Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PENGARUH WARNA CAHAYA DAN SUHU TERHADAP FOTOSINTESIS


TANAMAN AIR HYDRILLA VERTICILLATA

Disusun oleh:
Vahrel Rahimatul Fauzy (30)
XII IPA 2

SMAS YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA


KOTA BONTANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB 1
PENDAHULUAN

A) Judul Kegiatan: Praktikum Pengaruh Warna Cahaya Terhadap Fotosintesis


Tanaman Air (Hydrilla Verticillata)
B) Latar Belakang
Tanaman merupakan bagian besar dari alam yang ada di bumi kita ini. Selain
itu, keberadaan tanaman di bumi ini sebagai produsen terbesar sangatlah penting,
sebab tumbuhan merupakan satu kesatuan dari rantai makanan yang terdapat dalam
ekosistem. Ekosistem terdiri dari terdiri dari dua macam komponen, yaitu abiotik dan
biotik. Faktor biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, dan manusia. Sedangkan
komponen abiotik, yaitu antara lain: udara, gas, angin, cahaya, matahari, dan
sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik saling memengaruhi satu sama lain,
misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis.
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup
di dunia. Bagi manusia, hewan, dan tumbuhan cahaya matahari adalah penerang dunia
ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat
menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan
untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan
ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

C) Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap gelembung yang dihasilkan saat
fotosintesis tanaman hydrilla.
2. Mengetahui pengaruh suhu terhadap gelembung yang dihasilkan saat
fotosintesis tanaman hydrilla.
3. Mengetahui pengaruh panjang gelombang terhadap gelembung yang
dihasilkan saat fotosintesis tanaman hydrilla.

D) Landasan Teori
Fotosintesis berasal dari kata “foton” yang berarti cahaya, dan sintesis yang
berarti menyusun. Jadi, fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan
senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Fotosintesis merupakan
hal yang paling penting bagi tumbuhan hijau dalam memproduksi karbohidrat berupa
glukosa. Pada tahun 1964 reaksi fotosintesis pertama kali dapat digambarkan secara
jelas sebagai pertukaran gas sebagai berikut:
Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2
dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum
mempunyai panjang gelombang berbeda sehingga pengaruhnya terhadap proses
fotosintesis juga berbeda. Proses fotosintesis memerlukan cahaya yang ditunjukan
dengan adanya pengaruh intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis. Pada intensitas
cahaya yang besar akan memengaruhi keseluruhan reaksi fotosintesis. Dalam keadaan
intensitas cahaya rendah maka laju fotosintesis juga akan rendah. Fotosintesis
merupakan proses menggabungkan CO2 dan H2O menjadi gula dengan menggunakan
energi cahaya dengan menggunakan organel yang disebut kloroplas.

Proses Fotosintesis yang terjadi di kloroplas berlangsung melalui dua tahap reaksi,
yaitu tahap reaksi terang dan tahap reaksi gelap. Reaksi terang memerlukan cahaya
matahari, sedangkan reaksi gelap tidak memerlukan cahaya.
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi laju fotosintesis, antara lain:
1) Konsentrasi Karbondioksida
Konsentrasi karbondioksida yang rendah dapat memengaruhi laju fotosintesis
hingga kecepatannya sebanding dengan konsentrasi karbondioksida. Namun,
bila konsentrasi karbondioksida naik maka dapat dicapai laju fotosintesis
maksimum kira-kira pada konsentrasi 1% dan diatas persentase ini maka laju
fotosintesis akan konstan pada suatu kisaran lebar dari konsentrasi CO2.
Konsentrasi CO2 tidak boleh melebihi 1000-1200 µmol karena konsentrasi
kadar CO2 tersebut sering menyebabkan keracunan atau penutupan stomata,
kadang kala bahkan dapat menurunkan laju fotosintesis.

2) Intensitas Cahaya
Ketika intensitas cahaya rendah, pertukaran gas pada fotosintesis lebih kecil
daripada respirasi. Pada keadaan di atas titik kompensasi, yaitu konsentrasi
karbondioksida yang diambil untuk fotosintesis dan dikeluarkan untuk
respirasi seimbang, maka peningkatan intensitas cahaya menyebabkan
kenaikan sebanding dengan laju fotosintesis. Pada intensitas cahaya sedang
peningkatan laju fotosintesis menurun sedangkan pada intensitas cahaya tinggi
laju fotosintesis menjadi konstan.

3) Suhu
Laju fotosintesis pada tumbuhan tropis meningkat dari suhu minimum 5°C
sampai suhu 35°C, di atas kisaran suhu ini laju fotosintesis menurun. Suhu
diatas 35°C menyebabkan kerusakan sementara atau permanen protoplasma
yang mengakibatkan menurunnya kecepatan fotosintesis, semakin tinggi suhu
semakin cepat penurunan laju fotosintesis.

E) Variabel Praktikum
a. Variabel Bebas : Warna cahaya, pemberian es batu dan air panas
b. Variabel Terikat : Tingkat fotosintesis hydrilla (jumlah gelembung)
c. Variabel Kontrol : volume air, tanaman hydrilla, dan waktu
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM

A) Waktu dan Tempat


Hari, Tanggal: Jumat, 25 Agustus 2023
Tempat: Lapangan SMAS YPVDP Bontang

B) Alat dan Bahan


Alat yang digunakan antara lain, sebagai berikut:
● Gelas kimia
● Corong gelas
● Tabung reaksi
● Termometer
● Ember

Bahan yang digunakan, yaitu:


● Tanaman air (Hydrilla Verticillata)
● Air
● Air panas
● Es batu
● Kantong plastik (hitam, kuning, dan merah)

C) Cara Kerja
01. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
02. Kemudian, isi ember dengan air hingga penuh.
03. Ambil 3 tangkai hydrilla yang daunnya lebat lalu potong sepanjang 10 cm.
04. Masukkan hydrilla ke dalam corong gelas hingga tidak ada yang keluar.
Usahakan jangan sampai ada oksigen di dalam corong.
05. Lalu, letakkan corong ke dalam gelas kimia.
06. Lakukan semuanya di dalam ember yang berisi air.
07. Setelah itu, keluarkan gelas kimia dan tutupi dengan plastik warna
merah, kuning, dan hitam.
08. Untuk praktikum yang menggunakan suhu 40°C, panaskan air terlebih dahulu,
lalu masukkan air panas ke dalam salah satu gelas kimia tadi.
09. Untuk praktikum yang menggunakan suhu rendah, masukkan es batu ke dalam
gelas kimia yang telah dirangkai.
10. Semua praktikum dilakukan ditempat terang.
11. Amati perubahan yang terjadi dengan durasi 30 menit.
12. Lalu, hitung dan catat banyak gelembung yang muncul.
BAB III
DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A) Tabel Data Pengamatan

No. Perlakuan Jumlah Gelembung

1. Suhu panas (40°C) 84 gelembung

2. Suhu dingin (10°C) 21 gelembung

3. Suhu normal (28°C) 186 gelembung

4. Plastik hitam 27 gelembung

5. Plastik merah 147 gelembung

6. Plastik kuning 157 gelembung

7. Tidak menggunakan plastik 252 gelembung

B) Pertanyaan
01. Pada praktikum tersebut, terdapat gelembung. Gelembung apakah itu?
Pembahasan: Pada praktikum tersebut, hasil yang diamati adalah gelembung
yang dihasilkan pada ujung tabung. Adanya gelembung udara pada ujung
tabung menunjukkan adanya oksigen. Kesimpulannya, oksigen hasil dari
proses fotosintesis melalui percobaan Ingenhousz dapat dilihat dengan adanya
gelembung udara yang berada pada tabung kaca.

02. Bagaimana proses tersebut dapat terjadi? Sertakan dengan reaksi kimianya!
Pembahasan: Gelembung-gelembung gas yang dihasilkan pada percobaan di
atas merupakan gas oksigen. Gas ini terbentuk karena proses fotolisis di mana
air diuraikan menjadi gas oksigen berupa gelembung-gelembung dengan
persamaan reaksi sebagai berikut:

2H2O → 4H⁺ + O2

Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian


air. Dari hasil percobaan, semua tanaman hydrilla verticillata pada setiap
corong mengeluarkan gelembung-gelembung udara. Gelembung-gelembung
ini terkumpul pada dasar tabung reaksi yang dalam keadaan terbalik, sehingga
membentuk rongga udara. Gas yang terkumpul ini akan diuji coba dengan
menggunakan bara api dari lidi. Seperti yang diketahui, api dapat menyala jika
ada oksigen di sekitarnya. Untuk membuktikan apakah gelembung udara yang
terkumpul tersebut mengandung oksigen, maka praktikan memasukkan bara
api dari lidi ke mulut tabung reaksi.
Ketika bara api dari lidi dimasukkan, ternyata bara api tersebut menyala
(mengeluarkan api). Hal tersebut membuktikan bahwa dalam proses
fotosintesis gas yang dihasilkan adalah oksigen. Ini ditunjukan dengan
menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi
gas hasil dari fotosintesis.

03. Pada praktikum tersebut, terdapat variabel cahaya yang berbeda.


Berapa jumlah masing-masing gelembungnya?
Pembahasan: Perhatikan data berikut:
Plastik hitam = 27 gelembung
Plastik merah = 147 gelembung
Plastik kuning = 157 gelembung
Tidak menggunakan plastik = 252 gelembung

04. Pada perlakuan cahaya manakah gelembung yang paling banyak dijumpai?
Kemukakan berdasarkan sumber!
Pembahasan: Pada perlakuan cahaya, gelembung yang paling banyak
dijumpai terdapat pada gelas kimia yang tidak ditutup plastik. Pada praktikum
dengan kondisi normal (terkena cahaya matahari langsung), proses fotosintesis
berjalan cepat serta dihasilkan gelembung ukuran sedang dengan frekuensi
yang konstan dan banyak. Hal ini terjadi karena pada air sebenarnya telah
terdapat sejumlah CO2 terlarut yang berasal dari lingkungan dan mendapat
energi berupa cahaya matahari (foton) yang cukup untuk melakukan proses
fotosintesis tersebut. Intensitas cahaya matahari yang diterima hydrilla
memengaruhi laju reaksi terang dari keseluruhan proses fotosintesis tersebut.
Semakin besar intensitas cahaya matahari yang diterima maka, reaksi terang
pun berjalan lebih cepat, dan jumlah O2 yang dihasilkan pun bertambah,
dikarenakan laju pengangkutan elektron oleh fotosistem bertambah cepat,
sehingga proses pengoksidasian H2O lebih cepat.

05. Pada perlakuan suhu mana, gelembung yang paling banyak didapat?
Kemukakan berdasarkan sumber!
Pembahasan: Pada perlakuan suhu, gelembung yang paling banyak didapat
saat suhu normal, yakni 28°C. Laju fotosintesis akan meningkat pada suhu
optimum dan menurun pada suhu rendah dan suhu tinggi. Suhu optimum
untuk pertumbuhan tanaman hydrilla verticillata, yang juga dikenal sebagai
"hydrilla", biasanya berkisar antara 20-30°C. Tanaman ini adalah tumbuhan
air yang hidup di perairan tawar, seperti danau dan sungai. Pada suhu dalam
kisaran ini, hydrilla cenderung tumbuh dan berkembang dengan baik, dan laju
fotosintesisnya berjalan paling efisien.
06. Dari percobaan tersebut, komponen apa yang penting pada peristiwa
fotosintesis? Kaitkan dengan faktor-faktor fotosintesis!
Pembahasan: Dari percobaan tersebut, komponen yang memengaruhi proses
fotosintesis, diantaranya adalah intensitas cahaya dan suhu.
● Intensitas cahaya
Cahaya matahari sangat dibutuhkan dalam proses fotosintesis.
Cahaya matahari berfungsi sebagai sumber energi untuk mengubah air
dan karbondioksida menjadi glukosa. Penyerapan cahaya matahari oleh
tumbuhan tergantung dari intensitas cahaya matahari, panjang
gelombang cahaya, dan lama penyinaran. Semakin rendah intensitas
cahaya, semakin rendah laju fotosintesis karena energi yang diserap
tidak mencukupi untuk fotosintesis.

● Suhu
Suhu berpengaruh pada kerja enzim-enzim di dalam tubuh tumbuhan
untuk melaksanakan proses fotosintesis. Enzim-enzim yang bekerja
pada proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimumnya.
Pada umumnya laju fotosintesis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
Suhu optimal untuk berlangsungnya proses fotosintesis pada tumbuhan
hydrilla berkisar antara 20-30°C. Pada suhu tersebut kecepatan
fotosintesis berbanding lurus dengan pertambahan suhu. Namun, pada
suhu di atas 30°C kecepatan fotosintesis menjadi berbanding terbalik
dengan pertambahan suhu.

Pada suhu dan intensitas cahaya optimum, suplai CO2 meningkat, sehingga
kecepatan fotosintesis pun meningkat.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A) Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan:
1. Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan organik dari bahan anorganik
dengan bantuan cahaya dan kloroplas.
2. Fotosintesis akan berjalan cepat apabila mendapat suplai cahaya matahari
yang cukup.
3. Warna merah sangat cepat memengaruhi laju fotosintesis sehingga
menghasilkan banyak gelembung gas.
4. Suhu yang bagus untuk fotosintesis adalah suhu optimum.
5. Gelembung-gelembung udara yang dihasilkan membuktikan bahwa adanya
oksigen yang dihasilkan selama proses fotosintesis.

B) Saran
Dalam melakukan praktikum sebaiknya dilakukan dengan teliti dan cermat
agar praktikum berjalan sesuai dengan yang kita inginkan. Selain itu, untuk
mendapatkan hasil maksimal dalam fotosintesis harus terlebih dahulu mengetahui
faktor-faktor yang dapat mendukung maupun menghambat proses fotosintesis agar
tujuan pelaksanaan dapat tercapai dengan semestinya.

Anda mungkin juga menyukai