun yang semula berwarna hijau tua berubah menjadi hijau
muda. Hal ini dimaksudkan agar ada tidaknya amilum pada daun dapat terlihat dengan
jelas pada saat daun tersebut dicuci dengan larutan JKJ. Perebusan dilakukan agar sel
dalam daun mati dan menjadikan sel-sel daun lebih permeabel terhadap larutan JKJ.
Memasukkan daun dalam alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil dan menjadikan
amilum lebih mudah bereaksi dengan larutan JKJ. Setelah itu meletakkan daun pada cawan
untuk ditetetsi permukaan daun dengan larutan lugol/iodium sampai merata. Perlakuan ini
membuat daun menjadi berwarna biru kehitam-hitaman yang menunjukkan adanya amilum
dalam jaringan daun. Larutan JKJ disini berfungsi untuk memberikan warna pada daun
agar dapat dibedakan bagian daun yang mengandung amilum dan tidak. Setelah
dimasukkan dalam larutan JKJ, daun yang telah ditutup sebelumnya berwarna agak kebiru-
tuaan disekitar pinggir – pinggirnya dan di bagian – bagian yang tidak ditutupi lainnya,
sedangkan bagian tengahnya atau bagian yang ditutupi berwarna sedikit lebih cerah. Hal
ini disebabkan karena pada bagian yang ditutup tidak terjadi proses fotosintesis, sehingga
dibagian tersebut tidak terdapat amilum yang ditunjukkan oleh warna biru tua kehitaman.
Sedangkan pada daun yang tidak ditutup warna biru tua kehitamannya akan merata
diseluruh bagiannya, karena pada seluruh bagian permukaan daun terjadi proses
fotosintesis.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk


karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam
tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil.

2. Gelembung-gelembung yang timbul dari percobaan menunjukkan dalam fotosintesis


dihasilkan oksigen.

3. Intensitas cahaya matahari dan karbondioksida ikut mempengaruhi pembentukan


oksigen pada proses ini.

4. Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks dengan menggunakan energi
matahari, CO2 dan H2O yang menghasilkan karbohidrat dan oksigen.

5. Bagian daun yang tidak tertutup kertas karbon menghasilkan warna ungu kehitam-
hitaman yang menandakan terbentuknya amilum yang berarti menunjukkan terjadinya
fotosintesis.

6. Bagian daun yang ditutupi kertas karbon tidak mengalami perubahan warna dan ini
berarti tidak terjadinya fotosintesis dan tidak terdapat amilum.

5.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan percobaan, daun yang akan digunakan ditutup dengan sebaik
– baiknya, agar hasil yang diperoleh tidak berlawanan dengan hasil yang diharapkan. Lalu
sebaiknya pemanas air yang dimiliki lebih dari satu, agar praktikum dapat lebih cepat
selesai.

DAFTAR PUSTAKA

Ellis, Nihayati. 1986. Anatomi Tumbuhan. Rajawali Press, Jakarta.

Kimball, John. W. 1992. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta.

Read more: http://smartbekantan.blogspot.com/2009/04/bab-i-pendahuluan-


1_12.html#ixzz10bmZoyxR

Anda mungkin juga menyukai